Anda di halaman 1dari 5

Keadilan dan diversitas di tempat kerja

Ardiyan (2012) mengemukakan berbagai faktor yang


menjadi penyebab ketidakadilan di lingkungan kerja:

1. Belum adanya budaya atau sistem nilai tentang


pentingnya keadilan dalam organisasi secara
eksplisit atau mungkin sudah ada namun belum
diterapkan secara merata di setiap perusahaan.
Kemauan dan dukungan kuat dari manajemen
dalam mengembangkan budaya organisasi bisa
jadi kurang maksimum.

2. Kepemimpinan yang lemah baik di tingkat


manajemen maupun di tingkat unit kerja. Hal ini
ditunjukkan oleh ke tidak tegasan dalam mengambil
keputusan, tidak menerima besutan para karyawan,
senang dengan pujian dari karyawan, bias dalam
mengatasi konflik, dan cenderung otokratis.

3. Keterbatasan sumber daya atau aset untuk


memfasilitasi proses pekerjaan dan tuntutan
karyawan. Dengan demikian setiap pengambilan
keputusan harus berdasarkan prioritas namun kerap
membuat para karyawan diperlakukan tidak adil.

4. Belum adanya prosedur operasional yang standar


termasuk dalam hal pemberian penghargaan dan
hukuman karyawan. Keputusan untuk itu lebih
berdasarkan pada jastifikasi sang pimpinan yang
acap bersifat subyektif

Ciptakanlah Ruang yang Adil di Lingkungan Kerja

Ketidakadilan tetap akan kita jumpai, namun


perlu kita ingat bahwa pada dengan menciptakan
lingkungan yang dipersepsi adil dan nyaman akan
meningkatkan kinerja karyawan bersangkutan.
Keadilan juga memberikan kesempatan pada orang
lain untuk menggunakan potensinya dan bertumbuh
menjadi individu yang merasa dirinya berharga.
Keadilan memang bersifat subjektif, namun kita dapat
menciptakan ruang yang adil dengan berperilaku
pantas dan sesuai dengan ketentuan ketenagakerjaan,
menggunakan ukuran kompetensi dan memberikan
kesempatan yang sama.

DIVERSITAS DI Tempat kerja

Diversitas artinya keragaman tenaga kerja, baik dari


segi ras, agama, kewarganegaraan, budaya, maupun
suku, sehingga dalam suatu perusahaan ada SDM
yang heterogen. Meskipun diversitas adalah sesuatu
yang berguna bagi perusahaan, namun ternyata hasil
penelitian menunjukkan bahwa perusahaan masih
sulit menerapkannya. Salah satu masalahnya adalah
wanita dan suku minoritas sering mendapat perlakuan
tidak adil dalam pembagian pekerjaan ataupun
mengalami pelecehan ras/suku dalam lingkungan
kerjanya. Sebenarnya yang dibutuhkan hanyalah
kemampuan beradaptasi dan kemampuan menerima.
Di dalam tempat kerja, sering kali tentunya karyawan
menemukan hal yang berbeda-beda. Mulai dari usia,
ras, suku, agama, dan banyak lagi. Diversitas tempat
kerja ini dipandang sebagai suatu hal yang biasa dan
sering terjadi. Namun seringkali bila tidak diawasi
dengan baik maka berpotensi menimbulkan konflik.
Oleh sebab itu perlu manajeman yang tepat tentang
keberagaman yang ada di dalam sebuah perusahaan.
Sehingga nantinya bisa menghindari resiko terjadinya
selisih paham dan tidak bisa menerima satu dengan
yang lain.Adapun beberapa hal yang mungkin timbul
dari kondisi ini adalah sebagai berikut:

a. Selisih paham karena ketidak sepakatan dalam


suatu hal. Sering kali orang dengan temperamen
berbeda akan menghasilkan respon yang berbeda
pula. Misalnya saja orang yang mudah emosi akhirnya
mudah berselisih paham dengan orang lain dan
akhirnya menyulut kemarahan. Namun orang yang
lebih tenang umumnya bisa menerima perbedaan
dengan baik sehingga tidak terjadi pertengkaran
antara sesama pegawai.
b. Tidak hanya antar karyawan, perbedaan pendapat
bawahan dan atasan juga menjadi masalah bagi
beberapa perusahaan. Apabila memiliki karyawan yang
lebih bersifat keras bisa jadi tidak mudah mengikuti
arahan atasan. Sehingga ada baiknya pada saat
proses rekruitmen melihat lebih dulu karakter calon
karyawan dan pertemukan dengan atasan yang akan
membawahi langsung. Supaya atasan bisa melihat
seperti apa calon karyawan yang akan bekerja sama
dengannya. Dengan demikian maka sedikit banyak hal
ini bisa menghindari resiko terjadinya konflik antara
atasan dan bawahan pada perusahaan yang sama.
c. Menghormati satu dengan yang lainnya
Ada toleransi dan penghormatan satu dengan
yang lain, sehingga secara tidak langsung hal ini
bisa menghindari adanya konflik berkepanjangan
yang bisa merugikan perusahaan sendiri. Bila
terjadi pertentangan maka bisa jadi jam kerja
karyawan maupun produktifitas menurun dan tidak
maksimal. Sehingga sedikit banyak hal tersebut
merupakan jenis masalah yang sebaiknya ditangani
tim HRD secara tepat.
d. Menyadari adanya perbedaan pendapat
Setiap individu bisa memiliki pemikiran yang tidak
sama, sehingga sulit untuk bisa menyatukan keinginan
dan memutuskan hal yang sama pada umumnya.
Oleh sebab itu menyadari adanya perbedaan ini
adalah hal penting yang perlu ditekankan pada para
karyawan sebelum bergabung pada perusahaan.
Terutama saat bekerja pada perusahaan multinasional
yang memiliki banyak pegawai yang berbeda-beda.
Misalnya saja antara pekerja yang satu dan yang lain
bisa jadi tidak sama dalam menanggapi tugas yang
diberikan oleh atasannya.
e. Menerima pilihan dan kesepakatan yang
dibuat bersama
Dengan menerima pilihan dan kesepakatan yang
dibuat bersama tersebut maka resiko terjadi konflik
juga jauh lebih minim dan tidak perlu terjadi. Lain
halnya saat hal ini tidak bisa diterima sejumlah orang
dan tetap berpegang pada pemikiran masing-masing.
Diversitas tempat kerja yang beragam memang
menuntut penyelesaian yang lebih dewasa dalam
berpikir dan bertindak.
f. Mentaati peraturan perusahaan
Mencatat perilaku karyawan adalah salah satu
tindakan dan keputusan yang positif supaya dapat
melihat bagaimana efektifitas dari diversitas tempat
kerja yang bisa menghasilkan persepsi yang sama.
Sehingga dalam hal ini maka mentaati peraturan
perusahaan adalah salah satu poin penting yang harus
disepakati bersama untuk dilakukan bersama pula.

Terakhir diubah: 10 Nov 2020

Anda mungkin juga menyukai