Anda di halaman 1dari 147

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN

TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT JNE


CABANG RC VETERAN JAKARTA SELATAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Strata Satu

(S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang

SKRIPSI

Ditulis Oleh

CITY CHAERUNISAH
NIM. 171010507522

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG

2021
MOTTO

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”

(Q.S Al-Mujadalah ayat, 11)

“Raihlah ilmu dan untuk meraih ilmu, belajarlah untuk tenang dan sabar”

(Umar bin Khattab)

“Siapa yang sungguh-sungguh berusaha untuk bersabar maka Allah akan


memudahkan kesabaran baginya. Dan tidaklah seseorang dianugerahkan (oleh
Allah subhanahu wa ta’ala) pemberian yang lebih baik da lebih luas
(keutamaannya) daripada (sifat) sabar.”

(HR Al Bukhari)

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN


TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT. JNE
CABANG RC.VETERAN JAKARTA SELATAN

Oleh :

CITY CHAERUNISAH
NIM. 171010507522

Skripsi ini telah disetujui untuk diajukan kepada majelis penguji skripsi, Program
Studi Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, pada tanggal
11 September 2021 :

Menyetujui Mengetahui
Pembimbing Skripsi, a/n Ketua Program Studi Manajemen S-1
Wakil Ketua Program Studi Manajemen S-1

Rosa Lesmana, S.E., M.M. Dr. Udin Ahidin, S.E.,M.M., CMA.


NIDN. 0419117903 NIDN. 0419076902

iii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN


TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
PADA PT JNE CABANG RC VETERAN
DI JAKARTA SELATAN

Oleh
CITY CHAERUNISAH
NIM. 171010507522

Skripsi ini telah dipertahankan di majelis penguji skripsi, Program Studi


Manajemen S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang,
pada tanggal 30 September 2021 dan dinyatakan LULUS

Pembimbing Skripsi

Rosa Lesmana, S.E., M.M.


NIDN. 0419117903

Menyetujui
Dewan Penguji I Dewan Penguji II

Nurmin Arianto, S.E., M.M. Jasmani, S.E., M.M.


NIDN. 0419078902 NIDN. 0407086702

Ketua Program Studi Manajemen S-1

Dr. Kasmad, S.E., M.M.


NIDN. 0402046806

iv
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : City Chaerunisah
NIM : 171010507522
Fakultas/Program Studi : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen S-1
Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Judul Skripsi : Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Konsumen pada PT. JNE cabang RC.
Veteran Jakarta Selatan

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Skripsi ini ditulis dengan penuh tanggung jawab dan benar-benar hasil
penelitian pribadi:
2. Skripsi ini bukan hasil plagiat dana tau menyalin dari skripsi orang lain;

v
3. Setiap kutipan, saduran dana tau pernyataan yang terdapat di dalam
Skripsi ini, merupakan rujukan yang disebutkan jelas sumbernya dan
dicantumkan dalam daftar pustaka;
4. Apabila di kemudian hari, terbukti ada pelanggaran mengenai keaslian
Skripsi ini, maka saya siap menerima sanksi dengan peraturan yang
berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dan dapat


dipertanggung jawabkan.

Pamulang, 5 September 2021

CITY CHAERUNISAH
NIM. 171010507522

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : City Chaerunisah


Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 3 Januari 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kebangsaan : Warga Negara Indonesia
Status : Lajang
Alamat : Jl. Andong 2 Gg. Kuning Rt 006/06 No.7
kotabambu selatan, palmerah, Jakarta Barah 11420
Telepon : 085782389924

vi
Email : citychaerunisah@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
 SDN Slipi 11 Pagi (2004 – 2010)
 SMP An-Nur (2010 – 2013)
 SMK Negeri 17 Jakarta (2013 – 2016)
Pengalam Kerja :
 Karyawan PT. Swarga Loka Dinamika
 Sekretaris Radiologi RS. Kanker Dharmais

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Pamulang, 31 Agustus 2021

CITY CHAERUNISAH
NIM. 171010507522

LEMBAR PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur dan bahagia, skripsi ini penulis persembahkan

kepada :

1. Ucapan syukur dan terimakasih kepada Allah SWT yang tak henti-henti

memberikan petunjuk dan kelancaran di setiap keadaan sehingga saya

dapat menyelesaikan skripsi ini

2. Terimakasih untuk Ayah dan Ibu atas segala semangat, arahan dan

dukungannya.

vii
3. Terimakasih untuk Adik saya “David Zulkarnain” atas kerjasamanya,

dengan tidak mengganggu saya dalam proses penyusunan skripsi ini.

4. Terimakasih kepada dosen-dosen saya, atas bimbingannya.

5. Terimakasih untuk teman-teman saya terutama teman semester 1-4 yaitu

geng “Kita-kita aja” yang sudah memberi semangat kepada saya, you are

my best friend dan teman-teman di semester 5-8 yang saya tidak bisa

sebutkan namanya satu-persatu.

6. Terimakasih untuk “Muhammad Isra Havila Noviandi” atas bantuan dan

dukungan selama ini dalam hal apapun, you are the best partner.

ABSTRAK

City Chaerunisah, 171010507522, Pengaruh Harga dan Kualitas


Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada PT. JNE Cabang RC. Veteran
Jakarta Selatan, Skripsi. Program Studi Strata 1 (S1) Manajemen, Universitas
Pamulang Tangerang Selatan. Agustus 2021 (dibawah bimbingan Ibu Rosa
Lesmana, S.E., M.M.,) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Harga
dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada PT. JNE Cabang RC.
Veteran Jakarta Selatan. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif
kuantitatif dengan responden sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan data
untuk mengetahui harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen
pada PT. JNE cabang RC. Veteran Jakarta Selatan menggunakan penelitian
kuisioner, observasi dan setudi pustaka. Pengujian instrument menggunakan uji
validitas dan reliabilitas, analisis data dengan uji asumi klasik, uji regresi linier
berganda, koefisien determinasi, dan uji hipotesis (uji T dan uji F). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) secara parsial, variabel harga terhadap
kepuasan konsumen adalah sebesar 0,594 < 0,05 dan nilai t hitung > t table (7,315
> 1,984) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho_1 : p = 0 ditolak dan Ha_1 : p # 0

viii
diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat dampak positif dan signifikan
antara harga dan kepuasan konsumen pada PT. JNE cabang RC. Veteran Jakarta
Selatan. (2) secara parsial, variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan
konsumen adalah sebesar 0,647 < 0,05 dan nilai t hitung > t table (8,396 > 1,984),
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho_2 : p = 0 ditolak dan Ha_2 : p # 0
diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat dampak positif dan signifikan
antara harga dan kepuasan konsumen pada PT. JNE cabang RC. Veteran Jakarta
Selatan. (3) secara simultan, variabel harga dan kualitas pelayanan terhadap
kepuasan konsumen adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai F hitung > F table
(39,160 > 3,090), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho_3 : p = 0 ditolak dan
Ha_3 : p # 0 diterima, hal ini berarti variabel harga dan kualitas pelayanan secara
simultan berdampak positif terhadap kepuasan konsumen pada PT. JNE Cabang
RC. Veteran Jakarta Selatan (4) nilai koefisien determinasi (R^2) 0,447 yang
berarti bahwa pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan
konsumen sebesar 44,7 % dan sisa nya sebesar 55,3% dipengaruhi oleh factor lain
diluar variabel penelitian.

Kata Kunci : Harga, Kualitas Pelayanan dan Kepuasan konsumen

ABSTRACT

City Chaerunisah, 171010507522, The Influence of Price and Service


Quality on Consumer Satisfaction at PT. JNE RC Branch. South Jakarta
Veterans, Thesis. Undergraduate Study Program (S1) in Management, Pamulang
University, South Tangerang. August 2021 (under the guidance of Mrs. Rosa
Lesmana, S.E., M.M.,) This study aims to determine the effect of price and service
quality on consumer satisfaction at PT. JNE RC Branch. South Jakarta veterans.
This research method uses a quantitative descriptive design with 100 respondents.
Data collection techniques to determine the price and quality of service to
customer satisfaction PT. JNE RC branch. South Jakarta veterans used
questionnaire research, observation and literature study. Testing the instrument
using validity and reliability tests, data analysis with classical assumption test,
multiple linear regression test, coefficient of determination, and hypothesis testing
(T test and F test). The results of this study indicate that: (1) partially, the price
variable on consumer satisfaction is 0.594 <0.05 and the value of t arithmetic > t
table (7.315 > 1.984) so it can be concluded that Ho_1 : p = 0 is rejected and

ix
Ha_1 : p # 0 is accepted, this shows that there is a positive and significant impact
between price and consumer satisfaction of PT. JNE RC branch. South Jakarta
veterans. (2) partially, the service quality variable on customer satisfaction is
0.647 <0.05 and the value of t count > t table (8.396 > 1.984), so it can be
concluded that Ho_2 : p = 0 is rejected and Ha_2 : p # 0 is accepted, this shows
that there is a positive and significant impact between price and consumer
satisfaction of PT. JNE RC branch. South Jakarta veterans. (3) Simultaneously,
the price and service quality variables on customer satisfaction are 0.000 < 0.05
and the calculated F value > F table (39.160 > 3.090), so it can be concluded
that Ho_3 : p = 0 is rejected and Ha_3 : p # 0 accepted, this means that the
variables of price and service quality simultaneously have a positive impact on
consumer satisfaction of PT. JNE RC Branch. South Jakarta veterans (4) the
coefficient of determination (R^2) 0,447 which means that the effect of price and
service quality on customer satisfaction is 44.7% and the remaining 55.3% is
influenced by other factors outside the research variables.

Keywords: Price, Service Quality and Customer Satisfaction

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT ag telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi

ini. Skripsi ini menganalisis pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap

Kepuasan Konsumen. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi

salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Manajemen dalam Ilmu

Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang.

x
Saya menyadari tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai

pihak, dari masa perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi

saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini saya ingin

menghanturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada;

1. Bapak Dr. (H.C.). Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita

Jaya yang telah mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa dengan

mempelopori adanya pendidikan dengan biaya terjangkau dan

berkualitas.

2. Bapak Dr. E. Nurzaman, A.M., M.M., M.Si., selaku Rektor

Universitas Pamulang yang telah berupaya keras menjadikan

Universitas Pamulang semakin berkualitas

3. Bapak Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang yang telah memajukan

Fakultas Ekonomi menjadi semakin baik.

4. Bapak Dr. Kasmad, S.E.,M.M. selaku Ketua Program Studi

Manajemen S1 yang senantiasa sabra memberikan pengarahan.

5. Ibu Rosa Lesmana, S.E., M.M., selaku dosen pembimbing yang telah

sabar dan bijak membimbing, memberi dukungan, dan membantu

penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Nurmin Arianto, S.E., M.M. selaku dosen penguji I

7. Bapak Jasmani, S.E., M.M. selaku dosen penguji II

8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen

S1 yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.

xi
9. Bapak dan Ibu jajaran staff Universitas Pamulang terkhusus staff

Manajemen, yang telah membantu memperlancar upaya saya

menyelesaikan studi di Universitas Pamulang.

10. Semua pihak yang telah membantu kelancaran skripsi ini yang tidak

bias disebutkan satu persatu. Terimakasih atas dorongan, motivasi,

bantuan, dan do’a yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi para

pembaca dan dunia ilmu pengetahuan

Pamulang, September 2021

City Chaerunisah
NIM. 171010507522

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAT MOTTO ........................................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... iii

HALAM PENGESAHAN.............................................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN............................................................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN......................................................................... vii

xii
KATA PENGANTAR.................................................................................... viii

ABSTRAK....................................................................................................... ix

ABSTRACT...................................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xx

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Penelitian.......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 14
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................... 15
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................... 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 17
2.1 Landasan Teori........................................................................... 17
1. Manajemen.............................................................................. 17
a. Pengertian Manajemen........................................................ 17
b. Fungsi Manajemen.............................................................. 18
c. Manfaat Manajemen........................................................... 20
d. Tujuan Manajemen............................................................. 20
e. Prinsip Manajemen............................................................. 21
2. Pemasaran................................................................................ 23
a. Pengertian Pemasaran......................................................... 23
b. Tujuan Pemasaran............................................................... 25
c. Bauran Pemasaran............................................................... 26
3. Manajemen Pemasaran............................................................ 29
a. Pengertian Manajemen Pemasaran..................................... 29
b. Fungsi Manajemen Pemasaran........................................... 30
4. Pemasaran Jasa........................................................................ 32

xiii
5. Harga....................................................................................... 33
a. Definisi Harga..................................................................... 33
b. Dimensi Harga.................................................................... 35
c. Tujuan Penetapan Harga..................................................... 37
c. Indikator Harga................................................................... 37
6. Kualitas Pelayanan.................................................................. 39
a. Definisi Kualitas Pelayanan................................................ 39
b. Dimensi Kualitas Pelayanan............................................... 41
c. Indikator Kualitas Pelayanan.............................................. 42
7. Kepuasan Konsumen............................................................... 44
a. Definisi Kepuasan Konsumen............................................. 44
b. Dimensi Kepuasan Konsumen............................................ 45
c. Indikator Kepuasan Konsumen........................................... 47
2.2 Penelitian Terdahulu.................................................................. 48
2.3 Kerangka Berpikir...................................................................... 53
2.4 Pengembangan Hipotesis........................................................... 55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 57
3.1 Jenis Penelitian........................................................................... 57
3.2 Tempat dan Jadwal Penelitian.................................................... 57
1. Tempat Penelitian.................................................................... 57
2. Waktu Penelitian..................................................................... 57
3.3 Operasional Variabel Penelitian................................................. 58
3.4 Populasi dan Sampel.................................................................. 60
1. Populasi................................................................................... 60
2. Sampel Penelitian.................................................................... 60
a. Teknik Pegambilan Sampel................................................ 61
b. Ukuran Sampel................................................................... 61
3.5 Teknik Pengumpulan Data......................................................... 62
1. Kuesioner................................................................................. 62
2. Observasi................................................................................. 63
3. Studi Pustka............................................................................. 63

xiv
3.6 Teknik Analisis Data.................................................................. 63
1. Uji Instrumen Data.................................................................. 64
a. Uji Validitas........................................................................ 64
b. Uji Reliabilitas.................................................................... 65
2. Uji Asumsi Klasik................................................................... 67
a. Uji Normalitas..................................................................... 67
b. Uji Multikolinearitas........................................................... 68
c. Uji Autokorelasi.................................................................. 70
d. Uji Heteroskedastisitas....................................................... 71
3. Analisis Kuantitatif.................................................................. 72
a. Analisis Regresi Linier Sederhana...................................... 72
b. Analisis Regresi Linier Berganda....................................... 73
c. Uji Koefisien Korelasi........................................................ 73
d. Uji Koefisien Determinasi.................................................. 75
e. Uji Hipotesis Parsial (uji t)................................................. 76
f.. Uji Hipotesis Simultan (uji F)............................................ 77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 79
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian.......................................... 79
1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. JNE...................................... 79
2. Visi dan Misi JNE................................................................... 80
a. Visi...................................................................................... 80
b. Misi..................................................................................... 80
3. Struktur Organisasi JNE.......................................................... 81
4.2 Analisis Deskriptif..................................................................... 85
1. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden.......................... 85
a. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin......... 85
b. Karakteristik Responden berdasarkan Usia........................ 85
c. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan.............. 86
d. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan................ 86
2. Analisis Deskriptif Jawaban Responden................................. 87
a. Penilain responden berdasarkan Harga............................... 88

xv
b. Penilain responden berdasarkan Kualitas Pelayanan.......... 89
c. Penilain responden berdasarkan Kepuasan Konsumen....... 91
4.3 Pengujian Instrumen Data Penelitian......................................... 92
1. Uji Validitas............................................................................. 92
2. Uji Reliabilitas......................................................................... 96
4.4 Pengujian Asumsi Klasik........................................................... 97
1. Uji Normalitas......................................................................... 98
2. Uji Multikolinearitas............................................................... 100
3. Uji Autokorelasi...................................................................... 101
4. Uji Heteroskedastisitas............................................................ 102
4.5 Analisis Kuantitatif.................................................................... 105
1. Analisis Linier Sederhana dan Berganda................................ 105
2. Analisis Koefisien Korelasi..................................................... 108
3. Analisis Koefisien Determinasi............................................... 108
4. Uji Hipotesis Parsial (Uji t)..................................................... 110
a. Pengaruh Harga terhadap Kepuasan Konsumen ................ 111
b. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Konsumen ........................................................ 112
5. Uji Hipotesis Simultan (Uji F)................................................ 113
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian..................................................... 115
1. Analisis Deskriptif................................................................... 115
2. Pembahasan Deskriptif............................................................ 115
a. Keadaan atau Kriteria Objek yang diteliti berdasar pada
Variabel Harga ................................................................... 115
b. Keadaan atau Kriteria Objek yang diteliti berdasar pada
Kualitas Pelayanan............................................................. 116
3. Analisis Verifikatif.................................................................. 116
4. Pembahasan Verifikatif........................................................... 117
a. Pengaruh Harga terhadap Kepuasan Konsumen ................ 117
b. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Konsumen ......................................................... 117

xvi
c. Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Konsumen ........................................................ 118
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 119
5.1 Kesimpulan................................................................................ 119
5.2 Saran........................................................................................... 120
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 122
LAMPIRAN.................................................................................................... 125

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pelayanan yang diharapkan pelanggan dan pelayanan yang

didapatkan dari JNE....................................................................... 4

Tabel 1.2 Daftar Harga Pengiriman JNE dan Pesaingnya Beberapa Kota....... 9

Tabel 1.3 Jumlah Pelanggan JNE..................................................................... 12

Tabel 1.4 Survey Responden pra Penelitian..................................................... 13

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu......................................................................... 48

xvii
Tabel 3.1 Waktu Penelitian............................................................................... 57

Tabel 3.2 Operasional Variabel........................................................................ 58

Tabel 3.3 Pedomen Uji Autokorelasi dengan (DW Test)................................. 70

Tabel 3.4 Pedomen memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi................... 74

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...................... 85

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia..................................... 85

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan........................... 86

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan............................. 86

Tabel 4.5 Interval Tanggapan Responden........................................................ 87

Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Hasil Variabel Harga......................................... 88

Tabel 4.7 Analisis Deskriptif Hasil Variabel Kualitas Pelayanan.................... 89

Tabel 4.8 Analisis Deskriptif Hasil Variabel Kualitas Pelayanan.................... 91

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas berdasarkan variable Harga............................... 93

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas berdasarkan variable Kualitas Pelayanan........ 93

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas berdasarkan variable Kepuasan Konsumen..... 95

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas variable independen dan Dependen............. 97

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test............... 98

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Multikolinearitas dengan Collinearity Statistic

Kepuasan Konsumen sebagai Variabel Dependen.................... 101

Tabel 4.15 Pedoman Uji Autokorelasi dengan Durbin - Watson..................... 102

Tabel 4.16 Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin - Watson............................ 102

Tabel 4.17 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser................ 103

xviii
Tabel 4.18 Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana Variabel Harga terhadap

Kepuasan Konsumen..................................................................... 105

Tabel 4.19 Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana Variabel Kualitas Pelayanan

terhadap Kepuasan Konsumen....................................................... 106

Tabel 4.20 Hasil Pengujian Regresi Berganda Variabel Harga dan Kualitas

Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen..................................... 107

Tabel 4.21 Hasil analisis Koefisien korelasi secara simultan variabel Harga dan

Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen....................... 108

Tabel 4.22 Hasil analisis Koefisien Determinasi secara parsial antara Harga (X1)

terhadap Kepuasan Konsumen....................................................... 109

Tabel 4.23 Hasil analisis Koefisien Determinasi secara parsial antara Kualitas

Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen..................................... 109

Tabel 4.24 Hasil analisis Koefisien Determinasi secara simultan variabel Harga

dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen................ 110

Tabel 4.25 Hasil uji Hipotesis (Uji t) pada Variabel Harga terhadap Kepuasan

Konsumen ..................................................................................... 111

Tabel 4.26 Hasil uji Hipotesis (Uji t) pada Variabel Kualitas Pelayanan terhadap

Kepuasan Konsumen..................................................................... 112

Tabel 4.27 Hasil uji Hipotesis (Uji F) Secara Simultan antara Harga dan Kualitas

Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen..................................... 114

xix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian........................................................ 54

Gambar 4.1 Struktur Organisasi JNE............................................................... 81

Gambar 4.2 Normal P-P Plot Regression Standarized Residual...................... 99

Gambar 4.3 Regresion Standarized Predicted Value....................................... 104

xx
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 2 Kuesioner

Lampiran 3 Data Jawaban Responden Jawaban Responden Variabel Harga (X1)

Lampiran 4 Pengujian Instrumen Dan Asumsi Klasik

xxi
Lampiran5 Pengujian Kelayakan Data (Uji Asumsi Klasik)

Lampiran 6 Uji Statistik

Lampiran 7 Tabel r

Lampiran 8 Tabel t

Lampiran 9 Tabel F

Lampiran 10 Sertifikat Seminar Nasional

Lampiran 12 Surat Konsultasi Mahasiswa

xxii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Jasa pengiriman barang merupakan suatu bentuk pelayanan publik yang

menawarkan kemudahan dalam proses mengirim suatu barang dari satu kota ke

kota lainnya dengan aman dan dapat dipertanggung jawabkan oleh pihak jasa

tersebut.

