Bissmillahirrahmanirrahim
Dalam rangka memenuhi tugas akhir Fakultas Ushuluddin
Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, mahasiswa/i yang tersebut di
bawah ini telah mengajukan rencana judul skripsi. Mahasiswa/i tersebut
adalah:
Nama : Muhammad Ismatullah Furqon
Jurusan : Studi Agama Agama Semester :6
Kampus : IV (Kediri)
No Telp/Hp : 081233420335
E-mail : elfurqon92@gmail.com
Judul(Arab/Inggris): مفهوم حياة البشرية في الديانات الهندوسية
Judul (Bahasa Indonesia):Makna kehidupan Manusia menurut ajaran Agama
hindu
Serta telah mendapatkan rekomendasi dari 2 (dua) orang dosen, mereka
adalah:
Dosen Pertama Dosen Kedua
( ) ( )
Dan setelah melalui rapat Fakultas Ushuluddin mengenai
rencana judul yang diajukan di atas, memutuskan bahwa rencana judul di
atas :
Gontor,………………….…………..
Ketua Program Studi Dekan FakultasUshuluddin
NIDN: 0705065702
Makna kehidupan Manusia menurut ajaran Agama hindu
BAB. 1: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Pustaka
F. Kerangka Teori
G. Metode Penelitian
i. Desain Penelitian
ii. Objek Penelitian
iii. Teknik Pengumpulan Data
iv. Teknik Analisis data
H. Sistematika Penelitian
I. Daftar Pustaka
BAB. 2: Makna Kehidupan Manusia Dalam Ajaran Agama Hindu
A. Pengertian Arti dari Kehidupan Manusia Menurut Ajaran Agama Hindu
B. Tujuan Hidup Manusia menurut Agama Hindu
C. Agama Hindu Sebagai Sarana Mempermuliakan Kehidupan Manusia
BAB 3 : Pandangan Agama Hindu Terhadap Kehidupan Manusia
A. Pokok Pokok Ajaran Agama Hindu Yang Mendasari Kehidupan manusia
B. Manusia Sebagai Makhluk Ciptaa Tuhan
C. Tahap Tahap Kehidupan Manusia Dalam Ajaran Agama Hindu
D. Reinkarnasi Menurut Para Empu Di Indonesia
BAB 4: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Penutup
Konsep Purbhawa Samsara dan Reinkarnasi dalam Agama hindu dan budha
Latar Belakang
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa agama Hindu adalah agama yang
bersifat universal yang mengatur kebutuhan mental dan spiritual kemanusiaan
dalam keseluruhannya. Hal ini tercermin dalam kehidupan umat Hindu yang
beraneka ragam bentuk kebudayaan dan memberi corak serta wujud tertentu pada
masing-masing daerah di mana umat Hindu itu dengan subur dan sangat
tergantung pada situasi dan kondisi atau desa, kala, patra. Walaupun berbeda-beda
corak kebudayaannya, namun pada hakekatnya adalah mempunyai tujuan yang
sama dan tetap berpedoman pada ajaran “Dharma membimbing umat manusia
untuk mencapai kebahagiaan dan kesempurnaan” (Oka Punyatmadja, 1983 : 18) 1
1
Bhurhanuddin, H., 1998. Filsafat Manusia (Antropologi
Metafisika), Salman Jaya, Bandung.
Di dalam mengikuti bahtera hidup, manusia sering disesatkan oleh kabut
kegelapan berupa ketidaksadaran di dunia ini disebut dengan awidya, yang
menimbulkan nafsu serakah yang sering sering menjerumuskan manusia ke
lembah dosa dan malapetaka (Oka Punyatmadja, 1983:13). Hal ini dapat
dibuktikan bahwa hidup sebagai manusia dapat menyaksikan alam sedemikian
adanya dan seolah-olah beranggapan bahwa dunia ini adalah ada yang sebenarnya,
manusia tidak tahu realitas yang sebenarnya. Keadaan manusia seperti itu tidak
dapat dibayangkan bagaikan seseorang masuk dalam sebuah goa yang penuh
dengan kegelapan di mana manusia masih meraba-raba mana yang benar dan
mana yang salah. Sehingga dalam kehidupannya manusia bertindak seakan-akan
dunia ini kekal. Atas kekeliruan manusia memandang dunia yang penuh akan tipu
daya yang menyebabkan banyak umat manusia terjerumus ke lembah dosa dan
mala petaka. Dalam kehidupan kita sehari-hari sering kita bayangkan bahwa
kehidupan manusia adalah sesuatu yang sangat aneh dan mesteri yang sulit
dijangkau oleh pikiran manusia.
2
Epping, GMP.A dan Th. C. Stockum Juntak, Filsafat Ensie, Jemmara. Bandung.
3
Drijarkara, Prof. Dr. S.J.N.1978. Filsafat Manusia, Yogyakarta. Yayasan
Kanisius.
Berpedoman pada uraian tersebut diatas ternyata hidup sebagai manusia
itu tidak gampang seperti apa yang kita bayangkan. Hidup dapat diperumpamakan
Seperti berpergian pada suatu tempat yang menjadi tujuan kita harus
memperhatikan dan mengikuti Berbagai Petunjuk lalu lintas agar kita selamat
sampai pada tujuan.Demikian Juga Manusia dalam Hidupnya harus
memperhatikan dan mengikuti Beberapa Petunjuk hidup yang diamanatkan dalam
ajaran agama Hindu agar mencapai tujuan hidup. Ajaran agama dapat memberi
penerang dalam kehidupan manusia yang diliputi oleh kegelapan (awidya) begitu
pula kehidupan dan tanpa di landasi oleh falsafah hidup baik perseorangan
maupun sosial bagaikan kapal layar yang ditiup angin topan yang berjalan tanpa
arah dan tujuan dan tujuan yang pasti. Latar belakang dan pokok masalah tersebut
di atas mendorong penulis untuk masalah tersebut sebagai suatu karya ilmiah
dalam bentuk skripsi dengan judul “MAKNA KEHIDUPAN MANUSIA
MENURUT AJARAN AGAMA HINDU”
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang tersebut, maka penulis dapat susun
rumusan masalah yang menjadi landasan dasar dalam penelitian ini yaitu :
C. Tujuan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Bhurhanuddin, H., 1998. Filsafat Manusia (Antropologi Metafisika), Salman Jaya,
Bandung.
Epping, GMP.A dan Th. C. Stockum Juntak, Filsafat Ensie, Jemmara. Bandung.
Harry Hamerasa, 1985. Filsafat Eksistensi Karl Jaspera, Jakarta. PT. Gramedia.
Kattsoff, Drs. Dan Yuwono, Drs., Pengantar Ilmu Filsafat, Liberty Yogyakarta.
Leshy, Lesis, 1985. Manusia Sebuah Misteri, Sintesa Filosofis tentang Makhluk
Paradoksal, PT. Gramedia, jakarta.
Mudlor Achmad, Drs. Manusia dan Kebenaran Masalah Pokok Filsafat, Usaha
Nasional, Surabaya.
Mas Putra, I.G.A. dan Oka I.B., Catur Yadnya (Bhuta, Manusia, Pitra, Dewa).