Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM

Oleh :

AL FIKRI HIDAYATULLAH (21058)


DOSEN PEMBIMBING : SUKARJO,S.Sos., M.KES
MATA KULIAH : STTU

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Jawab Pertanyaan Berikut Ini :

1. Kapan dan dimana pertama kali pertunjukan film di dalam ruangan/bioskop ?


2. Kapan dan dimana bioskop permanen pertama kali lahir ?
3. Di Indonesia kapan film mulai masuk/ada ?
4. Kapan, dimana dan ada berapa bioskop permanen pertama kali lahir ? dan jelaskan
5. Apa yang dimaksud dengan bioskop ?
6. a) Tuliskan dan jelaskan macam-macam bioskop
b) Tuliskan dan jelaskan golongan/tipe bioskop

JAWAB :

1. Tally's Electric Theater adalah bioskop pertama di dunia yang tepatnya berada di kota Los
Angeles, California. Meskipun pemutaran film pertama terjadi pada 1846, namun pemutaran
film tersebut diadakan di sebuah gedung pertunjukan musik Koster & Bials Music Hall.
Sedangkan di Tanah Air kita, Talbot bisa dibilang pionernya bioskop. Tapi Talbot tidak
permanen, beratapkan seng dan berdindingkan gedek bagunan itu dibawa keliling dari satu
kota ke kota lain. Menurut catatan sejarah Talbot mulai eksis pada 1900.

2. Bioskop pertama di dunia dibangun pada 1902. Bangungan permanen yang khusus dirancang
untuk memutar film itu berada di Amerika Serikat.
Tally's Electric Theater adalah bioskop pertama di dunia yang tepatnya berada di kota Los
Angeles, California.

3. Era awal perfilman Indonesia ini diawali dengan berdirinya bioskop pertama di Indonesia


pada 5 Desember 1900 di daerah Tanah Abang, Batavia dengan nama Gambar Idoep yang
menayangkan berbagai film bisu.

Film pertama yang dibuat pertama kalinya di Indonesia adalah film bisu tahun 1926 yang


berjudul Loetoeng Kasaroeng dan dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L.
Heuveldorp. Saat film ini dibuat dan dirilis, negara Indonesia belum ada dan masih
merupakan Hindia Belanda, wilayah jajahan Kerajaan Belanda. Film ini dibuat dengan
didukung oleh aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di Bandung dan muncul pertama
kalinya pada tanggal 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung.
4. Bioskop didunia pertama kali didirikan dinegara Amerika Serikat tepatnya di los angeles,
California pada tahun 1902. Bioskop ini dirancang khusus untuk pemutaran film dan
merupakan bangunan permanen.

5. Bioskop (Belanda: bioscoop dari bahasa Yunani βιος, bios (yang artinya hidup) dan σκοπος,
skopos (yang artinya "melihat") adalah tempat untuk menonton pertunjukan film dengan
menggunakan layar lebar. Gambar film diproyeksikan ke layar menggunakan proyektor.

6. a) 1. Bioskop Komersil

Bioskop komersil merupakan bioskop swasta yang diadakan untuk komersialisasi


kegiatan pemutaran film.Tujuannya jelas yaitu perolehan laba dari selisih pembelian film
berikut ijin pemutaran dengan penjualan tiket menonton.
Bioskop komersil dapat dibedakan lagi berdasarkan moda bisnisnya
menjadibioskop jaringan, yang memiliki cabang-cabang tersebar di banyak kota, dan
bioskop independen, yang non jaringan. Oleh lembaga Sinematek Indonesia bioskop
independen didefinisikan sebagai bioskop tunggal dan lokal yang hanya beroperasi di
lingkup kecil atau satu-satunya di suatu tempat tersebut.6

2. Bioskop Khusus

Bioskop khusus umumnya berafiliasi denganlembaga yang mapan, baik itu


lembaga pemerintah maupun swadaya, diadakan untuk tujuan khusus, seperti melengkapi
funsgsi kebudayaan atau pendidikan. Bioskop khusus umumnya non- komersil atau non-
profit.Pengadaan bioskop khusus didasari pemahaman bahwa film tak sekedar bermuatan
hiburan, tetapi juga mengandung unsur informasi dan pengetahuan. Oleh karenanya
pemutaran film dalam bioskop khusus dipandang sebagai medium ideal untuk
pendidikan interaktif.Secara penempatan, bioskop khusus umumnya menjadi bagian dari
komplek lembaga yang menaunginya.Misalnya bioskop 4 dimensi dari sebuah komplek
museum, militer atau pendidikan.
Di beberapa negara yang perfilmannya telah maju, bioskop khusus dapat berupa
bioskop periodik yang digunakan untuk pelaksanaan festival film.Bioskop khusus
diwujudkan bercitra sangat prestisius dan terintegrasi dengan fungsi-fungsi kebudayaan
seputar konservasi kegiatan film, karya film atau barang bersejarah film lainnya. Contoh
di Korea Selatan yaitu Busan Cinema Center.
3. Bioskop Alternatif

Dewasa ini banyak dikembangkan konsep-konsep pemutaran film yang unik atau
di luar biasanya, yang diadakan untuk tujuan beragam meliputi komersil maupun non-
profit, oleh perseorangan maupun komunitas tertentu.Jenis bioskop yang seperti ini dapat
disebut bioskop alternatif. Dalam bioskop alternatif, tampilan visual bangunan dapat
sangat eksploratif dan seringkali justru tidak terlihat seperti bioskop. Contoh yang paling
mudah dikenali adalah drive thru cinema. Atau yang dapatditemui di Yogyakarta seperti
Movie Box yang mengadopsi ruang karaoke. Contoh lain bioskop alternatif misalnya
pool cinema, cinema dining, dan lain sebagainya. Bioskop alternatif umumnya berwujud
mixed activity venue yang menggabungkan beberapa fungsi sekaligus demi menunjang
daya tariknya.
b) 1. Key city

Bioskop yang berada di kota-kota besar yang memiliki potensi pasar yang handal
atau kota utama.
2. Sub key city

Bioskop yang berada di kota-kota yang cukup punya potensi.

3. Up country

Bioskop yang berada di kota kecil yang biasa juga disebut kota penunjang yang
terletak di sekitar-kota menengah.

Anda mungkin juga menyukai