Penyerahan barang dapat berupa dokumen, Logistik, produk elektronik,

dll. Alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut barang melalui darat, laut

atau udara. Jarak adalah bagian penting dalam menentukan alat jenis transportasi

apa yang akan digunakan untuk mengangkut barang.

Tidak dapat dipungkiri bahwa jasa pengiriman ekspres sangat dibutuhkan

oleh perorangan atau organisasi perusahaan. Permintaan masyarakat akan jasa

pengiriman paket semakin meningkat Hal ini menyebabkan persaingan bisnis

yang sangat ketat yang dihadapi perusahaan saat ini. Munculnya kelompok-

kelompok swasta yang berusaha memberikan layanan yang lebih baik kepada

masyarakat, Sesuai dengan harapan mereka, seperti kenyamanan pengiriman

paket, Waktu pengiriman lebih cepat, fasilitas pelacakan paket, keramahan dan

kesopanan Karyawan di departemen layanan pelanggan.

Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu

mempengaruhi calon pembeli Kemudian membeli produk atau jasa agar

1
keuntungan perusahaan diharapkan Meningkatkan dan memenangkan persaingan

bisnis.

Dunia bisnis online yang berkembang saat ini, tidak peduli seberapa

besar atau kecil, telah Mengurangi jarak antara penjual dan pembeli yang

berjauhan. Jarak saat ini tidak lagi menjadi kendala jual beli antar pulau bahkan

antar negara. Salah satu hal penting yang dibutuhkan untuk bisnis online adalah

mendistribusikan Bagus, aman dan tepat waktu.

Oleh karena itu, ketika mendistribusikan barang ke konsumen, para

pelaku bisnis online membutuhkan Mitra usaha yang bergerak di bidang jasa

pengiriman ekspres atau pengiriman barang. Ada beberapa perusahaan besar di

Indonesia yang bergerak dalam bidang jasa kurir ini untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat akan pengiriman barang antar wilayah atau negara. Seperti Pos

Indonesia, JNE, TIKI, RPX, DHL dan lain-lain.

Dengan banyaknya kompetitor JNE yang bergerak dibidang yang sama

yaitu jasa pengiriman, membuat konsumen menjadi berubah perilaku dengan

memilih jasa pengiriman lain yang mungkin dengan banyak pilihan harga ongkir

lebih terjangkau dengan harga ongkir yang sedikit lebih tinggi yang ditawarkan

oleh JNE sedangkan kecepatan pengiriman bisa dibilang sama atau lebih cepat

dari JNE itu sendiri, ditambah kualitas pelayanan yang didapatkan dari JNE yang

kurang memuaskan terutama dari kurir itu sendiri jika mengirim paket suka

dilempar, sehingga paket yang sampai ditangan konsumen dapat rusak.

Antusias masyarakat dalam aktivitas belanja online bisa dilihat pada saat

2
Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang terbukti menjadi momen belanja

online tersibuk dengan rekor performa penjualan pada tanggal 10-12 Desember

2015, kemarin. Situs www.money.id mengatakan bahwa sebanyak 7,4 juta

konsumen melakukan belanja online dan menghasilkan nilai transaksi sebesar

US$ 3,56 miliar. Jika 7,4 juta konsumen telah melakukan belanja online berarti

terdapat 7,4 juta orderan juga yang harus didistribusikan kepada konsumen

melalui jasa pengiriman barang. Hal inilah yang merangsang pasar jasa kurir

semakin tumbuh berkembang karena keberadaannya semakin dibutuhkan.

Salah satu perusahaan yang bergerak dalam jasa pengiriman adalah PT.

Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). JNE adalah salah satu penyedia layanan

logistik yang terkenal dan terluas di Indonesia Dan memiliki banyak pelanggan

dan cukup diperhitungkan oleh pesaing nya, mereka juga Bekerja di bidang yang

sama. JNE menggunakan parsel, dokumen, kendaraan, dan masih banyak lagi.

Departemen ekspres JNE sudah mencakup lebih dari 1.500 titik layanan

khusus, dari penjemputan hingga pengembalian barang/paket di Indonesia.

Layanan ini menggunakan metode transportasi tercepat yang tersedia dan

menyediakan menyediakan berbagai layanan sesuai kebutuhan pelanggan. Inilah

alasan penulis memilih JNE Sedang dipelajari. Mengingat kantor cabang JNE

yang jumlahnya luas, penulis membatas penelitian hanya di kantor cabang yang

terletak di RC.Veteran, Jakarta Selatan.

Berdasarkan hasil pra penelitian yang sudah dilakukan penulis ke tempat

penelitian memperoleh bahwa keunggulan JNE adalah terletak pada lokasi kantor

cabang JNE yang terjangkau. Akan tetapi, banyak konsumen yang merasa kecewa

3
terhadap pelayanan yang diberikan para admin di kantor cabang tersebut.

Kekecewaan ini dikarenakan para admin tidak ramah dalam melayani konsumen.

Sehingga tidak sedikit konsumen yang merasa kecewa terhadap perilaku yang

tidak ramah tersebut. Selain pelayanan yang dianggap kurang baik, terdapat

permasalahan pada harga yang ditetapkan JNE yang lebih mahal bila

dibandingkan dengan pesaingnya seperti TIKI dan Pos Indonesia.

Untuk mendapatkan faktor Harga dan Kualitas Pelayanan saat ini yang

memiliki pengaruh besar dalam menciptakan kepuasan konsumen yang

menggunakan layanan JNE. Jika harga yang ditetapkan terlalu tinggi atau layanan

yang diberikan Tidak sepadan dengan harganya, layanannya tidak akan ada

Artinya. Sehingga ketiga faktor lain yang dikemukakan oleh Irawan yaitu kualitas

produk, Emotional Factor, dan Biaya dapat mempengaruhi kepuasan pengguna

jasa di lokasi penelitian.

Konsumen percaya bahwa semua perusahaan jasa pengiriman adalah

sama, sehingga akan mempengaruhi kebanggaan mereka dalam menggunakan jasa

tersebut. Berikut daftar mengenai pelayanan yang diharapkan oleh konsumen

terhadap jasa pengiriman dengan keadaan actual yang didapatkan oleh konsumen

tersebut.

Tabel 1.1

Pelayanan yang diharapkan konsumen dengan pelayanan yang

didapatkan dari JNE

4
No Pelayanan yang Pelayanan Standar Ditetapkan Pelayanan yang
. diharapkan JNE didapatkan
konsumen konsumen
1 Pendistribusian Estimasi waktu barang sampai JNE pernah
barang yang cepat sesuai dengan pilihan paket melakukan
yaitu: pengirima barang
a. SS (sampai pada hari dengan waktu yang
yang sama) tidak sesuai dengan
b. YES (satu hari sampai) ekspektasi
c. REG (dua sampai tiga konsumen. Terutama
hari) pada sat hari-hari
d. OKE (empat sampai besar.
tujuh hari)
2 Bertanggung jawab JNE akan mengganti barang Pernah terjadi barang
terhadap kemanan yang hilang atau rusak konsumen hilang
barang yang maksimal sepuluh kali lipat saat proses
dikirimkan dari ongkos kirim. Jika pengiriman. Ketika
diasuransikan makan JNE akan diminta
menanggung biaya ganti rugi pertanggungjawaban,
keseluruhan dari harga barang JNE lamban dalam
yang hilang atau rusak tersebut menyikapi atas
kehilangan dari
barang tersbut.
3 Handal dalam Memiliki Costumer Service Customer Service
menanggulangi dan Call Center yang dan Call Center
masalah professional untuk melayani terkadang tidak
keuham konsumen dapat dihubungi
4 Mampu Memiliki fasilitas Online Fasilitas Online
memberitahukan Tracking Tracking sesekali
letak keberadaan tidak
barang secara real- memberitahukan
time keberadaan barang

5
secara up-to-date
Sumber : Observasi responden

Menurut Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan

acuan umum untuk menentukan ukuran sampel, jika dipecah ke dalam subsampel

(pria/wanita, junior/senior dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 orang

responden tiap kategori adalah tepat.

Berdasarkan tabel 1.2 di atas, berdasarkan pra survey 30 responden

menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh JNE belum sepenuhnya

didapatkan oleh konsumen. Empat poindi atas terdapat gap antara ekspektasi

konsumen dengan kenyataan yang terjadi. Salah satunya pengiriman barang

dengan waktu sampai yang tidak sesuai ekspektasi pelanggan. Hal ini disebabkan

karena pada waktu-waktu hari Raya Lebaran dan Natal terjadi banyak pengiriman

barang yang dilakukan oleh pelanggan yang mengakibatkan keterlambatan barang

tersebut sampai ke tujuan secara tepat waktu, di samping dengan adanya arus lalu

lintas yang cukup padat yang dapat menyebabkan barang tersebut tidak bisa

sampai ke tujuan dengan waktu yang telah ditentukan. Demikian juga untuk

hilangnya barang pelanggan ini disebabkan keteledoran dari pegawai JNE. Begitu

pula dengan poin ke tiga di mana Customer Service dan Call Center tidak dapat

dihubungi.

Hal ini disebabkan karena sibuknya jaringan layanan Call Center tersebut

yang mengakibatkan konsumen yang ingin komplain tidak dapat dengan Call

6
Center JNE. Namun untuk fasilitas Online Tracking, terdapat kesalahan di bagian

sistemnya. Sedangkan untuk faktor biaya dalam kemudahan menjangkau kantor

cabang dianggap tidak begitu berpengaruh karena lokasi RC.Veteran, Jakarta

Selatan mudah dijangkau oleh konsumen karena terletak ditengah kota. Sehingga

penulis memutuskan untuk hanya meneliti kedua faktor yaitu Harga dan Kualitas

Pelayanan. Dengan pemberian layanan yang baik maka masyarakat sebagai

konsumen akan merasa senang. Timbulnya perasaan senang akan sejalan dengan

perasaan puas yang dirasakan konsumen. Dengan terciptanya kepuasan

konsumen, akan meningkat pula kecenderungan konsumen untuk kembali

menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Kondisi ini akan

berdampak pada performa bisnis perusahaan JNE. Peningkatan jumlah konsumen

menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan dalam meningkatkan

profitabilitas. Pada akhirnya JNE mampu dalam menghadapi persaingan dengan

perusahaan jasa lainnya seperti, TIKI, Pos Indonesia, dan lain-lain.

Kualitas pelayanan jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada

konsumen sangat memberikan pengaruh besar terhadap kepuasan yang diterima

oleh konsumen. Penilaian yang positif dan kepuasan pelanggan dalam sebuah

perusahaan adalah sesuatu yang penting karena apabila pelanggan merasa puas

dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas, maka hal itu dapat menjadikan

keunggulan bersaing yang dapat menghasilkan komunikasi yang baik antar

perusahaan dengan pelanggan. Persepsi pelanggan dapat memberikan masukan

kepada perusahaan serta merupakan kunci utama kesuksesan pelayanan

pelanggan.

7
Berhasil atau tidaknya pelayanan pada perusahaan dipengaruhi oleh

petugas pelayanan. Hal ini diperlukan untuk dapat memenangkan persaingan

dengan perusahaan lainnya dan menuntut adanya komitmen untuk memuaskan

pelanggan baru dimana salah satunya adalah perbaikan mutu pelayanan dengan

cara memahami apa yang diinginkan pelanggan. Menurut Ratminto (2006:12)

pelayanan adalah serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi

akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang

disediakan oleh suatu perusahaan, pemberi pelayanan yang dimaksudkan adalah

untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan karena ada istilah yang

mengatakan bahwa pelanggan adalah raja. Pelayanan juga akan memberikan

dampak terhadap perusahaan, apabila pelayanan dalam perusahaan tersebut buruk

atau kurang baik maka para calon pelanggan baru akan berpindah ke perusahaan

lainnya dan calon pelanggan baru tersebut akan memberitahu teman-temannya ini

akan menyebabkan pelanggan yang masuk akan menurun dan pelanggan merasa

pelayanan yang diberikan oleh petugas buruk.

Untuk mewujudkan persepsi yang positif dari konsumen itu tidak mudah

karena setiap pelanggan cara mempersepsikan sesuatu akan berbeda-beda.

Persepsi positif maupun negatif dari konsumen merupakan respon dari hasil kerja

yang dilakukan oleh para petugas. Ukuran keberhasilan penyelenggaraaan

pelayanan ditentukan oleh kepuasan penerima pelayanan. Persepsi yang positif

dari penerima pelayanan dicapai apabila penerima pelayanan memperoleh

pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan dari petugas pelayanan.

Oleh karena itu, setiap penyelenggara pelayanan secara berkala melakukan survey

8
indeks kepuasan atau penilaian tentang produk atau pelayanan dari masyarakat

agar petugas pelayanan mampu memberikan pelayanan yang baik dan

menyenangkan (Ratminto, 2006:28).

Definisi harga menurut Kotler dan Armstrong (2001: 439) adalah

sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai

yang ditukar konsumen. Tjiptono 2002: harga adalah hukum moneter yang dapat

ditukarkan untuk mendapatkan hak atas suatu barang atau pemakaian layanan

jasa. atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa

tersebut. Basu Swastha & Irawan 2005: harga ialah sesuatu yang dibutuhkan

untuk mendapatkan suatu kombinasi antara pelayanan ditambah produk dengan

membayar jumlah uang yang sudah menjadi patokan.

Tabel 1.2

Daftar Harga Pengiriman JNE dan Pesaingnya di Beberapa Kota

Ekspedisi Paket Ongkos kirim (KG) Estimasi pengiriman


Jakarta ke Medan
OKE 34.000 2-3 Hari
REG 37.000 1-2 Hari
JNE
SPS 564.000 Hari yang sama
YES 53.000 1 Hari
Over Night Service (ONS) 44.000 1 Hari
TIKI
Regular Service (REG) 32.000 1-2 Hari
Pos Kilat Khusus 36.000 Sesuai kesepakatan
POS
Pos Ekspress Barang 49.000 1 hari
Jakarta ke Bandung
OKE 10.000 2-3 Hari
JNE
REG 11.000 1-2 Hari
SPS 403.000 Hari yang sama
YES 24.000 1 Hari
Over Night Service (ONS) 24.000 1 Hari
TIKI
Regular Service (REG) 11.000 1 Hari
Pos Kilat Khusus 11.000 Sesuai kesepakatan
POS
Pos Ekspress Barang 24.000 1 hari

9
Jakarta ke Surabaya

OKE 17.000 2-3 Hari


REG 19.000 1-2 Hari
JNE
SPS 483.000 Hari yang sama
YES 37.000 1 Hari
Over Night Service (ONS) 31.000 1 Hari
TIKI
Regular Service (REG) 21.000 1-2 Hari
Pos Kilat Khusus - -
POS
Pos Ekspress Barang 37.000 1 hari
Jakarta ke Yogyakarta
OKE 16.000 2-3 Hari
REG 18.000 1-2 Hari
JNE
SPS 443.000 Hari yang sama
YES 35.000 1 Hari
Over Night Service (ONS) 30.000 1 Hari
TIKI
Regular Service (REG) 19.000 1-2 Hari
Pos Kilat Khusus - -
POS
Pos Ekspress Barang 35.000 1 hari
Jakarta ke Semarang
OKE 16.000 2-3 Hari
REG 18.000 1-2 Hari
JNE
SPS 443.000 Hari yang sama
YES 35.000 1 Hari
Over Night Service (ONS) 30.000 1 Hari
TIKI
Regular Service (REG) 19.000 1-2 Hari
Pos Kilat Khusus 17.000 Sesuai kesepakatan
POS
Pos Ekspress Barang 35.000 1 hari
Sumber : https://pluginongkoskirim.com, 2019

Dari tabel 1.3 diatas dengan pengiriman dari Jakarta ke beberapa kota

tujuan dapat terlihat bahwa JNE menawarkan paket pengiriman dengan harga

tertinggi. Hal ini dapat dengan jelas dilihat dengan membandingkan harga paket

dengan estimasi yang sama antar ketiga perusahaan tersebut yaitu paket YES pada

JNE, paket ONS pada TIKI dan paket Pos Ekspress Barang pada POS. Pada

pengiriman barang dari Jakarta ke Surabaya terdapat perbedaan harga sebesar Rp.

6000 antara JNE dan TIKI. Paket YES pada JNE menawarkan harga sebesar Rp.

37.000 yang dimana tarif tersebut sama dengan harga yang ditawarkan POS pada

paket pos ekspress barang. Sedangkan pada TIKI terdapat paket ONS yang

10
memiliki penawaran harga sebesar 31.000. Penawaran harga yang relatif tinggi ini

tentu akan menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk tetap menggunakan jasa

JNE atau tidak sehingga akan berdampak pada naik turunnya jumlah pengiriman.

Kepuasan para konsumen merupakan salah satu faktor yang menentukan

konsumen dalam memilih atau memutuskan menggunakan suatu produk atau jasa.

Sebab jika pelanggan tidak puas maka mereka akan menyikapi dengan

meninggalkan perusahaan dan beralih menjadi pelanggan pihak pesaing. Hal ini

akan menyebabkan penurunan laba dan pada akhirnya akan menyebabkan

kerugian bagi perusahaan. Hal ini didukung dengan tingkat kecepatan dari fasilitas

yang diberikan menjadi tujuan utama, sehingga pengiriman menjadi lebih cepat.

Menurut Rangkuti (2010:12) Kepuasan konsumen merupakan respons

konsumen terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan

kinerja aktual yang dirasakan stelah pemakaian. Kepuasan konsumen dipengaruhi

oleh persepsi kualitas jasa, kualitas produk, harga, dan faktor- faktor yang bersifat

pribadi serta bersifat situasi sesaat. Salah satu faktor yang menentukan kepuasan

konsumen adalah persepsi konsumen mengenai kualitas jasa yang berfokus pada

lima dimensi kualitas jasa, yaitu: bukti fisik (tangibels), empati (emphaty),

kehandalan (reliability), cepat tanggap (responsiveness), jaminan (assuarance).

Kepuasan yang diterima konsumen akan menimbulkan ketidakpuasan

konsumen. Kualitas pelayanan adalah permulaan dari kepuasan konsumen.

Konsumen akan merasa puas, apabila mereka memperoleh pelayanan yang baik

atau sesuai dengan yang diharapkan.

11
Tabel 1.3
Jumlah Konsumen JNE
No Tahun Target Jumlah Target Persentase
Perusahaan Konsumen Perusahaan
(Paket) (%)

1 2018 5.133.000 27.097 80% 62%


2 2019 5.133.000 26.066 80% 59%
3 2020 5.133.000 25.670 80% 58%
Sumber : PT. JNE kantor cabang RC. Veteran, 2021

Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa jumlah Pelangga pada Jasa

Pengiriman JNE selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan hingga 1.427

pelanggan dan penurunan persentase yang signifikan, dimana pada tahun 2018

terdapat 27.097 pelanggan dengan pencapaian 62% dan di tahun 2020 mencapai

25.670 pelanggan dengan pencapaian 58% karena muncul banyaknya kompetitor

JNE yang membuat para konsumen atau pelanggan beralih pada jasa pengiriman

lain, yang mempunyai kecepatan dalam pengiriman paket dan menawarkan harga

ongkir lebih terjangkau dibanding pada JNE itu sendiri dan konsumen juga

memilih kualitas pelayanan yang baik yang biasa didapat pada jasa pengiriman

lain daripada kualitas pelayanan yang didapat dari JNE.

Berikut hasil observasi pra penelitian mengenai variabel kepuasan

konsumen (Y) :

12
Tabel 1.4

Survey Responden pra Penelitian

Pertanyaan TIDAK YA n=

30
1.Apakah konsumen masih tetap setia? 10 20 30
2.Apakah mau menggunakan JNE lagi? 12 18 30
3.Apakah bersedia merekomendasikan JNE 7 23 30
ke kerabat, teman dan kolega?

4.Bersedia membayar lebih? 17 13 30


5.Bersedia memberi masukan (saran)? 7 23 30
Sumber : Observasi responden pra penelitian

Berdasarkan info pada tabel 1.4 dari pra survey yang dilakukan peneliti

dari 30 orang responden dapat dilihat bahwa pada point 1 masih ada 10 konsumen

yang menyatakan tidak. Pada point 2 masih ada 12 konsumen yang menyatakan

tidak. Pada point 3 masih ada 7 konsumen menjawab tidak. Pada point 4 masih

ada 17 konsumen yang menyatakan tidak. Pada point 5 terdapat 7 konsumen yang

menjawab tidak maka dapat disimpulkan bahwa kondisi kepuasan konsumen pada

PT JNE Kantor Cabang RC Veteran masih belum tercapai 100% terlebih jika

dilihat dari point 4, konsumen lebih mempertimbangkan untuk membayar lebih.

Berdasarkan pendapat diatas jelas disebutkan bahwa ciri pokok

pelayanan adalah tidak kasat mata (tidak dapat diraba) dan melibatkan usaha

manusia (karyawan) atau peralatan lain yang disediakan oleh perusahaan

penyelenggara pelayanan. Jadi, pelayanan merupakan serangkaian aktivitas yang

tidak dapat diraba dan terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara pemberi

13
pelayanan dan yang diberi pelayanan, dapat dilihat bahwa kualitas pelayanan

tergantung pada kemampuan penyedia jasa atau yang memberikan pelayanan

dalam memenuhi harapan pengguna jasa secara konsisten.

Berdasarkan fenomena di atas, mengingat pentingnya masalah mengenai

kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan konsumen, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Harga dan Kualitas

Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen pada PT JNE Cabang RC

Veteran Jakarta Selatan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah penelitian dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh Harga terhadap Kepuasan Konsumen pada

PT JNE cabang RC Veteran Jakarta Selatan?

