BAB II Tinjauan Pastaka
BAB II Tinjauan Pastaka
TINJAUAN PUSTAKA
antara pembentukan panas dan kehilangan panas agar dapat mempertahankan suhu
Menurut (Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2016) termoregulasi tidak efektif
coklat , suatu jaringan yang bertanggung jawab menghasilkan panas pada neonatus.
Pengaturan suhu lingkungan netral untuk bayi berat lahir rendah pda prakteknya
gangguan oksigen relatif, dengan konumsi kalori untuk produksi panas yang tetap
5
d. Proses penuaan
e. Dehidrasi
Suhu tubuh secara normal dipertahankan pada rentang yang sempit, walaupun
terkena suhu lingkungan yang bervariasi. Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus yang
panas tergantung pada aktivitas metabolik dan aktivitas fisik. Kehilangan panas
Adapun gejala perubahan suhu pada bayi BBLR dengan termoregulasi tidak
efektif adalah :
1) Kulit dingin/hangat
6
2) Menggigil
1) Piloereksi
4) Pucat
6) Takikardia
7) Kejang
8) Kulit kemerahan
a. Radiasi
Radiasi merupakan emisi energy panas dari permukaan tubuh yang hangat
yangmempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi karena benda tersebutakan
b. Konduksi
Konduksi merupakan transfer panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin seperti : meja, tempat tidur atau timbangan yang
temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi
7
c. Konveksi
melalui aliran udara atau air. Kehilangan panas tubuh yang terjadi pada saat bayi
d. Evaporasi
pada bayi dengan berat badan lahir rendah yaitu sebagai berikut :
b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat, serta segera mengganti
c. Tempatkan bayi pada ruangan yang panas. Suhu ruangan atau kamar hendaknya
dengan suhu 28° C – 30°C untuk mengurangi kehilangan panas karena radiasi.
d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya. Pelukan ibu pada tubuh
f. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir. (Yeyeh, 2010)
8
B. Asuhan Keperawatan Pada BBLR dengan Termoregulasi Tidak Efektif
1. Pengkajian
a. Identitas
keselamatan pasien agar tidak terjadi kesalahan yang nantinya bisa berakibat fatal
jika klien menerima prosedur medis yang tidak sesuai dengan kondisi klien seperti
salah pemberian obat, salah pengambilan darah bahkan salah tindakan medis.
Nama, umur (bayi dengan berat lahir < 2500 gram), jenis kelamin, alamat, nama
orang tua.
a. Pengkajian umum
c. Suhu tubuh
9
1) Tentukan suhu kulit dan aksila.
d. Pengkajian kulit
melepuh, abrasi, atau daerah terkelupas, terutama dimana peralatan pemantau infus
atau alat lain bersentuhan dengan kulit. Periksa juga dan catat preparat kulit yang
2) Tentukan tekstur dan turgor kulit kering, lembut, bersisik, terkelupas dan lain-
lain.
2. Diagnosis Keperawatan
klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang
respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan
dengan kesehatan.
termoregulasi tidak efektif masuk kedalam sub kategori keamanan dan proteksi
10
lingkungan ekstrem, ketidakadekuatan suplai lemak subkutan, dan berat badan
ekstrem. Gejala tanda mayor objektifnya yaitu kulit dingin/hangat, menggigil, suhu
tubuh fluktuatif. Gejala tanda minor objektifnya piloereksi, pengisian kapiler >3
kejang, kulit kemerahan, dasar kuku sianotik.(Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2016)
menggigil, suhu tubuh fluktuatif, piloereksi, pengisian kapiler >3 detik, tekanan
yang terdiridari 5 kategor dan subyek kategori dan 14 subkategori.(Tim pokja SIKI
diobservasi dan diukur meliputi kondisi, perilaku, atau dari persepsi pasien,
intervensi .(Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019). Intervensi utama yang digunakan
untuk pasien BBLR dengan termoregulasi tidak efektif berdasarkan Standar luaran
11
Tabel 1
Rencana keperawatan pada bayi BBLR dengan termoregulasi tidak efektif
12
e) Gunakan Topi Bayi
untuk mencegah
kehilangan panas pada
bayi baru lahir
f) Tempatkan bayi baru
lahir di bawah radiant
warmer
g) Pertahankan
kelembapan inkubator
50% atau lebih untuk
mengurangi kehilangan
panas karena proses
evaporasi
h) Atur suhu inkubator
sesuai kebutuhan
i) Hangatkan terlebih
dahulu bahan – bahan
yang akan kontak
dengan bayi
j) Hindari meletakkan
bayi di dekat jendela
terbuka atau di area
aliran pendingin
ruangan atau kipas
angin
k) Gunakan matras
penghangat, selimut
hangat, dan penghangat
ruangan untuk
menaikkan suhu tubuh
l) Gunakan kasur
pendingin, water
water circulating blankets,
ice pack atau gel pad
dan intravascular
13
cooling catheterization
untuk menurunkan
suhu tubuh
m) Sesuaikan suhu
lingkungan dengan
kebutuhan pasien
Edukasi:
a) Jelaskan cara
pencegahan heat
exhaustion dan heat
stroke
b) Jelaskan cara
pencegahan hipotermi
karena terpapar udara
dingin
c) Demontrasikan teknik
perawatan metode
kanguru (PMK) untuk
bayi BBLR
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
antipiretik
4. Implementasi
14
mencatat tindakan keperawatan dan respons klien terhadap tindakan
5. Evaluasi
adalah aspek penting proses keperawatan karena kesimpulan yang ditarik dari
f) Ventilasi membaik
15