Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DIKA PRAYOGI

NIM : 18310077
KELAS : AKUNTANSI REGULER MALAM
MATA KULIAH : AKUNTANSI KEPERILAKUAN
DOSEN PENGAMPU : Dr. Sri Wahyuni, SE., MSi.

CRITICAL REVIEW KE 3
PENGARUH URUTAN PENYAJIAN INFORMASI DAN PERSONALITAS TERHADAP REVISI
KEYAKINAN INVESTOR ( SEBUAH STUDI EKSPERIMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN)
Abdul Hamid Habbe1 , Henni Mande2
Universitas Of Hasanuddin1, SIE Panca Bakti Palu2
1. Research Problem
Dalam artikel ini research problemnya adalah adanya perilaku reaksi individu terhadap order dan timing
atas dua informasi yang berbeda. Sesuai dengan pendapat Hogarth dan Einhorn yang menemkan bukti
bahwa dalam kondisi tertentu individu cenderung membobot informasi terkini lebih penting dari
informasi sebelumnya atau dengan kata lain terjadi efek resensi ((recency effect), sehingga seseorang
cenderung mengambil keputusan yang bias, karena keputusannya didasarkan pada infirmasi terakhir yang
diterima bukan pada subtansi informasi itu sendiri. Sehingga dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :
 Apakah recency effect mempengaruhi revisi keyakinan investor ?
 Apakah anchoring effect mempengaruhi revisi keyakinan investor ?
 Apakah interaksi antar personalitas dengan urutan informasi mempengaruhi revisi keyakinan
investor?

2. Why is Problrm/ Question Importan ?


Permasalahan dalam artikel ini penting untuk diteliti karena investor dapat melakukan revisi
keyakinan dipengarihi oleh keyakinan awal (Anchor).Teori mengatakan bahwa anchor besar (Kecil) akan
lebih menurun (meningkat) disebabkan informasi negatife(positif) dibanding anchor kecil(besar).
Sehingga urutan informasi (recency effect dan anchoring effect) dan interaksi antar personalitas dengan
urutan informasi mempengaruhi revisi keyakinan investor pada penyajian informasi secara berurutan dan
bersifat campuran.
3. Authors approach to Solving the problem
Dalam artikel ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunkan metode
eksperimen 2 x 2 factorial between subject design. Between subject design digunakan untuk menghindari
deman effect yaitu subjek mempengaruhi arah dari kondisi atau treatmen yang diberikan. Faktor
treatment adalah urutan penyajian infirmasi 2 level berdasarkan sifatnya (bed news dan good news), dan
toleransi ambiguitas 2 level (ambiguitas rendah dan tunggi).
4. Assumptions abaut real word
Dalam artikel penelitian ini asumsi yang bersedar adalah Tidak terdapat interaksi atau joint effect
antara urutan informasi dan Toleransi Ambiguitas terhadap rata-rata revisi keyakinan. Toleransi
Ambiguitas tidak memoderasi pengaruh urutan informasi terhadap revisi keyakinan. Arah hubungan yang
diajukan dalam hipotesis tiga bahwa investor dengan toleransi ambiguitas tinggi akan merevisi
keyakinannya lebih kecil daripada investor dengan toleransi ambiguitas rendah tidak terbukti
5. Relevant Theories
Menurut Tubbs dkk (1990) menguji urutan bukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
revisi keyakinan auditor. Hasilnya menunjukkan bahwa pertimbangan dan keputusan auditor hanya
memberi penekanan pada urutan bukti yang paling terakhir walaupun level signifikansi bukti tersebut
belum tentu tinggi. Messier (1992) yang memberikan bukti bahwa staff auditor yang menerima bukti yang
bersifat kompleks dan beragam (informasi negatif dan positif) dengan pola pengungkapan sekuensial,
maka recency effect akan terjadi. Anchoring effect menjelaskan penyebab recency effect sehingga pada
kondisi penyajian informasi secara berurutan dan informasi yang disajikan bersifat campuran maka
diprediksi terjadinya recency effect dan anchoring effect.
Individu dengan toleransi ambiguitas rendah (intolerance for ambiguity) akan cenderung melihat
suatu hal sebagai “hitam-putih” belaka, dan mudah untuk mengganti atau mengubah keyakinannya ketika
menerima sebuah informasi baru, jika informasi tersebut bertentangan dengan informasi yang sebelumnya
didapat. Sebaliknya, individu dengan toleransi ambiguitas yang tinggi, cenderung melihat sesuatu dengan
lebih jernih, dan tidak mudah merubah keyakinannya ketika menerima informasi baru yang bertentangan
dengan informasi sebelumnya.
6. Hypotheses
Pengembangan hiporesis dalam artikel ini adalah sebagai berikut :
H1 : Terjadi recency effect pada revisi keyakinan investor dari penyajian informasi yang bersifat
campuran dan disajikan secara berurutan.
H2 : Terjadi anchoring effect pada revisi keyakinan investor dari penyajian informasi yang bersifat
campuran dan disajikan secara berurutan.
H3 : Terdapat interaksi antara toleransi ambiguitas dengan urutan buktu yang disajikan dan akan
mempengaruhi pertimbangan (revisi keyakinan) yang diambil oleh investor. Investor dengan ambiguitas
tinggi akan merevisi keyakinannya lebih kecil dari investor dengan toleransi ambiguitas rendah.
7. Dependent and Independent variable
Dalam penelitian ini ada 6 variabel yang diklasifikasikan sebagai berikut :
 Variabel Dependen : Revisi keyakinan investor.
 Variavel Independen : Urutan Informasi, Recency effect, Anchoring effect
 Variabel Moderasi : 1. Personalitas – Toleransi Ambiguitas

8. Sample
Dalam artikel ini sampelnya adalah Mahasiswa Program Study Magister Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Hasanudin yang telah menempuh Mata kuliah Market Based Accounting Research
(MBAR) yaitu sebanyak 75 mahasiswa. Pemilihannya dengan cara random, adapun pemilihan mahasiswa
sebagai sampel karena mahasiswa dianggap memiliki pengetahuan dasar bukan mengandalkan
pengalaman.
9. Statistical Tests
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan uji t, Uji Kruskal-
Wallis dan Anova Twp Way. Dalam penelitian ini H! dan H2 dianalisis dengan menggunakan analisis uji
t dan diperkuat dengan uji kruskal-wallis, dan H3 dianalisis menggunakan uji t dan anova two way.
10. Results
Dalam penelitian ini terdapat sebanyak 75 responden yang datanya dapat diolah. Hasil pengujian
H1 memberikan bukti empiris yang meyakinkan bahwa terjadi recency effect pada revisi keyakinan
investor dari penyajian informasi yang bersifat campuran dan disajikan secara berurutan. Hasil pengujian
H2 didapatkan bahwa hasil ststistik terbukti secara meyakinkan bahwa terjadi anchoring effect pada revisi
keyakinan investor dari penyajian informasi yang bersifat campuran dan disajikan secara berurutan.
Hasil uji anova untuk H3 menunjukkan bahwa urutan informasi memberikan nilai F sebesar
111.728 dan signifikan pada 0,05 (p<0,05). Hal ini berarti bahwa ada perbedaan signifikan rata-rata revisi
keyakinan antara grup urutan informasi. Toleransi Ambiguitas memberikan nilai F sebesar 0,001 dan
tidak signifikan pada 0,05 (p>0,05). Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara rata-
rata revisi keyakinan TA tinggi dengan rata-rata revisi keyakinan TA rendah. Hasil interaksi antara urutan
informasi dan Toleransi Ambiguitas memberikan nilai F sebesar 2,530 dan tidak signifikan pada 0,05
(p>0,05). Hal ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh bersama atau joint effect antara urutan informasi
dan Toleransi Ambiguitas terhadap rata-rata revisi keyakinan. Toleransi Ambiguitas tidak memoderasi
pengaruh urutan informasi terhadap revisi keyakinan. Hipotesis 3 tidak terdukung. Adjust RSquare
sebesar 0,658 berarti bahwa variabilitas revisi keyakinan yang dapat dijelaskan oleh variabel urutan
informasi, Toleransi Ambiguitas, dan interaksi antara urutan informasi dan Toleransi Ambiguitas adalah
sebesar 65,8%.
11. Conclusion
Recency effect terjadi pada penyajian informasi secara berurutan dan bersifat campuran. Investor
membobot informasi terakhir lebih penting atau lebih besar daripada informasi sebelumnya sehingga
dikatakan telah tejadi recency effect. Anchoring effect terjadi pada penyajian informasi secara berurutan
dan bersifat campuran. Anchor besar (kecil) lebih menurun (meningkat) disebabkan informasi negatif
(positif) dibanding anchor kecil (besar).
Tidak terdapat interaksi atau joint effect antara urutan informasi dan Toleransi Ambiguitas
terhadap rata-rata revisi keyakinan. Toleransi Ambiguitas tidak memoderasi pengaruh urutan informasi
terhadap revisi keyakinan. Arah hubungan yang diajukan dalam hipotesis tiga bahwa investor dengan
toleransi ambiguitas tinggi akan merevisi keyakinannya lebih kecil daripada investor dengan toleransi
ambiguitas rendah tidak terbukti.
12. Improvement / Extensions
Secara keseluruhan, artikel ini sudah cukup lengkap dan memenuhi standar penulisan. Namun,ada
beberapa hal yang kurang antara lain penulis tidak mencantumkan kerangka konseptual penelitian ini.
Meskipun tidak ada keharusan untuk mencantumkan kerangka konseptual dalam suatu nartikel
penelitian, namun akan lebih baik bila kerangka konseptual dicantumkan dalam artikel penelitian,
sehingga memudahkan pembaca dalam memahami hubungan antar variabel.

Anda mungkin juga menyukai