2. Apakah terdapat pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

Konsumen pada PT JNE cabang RC Veteran Jakarta Selatan?

3. Apakah terdapat pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan secara

bersama- sama terhadap kepuasan konsumen pada PT JNE cabang RC

Veteran Jakarta Selatan ?

1.3 Tujuan Penelitian

14
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Harga terhadap Kepuasan Konsumen

pada PT JNE cabang RC Veteran Jakarta Selatan.

2. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

Konsumen pada PT JNE cabang RC Veteran Jakarta Selatan.

3. Untuk mengetahui pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan secara

bersama-sama terhadap Kepuasan Konsumen pada PT JNE cabang

RC Veteran Jakarta Selatan.

1.4 Manfaat Penelitian

Selain tujuan penelitian yang ingin dicapai, di lain pihak ada manfaatdari

penelitian ini yang diharapkan dapat berguna bagi penulis, bagi perusahaan, bagi

Universitas Pamulang dan bagi pihak lain. Berikut dibawah ini manfaat yang

dapat diperoleh dari penelitian yaitu :

1. Bagi Peneliti

Sebagai pengembangan wawasan antara pengetahuan teoritis yang

diperoleh di perkuliahan dengan kondisi lapangan pekerjaan

sebenarnya, serta menambah pengetahuan dan wawasan penulis

mengenai pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan

konsumen.

2. Bagi Perusahaan

15
Sebagai tambahan informasi dan bahan masukan bagi perusahaan

dalam hal meningkatkan kualitas pelayanan dan harga terhadap

kepuasan konsumen.

3. Bagi Universitas Pamulang

Sebagai tambahan literatur kepustakaan di bidang pemasaran tentang

harga, kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen.

4. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian sejenis di masa

yang akan datang.

BAB II

16
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

1. Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Dalam mempelajari manajemen pemasaran, terebih dahulu harus

mengerti dan memahami arti manajemen. Manajemen memiliki arti yang sangat

luas, dapat berarti proses, seni, ataupun ilmu. Dikatakan proses karena manajemen

terdapat beberapa tahapan untuk mencapai tujuan, yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Dikatakan seni karena

manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam

mencapai tujuan. Dimana penerapan dan penggunaanya tergantung pada masing-

masing manajer yang sebagian besar dipengaruhi oleh kondisi dan pembawaan

manajer. Dikatakan ilmu karena manajemen dapat dipelajari dan dikaji

kebenarannya (Athoillah, 2010). Definisi manajemen menurut beberapa para ahli

diantaranya adalah sebagai berikut:

Menurut Appey dan Oey Liang Lee (2010:16) manajemen adalah seni

dan ilmu, dalam manajemen terdapat strategi memanfaatkan tenaga dan pikiran

orang lain untuk melaksanakan suatu aktifitas yang diarahkan pada pencapaian

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam manajemen terdapat teknik-

teknik yang kaya dengan nilai-nilai estetika kepemimpinan dalam mengarahkan,

memengaruhkan, mengawasi, mengorganisasikan semua komponen yang saling

menunjang untuk tercapainya tujuan yang dimaksudkan.

Sedangkan menurut G.R. Terry (2010:16) menjelaskan bahwa

17
manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian untuk

menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya dan sumber-

sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan pendapat Simmamora dalam Sinambela (2016) manajemen

diartikan sebagai proses untuk memberdayakan segala sumber daya didalam

organisasi untuk mencapai tujuan. 

Menurut Feriyanto (2015), manajemen adalah inti dari administrasi,

karena manajemen sendiri sebagai alat pelaksana administrasi dan sebagai

kemampuan untuk mencapai hasil dan tujuan melalui kegiatan orang lain.

Menurut Soeharto (2014), definisi Manajemen diartikan sebagai proses

untuk pengendalian dan pengelolaan sumber daya dalam hal mencapai target

perusahaan.

Maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen adalah alat administrasi

dalam sebuah proses atas seni dan ilmu untuk memanfaatkan segala sumber daya

melalui tindakan-tindakan seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan

serta pengendalian untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara efektif dan efisien

b. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan

melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam

melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Menurut Henry Frayol (2010:180)

Manajer menjalankan fungsi manajemen, yaitu merencanakan, mengorganisasi,

mengoordinasi, dan mengendalikan. Dan biasa juga dengan: perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendaian.

18
Berikut tujuan fungsi manajemen menurut Henry Frayol (2010:180)

terdiri dari:

a) Fungsi perencanaan (Planning)

Meliputi tugas-tugas menyusun rencana kegiatan kedepan dari

suatu organisasi, yang meliputi rencana jangka panjang, menengah,

pendek, rencana kegiatan serta menetapkan target yang hendak

dicapai.

b) Fungsi pengorganisasian (organization)

Meliputi tugas-tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang

melakukan, bagaimana tugas-tugas itu dikelompokan, siapa

meopor kepada siapa, dimana keputusan harus diambil.

c) Fungsi kepemimpinan (leading)

Karena suatu organisasi terdiri dari orang-orang adalah tugas

seorang manajer untuk mengarahkan dan mengoordinasikan orang-

orang ini. Saat mereka mengarahkan, memotivasi, memilih saluran

komunikasi yang efektif atau memecahkan konflik antar anggota

semuanya ini adalah fungsi kepemimpinan seorang manajer.

d) Fungsi pengendalian (controlling)

Setelah tujuan-tujuan ditentukan, rencana di tuangkan, pengaturan

struktural digambarkan, dan orang-orang dipekerjakan, dilatih, di

motivasi masih ada kemungkinan bahwa ada sesuatu yang keliru

untuk memastikan semua urusan berjalan sebagai mana mestinya

seorang manajer harus memantau kinerja organisasi.

19
c. Manfaat Manajemen

Fungsi manajemen yang dijadikan secara cermat dan sistematis dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

a) Membantu manajer dan para anggota untuk merancang strategi

melaui pendekatan yang lebih sistematis, rasional dan efektif.

b) Mendapatkan hasil yang maksimal melalui proses yang

menyeluruh.

c) Manajemen akan memudahkan kita untuk menyajikan kerangka

kerja untuk jangka pendek maupun jangka panjang sehingga target

pun akan lebih mudah untuk ditentukan.

d) Membantu proses alokasi sumber daya yang efektif.

e) Mendorong tumbuhnya sikap profesiona dalam diri setiap anggota

organisasi yang diberikan kepercayaan untuk melaksanakan tugas.

d. Tujuan Manajemen

Manajemen merupakan hal vital dalam suatu organisasi. Tujuan dari

berlakunya proses manajemen didalam sebuah organisasi antara lain:

a) Menjalankan dan mengevaluasi strategi yang telah direncanakan

agar dapat berjalan secara efektif.

b) Melakukan peninjauan kembali terhadap implementasi fungsi

manajemen serta kinerja para anggota dalam melaksanakan

tugasnya.

c) Memperbaharui strategi pelaksanaan fungsi manajemen agar tetap

20
dapat mencapai target jika dalam pelaksanaannya ditemukan

tantangan tertentu.

d) Melakukan penjualan kembali terhadap kekuatan, kelemahan, serta

ancaman pada organisasi.

e) Merancang inovasi yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja

para anggota yang juga berimbas pada tercapainya tujuan dan

sasaran organisasi.

e. Prinsip Manajemen

Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu

dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi- situasi yang

berubah. Menurut Hanry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal

dari perancis. Prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:

a) Pembagian kerja (Division of work), pembagian kerja harus

disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga

pelaksanaan kerja berjalan efektif. 

b) Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility),

menjelaskan bahwa tiap karyawan harus memiliki wewenang dan

tanggungjawab yang seimbang.

c) Disiplin (Dicipline), sikap disiplin merupakan perasaan taat dan

patuh terhadap pekerjaan yang sudah menjadi tanggungjawabnya.

d) Kestauan perintah (Unity of Command), menerangkan bahwa

dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan

kesatuan perintah dalam perusahaan.

21
e) Kesatuan pengarahan (Unity of direction),  kesatuan pengarahan

berhubugan dengan prinsip pembagian kerja dan kesatuan

perintah. 

f) Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan

sendiri (Subordination of individual interest to general interest),

Prinsip ini bertujuan untuk mengesampingkan kepentingan

individu dan mendahulukan kepentingan organisasi.

g) Pembayaran upah yang adil (Renumeration), prinsip ini

menjelaskan bahwa tiap karyawan berhak mendapat gaji atau

upah sesuai dengan pekerjaannya.

h) Pemusatan (Centralisation), adanya pemusatan wewenang akan

menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan

i) Heirarki (Hierarchy), dimaksudkan pada rantai hierarki dari atas

menuju ke bawah. Hierarki dalam perusahaan ditentukan

berdasarkan wewenang terbesar sampai yang terkecil. 

j) Tata tertib (Order), bertujuan agar tiap karyawan menjalankan

pekerjaannya dengan tertib dan sistematis

k) Keadilan (Equity), Prinsip ini sangat penting karena berkaitan

dengan moral karyawan. Karyawan harus bersikap jujur dalam

memberi laporan dan melaksanakan pekerjaan. 

l) Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure personal),

berkaitan dengan kondisi fisik dan mental dari tiap sumber daya

manusia yang terlibat. Manusia merupakan makhluk yang rentan

22
dan rapuh, serta bisa mendapat guncangan saat bekerja, baik fisik

maupun mental.

m) Inisiatif (Inisiative), dalam prinsip ini, karyawan didorong untuk

mengembangkan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif sesuai

dengan inisiatif masing-masing. Dalam prinsip ini, karyawan

didorong untuk mengembangkan ide-ide baru yang kreatif dan

inovatif sesuai dengan inisiatif masing-masing. 

n) Semangat kesatuan (Esprint de corp), tiap karyawan dan staff

lainnya harus memiliki rasa kesatuan dalam semangat perjuangan

yang sama. 

2. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu fungsi dari kegiatan pokok perusahaan

disamping fungsi yang lain selain fungsi keuangan, produksi, dan personalia.

Kegiatan pemasaran sebagaimana telah diketahui bersama adalah suatu usaha

yang dilakukan oleh perusahaan agar barang atau jasa yang diproduksi atau

dihasilkan dapat sampai ketangan konsumen sebagai pihak yang membutuhkan.

Disamping itu, kegiatan pemasaran juga bertujuan memperoleh laba yang

maksima untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan

menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik, menditribusikan produk

dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta memperthankan pelanggan

23
yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan.

Pemasaran dapat diartikan secara sosial ataupun secara manajerial.

Pengertian sosial menunjukan peran yang dimainkan oleh pemasaran oleh

masyarakat. Menurut Kotler dan Keller (2015:5) pengertian pemasaran secara

sosial adalah pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu

dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa

yang bernilai dengan orang lain.

Sedangkan untuk pengertian manajerial, pemasaran sering digambarkan

sebagai seni menjual produk-produk. Menurut (american marketing association)

yang dikutip dari kotler dan keller (2012:5) : pemasaran adalah suatu fungsi

organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan

memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengeola hubungan pelanggan

dengan cara yang mengutungkan organisasi dan pemangku kepentingan.

Menurut Melydrum (2016) pemasaran adalah proses bisnis yang

berusaha menyelaraskan antara sumber daya manusia, finansial dan fisik

organisasi dengan kebutuhan dan keinginan para pelanggan dalam konteks strategi

kompetitif.

Menurut Dayle dalam Sudaryono (2016:41), pemasaran adalah proses

manajemen yang berupaya memaksimumkan laba (returns) bagi pemegang saham

dengan jalan menjalin relasi dengan pengguna utama (valued customers) dan

menciptakan keunggulan kompetitif.

Menurut Swastha dan Irawan (2008:5), pemasaran yakni salah satu dari

24
kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha yang mana dalam usahanya itu

untuk mempertahankan kehidupanya, untuk berkembang dan juga mendapatkan

untung yang besar.

Dari pemikiran para ahli maka dapat disimpulkan pemasaran secara

sosial dan secara manajerial adalah suatu proses yang membuat individu atau

keompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan untuk

menciptakan, mengkomunikasikan, memberikan nilai dan mempertukarkan

produk atau jasa yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang

menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen

sehingga memuaskan keinginan dan kebutuhan masyarakat.

b. Tujuan Pemasaran

Tujuan pemasaran adalah membuat penjualan tidak diperlakukan lagi.

Penjualan dan iklan hanyalah bagian dari bauran pemasaran yang lebih besar

seperangkat sarana pemasaran yang bekerja sama untuk memuaskan kebutuhan

pelanggan dan menciptakan hubungan dengan pelanggan. Perusahaan yang sudah

mulai mengenal dan memahami bahwa pemasaran merupakan faktor penting

dalam mencapai kesuksesan perusahaan.

Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan

dan kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran berpandangan bahwa kunci untuk

mewujudkan tujuan organisasi terletak pada kemampuan organisasi dalam

menciptakan, memberikan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar

sasarannya secara lebih efektif dibandingkan pesaing.

25
Tujuan akhir pemasaran adalah membenatu organisasi mencapai

tujuannya. Tujuan utama dalam perusahaan adalah mencari laba. Sedangkan

tujuan lainnya adaah mendapatkan dana yang memadai untuk melakukan

aktivitas-aktivitas sosial dan pelayanan publik.

c. Bauran Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:92) mengatakan bahwa “Marketing

mix is good marketing tool is a set of products, pricing, promotion, distribution,

combined to produce the desired response of the target market” yang artinya

bauran pemasaran adalah perangkat pemasaran yang baik yang meliputi produk,

penentuan harga, promosi, distribusi, digabungkan untuk menghasikan respon

yang diinginkan pasar sasaran.

Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran yang

dikenal dengan marketing mix 4P, yaitu product (produk), price (harga), place

(tempat atau saluran distribusi), dan promotion (promosi), sedangkan dalam

pemasaran jasa memiliki beberapa alat pemasaran tambahan seperti people

(orang), physical evidence (fasilitas fisik), process (proses), people opinion

(pendapat masyarakat) dan political power (kekuatan politik), sehingga dikenal

dengan marketing mix 9P.

Ketujuh unsur bauran pemasaran tersebut saing berhubungan dan

berpengaruh satu sama lain, sehingga harus diupayakan untuk menghasilkan suatu

kebijakan pemasaran yang mengarah kepada layanan efektif dan kepuasan

konsumen. Jadi di dalam bauran pemasaran terdapat variabel-variabel yang saling

mendukung satu dengan yang lainnya, yang kemudian oleh perusahaan

26
digabungkan untuk memperoleh tanggapan- tanggapan yang diinginkan dalam

pasar sasaran.

Alat bauran pemasaran yang paing mendasar adalah produk, yang

merupakan penawaran berwujud perusahaan kepada pasar, yang mencakup

kualitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk. Pelayanan pendukung

tersebut dapat memberikan keunggulan kompetitif dalam pasar persaingan global.

Adapun ketujuh unsur marketing mix tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

a) Produk

Produk (product), adalah mengelola unsur produk termasuk

perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat

untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada

dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang

mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa.

b) Harga

Harga (price), adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang

akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa

dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan

harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagi variabel yang

bersangkutan.

c) Distribusi

Distribusi (place), yakni memilih dan mengeloa saluran

perdagangan yang dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa

27
dan juga untuk melayani pasar sasaran, serta mengembangkan

sistem distribusi untuk pengiriman dan perniagaan produk

secara fisik.

d) Promosi

Promosi (promotion), adalah suatu unsur yang digunakan untuk

memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa

yang baru pada perusahaan melaui iklan, penjualan pribadi,

promosi penjualan, maupun publikasi.

e) Sarana Fisik

Sarana Fisik (physical edvidence), merupakan hal nyata yang

turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membei dan

menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang

termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau

bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan

barang-barang lainnya.

f) Orang

Orang (people), adalah semua pelaku yang memainkan peranan

penting dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi

persepsi pembei. Elemen dari orang adalah pegawai

perusahaan, konsumen dan konsumen lain. Semua sikap dan

tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan

karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan

28
penyampaian jasa.

g) Proses

Proses (process), adalah semua prosedur aktual, mekanisme,

dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa.

Elemen proses ini memiliki arti sesuatu untuk menyampaikan

jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran

pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang merasakan

sistem penyerahan jasa seperti pelanggan jasa akan senang

merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian jasa itu

sendiri.

3. Manajemen Pemasaran

a. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran merupakan suatu kegiatan perencanaan

dalam pemasaran untuk mencapai suatu tujuan perusahaan yaitu untuk

kepuasan pelanggan. Agar lebih jauh apa itu pengertian manajemen

pemasaran, disini penelitian akan mengulas tentang definisi manajemen

pemasaran menurut para ahli di dunia.

Pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler (2012:146)

pengertian manajemen pemasaran adalah sebagai berikut, “Manajemen

Pemasaran adalah penganalisaan, pelaksanaan, dan pengawasan, program-

program yang ditunjukan uttuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang

dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi”.

Sedangkan menurut Sunarto (2006:13), “Manajemen pemasaran

29
adalah sebagai pelaksanaan tugas untuk mencapai pertukaran yang

diharapkan sesuai dengan pasar sasaran”.

Menurut Buchari Alma (2004:130) manajemen Pemasaran

iyalah merencanakan, pengarahan, serta pengawasan seluruh kegiatan

pemasaran dalam perusahaan ataupun bagian dipemasaran.”

Menurut Lupiyo Adi (2006:6) manajemen pemasaran iyalah suatu

analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah

direncanakan dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang

diinginkan pada konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan

pribadi maupun keuntungan bersama.

Menurut Suparyanto dan Rosad (2015:1) manajemen pemasaran

adalah proses menganalisis, merencanakan, mengatur, dan mengelola

program- program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi

dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang utnuk

menciptakan dan memelihara pertukarn yang menguntungkan dengan pasar

sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dengan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen

pemasaran adalah suatu seni dalam menganalisa, merencanakan,

melaksanakan serta mengawasi program-program yang telah direncanakan

dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan terhadap konsumen yang

dituju untuk mempeoleh keuntungan pribadi maupun oleh sebuah

perusahaan.

b. Fungsi Manajemen Pemasaran

30
Sebuah bisnis atau perusahaan yang sedng berkembang wajib

memahami manajemen pemasaran yang baik, apalagi pada era globalisasi

seperti ini, dimana banyak kompetitor yang berlomba-lomba memasarkan

produknya bahkan hingga manca negara. Perusahaan wajib menjalankan

manajemen pemasaran dan melibatkannya sebagai salah satu strategi penting

untuk mencapai tujuan, manajemen pemasaran memiliki beberapa fungsi

sebagai berikut:

a) Fungsi Pertukaran

Pada manajemen pemasaran terbagi menjadi dua fungsi utama,

yakni fungsi pembelian dan fungsi penjualan lebih lanjut.

Fungsi pembelian berarti peran manajemen pemasaran

berfungsi sebagai proses timbal balik dari aktivitas penjualan.

Dengan begitu, diperlukan strategi khusus terutama pemahaman

mengenai kegiatan yang dapat menarik konsumen untuk

membeli. Sedangkan fungsi penjualan termasuk dalam aktivitas

untuk mempertemukan penjual dan pembeli yang bisa

dilakukan secara langsung maupun melalui perantara.

b) Fungsi fisis

Manajemen pemasaran terfokus pada kegunaan waktu, lokasi

dan bentuk yang perlu dipertimbangkan pada suatu produk

ketika suatu produk akan diangkat, diproses dan disimpan

hingga sampai ketangan konsumen.

c) Fungsi Penyediaan Sarana

31
Manajemen pemasaran juga memiliki fungsi sebagai

penyediaan sarana karena akan berkaitan dengan segala

kegiatan yang mampu melancarkan operasional pemasaran.

Fungsi penyediaan sarana mencakup segala proses

pengumpulan, komunikasi, penyortiran sesuai standar dan

pembiayaan.

4. Pemasaran Jasa

Pemasaran Jasa Menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2014:7) jasa

adalah tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada

pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

perpindahan kepemilikan apapun, produksi jasa mungkin berkaitan dengan

produksi fisik atau tidak. Sedangkan menurut Zeithaml dan Bitner dalam

Lupioyadi (2014:7) memberikan batasan tentang jasa sebagai berikut

“Service is all economic activities whose output is not a physical product or

contruction is generally consumed at that time it is product, and provides

added value in forms (such as convenience, amusement, comfort or healt).

“jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk

produk fisik atau kontruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi

secara bersamaan serta memberikan nilai tambah (misalnya kenyamanan,

hiburan, kesenangan, atau kesehatan) konsumen.”

Menurut Kotler & Keller (2012:214), jasa merupakan setiap

kegiatan, manfaat atau performance yang ditawarkan satu pihak kepada

32
pihak lain yang bersifat intangible serta tidak menyebabkan perpindahan

kepemilikan apapun yang mana dalam produksinya terikat maupun tidak

dengan produk fisik.

Menurut Lovelock (2007:5), jasa adalah layanan yang ditawarkan

oleh satu pihak kepada pihak lain. Adapun proses ini tidak terkait dengan

produk fisik, jasa tidak berwujud, umumnya tidak menyebabkan

kepemilikan dari factor produksi.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pem,asaran jasa

adalah suatu tindakan yang ditawarkan pihak produsen kepada konsumen,

dalamn arti jasa yang diberikan tidak dapat dilihat, dirasa, didengar atau

diraba sebelum dikonsumsi. Bauran pemasaran jasa merupakan

pengembangan bauran pemasaran.

Bauran pemasaran produk hanya mencakup 4P, yaitu: Product,

Price, Place, dan Promotion. Sedangkan untuk jasa keempat P tersebut

masih kurang mencukupi, sehingga para ahli pemasaran menambahkan 3

unsur, yaitu: People, Process, dan Customer Service. Menurut Wright

(2007:19); Alma (2014: 336); Tjiptono (2014: 42-44) bauran pemasaran jasa

terdiri dari 9P yaitu Product, Price, Place, Promotion, People, Physical

Edvidence, Process People Opinion dan Political Power.

5. Harga

a. Definisi Harga

Definisi harga menurut Kotler dan Armstrong (2001: 439) adalah sejumlah

uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang

33
ditukar konsumen. Tjiptono (2002): harga adalah hukum moneter yang dapat

ditukarkan untuk mendapatkan hak atas suatu barang atau pemakaian layanan

jasa. atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa

tersebut. Basu Swastha & Irawan 2005: harga ialah sesuatu yang dibutuhkan

untuk mendapatkan suatu kombinasi antara pelayanan ditambah produk dengan

membayar jumlah uang yang sudah menjadi patokan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:345) dalam arti yang sempit

harga (price) adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, lebih

luas lagi harga dalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk

mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau

jasa. Menurut Andi (2015:128) Harga menjadi faktor utama yang dapat

mempengaruhi pilihan seorang pembeli, harga cukup berperan dalam

menentukan pembelian konsumen, untuk itu sebelum menetapkan suatu harga,

sebaiknya perusahaan melihat beberapa refrensi harga suatu produk yang

dinilai cukup tinggi dalam penjualan.

Pengertian harga menurut Basu Swasta (2010:147) “harga merupakan

sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan

untuk menambahkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya”.

Sedangkan menurut Alma (2014:169) mengemukakan bahwa “harga (price)

adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang”.

Dalam perekonomian sekarang ini untuk mengadakan pertukaran atau

mengukur nilai suatu produk menggunakan uang, bukan sistem barter. Jumlah

34
uang yang digunakan dalam pertukaran tersebut mencerminkan tingkat harga

dari suatu barang tersebut. Jadi, harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan

untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.

Maka dapat disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang atau

sesuatu yang bernilai agar ditukarkan untuk mendapatkan suatu produk atau

jasa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen.

Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau

ukuran lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau

penggunaan suatu barang atau jasa. Pengertian ini sejalan dengan konsep

pertukaran (exchange) dalam pemasaran. Apabila harga suatu produk di

pasaran cukup tinggi, halk ini menandakan bahwa kualitas produk tersebut

cukup baik dan merek produk di benak pelanggan cukup bagus dan

meyakinkan. Sebaliknya apabila harga suatu produk di pasaran rendah, maka

ini menandakan bahwa kualitas produk tersebut kurang baik dan merek produk

tersebut kurang bagus dan kurang meyakinkan di benak pelanggan.

b. Dimensi Harga

Harga akan menjadi pertimbangan yang cukup penting bagi konsumen

dalam memutuskan pembeliannya terhadap sebuah produk. Konsumen akan

membandingkan harga dari beberapa produk pilihan mereka kemudian

mengevaluasi apakah harga tersebut sesuai atau tidak dengan nilai produk serta

jumlah uang yang harus dikeluarkan. Selain itu, konusmen akan menyesuaikan

dengan daya belinya. Menurut Fandy Tjiptono (2015:156) dimensi harga terdiri

dari sebagai berikut :

35
a) Keterjangkauan harga

Konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh

perusahaan. Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek dan

harganya juga berbeda dari termurah sampai termahal. Dengan harga

yang ditetapkan para konsumen banyak yang membeli produk, karena

harganya sesuai dengan keterjangkauan masing - masing konsumen

dan bervariasi sesuai jenis barang yang dipilih.

b) Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen orang

sering memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena

mereka melihat adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi

orang cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik,

sedangkan yang lebih murah memiliki kualitas yang biasa saja. Namun

ada juga produk yang menetapkan harga lebih rendah untuk

menciptakan citra tertentu. Konsumen akan menilai apakah harganya

sesuai dengan kualitasnya, bahkan apakah harga tersebut sesuai dengan

hasil yang diinginkannya.

c) Daya saing harga

Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk

lainnya. Dalam hal ini mahal murahnya harga suatu produk sangat

dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk

tersebut. Selain membandingkan dengan produk pesaing, biasanya

36
konsumen akan tertarik dengan potongan harga yang ditawarkan oleh

sebuah produk.

d) Kesesuaian harga dengan manfaat

Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang

dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk

mendapatkannya. Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih

kecil dari uang yang dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan

bahwa produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali

untuk melakukan pembelian ulang. Selain dengan manfaatnya,

konsumen juga akan mempertimbangkan apakah sesuai dengan

pelayanan yang diberikan atau tidak.

c. Tujuan Penetapan Harga

Adapun tujuan penetapan harga adalah sebagai berikut :

a) Menentukan Pangsa Pasar. Harga menentukan pangsa pasr mana

yang akan disasar oleh penjual atau produsen sebuah barang atau

jasa

b) Meningkatkan Keuntungan. Semakin tinggi penetapan harga,

semakin tinggi juga keuntungan yang didapatkan oleh penjual

atau produsen. Namun konsumen dan produsen tidak bisa

seenaknya menaikan harga barang, harus ada komponen yang

diperhatikan, seperti daya beli konsumen dan lain-lain.

c) Menjaga Loyalitas Konsumen. Untuk menjaga loyalitas

konsumennya, penjual atau produsen harus menentukan harga

37
sesuai pangsa pasarnya.

d) Menjaga Daya Saing. Pembeli atau produsen menetapkan

harga juga untuk menjaga persaingan antara kompetitor

d. Indikator Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:278) yang diterjemahkan oleh

Sabran ada empat indikator yang mencirikan harga yaitu:

a) Keterjangkauan harga, konsumen bisa menjangkau harga yang

telah ditetapkan oleh perusahaan. Produk biasanya ada beberapa

jenis dalam satu merek dan harganya juga berbeda dari termurah

sampai termahal. Dengan harga yang ditetapkan para konsumen

banyak yang membeli produk, karena harganya sesuai dengan

keterjangkauan masing - masing konsumen dan bervariasi sesuai

jenis barang yang dipilih.

b) Kesesuaian harga dengan kualitas produk, harga sering dijadikan

sebagai indikator kualitas bagi konsumen orang sering memilih

harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena mereka

melihat adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi

orang cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih

baik, sedangkan yang lebih murah memiliki kualitas yang biasa

saja. Namun ada juga produk yang menetapkan harga lebih

rendah untuk menciptakan citra tertentu. Konsumen akan

menilai apakah harganya sesuai dengan kualitasnya, bahkan

apakah harga tersebut sesuai dengan hasil yang diinginkannya.

38
c) Daya saing harga, konsumen sering membandingkan harga suatu

produk dengan produk lainnya. Dalam hal ini mahal murahnya

harga suatu produk sangat dipertimbangkan oleh konsumen pada

saat akan membeli produk tersebut. Selain membandingkan

dengan produk pesaing, biasanya konsumen akan tertarik dengan

potongan harga yang ditawarkan oleh sebuah produk.

d) Kesesuaian harga dengan manfaat, konsumen memutuskan

membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar

atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk

mendapatkannya. Jika konsumen merasakan manfaat produk

lebih kecil dari uang yang dikeluarkan maka konsumen akan

beranggapan bahwa produk tersebut mahal dan konsumen akan

berpikir dua kali untuk melakukan pembelian ulang. Selain

dengan manfaatnya, konsumen juga akan mempertimbangkan

apakah sesuai dengan pelayanan yang diberikan atau tidak.

6. Kualitas Pelayanan

a. Definisi Kualitas Pelayanan

Menurut Ratminto (2006:12) pelayanan adalah serangkaian

aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi akibat adanya interaksi

antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh

suatu perusahaan, pemberi pelayanan yang dimaksudkan adalah untuk

memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan karena ada istilah yang

39
mengatakan bahwa pelanggan adalah raja. Pelayanan juga akan memberikan

dampak terhadap perusahaan, apabila pelayanan dalam perusahaan tersebut

buruk atau kurang baik maka para calon pelanggan baru akan berpindah ke

perusahaan lainnya dan calon pelanggan baru tersebut akan memberitahu

teman-temannya ini akan menyebabkan pelanggan yang masuk akan

menurun dan pelanggan merasa pelayanan yang diberikan oleh petugas

buruk.

Menurut Tjiptono (2011:59) “kualitas pelayanan jasa adalah tingkat

keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan

tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan”. Sedangkan Goeth dan

Davis yang dikutip Tjiptono (2012:51) “kualiats merupakan suatu kondisi

dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.

Menurut Kotler (2000:25), kualitas pelayanan merupakan totalitas

dari bentuk karakteristik barang dan jasa yang menunjukkan kemampuannya

untuk memuaskan kebutuhan pelanggan, baik yang Nampak jelas maupun

yang tersembunyi. Bagi perusahaan yang bergerak di sektor jasa, pemberian

pelayanan yang berkualitas pada pelanggan merupakan hal mutlak yang

harus dilakukan apabila perusahaan ingin mencapai keberhasilan.

Menurut Suwithi dalam Anwar (2002:84), kualitas pelayanan

adalah mutu dari pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, baik

pelanggan internal maupun pelanggan eksternal berdasarkan standar

prosedur pelayanan.

40
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut yang membahas tentang

kualitas pelayanan, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah segala

sesuatu yang diharapkan oleh konsumen agar perusahaan dapat memenuhi

keinginan dan kebutuhan konsumen.

Pada prinsipnya, kualitas pelayanan berfokus pada upaya pemenuhan

kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta ketepatan penyampaiannya untuk

mengimbangi harapan pelanggan. Harapan pelanggan bisa berupa tiga macam

tipe. Pertama, will expectation, yaitu tingkat kinerja yang diprediksi atau

diperkirakan konsumen sewaktu menilai kualiutas pelayanan tertentu. Kedua,

should expectation, yaitu tingkat kinerja yang dianggap sudah sepantasnya

diterima konsumen. Biasanya tuntutan dari apa yang seharusnya diterima jauh

lebih besar daripada apa yang diperkirakan akan diterima. Ketiga, ideal

expectation, yaitu tingkat kinerja optimum atau terbaik yang diharapkan dapat

diterima konsumen.

Bagi pelanggan, kualitas layanan adalah sedekat mana pelayanan yang

diterimanya dibandingkan dengan harapan. Apabila persepsi terhadap

pelayanan sesuai dengan yang diharapkan pelanggan, maka kualitas layanan

dopersepsikan sebagai kualitas yan ideal. Sebaliknya apabila persepsi terhadap

layanan lebih jelek dibanding dengan yang diharapkan pelanggan, maka

kualitas pelayanan dipersepsikan negatif atau buruk. Oleh sebab itu, baik

tidaknya kualiutas pelayanan tergantrung pada kemampuan perusahaan dan

stafnya memenuhi harapan pelanggan secara konsisten.

b. Dimensi Kualitas Pelayanan

41
Kualitas pelayanan memiliki beberapa dimensi atau unsur kualitas

pelayanan. Unsur-unsur kualitas pelayanan merupakan hasil temuan

penelitian dari teori kualitas pelayanan yang disampaikan oleh A.

Pasuraman. Sebagai salah satu tokoh pionir dalam pengukuran kualitas

pelayanan, Pasuraman mencetuskan dimensi servqual. Dimensi ini dibuat

untuk mengukur kualitas pelayanan dengan menggunakan suatu kuisioner.

Teknik servqual dapat mengetahui seberapa besar jarak harapan pelanggan

dengan ekspektasi pelanggan terhadap pelayanan yang

diterima. Servqual memiliki 5 dimensi, diantaranya adalah :

a) Tangibles adalah bukti konkret kemampuan suatu perusahaan

untuk menampilkan yang terbaik bagi pelanggan. Baik dari sisi

fisik tampilan bangunan, fasilitas, perlengkapan teknologi

pendukung, hingga penampilan karyawan.

b) Reliability adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan

pelayanan yang sesuai dengan harapan konsumen terkait

kecepatan, ketepatan waktu, tidak ada kesalahan, sikap simpatik,

dan lain sebagainya.

c) Responsiveness adalah tanggap memberikan pelayanan yang

cepat atau responsif serta diiringi dengan cara penyampaian yang

jelas dan mudah dimengerti.

d) Assurance  adalah jaminan dan kepastian yang diperoleh dari

sikap sopan santun karyawan, komunikasi yang baik, dan

pengetahuan yang dimiliki, sehingga mampu menumbuhkan rasa

42
percaya pelanggan.

e) Empathy adalah memberikan perhatian yang tulus dan bersifat

pribadi kepada pelanggan, hal ini dilakukan untuk mengetahui

keinginan konsumen secara akurat dan spesifik.

c. Indikator Kualitas Pelayanan

Menurut Parasuraman, Valerie A. Zeithaml dan Berry, (dalam

Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, 2011:198) mengemukakan bahwa

terdapat lima dimensi layanan yang sering digunakan untuk mengukur

kualitas layanan yaitu:

a) Tangibles (Bukti Fisik), adalah bukti konkret kemampuan

suatu perusahaan untuk menampilkan yang terbaik bagi

pelanggan. Baik dari sisi fisik tampilan bangunan, fasilitas,

perlengkapan teknologi pendukung, hingga penampilan

karyawan.

b) Reliability (Kehandalan), kemampuan perusahaan untuk

memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan

konsumen terkait kecepatan, ketepatan waktu, tidak ada

kesalahan, sikap simpatik, dan lain sebagainya.

c) Responsiviness (Tanggapan), tanggap memberikan pelayanan

yang cepat atau responsif serta diiringi dengan cara

penyampaian yang jelas dan mudah dimengerti.

d) Assurance (Jaminan), jaminan dan kepastian yang diperoleh

dari sikap sopan santun karyawan, komunikasi yang baik, dan

43
pengetahuan yang dimiliki, sehingga mampu menumbuhkan

rasa percaya pelanggan.

e) Emphaty (Empati), memberikan perhatian yang tulus dan

bersifat pribadi kepada pelanggan, hal ini dilakukan untuk

mengetahui keinginan konsumen secara akurat dan spesifik.

7. Kepuasan Konsumen

a. Definisi Kepuasan konsumen

Menurut Rangkuti (2010:12) Kepuasan konsumen merupakan respons

konsumen terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan

kinerja aktual yang dirasakan stelah pemakaian. Kepuasan konsumen dipengaruhi

oleh persepsi kualitas jasa, kualitas produk, harga, dan faktor- faktor yang bersifat

pribadi serta bersifat situasi sesaat.

Kepuasan konsumen telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis

dan manajemen. Pelanggan merupaka fokus utama dalam pembahasan

mengenai kepuasan dan kualitas jasa. Oleh jarena itu, pelanggan memegang

peranan cukup penting dalam mengukur kepuasan terhadap produk maupun

pelayanan yang diberikan perusahaan. Pada dasarnya tujuan suatu bisnis untuk

menciptakan kepuasan terhadap pelanggannya, menurut Kotler (2009:36),

kepuasan adalah seseorang merasakan kekecewaan atau kesenangan sebagai

44
hasil membandingkan suatu capaian yang dirasa pada suatu produk (atau hasil)

dalam hubungan dengan harapannya.

Kepuasan konsumen menurut Rangkuti (2009:56) “bahwa yang

dimaksud dengan kepuasan konsumen adalah perbedaan antara tingkat

kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan”. Pelanggan akan merasa

puas bila keinginannya telah terpenuhi oleh perusahaan sesuai dengan yang

diharapkan. Dengan adanya nilai tambah dari suatu produk, maka pelanggan

menjadi lebih puas dan kemungkinan untuk menjadi pelanggan suatu produk

tersebut dalam waktu lama akan sangat besar. Kepuasan konsumen dapat

dipengaruhi oleh beberapa macam faktor, antara lain kualitas poroduk,

pelayanan, aktivitas penjualan, dan nilai-nilai perusahaan. Menurut Husein

Umar (2010:65), mengatakan bahwa “kepuasan konsumen adalah tingkat

kepuasan konsumen setelah membandingkan antara apa yang diterima dan apa

yang diharapkannya”.

Menurut Tjiptono (2012:301), kepuasan konsumen merupakan situasi

yang ditunjukkan oleh konsumen ketika mereka menyadari bahwa kebutuhan

dan keinginannya sesuai dengan yang diharapkan serta terpenuhi secara baik.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan

konsumen yang ditinjau dari sisi konsumen yaitu mengenai apa yang telah

dirasakan konsumen atas pelayanan yang telah diberikan dibandingkan dengan

apa yanng mereka inginkan. Syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan agar

dapat sukses dalam suatu persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk

menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai,

45
maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan

barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas

(reasonable). Dengan demikian semua perusahaan harus mampu memahami

perilaku konsumen pada dasar sasarannya karena kelangsungan hidup

perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan

konsumen sangat bergantung pada perilaku konsumennya.

b. Dimensi Kepuasan konsumen

Dimensi Kepuasan Konsumen Hal yang dapat mempengaruhi

kepuasaan konsumen dapat dilihat dari ukuran atau dimensi kepuasaan

konsumen menurut kotler (2011), yaitu :

1. Tetap setia

Konsumen yang cenderung terpaksa akan menjadi setia atau

loyal. Konsumen yang puas terhadap produk yang

dikonsumsinya akan mempunyai kecenderungan untuk

membeli ulang dari produsen yang sama.

2. Membeli produk yang di tawarkan

Keinginan untuk membeli produk atau makanan lain yang di

tawarkan karena adanya keinginan untuk mengulang

pengalaman yang baik dan menghindari pengalaman yang

buruk.

3. Merekomendasikan produk

Kepuasan merupakan faktor yang mendorong adanya

komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth

46
communication) yang bersifat positif. Hal ini dapat berupa

rekomendasi kepada calon konsumen yang lain dan

mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk dan

perusahaan yang menyediakan produk.

4. Bersedia membayar lebih

Konsumen cenderung menggunakan harga sebagai patokan

kepuasaan, ketika harga lebih tinggi konsumen cenderung

berfikir kualitas menjadi lebih tinggi juga.

5. Memberi masukan

Walaupun kepuasan sudah tercapai, konsumen selalu

menginginkan yang lebih lagi, maka konsumen akan

memberi masukan atau saran agar keinginan mereka dapat

tercapai.

c. Indikator Kepuasan konsumen

Menurut kotler (2011), mengemukakan bahwa terdapat lima

dimensi layanan yang sering digunakan untuk mengukur kualitas layanan

yaitu:

1. Tetap setia, konsumen yang cenderung terpaksa akan menjadi

setia atau loyal. Konsumen yang puas terhadap produk yang

dikonsumsinya akan mempunyai kecenderungan untuk

membeli ulang dari produsen yang sama.

2. Membeli produk yang ditawarkan, keinginan untuk membeli

47
produk atau makanan lain yang di tawarkan karena adanya

keinginan untuk mengulang pengalaman yang baik dan

menghindari pengalaman yang buruk.

3. Merekomendasikan produk, kepuasan merupakan faktor yang

mendorong adanya komunikasi dari mulut ke mulut (word of

mouth communication) yang bersifat positif. Hal ini dapat

berupa rekomendasi kepada calon konsumen yang lain dan

mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk dan

perusahaan yang menyediakan produk.

4. Bersedia membayar lebih, konsumen cenderung

menggunakan harga sebagai patokan kepuasaan, ketika harga

lebih tinggi konsumen cenderung berfikir kualitas menjadi

lebih tinggi juga.

5. Memberi masukan, walaupun kepuasan sudah tercapai,

konsumen selalu menginginkan yang lebih lagi, maka

konsumen akan memberi masukan atau saran agar keinginan

mereka dapat tercapai.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penggalian dari wacana penelitian terdahulu dilakukan sebagai upaya

memperjelas tentang variabel-variabel dalam penelitian ini. Sekaligus untuk

membedakan penelitian ini dengan penelitian dari sebelumnya. Umumnya

kajian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti dari kalangan akademis dan telah

dipublikasikan. Adapun penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini

48
dapat dilihat pada tabel 2.1 :

Tabel 2.1

Penelitian terdahulu

No Peneliti dan Variabel Persamaan Perbedaan Hasil


Judul Penelitian
Penelitian
1. Yenny Yuniarti, X1 Kualitas X2 Harga X1 Terdapat
Jurnal Produk Kualitas pengaruh
penelitian Produk positif tetapi
Universitas X2 Harga tidak
Jambi: Seri Y signifikan
Humaniora 18 Y Kepercayaan terhadap
(1) 139690, Kepercayaan keputusan
2016 Perbedaannya pembelian
yaitu terletak produk
Pengaruh pada objek fashion secara
Kualitas penelitian dan online.
Produk, Harga metode yang
dan digunakan
Kepercayaan
terhadap
Kepuasan
Pembelian
Produk Fashion
Secara Online

Sumber :
neliti.com
2. Jilly Bernadette X1 Promosi X3 Harga X1 Promosi Secara parsial
Mandey, Jurnal promosi dan
EMBA: Jurnal X2 Distribusi X2 Distribusi distribusi
Riset Ekonomi, terhadap
Manajemen, X3 Harga Y Keputusan keputusan
Bisnis dan Pembelian pembelian
Akuntansi Y terdapat
Keputusan Perbedaannya pengaruh
Promosi, Pembelian yaitu terletak signifikan
distribusi, harga pada objek terhadap
pengaruhnya penelitian keputusan
terhadap pembelian,
keputusan harga tidak
pembelian berpengaruh
Rokok Surya signifikan
Promild terhadap

49
keputusan
Sumber : pembelian
ejournal.unsrat.
ac.id
3. Suri Amilia, X1 Citra X2 Harga X1 Citra Terdapat
Jurnal Merek Merek pengaruh
Manajemen dan signifikan
Keuangan 6 (1), X2 Harga Y Keputusan terhadap
660-669, 2017 Pembelian keputusan
Y Keputusan pembelian
Pengaruh Citra Pembelian handphone
Merek, harga merek Xiaomi
dan keputusan di Kota
pembelian Langsa
handphone
merek Xiaomi
di kota Langsa

Sumber :
ejurnalunsam.id
4 Farah Diza, X1 Kualitas X1 Kualitas X2 Kualitas Hasil
Sylcyljeova Pelayanan Pelayanan Produk penelitian
Moniharapon, menunjukkan
WJ Imelda, kualitas
Jurnal EMBA : X2 Kualitas Y Kepuasan X3 pelayanan,
Jurnal Riset Produk Konsumen Kepercayaan kualitas
Ekonomi, produk dan
Manajemen, X3 kepercayaan
Bisnis dan Kepercayaan memiliki
Akuntansi 4 (1), pengaruh
2016 Y Kepuasan positif dan
Konsumen signifikan
Pengaruh baik secara
Kualitas simultan
Pelayanan, maupun
kualitas produk parsial
dan terhadap
kepercayaan kepuasan
terhadap konsumen.
kepuasan
konsumen
(studi pada PT
Fifgroup cabang
manado)

Sumber :
ejournal.unsrat.

50
ac.id
5 Sarini Kudo, X1 Harga X1 Harga X2 Kualitas Hasil
Jurnal EMBA: Produk penelitian
Jurnal Riset X2 Kualitas X3 Kualitas menunjukkan
Ekonomi, Produk Pelayanan Y Keputusan bahwa harga,
Manajemen, Pembelian kualitas
Bisnis dan X3 Kualitas produk dan
Akuntansi 1 (3), Pelayanan kualitas
2013 pelayanan
Y Keputusan secara
Harga, Kualitas Pembelian simultan
Produk dan maupun
kualitas parsial
pelayanan berpengaruh
pengaruhnya signifikan
terhadap terhadap
keputusan keputusan
pembelian mobil pembelian
Toyota Avanza

Sumber:
ejournal.unsrat.a
c.id
6 Hendrea Fure, X1 Lokasi X3 Harga X3 Harga Hasil
Jurnal Emba: penelitian ini
Jurnal Riset X2 X4 Kualitas X4 Kualitas menunjukkan
Ekonomi, Keberagaman Pelayanan Pelayanan bahwa lokasi,
Manajemen, Produk keberagaman
Bisnis dan Y Minat Beli produk, harga,
Akuntansi 1 X3 Harga dan kualitas
(3), 2013 pelayanan
X4 Kualitas berpengaruh
Lokasi, Pelayanan terhadap minat
keberagaman beli pada pasar
produk, harga Y Minat Beli tradisional
dan kualitas bersehati
pelayanan calaca
pengaruhnya
terhadap minat
beli pada pasar
tradisional
Bersehati
Calaca

Sumber:
ejournal.unsrat.

51
ac.id
7 Ferninda X1 Kualitas X1 Kualitas X2 Hasil penelitian
Manoppo, Pelayanan Pelayanan Servicescape ini
Jurnal EMBA: menunjukkan
Jurnal Riset X2 bahwa kualitas
Ekonomi, Servicescape Y pelayanan dan
Manajemen, Kepuasan servicescape
Bisnis dan Y Kepuasan Konsumen secara simultan
Akuntansi 1 (4), Konsumen memiliki
2013 pengaruh
positif terhadap
Kualitas kepuasan
Pelayanan, Dan pengunjung
Servicescape Hotel Granpuri
Pengaruhnya Manado
Terhadap
Kepuasan
Konsumen Pada
Hotel Gran Puri
Manado

Sumber :
ejournal.unsrat.a
c.id
8 Christian X1 Citra Y X1 Citra Hasil
Lasender, Merek Kepuasan Merek penelitian ini
Jurnal EMBA: Konsumen menunjukkan
Jurnal Riset X2 Kualitas X2 Kualitas citra merek,
Ekonomi, Produk Produk kualitas produk
Manajemen, dan promosi
Bisnis dan X3 Promosi X3 Promosi secara bersama
Akuntansi berpengaruh
Y Kepuasan terhadap
Citra Merek, Konsumen kepuasan
kualitas produk, konsumen
dan promosi
pengaruhnya
terhadap
kepuaan
konsumen pada
makanan
tradisional.

Sumber:
ejournal,unsrat.
ac.aid

52
9 Rezki Teguh X1. Fasilitas X2 Harga X1. Fasilitas Hasil
Sulistiyana, Wisata Wisata penelitian ini
Jurnal Y menunjukkan
Administrasi X2 Harga Kepuasan bahwa
Bisnis 25 (2), Kosumen fasilitas
2015 Y Kepuasan wisata dan
Kosumen harga secara
Pengaruh simultan
fasilitas wisata memiliki
dan harga
pengaruh
terhadap
kepuasan signifikan
konsumen terhadap
(Studi pada kepuasan
Museum konsumen
Satwa)

Sumber:
administrasibis
nis.studentjour
nal.ub.ac.id

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir adalah gambaran tentang konsep bagaimana

suatu variabel memiliki hubungan dengan variabel lainnya. Bagaiman

faktor-faktor dalam penelitian tersebut dapat saing berhubungan. Kerangka

berfikir juga landasan bagi seorang peneliti untuk menentukan hipotesis.

Dengan adanya kerangka berfikir ini, penulis menyimpulkan bahwa kualitas

pelayanan dan harga sangat berperan penting bagi perusahaan.

Indikator-indikator yang efektif dalam Harga menurut Kotler dan

Amstrong (2008:278) adalah: keterjangkauan harga, kesesuaian harga

dengan kualitas produk, daya saing harga, kesesuaian harga dengan manfaat.

Hal terpenting selanjutnya yaitu, kualitas pelayanan menurut

Parasuraman, Zethaml, dan Berry yang dikutip Fandy Tjiptono (2011:198)

53
yaitu: bukti fisik (tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap

(responsiviness), jaminan (assurance).empati (emphaty),

Pentingnya kualitas pelayanan dan harga juga akan berdampak pada

timbulnya kepuasan konsumen. Adapun indikator-indikator kepuasan

pelanggan menurut Kotler (2011) terdiri dari: Tetap setia, Membeli produk,

Merekomendasikan produk, Bersedia membayar lebih, Memberi masukan.

Harga (X1)
Indikator :
1. Keterjangkauan
harga
2. Kesesuaian harga
dengan kualitas
produk
3. Daya saing harga
4. Kesesuaian harga
dengan manfaat Kepuasan Konsumen (Y)
Indikator :
Sumber: Kotler dan 1. Tetap setia
Amstrong (2008:278) 2. Membeli produk
3. Merekomendasikan
produk
Kualitas Pelayanan (X2) 4. Bersedia membayar
Indikator : lebih
1. Tangibles (Bukti 5. Mmeberi masukan
fisik) Sumber: Kotler (2011)
2. Reliability
(Kehandalan)
3. Responssive
(Tanggapan)
4. Assurance (Jaminan)
5. Emphaty (Empati) 54

Sumber: Parasuraman,
Zeithmal, dan Berry dikutip
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir Penelitian

2.4 Pengembangan Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan yang bersifat sementara terhadap

penelitian, karena baru berdasarkan teori-teori namun berdasarkan data

empiric hasil penelitian (Sugiyono, 2013:64).

Adapun hipotesis penelitian yang penulis peroleh bahwa diduga

terdapat pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga terhadap Kepuasan

Konsumen pada JNE cabang RC. Veteran, Jakarta Selatan, dan hipotesis

yang digunakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1≠0 : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara harga

terhadap kepuasan konsumen pada PT. JNE kantor cabang

RC. Veteran, Jakarta Selatan.

H1=0 : Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

55
harga terhadap kepuasan konsumen pada PT. JNE kantor

cabang RC. Veteran, Jakarta Selatan.

H2≠0: Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas

pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada PT. JNE

kantor cabang RC. Veteran, Jakarta Selatan.

H2=0 : Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada PT.

JNE kantor cabang RC. Veteran, Jakarta Selatan.

H3≠0: Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara harga dan

kualitas pelayanan secara bersama-sama terhadap kepuasan

konsumen pada PT. JNE kantor cabang RC. Veteran,

Jakarta Selatan.

H3=0 : Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

harga dan kualitas pelayanan secara bersama-sama terhadap

kepuasan konsumen pada PT. JNE kantor cabang RC.

Veteran, Jakarta Selatan.

56
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam peelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu penelitian dengan cara memperoleh

data yang berbentuk angka. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara

hubungan dua variable atau lebih. Variable yang dimaksud disini adalah

variabel Harga (X1), Kualitas Pelayanan (X2) dan Kepuasan Konsumen (Y).

3.2 Tempat dan Jadwal Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada kantor cabang PT. JNE yang berlokasi

57
di Jl. RC.Veteran, Jakarta Selatan

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian ini berlangsung dari bulan November

2020 sampai dengan bulan Juni 2021.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Bulan ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
Survey awal dan penentuan
1
lokasi penelitian
2 Penyusunan proposal
3 Seminar proposal
4 Perbaikan Proposal
4 Pelaksanaan penelitian
Pengolahan data, analisis dan
5
penyusunan skripsi
6 Pengumpulan Skripsi
Sumber : Penulis

3.3 Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel diperlukan guna menentukan jenis dan

indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Disamping

itu, operasional variabel bertujuan untuk menentukan skala pengukuran dari

masing-masing variabel, shingga pengujian hipotesis dengan menggunakan

alat bantu dapat digunakan dengan tepat. Secara lebih rinci operasional

variabel dalam penelitian ini dapat dilihat dalam table berikut :

Tabel 3.2
Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator Nomor Pernyataan
Harga (X1) Merupakan 1.Keterjangkauan harga 1.untuk indicator
jumlah yang keterjangkauan harga
(Kotler dan ditagihkan atas 2.Kesesuaian harga nomor pernyataannya 1-2
dengan kualitas produk
suatu produk
Amstrong 2.untuk indicator
atau jasa, lebih

58
2008:278) luas lagi harga 3.Daya saing harga kesesuaian harga dengan
dalah jumlah kualitas produk nomor
semua nilai 4.Kesesuaian harga pernyantaannya 3-4
dengan manfaat
yang diberikan
3.untuk indicator daya
oleh pelanggan saing harga nomor
untuk pernyantaannya 5-6
mendapatkan
keuntungan 4.untuk indicator
dari memiliki kesesuaian harga dengan
atau manfaat nomor
pernyantaannya 7-8
menggunakan
suatu produk
atau jasa.
Kualitas Kualitas 1.Tangible (Bukti fisik) 1.untuk indikator tangible
pelayanan jasa (bukti fisik) nomor
Pelayanan merupakan 2.Reliability pernyantaannya 9-10
(Kehandalan)
tingkat
(X2) 2.untuk indikator
keunggulan 3.Responssive reliability (kehandalan)
(Tjiptono yang (Tanggapan) nomor pernyataannya 11-
diharapkan 12
2011:59) dan 4.Assurance (Jaminan)
pengendalian 3. untuk indikator
atas tingkat 5.Emphaty (Empati) responssive (tanggapan)
nomor pernyantaannya 13-
keunggulan
14
tersebut untuk
memenuhi 4.untuk indikator
keinginan assurance (jaminan) nomor
pelanggan pernyantaannya 15-16

5.untuk indikator emphaty


(empati) nomor
pernyantaannya 17-18

59
Kepuasan Kepuasan adalah 1.Tetap Setia 1.untuk indikator tetap
seseorang setia nomor
Konsumen
merasakan 2.Membeli produk pernyantaannya 19-20
(Y) (Kotler kekecewaan atau
kesenangan 3.Merekomendasikan 2.untuk indikator membeli
2009:36)
sebagai hasil produk produk nomor
membandingkan pernyantaannya 21-22
suatu capaian 4.Bersedia membayar
yang dirasa pada lebih 3.untuk indikator
suatu produk merekomendasikan produk
(atau hasil) dalam 5.Memberi masukan nomor pernyantaannya 23-
hubungan dengan 24
harapannya.
4.untuk indikator bersedia
membayar lebih nomor
pernyantaannya 25-26

5.untuk indikator memberi


masukan nomor
pernyantaannya 27-28

3.4 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Supardi (2014:25) mengemukakan populasi adalah objek

atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memnuhi syarat-syarat

tertenru berkaitan dengan masalah atau objek penelitian.

Menurut Sugiyono (2014:80) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek atau benda-

benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek /

60
subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang

dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah

konsumen pengguna jasa kurir JNE selama tahun 2020 yang berjumlah

25.670 orang konsumen.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:81) menyatakan bahwa sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Sedangkan menurut Suharsih Arikunto (2010:131) sampel adalah sebagian

atau wakil yang diteliti. Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil

untuk diteliti.

Dalam pengambilan sampel terdapat dua teknik yang dapat

digunakan yaitu : teknik Probability Sampling dan teknik Non Probability

Sampling (Kuncoro, 2009).

Probability Sampling adalah suatu teknik pengambilan data atau

sampel sehingga semua data mempunyai kemungkinan terpilih sebagai

sampel sama besar. Dengan demikian tidak terdapat kendala apapun dalam

melakukan penelitian terhadap kemungkinan atau probabilitas dari setiap

elemen maupun jika nantinya terpilih sebagai sampal. Berdasarkan

kebijakan penulis dalam menentukan sampel yang digunakan. Maka penulis

menggunakan teknik Probability Sampling.

a. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik acak sederhana

(Simple Random Sampling). Menurut Sugiyono (2001:57) teknik

61
simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel dari

anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

b. Ukuran Sampel

Didalam bukunya yang dikutip dari Syofian Siregar (2010:149),

menjelaskan bahwa untuk menentukan jumlah sampel dari

populasi yang akan diteliti, digunakan metode Slovin dengan

rumus :

Keterangan :

n = Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Kesalahan dalam mengambil sampel yang

ditetapkan sebesar 10% (Isaac dan Michael).

Didalam penelitian ini sampel yang diambil secara acak sesuai

dengan rumus ukuran sampel diatas adalah :

25670
n= 2
1+25670 ( 0,1 )

25670
n=
1+25670( 0,01)

25670
n=
1+256,70

25670
n=
257,70

62
n=99,61

n=100(dibulatkan)

Jadi, sampel dalam penelitian ini diperoleh sebanyak 100

konsumen atau responden

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa macam

teknik pengumpulan data dan tentu saja hal ini disesuaikan dengan masalah

yang akan diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian ini:

1. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2013:142) kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau

peryataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner ada dua

macam yang kuesioner berstruktur atau bentuk tertutup (closed question) dan

kuesioner tidak terstruktur atau terbuka (opened question). Kuesioner tertutup

berisikan pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban. Kuesioner terbuka

berisi pertanyaan yang tidak disertakan jawaban. Dalam penelitian ini,

kuesioner yang digunakan adalah closed question yaitu meminta responden

untuk membuat pilihan diantara satu set alternatif jawaban yang diberikan oleh

peneliti, responden tersebut adalah para konsumen pengguna jasa kurir JNE.

2. Observasi

Observasi merupakan metode penelitian dimana peneliti mengamati

secara langsung objek penelitian yang bersifat sekunder, guna menambahan

63
data dan informasi yang diperlukan.

3. Studi Pustaka

Suatu metode pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur

yang menunjang serta melengkapi data yang diperlukan serta berguna bagi

penyusun penelitian ini.

3.6 Teknik Analisis Data

Setelah data tersebut dikumpulkan, kemudian data tersebut di analisis

dengan menggunakan teknik pengelolaan data. Analisis data yang digunakan

oleh penulis dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang

tercantum dalam identifikasi masalah.

Analisis data merupakan salah satu kegiatan penelitian berupa proses

penyusunan dan pengelolaan data guna menafsirkan data yang telah diperoleh.

1. Uji Instrumen Data

Dalam suatu penelitian, data mempunyai kedudukan yang sangat

penting. Hal ini dikarenakan data merupakan penggambaran variabel yang

diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Valid atau tidaknya

data sangat menentukan kualitas dari data tersebut. Hal ini tergantung

instrumen yang digunakan apakah sudah memenuhi asas validitas dan

reliabilitas. Adapun dalam pengujian instrumen ini digunakan 2 (dua)

pengujian yaitu:

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh

64
mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur.

Ghozali (2012:52) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur

sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Menurut Sanusi (2011:76) yaitu agar data yang diperoleh mempunyai

tingkat akurasi dan konsistensi yang tinggi, instrument penelitian yang

digunakan harus valid dan reliable suatu instrument dikatakan valid jika

instrument tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen

dalam penelitian ini berupa pernyataan yang disusun berdasarkan variabel dan

indikatornya. Pada setiap tanggapan responden atas pernyataan tersebut,

dikelompokan sesuai dengan nilai skor pada setiap pernyataan. Validitas

instrumen dalam penelitian ditentukan dengan mengorelasikan antara skor

yang diperoleh setiap butir pernyataan dengan skor total.

Adapun Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini

adalah Product Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut :

r = Koefisien korelasi

n =Jumlah sampel/subjek/responden

X = Skor butir

Y = Skor total butir

∑x² = Jumlah kuadrat kriteria X

∑y² = Jumlah kuadrat kriteria Y

Dengan penilaian uji validitasnya adalah :

1) Apabila r hitung > table (pada tarafsignifikan 5%) maka

65
dikatakan valid

2) Apabila r hitung < table (pada taraf signifikan 5%) maka

dikatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan serangkaian pengukuran atau

serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang

dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Instrumen yang

baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih

jawaban tertentu. Menurut Sugiyono (2017:168) berpendapat instrumen

yang reliabel jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang

sama, akan menghasilkan data yang sama. Sedangkan menurut Ghozali

(2017:47) berpendapat reliabilitas merupakan alat untuk menguji

kekonsistenan jawaban responden atas pernyataan di kuesioner. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Berdasarkan definisi diatas, maka relibilitas diartikan sebagai

karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan kekonsistenan.

Disebut reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran

terhadap kelompok subjek diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek

yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.

Rumus yang digunakan pada penelitian ini reliabilitas dicari dengan

menggunakan rumus alpha atau cronbach’s alpha (α) dikarenakan

instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan antara

66
beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala rating 1 sampai dengan 5,

maka menggunakan rumus cronbach alpha sebagai berikut :

Keterangan :

rcɑ : Nilai reliabilitas instrumen

k : Jumlah butir pernyataan

∑si : Varian skor butir pernyataan

∑st : Varian total

Dalam penelitian ini pengukuran yang dipakai adalah dengan

membandingkan nilai Cronbach's Alpha dengan 0,60, dimana menurut

Ghozali (2017:238) dapat berpedoman sebagai berikut:

1) Jika Nilai Cronbach's Alpha > 0,60, maka instrumen reliabel.

2) Jika Nilai Cronbach's Alpha < 0,60, maka instrumen tidak reliabel.

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data

yang ada agar dapat menentukan model analisis yang tepat, adapun alat

statistik yang digunakan untuk mengolah data.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali (2017:160)

berpendapat model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau

mendekati normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing -

67
masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Dengan demikian uji ini untuk

memeriksa apakah data yang berasal dari populasi terdistribusi normal atau

tidak.

Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 25. Lebih

lanjut Ghozali (2017:161) menjelaskan bahwa uji normalitas dapat

berpedoman pada uji Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan:

1) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

2) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi normal.

Uji normalitas juga dapat dideteksi dengan melihat penyebaran pada

(titik) pada sumbu diagonal pada grafik. Adapun menurut Ghozali

(2017:164) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas ini bertujuan menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali

(2017:105) berpendapat bahwa uji multikolineritas bertujuan untuk menguji

apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel - variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

68
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan

nol.

Menurut Santoso (2015:234) berpendapat jika terbukti ada

multikolinieritas, sebaiknya salah satu dari variabel independen yang ada

dikeluarkan dari model, lalu pembuatan model regresi diulang kembali.

Adapun untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam

model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau Variance Inflation Factor

(VIF) dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel

X dan Y X = Skor item

Y = Sskor total

N = Jumlah subjek

∑xy= Jumlah perkalian antara X dan Y

∑x = Jumlah nilai X

∑y = Jumlah nilai Y

∑x2 = Jumlah kuadrat dari X

∑y2 = Jumlah kuadrat dari Y

Dalam penelitian ini ketentuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

69
multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap

variabel independen manakala yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama

dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Model Regresi yang baik

adalah yang tidak terjadi multikolinieritas.

Untuk mendeteksi hal tersebut pedomannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai nilai tolerance lebih > dari 0.1 dan nilai variance inflation

factor (VIF) < dari 10, maka tidak terjadi multikolinieritas.

2) Jika nilai nilai tolerance lebih < dari 0.1 dan nilai variance inflation

factor (VIF) > dari 10, maka terjadi multikolinieritas.

c. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu adanya korelasi antar

anggota sampel. Menurut Ghozali (2017:110) berpendapat bahwa uji

autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi liner ada

korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1. Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada

atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini yaitu dengan uji Durbin-

70
Watson (DW test) dengan rumus:

Keterangan:

et : adalah residual tahun t

et-1 : adalah residual satu tahun sebelumnya.

