Artikel Modul 2
Artikel Modul 2
2018/2019 ARTIKEL
MODUL 2
PERENCANAAN AGREGAT, DISAGREGASI, DAN JADWAL INDUK PRODUKSI
1. PERENCANAAN AGREGAT
1.1 Pengertian Perencanaan Agregat
Perencanaan agregat adalah perencanaan yang dibuat untuk menentukan total
permintaan dari seluruh elemen produksi dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan.
Perencanaan agregat juga dikenal sebagai penjadwalan agregat yaitu suatu pendekatan
yang dilakukan perusahaan untuk menentukan kuantitias dan waktu produksi pada
jangka waktu menengah (biasanya antara 3 sampai 12 bulan). Perencanaan agregat
dapat digunakan dalam menentukan jalan terbaik untuk memenuhi permintaan yang
diprediksi dengan menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat
persediaan, tingkat tenaga kerja lembur, tingkat subkontrak, dan variabel lain yang
dapat dikendalikan (Diana, 2013).
LABORATORIUM SISPROMASI 1
Perencanaan dan Pengendalian Produksi MODUL
2018/2019 ARTIKEL
LABORATORIUM SISPROMASI 2
Perencanaan dan Pengendalian Produksi MODUL
2018/2019 ARTIKEL
modal untuk persediaan, padahal modal dapat digunakan untuk kegiatan lain yang
menguntungkan (Baroto, 2002).
b. Chase strategy (Zero-Inventory Plan)
Strategi ini tidak menyediakan persediaan untuk produksi, digunakan dengan cara
menambah atau mengurangi jumlah tenaga kerja yang sudah ada. Jika tingkat
produksi rendah dapat dilakukan layoff tenaga kerja dan sebaliknya, jika tingkat
produksi tinggi dapat dilakukan hiring. Kelemahan dari strategi ini adalah
perusahaan harus mengeluarkan biaya hiring dan layoff.
c. Subkontrak (Subcontract)
Suatu strategi perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam
memenuhi permintaan dengan cara bekerja sama dengan perusahaan lain untuk
pembuatan produk. Kelebihannya adalah pekerjaan dapat lebih cepat selesai dan
permintaan terpenuhi, namun kelemahannya adalah kita tidak dapat mengetahui
kualitas produknya terjamin.
d. Mixed Plans (Mixed Strategy)
Merupakan gabungan perubahan dua atau lebih strategi murni sehingga diperoleh
perencanaan produksi fleksibel.
e. Transportation Models
Metode ini merupakan kasus khusus dari program linear yang dapat digunakan
untuk menganalisis pengaruh dari persediaan dan backorder dengan menggunakan
lembur dan subkontrak.
LABORATORIUM SISPROMASI 3
Perencanaan dan Pengendalian Produksi MODUL
2018/2019 ARTIKEL
LABORATORIUM SISPROMASI 4
Perencanaan dan Pengendalian Produksi MODUL
2018/2019 ARTIKEL
3. Disagregasi
3.1 Pengertian Disagregasi
Proses disagregasi adalah proses merubah hasil rencana agregat menjadi jumlah yang
harus diproduksi untuk setiap produk atau item. Perencanaan agregat merencanakan
jumlah produk yang akan diproduksisecara keseluruhan. Hal ini akan berguna apabila
perencanaan tersebut di disagregasi menjadi jumlah produk untuk masing-masing
produk individu (Bedworth, 1986).
3.2 Tujuan Disagregasi
Tujuan dari proses disagregasi adalah untuk menyusun jadwal induk produksi (JIP)
setelah diketahui jadwal produksi agregatnya. Dengan kata lain proses disagregasi
adalah proses perencanaan yang dibuat untuk seluruh produk yang menggunakan
unsur yang sama dan dirinci kedalam masing–masing produk yang berbeda (Ginting,
2007).
3.3 Karakteristik Disagregasi
Beberapa karakteristik disagregasi, yaitu :
a. Perencanaan produksi agregat dilanjutkan dengan proses disagregasi.
b. Proses disagregasi mengembalikan rencana produksi dalam bentuk end item.
c. Hasil dari disagregasi adalah Jadwal Induk Produksi (JIP) atau Master Production
Schedule (MPS).
d. JIP atau MPS dipergunakan sebagai dasar untuk membuat perencanaan yang lebih
rinci (kebutuhan material, kebutuhan kapasitas, dan jadwal operasi).
LABORATORIUM SISPROMASI 5
Perencanaan dan Pengendalian Produksi MODUL
2018/2019 ARTIKEL
LABORATORIUM SISPROMASI 6
Perencanaan dan Pengendalian Produksi MODUL
2018/2019 ARTIKEL
REFERENSI
Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dna pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bedworth, David D., Bailey, James E. 1987. Intregated Production Control Systems.
Singapore : John Wiley and Sons Inc.
Gasperz, V. 2004. Production Planning and Inventory Control. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Umum
Ginting, R. 2007. Sistem Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Heizer, Jay & Barry Render.2010. Manajemen Operasi. Edisi Ketujuh Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat
Kotler, Philip (1967). Marketing Management: Analysis, Planning and Control.
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall.
Sofyan, Diana. 2013. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Graha Ilmu.
LABORATORIUM SISPROMASI 7