3. Pengambilan sampel pad pemeriksaan feses dapat melalui beberapa cara dengan
memperhatikan diagnosis klinik dokter. Diagnosis klinis kali ini adalah suspek oxyuriasis.
Metode pengambilan sampel feses apa yang paling ideal?
A. Rectal toucher
B. Defekasi spontan
C. Saline cathartic
D. Schoth tape & object glass
E. Gliserin catharic
Pembahasan: Teknik Graham Scotch Tape merupakan salah satu teknik pemeriksaan yang
banyak digunakan untuk menegakkan diagnosa infeksi cacing kremi pada saat ini (Lynne
dan David,1996) Oxyuris vermicularis antara lain Enterobius vermicularis, pin worm, dan
cacing kremi
4. Urobilinogen dioksidasi oleh udara menjadi urobilin yang tak dapat bereaksi dengan reagen
Ehrlich, sehingga menimbulkan negative palsu. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka
digunakan …..
A. urin segar
B. urin 24 jam
C. metode carik celup
D. botol penampung bermulut besar
E. urin pagi
Pembahasan: Urobilinogen, merupakan hasil metabolisme bilirubin di usus oleh bakteri-
bakteri usus. Urobilinogen akan bereaksi dengan reagens Ehrlich dan membentuk zat warna
merah. Untuk pemeriksaan urobilinogen harus digunakan urin segar atau urin berpengawet,
karena urobilinogen akan cepat dioksidasi menjadi urobilin.
5. Sumbatan bilier, merupakan salah satu masalah di bidang kimia klinik. Ditemukannya feses
berwarna dempul/pucat, mengindikasikan adanya sumbatan bilier ekstra hepatic.
Bagaimanakan hasil yang mendukung dugaan di atas?
A. Peningkatan biliribun terkonjugasi
B. Penurunan Indirect Bilirubin
C. Peningkatan AST
D. Penurunan ALP
E. Peningkatan urobilinogen urin
Pembahasan: Neonatus dengan atresia bilier memiliki kadar bilirubin direk (terkonjugasi)
yang abnormal saat lahir (>1 mg/dL bila bilirubin total <5 mg/dL atau >20% bilirubin total
bila bilirubin total >5 mg/dL). Pada pasien tersebut perlu dilakukan follow up pemeriksaan
bilirubin direk 2 minggu kemudian. [3,24]