Menurut Algifari (2014:88) menyampaikan bahwa konsekuensi dari

adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varian sampel tidak

dapat menjelaskan varian populasinya. Selanjutnya untuk mengetahui ada

tidaknya autokorelasi dilakukan uji Durbin-Watson dengan ketentuan:

Tabel 3.3

Pedoman Uji Autokorelasi dengan Darbin-Watson (DW Test)

Kriteria Keterangan
< 1,000 Ada autokorelasi
1,100 – 1,550 Tanpa kesimpulan
1,550 – 2,460 Tidak ada autokorelasi
2,460 – 2,900 Tanpa kesimpulan
> 2,900 Ada autokorelasi
Sumber: Algifari (2014:88)

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2017:139) berpendapat “uji heteroskedastisitas

bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain”. Untuk mengetahui

ada tidaknya heteroskesdastisitas adalah dengan menggunakan uji Glejser. Rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut:

Ln  ( i )   o  LnX i   i
2

Sumber: Ghozali (2017:125-126)

Keterangan:

71
Ln = Regresi

έi2 = Kuadrat nilai undstandarized residual dari uji regresi

βo = Konstanta regresi

βln(X1) = Konstanta regresi variabel independen

µi = Residual test

Ketentuan dalam uji Glejser dapat melihat hasil uji nilai residual absolut

diregresi dengan variabel independen. (Ghozali, 2017:142). Dalam pengujian ini,

digunakan sofware SPSS versi 25. Adapun ketentuan terjadi atau tidak terjadi

gangguan heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

1. Jika variabel independen signifikan secara statistik memiliki nilai

signifikansi (Sig.) < 0,05, maka terjadi gangguan heteroskedastisitas.

2. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik memiliki nilai

signifikansi (Sig.) > 0,05, maka tidak terjadi gangguan

heteroskesdastisitas.

Cara lain dalam menguji heteroskesdastisitas juga dapat dilakukan dengan

grafik scater plot dapat melihat grafik scatter plot (Ghozali, 2017:125-126), dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Jika penyebaran data pada scatter plot tidak teratur dan tidak

membentuk pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu)

maka dapat disimpulkan tidak terjadi problem Heteroskesdastisitas

2. Jika penyebaran data pada scatter plot teratur dan membentuk pola

tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka dapat

disimpulkan terjadi problem Heteroskesdastisitas.

3. Analisis Kuantitatif

72
Analisis kuatitatif adalah penelitian untuk menilai kondisi dari nilai

pengaruh, dan ignifikansi pengaruh tersebut. Menurut Sugiyono (2017:55)

berpendapat metode verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara 2 (dua) variabel atau lebih. Dengan demikian

dari hasil dari analisis ini akan memberikan jawaban awal dari rumusan

masalah mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Adapun tahapan analisis yang dilakukan adalah:

a. Analisis Regresi Linier Sederhana

Menurut Sugiyono (2017:277) berpendapat regresi linier sederhana

digunakan untuk mengestimasi besarnya koefisien yang dihasilkan dari

persamaan yang bersifat linier saru variabel bebas untuk digunakan sebagai

alat prediksi besarnya variabel tergantung. Adapun persamaan regresi linier

sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + bx

Dimana:

Y = Variabel terikat (variable yang diduga)

X = Variabel bebas

a = Intersip (konstan) (nilai Y bila X = 0 disebut titik intercept).

b = Koefisien arah regresi linier untuk mengukur besarnya pengaruh Y

b. Analisis Regrei Linier Berganda

Menurut Sugiyono (2017:277) berpendapat analisis regresi

digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel

dependen bila nilai variabel independen dinaikan / diturunkan.

73
Model hubungan ini disusun dalam fungsi atau persamaan regresi

ganda sebagai berikut:

a = Bilangan konstanta

Y = Variabel dependen

b1, 2 = Keofisien regresi masing-masing variable

X1, 2 = Variabel Independen

έ = Disturbance’s error / variabel pengganggu

c. Uji Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi adalah nilai yang menunjukan kuat / tidaknya

hubungan linier antar dua variabel. Koefisien korelasi biasa dilambangkan

dengan huruf r dimana nilai r dapat bervariasi dari -1 sampai +1. Nilai r

yang mendekati -1 atau +1 menunjukan hubungan yang kuat antara dua

variabel tersebut dan nilai r yang mendekati 0 mengindikasikan lemahnya

hubungan antara dua variabel tersebut. Sedangkan tanda + (positif) dan –

(negatif) memberikan informasi mengenai arah hubungan antara dua

variabel tersebut. Jika bernilai + (positif) maka kedua variabel tersebut

memiliki hubungan yang searah.

Dalam arti lain peningkatan X akan bersamaan dengan peningkatan

Y dan begitu juga sebaliknya. Jika bernilai – (negatif) artinya korelasi antara

kedua variabel tersebut bersifat berlawanan. Peningkatan nilai X akan

dibarengi dengan penurunan Y.

Koefisien korelasi pearson atau Product Moment Coefficient of

Correlation adalah nilai yang menunjukan keeratan hubungan linier dua

74
variabel dengan skala data interval atau rasio. Rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut :

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi

n = Jumlah sampel

X = Variabel bebas

Y = Variabel terikat
Untuk dapat memberi interprestasi terhadap kuat atau lemahnya

hubungan itu, penulis menggunakan tabel pedoman sebagai berikut :

Tabel 3.4

Pedoman untuk memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0.199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2014:214)

d. Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2011 : 97) koefisien determinasi (R²) merupakan

alat ukur mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Jika koefisien determinasi (R²) semakin besar

(mendekati satu) menunjukan semakin baik kemampuan X menerangkan Y,

dimana 0<R²<1. Sebaliknya, jika koefisien determinasi (R²) semakin kecil

(mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas

75
adalah kecil terhadap variabel terikat.

Untuk mengetahui seberapa besarnya sumbangan atau kontribusi

komunikasi terhadap kinerja karyawan, penulis menggunakan rumus

koefisien determinasi sebagai berikut :

KD = r2 X 100%

Keterangan :

KD = Nilai besar koefisien determinasi

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y

100% = Pengalian yang diprosentasikan

Adapun ketentuan besarnya nilai koefisien determinasi (Kd) antara

0 (nol) sampai dengan 1 (satu) dimana interpretasinya adalah :

1) Jika determinasi bernilai 0 = berarti tidak ada hubungan

antara variabel X1 dan X2 (bebas) dengan variabel Y

(terikat).

2) Jika determinasi bernilai 1 = berarti ada kecocokan yang

sempurna dari ketepatan perkiraan model.

e. Uji Hipotesis Parsial (uji t)

Uji t atau uji parsial dimaksudkan untuk menguji bagaimana

pengaruh masing - masing variabel bebasnya secara sendiri - sendiri

terhadap variabel terikatnya. Dalam penelitian ini rumusan hipotesis yang

dibuat adalah sebagai berikut:

1) Variabel Harga (X1)

Ho =Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

76
Harga terhadap kepuasan konsumen secara parsial pada

PT JNE cabang RC Veteran Jakarta Selatan.

Ha = Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara

Harga terhadap kepuasan konsumen secara parsial pada

PT JNE cabang RC Veteran Jakarta Selatan.

2) Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

Ho =Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen secara

parsial pada PT JNE cabang RC Veteran Jakarta Selatan.

Ha = Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara

kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen secara

parsial pada PT JNE cabang RC Veteran Jakarta Selatan.

Rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis (uji t) ini, menurut

Sugiyono (2017:184) dapat menggunakan dengan mencari nilai t hitung

dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t = Probabilitas

r = Koefisien korelasi parsial

n = Jumlah sampel.

Taraf signifikansi yang digunakan α = 0,05 artinya kemungkinan hasil

penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahan

5%.

77
Kriteria hipotesis diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan

antara nilai t hitung dengan t tabel dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2) Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Kriteria dikatakan signifikan jika nilai t hitung > t tabel atau probability

signifikansi < 0,05.

f. Uji Hipotesis Simultan (uji F)

Uji F atau simultan dimaksudkan untuk menguji pengaruh semua

variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini

rumusan hipotesis yang dibuat, sebagai berikut:

Ho = Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Harga

(X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Kepuasan

Konsumen (Y) secara simultan pada kantor cabang JNE di

RC. Veteran Jakarta Selatan.

Ha = Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara Harga (X1)

dan Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Kepuasan Konsumen

(Y) secara simultan pada kantor cabang JNE di RC. Veteran

Jakarta Selatan.

Rumus yang digunakan menurut Sugiyono (2017:252) uji F

digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan (bersama - sama)

antara variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mencari nilai F

hitung digunakan rumus sebagai berikut:

78
Keterangan:

r2 = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah data (sampel responden).

Kriteria hipotesis diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan

antara nilai F hitung dengan F tabel dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2) Jika nilai F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Kriteria dikatakan signifikan jika nilai F hitung > F tabel atau probability

signifikansi < 0,05.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. JNE

JNE merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

pengiriman dan logistik yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Nama

resminya adalah Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (Tiki JNE). PT Tiki Jalur

Nugraha Ekakurir didirikan pada tanggal 26 November 1990 oleh H.

Soeprapto Suparno. Perusahaan ini dirintis sebagai sebuah divisi dari PT

79
Citra van Titipan Kilat (TiKi) untuk mengurusi jaringan kurir internasional.

Bermula dengan delapan orang dan kapital 100 juta rupiah, JNE

memulai kegiatan usahanya yang terpusat pada penanganan kegiatan

kepabeanan, impor kiriman barang, dokumen serta pengantarannya dari luar

negeri ke Indonesia. Pada tahun 1991, JNE memperluas jaringan

internasional dengan bergabung sebagai anggota asosiasi perusahaan-

perusahaan kurir beberapa negara Asia (ACCA) yang bermakas di Hong

Kong yang kemudian memberi kesempatan kepada JNE untuk

mengembangkan wilayah antaran sampai ke seluruh dunia.

Karena persaingannya di pasar domestik, JNE juga memusatkan

memperluas jaringan domestik. Dengan jaringan domestiknya TiKi dan

namanya, JNE mendapat keuntungan persaingan dalam pasar domestik. JNE

juga memperluas pelayanannya dengan logistik dan distribusi. Selama

bertahun-tahun TiKi dan JNE berkembang dan menjadi dua perusahaan yang

punya arah masing-masing. Karena ini kedua perusahaan tersebut menjadi

saingan. Akhirnya JNE menjadi perusahaan diri sendiri dengan manajemen

sendiri. JNE membuat logo sendiri yang membedakannya dari TiKi.

2. Visi dan Misi JNE

a. Visi

 Untuk menjadi perusahaan rantai pasok global terdepan di

dunia.

 Sukses hanya dapat dicapai melalui kerjasama usaha integral

dalam perkembangan. Mendorong proses belajar dan berubah

80
menuju pertumbuhan, kesempurnaan dan pencapaian

keuntungan. 

 Untuk menjadi perusahaan internasional yang sukses adalah

penting bagi JNE untuk memiliki jaringan usaha yang kuat di

Indonesia yang merupakan salah satu negara target investasi

dan pasar yang strategis di mata dunia. 

 Perpaduan layanan pengiriman, kepabeanan, pergudangan

dan pendistribusian di bawah satu atap memberikan solusi

bagi kebutuhan distribusi dunia 7 perdagangan melalui

internet yang akan menjadi gaya hidup masyarakat modern

pada abad mendatang.

b. Misi

 Untuk memberi pengalaman terbaik kepada pelanggan secara

konsisten

 Melayani segenap lapisan masyarakat Indonesia baik perumahan

maupun perkantoran dan industri melalui jaringan layanan

pengiriman ekspres.

 Memadukan efektivitas, efisiensi dan fleksibilitas jasa yang

prima untuk menjadikan JNE pilihan utama dalam pengiriman

dokumen, paket dan kargo peka waktu di Indonesia. 

 Menjadi sebuah perusahaan jasa ekspres nasional berstandar

layanan internasional

3. Struktur Organisasi JNE

81
Gambar 4.1
Struktur Organisai JNE

Adapun tugas dan tanggung jawab yang tercantum dalam struktur

organisasi adalah sebagai berikut:

1. President Director

Tugas dan tanggung jawab dari president director adalah:

 Mengamankan harta perusahaan dengan cara memberikan

nasihat atau petunjuk kepada manajemen agar efisiensi kerja

dapat tercapai.

 Mengangkat dan memberhentikan setiap manajer

departemen dan kepala bagian.

 Mewakili perusahaan dalam hubungannya dengan pihak luar

82
perusahaan.

2. Executive Direktor

Tugas dan tanggung jawab dari executive director adalah:

 Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas yang

dibebankan kepada Finance & Administration Director,

Sales & Marketing, dan Operation Director.

 Memeriksa dan menyetujui rencana program kerja dan

anggran perusahaan secara keseluruhan.

 Mengawasi jalannya kegiatan perusahaan dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan

3. Secretary

Tugas dan tanggung jawab secretary adalah membuat notulen pada

saat rapat diadakan dan mengarsipkan surat-surat atau dokumen-

dokumen yang dianggap penting.

4. Finance & Administration Director

Tugas dan tanggung jawab dari Finance & Administration Director

adalah:

 Memimpin dan mengkoordinir seluruh aktivitas keuangan

perusahaan

 Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan tugas yang

dibebankan kepada purchasing manager, finance & acc.

senior manager, HRD senior manager, dan general affairs

manager.

83
 Membuat dan menetapkan rencana keuangan perusahaan.

5. HRD Senior Manager

Tugas dan tanggung jawab dari HRD Senior Manager adalah:

 Melakukan pencarian atau perekrutan karyawan, menyeleksi

dan menetapkan kerja karyawan.

 Menangani hal-hal yang berhubungan dengan pemecatan

atau pemberhentian karyawan. 

 Mengkoordinir dan memecahkan masalah-masalah yang ada

pada divisi personalia.

6. Sales & Marketing Director

Tugas dan tanggung jawab dari sales & marketing director adalah

mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan tugas yang dibebankan

kepada customer service senior manager, sales senior manager dan

marketing senior manager.

7. Marketing Senior Manager

Tugas dan tanggung jawab dari marketing senior manager adalah:

 Melakukan analisa dan evaluasi atas produk, jasa serta tarif

dan memberikan usulan pengembangannya.

 Melakukan analisa dan evaluasi atas produk, jasa, tarif dari

perusahaan pesaing dalam usaha memberi masukan

sehubungan dengan pengembangan produk yang sudah ada

maupun penciptaan produk baru.

 Melaksanakan kerjasama pengembangan produk, jasa, tarif

84
dengan pihak lain sepanjang telah mendapatkan persetujuan

dewan direksi.

 Membuat laporan akan hasil kajian dan pekerjaan yang telah

dilaksanakan.

8. Operation Director

Tugas dan tanggung jawab dari operation director adalah

Memimpin, mengkoordinir dan mengawasi kegiatan yang

dibebankan kepada operation senior manager dan cargo senior

manager yang kegiatannya sehari-hari bersifat operasional.

9. Operation Senior Manager

Tugas dan tanggung jawab dari operation senior manager adalah

mengkoordinir dan memecahkan masalah-masalah yang timbul di

dalam divisi operasional.

4.2 Analisis Deskriptif

1. Analisis deskriptif Karakteristik Responden

Deskripsi karakteristik responden dibawah ini meliputi Jenis

Kelamin, Usia, Pendidikan. Berikut dibawah ini penyajiannya dalam tabel :

a. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequenc Valid Cumulativ
  y Percent Percent e Percent
Vali Laki-laki 35 35,0 35,0 35,0
d
Perempua 65 65,0 65,0 100,0
n
Total 100 100,0 100,0  

85
Sumber : Data Diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa karakteristik

responden berdasarkan Jenis Kelamin, laki-laki sebanyak 35 orang atau 35%

dan perempuan sebanyak 65 orang atau 65%.

b. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Tabel 4.2
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Usia
Valid Cumulative
  Frequency Percent Percent Percent
Valid < 20 6 6,0 6,0 6,0

21 – 30 77 77,0 77,0 83,0


31 – 40 10 10,0 10,0 93,0
> 41 7 7,0 7,0 100,0
Total 100 100,0 100,0  

Sumber : Data Diolah, 2021

Berdasarkan data tersebut diatas, responden dengan usia < 20 tahun

sebanyak 6 orang atau 6%, rentang usia 21 – 30 tahun sebanyak 77 orang

atau 77%, rentang usia 31 – 40 tahun sebanyak 10 orang atau 10% dan usia

> 41 tahun sebanyak 7 orang atau 7%.

c. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3
Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Valid Cumulative
  Frequency Percent Percent Percent
Valid SD 1 1,0 1,0 1,0
SMP 3 3,0 3,0 4,0
SMA/K 62 62,0 62,0 66,0
DIPLOMA/SARJANA 34 34,0 34,0 100,0

86
Total 100 100,0 100,0  
Sumber : Data Diolah, 2021

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukkan responden dengan

pendidikan SD terdapat 1 orang atau 1%, pendidikan SMP sebanyak 3 orang

atau 3%, pendidikan SMA/K sebanyak 62 orang atau 62% dan dengan

pendidikan DIPLOMA/SARJANA sebanyak 34 orang atau 34%.

d. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.4
Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan
Frequenc Valid Cumulative
  y Percent Percent Percent
Vali Pelajar / 26 26,0 26,0 26,0
d Mahasiswa
Karyawan / 55 55,0 55,0 81,0
Pegawai Negeri
Wirausaha 19 19,0 19,0 100,0
Total 100 100,0 100,0  
Sumber : Data Diolah, 2021

Berdasarkan tabel diatas, menujukkan karakteristik berdasarkan

pekerjaan yaitu Pelajar / Mahasiswa sebanyak 26 orang atau 26%, dengan

pekerjaan Karyawan / Pegawai Negeri sebanyak 55 orang atau 55% dan

dengan pekerjaan Wirausaha sebanyak 19 orang atau 19%.

2. Analisis deskriptif Jawaban Responden

Pada penelitian ini menjabarkananalisis deskriptif dari setiap

variabel yang diteliti, sehingga mendapatkan hasil temuan penelitian sebagai

acuan untuk implikasi manajerial. Bagaimana yang diuraikan pada Bab

sebelumnya, bahwa variabel yang diteliti adalah Harga, Kulitas Pelayanan

dan Kepuasan Konsumen.

87
Pembobotan dalam penelitian ini menggunakan metode pengukuran

Likert, dimana pernyataannya mengandung 5 alternatif jawaban dengan

menentukan rentang skala dari setiap variabel dapat ditetapkan interval

untuk memberikan interprestasi berdasar baik da tidak baik, sebagai berikut :

Tabel 4.5

Interval Tanggapan Responden

Rentang Skala Keterangan / Kriteria


1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik
1,80 – 2,59 Tidak Baik
2,60 – 3,39 Cukup Baik
3,40 – 4,19 Baik
4,20 – 5,00 Sangat Baik
Sumber : Sugiyono (2016:95)

Berdasarkan pada kriteria diatas, maka dapat dilakukan penilaian

atau jawaban responden menurut item pernyataan sebagai berikut :

a. Penilaian responden berdasarkan variabel Harga (X1)

Kriteria objek yang diteliti berdasarkan pada butir pernyataan

variabel Harga (X1) sebagai berikut :

Tabel 4.6

Analisis Deskriptif Hasil Variabel Harga (X1)

Alternatif Jawaban Mean


Variabel Pernyataan n Total Ket
skor
STS TS N S SS
1. Harga ongkir
Harga (ongkos kirim)  0 1 17 49 33 100  414 4.14 Baik
JNE terjangkau

88
2. Harga ongkir
ber variasi sesuai Sangat
 0 1 13 40 46 100  431  4.31
dengan volume Baik
dan berat paket

3. Harga ongkir
sesuai dengan
1 1 16 49 33 100  412  4.12 Baik
pelayanan yang
didapatkan
4. Harga ongkir
sesuai dengan
 0 4 25 37 34 100  401  4.01 Baik
hasil yang
diinginkan
5.   Harga ongkir
JNE dapat
bersaing dengan 1 3 16 44 36 100  411  4.11 Baik
Jasa pengiriman
lain
6.Harga ongkir
Sangat
JNE lebih 2 3 33 38 24 100  379  4.79
Baik
ekonomis
7. Harga ongkir
JNE sesuai
dengan manfaat  0 1 23 49 27 100  402  4.02 Baik
yang saya
rasakan
8. Harga ongkir
JNE memiliki
manfaat yang
baik dibanding  0 4 35 35 26 100  383  3.83 Baik
dengan jasa
pengiriman
lainnya
Rata-
Jumlah 4 18 178 341 259 800 3.233
rata
Rata-
Persentase (%) 0,5% 2,25% 22,2% 42,6% 32,3% 100% 4,04 Baik
rata
Sumber : Data Diolah, 2021.

Berdasarkan tabel diatas, jawaban responden atas pernyataan pada

variabel Harga (X1) diperoleh rata-rata dengan skor 4.04 yang terdapat

dalam rentang skala 3,40 – 4,19 dengan kriteria baik yang diambil dari total

pernyataan nomor 6. Responden yang menjawab sangat setuju dan setuju

diperoleh 74,9% dan responden yang menjawab sangat tidak setuju, ragu-

ragu dan tidak setuju diperoleh 25,1%.

89
b. Penilaian responden berdsarkan variabel Kualitas Pelayanan

(X2)

Kriteria objek yang diteliti berdasarkan pada butir pernyataan

variabel Kualitas Pelayanan (X2) sebagai berikut :

Tabel 4.7

Analisis Deskriptif Hasil Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

Mean
Variabel Alternatif Jawaban n Total Ket
Pernyataan skor
STS TS N S SS
Kualitas 1.      JNE memberikan
Pelayana nomor resi sebagai bukti Sangat
 0 0  6 27 67 100  461  4.61
n pelayanan pengiriman Baik
paket
2.      JNE memberikan
packing tambahan berupa
bubble warp dan peti untuk Sangat
1 1 15 35 48 100  428  4.28
melindungi paket yang Baik
mudah pecah
3.      Petugas JNE cepat
dalam merespon keluhan  0 3 30 31 36 100  400  4.00 Baik
pelanggan
4.      Petugas JNE cepat
dalam membantu
konsumen melacak paket 2 2 27 31 38 100  401  4.01 Baik
yang hilang atau salah
kirim
5.      Petugas JNE ramah
dalam melayani konsumen  0 2 20 40 38 100  414  4.14 Baik

6.      Prosedur pelayanan


JNE cepat dan tepat  0 2 19 44 35 100  412  4.12 Baik

7.      JNE mampu


memberikan jaminan
berupa uang 10x ongkir
2 4 33 28 33 100  386  3.86 Baik
jika paket yang dikirim
tidak sampai ke tangan
konsumen
8.      JNE mampu memberi  0 5 18 47 30 100  402  4.02 Baik
jaminan keamanan
sehingga barang yang
dititipkan bisa sampai
dengan aman dan tidak
rusak.

90
9.      JNE memberikan
perhatian dengan setulus
 0 0  20 46 34 100  414  4.14 Baik
hati dalam melayani
konsumen.
10.  JNE memahami dan
mengerti apa yang
 0  0 29 39 32 100  403  4.03 Baik
diinginkan konsumen

Rata-
Jumlah 5 19 217 368 391 1000 4121
rata
21,7 Rata-
Persentase(%) 0,5% 0,9% 36,8% 39,1% 100% 4,12 Baik
% rata
Sumber: Data diolah, 2021.

Berdasarkan tabel diatas, jawaban responden atas pernyataan pada

variabel Kualitas Pelayanan (X2) diperoleh rata-rata dengan skor 4.12 yang

terdapat dalam rentang skala 3,40 – 4,19 dengan kriteria baik yang diambil

dari total pernyataan nomor 1. Responden yang menjawab sangat setuju dan

setuju diperoleh 75,9% dan responden yang menjawab sangat tidak setuju,

ragu-ragu dan tidak setuju diperoleh 24,1%.

c. Penilaian responden berdsarkan variabel Kepuasan Konsumen

(Y)

Kriteria objek yang diteliti berdasarkan pada butir pernyataan

variabel Kepuasan Konsumen (Y) sebagai berikut :

Tabel 4.8
Analisis Deskriptif Hasil Variabel Kepuasan Konsumen (Y)

Mean
Alternatif Jawaban N Total Ket
Variabel Pernyataan skor
STS TS N S SS
1.      Saya selalu
menggunakan jasa 1 10 32 23 34 100  379  3.79 Puas
pengiriman JNE
Kepuasan
Konsumen 2.      Meski sudah banyak
pesaing, saya tetap memilih
JNE sebagai jasa 4 10 27 34 25 100  366  3.66 Puas
pengiriman barang.

91
3.      Saya selalu
menggunakan ongkir yang
bervariasi yang ditawarkan  0 2 21 48 29 100  404  4.04 Puas
oleh JNE sesuai kebutuhan.

4.      Saya selalu


menggunakan bubble warp
untuk melindungi barang 1 5 22 40 32 100  397  3.97 Puas
ketika menggunakan jasa
pengiriman JNE
5.      Saya selalu
memberikan usul kepada
1 8 30 34 27 100  378  3.78 Puas
teman untuk menggunakan
JNE
6.      Saya selalu
mengasumsikan yang baik 1 2 29 40 28 100  392  3.92 Puas
kepada teman tentang JNE
7.      Saya selalu memberi
TIP (gratifikasi) kepada
kurir JNE ketika 10 7 31 28 24 100  349  3.49 Puas
mengantarkan paket
8.      Saya bersedia
membayar ongkir lebih
untuk paket yang saya 7 13 19 29 32 100  366  3.66 Puas
kirimkan agar tidak rusak
dan aman
9.      Saya selalu memberi
masukan setelah
menggunakan jasa 6 5 30 37 22 100  364  3.64 Puas
pengiriman JNE
10.  Saya selalu memberi
saran kepada kurir yang 6 7 37 27 23 100  354  3.54 Puas
mengantarkan paket

Rata-
Jumlah 37 69 278 340 276 1000 3.749
rata
Rata-
Persentase(%) 3,7% 6,9% 27,8% 34% 27,6% 100% 3,74% Puas
rata
Sumber: Data diolah, 2021

Berdasarkan tabel diatas, jawaban responden atas pernyataan pada

variabel Kepuasan Konsumen (Y) diperoleh rata-rata dengan skor 4.12 yang

terdapat dalam rentang skala 3,40 – 4,19 dengan kriteria baik yang diambil

dari total pernyataan nomor 3. Responden yang menjawab sangat setuju dan

setuju diperoleh 61,6% dan responden yang menjawab sangat tidak setuju,

ragu-ragu dan tidak setuju diperoleh 38,4%.

92
4.3 Pengujian Instrumen Data Penelitian

Pengujian instrument data diperlukan untuk mengetahui variabel

X1, X2 dan Y memiliki fungsi sebagai alat pembuktian uji validitas dan

reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk menguji pernyataan pada setiap

butir pernyataan pada kuisioner dapat dinyatakan valid atau tidak. Untuk

mengolah uji validitas tersebut maka peneliti menggunakan SPSS versi 25

dengan kriteria seperti berikut :

1. Jika nila r hitung > r tabel, maka instrument valid

2. Jika nilai r hitung < r tabel, maka instrumen tidak valid

Berikut hasil uji validitas Harga (X1), sebagai berikut :

Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas berdasarkan variabel Harga (X1)

Corrected
No Pernyataan item-Total r tabel Keterangan
Correlation
Harga ongkir (ongkos kirim) JNE
1. terjangkau 0.808 0.196 Valid

Harga ongkir ber variasi sesuai


2 0.701 0.196 Valid
dengan volume dan berat paket
Harga ongkir sesuai dengan
3 0.813 0.196 Valid
pelayanan yang didapatkan
Harga ongkir sesuai dengan hasil
4 0.732 0.196 Valid
yang diinginkan
Harga ongkir JNE dapat bersaing
5 0.676 0.196 Valid
dengan Jasa pengiriman lain
6 Harga ongkir JNE lebih ekonomis 0.750 0.196 Valid

93
7 Harga ongkir JNE sesuai dengan
0.857 0.196 Valid
manfaat yang saya rasakan
8 Harga ongkir JNE memiliki
manfaat yang baik dibanding 0.779 0.196 Valid
dengan jasa pengiriman lainnya
Sumber : Data diolah, 2021

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel Harga

(X1) diperoleh nilai r hitung > r tabel (0.196), dengan demikian maka semua

item kuisioner dinyakan Valid. Maka dari itu kuisioner yang digunakan

sangat layak untuk diolah sebagai data penelitian.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas berdasarkan variabel Kualitas Pelayanan (X2)

Corrected
No Pernyataan item-Total r tabel Keterangan
Correlation
JNE memberikan nomor resi sebagai
1 0.527 0.196 Valid
bukti pelayanan pengiriman paket
JNE memberikan packing tambahan

2 berupa bubble warp dan peti untuk 0.571 0.196 Valid

melindungi paket yang mudah pecah


Petugas JNE cepat dalam merespon
3 0.845 0.196 Valid
keluhan pelanggan
Petugas JNE cepat dalam membantu

4 konsumen melacak paket yang 0.799 0.196 Valid

hilang atau salah kirim


Petugas JNE ramah dalam melayani
5 0.827 0.196 Valid
konsumen
Prosedur pelayanan JNE cepat dan
6 0.833 0.196 Valid
tepat
7 JNE mampu memberikan jaminan 0.750 0.196 Valid

94
berupa uang 10x ongkir jika paket

yang dikirim tidak sampai ke tangan

konsumen
JNE mampu memberi jaminan

keamanan sehingga barang yang


8 0.730 0.196 Valid
dititipkan bisa sampai dengan aman

dan tidak rusak.


JNE memberikan perhatian dengan

9 setulus hati dalam melayani 0.788 0.196 Valid

konsumen.
JNE memahami dan mengerti apa
10 0.864 0.196 Valid
yang diinginkan konsumen

Sumber: Data diolah, 2021

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel

Kualitas Pelayanan (X2) diperoleh nilai r hitung > r tabel (0.196), dengan

demikian maka semua item kuisioner dinyakan Valid. Maka dari itu

kuisioner yang digunakan sangat layak untuk diolah sebagai data penelitian.

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas berdasarkan variabel Kepuasan Konsumen (Y)

Corrected
No Pernyataan item-Total r tabel Keterangan
Correlation
Saya selalu menggunakan jasa
1 0.755 0.196 Valid
pengiriman JNE
Meski sudah banyak pesaing, saya

2 tetap memilih JNE sebagai jasa 0.761 0.196 Valid

pengiriman barang.

95
Saya selalu menggunakan ongkir

3 yang bervariasi yang ditawarkan 0.701 0.196 Valid

oleh JNE sesuai kebutuhan.


Saya selalu menggunakan bubble

warp untuk melindungi barang


4 0.743 0.196 Valid
ketika menggunakan jasa

pengiriman JNE
Saya selalu memberikan usul

5 kepada teman untuk menggunakan 0.824 0.196 Valid

JNE
Saya selalu mengasumsikan yang
6 0.774 0.196 Valid
baik kepada teman tentang JNE
Saya selalu memberi TIP
7 (gratifikasi) kepada kurir JNE 0.765 0.196 Valid
ketika mengantarkan paket
Saya bersedia membayar ongkir
8 lebih untuk paket yang saya 0.758 0.196 Valid
kirimkan agar tidak rusak dan aman
Saya selalu memberi masukan
9 setelah menggunakan jasa 0.854 0.196 Valid
pengiriman JNE
Saya selalu memberi saran kepada
10 0.775 0.196 Valid
kurir yang mengantarkan paket
Sumber : Data diolah, 2021

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel

Kepuasan Konsumen (Y) diperoleh nilai r hitung > r tabel (0.196), dengan

demikian maka semua item kuisioner dinyakan Valid. Maka dari itu

kuisioner yang digunakan sangat layak untuk diolah sebagai data penelitian.

96
2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk menguji suatu kuesioner

reliabel atau handal atau tidak. Menurut Ghozali (2014:47) “Uji Reliabilitas

adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu”. Adapun kriteria atau ketentuan dalam memutuskan pernyataan tersebut

reliabel atau tidak, berikut ini untuk ketentuannya:

1. Jika nilai Cronbatch Alpha > 0,60, maka instrumen reliabel.

2. Jika nilai Cronbatch Alpha < 0,60, maka instrumen tidak reliabel.

Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

SPSS for window Versi 25, yang hasilnya sebagai berikut:

Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independen dan Dependen

Variabel Cronbatch Alpha Standar Keterangan


Cronbatch Alpha
Harga (X1) 0,895 0.60 Reliabel
Kualitas 0,915 0.60 Reliabel
Pelayanan (X2)
Kepuasan 0,921 0.60 Reliabel
Konsumen (Y)
Sumber: Data diolah, 2021

Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel

Harga (X1), Kualitas Pelayanan (X2) dan Kepuasan Konsumen (Y) dapat

dinyatakan reliabel, hal itu dibuktikan dengan masing-masing variabel memiliki

nilai Chronbath Alpha lebih besar dari 0,60.

4.4 Pengujian Asumsi Klasik

97
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ketepatan data, atau

keberartian hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

sehingga hasil analisis dapat diinterpretasikan dengan lebih akurat, efisien, dan

terhindar dari kelemahan yang terjadi karena masih adanya gejala asumsi klasik

atau layak atau tidak data yang dipakai dilanjutkan sebagai data penelitian.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS Versi 25. Dalam

penelitian ini uji asumsi klasik yang dilakukan adalah terdiri dari uji normalitas,

uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel dependen dan variabel independen berdistribusi normal atau

berdistribusi tidak normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data

normal atau mendekati normal atau uji normalitas untuk memastikan asumsi

bahwa persamaan tersebut berdistribusi normal dilakukan melalui

pendekatan alat ukur perhitungan residual variabel bebas (Y).

Uji Normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-

Smirnov Test dengan syarat significancy α > 0.05. Adapun hasil uji

normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut:

Tabel 4.13

Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

  Unstandardized Residual
N 100
Normal Mean 0,0000000

98
Parametersa,b Std. 5,91620581
Deviation
Most Absolute 0,104
Extreme
Differences Positive 0,083
Negative -0,104
Test Statistic 0,104
Asymp. Sig. (2-tailed) .010c

Exact Sig. (2-tailed) 0,215


Point Probability 0,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data diolah, 2021

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa nila signifikan

0.215 > 0.05. Dengan demikian maka asumsi distribusi persamaan pada uji ini

adalah normal.

Uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan grafik probability

plot dimana residual variabel dideteksi dengan melihat penyebaran titik-titik

residual mengikuti arah garis diagonal, dan sesuai dengan hasil diagram

penyebaran yang diolah dengan SPSS Versi 25 seperti pada gambar dibawah ini:

99
Gambar 4.2

Normal P-P Plot Regression Standarized Residual

Pada gambar 4.2 diatas pada grafik Probability Plot dapat dilihat bahwa

titik-titik residual mengikuti garis diagonal yang menunjukkan pola grafik normal.

Oleh karena itu dapat disipulkan bahwa regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini ketentuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance

dan lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel independen manakala yang dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

(karena VIF = 1/Tolerance). Model Regresi yang baik adalah yang tidak

terjadi multikolinieritas.

Untuk mendeteksi hal tersebut pedomannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai nilai tolerance lebih > dari 0.1 dan nilai variance

inflation factor (VIF) < dari 10, maka tidak terjadi

multikolinieritas.

2) Jika nilai nilai tolerance lebih < dari 0.1 dan nilai variance

inflation factor (VIF) > dari 10, maka terjadi multikolinieritas.

Berikut hasil uji dengan menggunakan SPSS Versi 25 :

100
Tabel 4.14

Hasil Pengujian Multikolinearitas Dengan Collinearity Statistic Kepuasan


Konsumen Sebagai Variabel DependenXCoefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardize Coefficien Collinearity
d Coefficients ts Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 0,190 4,276   0,044 0,965    

Harga (X1) 0,407 0,182 0,253 2,231 0,028 0,445 2,248

Kualitas 0,586 0,145 0,459 4,049 0,000 0,445 2,248


Pelayanan
(X2)
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen (Y)

Sumber : Data diolah, 2021

Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas pada tabel 4.6 di atas

diperoleh nilai tolerance variabel Harga (X1) sebesar 0,445 dan Kualitas

Pelayanan (X2) sebesar 0,445, dimana kedua nilai tersebut kurang dari 1, dan nilai

Variance Inflation Factor (VIF) variabel Harga (X1) sebesar 2,248 dan Kualitas

Pelayanan sebesar 2,248 dimana nilai tersebut kurang dari 10. Dengan demikian

model regresi ini tidak ada multikolinearitas.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi liner ada

101
korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas

dari autokorelasi, untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi.

Untuk mengetahui adanya autokorelasi dilakukan pengujian Durbin-

Watson (DW) dengan membandingkan antara nilai Durbin-Watson dengan

kriteria atau pedoman dalam interpretasi. Adapun kriteria pedoman Uji Darbin-

Watson (DW test) yang menjadi acuannya adalah sebagai berikut ini:

Tabel 4.15
Pedoman Uji Autokorelasi dengan Darbin-Watson (DW Test)
Kriteria Keterangan
< 1,000 Ada autokorelasi
1,100 – 1,550 Tanpa kesimpulan
1,550 – 2,460 Tidak ada autokorelasi
2,460 – 2,900 Tanpa kesimpulan
> 2,900 Ada autokorelasi
Sumber: Sugiyono (2016:184)

Adapun hasil uji Autokorelasi sebagai berikut :

Tabel 4.16
Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-WatsonXModel
Summaryb
Std.
Adjuste Error of
R dR the Durbin-
Model R Square Square Estimate Watson
a
1 .668 0,447 0,435 5,977 1,877
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan (X2), Harga (X1)
b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen (Y)

Sumber: Data diolah, 2021

Berdasarkan hasil Uji Autokorelasi diatas, dapat dilihat regresi ini tidak

ada autokorelasi, hal ini dibuktikan dengan nilai Durbin-Watson sebesar 1,877

102
yang berada diantara interval 1.550 – 2.460 dengan begitu hubungan antara

Harga, Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen Tidak Ada Autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual. Salah satu cara

untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan uji Glejser

dimana hasil uji ini dapat dilihat apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Adapun

ketentuannya terjadi dan tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas adalah sebagai

berikut:

1. Jika variabel independen memiliki nilai signifikansi (Sig.) < 0,05, maka

terjadi gangguan heteroskedastisitas.

2. Jika variabel independen memiliki nilai signifikansi (Sig.) > 0,05, maka

tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas.

Berikut hasil uji Heteroskedastisitas :

Tabel 4.17
Hasil Pengujian Heteroskesdastisitas dengan Uji GlejserX
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant 1,140 2,595   0,439 0,661
)
Harga 0,206 0,111 0,278 1,864 0,065
(X1)
Kualitas -0,077 0,088 -0,131 -0,880 0,381
Pelayanan

103
(X2)
a. Dependent Variable: RES2

Sumber: Data diolah, 2021

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas, glejser test model pada

variabel Harga (X1) diperoleh nilai probability signifikansi (Sig.) sebesar 0,065

dan Kualitas Pelayanan (X2) diperoleh nilai probability signifikansi (Sig.) sebesar

0,381, dimana keduanya nilai signifikansi (Sig.) > 0,05. Dengan begitu regression

model pada data ini tidak ada gangguan heteroskesdastisitas, maka regresi ini

sangat layak sebagai data penelitian.

Pengujian juga dapat dilakukan dengan melihat grafik scatter plot antara

nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dan nilai residualnya (SRESID) dengan

ketentuan :

1. Jika titik-titik membentuk pola tertentu seperti gelombang

besar melebar dan menyempit maka telah terjadi

heteroskedastisitas.

2. Jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas

104
Gambar 4.3
Regression Standarizaed Predicted Value

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa titik-titik pada grafik

scatterplot tidak mempunyai pola penyebaran yang jelas atau tidak membentuk

pola tertentu dan titik-titik tersebut menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y, dengan demikian maka dapat disimpulkan tidak terdapat gangguan

heteroskedastisitas pada model regresi maka sehingga model ini sangat layak

untuk dipakai.

4.5 Analisis Kuantitatif

1. Analisis Regresi Linier Sederhana dan Berganda

Regresi linier berganda adalah suatu alat inferensi statistik untuk

menentukan pengaruh sebuah variabel bebas (independent) terhadap variabel

terikat (dependent). Berikut hasil olah data regresi linier sederhana

menggunakan SPSS 25.

Tabel 4.18
Hasil pengujian Regresi Linier Sederhana Variabel Harga (X1)
terhadap Kepuasan Konsumen (Y)XCoefficientsa
Standardize
Unstandardize
d
d Coefficients
Model Coefficients t Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant 1.53 .
6.555 4.277  
) 3 129
1
Harga 7.31 .
.957 .131 .594
(X1) 5 000
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen (Y)

Sumber : Data diolah, 2021

105
Berdasarkan data diatas dapat diperoleh persamaan regresi linier

sederhana sebagai berikut : Y = 6.555 + 0.957 X1.

Hasil persamaan regresi linier sederhana tersebut diatas

memberikan pengertian bahwa :

1. Nilai konstanta sebesar 6,555 dapat diartikan jika variabel Harga

(X1) tidak ada maka telah terdapat nilai Kepuasan Konsumen (Y)

sebesar 6,555 point.

2. Nilai koefisien regresi Harga (X1) sebesar 0.957 dapat diartika

apabila konstanta tetap dan tidak ada perubahan pada variabel

Kualitas Pelayanan (X2), maka setiap perubahan 1 unit pada

variabel Harga (X1) akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada

Kepuasan Konsumen (Y) sebesar 0,957 point.

Tabel 4.19
Hasil pengujian Regresi Linier Sederhana Variabel Kualitas Pelayanan
(X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)
XCoefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Model Coefficients Coefficients
Std.
B Error Beta t Sig.
1 (Constant 3,425 4,103   0,835 0,406
)
Kualitas 0,827 0,098 0,647 8,396 0,000
Pelayana
n (X2)
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen (Y)

Sumber: Data diolah, 2021

Berdasarkan data diatas dapat diperoleh persamaan regresi linier

sederhana sebagai berikut : Y = 3,425 + 0.827 X2.

106
Hasil persamaan regresi linier sederhana tersebut diatas

memberikan pengertian bahwa :

1. Nilai konstanta sebesar 3,425 dapat diartikan jika variabel

Kualitas Pelayanan (X2) tidak ada maka telah terdapat nilai

Kepuasan Konsumen (Y) sebesar 3,425 point.

