168 608 1 PB
168 608 1 PB
Abstrak : Spiritualitas dan agama adalah dua hal yang berbeda namun tak dapat
dipisahkan. Karena spiritualitas adalah salah satu cara manusia dalam beragama.
Dalam Hindu, jalan spiritualitasnya memberi peluang bagi setiap individu untuk
memilih cara yang sesuai dengan potensi dan bentuk penghayatannya serta sesuai
dengan situasi dalam kehidupan individu yang bersangkutan. Oleh karena itu ada
empat cara atau jalan spiritualitas dalam Hindu yang dapat dipilih yaitu Karma
Yoga, Bhakti Yoga, Jnana Yoga dan Raja Yoga.
71
72 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid,
Vol. 20, No. 1, Juli 2017
dan gula, dimana entitas masing- karena itu setiap pekerjaan yang
masing lenyap yang ada hanya satu dilakukan bukan didorong oleh motif
entitas dalam satu kesatuan. diri melainkan didorong untuk
Yoga sebagai jalan spiritual melakukan persembahan kepada
dalam agama Hindu terbagi kepada Tuhan. Karenanya semua hasil yang
empat bentuk, yaitu Karma Yoga, diperoleh melalui pekerjaan tersebut
Bhakti Yoga, Jnana Yoga dan Raja merupakan karunia Tuhan.
Yoga. Keempat yoga ini ada karena Bagi seorang yang melakukan
menurut analisis Hindu manusia Karma Yoga, maka setiap perbuatan
mempunyai kebutuhan keagamaan yang dilakukan untuk kepentingan
yang berbeda, memiliki pribadi yang kesejahteraan pribadi akan menambah
berbeda sehingga setiap manusia satu lapisan baru pada ego dan itu akan
memerlukan sebuah cara beragama memisahkan diri lebih jauh lagi dari
atau bentuk penghayatan yang sesuai Tuhan. Sehubungan dengan itu, maka
dengan kepribadiannya dan situasi setiap perbuatan yang dilakukan tanpa
kehidupan. (Sivananda:1993,127). mengingat diri sendiri akan
1. Karma Yoga mengurangi sifat ingat diri (ego) dan
Karma Yoga adalah jalan sebagai akibatnya mengurangi
menuju Tuhan melalui pelaksanaan hambatan yang akan mengaburkan
kewajiban tanpa pamrih dan perbuatan hubungan seseorang dengan Tuhan.
baik. Usaha ini dapat diartikan sebagai Oleh karena itu cara terbaik untuk
jalan menuju Tuhan melalui kerja, melakukan pekerjaan agar tidak
dimana setiap kerja yang dilakukan mementingkan diri sendiri adalah
merupakan persembahan kepada memanfaatkan hakikat diri dalam
Tuhan. Dalam karma yoga setiap peran bekerja untuk kepentingan Tuhan dan
yang dimainkan manusia diyakini bukan untuk diri sendiri. Sebagaimana
sebagai sebuah kemestian ilahi dan yang dinyatakan dalam Bhagawat-
mengerjakan semuanya dengan Gita,V:10; “Ia yang bekerja tanpa
kesadaran bahwa peran seseorang telah perasaan lekat pada pekerjaannya
ditetapkan oleh tuhan. Oleh karena itu dan menyerahkannya untuk Tuhan,
dengan karma yoga manusia meyakini tidak ternoda oleh akibatnya,
bahwa semua perbuatan yang bagaikan bunga daun teratai yang
dilakukan bukanlah berasal dari dalam tidak ternoda oleh air di
diri, tetapi telah ditetapkan oleh tuhan, sekitarnya”(Maswinara:1997,221).
seakan-akan “Tuhan” bekerja melalui Selanjutnya masih dalam
saya. (Cannon: 2002, 10) Bhagawad-Gita XI: 27-28
Lebih lanjut, karma yoga dinyatakan;”Apapun yang engkau
mengajarkan bagaimana bekerja untuk kerjakan, apapun yang engkau
kerja itu sendiri dan bagaimana makan, apapun yang engkau
mempergunakan sebagian besar tenaga persembahkan sebagai korbanmu,
untuk suatu keuntungan spiritual yang apapun yang engkau berikan,
terbaik. Motto seorang Karma Yogin apapun yang engkau lakukan
adalah”kewajiban demi kewajiban dengan sungguh-sungguh dan
itu sendiri.” Artinya, semua pekerjaan cermat, lakukanlah itu sebagai
yang dihadapinya merupakan persembahan untuk-Ku. Dengan
kewajibannya kepada Tuhan. Oleh cara itulah engkau akan terbebas
Ayu Rustriana, Spiritualitas dalam Agama Hindu… 75
Latihan moral dalam raja yoga tinggi. Dengan melakukan latihan fisik
terdapat pada yama dan niyama. melalui asana dan pranayama ini
Melalui yama dan niyama manusia maka diri akan memperoleh kesehatan,
belajar membangun kulitas moralitas kedamaian dan mampu mengendalikan
spiritualitas dengan berkesinambungan panca indera, pikiran dan badan.
abadi dalam Brahman (Tuhan). Karena 3. Mental Training (latihan mental)
Yama merupakan pengekangan diri Latihan mental terdapat pada
sedangkan niyama merupakan pratyahara dan dharana. Dalam
kepatuhan. Dengan membiasakan diri pratyahara dilakukan pemusatan
melakukan yama dan niyama ini maka pikiran dengan cara menarik indera
manusia mampu dari segala objek luar. Sedangkan
menumbuhkembangkan daya dalam dharana dilakukan pemusatan
kemampuan untuk bergerak maju pikiran secara mantap pada suatu objek
dengan menjaga keseimbangan mental tertentu. Apabila latihan ini sering
sesuai dengan waktu, tempat dan dilakukan maka, konsentrasi akan
pribadi. Sehingga akhirnya manusia menjadi lebih baik sehingga akhirnya
dapat mewujudkan Cittasuddhi atau akan terfokus pada satu objek.
Atmasuddhi (kesucian hati). 4. Spiritual Training (latihan spiritual)
2. Physical Training (latihan fisik) Dhyana adalah latihan spiritual
Yang termasuk dalam latihan dalam yoga. Dhyana dapat juga
fisik pada raja yoga adalah asana dan disebut kontemplasi atau meditasi,
pranayama. Sebagaimana telah yaitu pikiran yang tidak putus-
dijelaskan sebelumnya, bahwa asana putusnya dalam renungan pada satu
adalah sikap badan yang mantap tujuan yakni Tuhan. Konsentrasi dan
dengan tujuan untuk mendiamkan meditasi akan menuntun manusia
gerak-gerak badan agar pikiran tidak menuju Samadhi atau pengalaman
terganggu oleh gerak tersebut. Menurut supra sadar.
Kamajaya, dengan melakukan asana
dalam jangka waktu tertentu dapat D. KESIMPULAN
memperbaiki pengeluaran cairan Konsep spiritualitas Hindu
hormon sehingga hormon menjadi adalah spiritualitas yang berorientasi
seimbang dan kesehatan fisik dan pada Tuhan (God-Oriented), yaitu
mental meningkat (Kamajaya : 1998, bersandar pada teologis atau wahyu.
111) Teologi Hindu mengajarkan pada
Adapun pranayama umatnya bahwa Tuhan (Brahman)
(pengaturan nafas) dapat diartikan adalah sumber dari segala yang ada.
sebagai rangkaian teknik yang Dia adalah awal, pertengahan dan
merangsang dan meningkatkan energi akhir dari segala yang ada. Karena
yang sangat penting, yang akan Tuhan (Brahman) adalah sumber
menimbulkan pengendalian yang segala yang ada maka manusia adalah
sempurna pada aliran prana dalam bahagian dari-Nya. Karena atman
tubuh. Melalui pranayama, (jiwa) yang ada dalam diri manusia
perkembangan spiritual menjadi cepat berasal dari Tuhan (Brahman)
dengan cara menumpuk tenaga dalam sehingga manusia pada hakekatnya
lebih banyak sehingga dapat digunakan adalah bagian dari Tuhan.
untuk mencapai kesadaran yang lebih
82 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid,
Vol. 20, No. 1, Juli 2017