Anda di halaman 1dari 8

PENINGKATAN PROGRAM PATIENT SAFETY BERDASARKAN 7 PRINSIP

MENUJU KESELAMATAN PASIEN DIRUMAH SAKIT

Echa lisamanda titania / 181101066

Email : Echalismanda28@gmail.com

Abstrak

Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem di mana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. sistem
tersebut meliputi pengenalan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan. Setiap fasilitas
pelayanan kesehatan harus menyelenggarakan keselamatan pasien. Metode : metode yang
digunakan dalam pengkajian ini adalah metode deskriptif yaitu menjelaskan , menggambarkan
serta melakukan analisa untuk menerapkan program patient safety berdasarkan 7nprinsip
keselamatan pasien dirumah sakit melalui pemahaman yang diambil dari Jurnal , texbook, dan
Artikel-artikel terpercaya yang berkaitan dengan pengkajian ini. Hasil: dapat digunakan sebagai
acuan untuk memahami serta menerapkan program patient safety berdasarkan prinsip
keselamatan pasien dirumah sakit.

Kata Kunci : Patient Safety , 7 prinsip , keselamatan pasien.

LATAR BELAKANG akan mengakibatkan cedera pada


pasien, berupa Near Miss (Kejadian
Patient safety merupakan Hal
Nyaris Cedera/KNC) atau Adverse
penting dari pada sekedar efisiensi
Event (Kejadian Tidak
pelayanan. Perilaku perawat dengan
Diharapkan/KTD) selanjutnya
kemampuan perawat sangat berperan
pengurangan kesalahan dapat dicapai
penting dalam pelaksanaan keselamatan
dengan memodifikasi perilaku. Perawat
pasien. Perilaku yang tidak aman, lupa,
harus melibatkan kognitif, afektif dan
kurangnya perhatian/motivasi,
tindakan yang mengutamakan
kecerobohan, tidak teliti dan
keselamatan pasien semua strategi dan
kemampuan yang tidak memperdulikan
program keselamatan pasien harus
dan menjaga keselamatan pasien
menjadi prioritas dalam pelayanan
berisiko untuk terjadinya kesalahan dan
kesehatan. Pasien, profesional
kesehatan dan pembuat kebijakan berkaitan denngan kualitas dan citra
semua harus bekerja sama untuk rumah sakit itu sendiri. Perkembangan
membangun sistem kesehatan yang ilmu teknologi yang sangat pesat
lebih aman. Menurut National Health menyebabkan pelayanan kesehatan di
Performance Committee (NHPC, 2001, rumah sakit menjadi sangat kompleks
dikutip dari Australian Institute Health sehingga jika tidak dilakukan dengan
and Welfare (AIHW, 2009) benar dan hati-hati akan berpotensi
mendefinisikan keselamatan pasien untuk terjadinya insiden keselamatan
adalah menghindari atau mengurangi pasien (IKP) yang terdiri dari kejadian
hingga ketingkat yang dapat diterima yang tidak diharapkan (KTD), kejadian
dari bahaya aktual atau risiko dari nyaris cedera (KNC), kejadian tidak
pelayanan kesehatan atau lingkungan di cedera (KTC) dan kondisi potensial
mana pelayanan kesehatan diberikan. cedera ( KPC) (Depkes, 2006).
Fokus dari definisi ini adalah untuk Pengaturan keselamatan pasien
mencegah hasil pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan mutu
yang merugikan pasien atau yang tidak pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan
diinginkan. Institute of Medicine (2000) melalui penerapan manajemen resiko
mendefinisikan keselamatan pasien dalam seluruh aspek pelayanan yang
adalah “freedom from accidental disediakan oleh fasilitas pelayanan
injury”. Sedangkan Kelley dan Hurst kesehatan.
(AIHW, 2009) mendefinisikan
keselamatan pasien adalah tingkat
dimana menghindari, mencegah, dan TUJUAN
memperbaiki hasil atau cedera yang
Patient safety atau kesalamatan
merugikan dari proses pelayanan
pasien adalah suatu sistem yang
kesehatan. Rumah sakit sebagai sarana
membuat asuhan di rumah sakit menjadi
pelayanan kesehatan pada dasarnya
lebih aman. Untuk mencegah terjadinya
adalah untuk menyelamatkan pasien,
cedera yang disebabkan oleh kesalahan
keselamatan pasien merupakan prioritas
akibat melaksanakan suatu tindakan
bagi pelaksanaan lima isu penting
atau tidak mengambil tindakan yang
tentang keselamatan dirumah sakit,
seharusnya diambil. Tujuan dari
karena masalah keselamatan pasien
peningkatan program patient safety
berdasarkan 7 prisip keselamatan pasien pasien dirumah sakit saat melakukan
adalah agar pelayanan yang diberikan pelayanan kesehatan sehingga
oleh tenaga kesehatan sesuai dengan pelayanan kesehatan berjalan dengan
prosedur keselamatan pasien. aman sehingga tidak terjadi kejadian
yang tidak di inginkan terhadap pasien.

