Anda di halaman 1dari 27

TK184702

Sintesa dan Simulasi


Proses
Heuristik untuk Sintesa Proses

Prof. Heru Setyawan


Departemen Teknik Kimia
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
https://elkimkor.com
Pendahuluan
¥ Ingat Kembali operasi proses dama sintesa proses:
ŒReaksi kimia (untuk menghilanngkan perbedaan jenis molekul)
Mixing and recycle (to distribute the chemicals)
ŽSeparation (to eliminate differences in composition)
Temperature, pressure and phase change
Task integration (to combine tasks into unit operations)

¥ Kuliah ini berurusan dengan aturan heuristik yang


mempercepat pemilihan dan penempatan operasi proses
ketika flowsheet dirakit.
¥ Aturan ini didasarkan pada pengalaman dan berlaku umum,
tetapi harus diuji (mis.: dengan simulasi) untuk meyakinkan
bahwa mereka berlaku dalam aplikasi khusus.
Tujuan Pembelajaran
Setelah belajar ini, anda harus:
• Memahami pentingnya memilih lintasan reaksi yang tidak melibatkan
bahan kimia beracun atau berbahaya, dan ketika tidak dapat dihindari,
mengurangi keberadaannya dengan mempersingkat waktu tinggal
dalam satuan proses dan mencegah penyimpanannya dalam jumlah
besar.
• Mampu mendistribusikan bahan kimia dalam flowsheet proses,
mempertimbangkan keberadaan spesies inert, menyingkirkan spesies
yang jika tidak akan menumpuk sampai konsentrasi yang tak dapat
diterima, mencapai selektivitas yang tinggi spesies yang diinginkan.
• Mampu menggunakan heuristik dalam memilih proses pemisahan
untuk memisahkan cairan, uap dan campuran uap-cair.
• Mampu mendistribusikan bahan kiia, dengan menggunakan reaktan
berlebih, mengencerkan dengan inert, dan tembakan dingin, untuk
membuang panas reaksi eksothermis.
• Memahami keuntungan memompa cairan daripada menekan uap.
Bahan Baku dan Reaksi Kimia
Heuristik 1: Pilih bahan baku dan reaksi kimia untuk mencegah,
atau mengurangi, penanganan dan penyimpanan
bahan kimia berbahaya dan beracun.
Contoh Pembuatan Etilena glikol (EG).
O
1
C2H4 + -2 O2 ® CH2 - CH2 (R.1)
O OH OH
CH2 - CH2 + H2O ® CH2 - CH2 (R.2)
Karena kedua reaksi sangat eksotermis, mereka perlu dikendalikan
dengan hati-hati. Tetapi tumpahan air ke tangka penyimpan etilena-
oksida dapat mengarah ke kecelakaan yang serupa dengan insiden
Bhopal. Sering proses seperti itu dirancang dengan dua tahap reaksi,
dengan penyimpan antara, agar memungkinkan produksi kontinyu,
bahkan ketika masalah pemeliharaan menghentikan operasi reaksi
pertama kali.
Alternatif untuk proses EG dua tahap
ŒMenggunakan khlor dan soda dalam satu langkah reaksi, untuk
menghindari produk antara:
OH OH
CH2=CH2 + Cl2 + 2NaOH(aq) ® CH2CH2 + 2NaCl (R.3)

 Ketika etilena-oksida terbentuk, mereaksikannya dengan


karbon dioksida untuk membentuk etilena-karbonat, bahan
antara yang jauh tidak aktif yang dapat disimpan dengan aman
dan dihidrolisa, untuk membentuk produk etilena glikol,
ketika diperlukan: O
O C
CH2 - CH2 + CO2 ® O O (R.4)
CH2 CH2
Distribusi Bahan Kimia
Heuristik 2: Gunakan berlebihan salah satu reaktan kimia dalam
operasi reaksi untuk secara sempurna mengkonsumsi
reaktan kimia kedua yang berharga, beracun, atau
berbahaya.
Contoh: Pertimbangkan menggunakan etilena berlebih dalam produksi DCE
Distribusi Bahan Kimia (Lanjutan)
Heuristik 3: ¥ Jika diperlukan produk yang hampir murni,
buang spesies inert sebelum operasi reaksi,
jika pemisahan mudah dilakukan, atau jika
katalis dipengaruhi secara jelek oleh inert
¥ Jangan melakukan ini jika panas reaksi yang
besar harus dibuang.

Contoh:
Distribusi Bahan Kimia (Lanjutan)
Perlu memutuskan apakah
membuang inert sebelum
reaksi...

… atau setelah reaksi...

Jelas, kemudahan dan biaya pemisahan harus ditaksir. Ini dapat dilakukan
dengan memeriksa sifat fisika dimana pemisahan didasarkan, dan
menunjukkan secara tidak langsung pemakaian simulasi.
Distribusi Bahan Kimia (Lanjutan)
Heuristik 4: Masukkan aliran cair atau penyingkiran uap
untuk menyediakan jalan keluar bagi spesies
yang
– masuk proses sebagai pengotor dalam umpan
– dihasilkan oleh reaksi samping irreversibel
jika spesies tersebut dalam jumlah yang sangat
kecil dan/atau sulit dipisahkan dari bahan kimia
lain
Contoh: kalang sintesa NH3.

Catatan: Pemilihan laju alir penyisihan tergantung pada ekonomi!


Distribusi Bahan Kimia (Lanjutan)
Heuristik 5: Jangan menyisihkan spesies berharga atau spesies
yang beracun dan berbahaya, bahkan dalam
konsentrasi kecil.
– Tambahkan pemisah untuk memulihkan spesies
berharga.
– Tambahkan reaktor untuk membuang spesies
beracun dan berbahaya.
Contoh: Konverter katalitik dalam sistem knalpot mobil.
Distribusi Bahan Kimia (Lanjutan)
Heuristik 6: Hasil samping yang dihasilkan dalam reaksi
reversibel, dalam jumlah kecil, biasanya tidak
dipulihkan dalam pemisah atau disisihkan.
Mereka biasanya didaur ulang atau dipadamkan..
Seringkali sejumlah kecil bahan kimia dihasilkan dalam reaksi
samping. Ketika reaksi berlangsung secara irreversibel,
sejumlah kecil produk samping harus disingkirkan, jika tidak
mereka akan menumpuk dalam proses secara kontinyu sampai
proses harus dihentikan. Akan tetapi jika proses berlangsung
secara reversibel menjadi mungkin mencapai konversi
kesetimbangan pada keadaan tunak dengan mendaur ulang
spesies produk tanpa membuangnya dari proses. Dengan
melakukan itu, sering dikatakan bahwa produk samping yang
tidak diinginkan didaur ulang untuk dipadamkan.
Distribusi Bahan Kimia (Lanjutan)
Heuristik 7: Untuk reaksi seri atau paralel yang bersaing,
sesuaikan suhu, tekanan, dan katalis untuk
memperoleh yield tertinggi dari produk yang
diinginkan. Dalam distribusi kimia awal, anggap
bahwa kondisi ini dapat dipenuhi – cari data
kinetika dan periksa asumsi ini sebelum
mengembangkan perancangan kasus dasar.

Contoh: Pembuatan allyl-chloride.


Pembuatan Allyl Chloride (Lanjutan)
Contoh: Pembuatan allyl-chloride.

Data kinetika

DHR ko
Reaction 3 2
E/R (oR)
Btu/lbmole lbmole/(hr ft atm )
1 -4,800 206,000 13,600
2 -79,200 11.7 3,430
3 -91,800 4.6 x 108 21,300
Pembuatan Allyl Chloride (Lanjutan)

9.60E-04

9.70E-04

9.80E-04

9.90E-04

1.00E-03

1.02E-03
1.01E-03
-0.4

-0.8

ln(k) -1.2

ln(k1)
-1.6 ln(k2)
1/T (980<T<1042 deg R) ln(k3)

Pada rentang suhu operasi berapa yang


mendorong produksi Allyl Chloride ?
Distribusi Bahan Kimia (Lanjutan)
Heuristik 8: Untuk reaksi reversibel, khususnya,
pertimbangkan melakukannya dalam alat
pemisah yang mampu memisahkan produk, dan
dari sini, mendorong reaksi ke kanan. Operasi
reaksi-pemisahan seperti itu mengarah kepada
distribusi kimia yang sangat berbeda.
Contoh: Pembuatan etil asetat menggunakan distilasi
reaktif.

Secara konvensional, reaksinya adalah:


MeOH + HOAc ® ¬ MeOAc + H2O,
diikuti dengan pemisahan produk menggunakan
sederatan kolom pemisah.
Pembuatan MeOAc menggunakan Distilasi Reaktif

MeOAc

HOAc
Reaction
zone
MeOH

H2O
®
MeOH + HOAc ¬ MeOAc + H2O
Pemisahan
Heuristik 9: Pisahkan cairan menggunakan kolom distilasi
dan stripping, ekstraktor cair-cair, diantara
operasi sejenis.

Ref: Douglas (1988)

Select from distillation,


enhanced distillation,
stripping towers,
liquid-liquid
extraction, etc.
Pemisahan (Lanjutan)
Heuristik 10: Usahakan mengembunkan campuran uap dengan
air pendingin. Kemudian, gunakan Heuristik 9.
Select from partial
Ref: Douglas (1988)
condensation, cryogenic
distillation, absorption,
adsorption, membrane
separation, etc.

