Contoh:
Distribusi Bahan Kimia (Lanjutan)
Perlu memutuskan apakah
membuang inert sebelum
reaksi...
Jelas, kemudahan dan biaya pemisahan harus ditaksir. Ini dapat dilakukan
dengan memeriksa sifat fisika dimana pemisahan didasarkan, dan
menunjukkan secara tidak langsung pemakaian simulasi.
Distribusi Bahan Kimia (Lanjutan)
Heuristik 4: Masukkan aliran cair atau penyingkiran uap
untuk menyediakan jalan keluar bagi spesies
yang
– masuk proses sebagai pengotor dalam umpan
– dihasilkan oleh reaksi samping irreversibel
jika spesies tersebut dalam jumlah yang sangat
kecil dan/atau sulit dipisahkan dari bahan kimia
lain
Contoh: kalang sintesa NH3.
Data kinetika
DHR ko
Reaction 3 2
E/R (oR)
Btu/lbmole lbmole/(hr ft atm )
1 -4,800 206,000 13,600
2 -79,200 11.7 3,430
3 -91,800 4.6 x 108 21,300
Pembuatan Allyl Chloride (Lanjutan)
9.60E-04
9.70E-04
9.80E-04
9.90E-04
1.00E-03
1.02E-03
1.01E-03
-0.4
-0.8
ln(k) -1.2
ln(k1)
-1.6 ln(k2)
1/T (980<T<1042 deg R) ln(k3)
MeOAc
HOAc
Reaction
zone
MeOH
H2O
®
MeOH + HOAc ¬ MeOAc + H2O
Pemisahan
Heuristik 9: Pisahkan cairan menggunakan kolom distilasi
dan stripping, ekstraktor cair-cair, diantara
operasi sejenis.
Reaktan berlebih
Pengencer inert
Tembakan dingin.
Transfer Panas dalam Reaktor (Lanjutan)
Heuristik 13: Untuk panas reaksi yang kurang eksotermis,
sirkulasi fluida reactor ke pendingin luar, atau
gunakan bejana berjaket atau koil pendingin.
Juha pertimbangkan penggunaan pendingin sela.
Transfer Panas dalam Reaktor (Lanjutan)
Contoh: Desain TVA untuk sintesa NH3 converters
Transfer Panas dalam Reaktor (Lanjutan)
Reaktor Endotermis diperlakukan dengan cara serupa:
Heuristik 14: Untuk mengendalikan suhu panas reaksi yang
sangat endotermis, pertimbangkan pemakaian
reaktan berlebih, pengencer inert, dan tembakan
panas. Ini akan memengaruhi distribusi kimia
dan harus disisipkan di awal sintesa proses.