PEMBAHASAN

Keselamatan pasien merupakan


METODE
tanggung jawab semua pihak yang
Patient safety atau keselamatan berkaitan dengan pemberi pelayanan
pasien meruakan prinsip yang harus kesehatan. Stakeholder mempunyai
diterapkan dirumah sakit. metode yang tanggungjawab memastikan tidak ada
digunakan dalam pengkajian ini adalah tindakan yang membahayakan pasien.
metode deskriptif yaitu menjelaskan , Masyarakat, pasien, dokter, tenaga
menggambarkan serta melakukan perawat, tenaga kesehatan, peneliti,
analisa untuk menerapkan program kalangan professional, lembaga
patient safety berdasarkan 7 prinsip akreditasi rumah sakit dan pemerintah
keselamatan pasien dirumah sakit untuk memiliki tanggung jawab bersama
meningkatkan kualitas pelayanan dan dalam upaya keselamatan pasien
keselematan pasien. (Ballard, 2003). Pasien safety menjadi
prioritas utama dalam layanan
kesehatan dan merupakan langkah kritis
HASIL pertama untuk memperbaiki kualitas
pelayanan serta berkaitan dengan mutu
Hasil dari penelitian
dan citra rumah sakit (Depkes, 2008).
peningkatan program patient safety
owell (2004) menyatakan bahwa budaya
menggunakan metode Deskriptif dan
keselamatan merupakan faktor dominan
pendekatan menghasilkan suatu
dalam upaya keberhasilan keselamatan
pembelajaran melalui pemahaman dari
dan kunci bagi terwujudnya pelayanan
penelitian ini untuk melakukan
yang bermutu dan aman. Kedisiplinan,
penerapan keselamatan dan kesehatan
ketaatan terhadap standar, prosedur dan
protokol, bekerja dalam tim, kejujuran, pelayanan, keselamatan pasien dan
keterbukaan, saling menghargai adalah kepuasan pasien (Cahyono, 2008).
nilai dasar yang harus dijunjung tinggi. Rumah sakit adalah sarana pelayanan
Manajemen keselamatan pasien kesehatan yang dibutuhkan ketika
dilakukan dalam untuk mencapai tujuan seseorang sakit dan membutuhkan
yang telah ditetapkan. Seluruh tingkatan bantuan dengan tujuan untuk
manajer dituntut untuk memiliki menyelamatkan kondisi pasien Menurut
kemampuan kepemimpinan dan Robert (2008), pada dasarnya pelayanan
menjalankan fungsi manajerial. kesehatan bertujuan untuk menyehatkan
Pemimpin bertugas untuk membangun pasien. Keselamatan pasien (patient
visi, misi, mengkomunikasikan ide safety) sudah menjadi isu global di
perubahan, menyusun strategi sehingga pelayanan kesehatan saat ini. Indikator
setiap komponen dalam organisasi akan penilaian standarisasai mutu pelayanan
bekerja dengan memperhatikan kesehatan rumah sakit seperti Akreditasi
keselamatan (Cahyono, 2008). Mutu dan Joint Commission International
pelayanan sebagai hasil dari sebuah (JCI), juga telah banyak mencantumkan
sistem dalam organisasi pelayanan unsur keselamatan pasien di dalamnya.
kesehatan dipengaruhi oleh komponen Keselamatan pasien merupakan langkah
struktur dan proses. Organisasi (struktur pertama untuk memperbaiki kualitas
