Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PAI

SUNAN MURIA

Disusun oleh :
1. DEVI ENJELINA(05)
2. DINDA APRILIA (07)
3. ELEN GUSTIDA ( 09)

SMA PGRI 1 JOMBANG


JL.PATTIMURA V/73 JOMBANG
2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang tekah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Makalah PAI Sunan Muria ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tuga tugas Bpk. Qodir
pada mata pelajaran PAI. Selain itu makalah ini juga bertjuan untuk
menambah wawasan tentang Sunan Muria bagi pembaca.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Qodir yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jombang, 21 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………............
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………….
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………….
C. TUJUAN ……………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN……………………………………………………………
B. SARAN…………………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Pada abad 15 para saudagar muslim telah mencapai kemajuan pesat dalam
usaha bisnis dan dakwah hingga mereka memiliki jaringan di kota-kota bisnis di
sepanjang pantai Utara. Komunitas ini dipelopori oleh Walisongo yang
membangun masjid pertama di tanah Jawa, Masjid Demak yang menjadi pusat
agama yang mempunyai peran besar dalam menuntaskan Islamisasi di seluruh
Jawa.Walisongo berasal dari keturunan syeikh ahmad bin isa muhajir dari
hadramaut. Beliau dikenal sebagai tempat pelarian bagi para keturunan nabi dari
arab saudi dan daerah arab lain yang tidak menganut syiah. Walisongo adalah
sebuah majelis dakwah yang didirikan oleh Sunan Gresik (Maulana Malik
Ibrahim), pada tahun 1404 Masehi (808 Hijriah). Arti lain walisongo dalam Bahasa
Jawa songo berasal dari kata sanga yang artinya sembilan, jadi bisa diartikan
walisongo adalah jumlah wali yang ada sembilan, sedangkan dalam Bahasa
Arab songo atau sanga berasal dari kata tsana yang artinya mulia dan bisa
diartikan sebagai wali yang mulia. Era walisongo adalah era berakhirnya dominasi
Hindu-Budha dalam budaya Nusantara dan digantikan dengan kebudayaan  Islam
di Indonesia. Walisongo merupakan simbol penyebaran agama Islam di Indonesia,
khususnya di daerah Jawa. Banyak tokoh-tokoh selain para walisongo yang
membantu dalam membangun Islam di tanah Jawa ini, namun para walisongo yang
paling berperan besar dalam membangun kerajaan Islam ditanah Jawa ini.
Penyebaran agama Islam di Jawa terjadi pada waktu kerajaan Majapahit
runtuh disusul dengan berdirinya kerajaan Demak. Era tersebut merupakan masa
peralihan kehidupan agama, politik, dan seni budaya. Di kalangan penganut agama
Islam tingkat atas ada sekelompok tokoh pemuka agama dengan sebutan Wali.
Zaman itu pun dikenal sebagai zaman “kewalen”. Para wali itu dalam tradisi Jawa
dikenal sebagai “Walisanga”, yang merupakan dikelompokkan sebagai pemangku
kekuasaan pemerintah yaitu Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan
Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga,
dan Sunan Gunung Jati.

B. Rumusan masalah
 1.bagaimana kehidupan yang di miliki sunan muria?
2. Bagaimana pengajaran  agama  yang disebarkan oleh sunan muria?

C.Tujuan
1. Mendiskripsikan  kehidupan yang di miliki sunan muria.
2. Mendiskripsikan pengajaran  agama  yang disebarkan oleh sunan muria.
3. Mengetahui peran sunan muria dalam menyebarkan agama islam di nusantara.

BAB II
PEMBAHASAN

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sunan Muria adalah salah satu wali sangat intelektual yang menjadi
pembaharu masyarakat pada masanya. Pengaruh mereka rasakan dalam
beragam bentuk manifestasi peradapan baru masyarakat jawa, mulai dari
kesehatan, bercocok tanam, perniagaan, kebudayaan, kesenian, masyarakat,
hingga ke pemerintahan.
Ajaran Islam yang di ajarkan Sunan Muria mengajarkan mengenal
kecintaan terhadap lingkungan dan menyebarkan agama dengan kesenian.
Ajarannya ini membuat di cintai oleh rakyatnya. Kehidupan yang sederhana
dan membaur dengan rakyat menjadi kunci dakwahnya memiliki wilayah
yang luas. Ia tidak tertarik dengan politik dan kekuasaan yang mungkin pada
saat itu bisa ia raih.
B. Saran
Ajaran yang di sebarkan Sunan Muria saat ini memang masih ada
yang mempertahankan namun banyak yang sudah bergeser. Seharusnya
masyarakat bisa lebih melihat ajaran Sunan Muria yaitu ajaran yang
merakyat, yaitu tidak memaksa ajaran islam ke orang lain dengan kekerasan.

Anda mungkin juga menyukai