Anda di halaman 1dari 12

SPIRITUALITAS DALAM AGAMA HINDU

Ayu Rustriana Rusli


ayurustrianarusli@uinib.ac.id
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Abstrak : Spiritualitas dan agama adalah dua hal yang berbeda namun tak dapat
dipisahkan. Karena spiritualitas adalah salah satu cara manusia dalam beragama.
Dalam Hindu, jalan spiritualitasnya memberi peluang bagi setiap individu untuk
memilih cara yang sesuai dengan potensi dan bentuk penghayatannya serta sesuai
dengan situasi dalam kehidupan individu yang bersangkutan. Oleh karena itu ada
empat cara atau jalan spiritualitas dalam Hindu yang dapat dipilih yaitu Karma
Yoga, Bhakti Yoga, Jnana Yoga dan Raja Yoga.

Kata Kunci: Spiritualitas agama, individu, potensi

A. PENDAHULUAN kekuatan ilahiah serta pengembaraan


Agama yang merupakan suatu spiritual. Cara ini secara khusus tidak
kepercayaan tidak hanya dapat ditemukan dalam agama Hindu, namun
dipahami melalui satu perspektif saja. hal itu dapat dilihat melalui praktek
Akan tetapi agama dapat dipahami ritual (ritus suci) dan perbuatan yang
melalui banyak perspektif karena benar yang mereka lakukan secara
terdapat berbagai cara dalam bersama-sama sebagai jalan tunggal
beragama. Menurut Dale Cannon ada menuju Tuhan.
enam cara beragama, yaitu melalui Sementara itu empat cara
ritus suci, perbuatan benar, beragama lainnya dapat ditemukan
pengetahuan, ketaatan, mediasi dalam yoga Hindu yang merupakan
samanik dan mistik. (Cannon, 2002, jalan spiritualitas bagi umat Hindu
13). untuk menuju Tuhan. Keempat jalan
Agama Hindu yang lahir dari itu akan diuraikan dalam tulisan
percampuran dua tradisi di India yaitu berikut ini.
tardisi Drawida dan tradisi Arya serta
campuran sejumlah tradisi kegamaan, B. PENGERTIAN SPIRITUALITAS
jika dicermati juga memiliki cara-cara Istilah spiritualitas dapat
beragama sebagaimana yang dipakai untuk menggambarkan upaya
diungkapkan oleh Dale Cannon di atas. pencarian tarnsendensi yang dilakukan
Cara beragama melalui ritus suci oleh seseorang. Kata spiritualitas
adalah jalan menuju Tuhan dengan berasal dari bahasa Inggris yang dapat
melaksanakan upacara-upacara diartikan dengan rohani atau ruh. Oleh
keagamaan atau ritual. Di antara ritual karena itu spiritualitas dapat dapat
yang terdapat dalam agama Hindu diartikan dengan segala sesuatu yang
adalah sembahyang dan upacara bukan jasmani, tidak bersifat duniawi
yadnya. Adapun cara mediasi samanik dan bukan cara-cara yang bersifat
adalah jalan menuju Tuhan dengan materialistik (Syamsuddin, 2012, 113).
membuka hubungan ke sumber-sumber Spiritualitas dapat mencakup 4
supranatural melalui imajinasi dan tema, yaitu pertama, sebagai sumber

71
72 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid,
Vol. 20, No. 1, Juli 2017

nilai, makna dan tujuan hidup yang 3. Spiritualitas humanistik, yaitu


melewati batas kedirian (beyond the spiritualitas yang mendasarkan
self), juga rasa misteri (sense of bentuk spiritualnya pada
mystery), transcendensi diri (self optimalisasi kebaikan dan
transcendence). Kedua, sebuah cara kreativitas manusia. Sehingga
untuk mengerti dan memahami manusia dapat menuju puncak
kehidupan. Ketiga, kesadaran batin pencapaian, termasuk pencapaian
(inner awareness) dan keempat, prestasi.
integrasi personal. (Syamsuddin : Ketiga konsep spiritualitas
2012, 113) tersebut, menggambarkan bahwa di
Mencermati empat tema satu sisi spiritualitas melibatkan
cakupan spiritualitas di atas, dapat hubungan manusia dengan sesuatu
dipahami bahwa spiritualitas memiliki yang suci, sakral, besar dan agung,
makna yang cukup banyak dan luas. yaitu Tuhan. Di sisi lain spiritualitas
Hal ini dimungkinkan karena dapat berfokus pada individu atau
spiritualitas dapat dijumpai pada setiap pengalaman manusia. Oleh karena itu
agama, tradisi dan pola-pola hidup spiritualitas merupakan aspek yang
yang berkembang dalam masyarakat. tidak bisa dikesampingkan dalam
Terkait dengan itu maka dalam kehidupan manusia, sebab dengan
Syamsuddin (2012) terdapat 3 bentuk spiritualitas hidup dan kehidupan
konsep spiritualitas, yaitu : manusia akan menjadi seimbang.
1. Spiritualitas yang berorientasi pada
Tuhan ((good-oriented), yaitu C. SPIRITUALITAS DALAM HINDU
pemikiran,pandangan dan praktek Di antara tiga konsep spiritualitas
spiritualitas yang bersandar pada sebagaimana dipaparkan di atas, dalam
teologis (wahyu Tuhan). agama Hindu dapat dijumpai
Spiritualitas ini terdapat pada spiritualiatas dalam konsep yang
hampir pada semua agama (Islam, pertama, yaitu spiritualitas yang
Kristen, yahudi, Hindu dan Budha) berorientasi pada Tuhan (God-
2. Spiritualitas yang berorientasi pada oriented). Hal ini didasarkan pada,
dunia atau alam (world-oriented). pertama, keyakinan dan pemahaman
Ini adalah spiritualitas yang umat Hindu bahwa Tuhan (Brahman)
didasarkan pada harmoni manusia adalah sumber dari segala yang ada,
dengan ekologi dan alam. Sebagai awal, akhir serta pertengahan dari
contoh, apa yang diceritakan dalam segala yang ada. Sebagaimana yang
film The Secret, yang tertuang dalam Bhagawad-Gita VII.6 ;
menggambarkan harmoni alam “Ketahuilah bahwa semua insane
dengan pikiran manusia, bahwa mempunyai sumber-sumber
alam adalah medan magnet yang kelahiran di sini, Aku adalah asal
akan merespon segala pikiran mula alam semesta ini demikian
manusia. Karena itu manusia pula kiamat kelaknya nanti”.
seharusnya senantiasa Demikian juga dalam Bhagawad-Gita
mengembangkan pemikiran positif X.20 : “Aku adalah jiwa yang
agar alam semesta memberikan berdaiam dalam hati segala insani,
umpan balik yang positif juga. wahai Gudakesa Aku adalah
permulaan, pertengahan dan
Ayu Rustriana, Spiritualitas dalam Agama Hindu… 73

