Anda di halaman 1dari 5

Nama: Fitri Meliniasari

NIM : 211810301089
Kelas : Karya Ilmiah B

ANALISIS ARTIKEL DARI JURNAL NASIONAL TERINDEKS SINTA 4-6

Penulis, Tahun,
Judul, Sumber Scientific Tujuan Landasan Teori Metode Penelitian Hasil Penelitian
(Nama Jurnal, Level
Text)
Darsef Darwis- Jurnal  Penelitian ini  Kemampuan berpikir kritis menjadi  Metode Penelitian  Penerapan model
Maulana Latif- penelitian bertujuan untuk salah satu tuntutan dalam Kuasi Eksperimen Blended-Problem
Arif Rahman. mengetahui pendidikan kurikulum 2013 yang  Desain penelitian Based Learning
2020. Pengaruh pengaruh tersirat dalam Peraturan Menteri Desain posttest only berpengaruh
Penerapan penerapan model Pendidikan dan Kebudayaan nomor group positif terhadap
Model Blended- pembelajaran 69 tahun 2013.  Populasi kemampuan
Problem Based Blended-Problem  Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Peserta didik kelas XI berpikir kritis
Learning Based Learning dalam cakupan keterampilan IPA 1 dan XI IPA 2 peserta didik
terhadap terhadap kurikulum 2013 adalah menjadi SMA Negeri 26 kelas XI IPA
Kemampuan kemampuan manusia yang memiliki kemampuan Jakarta. SMA Negeri 26
Berpikir Kritis berpikir kritis berpikir kritis dan tindak yang  Sampel penelitian Jakarta pada
Pesrta Didik peserta didik pada efektif dan kreatif dalam ranah Peserta didik kelas XI materi Asam
pada Materi materi Asam dan abstrak dan konkret. IPA 1 (kelas kontrol) Basa.
Asam dan Basa. Basa.  Terdapat empat kompetensi yang dan XI IPA 2 (kelas
(Jurnal Riset  Untuk harus dimiliki peserta didik, yakni eksperimen) SMA
Pendidikan mengetahui kemampuan pemahaman yang Negeri 26 Jakarta
Kimia, 2020, kemampuan tinggi, berpikir kritis, berkolaborasi, berjumlah 72 orang
Vol.10, No.2 Hal berfikir kritis apa dan komunikasi (Marocco, 2010). yang dipilih secara
79-87) saja yang  Kemampuan utama yang harus purposive sampling.
dimunculkannya dimiliki dalam konteks abad 21  Kelas eksperimen
adalah kemampuan berpikir kritis, diterapkan
komunikasi, kolaborasi, dan pembelajaran
memecahkan masalah (Trilling & menggunakan model
Fadel, 2010). Blended-Problem
 Hasil pencapaian peserta didik Based Learning,
Indonesia dalam TIMSS dan PISA sedangkan kelas
berada pada tahapan terendah atau kontrol diterapkan
yang dikenal sebagai low pembelajaran
international benchmark. menggunakan model
(Kemendikbud, 2016). Blended-Explicit
 Hasil observasi Arini di SMA 1 Instruction
Kudus menunjukkan bahwa  Pengumpulan data
kemampuan berpikir kritis peserta Teknik pengumpulan
didik pada topik Hidrolisis Garam data yang digunakan
masih belum dikembangkan secara yaitu metode tes
maksimal, terbukti dengan berupa soal uraian
banyaknya peserta didik yang kemampuan berpikir
masih kesulitan saat menjawab kritis materi Asam
pertanyaan dengan rumusan Basa.
“mengapa?” dan “bagaimana?”.  Data dianalisis
 Kemampuan berpikir kritis peserta menggunakan statistik
didik dalam pembelajaran kimia uji t sampel
terlihat masih kurang, yaitu hanya independen.
15,6% atau 5 orang dari 32 orang
yang memiliki kemampuan berpikir
kritis yang baik (Yunita, dkk. 2018)
 Kemampuan berpikir kritis akan
meningkat apabila peserta didik
dapat dilatih dengan penerapan
model seperti pembelajaran
berbasis masalah, karena akan lebih
menuntut peserta didik untuk
melakukan ekspolarasi, penemuan
dan memecahkan masalah itu
sendiri (Hafid, 2007).
 Model Problem Based Learning
merupakan model pembelajaran
yang memberikan berbagai situasi
masalah yang autentik dan
bermakna kepada peserta didik.
Model pembelajaran ini akan
melibatkan peserta didik mencari
solusi secara aktif untuk
memecahkan masalah melalui
tahapan tertentu, sehingga dapat
mempelajari pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah
tersebut sekaligus memiliki
kemampuan berpikir kritis untuk
memecahkan masalah (Arend,
2015).
 Penerapan model Blended Learning
dalam PBL dapat meningkatkan
interaksi peserta didik dalam proses
pembelajaran, dimana pemilihan
tugas otentik dalam masalah PBL
yang menuntut pembagian kerja
antara tatap muka dan online,
memecahkan masalah bersama-
sama, maupun dapat memberikan
kesempatan untuk meningkatkan
komunikasi dalam kelompok dan
memperluas dialog kolaboratif pada
tatap muka yang dilakukan oleh
tutorial dalam Blended Learning,
sehingga pembelajaran akan lebih
efektif (Donnelly, 2010).
 Penerapan model Blended Learning
dalam pembelajaran pemecahan
masalah dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis peserta
didik persiklus, mulai dari
prasiklus, siklus I, dan siklus II
dengan rata-rata kenaikan setiap
aspek kemampuan berpikir kritis
sebesar 34,20% (Triyanto, 2015).
HASIL JURNAL

 Peserta didik yang mengikuti model pembelajaran Blended-Problem Based Learning dilatih untuk tidak menggantungkan sepenuhnya
kegiatan pembelajaran pada guru, tetapi dituntut untuk bisa memecahkan masalah yang diberikan oleh guru di dalam Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD), sehingga kemandirian peserta didik akan berkembang. Selain itu karena pembelajaran dilakukan dengan berbasis
masalah, maka kemampuan peserta didik dalam memahami konsep dan menghubungkannya dengan konsep yang lain juga sangat baik,
akibatnya peserta didik dapat memberikan kesimpulan dengan alasan konsep yang benar.
 Model Blended-Problem Based Learning dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap peserta didik.
HAL YANG DIHARAPKAN PADA JURNAL TETAPI TIDAK DITEMUKAN

 Pada studi ini tidak memperlihatkan berapa persen pengaruh kontribusi dari penerapan model Blended-Problem Based Learning.
 Pada studi ini tidak menjelaskan langkah-langkah yang digunakan saat menerapkan model Blended-Problem Based Learning.
 Studi ini tidak menjelaskan perbedaan antara model Problem Based Learning dan model Blended-Problem Based Learning.
 Studi ini tidak menjelaskan bagian langkah pembelajaran mana yang menggunakan bantuan teknologi (Blended Learning)
 Studi ini tidak menjelaskan manfaat penggunaan teknologi terhadap kemampuan peserta didik dalam berfikir kritis.
CATATAN

Penelitian selanjutnya akan diselidiki lebih lanjut tentang :


 Besarnya pengaruh penerapan model Blended-Problem Based Learning dalam proses pembelajaran.
 Langkah-langkah pembelajaran pada model Problem Based Learning.
 Manfaat penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai