Anda di halaman 1dari 2

1. Ada beberapa metode untuk membedakan eksudat dan transudat.

Salah satu yang digunakan


adalah test Rivalta. Apa nama zat yang diteteskan pada sampel cairan?
A. NaOH
B. Asam Asetat Glasial
C. Etil alkohol
D.NaCl
E. Heparin
Pembahasan:
Tujuan : Untuk mengetahui adanya protein dalam cairan .
Prinsip : seromusin dalam asam  denaturasi  kekeruhan.
Alat dan Reagensia :
- Beaker gelas
- Pipet tetes
- Asam asetat glasial (100%)
Cara Kerja :
100 mL aqudest dlm beaker gelas + 1 tetes asam asetat glasial  asam
asetat 1-2% dlm tabung reaksi 3 ml + 1 tetes cairan transudat eksudat.
Amati adanya kekeruhan pada larutan tersebut.
Nilai Normal :
 Negatif : tidak terbentuk kekeruhan putih
 Positif : terbentuk kekeruhan putih

2. Abstinensia seksual dibutuhkan dalam persiapan pemeriksaan analisis sperma. Dalam


analisis sperma, terdapat beberapa parameter yang dinilai. Pertanyaan Soal: Parameter
apakah yang dapat terpengaruh akibat tidak terpenuhinya Syarat abstinensia?
Pilihan Jawaban :
A. pH sperma
B. adanya fruktosa
C. jumlah sel darah putih
D. motilitas sperma
E. aglutinasi sperma
Pembahasan: Waktu abstinensia adalah jarak waktu istirahat tak melakukan kegiatan seks
oleh seseorang setelah senggama (pengeluaran sperma) yang pertama kesenggama
(pengeluaran sperma) berikutnya. Syarat abstinensia yang harus dipenuhi oleh penderita
yang hendak memeriksakan sperma ialah 3-hari.

3. Pengambilan sampel pad pemeriksaan feses dapat melalui beberapa cara dengan
memperhatikan diagnosis klinik dokter. Diagnosis klinis kali ini adalah suspek oxyuriasis.
Metode pengambilan sampel feses apa yang paling ideal?
A. Rectal toucher
B. Defekasi spontan
C. Saline cathartic
D. Schoth tape & object glass
E. Gliserin catharic
Pembahasan: Teknik Graham Scotch Tape merupakan salah satu teknik pemeriksaan yang
banyak digunakan untuk menegakkan diagnosa infeksi cacing kremi pada saat ini (Lynne
dan David,1996) Oxyuris vermicularis antara lain Enterobius vermicularis, pin worm, dan
cacing kremi

4. Urobilinogen dioksidasi oleh udara menjadi urobilin yang tak dapat bereaksi dengan reagen
Ehrlich, sehingga menimbulkan negative palsu. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka
digunakan …..
A. urin segar
B. urin 24 jam
C. metode carik celup
D. botol penampung bermulut besar
E. urin pagi
Pembahasan: Urobilinogen, merupakan hasil metabolisme bilirubin di usus oleh bakteri-
bakteri usus. Urobilinogen akan bereaksi dengan reagens Ehrlich dan membentuk zat warna
merah. Untuk pemeriksaan urobilinogen harus digunakan urin segar atau urin berpengawet,
karena urobilinogen akan cepat dioksidasi menjadi urobilin.

5. Sumbatan bilier, merupakan salah satu masalah di bidang kimia klinik. Ditemukannya feses
berwarna dempul/pucat, mengindikasikan adanya sumbatan bilier ekstra hepatic.
Bagaimanakan hasil yang mendukung dugaan di atas?
A. Peningkatan biliribun terkonjugasi
B. Penurunan Indirect Bilirubin
C. Peningkatan AST
D. Penurunan ALP
E. Peningkatan urobilinogen urin
Pembahasan: Neonatus dengan atresia bilier memiliki kadar bilirubin direk (terkonjugasi)
yang abnormal saat lahir (>1 mg/dL bila bilirubin total <5 mg/dL atau >20% bilirubin total
bila bilirubin total >5 mg/dL). Pada pasien tersebut perlu dilakukan follow up pemeriksaan
bilirubin direk 2 minggu kemudian. [3,24]

Anda mungkin juga menyukai