Anda di halaman 1dari 13

PEMBELAJARAN PERMAINAN ANAK DISEKOLAH DASAR

ANEKA KEGIATAN BERMAIN KREATIF

Dosen Pengampu
Drs. Arsil, M. Pd.

Disusun Oleh:
Pri Haryanti A1D119155
Amirul Akiman A1D119175
Tresya Adila Putri A1D119187
Laili Amelia A1D119189

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Kami ucapkan terima kasih kepada ibu/bapak yang telah membimbing kami
dalam menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, dan tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendukung kami dalam
pembuatan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah tentang “aneka kegiatan bermain kreatif
” ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik.

Muara bulian , 28 September 2021

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Bermain Kreatif.........................................................................................................5
2.2 jenis dan klasifikasi bermain kreatif............................................................................................6
2.3 Tata Ruang Atau Area Bermain Kreatif.......................................................................................8
2.4 Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Bermain Kreatif....................................................................9
BAB III................................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................................................11
Daftar pustaka......................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia anak adalah dunia bermain, dalam kehidupan anak-anak, sebagian besar waktunya
dihabiskan dengan aktivitas bermain. Filsuf Yunani, Plato, merupakan orang pertama yang
menyadari dan melihat pentingnya nilai praktis dari bermain. Anak-anak akan lebih mudah
mempelajari aritmatika melalui situasi bermain. Bermain dapat digunakan sebagai media
untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Istilah bermain
diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dengan mempergunakan atau tanpa
mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian, memberikan informasi, memberikan
kesenangan, dan dapat mengembangkan imajinasi anak. Bermain merupakan bagian yang
amat penting dalam tumbuh kembang anak untuk menjadi manusia seutuhnya. melalui
kegiatan bermain anak bisa mencapai perkembangan fisik, intelektual, emosi, dan sosial
(Prasetyono, 2007) Ada berbagai macam jenis permainan yaitu permainan fungsional,
permainan membangun (konstruktif) permainan pura-pura dan permainan dengan peraturan.
Permainan konstruktif menjadi alternatif metode untuk merangsang kemampuan berfikir
kreatif anak. Terdapat beberapa alasan mengapa permainan konstruktif dirasa mampu untuk
meningkatkan kreativitas anak. Kreativitas bagi anak-anak adalah suatu permainan.

Sejak masih bayi, mereka telah mengembangkan berbagai macam permainan kreatif.
Oleh karena itumetode pembelajaran dengan permainan adalah langkah awal
menujupencapaian kreativitas siswa. Anak belajar melalui pengalaman, bakat seorang anak
akan tumbuh dan berkembang melalui pengalamannya (Santoso, 2003). Penelitian yang
dilakukan oleh Husodo (2007) menyatakan model permainan cipta lagu pada pembelajaran
seni budaya dapat meningkatkan kreativitas siswa. Ihsan (2006), menyimpulkan bahwa
permainan yang dikreasikan secara kreatif (permainan konstruktif kardus) dapat
meningkatkan perkembangan motorik halus anak. Dalam penelitiannya, Mulyadi (2007)
mengemukakan bahwa kreativitas anak usia prasekolah dapat ditingkatkandengan upaya
pengembangan kreativitas melalui kegiatan bermain, baik dilakukan melalui pendekatan
terhadap anak maupun ibu. Efek pengembangan kreativitas akan menjadi maksimal apabila
upaya pengembangan kreativitas pada anak usia prasekolah dilakukan melalui pendekatan
terhadap anak dan ibu sekaligus. Jadi dengan memberikan pelatihan cara kreativitas, terbukti
dapat meningkatkan kreativitas anak, Untuk itu Adapun aneka jenis permainan yang akan
disajikan dalam makalah ini
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. apa Pengertian bermain kreatif?


2. jelaskan jenis dan klasifikasi bermain kreatif?
3. Bagaimana tata ruang atau area bermain kreatif?
4. apa tujuan dari bermain kreatif?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk:

1. untuk mengetahui maksud dari bermain kreatif


2. untuk mengetahui jenis dan klasifikasi bermain kreatif
3. menjelaskan tata ruang atau area bermain kreatif
4. mengetahui tujuan bermain kreatif
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bermain Kreatif


Menurut Hurlock (1978: 320), bermain (play) adalah kegiatan yang dilakukan untuk
kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan
secara suka rela tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban.Menurut Piaget
dalam Mayesty yang dikutip Juliani Nuranimengatakan bahwa bermain adalah kegiatan yang
dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/kepuasan bagi diri seseorang
(Sujiono, 2009: 144).

Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan denganatau tanpa mempergunakan alat
yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun
mengembangkan imajinasi pada anak (Sudono, 2000: 1).Bermain adalah kegiatan yang
menimbulkan kesenangan pada anak sertamembantu anak mencapai perkembangannya dan
sebagai cara yang alami dalam memahami diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. Dalam
bermain anak bebas mengekspresikan perasaan, ideide maupun imajinasinya yang kadang
tidak selalu selaras dengan kenyataan sebenarnya.

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data,


informasi atau unsur-unsur yang ada (Munandar, 1992: 47). Berpikir kreatif adalah proses
mental yang dilakukan individu yang melahirkan gagasan, proses, metode atau produk baru
yang efektif yang bersifat imajinatif yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk
pemecahan suatu masalah (Rachmawati & Kurniati, 2012: 13).Kemampuan kreatif dikenal
dari tiga sub kemampuannya: kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas. Kelancaran berarti ide
banyak yang seakan mengalir. Keluwesan berarti kemampuan untuk melihat suatu masalah
dari berbagai arah. Orisinalitas berarti bahwa ide-idenya memiliki perbedaan dengan ide
kebanyakan orang (Tabrani, 2014: 11).

Bermain Kreatif merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka memberikan


kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi, berkreasi, mengekspresikan perasaannya baik
dengan alat maupun tanpa alat sehingga menimbulkan kesenangan pada anak yang
memungkinkan anak menciptakan berbagai kreasi dari imajinasinya sendiri. Tujuan utama
bermain adalah memelihara perkembangan atau pertumbuhan optimal pada anak melalui
bermain yang kreatif, interaktif dan terintegrasi dengan lingkungan bermain anak. Dengan
berkreasi orang dapat mengembangkan dan menggunakan semua bakat dan kemampuannya.
Bermain kreatif tidak hanya bermanfaat tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu.
Hal ini tampakketika kita melihat anak-anak sedang asyik bermain balok-balok mereka tidak
mau diganggu dantidak bosan-bosan membuat kombinasi baru dari balok atau mainannya.

Dalam bermain kreatif anak menggunakan imajinasinya, pikirannya dan


pertimbangannya untuk mencipta sesuatu atau membuat kombinasi-kombinasi baru
permainannya atau mendaur ulang bahan yang tidak terpakai lagi. Atau anak menggambar,
melukis sebagai ungkapan persaannya. Apa yang dicipta anak mungkin kurang jelas orang
dewasa, hanya anak itu sendiri yang mampu menjelaskan.

Bermain kreatif merujuk pada pendapat Lopes (Sujiono, 2009: 147) menyatakan
bahwa bermain kreatif dapat diklasifikasikan dalam:

1. Kreasi terhadap objek (Object Creation) berupa permainan dimana anak melakukan
kreasi tertentu terhadap suatu objek seperti menggabungkan potongan-potongan
benda sehingga menjadi suatu bentuk.
2. Cerita bersambung (Continuing Story) berupa kegiatan dimana pendidik memulai
awal sebuah cerita dan setiap anak menambahkan cerita selanjutnya.
3. Permainan drama kreatif (Creative Dramatic Play) permainan dimana anak
dapatmengekspresikan diri melalui peniruan terhadap tingkah laku seseorang, hewan
maupun tanaman.
4. Gerakan kreatif (Creative Movement) berupa kegaiatan yang lebih menggunakan
otot-otot besar, seperti: Melakukan gerakan tertentu kemudian anak lain menirukan,
membangun dengan pasir, lumpur, tanah liat.
5. Pertanyaan Kreatif (Creative Questioning) yaitu bermain yang berkaitan dengan
pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan yang memerlukan beragam jawaban.

Untuk mempertahankan kreatif anak, para pendidik atau orang tua harus
mempertahankan sifat natural anak yang sangat menunjang tumbuhnya kreativitas.
Diantara sifat natural anak yaitu: pesona dan rasa takjub, rasa ingin tahu, imajinasi,
banyak bertanya. Sifat-sifat natural yang mendasar inilah yang harus senantiasa
dipupuk dan dikembangkan sehingga sifat kreatif pada anak tidak hilang.

2.2 jenis dan klasifikasi bermain kreatif


Jenis dan klasifikasi bermain kreatif ini dapat digunakan sebagai acuan untuk memilih
kegiatan bermain ketika mengembangkan kegiatan bermain anak. Hal ini dilakukan untuk
mencapai tumbuh dan kembang anak dalam segala aspek melalui kegiatan bermain bebas,
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Berikut ini adalah golongan bermain kreatif yang dapat dilakukan oleh anak usia dini
menurut Jefree, Mc. Conkey, dan Hewson 1984 dalam Yuliani Nurani Sujiono dan Bambang
Sudjiono 2010:42 yaitu permainan eksploratif, permainan dinamis, permainan dengan
keterampilan, permainan sosial, permainan imajinatif, dan permainan teka-teki. Untuk
menciptakan sebuah permainan yang dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan
anak akan lebih baik jika keenam permainan tersebut dipadukan satu sama lain