penghabisan dari semua makhluk” terkandung sesuatu yang misterius


(Netra : 1997,20). Kedua, keyakinan yang tidak bisa dicapai dengan cara-
bahwa Atman (jiwatman) yang ada cara biasa atau dengan cara intelektual.
dalam diri manusia adalah percikan Definisi senada juga ditemukan
kecil dari Paramatman dalam kamus A.S.Hornby-seperti
(Brahman/Tuhan). Jiwatman inilah dikutip Simuh- bahwa “mysticism is
yang menyebabkan manusia itu hidup. the teaching or belief that knowledge
Oleh karena atman merupakan of Real Truth and God may be
bahagian dari Brahman (Tuhan) maka obtained througt meditation or
pada hakekatnya atman memiliki sifat spiritual insight, independently of mind
yang sama dengan sumbernya, yaitu and senses” (Simuh:1997,103).
Brahman itu sendiri. Dan oleh karena Artinya, mistik adalah ajaran atau
itu manusia yang dalam dirinya ada suatu kepercayaan yang didasarkan
percikan Brahman, yaitu atman maka pada asumsi bahwa pengetahuan
manusia dapat menuju Tuhan bahkan tentang Hakikat atau tentang Tuhan
bersatu dengan Tuhan. bisa diperoleh dengan jalan meditasi
Pernyataan di atas senada atau kesadaran spiritual yang bebas
dengan pendapat Yudiantara dalam dari campur tangan akal dan panca
(Sugana : 2012, 169) ada lima dimensi indera.
dalam spiritualiatas Hindu, yaitu (1). Dengan demikian dapat
Brahman (Tuhan); (2) Atman (Sang dipahami, bahwa kebenaran yang
Diri Sejati); (3) Rsi,Weda, Avatara; (4) menjadi tujuan mistik memang tidak
Karma-phala; (5) Moksa. Kelima bisa dipahami dan dijelaskan dengan
dimensi ini adalah dasar hidup seorang persepsi apapun, baik filsafat maupun
Hindu yang memberikan kesegaran penalaran. Oleh karena itu untuk
secara nyata dan menyeluruh. Kelima mencapai tujuan mistik tersebut
dimensi inilah yang dapat membantu diperlukan suatu pengalaman rohani
manusia untuk kembali kepada hakikat yang tidak tergantung pada metode-
hidupnya di dunia sebagai makhluk metode indera ataupun pikiran.
Tuhan, makhluk sosial dan makhluk Dalam agama Hindu, salah satu
individu. cara yang bisa dilakukan manusia
Jalan spiritual Hindu –memakai untuk melaksanakan spritualitas agar
konsep cara beragama Dale Cannon- dapat mencapai tujuan hidup tertinggi
merupakan cara beragama mistis. Kata dan kebahagian adalah yoga. Yoga
Mistis atau sering disebut mistisisme mengandung arti kesatuan bergerak
yang berasal dari kata mistik adalah dalam mencari ketidak-terbatasan dan
arus besar kerohanian yang mengalir keterbatasan gerak menuju ketidak-
dalam semua agama. Menurut terbatasan dalam cara mistik. (Sugana :
Annemari Schimmel, mistik berasal 2012,170) Dalam bahasa Sanskerta
dari kata Yunani “myein” yang artinya Yoga berarti “penambahan”, tetapi
menutup mata (Schimmel : 1986,2). dalam dunia mistik, yoga juga berarti
Dalam artinya yang paling luas mistik “penyatuan”. Penyatuan antara
dapat didefinisikan sebagai kesadaran manusia dengan Tuhan sebagai Entitas
terhadap Kenyataan Tunggal yng Tertinggi yang berkedudukan di atas
mungkin disebut Kearifan, Cahaya dan segala yang ada. Penyatuan manusia
Cinta. Juga dalam kata mistik itu dengan Tuhan seperti penyatuan air
74 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid,
Vol. 20, No. 1, Juli 2017

dan gula, dimana entitas masing- karena itu setiap pekerjaan yang
masing lenyap yang ada hanya satu dilakukan bukan didorong oleh motif
entitas dalam satu kesatuan. diri melainkan didorong untuk
Yoga sebagai jalan spiritual melakukan persembahan kepada
dalam agama Hindu terbagi kepada Tuhan. Karenanya semua hasil yang
empat bentuk, yaitu Karma Yoga, diperoleh melalui pekerjaan tersebut
Bhakti Yoga, Jnana Yoga dan Raja merupakan karunia Tuhan.
Yoga. Keempat yoga ini ada karena Bagi seorang yang melakukan
menurut analisis Hindu manusia Karma Yoga, maka setiap perbuatan
mempunyai kebutuhan keagamaan yang dilakukan untuk kepentingan
yang berbeda, memiliki pribadi yang kesejahteraan pribadi akan menambah
berbeda sehingga setiap manusia satu lapisan baru pada ego dan itu akan
memerlukan sebuah cara beragama memisahkan diri lebih jauh lagi dari
atau bentuk penghayatan yang sesuai Tuhan. Sehubungan dengan itu, maka
dengan kepribadiannya dan situasi setiap perbuatan yang dilakukan tanpa
kehidupan. (Sivananda:1993,127). mengingat diri sendiri akan
1. Karma Yoga mengurangi sifat ingat diri (ego) dan
Karma Yoga adalah jalan sebagai akibatnya mengurangi
menuju Tuhan melalui pelaksanaan hambatan yang akan mengaburkan
kewajiban tanpa pamrih dan perbuatan hubungan seseorang dengan Tuhan.
baik. Usaha ini dapat diartikan sebagai Oleh karena itu cara terbaik untuk
jalan menuju Tuhan melalui kerja, melakukan pekerjaan agar tidak
dimana setiap kerja yang dilakukan mementingkan diri sendiri adalah
merupakan persembahan kepada memanfaatkan hakikat diri dalam
Tuhan. Dalam karma yoga setiap peran bekerja untuk kepentingan Tuhan dan
yang dimainkan manusia diyakini bukan untuk diri sendiri. Sebagaimana
sebagai sebuah kemestian ilahi dan yang dinyatakan dalam Bhagawat-
mengerjakan semuanya dengan Gita,V:10; “Ia yang bekerja tanpa
kesadaran bahwa peran seseorang telah perasaan lekat pada pekerjaannya
ditetapkan oleh tuhan. Oleh karena itu dan menyerahkannya untuk Tuhan,
dengan karma yoga manusia meyakini tidak ternoda oleh akibatnya,
bahwa semua perbuatan yang bagaikan bunga daun teratai yang
dilakukan bukanlah berasal dari dalam tidak ternoda oleh air di
diri, tetapi telah ditetapkan oleh tuhan, sekitarnya”(Maswinara:1997,221).
seakan-akan “Tuhan” bekerja melalui Selanjutnya masih dalam
saya. (Cannon: 2002, 10) Bhagawad-Gita XI: 27-28
Lebih lanjut, karma yoga dinyatakan;”Apapun yang engkau
mengajarkan bagaimana bekerja untuk kerjakan, apapun yang engkau
kerja itu sendiri dan bagaimana makan, apapun yang engkau
mempergunakan sebagian besar tenaga persembahkan sebagai korbanmu,
untuk suatu keuntungan spiritual yang apapun yang engkau berikan,
terbaik. Motto seorang Karma Yogin apapun yang engkau lakukan
adalah”kewajiban demi kewajiban dengan sungguh-sungguh dan
itu sendiri.” Artinya, semua pekerjaan cermat, lakukanlah itu sebagai
yang dihadapinya merupakan persembahan untuk-Ku. Dengan
kewajibannya kepada Tuhan. Oleh cara itulah engkau akan terbebas
Ayu Rustriana, Spiritualitas dalam Agama Hindu… 75

