Anda di halaman 1dari 17

Kutipan dan

Rujukan

Kelompok 2
Nama Anggota Kelompok
1. Willy Sutanto (21050117130078)
2. Victor Brilliant Loppies (21050117130089)
3. Wimar Sabiq Alfani (21050117120029)
4. Utsman Heru (21050117140040)
5. Miko Palti Situmorang (21050117120026)
6. Juventino Satrio Pendowo (21050120120038)
7. Faizal Rizky Susilo (21050120130098)
8. Muhammad Royan Ahfadz (21050120120027)
9. Alexsandro Davis Bany (21050120120003)
1.
Kutipan
Definisi

Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Fungsi Kutipan

Untuk menunjang fakta, konsep, gagasan atau untuk memberikan informasi


tentang sumber data, gagasan dan lain-lain yang relevan.

Untuk memberikan penjelasan penambahan tentang suatu masalah


yang dikemukakan dalam teks atau untuk menjelaskan definisi istilah secara
cermat.
Prinsip Kutipan
Sebagai pengutip tidak diperkenankan untuk mengubah apapun, kata atau
kalimat, meski bertujuan untuk membenarkan ejaan atau sebagainya.

Dalam mengutip gagasan seseorang, pengutip diperbolehkan menghilangkan


beberapa kata atau kalimat yang dikiranya tidak mengubah arti atau makna
dari gagasan yang dikutip.

Sebelum mengutip, pengutip harus mempertimbangkan terlebih dahulu


apakah kutipan tersebut perlu dilakukan atau tidak.

Pengutip harus memperhatikan ketelitian dan ketepatan kutipan, termasuk


penting atau tidak kutipan dilakukan.

Perhatikan teknik dan jenis kutipan. Sebaiknya jangan terlalu sering


mengunakan jenis kutipan langsung.
Jenis-jenis Kutipan
1. Kutipan Langsung
Ciri-ciri:
Tidak boleh melakukan perubahan apapun teradap teks atau bagian
teks yang kita kutip.
Tanda tiga titik berspasi (…) digunakan apabila ada bagian kutipan yang
dihilangkan

Kutipan langsung dibagi menjadi 2 yaitu Kutipan Lansung Pendek dan


Kutipan langsung panjang
Jenis-jenis Kutipan
a. Kutipan Langsung Pendek
Ciri-ciri:
Diintegrasikan langsung dengan tulisan yang kita buat
Diapit tanda kutip (“ “) .
Diberi sumber kutipan
Contoh:
Senada dengan yang dikatakan Jogiyanto, “sistem adalah kumpulan
komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan tertentu” (Ladjmudin, 2005:1)
Jenis-jenis Kutipan
b. Kutipan Langsung Panjang
Ciri-ciri:
Dipisahkan dari teks kita dengan spasi dan ukuran huruf lebih kecil
Boleh diapit tanda kutip (“ “) atau tidak.
Diberi sumber kutipan
Contoh:
Definisi sistem informasi menurut Ladjmuddin (2005:13) adalah sebagai
berikut:
“Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-
komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Atau
sekumpulan prosedur yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi
pengambil informasi dan atau untuk menggendalikan organisasi.”
Jenis-jenis Kutipan
2. Kutipan Tidak Langsung
Ciri-ciri:
Diperkenankan menggunakan kata-kata sendiri tetapi tidak mengubah
makna pada teks aslinya
Diintegrasikan dengan teks
Tidak diapit oleh tanda kutip (“ “)
Harus menyertakan sumber kutipan

Contoh:
Banyak definisi mengenai arti cinta. Subroto (2008:16) mendefiniskan
cinta sebagai suatu kehidupan. Menurutnya kehidupan terbentuk
dimulai dengan bercinta.
2.
Rujukan
Definisi

Rujukan adalah sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk


menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas. Dikenal juga dengan
sebutan referensi. Rujukan mungkin menggunakan faktual ataupun non faktual.
Rujukan faktual terdiri atas kesaksian, statistik contoh, dan objek aktual. Rujukan
dapat berwujud dalam bentuk bukti, nilai-nilai, dan/ atau kredibilitas. Sumber materi
rujukan adalah tempat materi tersebut ditemukan.
Jenis-jenis Rujukan
Materi-materi rujukan faktual dan rujukan non faktual mungkin muncul dalam
tiga bentuk:

1. Bukti seperti contoh-contoh, statistik, dan kesaksian.


2. Nilai-nilai yang dianut oleh orang-orang yang menerima argumentasi
(anggota khalayak).
3. Kredibilitas pemberi informasi (pembicara).
Contohnya: seorang pemberi informasi mungkin merujuk pada
pengalamannya sendiri untuk menyakinkan pemirsanya bahwa ia
adalah orang yang cakap.
Sistem Rujukan
Yang dimaksud Sistem Rujukan di sini adalah dalam konteks penulisan karya ilmiah,
yaitu sebuah sistem yang digunakan sebagai referensi atau sumber dari seorang
penulis untuk menyatakan sesuatu dalam karya tulisannya. Berikut adalah dua
sistem pendokumentasian sumber bacaan yang sering digunakan:
• Sistem catatan (note-bibliography)
Menyajikan infomasi mengenai sumber dalam bentuk catatan kaki
(footnotes) atau catatan belakang (end notes) atau langsung dalam daftar
pustaka (blibiography).
• Sistem langsung (parenthetical-reference)
Sistem ini menempatkan informasi mengenai sumber dalam tanda kurung
dan diletakkan (a) langsung pada bagian yang dikutip, (b) pada daftar kutipan (list
of work cited), atau (c) pada daftar pustaka.
• Sistem Catatan
Jika dalam sistem catatan terjadi perujukan lanjutan yang merujuk
pada sumber yang sama, digunakan singkatan yang berasal dari bahasa Latin
untuk merujuk sumber pertama. Singkatan itu adalah,
a. Ibid. : singkatan ini berasal dari kata lengkap ibidem yang berarti ‘pada
tempat yang sama’. Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan mengacu
langsung pada karya yang disebut dalam perujukan nomor sebelumnya. Jika
nomor halaman pengacuan sama, tidak perlu dicantumkan nomor halaman.
b. Op.Cit. : singkatan ini berasal dari gabungan kata opere citato yang
berarti ‘pada karya yang telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika perujukan
lanjutan mengacu perujukan pertama yang berasal dari buku namun diselingi
perujukan lain. Teknik penulisannya: nama belakang penulis, diikuti oleh op.cit.,
diikuti nomor halaman jika nomor halaman pengacuan berbeda dari perujukan
pertama.
• Sistem Catatan
c. Loc.Cit : singkatan ini berasal dari gabungan kata loco citato yang
berarti ‘pada tempat yang telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika perujukan
lanjutan mengacu perujukan pertama yang berasal dari artikel dalam majalah,
ensiklopedi, surat kabar, namun diselingi perujukan lain. Oleh karena hanya
merupakan bagian dari suatu buku, majalah, surat kabar (atau opus ‘karya’),
artikel dirujuk dengan locus yang berarti ‘tempat’. Teknik penulisannya: nama
belakang penulis, diikuti oleh loc.cit., diikuti nomor halaman jika nomor
halaman pengacuan berbeda dari perujukan pertama.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai