EKG ABNORMAL
A. Irama Henti Jantung :
1. Ventricular Fibrillation (VF)
Karakteristik :
Kompleks QRS : tidak ditemukan kompleks QRS normal, tidak terlihat pola “negatif-
positif-negatif” QRS yang regular.
Kecepatan : tidak dapat dihitung, defleksi listrik sangat cepat dan sangat tidak teratur.
Irama : tidak ada pola irama regular, bentuk gelombang listrik bervariasi dalam ukuran
dan bentuk.
(Gambaran EKG PEA. PEA dapat berupa irama apapun (selain VT tanpa denyut dan VF)
namun tidak didapatkan denyut nadi)
4. Asistol.
Karakteristik :
Secara klasik ditampilkan sebagai suatu garis datar.
Irama : tidak dapat ditetapkan, kadang terlihat adanya gelombang P, namun berdasarkan
definisinya maka gelombang R harus tidak tampak.
Kompleks QRS : tidak terlihat defleksi yang konsistem terhadap suatu kompleks QRS.
(Gambar EKG asistol)
3. Flutter Atrium
Karakteristik :
Kecepatan : laju atrial 220-350x/menit.
Irama : irama atrial teratur (tidak seperti atrial fibrilasi), dan irama ventrikel seringkali
regular (jarak R-R reguler).
Gelombang P : tidak terlihat gelombang P sebenarnya dan berbentuk gigi gergaji (saw
tooth) yang klasik.
Interval PR : Tidak dapat diukur.
Kompleks QRS : tetap ≤ 0,10 – 0,12 detik.
Takiaritmia Ventrikel :
C. Gambaran EKG pada Iskemia, Injuri, Infark Miokard (Abnormalitas Segmen ST)
1. EKG pada Iskemia Miokard :
Dapat berupa gambaran inversi gelombang T maupun ST depresi.
Inversi gelombang T dianggap bermakna jika dalamnya ≥ 2 mV (>2 kotak kecil),
sedangkan ST depresi dianggap bermakna jika depresi segmen ST > 0,5 mm (lebih dari
setengah kotak kecil) di bawah garis isoelektris (baseline) dan 0,04 detik (1 kotal kecil)
dari J point serta dijumpai pada dua atau lebih lead yang berhubungan.
A B
(Gambar A. T inverted disertai depresi segmen ST yang menandakan terjadinya proses iskemik
akut (ongoing ischemia). Gambar B. merupakan gambaran tipe ST depresi : upsloping,
downsloping dan horizontal).
DAFTAR PUSTAKA