Select from distillation,


enhanced distillation,
stripping towers,
liquid-liquid
extraction, etc.
Attempt to cool
reactor products
using cooling water
Pemisahan (Lanjutan)
Heuristik 11: Pisahkan campuran uap menggunakan kondensor
parsial, distilasi kryogenik, kolom absorpsi,
adsorbes, dan/atau alat membran.
Ref: Douglas (1988)

Kombinasi dari dua


flowsheet sebelumnya
Transfer Panas dalam Reaktor

Meskipun transfer panas dalam reaktor lebih baik dibahas dalam


konteks integrasi panas dan daya, ini dibahas di sini karena
banyak metoda yang berurusan dengan transfer panas dalam
reaktor juga memengaruhi distribusi kimia. Dibahas pertama
adalah reaktor eksotermis.
Heuristik 12: Untuk membuang panas reaksi yang sangat
eksothermis, pertimbangkan pamakaian reaktan
berlebih, pengencer inert, dan tembakan dingin.
Ini memengaruhi distribusi kimia dan harus
disisipkan di awal sintesa proses.
Heuristik 13: Untuk panas reaksi yang kurang eksotermis,
sirkulasi fluida reactor ke pendingin luar, atau
gunakan bejana berjaket atau koil pendingin.
Juga pertimbangkan pemaikaian pendingin sela.
Transfer Panas dalam Reaktor (Lanjutan)
Heuristik 12: Untuk membuang panas reaksi yang sangat
eksotermis, pertimbangkan pemakaian…

Reaktan berlebih

Pengencer inert

Tembakan dingin.
Transfer Panas dalam Reaktor (Lanjutan)
Heuristik 13: Untuk panas reaksi yang kurang eksotermis,
sirkulasi fluida reactor ke pendingin luar, atau
gunakan bejana berjaket atau koil pendingin.
Juha pertimbangkan penggunaan pendingin sela.
Transfer Panas dalam Reaktor (Lanjutan)
Contoh: Desain TVA untuk sintesa NH3 converters
Transfer Panas dalam Reaktor (Lanjutan)
Reaktor Endotermis diperlakukan dengan cara serupa:
Heuristik 14: Untuk mengendalikan suhu panas reaksi yang
sangat endotermis, pertimbangkan pemakaian
reaktan berlebih, pengencer inert, dan tembakan
panas. Ini akan memengaruhi distribusi kimia
dan harus disisipkan di awal sintesa proses.

Heuristik 15: Untuk panas reaksi yang kurang endotermis,


sirkulasi fluida reaktor ke pemanas luar, atau
gunakan bejana berjaket atau koil pemanas. Juga
pertimbangkan pemakaian pemanas sela.
Pemompaan dan Kompresi
Heuristik 16: Untuk menaikkan tekanan aliran, pompa cairan
daripada menekan gas; yakni, mengembunkan
uap, sepanjang refrigerasi (dan kompresi) tidak
dibutuhkan sebelum memompa.
Karena kerja yang dilakukan oleh pompa dan kompresi diberikan
oleh: ! P2 !
W = ò P VdP
1

Jadi lebih efisien memompa


cairan daripada menekan gas.
Jadi, hampir selalu disukai
mengembunkan uap,
memompanya, dan
menguapkannya, daripada
menekannya.
Kekecualian: jika pengembunan
memerlukan refrigerasi.
Heuristik Perancangan proses - Rangkuman
Kita telah membahas 16 heuristik perancangan, yang memungkinkan anda untuk:
• Memahami pentingnya memilih lintasan reaksi yang tidak melibatkan
bahan kimia beracun atau berbahaya, dan ketika tidak dapat dihindari,
mengurangi keberadaannya dengan mempersingkat waktu tinggal
dalam satuan proses dan mencegah penyimpanannya dalam jumlah
besar.
• Mampu mendistribusikan bahan kimia dalam flowsheet proses,
mempertimbangkan keberadaan spesies inert, menyingkirkan spesies
yang jika tidak akan menumpuk sampai konsentrasi yang tak dapat
diterima, mencapai selektivitas yang tinggi spesies yang diinginkan.
• Mampu menggunakan heuristik dalam memilih proses pemisahan
untuk memisahkan cairan, uap dan campuran uap-cair.
• Mampu mendistribusikan bahan kiia, dengan menggunakan reaktan
berlebih, mengencerkan dengan inert, dan tembakan dingin, untuk
membuang panas reaksi eksothermis.
• Memahami keuntungan memompa cairan daripada menekan uap.
Berikutnya: Urutan
Rangkaian Pemisah

Anda mungkin juga menyukai