. Selanjutnya Lopes dalam Suratno 2005: 80 menyatakan bahwa permainan kreatif


dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Kreasi terhadap objek berupa kegiatan bermain dimana anak melakukan kreasi
tertentu terhadap objek,seperti menggabungkan potongan-potongan benda sehingga
menjadi bentuk mobil-mobilan.
2. Cerita bersambung berupa kegiatan bermain dimana guru memulai awal sebuah cerita
dan setiap anak menambahkan cerita selanjutnya bagian perbagian seperti cerita
dengan menggunakan buku besar.
3. Permainan drama kreatif berupa permainan dimana anak dapat mengekspresikan diri
melalui peniruan terhadap tingkah laku orang, hewan, atau tanaman.
4. Gerakan kreatif berupa kegiatan bermain yang lebih menggunakan otot-otot besar
seperti permainan aku seorang pemimpin dimana anak akan melakukan gerakan
tertentu dana anak lain mengikutinya atau kegiatan membangun dengan pasir, lumpur,
dan atau tanah liat.
5. Pertanyaan kreatif yang berhubungan dengan pertanyaan terbuka, menjawab
pertanyaan dengan sentuhan panca indera, pertanyaan tentang perubahan, pertanyaan
yang membutuhkan beragam jawaban, dan pertanyaan yang berhubungan dengan
suatu proses atau kejadian.

Hampir sama dengan tokoh-tokoh di atas, Suratno 2005:82-89 mengklasifikasikan


bermain kreatif dibagi menjadi 2 yaitu bermain aktif dan bermain pasif.

1. Bermain aktif adalah kegiatan yang memberikan kesenangan kepada anak yang
dilakukan melalui aktivitas langsung oleh diri anak itu sendiri. Jenis bermain aktif
yaitu bermain bebas, bermain peran, bermain konstruktif, eksplorasi, dan
mengumpulkan benda.
2. Bermain pasif adalah aktifitas fisik anak tidak banyak dimanfaatkan tetapi aspek
lainnya seperti pendengaran dan penglihatan lebih banyak berperan. Contoh dari
bermain pasif yaitu mendengar, melihat komik atau majalah, menonton TV dan
film, dan mendengarkan musik.

Berdasarkan jenis dan klasifikasi yang telah dikemukakan oleh beberapa tokoh di atas
dapat disimpulkan secara garis besar bahwa bermain kreatif dapat diklasifikasikan
dalam bermain aktif dan bermain pasif. Bermain aktif pada pembelajaran anak usia
dini dapat dilakukan dengan berkreasi terhadap objek, bermain konstruktif dan
bermain fun cooking. Sedangkan bermain pasif anak lebih menekankan pada
perolehan informasi secara transfer dari sumber informasi kepada penerima informasi
tanpa melalui suatu tindakan. Artinya anak tidak harus melakukan eksperimen atau
tindakan mengkonstruk untuk mendapatkan informasi melainkan anak sudah
disediakan informasi dan tinggal menerimanya.

2.3 Tata Ruang Atau Area Bermain Kreatif


Tata runag atau area bermain kreatif ini dilandasi oleh teori Piaget dengan pendekatan
konstruktivisme yang berpusat pada anak. Ruang-ruang ditata sedemikian rupa dengan sangat
selektif. Berikut ini terdapat area berdasarkan minat anak, diantaranya :
1. Permainan Balok
Pusat permainan balok dipenuhi berbagai macam balok dalam berbagai macam
bentuk dan ukuran untuk menciptakan berbagai bentuk bangunan, kota, pertanian, kebun
binatang dan lain-lainnya secara imajinatif. Melalui kegiatan 14 bermain balok, anak
dapat mengembangkan logika matematika, kemampuan berfikir dan memecahkan
masalah, kreativitas serta daya konsentrasi. Material yang terdapat pada pusat kegiatan ini
diantaranya Balok kayu, Balok plastik, Lassy, Mobil mainan.

2. Drama peran
Pusat drama dapat membantu anak untuk lebih mengenal kehidupan mereka. Pada
pusat ini, dapat disediakan benda-benda yang dapat mendorong anak untuk
memperagakan apa yang mereka lihat di kehidupan mereka. Material 13 yang terdapat
pada pusat kegiatan ini diantaranya Baju-baju, Cermin, Berbagai jenis boneka, Alat
permainan memasak, Mobil-mobilan, Telepon.
3. Memasak
Pusat memasak memberikan kesempatan kepada anak untuk mengalami proses
dan reaksi ilmiah, mencicipi makanan-makanan baru, menyantap makanan yang mereka
buat, memahami konsep matematika  seperti menimbang. Kegiatan memasak juga
memberikan kesempatan kepada anak untuk bersosialisasi, belajar berbagi, dan bejkerja
sama. Material yang terdapat pada pusat kegiatan ini diantaranya Peralatan makan (piring,
sendok, garpu, pisau), Perlatan memasak (kompor, panci, wajan).

4. Pasir dan air


Wilayah ini menawarkan banyak kesempatan kepada anak untuk menggunakan
panca indera mereka dengan cara mengeksplorasi bahan-bahan alami. Melalui kegiatan
itu, anak dapat berfikir dan berkomunikasi. Mereka dapat melatih otot halus dan kasar. Di
sini dapat dikembangkan konsep matematika, gagasan ilmiah serta kreativitas. Material
yang terdapat pada pusat kegiatan ini diantaranya pasir laut, Bak pasir, Bak air, Mainan
pasir, Perahu mainan Gayung, Teko, Gelas ukuran botol, Pipa dll.

5. Kesenian
Pusat kesenian mendorong anak-anak untuk mengembangkan dan mengeksplorasi
kreativitas mereka serta bersenang-senang dengan bahan-bahan baru dan pengalaman
fisik. Pusat seni dapat memacu kreativitas, komunikasi verbal dan non verbal, percaya
diri, perkembangan motorik halus dan kasar serta kemampuan inteklektual. Material yang
terdapat pada pusat kegiatan ini diantaranya Kertas, Buku gambar, Cat air/cat poster,
Krayon, Pensil warna, Spidol, Roncean.

2.4 Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Bermain Kreatif


  Manfaat model pembelajaran berain kreatif Dengan bermain dapat membantu anak
dalam mengembangkan banyak aspek fundamental dari perkembangan anak, baik fisik,
intelektual, sosial dan emosional.
a) Bermain dapat mengembangkan otot-otot disaat anak melakukan kegiatan fisiknya.
b)   Bermain dapat mengembangkan keterampilan intelektual disaat anak terlibat dalam
aktivitas-aktivitas yang menuntut pikirannya.
c)   Bermain dapat megembangkan keterampilan sosial disaat sejumlah anak terlibat aktif
dalam suatu interaksi dengan orang lain.
d) Bermain dapat mengembangkan aspek emosi disaat anak belajar mengendalikan
emosinya. 

   Tujuan pembelajaran bermain kreatif


Berikut adalah tujuan adanya pembelajaran bermain kreatif diantaranya:
a) Memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kreativitasnya. Ia dapat
bereksperimen dengan gagasan-gagasan barunya baik yang menggunakan alat bermain
atau tidak.
b)   Memberikan anak kesenangan dan kepuasana diri yang sangat besar dan penghargaan
yang memiliki pengaruh nyata pada perkembangan pribadinya.
c) Memerikan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan dorongan-dorongan
kreatifnya sebagai kesempatan untu merasakan obyek-obyek dan tantangan untuk
menemukan sesuatu denga cara-cara baru
d)   Berikan kesempatan pada anak untuk berfikir, bertindak imajinatif, dan penuh daya
khayalan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

permain dengan alat-alat permainan dalam meningkatkan kreativitas anak usia dini
diperlukan pemilihan alat-alat permainan yang selektif oleh pendidik, sehingga melalui
permainan dengan alat-alat permainan yang dapat meningkatkan kreativitas anak usia dini
memberikan dampak positif terhadap kecerdasan  anak. Pada saat pelaksanaan kegiatan
beramain, diperlukan bimbingan pendidik, sehingga proses pembelajaran pun saat kegiatan
bermain dapat diterapkan, seperti bermain bergantian, menunggu giliran bermain dan
sebagainya.

Alat permainan yang digunakan untuk anak usia dini sebaiknya alat permainan yang dapat
merangsang kreativitas anak dan menyenangkan, sehingga  diperoleh manfaat yang dapat
meningkatkan kreativitas anak, dan membantu tumbuhkembang anak. Faktor terbesar dalam
pelaksanaan permainan adalah adanya kemauan dari pendidik untuk menyediakan berbagai
jenis permainan yang dapat menggali dan mengembangkan kreatifitas anak usia dini.

3.2 Saran
Demikianlah makalah ini dibuat, apabila terdapat kesalahan penulis mengucapkan mohon
maaf, semoga bermanfaat bagi para pembaca khususnya, maupun bagi orang tua.
Daftar pustaka

http://eprints.ums.ac.id/27806/3/04._BAB_I.pdf

https://text-id.123dok.com/document/6qmkkvlwz-pengertian-bermain-kreatif-jenis-dan-klasifikasi-
bermain-kreatif.html

https://core.ac.uk/download/pdf/230921891.pdf

https://p4tktkplb.kemdikbud.go.id/index.php/pages/sejarah-lembaga/meningkatkan-kreativitas-
anak-usia-dini-melalui-berbagai-permainan

Anda mungkin juga menyukai