net/publication/287583732
CITATIONS READS
0 5,092
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Anita Kusuma Wardani on 21 December 2015.
Abstrak
Kebutuhan air murni terus meningkat, terutama untuk keperluan industri. Salah satu parameter penting
pada kualitas air murni yaitu nilai konduktivitas yang berkaitan erat dengan keberadaan ion di dalam air.
Air murni memiliki syarat nilai konduktivitas yang mendekati nol, oleh karena itu proses penyisihan ion
(deionisasi) perlu dilakukan. Beberapa teknologi penghilangan ion telah dikembangakan, antara lain
sistem penukar ion (IE), elektrodialisis (ED), elektrodeionisasi (EDI), dan deionisasi kapasitif, baik tanpa
membran (CDI) maupun dengan membran (MCDI). Teknologi-teknologi tersebut mampu menghilangkan
garam dan ion terlarut dalam air hingga lebih dari 90% sehingga produk yang dihasilkan memenuhi
kualitas air murni.
Tabel 1 Klasifikasi kualitas air murni – adaptasi dari British Water (1986)
b. Air murni (purified water) untuk indutri sintesis (dengan diameter sekitar 0,6 mm).
farmasi, kosmetik, dan kimia; Kumpulan resin penukar ion tersebut yang
c. Air apirogenik (apyrogenic water) bertugas menghilangkan ion-ion terlarut
digunakan pada pencucian botol, dalam air dengan mempertukarkan ion H+
pembuatan tisu, dan air untuk injeksi; dan OH- untuk menggantikan ion-ion terlarut
d. Air kemurnian tinggi (high purity water) [2, 6]. Resin penukar ion umumnya terbuat
untuk boiler tekanan tinggi, sistem dari polimer yang tidak mudah larut dan
pembangkit, dan untuk keperluan memiliki sisi pertukaran ion dengan jumlah
laboratorium; yang banyak [7]. Ion di dalam larutan
e. Air ultra murni (ultrapure water) untuk berpindah menuju resin penukar ion akibat
industri mikroelektronik, semikonduktor, adanya perbedaan densitas muatan relatif
dan umpan pada boiler superkritik. (muatan per volum terhidrasi).
OH- yang dilepaskan oleh resin akan produk akan memiliki konsentrasi ion yang
berikatan membentuk senyawa H2O. rendah [15].
Liang dkk. [35] memproduksi air dengan ketika laju alir umpan ditingkatkan,
kemurnian tinggi menggunakan modul EDI resistivitas produk justru berkurang.
yang terdiri dari 240 sel untuk aplikasi air
make up pada boiler. Umpan EDI yang 3.4 Deionisasi Kapasitif (CDI)
digunakan merupakan produk dari membran
RO dengan kandungan 1% garam dan 3% Deionisasi kapasitif (CDI) merupakan
silika. Selanjutnya D. Auerswald juga teknologi desalinasi alternatif terutama untuk
mengkombinasikan sistem RO/EDI untuk air payau dengan salinitas rendah [39].
memproduksi air murni untuk keperluan Teknologi CDI bekerja berdasarkan prinsip
power plant make up [36]. Sistem EDI yang electrosorption atau penyerapan elektron
digunakan oleh Auerswald mampu sehingga mampu menghilangkan ion terlarut
menghasilkan air murni sebanyak 25 juta dalam air [40]. Sebuah deionisasi kapasitif
galon selama 8 bulan, dengan konsentrasi terdiri dari dua buah elektroda berpori yang
ion rata-rata: natrium 2 μg/L, klorida dan diletakkan berhadapan dan sebuah saluran
sulfat masing-masing 0,2 μg/L, dan silika 8 diantara kedua elektroda yang berfungsi
μg/L. untuk tempat mengalirnya air. Ketika arus
listrik dari sumber energi DC (baterai, panel
Wang dkk. [37] memproduksi air ultra murni surya, dll.) dialirkan pada elektroda, ion-ion
dengan mengumpankan produk RO pada terlarut dalam air akan teradsorp pada
sistem EDI. Resistivitas produk yang mikropori elektroda, dan ketika arus listrik
dihasilkan sebesar 12-18 MΩ.cm. Produk dihentikan, ion-ion terardsorp tersebut akan
yang dihasilkan cenderung stabil bahkan kembali lepas menuju saluran air. Kedua
setelah dioperasikan selama 6 jam, tahap tersbut disebut tahap adsorpsi ion (ion
resistivitasnya berkisar 17±0,7 MΩ.cm. adsorption step) dan tahap desorpsi ion (ion
Song dkk. [38] juga mempelajari kombinasi desorption step) [41].
RO/EDI untuk menghasilkan ultra murni
dengan memvariasikan temperatur, laju alir Aliran listrik pada elektroda menyebabkan
umpan, dan densitas arus. Hasil yang elektroda menjadi bermuatan, anoda
diperoleh menunjukkan bahwa ketika bermuatan positif dan katoda bermuatan
temperatur operasi meingkat maka negatif [21, 42]. Ion-ion positif yang terlarut
resistivitas produk juga meningkat, namun dalam air akan teradsorp menuju katoda, dan
sebaliknya ion-ion negatif akan teradsorp
6
Anita Kusuma Wardani, Teknologi Penghilangan Ion untuk Produksi
Air Murni, 2015, 1-10
pada anoda. Hal ini terjadi akibat adanya CDI dianggap sebagai alternatif yang
gaya elektrostatik antara elektroda dan ion- potensial untuk pengolahan air karena
ion terlarut. Ketika kapasitas adsorpsi telah beberapa alasan berikut:
mencapai nilai maksimum, ion teradsorp
dapat dengan mudah dilepaskan dengan Tidak seperti proses berbasis membran,
membalik potensial antara kedua elektroda seperti reverse osmosis (RO) atau
sehingga ion-ion akan lepas dan elektroda nanofiltrasi (NF), CDI tidak memerlukan
dapat digunakan kembali [42-48]. tekanan tinggi,
CDI membutuhkan tegangan yang rendah
CDI mulai dipelajari pada pertengahan sehingga biaya operasi rendah dan lebih
1960an hingga awal 1970an oleh Caudle aman,
dkk. [49], dengan menggunakan elektroda CDI cocok untuk dioperasikan pada
karbon yang dibuat dari bubuk karbon aktif. daerah terpencil karena dapat
Kemudian Johnson dkk. [50] mempelajari dioperasikan dengan panel surya,
CDI dengan proses reversibel. Mereka sehingga teknologi ini juga dapat
mengkombinasikan berbagai parameter dikatakan ramah lingkungan.
