Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Stres

Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan


sumber daya secara efektif untuk mengatasi
gangguan atau kekacauan mental dan emosional
yang muncul karena tanggapan. Di dalam dunia kerja
biasa disebut stressor.Tujuan dari manajemen stres
itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup
individu itu agar menjadi lebih baik.

Setiap orang juga memiliki gejala stres yang


berbeda, tergantung dari cara penderita menyikapi
permasalahan yang menyebabkan stres. Gejala stres
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Gejala emosi, seperti cemas, tidak tenang,
merendahkan diri, bingung, dan depresi
2. Gejala fisik, seperti lemas, pusing, mual, jantung
berdebar, dan gangguan fungsi tubuh lain.
3. Gejala kognitif, seperti kesusahan dalam mengambil
keputusan, teledor dan lupa, dan berpikiran negatif
4. Gejala perilaku, seperti berjalan mondar mandir
tanpa tujuan dan tidak mau makan.

Tahapan Stres
1. Tahap 1 : stres pada tahap ini justru dapat
membuat seseorang lebih
bersemangat, penglihatan lebih tajam, peningkatan
energi, rasa puas dan
senang, muncul rasa gugup tapi mudah diatasi.
2. Tahap 2 : menunjukkan keletihan, otot tegang,
gangguan pencernaan.

3. Tahap 3 : menunjukkan gejala seperti tegang, sulit


tidur, badan terasa lesu
dan lemas.

4. Tahap 4 dan 5 : pada tahap ini seseorang akan


tidak mampu menanggapi
situasi dan konsentrasi menurun dan mengalami
insomnia.

5. Tahap 6 : gejala yang muncul detak jantung


meningkat, gemetar sehingga
dapat pula mengakibatkan pingsan.Berdasarkan
uraian diatas dapat
disimpulkan tahapan stres terbagi menjadi 6
tahapan yang tingkatan
gejalanya berbeda-beda di setiap tahapan.

Manajemen stres 4A

Bagaimana sie caranya bisa mengelola


manajemen stres??
Manajemen stres 4A terdiri dari avoid (hindari),
alter (ubah), adapt (adaptasi), dan accept (terima).
Avoid berarti menghindari hal-hal yang dapat
menyebabkan stres, misalnya:
a.Menolak pekerjaan baru jika Anda sudah memiliki
tumpukan proyek yang belum selesai
b.Menghindari orang yang berpotensi membuat
Anda stres
c.Mengatur lingkungan agar tidak membuat
stres, misalnya menghindari macet dengan
berangkat lebih pagi.

Jika Anda tidak mungkin menghindari hal


yang membuat stres, coba ubah (alter) stres
itu dengan cara:

a. Mengekspresikan perasaan yang membuat


Anda stres
b.Kompromi dengan keadaan
c.Atur jadwal agar Anda tetap bisa bersenang-senang
di tengah padatnya rutinitas.

Jika Anda tidak bisa mengubah penyebab stres itu,


maka Anda yang harus beradaptasi (adapt) dengan
mengubah ekspektasi maupun sikap Anda, misalnya:
a.Lihat sisi positif dari suatu masalah, lihat juga
tujuan besar Anda
b.Turunkan standar, tidak perlu menjadi perfeksionis
c.Bersyukur.

Terakhir, selalu ingat bahwa ada hal-hal yang tidak bisa


Anda ubah, misalnya kematian, sakit parah, atau resesi
ekonomi. Menerima (accept) kenyataan kadang terasa
pahit, namun dengan begitu Anda bisa melakukan
manajemen stres dengan lebih baik dan keluar
dengan solusi terbaik pula
Terakhir diubah: 16 Des 2020

Anda mungkin juga menyukai