TINJAUAN PUSTAKA
1. Supervisi
motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas
Bachtiar, 2009) :
telah tercapainya tujuan suatu organisasi. Tujuan pokok dari supervisi ialah
dan tepat, dalam arti lebih efektif dan efesien, sehingga tujuan yang telah
2008).
dilakukan hanya sekali bisa dikatakan bukan supervisi yang baik, karena
Tidak ada pedoman yang pasti mengenai berapa kali supervisi harus
penyesuaian yang akan dilakukan. Jika derajat kesulitannya tinggi serta sifat
kondusif dan nyaman yang mencakup lingkungan fisik, atmosfer kerja, dan
2) Sejalan dengan tujuan utama yang ingin dicapai, sifat supervisi harus
sama yang baik antara atasan dan bawahan, terutama pada saat proses
bawahan.
5) Strategi dan tata cara supervisi yang akan dilakukan harus sesuai dengan
dan tata cara yang sama untuk semua kategori bawahan, bukan merupakan
dengan perkembangan.
supervisi dengan baik ada beberapa syarat atau karasteristik yang harus dimilki
disupervisi. Atau apabila hal ini tidak mungkin, dapat ditunjuk staf khusus
otoriter.
5) Pelaksana supervisi harus mempunyai waktu yang cukup, sabar dan selalu
yang disupervisi.
langsung di tempat . Dengan perbedaan seperti ini, jelaslah bahwa untuk dapat
melaksanakan supervisi yang baik ada dua hal yang perlu diperhatikan
berbagai dampak dan kesan negatif, misalnya rasa takut dan tidak
Agar komunonikasi yang baik dan rasa memiliki ini dapat muncul,
2. Supervisi Keperawatan
yang ditujukan untuk perkembangan para perawat dan staf lainnya dalam
keahlian dan kecakapan para perawat (Suyanto, 2008). Supervisi terhadap kinerja
dilaksanakan oleh personil atau bagian yang bertangguung jawab antara lain
(Suyanto,2008):
1) Kepala ruangan
Ruang perawatan dan unit pelayanan yang berada di bawah unit pelaksana
efektif dan efesien. Oleh karena itu tugas dari seorang supervisor adalah
pelaksanaan tugas agar menyadari, mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf
Setiap sasaran dan target dilaksanakan sesuai dengan pola yang disepakati
berdasarkan struktur dan hirearki tugas. Sasaran atau objek dari supervisi
system dan prosedur yang tidak menyimpang, pembagian tugas dan wewenang,
2008).
keperawatan.
pelaksana keperawatan.
lebih baik.
menjadi tujuan utama, bukan malah menyibukkan diri mencari kesalahan atau
langsung.
2008):
mendokumentasikan.
2005.
Depkes.
memberikan tanda bila ada yang masih kurang dan berikan cacatan
sesuai standar.
prinsip tersebut harus memenuhi syarat antara lain didasarkan atas hubungan
dan harus mampu membentuk suasana kerja yang demokratis. Prinsip lain yang
harus dipenuhi dalam kegiatan supervisi adalah harus dilakukan secara objektif
tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam pelayanan keperawatan yang
supervisor harus melakukan dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan tugas dan
3.3.1. Persiapan.
pelaksana
lanjut supervisi
mengerjakan tugas. Model ini sering tidak adil karena hanya melihat sisi
sehingga sulit terungkap sisi positif, hal-hal yang baik ataupun keberhasilan
sehingga tidak hanya mencari kealahan atau masalah saja. Oleh karena itu
percaya sehingga hubungna antara perawat dan supervisor akan terbuka dam
4. KINERJA
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
kinerja merupakan hasil karya yang dapat dicapai seseorang atau kelompok
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
dan etika.
hasil kerja atau prestasi kerja para pemegang jabatan. Ada beberapa alasan
gaji; 2) Penilaian kinerja memberikan umpan balik bagi para manajer maupun
ini, baik yang positif maupun yang negatif untuk kemudian dirumuskan
efek sisipus. Ada beberapa efek negatif yang ditimbulkan penilaian kinerja
diantaranya:
dibuat hanya yang realistis dan mudah dicapai sehinnga dalam jangka
4. Apabila sistem penilaian dianggap tidak adil, dapat merusak moral dan
motivasi.
pendek. Hal ini terjadi apabila penilaian kinerja yang dilakukan adalah
masing-masing, tidak melanggar hukum, aturan serta sesuai moral dan etika,
dimana kinerja yang baik dapat memberikan kepuasan pada pengguna jasa.
pelaksanaan kegiatan dalam waku tertentu. Indikator yang berfokus pada hasil
masa kerja, serta status. Umur berpengaruh terhadap kinerja perawat karena
terhadap pekerjaan serta lebih terampil karena lama bekerja menjadi perawat.
ketrampilan yang dimiliki oleh perawat sehingga akan dapat membantu dalam
karena semakin lama masa kerja seorang perawat semakin banyak pengalaman
perawat karena semakin tinggi jabatan yang diembannya maka semakin tinggi
perawat (Tanjary,2009).
timbul apabila mereka diberi kesempatan untuk mencoba cara baru dan
mendapat umpan balik dari hasil yang diberikan. Oleh karena itu penghargaan
psikis dalam hal ini sangat diperlukan agar seseorang merasa dihargai dan
Suarly, 2009).
dan aktivitas yang digunakan oleh perawat dalam merawat klien guna untuk
Penilaian kinerja merupakan alat yang paling dapat dipercaya oleh manajer
RS.
keseluruhannya.
Dengan manfaat diatas maka dapat diidentifikasi siapa saja staf yang
menduduki jabatan serta tanggung jawab yang lebih besar pada masa yang
akan datang atau mendapatkan imbalan yang lebih baik. Sedangkan karyawan
yang terhambat disebabkan karena kemauannya serta motivasi dan sikap yang
adanya pelayanan keperawatan yang bermutu. Hal ini dapat dilihat dari adanya
asuhan keperawatan. Fokus asuhan keperawatan berubah dari peran kuratif dan
2) Sumber data adalah klien, keluarga atau orang yang terkait, tim
kesehatan klien masa lalu, status kesehatan klien saat ini, status
tanda atau gejala (S), atau terdiri dari masalh dan penyebab (PE).
diagnosa keperawatan.
terbaru.
keperawatan.
klien.
dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan. Adapun
asuahan keperawatan.
perencanaan.
penampilan yang diinginkan ada kulaitas struktur, proses atau hasil yang dapat
dilakukan dan disimpan pada masing-masing status atau pada tempat khusus,