Anda di halaman 1dari 17

MEDIA PERSIAPAN CPNS IG & FB 2020

!============================================\'@)

INDIKATOR PENILAIAN TKP 2020

PROFESIONAUSME

JEJARING SOSIAL
KERJA BU DAYA

TEKNOLOGI
PELAYANAN
PUBUK INFORMASI
l«>MUNI KASI
!==============================================\@)'

1gunakanun .
g ur karakteristik peserta yang
meli
' tingkat pengetahuan, tingkat
kematanga. sikap,keterampilan,
· perilaku, tingkat
- kedewasa.an dan stabilitas emosi seoronq
peserta ketika dihadapkan kepada sebu
~-kondisi
· .' atau permasala.han
re sering te(ad·
ke

Pada tes ka.rakteristik: pribadi ini akan mengukur lima indicator penting yang dibutuhkan dan
harus dimilik:i oleh seorang aparatur sipil negara dalam menjalankan tugasnya mengabdini untuk
negeri, ke-lima indicator tersebut akan dijelaskan pada bagian di bawah ini

PROFESIONALISME
..~ e: Profesionalisme adalah
sikap para anggota profesi yang bena.r-bena.r menguasai, sungguh• sungguh kepada
profesinya. Profesionalisme merupakan suatu sebutan terhadap kualitas,mutu,
sik:ap da.ri para anggota profesi serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk
MEDIA PERSIAPAN CPNS IG & FB 2020

!==============================================\@)'
dapat melakukan tugas dan fungsinya secara baik dan benar dan juga komitmen dari para
anggota dari sebuah profesi untuk meningkatkan kemampuan dari seorang karyawan.

NDIKATOR PROFESIONALISME
@hanzeducationtv

Indika.tor pertama..)Cng diu~ur do.lam s


' f<o.rakteristik pribo.di o.do.lo.h
esiono.lisme, profesiono.lisme menga.c··
prof
po.d o.
d siko.p mental dolorn bentuk komitm
' seno.o.ri po.ro. o.nggoto. suo.tu profesi untuk
·. ntio.so. mewujudko.n do.n meningko.tka'.n
kuo.lito.s keprofesiono.lo.nnyo. serto.
bo.g '
melo.imo.no.seseoro.ng profesiono.l mo.m
oksoriekon tugo.s do.n fun sinyo. ses
. de de •
ngo.n tuntuto.n jQ.ba.tan )'Qff9 iemlfcin 1

ngo.n pe wh·tanggungja.wab d~
,pjenge epankan fcode etik profest.

Cirl-Ciri Profesionalisme

• Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang dapat dijadikan sebagai rujukan yang
baik.
• Bernsaha meningkatkan dan memelihara perilaku profesionalnya melalui perwujudan
perilaku profesional. Perwujudan tersebut dilakukan melalui berbagai cara misalnya dari
cara berpenampilan, cara berbicara, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, serta sikap
hidupnya sehari-hari.
• Keinginan untuk sentiasa mengejar berbagai kesempatan pengembangan profesional yang
dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampilannya.
!==============================================\@)'
• Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang
bersangkutan
• .Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan
peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan
terbaik atas dasar kepekaan.
• Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
• Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka
menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang
terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
• Selalu up to date (terkait dengan bidangnya, pengetahuan selalu terbarukan) Bisa
dilakukan dengan Mengaktualisasi diri, Sosialisasi (berkumpul dengan komunitas di
bidang terkait)
• Selalu menjunjung kode etik profesi, bersifat jujur, setia, tahu dalam menempatkan diri
dan batasan yang baik dan benar, serta disipilin dalam bekerja
• Mengerjakan pekerjaannya dengan baik, tuntas sesuai dengan tuntutan pekerjaan dengan
basil terbaik
• Menguasai pekerjaan, tahu betul apa yang hams ia kerjakan dan barns dapat dibuktikan
dengan basil yang dicapai. memakai ukuran-ukuran yang jelas, apakah yang
dikerjakannya itu berhasil atau tidak. Untuk menilai apakah seseorang menguasai
pekerjaannya, dapat dilihat dari tiga hal yang pokok, yaitu bagaimana ia bekerja,
bagaimana ia mengatasi persoalan, dan bagaimana ia akan menguasai basil kerjanya,
Seseorang yang menguasai pekerjaan akan tahu betul seluk beluk dan liku-liku
pekerjaannya. Artinya, apa yang dikerjakannya tidak cuma setengah-setengah, tapi ia
memang benar-benar mengerti apa yang ia kerjakan. Dengan begitu, maka seorang
profesional akan menjadikan dirinya sebagai problem solver (pemecah persoalan),
bukannyajadi trouble maker (pencipta masalah) bagi pekerjaannya.
• Mempunyai loyalitas, Loyalitas bagi seorang profesional memberikan petunjuk bahwa
dalam melakukan pekerjaannya, ia bersikap total. Artinya, apapun yang ia kerjakan
didasari oleh rasa cinta. Seorang professional memiliki suatu prinsip hidup bahwa apa
!==============================================\@)'
yang dikerjakannya bukanlah suatu beban, tapi merupakan panggilan hidup. Loyalitas
bagi seorang profesional akan memberikan daya dan kekuatan untuk berkembang dan
selalu mencari hal-hal yang terbaik bagi pekerjaannya. Bagi seorang profesional, loyalitas
ini akan menggerakkan dirinya untuk dapat melakukan apa saja tanpa menunggu
perintah. Dengan adanya loyalitas seorang professional akan selalu berpikir proaktif
yaitu selalu melakukan usaha-usaha antisipasi agar hal-hal yang fatal tidak terjadi,
• Mempunyai integritas, Nilai-nilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan hams benar-benar
jadi prinsip dasar bagi seorang profesional. Karena dengan integritas yang tingi, seorang
profesional akan mampu membentuk kehidupan moral yang baik. Maka, tidaklah
berlebihan apabila dikatakan bahwa seorang professional tak cukup hanya cerdas dan
pintar, tapi juga sisi mental. Segi mental seorang professional ini juga akan sekaligus
menentukan kualitas hidupnya. Alangkah lucunya bila seseorang mengaku sebagai
profesional, tapi dalam kenyataanya ia seorang koruptor atau manipulator. Integritas yang
dipunyai oleh seorang professional akan membawa kepada penyadaran diri bahwa dalam
melakukan suatu pekeijaan, hati nurani hams tetap menjadi dasar dan arah untuk
mewujudkan tujuannya. Karena tanpa mempunyai integritas yang tinggi, maka seorang
professional hanya akan terombang-ambingkan oleh perubahan situasi dan kondisi yang
setiap saat bisa terjadi. Di sinilah intregitas seorang professional diuji, yaitu sejauh mana
ia tetap mempunyai prinsip untuk dapat bertahan dalam situasi yang tidak menentu.
• Mampu bekerja keras, Seorang profesional tetaplah manusia biasa yang mempunyai
keterbatasan dan kelemahan. Maka, dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai,
seorang professional tidak dapat begitu saja mengandalkan kekuatannya sendiri. Sehebat•
hebatnya seorang profesional, pasti tetap membutuhkan kehadiran orang lain untuk
mengembangkan hidupnya. Di sinilah seorang professional hams mampu menjalin kerja
sama dengan berbagai pihak. Dalam hal ini, tak benar bila jalinan kerja sama hanya
ditujukan untuk orang-orang tertentu. Seorang profesional tidak akan pernah memilih•
milih dengan siapa ia akan bekerja sama.
• Seorang profesional akan membuka dirinya lebar-lebar untuk mau menerima siapa saja
yang ingin bekerja sama. Maka tak mengherankan bila disebut bahwa seorang profesional
siap memberikan dirinya bagi siapa pun tanpa pandang bulu. Untuk dapat mewujudkan
hal ini, maka dalam diri seorang profesional hams ada kemauan menganggap sama setiap
!==============================================\@)'
orang yang ditemuinya, baik di lingkungan pekerjaan, sosial, maupun lingkungan yang
lebih luas.
• Seorang profesional tidak akan merasa canggung atau turun harga diri bila ia harus
bekerja sama dengan orang-orang yang mungkin secara status lebih rendah darinya.
Seorang profesional akan bangga bila setiap orang yang mengenalnya, baik langsung
maupun tidak langsung, memberikan pengakuan bahwa ia memang seorang profesional.
Hal ini bisa dicapai apabila ia mampu mengembangkan dan meluaskan hubungan kerja
sama dengan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.
• Mempunyai Visi, Seorang profesional hams mempunyai visi atau pandangan yang jelas
akan masa depan. Karena dengan adanya visi tersebut, maka ia akan memiliki dasar dan
landasan yang kuat untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan
mempunyai visi yang jelas, maka seorang profesional akan memiliki rasa tanggung jawab
yang besar, karena apa yang dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak, sehingga ia
sudah mempertimbangkan resiko apa yang akan diterimanya. Tanpa adanya visi yang
jelas, seorang profesional bagaikan "macan ompong", dimana secara fisik ia kelihatan
tegar, tapi sebenarnya ia tidak mempunyai kekuatan apa-apa untuk melakukan sesuatu,
karena tidak mempunyai arah dan tujuan yang jelas. Dengan adanya visi yang jelas,
seorang profesional akan dengan mudah memfokuskan terhadap apa yang ia pikirkan,
lakukan, dan ia kerjakan. Visi yang jelas juga memacunya menghasilkan prestasi yang
maksimal, sekaligus ukuran yang jelas mengenai keberhasilan dan kegagalan yang ia
capai. Jika gagal, ia tidak akan mencari kambing hitam, tapi secara dewasa mengambil
alih sebagai tanggung jawab pribadi dan profesinya.
• Mempunyai kebanggaan, Seorang profesional harus mempunyai kebanggaan terhadap
profesinya. Apapun profesi atau jabatannya, seorang profesional harus mempunyai
penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap profesi tersebut. Karena dengan rasa
bangga tersebut, ia akan mempunyai rasa cinta terhadap profesinya. Dengan rasa
cintanya, ia akan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap apa yang
dilakukannya. Komitmen yang didasari oleh munculnya rasa bangga terhadap profesi dan
jabatannya akan menggerakkan seorang profesional untuk mencari dan hal-hal yang lebih
baik, dan senantiasa memberikan kontribusi yang besar terhadap apa yang ia lakukan.
!==============================================\@)'
• Mempunyai komitmen, Seorang profesional hams memiliki komitmen tinggi untuk tetap
menjaga profesionalismenya. Artinya, seorang profesional tidak akan begitu mudah
tergoda oleh bujuk rayu yang akan menghancurkan nilai-nilai profesi. Dengan komitmen
yang dimilikinya, seorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai profesionalisme yang ia
yakini kebenarannya. Seseorang tidak akan mengorbankan idealismenya sebagai seorang
profesional hanya disebabkan oleh hasutan harta, pangkat dan jabatan. Bahkan bisa jadi,
bagi seorang profesional, lebih baik mengorbankan harta, jabatan, pangkat asalkan nilai•
nilai yang ada dalam profesinya tidak hilang. Memang, untuk membentuk komitmen
yang tinggi 1111 dibutuhkan konsistensi dalam mempertahankan nilai-nilai
profesionalisme. Tanpa adanya konsistensi atau keajekan, seseorang sulit menjadikan
dirinya sebagai profesional, karena hanya akan dimainkan oleh perubahan-perubahan
yang terjadi
• Mempunyai Motivasi, Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang professional tetap
hams bersemangat dalam melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Artinya,
seburuk apa pun kondisi dan situasinya, ia harus mampu memotivasi dirinya sendiri
untuk tetap dapat mewujudkan hasil yang maksimal. Dapat dikatakan bahwa seorang
professional harus mampu menjadi motivator bagi dirinya sendiri. Dengan
menjadimotivator bagi dirinya sendiri, seorang professional dapat membangkitkan
kelesuan-kelesuan yang disebabkan oleh situasi dan kondisi yang ia hadapi. Ia mengerti,
kapan dan di saat-saat seperti apa ia harus memberikan motivasi untuk dirinya sendiri.
Dengan memiliki motivasi tersebut, seorang professional akan tangguh dan mantap
dalam menghadapi segala kesulitan yang dihadapinya. Ia tidak mudah menyerah kalah
dan selalu akan menghadapi setiap persoalan dengan optimis. Motivasi membantu
seorang professional mempunyai harapan terhadap setiap waktu yang ia lalui, sehingga
dalam dirinya tidak ada ketakutan dan keraguan untuk melangkahkan kakinya.
~============================================\@)'

Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk ba.rang publik
maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik
Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.Subtansi pelayanan
publik selalu dikaitkan dengan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang
atau instansi tertentu untuk memberikan bantuan dan kemudahan kepada masyarakat dalam
rangka mencapai tujuan tertentu. Pelayanan publik penting karena senantiasa berhubungan
dengan khalayak ramai memiliki keanekaragaman kepentingan dan tujuan

WC·tlABflffiHrliillii·mJ •

.-l
lndikator kedua ., g dittkcir alam
te~
1itA•,.,.•~e stiik1)r~b.c1f adalah pelayanan o.
publ] an

pelayan an publik mengacuh kepada pemberi
[a.yanan . am1
. menguta publik, penyediaa.n fasilitas publik ny
kesopamakan sikap dan perilaku keberadap
. bekerj nan, adil dan keramahtamahan dal
mem a dan memberikan pelayanan denga ,
penerim .. perhatikan kebutuhan dan
~t:Jengan kepuasaa.n
sedera layanan publik yang diselenggarak~
mu9 cepat, tepat, bersah9:2 t si p.le
,. · ddn hana yan9 dgpat di engirtj
Uk
o.h p~i ~rima
n.l"\ftnf· t la.yanan
p.ub
cti osialisasikan secara terbuka.
!==============================================\@)'
Ciri-ciri indikator pada pelayanan publik :

• Pelayanan public harus digerakkan serta disosialisasikan secara terbuka kepada penerima
layanan public supaya mereka semua mengetahui prosedur layanan yang diberikan oleh
instansi atau jasa pelayanan publik
• Penyediaan fasilitas fisik yang baik dalam pemberian layanan public kepada penerima
layanan public yang hams diperhatikan agar memberikan kenyamanan serta kepuasan
bagi penerima layanan publik
• Memiliki kehandalan artinya dalam pemberian layanan public hams mementing kualitas
layanan yang diberikan
• Cepat tanggap tehadap kebutuhan penerima layanan public dan melayani dengan penuh
tanggung jawab dan sesuai kode etik yang ada dalam organisasi
• Adanya jaminan pemberian layanan public yang berkualitas kepada penerima layanan
public, berkualitas ditinjua dari cara pemberian layanan yang meliputi produk layanan,
kecepatan pelayanan, kepastian pelayanan, dan sikap pemberi pemberi layanan publik
• Berempati terhadap penerima layanan public terkait dengan kebutuhannya akan
pelayanan public
• Kesederhanaan dalam proses pemberian layanan publik, dalam hal ini berarti prosedur
dan tata cara pelayanan perlu ditetapkan dan dilaksanakan secara mudah, lancar, cepat,
tepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan oleh masyarakat
yang meminta pelayanan.

• Kejelasan dan kepastian dalam pemberian layanan public kepada penerima layanan,
artinya adanya kejelasan dan kepastian dalam hal prosedur dan tata cara pelayanan,
persyaratan pelayanan baik teknis maupun administratif, unit kerja pejabat yang
berwenang dan bertanggung jawab dalam meberikan pelayanan, rincian biaya atau tarif
pelayanan dan tata cara pembayaran, dan jangka waktu penyelesaian pelayanan.
• Keamanan dalam proses pemberian layanan public kepada penerima layanan, dalam arti
adanya proses dan produk basil pelayanan yang dapat memberikan keamanan,
kenyamanan dan kepastian hukum bagi masyarakat sebagai penerima layanan publik
• Keterbukaan dalam proses pemberian layanan public oleh pemberi layanan, dalam arti
bahwa prosedur dan tata cara pelayanan, persyaratan, unit kerja pejabat penanggung
!==============================================\@)'
jawab pemberi pelayanan, waktu penyelesaian, rincian biaya atau tarif serta hal-hal lain
yang berkaitan dengan proses pelayanan wajib diinfonnasikan secara terbuka agar mudah
diketahui dan dipahami o leh masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta.
• Efesiensi dalam proses pelayanan yang diberikan hal ini berarti bahwa persyaratan
pelayanan hanya dibatasi pada hal- hal yang berkaitan langsung dengan pencapaian
sasaran pelayanan dengan tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan
produk pelayanan.
• Ekonomis, dalam arti bahwa pengenaan biaya atau tarif pelayanan harus ditetapkan
secara wajar dengan memperhatikan: nilai barang dan jasa pelayanan, kernampuan
masyarakat untuk membayar, dan ketentuan pernndang-undangan yang berlaku pada
waktu pemberian layanan publik
• Keadilan dan pemerataan dalam pemebrian layanan public yang dimaksudkan agar
jangkauan pelayanan diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan adil
bagi seluruh lapisan masyarakat sehingga tidak adanya diskriminasi terhadapa
masyarakat sebagai pihak yang membutuhkan pelayanan publik
• Ketepatan waktu dalam proses pemebrian layanan public juga merupakan hal yang sangat
penting untuk diperhatikan dalam arti bahwa pelaksanaan pelayanan harus dapat
diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan, jangan ada penundaan untuk alasan•
alasan yang tidak masuk akal atau mempernmit penerima layanan publik

JEJARING KERJA
Jejaring kerja merupakan suatu kegiatan berorganisasi, agar tujuan organisasi dapat tercapai,
dengan efektif dan efisien melakukan koordinasi, kolaborasi antara satu bagian organisasi
dengan bagian organisasi lainnya untuk mencapai apa yang diinginkan o leh organisasi.
Membangun Jejaring Kerja (kemitraan) pada hakekatnya adalah sebuah proses membangun
komunikasi atau hubungan, berbagi ide, informasi dan sumber daya atas dasar saling percaya
(trust) dan saling menguntungkan diantara pihak-pihak yang bermitra yang dituangkan dalam
bentuk nota kesepahaman atau kesepakatan guna mencapai kesuksesan bersama yang lebih
besar.
!==============================================\@)'

Indika.tor ketigo. y,,a.r,9 diukur da.la.m tep


kgra.kteristik pribo..di ada.Lahjeja.ring kerja. c:l.-
AA
m· ke1mitraan1 jeja.ring kerja.da.n kemitraan ''
engacuh kepada. baga.imana sika.p dan prilaku
h seseora.n9 dalam memba.ngun dan 1me1mbina:
ubunga.n kerja. selua.s mungkin, bekerja. sama
, untu menca.pa.ivisi da.n misi ya.n9 diinginkan,
berba.9i ih!orma.si da.n be,:-kola.bora·si ~eng~
· ora.ng La.in seca.ra. ef~kt1f, koo-pera.tif da.n
. mengutaima.~o sik·ap keterbukaan dan so.Ling
,, . ~ mengha.rga.i anta.r sesama.

Ciri- ciri jejaring kerja


• Adanya perasaan sating memahami dan menghargai antara anggotanya dalam bekerja
dan mencapai apa yang hendak dicapai
• Saling memberikan dorongan dan dukungan, berkomunikasi saat adalah masalah untuk
diselesaikan bersama
• Mengambil bagian dalam, Ikut aktif terlibat dalam memberikan ide, gagasan, kontribusi
untuk mencapai tujuan yang diinginkan
• Selalu melibatkan mitra/rekan kerja/orang lain dalam bermitra agar tujuan organisasi
dapat tercapai
• Mampu bekerjasama dalam kelompok baik kelompok besar atau pun kecil secara
bertanggung jawab
!==============================================\@)'

[ s_o_s_1A_L_B_u_] o_A~_~
Sosial budaya terdiri dari dua kata yaitu sosial dan budaya. Sosial berarti segala sesuatu yang
berhubungan dengan masyarakat sekitar. Sedangkan budaya berasal dari kata bodhya yang
artinya pikiran dan akal budi. Budaya juga diartikan sebagai segala hal yang dibuat manusia
berdasarkan pikiran dan akal budinya yang mengandung cinta dan rasa. Jadi kesimpulannya
adalah sosial budaya merupakan segala hal yang di ciptakan manusia dengan pikiran dan
budinya dalam kehidupan bermasyarakat.

NDIKATOR SOSIAL DAN BUDA


· @han,educationt

Indikator keempat yang diukur dalam tes


karaketristik pribadi adalah sosial dan
budoyo, sosial dan budaya mengacu kepada
bagaimana seseorang harus bersikap di
dalam dunia kerja dan masyarakat dengan
mengedepankan nilai dan norma yang ado.
dan mampu menerima perbedaan,
mengahargai perbedaan, hidup
bertoleransi dan menjunjungpersatuan
secara efektif dalam masyarakat
majemuk/pluralisyang terdiri dari
beragam agama. suku, budcyo, adat
istiadat dan serta kebiasaan.
!==============================================\@)'
Ciri-ciri sosial budaya

• Adanya perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang ditanggapi secara positif
• Teknologi dan seni yang yang tercipta di tengah masyarakat
• Adanya perasaan dan sikap saling menghonnati terhadap budaya yang ada ditengah
masyarakat

• Kesadaran dalam mematuhi hukum dan aturan yang sudah disepakati bersama, atau nilai
dan nonna yang ada di dalam masyarakat
• Penyedian sarana dan prasarana yang dibutuhkan ditengah kehidupan bennasyarakat
• Kemampuan untuk mengakses fasilitas yang tersedia di tengah masyarakat
• Penghargaan terhadap perbedaan, multikulturalisasi (ras/etnik, agama, budaya, ada
istiadat)) dan menjunjung tinggi kebersamaan

TEKNOLOGI INFORMASI
KOMUNIKASI

Memasuki era informasi dan semua berhubungan dengan teknologi kemampuan penguasaan
teknologi merupakan sebuah keharusan. Kita dituntut untuk mampu menguasai teknologi dan
memiliki kompetensi yang memadai, dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi agar
pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Setiap orang hams adaptif terhadap perkembangan
teknologi agar kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien. Digitalisasi birokrasi untuk
pelayanan yang optimal adalah hal yang tak: bisa disanggah. Teknologi informasi merupakan
tek:nologi yang tidak hanya pada tek:nologi komputer (perangkat k:eras dan perangkat lunak) yang
akan digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan mencakup teknologi
komunikasi untuk mengirim atau menyebarluaskan informasi. Penerapan TI tidak hanya pada
sektor bisnis, tetapi pada sektor publik khususnya dalam memberikan pelayanan k:epada
masyarakat mutlak hams dibutuhkan. Untuk itu kita benar-benar dituntut untuk memiliki
kemampuan dalam penguasaan teknologi agar dapat bekerja secara maksimal
!==============================================\@)'

ur ala.m
·ri a.di a.do.Lahteknologi
, informa.si da.n komunika.si,
teknologi
,' Informoai da.n komunika.si menga.cuh
kepa.
' sika.p da.n tinda.ka.n seseora.ng
· da.La.m mema.nfa.a.tka.n ketersedia.a.n '
fa.silita.s
i , ·
teknologi ya.ng terus · ,
· berkemba.ngdenqorr eca.ra. efektif untuk
meningka.tka.n skill d eohl on ya.ng
mendukungunt~k e~La.k a.11 pekerja.a.n
sehin
ki~er·0r F?~m ·

Ciri-ciri teknologi informasi dan komunikasi

• Mampu menggunakan dan memanfaatkan serta memiliki kompetensi dalam


menggunakan alat alat TIK
• Menguasai teknologi terbaru yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih muda
• Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi secara efektif
dalam organisasi
• Selalu antusius dalam penguasaan bahan yang terkait dengan teknologi informasi
• Selalu bersikap positif dalam menghadapi perubahan terutama yang berkaitan dengan
TIK
• Memiliki kemampuan I keterampilan dalam menggunakan peralatan dan harus
mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan TIK ke dalam pekerjaannya.
• Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program.
MEDIA PERSIAPAN CPNS IG & FB 2020

Anda mungkin juga menyukai