dan budaya), manajemen, sumber daya pelayanan. Salah satu upaya
manusia, teknologi, peralatan, finansial peningkatan mutu pelayanan tersebut
adalah komponen dari struktur. Proses dilaksanakan melalui pelaksanaan
pelayanan, prosedur tindakan, sistem program patient safety. Program patient
informasi, sistem administrasi, sistem safety telah dimulai sejak bulan Agustus
pengendalian, pedoman merupakan 2006. Selama periode waktu 4 tahun
komponen proses. Keselamatan pasien (Agustus 2006–Desember 2010)
merupakan hasil interaksi antara pelaksanaan program tersebut, terdapat
komponen struktur dan proses. Mutu kecenderungan peningkatan jumlah
pelayanan rumah sakit dapat dilihat dari insiden terkait patient safety. Tujuh
segi aspek-aspek sebagai berikut: aspek prinsip menuju keselamatan pasien
klinis pelayanan dokter, perawat dan rumah sakit terdiri dari:
terkait teknis medis, dan efektifitas
1. Kesadaran (awareness) tentang nilai 4. Mengembangkan sistem pelaporan.
keselamatan pasien,
5. Melibatkan dan berkomunikasi
2. Komitmen pelayanan kesehatan dengan pasien.
berorientasi patient safety.
6. Belajar dan berbagi pengalaman
3. Kemampuan mengidentifikasi faktor tentang keselamatan pasien.
risiko penyebab insiden terkait patient
7.Mencegah cedera melalui
safety.
implementasi sistem keselamatan pasien
4. Kepatuhan pelaporan insiden terkait
Melalui penerapan tujuh langkah
patient safety.
tersebut diharapkan hak pasien yang
5. Kemampuan berkomunikasi yang dijamin dalam Pasal 32 Undang-
efektif dengan pasien tentang faktor Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang
risiko insiden terkait patient safety. Rumah Sakit, terpenuhi. Hak tersebut
untuk memperoleh layanan kesehatan
6. Kemampuan mengidentifikasi akar
yang bermutu sesuai dengan standar
masalah penyebab masalah terkait
profesi dan standar prosedural
patient safety.
operasional serta layanan yang efektif
7. Kemampuan memanfaatkan dan efisien sehingga pasien terhindar
informasi tentang kejadian yang terjadi dari kerugian fisik dan materi.
untuk mencegah kejadian berulang.

Dalam membangun mutu pelayanan


rumah sakit harus menerapkan 7
langkah menuju keselamatan pasien PENUTUP
adapun 7 langkah tersebut adalah :
Patient safety merupakan inti dari
1. Membangun kesadaran akan nilai pelayanan kesehatan terutama dalam
keselamatan pasien; lingkup manajemen rumah sakit. Tujuan
patient safety adalah mengurangi risiko
2. Memimpin dan mendukung staf.
kerugian pasien dari kesalahan,
3. Mengintegrasikan aktivitas memberikan pelayanan pasien yang
pengelolaan risiko. lebih aman termasuk didalamnya
asesmen resiko, indentifikasi dan Jakarta : Gosyen
manajemen resiko terhadap pasien,
Publising.
pelaporan dan analisis insiden, dan
menerapkan solusi untuk mengurangi
serta meminimalisir timbulnya resiko. Hariyati, T. Sri. (2014).

Perencaan,

REFRENSI Pengembangan Dan

Utilisasi Tenaga
Djasri & Utarini. (2012).
Keperawatan. Jakarta:
Keselamatan Pasien Dan
Rajawali Pers.
Mutu Pelayanan
Hawkins, C. T., & Flynn, L.
Kesehatan: Menuju
(2015). Patient Safety
kemana?. Jurnal
Culture and Nurse-
Manajemen Pelayanan
Reported Adverse Events
Kesehatan. Vol. 15 No. 4.
in Outpatient

Hemodialysis Units.
Depkes RI. (2008). Panduan
Reserch and Theory for
Nasional Keselamatan
Nursing Practice: An
Pasien Rumah Sakit
Internastional Journal, 53-
(Patient Safety):
65.
Utamakan Keselamatan
Hidayat, A. Aziz. (2009).
Pasien. Jakarta: Depkes
Pengantar Konsep Dasar
RI.
Keperawatan. Buku 1.
Dermawan. (2013). Pengantar
Jakarta: Selamba Medika.
Keperawatan Profesional.
Kemenkes RI (2017). Budaya Keselamatan

Permenkes RI No. 11. Pasien di Ruang Rawat

Tentang Keselamatan Inap Rs.

Pasien. Sultan Angung Semarang.

Kozier, Barbara. (2010). Buku Tesis. FKM UI.

Ajar Fundamental Permadhi, A. (2013). Hubungan

Keperawatan: Konsep, Budaya Keselamatan

Proses, dan Praktik. Edisi Pasien Dalam Pelayanan

7. Jakarta : EGC. Keperawatan dan Insiden

Mulyono, M. Hadi dkk. (2012). Keselamatan Pasien di

Faktor Yang Berpengaruh Instalasi Rawat Inap RSD

Terhadap Kinerja Perawat dr. Soebandi. Skripsi.

di RS Tingkat III. 16. 06. Jember.

01. Jurnal AKK. Vol 2, No. Putra, A. Setia. Firawati dan

1. Pabuty, Aumas (2012).

Nasir, A. Muhith, A. dkk. Pelaksana Program

(2009). Komunikasi Keselamatan Paisen Di

Dalam Keperawatan Teori RSUD Solok. Jurnal

dan Aplikasi. Jakarta: Kesehatan Masyarakat.

Salemba Medika. Vol 6, No. 2.

Nurmalia, Devi. (2012). Simamora, R. H. (2018). Buku

Pengaruh Program Ajar Keselamatan Pasien

Mentoring Keperawatan Melalui Timbang Terima

terhadap Penerapan Pasien Berbasis


Komunikasi Efektif: SBAR. Identification into the Electronic

Medan: USUpress. System to Improve the Quality of

Nursing service. International

Journal Of Scientific &

Lombogia A. Rottie, J. & Technology Research. Vol. 8

Karundeng, M. (2016). NO. 09. Hal 1884-1886.

Hubungan Perilaku Simamora R. H (2018).

Dengan Kemampuan Pengaruh Penyuluhan

Perawatan Dalam Identifikasi Pasien

Melaksanakan dengan Menggunakan

Keselamatan Pasien Media Audiovisual

(Patien Safety) Di Ruang Terhadap Pengetahuan

Akut Instalasi Gawat Pasien Rawat Inap. Jurnal

Darurat RSUP Prof. DR. R. Keperawatan Silampari.

D. Kandou Manado. E- Vol. 3. No. 1 Hal 342-351

journal Keperawatan (e- Simamora. R.H (2019). Buku Ajar


Pelaksanaan Identifikasi Pasien.
kep). Vol. 4 No. 2. Ponorogo Jawa Timur : Uwals
Inspirasi Indonesia.
Simamora R. H (2018)

Documentation of Patients

Anda mungkin juga menyukai