dari kungkungan perbuatan yang Tuhan adalah sumber kasih


menghasilkan akibat baik ataupun sayang dan cinta, karena itu manusia
buruk” (Maswinara:1997) Ungkapan dapat menuju Tuhan melalui
dalam Bhawagad-Gita ini merupakan perwujudan kasih sayang dan cintanya
landasan semangat yang mendorong kepada Tuhan. Seseorang yang
umat Hindu dalam melakukan setiap menempuh jalan ini, cintanya selalu
pekerjaan. Jika pekerjaan dikerjakan difokuskan kepada Tuhan sepanjang
dengan semangat ini, maka pekerjaan- waktu. Sehinngga motto dalam Bhakti
pekerjaan itu akan menjadi suatu Yoga ini adalah “Mengasihi Demi
ibadah suci. Karena pekerjaan yang Kasih Sayang Itu Sendiri”.
dilakukan dengan penuh cinta sebagai Dalam menempuh jalan ini
pengorbanan hidup kepada Tuhan serta yang harus dilakukan adalah mencintai
demi kemuliaaan Tuhan tanpa Tuhan dengan setulus hati, bukan
memikirkan keuntungan yang mungkin harnya sekedar mengatakan bahwa dia
akan diperoleh, itulah pekerjaan yang mencintai Tuhan, melainkan mencintai
akan mengantarkan umat Hindu pada Tuhan dalam kehidupan nyata.
Tuhan. Mencintai Tuhan karena cinta itu
Seseorang yang menempuh sendiri tanpa pamrih apapun.
jalan Karma Yoga ini dapat diibaratkan Seseorang yang berhasil menempuh
dengan seorang abdi setia yang tidak jalan ini maka dia akan mencapai
memerlukan apapun bagi dirinya ketenangan jiwa, karena tidak ada
sendiri. Apapun akibat bagi dirinya , pengalaman apapun juga yang dapat
tugas yang dilakukan hanyalah untuk dibandingkan dengan hidup
kepuasan tuannya. sepenuhnya dalam cinta Tuhan. Dan
Karma Yoga ini bukanlah jalan semakin kuatnya perasaan cinta kepada
yang mudah untuk ditempuh dan tidak Tuhan maka semakin lemahlah
setiap orang dapat melakukannya, cengkraman dunia ini.
karena membutuhkan pengorbanan Lebih lanjut, seseorang yang
yang diikuti dengan ketulusan hati. mencintai Tuhan sepenuh hati, maka
Pengorbanan dimaksud adalah segala dia tidak memiliki keinginan ataupun
sesuatu yang dilakukan tanpa disertai kesedihan. Dia tidak pernah membenci
kepentingan pribadi tetapi semata-mata makhluk atau benda apapun, dan juga
demi pelayanan dan pengabdian tidak tertarik dengan objek-objek
kepada Tuhan, tanpa keinginan (tidak duniawi. Hal ini diungkapkan dalam
ada hasrat) terhadap hasil perbuatan Bhawagat-Gita XII:13 “Dia yang
bagi diri sendiri. tidak membenci semua makhluk,
2. Bhakti Yoga yang senantiasa bersikap ramah dan
Bhakti Yoga ini adalah cara bersahabat, bebas dari rasa keakuan
menuju Tuhan melalui pemujaan atau dan kemilikan serta pemaaf,
ketaatan. Dalam cara ini manusia berkeadaan sama dalam kesedihan
menjadikan perasaannya terbakar oleh maupun kesenangan”.(Masniwara
cinta kepada Tuhan semata dan :1997,391)
melenyapkan semua perasaan yang Cara untuk mengembangkan
lain dalam merespon karunia-Nya yang cinta kepada Tuhan adalah satu hal
penuh kasih sayang. (Cannon yang tidak mudah, sebab segala
:2002,10) sesuatu di dunia ini tidak henti-
76 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid,
Vol. 20, No. 1, Juli 2017

hentinya menarik rasa cinta setiap lanjut, ia menenggelamkan dirinya di


manusia. Untuk itu dalam Bhakti Yoga kedalaman hati yang tersembunyi
ada pendekatan yang dapat dilakukan melalui meditasi yang terus-menerus
untuk mengembangkan cinta kepada dan mendalam sehingga akhirnya
Tuhan yang disebut dengan Japam. memperoleh mutiara indah atman,
Japam adalah latihan menyebut yaitu dapat menyatu dengan Tuhan
nama Tuhan berulang-ulang secara (Sivananda; 1993, 128)
terus-menerus dengan tiada henti- Oleh karena Jnana Yoga
hentinya, baik dengan lidah maupun merupakan realisasi langsung dari
dalam hati. Japam ini dilakukan setiap kesatuan atau penyatuan dengan Yang
saat, selama bekerja, sepanjang waktu Tertinggi, maka seseorang yang akan
dan di segala tempat. Karena dengan menempuh jalan ini mesti melengkapi
terus menyebut nama Tuhan, maka diri dengan empat hal, yaitu;
Tuhan akan tetap hadir dalam diri dan pembedaan (wiweka), ketidakacuhan
sebutan itu akan merembes secara tak (wairagya), kewajiban yang enam (sat-
langsung ke dalam alam bawah sadar sampat) dan kerinduan yang sangat
dan akan menghadapkan keseluruhan akan pembebasan (mumuksutwa)
diri kepada Tuhan tanpa hambatan. (Sivananda, 1993,134). Apabila ini
3. Jnana Yoga telah dimiliki maka langkah
Jnana Yoga adalah jalan selanjutnya adalah mendengarkan kitab
spiritual untuk menuju tuhan melalui suci dengan bantuan seorang guru yang
kegiatan rasional, argumentatif, dan mahir dan mengusai kitab suci serta
pemahaman intelektual. Jalan atau cara paham akan Brahman. Selanjutnya
ini dapat ditempuh oleh pencari dilakukan perenungan yang
kehidupan rohani yang mempunyai sepenuhnya untuk mengusir segala
kecenderungan intelektual yang kuat. keragu-raguan. Setelah segala
Karena dalam Jnana Yoga ini keraguan lenyap kemudiaan
penyatuan diri dengan Tuhan dilaksanakan meditasi yang mendalam
dilakukan melalui pencarian filsafat, pada Brahman. Dengan cara itu
yaitu melalui serangkaian pembuktian akhirnya seseorang akan menjadi
logis. jiwanmukta atau orang yang bijak yang
Dengan menempuh jalan ini, telah terbebas. Bebas dari tarikan-
pembebasan akan dicapai melalui tarikan inderanya, bebas dari
realisasi identitas dari roh pribadi pengaruh-pengaruh duniawi dan
dengan roh tertinggi atau Brahman menikmati kebahagiaan abadi bersama
(Tuhan). Oleh karena itu seseorang Brahman.
yang menempuh jalan ini akan Selain empat hal tersebut di
mewujudkan bahwa Brahman (Tuhan) atas, ada tujuh tahapan lagi yang harus
merupakan kehidupan dari hidupnya, dilakukan sehingga jiwanmukta benar-
roh dari jiwanya. Ia merasakan dan benar terealisasi. Adapun tujuh tahapan
mengetahui bahwa Tuhan adalah tersebut adalah; aspirasi pada
dirinya sendiri. Ia mewujudkan dalam kebenaran (subheca), pencarian
pribadinya bahwa ia satu dengan Yang filosofis (wiracarana), penghalusan
Abadi melalui pemahaman spiritual pikiran (tanamunasi), pencapaian sinar
atau instuisi yang disebut aparoksa (sattwapati), pemisahan batin
anubhuti (persepsi Tuhan). Lebih (asamsakti), penglihatan spiritual
Ayu Rustriana, Spiritualitas dalam Agama Hindu… 77

