Anda di halaman 1dari 7

Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

Minggu ke 8
KOLOM/MENARA PEMISAH

Capaian Pembelajaran (Learning Outcome)


1. Capaian Pembelajaran Umum :
Setelah mempelajari modul ini Peserta diharapkan Dapat menggunakan program
Hysys dan dapat menyelesaikan persoalan pada Kolom/Menara Pemisah

2. Capaian Pembelajaran Khusus :


Setelah menyelesaikan modul ini, Peserta diharapkan mampu :
a. Menyebutkan berbagai peralatan kolom/menara.
b. Dapat Mensimulasikan Program Hysys pada berbagai peralatan kolom/menara
c. Dapat Memahami keluaran (out put) dari berbagai peralatan kolom/menara
dengan mevariasikan input.

5.1. Pendahuluan

Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua
atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.

Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni.
Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain.
Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku
senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan
kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting
dalam bidang teknik kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada
proses pengolahan minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai
huuuhidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan
lebih berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi
menjadi komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas,
dan aspal.

Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa.
Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara
mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2014


Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun
memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi.
Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti
pemisahan minyak bumi), proses pemisahan kimiawi harus dilakukan.

Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode
pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran. Suatu
campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen (lebih
dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase: padat-
padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan
sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan
untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.

Proses pemisahan suatu campuran homogen, prinsipnya merupakan pemisahan dari


terbentuknya suatu fase baru sehingga campuran menjadi suatu campuran heterogen yang
mudah dipisahkan. Fasa baru terjadi / terbentuk dari adanya perbedaan sifat fisik dan
kimiawi masing-masing komponen. Berbagai metode tujuh digunakan untuk terjadinya
suatu fase baru sehingga campuran homogen dapat dipisahkan adalah:

 Absorpsi
 Adsorpsi
 Kromatografi
 Kristalisasi
 Distilasi
 Evaporasi
 Elektroforesis
 Evaporation
 Ekstraksi
o Leaching
o Ekstraksi cair-cair
o Ekstraksi padat-cair
 Pembekuan fraksional
 Presipitasi
 Rekristalisasi
 Stripping
 Sublimasi

5.2. Pokok-pokok Isi

5.2.1. SEPARATOR/DISTILASI FLASH

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2014


Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

Suatu alat pada industri kimia yang digunakan untuk memisahkan cairan yang
mengandung uap atau cairan atas dasar masing-masing phase. Dimana phase
uap/gas yang memiliki densitas yang lebih rendah akan keluar kolom pada bagian
atas kolom, sedangkan phase cair yang memiliki densitas yang lebih besar akan
keluar pada dasar kolom. Fluida yang masuk pada kolom mengandung panas
sensible.

Contoh soal :
Sebanyak 2 kgmole /hr n-heptane suhu 55oC dicampur dengan 5 kgmole/h air
suhu 65oC pada tekanan atmosferik. Campuran tersebut kemudian dipisahkan dengan
flash distillation.
Pertanyaannya :
a. Berapa komposisi komponen pada produk atas dan bawah ?
b. Apabila heater ditambahkan setelah pencampuran dan sebelum flash distillation
dengan ΔP = 5 kPa dan duty 45 MJ/h. Berapakah komposisi produk atas dan
bawah yang baru ?

Penyelesainnya :
a. Untuk menjawab yang (a)

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2014


Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

Setelah proses selesai maka akan diperoleh untuk jawaban a seperti pada table
dibawah ini :
Komponen Produk atas (fraksi mole) Produk bawah (fraksi mole)
n-heptane 0.604685688013403 0.285714285714286
H2O 0.395314311986597 0.714285714285714

b. Untuk menjawab yang (b)

Setelah proses selesai maka akan diperoleh untuk jawaban a seperti pada table dibawah
ini :
Komponen Produk atas (fraksi mole) Produk bawah (fraksi mole)
n-heptane 0.556054481735765 0.251493670979147
H2O 0.443945518264235 0.748506329020853

Latihan :
1. Campuran yang teridiri dari 50%-mol Benzene dan 50%-mol Toluene akan
dimasukkan kedalam distilasi flash pada tekanan 1 atm. Tentukan suhu dan
komposisi dari produk atas dan produk bawah ? Bila fraksi uap nya berkombinasi
masing-masing 0, 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, 1.

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2014


Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS
2. Suatu campuran yang teridiri dari 25%-mol Toluene, 40%-mol Ethylbenzene dan
35%-mol Air dimasukkan kedalam distilasi flash dengan tekanan total 0.5 atm.
Tentukan suhu dan komposisi fase uap dan fase cairan
a. Tidak ada fase uap pada umpan
b. Pada suhu 50oC, 70oC, 80oC, 90oC, 100oC, 110.6oC, 120oC
c. Pada 50% bagian ( yaitu separoh dari umpan sebagai uap dan
separohnya lagi sebagai cairan ).

3. 22.68 kg/h Steam (204.4 oC, 1136 kPa), 45.36 kg/h udara (21.11 oC, 790.8 kPa)
dan 90.72 kg/h air (82.22oC, 790.8 kPa) dimasukkan kedalam vessel setelah
mereka dicampurkan. Cairannya menyimpang, sedangkan uap diteruskan pada
suatu continous basis. Tekanan aliran uap keluar 100 psig. Tentukan laju alir
cairan keluar dan laju alir uap keluar apabila vesselnya adalah flah drum. ( laju
alir untuk cairan = 99.80 kg/h dan untuk uap = 58.96 kg/h )

5.2.2. DISTILASI

Suatu peristiwa pemisahan campuran cair-cair, dalam masing-masing phasenya


atas dasar titik didih komponen yang ada dalam campuran tersebut. Campuran
(feed) sebelum masuk menara / kolom dilakukan pemanasan mula ( preheating)
agar tercapai titik didih komponen yang akan dapatkan sebagai produk atas
(distillate) dan komponen lain keluar sebagai produk bawah ( Bottom). Pada saat
masuk kolom kondisi umpan dalam keadaan saturated, dan panas yang dibawah
oleh umpan merupakan panas sensible.
Secara umum :
Neraca massa dan neraca komponen : F=D+B
F.xF = D.xD + B.xB
Neraca energinya: F.HF + Q = D.HD + B.HB
Ratio antara bottom dan distillate :
-B/D = (xD - xF ) / (xB - xF ) = (HD - (HF + Q/F)) / (HB - (HF + Q/F))
Distilasi didapat dalam 2 katagori :

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2014


Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

1. Distilasi sederhana ( Shortcut Distilation)

Contoh soal :
100 kgmole/h Campuran terdiri dari 45%mole Benzene dan 55%mole toluene masuk
menara distilasi sederhana pada 130oF. Tekanan pada menara 1 atm. Keluar distilat
terdiri 95%mole Benzene dan 5%mole toluene. Dan keluar Bottom teridri dari 10%mole
Benzene dan 90%mole toluene. Memiliki Reflux ratio 4 : 1. Pertanyaanya :
a. Berapakah jumlah distilat dan bottom ?
b. Berapakah suhu kondensor dan suhu Reboiler ?

Penyelesaiannya :
1. Pilih gambar Short Cut Distilation. Letakkan di media kerja. Klik 2x
2. Ketik : Distilasi pada name, Umpan pada inlet, qc pada Condenser duty, D
pada Distillate, qr pada Reboiler dan B pada bottoms, close.
3. Klik Parameter, ketik benzene dan 0.1 pada lights key in bottom . Ketik Toluene dan
0.05 pada heavy key in distillate. Ketik 4 pada external reflux ratio.
4. Klik Worksheet, klik komposisi ketik pada umpan yaitu benzene = 0.45 dan toluene
0.55. Ketik pada D yaitu benzene = 0.95 dan toluene 0.05. Ketik pada B yaitu
benzene = 0.10 dan toluene 0.90.
5. Klik condition, ketik pada umpan yaitu 130 oF, 1 atm dan 100 kgmole/h. Ketik pada
D dan B masing-masing 1 atm.
Maka diperoleh jawabannya yaitu untuk a). jumlah distilat = 41.18
kgmole/hr dan jumlah bottom = 58.82 kgmole/hr. Untuk b). suhu
kondensor = 178.1oF dan suhu Reboiler = 222.6oF.

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2014


Modul Aplikasi Komputasi Teknik Kimia program HYSYS

Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai