Anda di halaman 1dari 2

NAMA : REZA ASPIANUR

NIM : 1908016049

HUKUM PERDATA MENGENAI BEZIT

Menurut 529BW Bezit diterjemahkan dengan kedudukan berkuasa, yaitu kedudukan


seseorang yang mengusai suatu kebendaan, baik dengan diri sendiri maupun dengan
perantaraan orang lain, dan yang mempertahankan atau menikmatinya selaku orang yang
memiliki kebendaan itu (Pasal 529 BW).

Adapun pengertian Bezit menurut Para Ahli :


 Menurut Prof. Subekti, SH; Bezit ialah suatu keadaan lahir, dimana seorang
menguasai suatu benda seolah-olah kepunyaannya sendiri, yang oleh hukum
dilindungi dengan tidak mempersoalkan hak milik atas benda itu sebenarnya ada
pada siapa.
 Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, SH; Dengan mengacu pada pasal 529 BW,
maka bezit ialah keadaan memegang atau menikmati sesuatu benda dimana
seseorang menguasainya baik sendiri ataupun dengan perantaraan orang lain,
seolah-olah itu adalah kepunyaannya sendiri.
 C.S.T Kansil; Bezit ialah menguasai atau mengambil manfaat atas suatu benda yang
langsung atau tidak langsung, dengan perantaraan orang lain yang di bawah
kekuatannya untuk bertindak seolah-olah benda itu kepunyaannya.

Ada pula yang mengatakan bahwa Bezit ialah suatu keadaan lahir, dimana seorang
menguasai suatu benda seolah-olah kepunyaannya sendiri, yang oleh hukum diperlindungi,
dengan tidak mempersoalkan hak milik atas benda itu sebenarnya ada pada siapa. Untuk
bezit diharuskan adanya dua anasir, yaitu kekuasaan atas suatu benda dan kemauan untuk
memiliki benda tersebut.

Berdasarkan para pendapat di atas maka  istilah "seolah-olah"  kepunyaannya,


menunjukkan bahwa benda tersebut bukanlah haknya sendiri. Tetapi walaupun benda itu
bukan haknya sendiri, ia mendapat kekuatan yang dilindungi untuk menguasai, bahkan
dapat mengambil manfaatnya benda tersebut, seperti bendanya sendiri.
Contoh Bezit :
1. Zulfa mendiami rumah yang dimilikinya dan mempunyai sebuah kaligrafi. Dalam hal
ini maka Zulfa bukan saja pemilik tetapi juga ”bezitter” dari rumah dan kaligrafi
tersebut.
2. Kalau suatu saat kaligrafi Zulfa dicuri oleh Bayu, maka Zulfa tetap pemilik dari
kaligrafi tersebut dan juga yang berhak atas kaligrafi itu (dalam keadaan nyata).
Dalam hal ini Bayu dinamakan bezitter yang beritikad buruk, sebab ia mengetahui
bahwa ia bukanlah pemilik kaligrafi tersebut.
3. Hans membeli sebidang tanah dari Philip. Dia mempagari dan menanami tanah
tersebut. Tetapi ternyata bahwa yang dipagarinya dan ditanaminya itu termasuk pula
sebagian tanahnya tetangga si Gilang, karena Hans mengira bahwa bagian tanah
tersebut termasuk bidang tanah yang dibelinya. Dalam hal ini Hans adalah bezitter
yang  beritikad baik dari bagian tanah (tetangga Gilang) tersebut.

Anda mungkin juga menyukai