Pengalaman Pendidikan:
• S1 Ilmu Hukum - Universitas Jambi
(lulus 1990)
• Kajian Ilmu Perundang-undangan
Universitas Indonesia (lulus 1995)
• S2 Ilmu Hukum Bisnis Universitas Krisna
Dwipayana (lulus 2010)
Rudi Anton
DIREKTUR AKUISISI
K E D E P U T I A N B I D A N G K O N S E RVA S I A R S I P
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
RABU, 17 FEBRUARI 2021
DEFINISI
Arsip
adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai
bentuk dan media sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan
diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah,
lembaga pendidikan,perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Pasal 1 Angka 2
UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
Dokumen Perusahaan
UU 8/1997 adalah data, catatan, dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh
DOKUMEN PERUSAHAAN
PASAL 1 ANGKA 2 perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di atas kertas atau
sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, atau
didengar.
Dokumen Elektronik
UU 11/2008
INFORMASI DAN adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau
TRANSAKSI ELEKTRONIK (ITE) disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang
PASAL 1 ANGKA 1 dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik,
termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau
sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna
atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
Informasi Publik
UU 14/2008
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh
PASAL 1 ANGKA 2 suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara
dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan
Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.
Pasal 3 Huruf (f) dan (g)
UU Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
Tujuan
Penyelenggaraan Kearsipan:
manfaat
3 4
Keperdataan Rakyat Pertanggungjawaban
Pembelajaran
arsip yang rapi dan tertib Pelindungan Aset
5 6 Bagi Anak Cucu
dan Kekayaan Intelektual (Sumber Ilmu Pengetahuan)
U U N O M O R 4 3 TA H U N 2 0 0 9
T E N TA N G K E A R S I PA N
PASAL 81
Setiap orang yang dengan sengaja menguasai
dan/atau memiliki arsip negara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33 untuk kepentingan sendiri
atau orang lain yang tidak berhak dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau
denda paling banyak Rp250.000.000,00 (dua ratus
lima puluh juta rupiah).
KONDISI DI LAPANGAN
Kualitas pengelolaan arsip menjadi salah satu instrumen pengukuran
capaian Reformasi Birokrasi.
3 4 5
P E N G UATA N
P E N E M PATA N PEMBANGUNAN
DUKUNGAN
S D M K E A R S I PA N DA N I M P L E M E N TA S I
PIMPINAN
S I M PA N
PIMPINAN PENCIPTA ARSIP
MENETAPKAN PENEMPATAN SDM PIMPINAN LEMBAGA NEGARA SISTEM INFORMASI PENYELAMATAN
KEARSIPAN (ARSIPARIS ATAU MENDUKUNG UPAYA PENYELAMATAN ARSIP NEGARA (SIMPAN) DIGUNAKAN
PENGELOLA ARSIP) SESUAI JENJANG ARSIP NEGARA SECARA TERTIB, OLEH LEMBAGA KEARSIPAN DAN
PENGORGANISASIAN
SISTEMIK, DAN TERKENDALI MELALUI PENCIPTA ARSIP UNTUK MEWUJUDKAN
MELALUI KONSEP PENYELARASAN KEBIJAKAN KEARSIPAN PENYELAMATAN ARSIP NEGARA SECARA
AMBASSADOR SISTEMIK DAN TERKENDALI
PENCIPTAAN ARSIP TATA NASKAH DINAS (TND)
MEMBUTUHKAN
PENGGUNAAN ARSIP SISTEM KLASIFIKASI KEAMANAN DAN
AKSES ARSIP DINAMIS (SKKAAD)
CF
CF CF
RC
CF CF CF
CF CF CF
Contoh Skema 2 Pengorganisasian dan Penempatan SDM Kearsipan
RC = Record Centre /Pusat Arsip
CF = Central File
PPAT = Pusat Pengelolaan Arsip Terpadu (RC + CF)
PPAT
Ruang Lingkup Ruang Lingkup SIMPAN terletak pada proses
PEMINDAHAN ARSIP
PEMUSNAHAN ARSIP PENYERAHAN ARSIP
INAKTIF
STATIS
Tersusunnya skema klasifkasi arsip
Penggunaan
SIMPAN
2 yang Tercipta di Lingkungan
Kementerian/Lembaga akan
selaras pada Klasifikasi, JRA, dan
SKKAAD
SIMPAN
Kebijakan kearsipan yang tepat dan
PASAL 81 PASAL 83
Setiap orang yang dengan sengaja menguasai Setiap orang yang dengan sengaja tidak menjaga
dan/atau memiliki arsip negara sebagaimana keutuhan, keamanan dan keselamatan arsip
dimaksud dalam Pasal 33 untuk kepentingan sendiri negara yang terjaga untuk kepentingan negara
atau orang lain yang tidak berhak dipidana dengan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (3)
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
denda paling banyak Rp250.000.000,00 (dua ratus (satu) tahun atau denda paling banyak
lima puluh juta rupiah). Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
PASAL 82 PASAL 84
Setiap orang yang dengan sengaja menyediakan Pejabat yang dengan sengaja tidak
arsip dinamis kepada pengguna arsip yang tidak melaksanakan pemberkasan dan
berhak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling 43 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak
Rp125.000.000,00 (seratus dua puluh lima juta Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
rupiah).
SANKSI PIDANA UU Nomor 43
Tahun 2009 tentang Kearsipan
PASAL 85 PASAL 87
Setiap orang yang dengan sengaja tidak menjaga Setiap orang yang memperjualbelikan atau
kerahasiaan arsip tertutup sebagaimana dimaksud menyerahkan arsip yang memiliki nilai guna
dalam Pasal 44 ayat (2) dipidana dengan pidana kesejarahan kepada pihak lain di luar yang telah
penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
paling banyak Rp250.000.000,00 (dua ratus lima 53 dipidana dengan pidana penjara paling lama
puluh juta rupiah). 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
PASAL 86 PASAL 88
Setiap orang yangdengan sengaja Pihak ketiga yang tidak menyerahkan arsip
memusnahkan arsip di luar prosedur yang yang tercipta dari kegiatan yang dibiayai
benar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 dengan anggaran negara sebagaimana
ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3) dipidana
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak dengan pidana penjara paling lama 5
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (lima) tahun atau denda paling banyak
Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh
juta rupiah).
Terima Kasih
dit.akuisisi@anri.go.id