Anda di halaman 1dari 4

Penugasan 2 (TM-3) : Islam Sebagai Doktrin, Sistem Nilai, Sumber Budaya dan

Peradaban
Tema Bahasan : Halal Bihalal
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nama : Miftahul Fadli Hardiansyah


Prodi/Semester/Kelas : Sastra Inggris / 1A
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pendahuluan :

- Agama merupakan pedoman hidup seseorang terutama agama Islam. Agama


merupakan suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang
mempunyai akal untuk dengan kehendak dan pilihannya sendiri mengikuti
peraturan tersebut, guna mencapai kebahagiaan hidupnya didunia dan akhirat.

- Budaya adalah sebuah suatu cara hidup yang terdapat pada sekelompok
manusia, yang telah berkembang dan diturunkan dari generasi ke generaasi dari
sesepuh kelompok tersebut. Dan di agama Islam pun ada sebuah tradisi budaya,
dan banyak sekali di daerah dari Sabang sampai Merauke tradisi budaya islam
itu berkembang. Disini saya akan menjelaskan tradisi budaya islam yang
berjudul “Halal Bihalal”

Pembahsan :

- Yang dimaksud dengan Halal bihalal adalah sebuah tradisi/budaya islam yang
merupakan suatu usaha yang dapat dilakukan untuk menyambung tali
silaturrahmi atau menyambung Kembali yang sebelumnya terputus. Dengan
melaksanakan halal bihalal ini masyarakat jadi bisa menyambung silaturrahmi
Kembali dengan sanak famili atau pun kerabat dan untuk saling memaafkan dan
terbebas dari kesalahan yang di perbuatnya ataupun memperbaiki hubungan
yang diantara sesame manusia.

- Perlu dipahami terlebih dahulu, bahwa halal bihalal ini merupakan tradisi khas
Indonesia halal bihalal pertama kali dicetuskan oleh KH. Wahab Chasbullah pada
tahun 1946. Pada masa itu, Indonesia diketahui sedang mengalami masalah
disintegrasi bangsa. Dalam kondisi tersebut, Bung Karno kemudian memanggil
KH. Wahab Chasbullah untuk memberikan saran dan pendapat guna mengatasi
situasi politik tersebut.
- Pada saat itu, KH.Wahab Abdullah memberikan saran pelaksanaan kegiatan
halal bihalal. Kegiatan ini dilakukan untuk tujuan meluruskan dan
menumbuhkan konsep ajaran Ahlussunah wal Jamaah. Dengan kegiatan ini
diharapkan masyarakat Indonesia dapat mempererat tali persaudaraan,
kemanusiaan, dan kebangsaan. Dalam Ukhuwah NU  atau disebut juga
Nahdhatul Ulama ketiga hal ini disebut juga dengan islamiyah, basyariyah, dan
wathaniyah, yang biasanya dilakukan pada momen bulan Syawal untuk saling
bermaaf-maafan. Dan dilaksanakan pada awal kemerdekaan, tradsi ini masi
bertahan sampai saat ini. Bahkan, di pemerintahan pun diadakan halal bi halal
ini.

- Digambar sudah jelas orang nomor satu di Indonesia yaitu bapak Presiden
Jokowi, mengadakan tradisi Halal bihalal dengan staff-staff yang ada di Istana
negara.

- Makna Halal bihalal dalam Al-qur’an, Dalam hal ini, halal yang thayyib
merupakan berbagai hal yang baik lagi menyenangkan. Dengan kata lain,
Alquran memerintahkan umat muslim untuk melakukan berbagai aktivitas yang
memberikan makna kebaikan dan menyenangkan bagi semua pihak.

َ ‫سو َء ا ْل ِح‬
- ‫ساب‬ َ ُ‫صلُونَ َما أَ َم َر هَّللا ُ بِ ِه أَنْ ي‬
ُ َ‫وص َل َويَ ْخش َْونَ َربَّ ُه ْم َويَ َخافُون‬ ِ َ‫َوالَّ ِذينَ ي‬
- “Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan
supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada
hisab yang buruk.” (Q.S. Al-Ra`d [13]: 21).

- Inilah yang menjadi dasar mengapa Al-quran tidak hanya menuntut umat
muslim untuk saling memaafkan melainkan itu juga berbuat baik terhadap
sesama. Sikap saling memaafkan dan mengasihi antar manusia tentu dapat
memberikan manfaat kebaikan di dunia.

- Tradisi ini memang sering diadakannya saat Hari-hari besar islam. Seperti, Idul
fitri ataupun idul adha. Baik dalam lingkup keluarga besar, lingkup kantor atau
lingkungan kerja, hingga instansi swasta dan pemerintahan mengadakan halal
bihalal untuk saling bermaaf-maafan.

Kesimpulan :

- Setelah mengetahui apa itu makna halal bihalal dan awal mula sejarah halal
bihalal. yang biasanya dilakukan pada tradisi lebaran, berikutnya perlu diketahui
pula beberapa hikmah kebaikan yang bisa didapatkan dari kegiatan halal bihalal.
Kegiatan ini tentu saja dapat memberikan kesempatan bagi umat muslim dan
masyarakat lainnya untuk saling bersilaturahim, memaafkan kesalahan dan
perbuatan dosa yang dilakukan antar manusia. Hikmah yang bisa kita ambil dari
halal bihalal adalah mencari ridho Allah SWT, menyambung tali yang putus
terhadap sesama, memperpanjang umur manusia. Dan kebaikan yang lainnya.
Daftar Referensi :
- https://www.merdeka.com/jateng/makna-halal-bihalal-pada-tradisi-lebaran-
ketahui-sejarahnya-kln.html?
- https://muslim.or.id/6786-menyingkap-keabsahan-halal-bihalal.html (versi e
book)

Anda mungkin juga menyukai