(padarthabhawana), dan kebebasan manusia, Sang Penguasa. Aku adalah


tertinggi (turiya). Emasnya Kehidupan. Aku adalah
4. Raja Yoga hakikat dari keindahan Ilahi” (Smith;
Raja Yoga ini adalah jalan 1985,61)
menuju Tuhan melalui disiplin rohani Di sini akan ditemukan cara-
dan asketik. Dalam jalan ini penyatuan cara pengendalian diri untuk
dengan Tuhan dilakukan melalui menjernihkan pikiran serta
pengekangan diri dan pengendalian membebaskannya dari belenggu suka
pikiran. Raja Yoga mengajarkan duka duniawi. Pengendalian diri
bagaimana mengendalikan indera dan dimulai dari tindakan lahir dan
mental atau gejolak pikiran yang kemudian berangsur-angsur
muncul dari pikiran dan bagaimana mengendalikan pikiran sendiri
mengembangkan konsentrasi. Oleh sehingga akhirnya mencapai
karena itu Raja Yoga merupakan ketenangan dengan sampai kepada
disiplin pikiran. Tuhan. Untuk sampai kepada Tuhan
Latar belakang konseptual yang maka seseorang harus melalui delapan
menjadi dasar dalam pelaksanaan Raja tahap atau disebut juga dengan
Yoga ini adalah ajaran agama Hindu Astanga Yoga, (Sura: 1985,9) yaitu :
tentang manusia yang dilandaskan a. Yama : Pengendalian diri tahap
pada tesis dasar bahwa manusia pertama dan merupakan
merupakan makhluk yang terdiri dari pengendalian diri dalam penampilan
lapisan-lapisan. Lapisan-lapisan pokok lahir (Sugana : 2012, 171) terdiri
itu terdiri dari empat. Lapisan pertama dari;
adalah tubuh jasmani. Berikutnya 1. Ahimsa (tanpa kekerasan).
adalah lapisan alam pikiran serta Artinya seseorang harus bebas
pengalaman yang disadarinya. dari segala perbuatan yang
Mendasari kedua lapisan ini adalah menyakiti sesama makhluk, baik
lapisan ketiga, yaitu kawasan bawah melalui pikiran, perkataan dan
sadar pribadi. Lapisan ini terdiri dari perbuatan.
pengalaman pribadi di masa lampau 2. Satya (kebenaran, kejujuran). Ini
yang terkumpul selama bertahun- adalah sifat yang selalu dituntut
tahun. Lapisan ini secara mendasar dilakukan kepada semua orang
membentuk kehidupan orang yang karena sifat ini akan membawa
bersangkutan, kepada ketenangan, Bila ingin
Adapun lapisan keempat adalah mewujudkan sifat-sifat baik
hakikat hidup yang tak berhingga, dalam diri, maka satya harus
tidak dibatasi dan abadi. Lapisan inilah dilaksanakan secara sungguh-
yang mendasari tiga lapisan lainnya. sungguh karena Tuhan itu adalah
Heinrich Zimmer rmenggambarkan kebenaran dan hanya dapat
lapisan ini, seperti dikutip Huston dijumpai melalui kebenaran.
Smith, dengan sebuah ungkapan “Aku 3. Brahmacarya (hidup
lebih kecil dari atom yang paling kecil, membujang). Bila hendak
namun lebih besar dari yang terbesar. mengabdikan diri dalam hidup
Aku adalah ketuntasan, jagad raya kebenaran dan kesucian diri (suci
yang berwarna-warni, indah, dan aneh. pikiran, kata-kata dan
Aku adalah Sang Purba. Aku adalah perbuatan), maka seseorang
78 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid,
Vol. 20, No. 1, Juli 2017

harus hidup sebagai seorang kesucian jasmani dan rohani di


brahmacari. Dengan menjadi mana badan harus bersih dan
seorang brahmacari, maka nafsu dihindari dari berbagai hal dan
dapat dikendalikan sehingga benda-benda yang dapat
hidup dapat sepenuhnya mencemari, seperti makan yang
diikhlaskan untuk mengabdi berlebihan, pakaian yang mewah
kepada Tuhan. serta menghindari sentuhan-
4. Asetya (berpegang teguh pada sentuhan dengan benda-benda
kebenaran). Artinya seseorang yang dapat menimbulkan
senantiasa menjauhkan diri dari kenikmatan. Karena semua itu
perbuatan mementingkan dpat mempengaruhi kesucian
kesenangan diri sendiri. Sebagai jiwa.
contoh adalah perbuatan 2. Santoso (kepuasan). Ini adalah
mencuri, dimana perbuatan ini sikap merasa puas dengan apa
adalah mementingkan diri sendiri yang dimiliki. Dengan memiliki
tanpa memandang betapa sikap ini maka manusia dapat
sengsara dan sakit hatinya orang mencapai kebahagiaan dan
yang hak miliknya diambil. memperoleh ketenangan batin.
Dengan melaksanakan asetya ini 3. Tapa (kesederhanaan) yaitu
maka seseorang dapat semua bentuk pengawasan,
mengendalikan diri dan pengekangan dan pengendalian
keinginannya pada sesuatu. indera dan pikiran. Salah satu
Sehingga seseorang dapat cara dari tapa ini adalah
berpuas hati dengan apa yang melakukan puasa sebagai upaya
dimiliki. untuk membatasi makan dan
5. Aparigraha (tidak bermewah- minum, pengendalian sentiment
mewah). Artinya tidak terikat perasaan dan pelampiasan nafsu
kepada harta, bebas dari kelamin.
kekikiran dan ketamakan. 4. Swadhaya (belajar kitab suci).
Dengan melaksanakan Swadhaya ini merupakan kunci
aparigraha seseorang akan pembuka pintu kearifan karena
mengambil dan menerima dalam kitab suci terdapat
sesuatu seperlunya saja. Dengan petunjuk-petunjuk jalan menuju
cara ini maka seseorang bisa kesucian. Oleh karena itu siapa
mendapatkan ketenangan. saja yang ingin selalu suci dan
b. Niyama terhindar dari hal-hal yang tidak
Niyama berarti kepatuhan baik, maka caranya adalah
(Sivananda : 1993, 131), yaitu ajaran dengan melakukan swadhaya.
tentang kewajiban harian menuju 5. Iswarapranidhana (berserah diri
kesucian untuk datang kepada Tuhan. kepada Tuhan). Ini adalah bagian
Jika melaksanakan ajaran ini dengan niyama yang termulia yang
baik, maka seseorang dapat merupakan langkah awal menuju
menemukan hakikat diri sendiri. hidup kerohanian. Dengan sujud
Niyama ini terdiri dari lima bagian: bakti kepada Tuhan manusia
1. Sauca (kesucian lahir dan batin). akan merasakan dirinya kecil dan
Kesucian yang dimaksud adalah lemah. Iswarapranidhana ini
Ayu Rustriana, Spiritualitas dalam Agama Hindu… 79

menyadarkan manusia bahwa Yang dimaksud dengan


Tuhan adalah Maha Kuasa, dharana adalah mengikatkan atau
Maha tahu dan berada dimana- mengkonsentrasikan pikiran pada suatu
mana. Karena itu manusia harus objek Ini dilakukan agar pikiran dapat
merasa bahwa apapun yang menetap dan tidak goyah.
dilakukan senantiasa disaksikan g. Dhyana
oleh Tuhan dan selalu berhati- Dhyana adalah keadaan dimana
hati atas segala perbuatannya. pikiran yang telah terlatih tetap
Sehingga manusia tidak jatuh terpusat pada satu objek di dalam atau
dalam kehinaan. di luar diri sendiri. Ketika dhyana ini
c. Asana telah terjadi maka arus kekuatan yang
Asana adalah sikap badan yang ada dalam diri tidak akan terpecah-
mantap yang bertujuan untuk pecah.
mendiamkan gerak-gerak badan h. Samadhi
sehingga pikiran tidak terganggu oleh Samadhi adalah hasil akhir
gerak-gerak tersebut. Ketika badan dari tujuh proses yang telah dilakukan
tenang maka jalan nafas dan pikiran sebelumnya, dimana dalam Samadhi
dapat dikendalikan. ini yang bermeditasi dan yang
d. Pranayama (pengaturan nafas) dimeditasikan menjadi
Pranayama ini adalah satu.(Kamajaya:2000,30) Ketika
mengendalikan jalan nafas. Apabila Samadhi semua gejolak pikiran
jalan nafas dapat dikendalikan maka mengendap dan pikiran kehilangan
gerak pikiranpun dapat dikendalikan fungsinya. Semua hubungan pikiran
bahkan didiamkan. Pranayama ini jika dengan dunia luar dipatahkan dan
dapat dilakukan dengan baik, maka segala kesan-kesan (kecendrungan dn
akan menghasilkan ketenangan dan keinginan) lenyap. Dalam keadaan
kemantapan pikiran serta kesehatan. yang demikianlah maka manusia
Dalam prakteknya pranayama mencapai pembebasan. Bebas dari
dilakukan dengan tiga cara, yaitu ; kelahiran kembali dan mencapai
pertama, puraka (memasukan nafas), pembebasan akhir.
kedua, kumbaka (menahan nafas), Demikianlah, ada empat jalan
ketiga, recaka (mengeluarkan nafas). yang dapat ditempuh oleh umat Hindu
Dengan melakukan pranayama dalam untuk sampai pada Tuhan bahkan
waktu yang lama, maka akan bersatu dengan Tuhan. Jalan mana
tercapailah tujuan dari yoga. yang akan dipilih oleh manusia itu
e. Pratyhara tergantung dengan keinginan masing-
Pratyhara berarti penarikan masing. Karena dalam ajaran Hindu
indra dari objek-objeknya. Ini harus diyakini bahwa Tuhan menanggapi dan
dilakukan untuk dapat melihat batin menerima setiap cara yang dipilih
dan memiliki pemusatan pikiran. manusia untuk sampai kepada-Nya dan
Pratyhara merupakan proses awal memberkati manusia sesuai dengan
dalam usaha mencapai samadhi yang keinginan hati manusia tersebut. Tuhan
merupakan tahap tertinggi dalam tidak akan memupus harapan setiap
astangga yoga. manusia maelainkan akan membantu
f. Dharana semua harapan manusia yang tumbuh
sesuai dengan kodratnya masing-
80 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid,
Vol. 20, No. 1, Juli 2017

masing. Hal itu diungkapkan dalam dengan menjauhi pengaruh-pengaruh


Bhagawat-Gita IV;11; “Jalan apapun duniawi, seperti tidak terikat kepada
orang memuja-Ku pada jalan yang harta dan bebas dari sifat kikir dan
sama Aku memenuhi keinginannya, tamak.
wahai partha, karena pada semua Lebih lanjut, latihan jasmani
jalan yang ditempuh mereka harus diiringi dengan melaksanakan
semuanya adalah jalan-Ku” kewajiban-kewajiban harian kepada
(Maswinara;1997,193) Tuhan. Di antara kewajiban itu adalah ;
Mencermati jalan spiritual tapa, yaitu pengendalian indera dan
dalam agama Hindu tersebut, terlihat pikiran melalui puasa sebagai upaya
bahwa setiap individu dapat menuju membatasi hawa nafsu; swadhaya,
kepada Tuhannya. Mereka boleh yaitu belajar kitab suci yang
memilih salah satu dari empat jalan merupakan kunci pembuka kearifan
spiritual itu sesuai dengan potensi yang karena di dalam kitab suci terdapat
ada dalam diri. Tidak ada perbedaan petunjuk-petunjuk jalan untuk menuju
golongan sosial, keluarga, warna kulit kesucian.
atau ras di antara para penempuh jalan Setelah melalui latihan
spiritual. Karena Tuhan tidak jasmani, barulah dapat masuk pada
memandang pada hal-hal seperti itu, tahap selanjutnya, yaitu latihan rohani.
demikianlah keyakinan umat Hindu. Latihan ini dimulai dengan pratyhara,
Di antara empat jalan spiritual yaitu menarik indera dari objeknya dan
tersebut, raja yoga merupakan jalan memusatkan pikiran agar dapat melihat
terberat dan hanya dapat ditempuh oleh melalui hati sanubari. Selanjutnya
manusia yang memiliki kecenderungan pikiran mulai diarahkan atau
mistis. Karena dalam raja yoga ini dikonsentrasikan kepada Tuhan agar
penyatuan dengan Tuhan dilakukan tidak terpengaruh oleh yang lain.
melalui pengekangan diri dan Ketika pikiran telah terpusat kepada
pengendalian pikiran. Pengendalian Tuhan, maka ketika itulah manusia
diri dilakukan untuk menjernihkan akan merasa dalam dirinya mengalir
pikiran dan membebaskan pikiran dari arus kekuatan yang berasal dari Tuhan.
belenggu serta pengaruh suka duka Akhir dari usaha tersebut sampailah
duniawi. Siapa saja yang menempuh manusia pada kondisi dimana antara
jalan ini harus melakukan latihan- dirinya dengan Tuhan telah menjadi
latihan, baik latihan jasmani maupun satu. Saat itu semua hubungan dengan
rohani. dunia luar lenyap, segala keinginan
Latihan jasmani dimulai pupus. Dalam keadaan tersebut berarti
dengan mengendalikan diri dari diri telah mencapai pembebasan yang
perbuatan yang tidak baik seperti, tidak disebut dengan jiwanmukti.
boleh menyakiti sesama makhluk, baik Lebih lanjut, menurut Sugana,
melalui pikiran, perkataan maupun disiplin pikiran yang ada dalam Raja
perbuatan. Pengendalian diri ini harus Yoga menjadikan Raja Yoga dapat
diiringi dengan melatih diri untuk dipolarisasi dalam beberapa bentuk
selalu berbuat baik dengan cara latihan. Polarisasi tersebut dapat
melaksanakan sifat-sifat baik, seperti dikelompokan kepada empat
kebenaran dan kejujuran. Tidak hanya bagian,(Sugana : 2012, 171), yaitu :
itu, pengendalian diri terus berlanjut 1. Moral Training (latihan moral)
Ayu Rustriana, Spiritualitas dalam Agama Hindu… 81

Latihan moral dalam raja yoga tinggi. Dengan melakukan latihan fisik
terdapat pada yama dan niyama. melalui asana dan pranayama ini
Melalui yama dan niyama manusia maka diri akan memperoleh kesehatan,
belajar membangun kulitas moralitas kedamaian dan mampu mengendalikan
spiritualitas dengan berkesinambungan panca indera, pikiran dan badan.
abadi dalam Brahman (Tuhan). Karena 3. Mental Training (latihan mental)
Yama merupakan pengekangan diri Latihan mental terdapat pada
sedangkan niyama merupakan pratyahara dan dharana. Dalam
kepatuhan. Dengan membiasakan diri pratyahara dilakukan pemusatan
melakukan yama dan niyama ini maka pikiran dengan cara menarik indera
manusia mampu dari segala objek luar. Sedangkan
menumbuhkembangkan daya dalam dharana dilakukan pemusatan
kemampuan untuk bergerak maju pikiran secara mantap pada suatu objek
dengan menjaga keseimbangan mental tertentu. Apabila latihan ini sering
sesuai dengan waktu, tempat dan dilakukan maka, konsentrasi akan
pribadi. Sehingga akhirnya manusia menjadi lebih baik sehingga akhirnya
dapat mewujudkan Cittasuddhi atau akan terfokus pada satu objek.
Atmasuddhi (kesucian hati). 4. Spiritual Training (latihan spiritual)
2. Physical Training (latihan fisik) Dhyana adalah latihan spiritual
Yang termasuk dalam latihan dalam yoga. Dhyana dapat juga
fisik pada raja yoga adalah asana dan disebut kontemplasi atau meditasi,
pranayama. Sebagaimana telah yaitu pikiran yang tidak putus-
dijelaskan sebelumnya, bahwa asana putusnya dalam renungan pada satu
adalah sikap badan yang mantap tujuan yakni Tuhan. Konsentrasi dan
dengan tujuan untuk mendiamkan meditasi akan menuntun manusia
gerak-gerak badan agar pikiran tidak menuju Samadhi atau pengalaman
terganggu oleh gerak tersebut. Menurut supra sadar.
Kamajaya, dengan melakukan asana
dalam jangka waktu tertentu dapat D. KESIMPULAN
memperbaiki pengeluaran cairan Konsep spiritualitas Hindu
hormon sehingga hormon menjadi adalah spiritualitas yang berorientasi
seimbang dan kesehatan fisik dan pada Tuhan (God-Oriented), yaitu
mental meningkat (Kamajaya : 1998, bersandar pada teologis atau wahyu.
111) Teologi Hindu mengajarkan pada
Adapun pranayama umatnya bahwa Tuhan (Brahman)
(pengaturan nafas) dapat diartikan adalah sumber dari segala yang ada.
sebagai rangkaian teknik yang Dia adalah awal, pertengahan dan
merangsang dan meningkatkan energi akhir dari segala yang ada. Karena
yang sangat penting, yang akan Tuhan (Brahman) adalah sumber
menimbulkan pengendalian yang segala yang ada maka manusia adalah
sempurna pada aliran prana dalam bahagian dari-Nya. Karena atman
tubuh. Melalui pranayama, (jiwa) yang ada dalam diri manusia
perkembangan spiritual menjadi cepat berasal dari Tuhan (Brahman)
dengan cara menumpuk tenaga dalam sehingga manusia pada hakekatnya
lebih banyak sehingga dapat digunakan adalah bagian dari Tuhan.
untuk mencapai kesadaran yang lebih
82 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid,
Vol. 20, No. 1, Juli 2017

Berangkat dari keyakinan Syamsuddin dan Azlinda Azman,


tersebut, maka umat Hindu dapat Memahami Dimensi Spiritualitas
menuju pada Tuhan bahkan bersatu Dalam Praktek Pekerjaan
dengan Tuhan melalui jalan Sosial, Journal Informasi
spiritualitas yang dipilihnya. Karma Vol.17 No: 02, 2012
Yoga adalah jalan menuju Tuhan Sugana, I Made, Mistisisme Yoga :
melalui kerja tanpa pamrih dan Polarisasi Gerakan Spiritualitas
perbuatan baik. Bhakti Yoga Dalam Masyarakat Lintas
merupakan jalan menuju Tuhan Agama, Journal Pangkaja Vol
melalui pemujaan atau ketataatan. 14 No: 2, 2012
Jnana Yoga adalah jalan menuju Schimmel, Annemarie, Mistical
Tuhan melalui pemahaman intelektual, Dimension of Islam, Sapardi
kegiatan rasional dan pengetahuan. Djoko Damono dkk, Dimensi
Adapun Raja Yoga adalah jalan Mistik Dalam Islam, Jakarta
menuju Tuhan melalui disiplin rohani :Pustaka Firdaus, 1986
dan asketik. Jalan ini adalah jalan yang Sivananda, Sri Swami, All About
cukup sulit karena dalam melakukan Hinduisme, Terj. Tim
Raja Yoga dituntut untuk melakukan Penerjemah Yayasan Sanatana
latihan-latihan baik latihan jasmani Dharmasrama, Intisari Ajaran
maupun rohani. Hindu, Surabaya : Paramita,
1993
DAFTAR KEPUSTAKAAN Simth, Houston, The Religion of Man,
Cannon, Dale, Enam Cara Beragama, Terj. Saafroedin Bahar, Agama-
Jakarta : Direktorat Perguruan Agama Manusia, Jakarta :
Tinggi Agama Islam Depag Yayasan Obor Indonesia,
RI, 2002 1985
C. Zaener, Robert, Kebijaksanaan dari Simuh, Tasawuf dan
Timur : Beberapa Aspek Perkembangannya Dalam Islam,
Pemikiran Hinduisme, Jakarta : Jakarta : Rajawali Press, 1995
Gramedia, 1993 Sura, I Gede, Pengendalian Diri dan
Hadiwiyono, Harun, Agama Hindu dan Etika Dalam Ajaran Agama
Budha, Jakarta : BPK Gunung Hindu, Denpasar, 1985
Mulia, 1993
Hindu, Dharma Parisada, Upadeca :
Tentang Ajaran-Ajaran Agama
Hindu, Bali: Parisada Hindu
Dharma, 1968
Kamajaya, Gede, Yoga Kundalini :
Cara untuk Mencapai Siddhi dan
Moksa, Surabaya : Paramita,
1998
Maswinara, I Wayan, Bhawagad Gita,
Surabaya : Paramita, 1997
Netra, Anak Agung Gde Oka,
Tuntunan Dasar Agama Hindu,
Jakarta : Hanoman Sakti, 1997

Anda mungkin juga menyukai