2. Nilai koefisien regresi Kualitas Pelayanan (X2) sebesar 0,827

dapat diartika apabila konstanta tetap dan tidak ada perubahan

pada variabel Harga (X1), maka setiap perubahan 1 unit pada

variabel Kualitas Pelayanan (X2) akan mengakibatkan terjadinya

perubahan pada Kepuasan Konsumen (Y) sebesar 0,827 point.

Tabel 4.20
Hasil pengujian Regresi Berganda Variabel Harga (X1) dan Kualitas
Pelayanan (X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)
XCoefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant 0,190 4,276   0,044 0,965
)
Harga 0,407 0,182 0,253 2,231 0,028
(X1)
Kualitas 0,586 0,145 0,459 4,049 0,000
Pelayana
n (X2)
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen (Y)

Sumber: Data diolah, 2021

Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel di atas, maka dapat

diperoleh persamaan regresi Y = 0,190 + 0,407X1 + 0,586X2. Dari persamaan di

atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

107
1. Nilai konstanta sebesar 0,190 diartikan bahwa jika variabel Harga

(X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) tidak ada maka telah terdapat

nilai Kepuasan Konsumen (Y) sebesar 0,190 point.

2. Nilai Harga (X1) 0,407 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak

ada perubahan pada variabel Kualitas Pelayanan (X2), maka

setiap perubahan 1 unit pada variabel Harga (X2) akan

mengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja karyawan (Y)

sebesar 0,407 point.

3. Nilai Kualitas Pelayanan (X2) 0,586 diartikan apabila konstanta

tetap dan tidak ada perubahan pada variabel Harga (X1), maka

setiap perubahan 1 unit pada variabel Kualitas Pelayanan (X2)

akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada Kepuasan

Konsumen (Y) sebesar 0,586 point.

2. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis koefisien korelasi ditujukan untuk mengetahui seberapa

kuat hubungan antara variabel indenpenden terhadap variabel dependen.

Berikut hasil pengolahan data dibawah ini:

Tabel 4.21
Hasil Analisis koefisien korelasi secara simutan variabel Harga (X1),
dan Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)
Model Summary
Mode Adjusted R Std. Error of
l R R Square Square the Estimate
1 .668a 0,447 0,435 5,977
a. Predictors: (Constant), KualitasPelayanan, Harga

Sumber : Data diolah, 2021

108
Berdasarkan hasil uji pada tabel di atas, dapat diperoleh ilia

Koefisien korelasi sebesar 0,668 yang mempunyai arti dimana variabel

Harga (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) memiliki tingkat hubungan yang

kuat terhadap Kepuasan Konsumen (Y).

3. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi ditujukan untuk mengetahui persentase

kekuatan hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen baik

secara parsial maupun simultan, dalam penelitian ini adalah variabel Harga (X1)

dan Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y). Berikut ini hasil

perhitungan koefisien determinasi yang diolah dengan program SPSS Versi 25,

sebagai berikut:

Tabel 4.22
Hasil Analisis Koefisien determinasi secara parsial antara Harga (X1)
terhadap Kepuasan Konsumen (Y)XModel Summary

Mode Adjusted R Std. Error of


l R R Square Square the Estimate
1 .594a 0,353 0,347 6,429
a. Predictors: (Constant), Harga (X1)

Sumber : Data diolah 2021

Berdasarkan pada hasil uji pada tabel di atas, diperoleh nilai Koefisien

determinasi sebesar 0,353 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Harga (X1)

berpengaruh terhadap variabel Kepuasan Konsumen (Y) sebesar 35,3% sedangkan

sisanya sebesar 64,7% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel penelitian.

Tabel 4.23
Hasil Analisis Koefisien determinasi secara parsial antara Kualitas
Pelayanan (X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)XModel Summary

109
Std. Error of
Model R R Square Adjusted R Square the Estimate
1 .647a 0,418 0,412 6,097
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan (X2)

Sumber: Data diolah, 2021

Berdasarkan pada hasil uji pada tabel di atas, diperoleh nilai Koefisien

determinasi sebesar 0,418 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas

Pelayanan (X2) berpengaruh terhadap variabel Kepuasan Konsumen (Y) sebesar

41,8 % sedangkan sisanya sebesar 58,2% dipengaruhi oleh faktor lain di luar

variabel penelitian.

Tab 4.24
Hasil Analisis Koefisien determinasi secara Simultan antara Harga (X1)
dan Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)
XModel Summary

Std. Error of
Model R R Square Adjusted R Square the Estimate
1 .668a 0,447 0,435 5,977
a. Predictors: (Constant), KualitasPelayanan, Harga

Sumber : Data diolah, 2021

Berdasarkan pada hasil uji pada tabel di atas, diperoleh nilai Koefisien

determinasi sebesar 0,447 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Harga (X1)

dan Kualitas Pelayanan (X2) berpengaruh terhadap variabel Kepuasan Konsumen

(Y) sebesar 44,7 % sedangkan sisanya sebesar 55,3% dipengaruhi oleh faktor lain

di luar variabel penelitian.

4. Uji Hipotesis Parsial (Uji t)

Pengujian hipotesis variabel Harga (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2)

terhadap Kepuasan Konsumen (Y) dilakukan dengan uji t (uji secara parsial).

Dalam penelitian ini digunakan kriteria signifikansi 5% (0,05) dengan

110
membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel yaitu sebagai berikut:

1) Jika nilai t hitung < t tabel : berarti H0 diterima dan H1 ditolak

2) Jika nilai t hitung > t tabel : berarti H0 ditolak dan H1 diterima

Adapun untuk menentukan besarnya nilai t tabel dicari dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

ttabel = tα.df (Taraf Alpha x Degree of Freedom)

α = tarif nyata 5%

df = (n-2), maka diperoleh (100-2) = 98, maka ttabel = 1,984

Kriteria dikatakan signifikan jika nilai t hitung > t tabel atau ρ value <

Sig.0,05.

a. Pengaruh Harga (X1) Terhadap Kepuasan Konsumen (Y)

Cara menentukan hipotesisnya adalah:

H 0 : ρ1 = 0 Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

Harga terhadap Kepuasan Konsumen secara parsial pada

PT. JNE Cabang RC. Veteran Jakarta Selatan

H 1 : ρ1 ≠ 0 Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara Harga

terhadap Kepuasan Konsumen secara parsial pada PT.

JNE Cabang RC. Veteran Jakarta Selatan

Berikut hasil pengolahan data menggunakan program SPSS Versi 25:

Tabel 4.25
Hasil uji Hipotesis (Uji t) pada Variabel Harga (X1) terhadap Kepuasan
Konsumen (Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Beta

111
Error
(Constant) 6.555 4.277   1.533 .129
1 Harga
.957 .131 .594 7.315 .000
(X1)
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen (Y)

Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh nilai t hitung

> t tabel atau (7.315 > 1,984). Hal tersebut diperkuat dengan nilai ρ value < Sig.0,05

atau (0,000 < 0,05). Dengan demikian maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara

Harga terhadap Kepuasan Konsumen pada PT. JNE Cabang RC. Veteran Jakarta

Selatan.

b. Pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) Terhadap Kepuasan

Konsumen (Y)

Cara menentukan hipotesisnya adalah:

H 0 : ρ2 = 0 Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

Konsumen secara parsial pada PT. JNE Cabang RC.

Veteran Jakarta Selatan

H 1 : ρ2 ≠ 0 Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara

Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen

secara parsial pada PT. JNE Cabang RC. Veteran

Jakarta Selatan

Berikut hasil pengolahan data menggunakan program SPSS Versi 25:

Tabel 4.26
Hasil uji Hipotesis (Uji t) pada Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

112
terhadap Kepuasan Konsumen (Y)

Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficien
Model
Coefficients ts
Std.
B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3,425 4,103   0,835 0,406
Kualitas 0,827 0,098 0,647 8,396 0,000
Pelayanan
(X2)
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen (Y)

Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh nilai t hitung

> t tabel atau (8,396 > 1,984). Hal tersebut diperkuat dengan nilai ρ value < Sig.0,05

atau (0,000 < 0,05). Dengan demikian maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara

Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada PT. JNE Cabang RC.

Veteran Jakarta Selatan.

5. Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Untuk pengujian pengaruh variabel Harga dan Kualitas Pelayanan

secara simultan terhadap Kepuasan Konsumen pada PT. JNE Cabang RC.

Veteran Jakarta Selatan dilakukan dengan uji statistik F (uji simultan) dengan

signifikansi 5%. Dalam penelitian ini digunakan kriteria signifikansi 5% (0,05)

yaitu membandingkan antara nilai F hitung dengan F tabel dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Jika nilai F hitung < F tabel: berarti H0 diterima dan H3 ditolak

2) Jika nilai F hitung > F tabel: berarti H0 ditolak dan H3 diterima

113
Untuk menentukan besarnya Ftabel dicari dengan ketentuan df = (n-k-1),

maka diperoleh (100-2-1) = 97, jadi Ftabel = 3,090

Kriteria dikatakan signifikan jika nilai F hitung > F tabel atau ρ value <

Sig.0,05.

Berikut di bawah ini adalah rumusan Hipotesis nya:

H0 : ρ1,2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara

simultan antara Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap

Kepuasan Konsumen pada PT. JNE Cabang RC.

Veteran Jakarta Selatan

H3 : ρ1,2 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan

antara Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap

Kepuasan Konsumen pada PT. JNE Cabang RC.

Veteran Jakarta Selatan

Tab 4.27
Hasil Hipotesis (Uji F) Secara Simultan Antara Harga (X1) dan Kualitas
Pelayanan (X2) Terhadap Kepuasan Konsumen (Y)

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2797.842 2 1398.921 39.160 .000b
Residual 3465.148 97 35.723
Total 6262.990 99
a. Dependent Variable: KepuasanKonsumen
b. Predictors: (Constant), KualitasPelayanan, Harga
Sumber: Data diolah, 2021

114
Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh nilai F hitung

>F tabel atau (39.160 > 3,090), hal ini juga diperkuat dengan ρ value < Sig.0,05

atau (0,000 < 0,05). Dengan demikian maka H0 ditolak dan H3 diterima, hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara

Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada PT. JNE

Cabang RC. Veteran Jakarta Selatan

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul atau dengan kata lain

keadaan suatu objek yang diteliti dengan berdasarkan pada variabel yang

telah ditetapkan sebagai model dalam penelitian.

2. Pembahasan Deskriptif

Pembahasan deskriptif dimaksudkan untuk eksplorasi dan

klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan social, dengan

mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah yang

diteliti.

a. Keadaan atau Kriteria objek yang diteliti berdasar pada variabel

Harga (X1)

Dengan penetapan suatu harga diharapkan untuk mencapai target

perusahaan, mendapatkan laba perusahaan serta meningkatkan produksi

115
produk. Harga harus sesuai dengan manfaat dan fungsi produk, agar dapat

diterima oleh konsumen. Berdasarkan jumlah sampel 100 responden yang

dijadikan objek penelitian, memberikan jawaban yang beragam. Dapat

diketahui dari jumlah 8 pernyataan yang diajukan pada variabel harga,

responden yang menjawab sangat setuju dan setuju sebesar (42,6% + 32,3%)

= 74,9% dengan perolehan rata-rata skor 4.04 yang terdapat dalam rentang

skala 3,40 – 4,19 dengan kriteria baik, mengingat masih ada yang menjawab

ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju sebesar (2,25% + 22,2% +

0,5%) = 24,49% maka untuk lebi baik lagi perusahaan perlu menyesuaikan

harga dengan manfaat dan fungsi produk, agar dapat diterima dengan

konsumen dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Sebagai pihak yang

membeli dan mengkonsumsi barang / jasa yang menilai tingkat harga sebuah

produk.

b. Keadaan atau Kriteria objek yang diteliti berdasar pada variabel

Kualitas Pelyanan (X2)

Dengan penetapan kualitas pelayanan diharapkan dapat

meningkatkan tingkat kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan memiliki

fungsi yakni untuk memberikan perasaan nyaman dan puas kepada

konsumen. Berdasarkan jumlah sampel 100 responden yang dijadikan objek

penelitian, memberikan jawaban yang beragam. Dapat diketahui dari jumlah

10 pernyataan yang diajukan pada variabel harga, responden yang menjawab

sangat setuju dan setuju sebesar (39,1% + 36,8%) = 75,9% dengan perolehan

rata-rata skor 4,12 yang terdapat dalam rentang skala 3,40 – 4,19 dengan

116
kriteria sangat baik, mengingat masih ada yang menjawab ragu-ragu, tidak

setuju dan sangat tidak setuju sebesar (21,7% + 0,9% + 0,5%) = 23,1%

maka dari itu perusahaan harus meningkatkan lagi kualitas pelayanan yang

diberikan dengan menyesuaikan fungsi nya yakni untuk memberikan

perasaan nyaman dan puas kepada konsumen.

3. Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif dimaksudkan untuk membahas perihal dan

signifikansi nya serta pembahasan keterkaitan teori yang mendukung yang

diselaraskan dengan hasil pengolahan data.

4. Pembahasan Verifikatif

Berdasarkan hasil pengujian statistic, terlihat bahwa variabel-

variabel independen secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap

variabel dependen. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan serta

hasil penelitiannya. Pengaruh variabel-variabel tersebut akan dijelakan

sebagai berikut :

a. Pengaruh Harga (X1) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)

Berdasarkan hasil statistic dapat diketahui bahwa pengaruh Harga

(X1) terhadap Kepuasan Konsumen (Y) yang diperoleh dari nilai persamaan

regresi Y = 6.555 + 0.957 X1, koefisien korelasi sebesar 0,594. Berdasarkan

nilai determinasi atau kontribusi sebesar 0,353 atau 35,3% sedangkan

sisanya sebesar sebesar 64,7% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel

penelitian. Berdasarkan nilai t hitung > t tabel (7.315 > 1,984), hal ini juga

dibuktikan dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian maka H0

117
ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan secara parsial antara Harga terhadap Kepuasan Konsumen pada

PT. JNE Cabang RC. Veteran Jakarta Selatan.

b. Pengaruh Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Kepuasan

Konsumen (Y)

Berdasarkan hasil statistic dapat diketahui bahwa pengaruh Kualitas

Pelayanan (X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y) yang diperoleh dari nilai

persamaan regresi Y = 3,425 + 0.827 X2, koefisien korelasi sebesar 0,647.

Berdasarkan nilai determinasi atau kontribusi sebesar 0,418 atau 41,8%

sedangkan sisanya sebesar sebesar 58,2% dipengaruhi oleh faktor lain di luar

variabel penelitian. Berdasarkan nilai t hitung >t tabel (8,396 > 1,984), hal ini

juga dibuktikan dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian maka

H0 ditolak dan H2 diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan secara parsial antara Harga terhadap Kepuasan Konsumen

pada PT. JNE Cabang RC. Veteran Jakarta Selatan.

c. Pengaruh Harga (X1) dan Kaulitas Pelayanan (X2) terhadap

Kepuasan Konsumen (Y)

Berdasarkan hasil statistic dapat diketahui bahwa pengaruh Harga

(X1), Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y) yang

diperoleh dari nilai persamaan regresi Y = 0,190 + 0,407X1 + 0,586X2,

koefisien korelasi sebesar 0,668. Berdasarkan nilai determinasi atau

kontribusi pengaruh secara simultan sebesar 0,447 atau 44,7% sedangkan

sisanya sebesar sebesar 55.3% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel

118
penelitian. Uji hipotesis diperoleh F hitung >F tabel (39.160 > 3,090), hal ini

juga dibuktikan dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian maka

H0 ditolak dan H3 diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan secara parsial antara Harga terhadap Kepuasan Konsumen

pada PT. JNE Cabang RC. Veteran Jakarta Selatan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Harga memiliki nilai regresi sebesar 0,594. Artinya jika variabel

Harga (X1) meningkat satu-satuan dengan asumsi bahwa variabel

Kualitas Pelayanan (X2) tetap, maka Kepuasan Konsumen (Y) akan

meningkat sebesar 0,594. Harga memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan konsumen secara parsial, dimana

diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 35,3%. Berdasarkan

nilai t hitung > t tabel (7.315 > 1,984) dan ρ value < Sig.0,05 atau (0,000

< 0,05), artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

harga dan kepuasan konsumen.

2. Kualitas Pelayanan memiliki nilai regresi sebesar 0,647. Artinya jika

variabel Kualitas Pelayanan (X2) meningkat satu-satuan dengan

119
asumsi bahwa variabel Harga (X1) tetap, maka Kepuasan Konsumen

(Y) akan meningkat sebesar 0,647. Kualitas Pelayanan memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen secara

parsial, dimana diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 41,8%.

Berdasarkan nilai t hitung > t tabel (8,396 > 1,984) dan ρ value < Sig.0,05

atau (0,000 < 0,05), artinya terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara harga dan kepuasan konsumen.

3. Harga dan Kualitas Pelayanan memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap kepuasan konsumen secara bersama-sama

dimana diperoleh nilai koefisien determinasi secara simultan sebesar

44,7%. Nilai persamaan regresi sebesar Y = 0,190 + 0,407X1 +

0,586X2 + e. Semakin tinggi harga dan kualitas pelayanan maka

akan semakin meningkat kepuasan konsumen. Demikian pula

sebaliknya, jika harga dan kualitas pelayanan rendah maka kepuasan

konsumen juga akan mengalami penurunan. Diperoleh nilai F hitung >

F tabel (39.160 > 3,090), hal ini juga dibuktikan dengan signifikansi

0,000 < 0,05. Artinya terdapat pengaruh yang positif antara harga,

kualitas pelayanan secara bersama-sama terhadap kepuasan

konsumen.

5.2 Saran

1. Dengan penetapan harga ongkir pada PT. JNE yang cukup tinggi

dibanding jasa pengiriman lain, disarankan agar perusahaan dapat

120
menyesuaikan harga ongkir dengan manfaat yang fungsi

barang/jasa, agar dapat diterima oleh konsumen dan dapat memenuhi

kebutuhan konsumen, selaku pihak yang menggunakan jasa

pengiriman JNE

2. Dengan adanya kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT.JNE

disarankan perusahaan agar lebih meningkatkan lagi pelayanannya

sehingga konsumen tetap merasa nyaman atas pelayanan yang

diberikan.

3. Kepuasan konsumen yang didapatkan konsumen dari penggunaan

jasa pengiriman JNE sudah cukup baik dan alangkah lebih baik nya

perusahaan dapat meningkatkan lagi agar tidak ada perubahan

perilaku konsumen yang berasumsi bahwa JNE lambat akan

mengirimkan paket ke tangan konsumen dan tetap setia

menggunakan jasa pengiriman JNE.

121
DAFTAR PUSTAKA

Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2006. Manajemen Pelayanan, Yogyakarta;

Pustaka Pelajar

Kotler, Philip and Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi

kedelapan. Jakarta, Erlangga

Tjiptono, Fandy. 2002. Manajemen Jasa. Yogyakarta: penerbit Andi BS

Irawan. 2005, Manajemen Pemasaran modern, Yogyakarta

Rangkuti, Freddy. 2010. Measuring customer Satisfaction (cetakan ketiga).

Jakarta. PT. Gramedia pustaka utama

Boone. E. L. Dan D.L. kurtz. 2010. Principles of Marketing. Ahli bahasa

Pudjiastuti W. 2010. Elex Media Komputindo. Jakarta

Sangadji, E.M., & Sopiah, 2013. Customer Behavior: perilaku konsumen dan

122
strategi pemasaran Jilid 2 Jakarta: Erlangga

Daryanto. 2013. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung : PT. Sarana

Tutorial Nurani Sejahtera

Athoillah A, Lawrence and Lee, Oey Liang. 2010. “Pengantar Manajemen”.

Jakarta: Salemba Empat. Arikunto, Suharsimi 2013

George dan Leslie W. Pue. 2010. Dasar-dasar Manajemen. Cetakan kesebelas.

Jakarta PT. Bumi Aksara

Munizu, musran 2010. Praktik Total Quality management (TQM) dan

pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Jurnal manajemen dan

kewirausahaan Vol. 12 No.2. Dalam Henry Frayol. 2010. (Ed) Tujuan

& Fungsi Manajemen, Makassar

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Manajemen -14/E.

Harlow Pearson Education

Tjiptono, F. (2014). Pemasaran Jasa. Andi: Yogyakarta. Tjiptono, Fandy.

2015. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi

Kotler. 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Indeks Kelompok

Gramedia.

Tjiptono, Fandy. 2011. Service Quality and Satisfaction. Edisi 3. Andi Offset.

Yogyakarta.

A. Parasuraman, Valarie A. Zeithaml, and Leonard L. Berry. 1988.

“SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer

Perceptions of Service Quality” Journal of Retailing. Vol 64 (1) pp

1237

123
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi Yang Kreatif. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama.

Husein Umar, 2010. Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama dan JBRC.

Kotler, P. & Armstrong, G. (2008), Prinsip- Prinsip Pemasaran Edisi 12

penerbit Erlangga.

Sugiyono. 2013, Statistika Untuk Studi, Bandung: Alfabeta.

Supardi, U.S. (2014). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Edisi Revisi.

Jakarta: Change Publication.

Sugiyono. 2014. Buku Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan

R&D.Alfabeta, Bandung.

Sugiono, 2001, Metode Penelitian Administrasi , Penerbit

AlFABETA,Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Basu Swastha & Irawan. 2005 Manajemen Pemasaran Modern. Liberty,

Yogyakarta.

Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi keduabelas, Jilid 1.

Jakarta: Erlangga

Sumber Lain:

https://pluginongkoskirim.com, 2019

www.4muda.com, 2018

124
www.money.id

125

Anda mungkin juga menyukai