proses dengan teori dasar CDI yang telah
ada, dan juga memvariasikan material 3.5 Deionisasi Kapasitif dengan
elektroda yang digunakan [50-52]. Membran (MCDI)
regenerasi MCDI dapat dilakukan dengan elektroda komposit yang selektif terhadap
mengurangi tegangan listrik atau membalik nitrat, sistem MCDI mampu menghilangkan
potensial kedua elektroda [56]. ion nitrat secara efektif [64].
[3] Osborn, G.H., Synthetic ion-exchangers. [18] Ishimaru, N., Solar photovoltaic
Recent development in theory and desalination of brackish water in remote
application. Synthetic ion-exchangers. areas by electrodialysis. Desalination,
Recent development in theory and 1994. 98(1–3): p. 485-493.
application., 1955. [19] AlMadani, H.M.N., Water desalination by
[4] Andrei, A.Z., Ion Exchange Materials, solar powered electrodialysis process.
Properties and Applications, 2007, Renewable Energy, 2003. 28(12): p. 1915-
Elsevier, great Britain. 1924.
[5] Abdulgader, H.A., V. Kochkodan and N. [20] Hernon, B.P., R.H. Zanapalidou, Z. Li,
Hilal, Hybrid ion exchange – Pressure K.J. Sims, and L.R. Siwak,
driven membrane processes in water Electrodeionization in power plant
treatment: A review. Separation and applications. Ultrapure Water, 1994.
Purification Technology, 2013. 116: p. 11(5): p. 33-41.
253-264. [21] Lee, J.H. and J.H. Choi, The production of
[6] Osmonics, Pure Water Handbook. 1997: ultrapure water by membrane capacitive
Osmonics. deionization (MCDI) technology. Journal
[7] Nagarale, R.K., G.S. Gohil and V.K. of Membrane Science, 2012. 409-410: p.
Shahi, Recent developments on ion- 251-256.
exchange membranes and electro- [22] Franken, T., Ultrapure water: More than
membrane processes. Advances in Colloid membrane technology alone. Membrane
and Interface Science, 2006. 119(2–3): p. Technology, 1999. 1999(105): p. 9-12.
97-130. [23] Grabowski, A., G. Zhang, H. Strathmann,
[8] Agency, U.S.E.P. Ion Exchange. 2015. and G. Eigenberger, The production of
[9] Scott, K., Handbook of industrial high purity water by continuous
membranes. 1995: Elsevier. electrodeionization with bipolar
[10] Baker, R.W., Membrane technology and membranes: Influence of the anion-
applications. 2000: Wiley Online Library. exchange membrane permselectivity.
[11] Li, N.N., A.G. Fane, W.W. Ho, and T. Journal of Membrane Science, 2006.
Matsuura, Advanced membrane 281(1-2): p. 297-306.
technology and applications. 2011: John [24] Wood, J., J. Gifford, J. Arba, and M.
Wiley & Sons. Shaw, Production of ultrapure water by
[12] Wang, L.K., J.P. Chen, Y.-T. Hung, and continuous electrodeionization.
N.K. Shammas, Membrane and Desalination, 2010. 250(3): p. 973-976.
desalination technologies. 2010: Springer. [25] Helfferich, F.G., Ion exchange. 1962:
[13] Wenten, I.G., A.N. Hakim and Courier Corporation.
Khoiruddin, Elektrodialisis, 2014, Teknik [26] Lee, J.W., K.H. Yeon, J.H. Song, and S.H.
Kimia Institut Teknologi Bandung. Moon, Characterization of
[14] Wenten, I.G., A.N. Hakim and electroregeneration and determination of
Khoiruddin, Peristiwa Perpindahan optimal current density in continuous
dalam Membran Penukar Ion, 2014, electrodeionization. Desalination, 2007.
Teknik Kimia Institut Teknologi 207(1-3): p. 276-285.
Bandung. [27] Widiasa, I.N., P.D. Sutrisna and I.G.
[15] Richard, W.B., Membrane technology and Wenten, Performance of a novel
applications. John Wiley & Sons Ltd, electrodeionization technique during
2004. citric acid recovery. Separation and
[16] Strathmann, H., Ion-exchange membrane Purification Technology, 2004. 39(1-2
separation processes. Vol. 9. 2004: SPEC. ISS.): p. 89-97.
Elsevier. [28] Wenten, I.G., A.N. Hakim and
[17] Lundstrom, J.E., Water desalting by solar Khoiruddin, Elektrodeionisasi, 2014,
powered electrodialysis. Desalination, Teknik Kimia Institut Teknologi
1979. 31(1): p. 469-488. Bandung.
9
Anita Kusuma Wardani, Teknologi Penghilangan Ion untuk Produksi
Air Murni, 2015, 1-10