Anda di halaman 1dari 11

Transformasi Pendidikan

di Era New Normal

Oleh:
Prof. Dr. H. Sumaryoto
(Rektor Universitas Indraprasta PGRI)
• Sebagian dari kita pasti tak asing lagi dengan
istilah New Normal. Setidaknya, istilah itu
sering digembar-gemborkan selama
Pengantar beberapa pekan terakhir, sebagai jawaban
dari pandemi virus corona yang belum juga
Tema menampakkan tanda-tanda akan berakhir.
Seminar • Kini, semua sektor bersiap menjalani tatanan
kehidupan baru yang dimaksud, tidak
Nasional terkecuali dunia pendidikan. Mulai dari
bagaimana cara melakukan aktivitas di luar
Online rumah hingga menciptakan sebuah atmosfer
yang menyenangkan saat belajar.
• Singkat kata, kita akan berkenalan dengan
cara belajar di era new normal.
• Jadi, jika kita bicara New Normal di dunia
pendidikan, maka idealnya adalah bagaimana
institusi pendidikan seperti sekolah dan
universitas bisa tetap menjalankan fungsinya
dengan segala keterbatasan yang ada.
• Sehingga jika keadaan mengharuskan
peserta didik tetap belajar dari rumah, maka
payung utamanya harus tetap belajar.
• Peserta didik harus tetap bisa belajar dengan
guru atau dosen, belajar sesuai dengan
kurikulum dan standar masing-masing,
sehingga mendapatkan hasil yang
diharapkan.
• Transformasi dunia pendidikan bukan hanya tentang
peran tenaga pendidik dan peserta didik, tapi justru
menguatkan peran masing-masing stakeholder.
• Pembelajaran online ataupun pendidikan berbasis
teknologi sejatinya harus bisa mengakomodir peran
guru, dosen, sekolah, universitas dan orang tua
dalam proses pendidikan.
• Pembelajaran online juga harus bisa menghadirkan
interaksi diantara mereka, untuk memastikan
pendidikan karakter tetap berjalan meski dilakukan
secara virtual.
• Solusi pembelajaran online idealnya tidak sekadar
menjadi pusat literasi tapi juga menjadi platform
yang bisa mengakomodir sistem pembelajaran
dalam dunia pendidikan.
Pertanyaannya?
Bagaimana lembaga
pendidikan
menerapkan
Transformasi
Pendidikan yang
ideal?
Blended learning
• Blended learning merupakan salah
satu platform yang sedang tren
sekarang ini dalam penyelenggaraan
pendidikan (Hubackova &
Semradova, 2016).
• Blended learning menggabungkan
antara proses belajar-mengajar tatap
muka dengan penggunaan media
pembelajaran online.
• Media pembelajaran online tidak
hanya digunakan untuk
mendistribusikan materi oleh
pengajar namun juga digunakan
Blended learning untuk melaksanakan evaluasi dan
komunikasi.
• Dengan Blended learning , peserta
didik dapat dengan mudah
mendapatkan materi ajar dari tenaga
pendidik dan tenaga pendidik
menjadi lebih mudah untuk
mendistribusikan materi serta
melakukan evaluasi hasil belajar.
• Pengelolaan dan pelaksanaan
pembelajaran secara online dapat
dilakukan menggunakan suatu paket
perangkat lunak yang dinamakan
Learning Management System (LMS).
• LMS memiliki fitur yang memadai
untuk pelaksanaan pembelajaran,
semisal pengunggahan dan
pengunduhan materi dalam
berbagai format dari teks sampai
dengan multimedia.
• Selain mendukung pelaksanaan
pembelajaran, LMS memiliki
fasilitas untuk pengelolaan Learning Management
pembelajaran. Fasilitas tersebut System (LMS)
penting untuk pengelolaan
pengguna LMS (peserta didik,
tenaga pendidik, perangkat
pendidik, dan administrator).
• Sebuah platform pembelajaran jarak jauh
idealnya tidak untuk menggantikan peran
masing-masing stakeholder yang ada di
ekosistem pendidikan.
• Karena sejatinya, pendidikan lebih dari
sekadar perpustakaan literasi.
• Pendidikan butuh sistem yang tidak hanya
Simpulan
akan membuat peserta didik pintar secara
akademis, tapi juga berkarakter.
• Dan lebih dari itu, peserta didik butuh
interaksi semua pihak untuk mendapatkan
bimbingan agar proses belajarnya lebih
terarah.
• Semoga Pandemi Covid-19 segera berakhir.
Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai