Anda di halaman 1dari 31

BAB III

3.1 Pengumpulan Data


RS Sehat Sejahtera memiliki 3 fasilitas pelayanan instalasi antara lain
Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (Poli), dan Instalasi Rawat
Inap (IRNA). Salah satu ruangan yang terdapat pada Instalasi Rawat Inap adalah
RBK yang memiliki 9 ruangan yakni Ruang IIA, IIB, IIC, IID, IIIA, IIIB, IIIC,
IIID, IIIE, IIIF. Ruang RBK (RBK) memiliki 13 orang tenaga keperawatan yang
terdiri dari satu kepala ruangan (Karu), satu wakil kepala ruangan (Wakaru), dua
ketua tim (Katim), lima penanggung jawab shift (PJS), lima orang perawat
pelaksana (PP).
Instalasi Rawat Inap di RS Sehat Sejahtera adalah RBK. Pengkajian yang
dilaksanakan diruang (RBK) Rumah Sakit Umum Daerah Sehat Sejahtera pada
tanggal 6 sampai dengan 18 September 2021, didapat model asuhan keperawatan
yang digunakan diruang RBK adalah model asuhan keperawatan profesional
TIM. Model tim didasari pada keyakinan bahwa setiap anggota kelompok
mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan memberikan asuhan
keperawatan serta timbul motivasi dan rasa tanggung jawab perawat yang tinggi
dan diharapkan mutu asuhan keperawatan meningkat.
Hasil pengkajian, Ruang RBK telah memiliki visi dan misi. Pembuatan visi
dan misi tersebut telah melibatkan beberapa pihak terkait setiap tenaga
keperawatan di RS Sehat Sejahtera. Hasil observasi yang dilakukan di semua
ruangan, visi dan misi ruangan sudah ada.

3.2 Analisis Hasil Pengkajian Fungsi Manajemen


3.2.1 Fungsi perencanaan
a. Visi, misi organisasi
Wawancara: Menurut kepala ruangan saat ini visi dan misi diruang RBK
sudah terbentuk.
Visi : membentuk suatu TIM keperawatan yang berorientasi pada
profesionalisme
Misi : Memberikan asuhan keperawatan dengan mengutamakan
keselamatan pasien
b. Perencanaan Strategi
Hasil Wawancara yang dilakukan didapatkan bahwa Rencana strategi
ruang RBK sudah ada dan mengacu pada program kerja yang dibuat.
c. Sistem Rekrutment Pegawai
Hasil wawancara yang dilakukan bagian kepegawaian pada sistem
perekrutan dilakukan dibagian kepegawaian berdasarkan usulan darei
masing-masing unit. Dari tiap-tiap bidang mengajukan pegawai yang
dibutuhkan. Pengajuan tenaga keperawatan diusulkan oleh bidang
keperawatan berdasarkan perhitungan kebutuhan pegawai.
Tenaga kepegawaian di RSUD terdiri dari 2 jenis, yaitu CPNs dan BLUD.
Pengajuan kepegawaian CPNS dilakukan usulan setelah disepakati oleh
pimpinan rumah sakit, setelah disetujui pimpinan maka tim dari
kepegawaian melaporkan kepada BKD (badan kepegawaian daerah)
setelah di setujui gubernur akan disusun jadwal penerimaan pegawai.
Setelah itu baru seleksi penerimaan pegawai yang berkerjasama dengan
BKD sampai dengan pembagian pegawai sesuai dengan usulan.
Rekrutment pegawai BLUD dilakukan berdasarkan usulan dari
bidang keperawatan sesuai dengan kriteria pegawai yang dibutuhkan
kepada tim kepegawaian. Setelah di setujui pimpinan manajer rumah
sakit maka akan dibuka penerimaan pegawai dan disusun jadwal.
Dilakukan tes penerimaan sesuai dengan bekerjasama BKD dan tes
dilakukan dengan pengawasan inspektorat sehingga harapannya tetap
transparan.

Tes dilakukan beberapa tahap, mulai dari kemampuan dasar,


komputer, kompetensi, tes kesehatan (medical check up) dan
wawancara. Wawancara dilakukan oleh pejabat yang berwenang dalam
unit calon penerima pegawai atau oleh user yang bersangkutan (alur
terlampir, lihat web).

3.2.2 Pengorganisasian
a. Struktur organisasi
Wawancara : Menurut kepala ruang didapatkan data bahwa metode
penugasan yang dilakukan menggunakan metode tim dengan membentuk
ruangan dalam 1 tim
Observasi : Hasil pengamatan ada 1 tim diruang yang dibuat untuk
melakukan asuhan keperawatan sehari-hari. Tanggung jawab terhadap pasien
dilakukan berdasarkan kamar, perawat pelaksana langsung bertanggung
jawab kepada katim dan kepala ruangan di susun penerapan metode tim.
b. Pengorganisasian Perawatan Klien
Wawancara : Menurut kepala ruang didapatkan data bahwa metode
penugasan yang dilakukan menggunakan metode tim dengan membentuk
dalam ruangan 1 tim
Observasi : Hasil pengamatan ada 1 tim diruangan yang dibuat untuk
melakukan asuhan keperawatan sehari-hari. Pembagian tanggung jawab
terhadap pasien dilakukan berdasarkan kamar, perawat pelaksana langsung
bertanggung jawab kepada katim dan kepala ruangan di susun sudah
menunjukan penerapan metode tim
c. Uraian tugas
Wawancara : Merupakan suatu kerangka kerja yang mendifinisikan
empat unsur yaitu standar, proses keperawata, pendidikan keperawatan
dan sistem MAKP. Yang dapat menentukan kualitas jasa layanan
keperawatan. Apabila tidak memiliki nilai tersebut sebagai pengambil
keperutusan, maka tujuan pelayanan keperawatan dalam memenuhi
kepuasan pasien tidak akan dapat terwujud. Berdasarkan hasil pengkajian
yang dilakukan penerapan MAKP tim telah dilaksanakan disemua ruangan
secara umum namun belum sepenuhnya tim terkadang menjadi fungsional.
d. Metode penugasan
Wawancara : Hasil pengkajian yang dilaksanankan diruang RBK (RBK)
Rumah Sakit Umum Daerah Sehat Sejahtera pada tanggal 6 sampai
dengan 18 September 2021, didapatkan bahwa model asuhan keperawatan
yang digunakan diruang RBK adalah model asuhan keperawatan
profesional TIM. Model tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap
anggota kelompok mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi dan rasa
tanggung jawab perawat yang tinggi sehingga diharapkan mutu asuhan
keperawatan meningkat.
e. Pendokumentasian
Dokumentasi adalah bukti catatan yang dapat dijakdikan bukti dalam
persoalan hukum. Komponen dari dokumentasi mencangkup aspek
komunikasi, proses keperawatan, dan standart keperawatan. Manfaat dan
pentingnya dokumentasi keperawatan terkadang sering terabaikan
sebagian besar perawat, manfaat dan pentingnya dokementasi
keperawatan antara lain dari segi hukum , karena semua catatan informasi
tentang pasien merupakan dokumentasi yang resmi dan bernilai hukum,
oleh karena itu data harus teridentifikasi secara lengkap, jelas, objektif dan
ditandatangani oleh perawat dan tenaga kesehatan. Dalam hal ini perlu
dicantumkan waktu dan sebaliknya dihindari adanya penulisan yang dapat
menimbulkan interpretasi yang salah.
Hasil pengkajian terhadap dokumentasi diruang RBK bahwa pelaksanaan
dokumentasi keparawatan sering terabaikan dan pelaksanaannya tidak
sesuai dengan kaidah pembuatan dokumentasi keperawatan yang standar
ada beberapa faktor yang menyebabkan sering terabainya
pendokumentasian diruang RBK adalah salah satunya beban kerja perawat
yang tinggi, dan jumlah tenaga keperawatan yang tidak sebanding dengan
jumlah pasien diruangan.
f. Pengaturan Jadwal Dinas
Wawancara: Menurut kepala ruangan pengaturan shift yang dibagikan
oleh kepala ruang disesuaikan dengan jumlah perawat yang ada diruangan
1) Untuk sift pagi minimal 5 perawat
2) Untuk sift sore minimal 3 perawat
3) Untuk sift malam minimal 2 perawat
4) Untuk hari libur 3 perawat
Observasi : format daftar shift ruangan menggunakan proporsi jumlah
perawat yang ada
3.3 Analisa situasi
3.3.1 Ketenagaan
1. Ketenagaan
Analisis ketenagaan jumlah tenaga keperawatan dan non keperawatan
RS Sehat Sejahtera memiliki 3 fasilitas pelayanan instalasi antara lain
Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (Poli), dan Instalasi
Rawat Inap (IRNA). Salah satu ruangan yang terdapat pada Instalasi
Rawat Inap adalah RBK yang memiliki 9 ruangan yakni Ruang IIA, IIB,
IIC, IID, IIIA, IIIB, IIIC, IIID, IIIE, IIIF. Ruang RBK memiliki 13 orang
tenaga keperawatan yang terdiri dari satu kepala ruangan (Karu), satu
wakil kepala ruangan (Wakaru), dua ketua tim (Katim), lima penanggung
jawab shift (PJS), lima orang perawat
pelaksana (PP).

Tabel 3.1 Latar Belakang Tenaga Kerja Ruang RBK


Pendidi Masa
Pelatihan
No. Nama Jabatan kan tahun
yang diikuti
terakhir (Kerja)
PPGD,
Kamar
operasi,
1. Ns. KG, S.Kep KARU Ners 19 tahun
sterilisasi,
CCM

2. EA, Amd.Kep KATIM I D3 29 tahun MPKP


CCM &
3. Ns. BW, S.Kep Ners 20 tahun PPGD, CCM
KATIM II
4. DB, S.Kep PJS S1 9 tahun BCLS
PPGD,
Kamar
5. Ns. AS, S.Kep PJS Ners 20 tahun operasi,
sterilisasi,
CCM
6. Ns. SS, S.Kep PJS Ners 12 tahun PPGD
7. NH, Amd. Kep PJS D3 12 tahun BCLS
8. FH, Amd. Kep PJS D3 12 tahun BCLS
9. Ns. NY, S.Kep PP Ners 3 tahun BCLS
10. HN, Amd. Kep PP D3 5 tahun BCLS
11. Ns. RA, S.Kep PP Ners 5 tahun BCLS
12. F.B.A, Amd.Kep PP D3 3 tahun BCLS
13. RJ, Amd. Kep PP D3 4 tahun BCLS
14. NH, S.E Admin S1 0 -
15. Restu CS - 0 -
16. Joko CS - 0 -
17. Aris CS - 0 -
18. Niswa CS - 0 -

Sumber : Data primer dan sekunder di RBK RS Sehat Sejahtera, 2021


Gambar 3.2 diagram jumlah tenaga kerja perawat di ruang RBK RS Sehat
Sejahtera, 2021

Pendidikan

Ners D.3
43% 43%

S.1
14%

Berdasarkan ketentuan, persentase perawat dengan pendidikan


D.3 adalah 6 (43%) dari total keseluruhan jumlah perawat, pendidikan
akhir S1 Keperawatan adalah 2 (14%) , sedangkan persentase perawat
dengan jenjang pendidikan Ners yaitu 6 (43%). Dari data qtersebut dapat
diketahui bahwa jenjang pendidikan terbanyak perawat diruang RBK
adalah jenjang pendidikan S1 dan Ners.
Berdasarkan data yang didapatkan pelatihan ke khususan di
Ruang RBK didapatkan 4 orang dengan pelatihan PPGD, 2 orang Kamar
operasi, Strerilisasi, CCM, 1 orang dengan pelatihan MPKP, 2 orang
dengan pelatihan PPGD, 8 orang dengan pelatihan BCLS. Ada beberapa
pelatihan yang diberikan oleh rumah sakit kepada kepala ruangan atau
kepada katim. Pelatihan tersebut memberikan keterampilan lebih bagi
perawat dalam menangani pasien dalam kondisi gawat darurat, hal ini
sangat bagus untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit terhadap
konsumen.
Perawat di ruang RBK sudah mempunyai banyak pengalaman
yang banyak dan masa kerja yang lama. Selain itu ada beberapa yang
masih muda.

b. Struktur Organisasi
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Ruang RBK RS Sehat Sejahtera

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Ruang RBK RS Sehat Sejahtera

1. Peran sebagai kepala ruangan


Fungsi:
a. Menentukan standar pelaksanaan kerja
b. Memberi pengarahan kepada ketua dan anggota tim
c. Supervisi dan evaluasi tugas staf

Uraian Tugas:
1) Perencanaan:
a. Menunjuk ketua tim yang bertugas di kamar masing- masing
b. Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas
dan kebutuhan pasien
e. Merencanakan metode penugasan dan penjadwalan staf
f. Merencanakan strategi pelaksanaan asuhan keperawatan
g. Merencanakan kebutuhan logistik dan fasilitas ruangan kelolaan
h. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
2) Pengorganisasian dan ketenagaan:
a. Merumuskan metode penugasan keperawatan
b. Merumuskan tujuan dari metode penugasan keperawatan
c. Merumuskan rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas
d. Membuat rentang kendali diruang rawat
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, misal: membuat
roster dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari sesuai dengan jumlah
dan kondisi pasien
f. Mengatur dan mengendalikan pelaksanaan asuhan keparawatan dalam
bentuk diskusi, bimbingan dan penyampaian informasi; Mengatur dan
mengendalikan logistik dan fasilitas ruangan
g. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek
h. Mendelegasikan tugas kepada ketua tim
i. Melakukan koordinasi dengan tim kesehatan lain
j. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
3) Pengarahan

a. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim


b. Memberikan pengarahan kepada ketua tim tentang pelaksanaan asuhan
keperawatan dan fungsi-fungsi manajemen
c. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan
dengan asuhan keperawatan pasien
d. Memberikan motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap
e. Melalui supervisi
1. Supervisi langsung terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan
melalui pengamatan sendiri atau laporan langsung secara lisan
dari ketua tim
2. Supervisi tidak langsung dengan cara mengecek, membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat
selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan
3. Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi
pada saat itu juga
f. Membimbing bawahan yang kesulitan dalam melaksanakan tugasnya
g. Memberi pujian kepada bawahan yang melaksanakan tugas dengan baik
h. Memberi teguran kepada bawahan yang membuat kesalahan
i. Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan
j. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
4) Pengawasan:
a. Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
ketua tim maupun anggota tim/ pelaksana mengenai asuhan
keperawatan yang diberikan secara langsung kepada pasien
b. Melalui evaluasi: mengevaluasi upaya/ kerja ketua tim dan anggota tim/
pelaksana dan membandingkan dengan peran masing-masing serta
dengan rencana keperawatan yang telah disusun
c. Memberi umpan balik kepada ketua tim
d. Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut
e. Pengendalian logistik dan fasilitas ruangan
f. Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelayanan keperawatan
g. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
5) Gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan: demokratik, otokratik, pseudo
demokartik, situasional, dll;
6) Peran manajerial: informasional, interpersonal, decisional

2. Peran sebagai ketua tim

Fungsi:

a) Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya


yang didelegasikan oleh kepala ruangan

b) Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi kinerja anggota


tim/pelaksana;
c) Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien;

d) Mengembangkan kemampuan anggota tim/pelaksana :


Menyelenggarakan konferensi

Uraian Tugas:
a) Perencanaan:

1. Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya bersama


kepala ruangan;
2. Bersama kepala ruangan melakukan pembagian tugas untuk
anggota tim/pelaksana;
3. Menyusun rencana asuhan keperawatan
4. Menyiapkan keperluan untuk melakukan asuhan keperawatan
5. Memberi pertolongan segera pada pasien dengan masalah
kedaruratan;
6. Mengorientasikan pasien baru;
7. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
b) Pengarahan:
1. Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/ pelaksana;
2. Memberikan informasi kepada anggota tim/ pelaksana yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan;
3. Melakukan bimbingan kepada anggota tim/ pelaksana yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan;
4. Memberi pujian kepada anggota tim/ pelaksana yang
melaksanakan
tugasnya dengan baik, tepat waktu, berdasarkan prinsip, rasional
dan kebutuhan pasien;
5. Memberi teguran kepada anggota tim/pelaksana yang melalaikan
tugas atau membuat kesalahan;
6. Memberi motivasi kepada anggota tim/pelaksana;
7. Melibatkan anggota tim/ pelaksana dari awal sampai dengan akhir
kegiatan;
8. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
c) Pengawasan:
1. Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan anggota tim/ pelaksana asuhan keperawatan kepada
pasien;
2. Melalui supervisi: melihat/ mengawasi pelaksanaan asuhan
keperawatan dan catatan keperawatan yang dibuat oleh anggota
tim/ pelaksana serta menerima/ mendengar laporan secara lisan
dari anggota tim/pelaksana tentang tugas yang dilakukan;
3. Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi
pada saat itu juga;
4. Melalui evaluasi:
a) Mengevaluasi kinerja dan laporan anggota tim/ pelaksana dan
membandingkan dengan peran masing-masing serta dengan
rencana keperawatan yang telah disusun;
b) Penampilan kerja anggota tim/ pelaksana dalam melaksanakan
tugas;
c) Upaya peningkatan kemampuan, keterampilan dan sikap
5. Memberi umpan balik kepada anggota tim/ pelaksana
6. Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lanjut
7. Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan
pelayanan
8. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d) Gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan: demokratik,
otokratik, pseudo demokartik, situasional, dll.
e) Peran manajerial: informasional, interpersonal, decisional

3. Peran sebagai perawat pelaksana:


a) Perencanaan:
1. Bersama kepala ruang dan ketua tim mengadakan serah terima tugas
2. Menerima pembagian tugas dari ketua tim
3. Bersama ketua tim menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan
keperawatan
4. Mengikuti ronde keperawatan bersama kepala ruangan
5. Menerima pasien baru
6. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
b) Pengorganisasian dan ketenagaan:
1. Menerima penjelasan tujuan dari metode penugasan keperawatan tim
2. Menerima rincian tugas dari ketua tim sesuai dengan perencanaan terhadap
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dalam pemberian asuhan
keperawatan
3. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh ketua tim
4. Melaksanakan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain
5. Menyesuaikan waktu istirahat dengan anggota tim/ pelaksana lainnya
6. Melaksanakan asuhan keperawatan
7. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian tindakan keperawatan yang
dilakukan.
c) Pengarahan:
1. Menerima pengarahan dan bimbingan dari ketua tim tentang tugas setiap
anggota tim/ pelaksana
2. Menerima informasi dari ketua tim berhubungan dengan asuhan
keperawatan
3. Menerima pujian dari ketua tim
4. Dapat menerima teguran dari ketua tim apabila melalaikan tugas atau
membuat kesalahan
5. Mempunyai motivasi terhadap upaya perbaikan
6. Terlibat aktif dari awal sampai dengan akhir kegiatan
7. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.

d) Pengawasan:
1. Menyiapkan dan menunjukkan bahan yang diperlukan untuk proses evaluasi
serta terlibat aktif dalam mengevaluasi kondisi pasien;
2. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.
4. Tingkat ketergantungan pasien (3 hari)
Tingkat ketergantungan pasien di Ruang RBK RS Sehat Sejahtera
selama 3 hari sebagai berikut:
Tabel 2.2 Tingkat Ketergantungan Pasien Ruang RBK
Kategori Perawatan Paien
No. Hari
Total care Partial Self care Jumlah Pasien

care
1. Senin, 6/9/2021 1 12 5 18
2. Selasa, 7/9/2021 1 7 7 15
3. Rabu, 8/9//2021 1 6 9 16

Sumber: Data Primer di Ruang RBK RS Sehat Sejahtera, September 2021

Pada tanggal 6 September 2021 jumlah pasien sebanyak 18 orang


yang terdiri dari 1 total care, 12 partial care dan 5 self care. Tanggal 7
September 2021 jumlah pasien sebanyak 15 orang yang terdiri 1 total
care, 7 partial care, dan 7 self care dan tanggal 8 September 2021 jumlah
pasien ada 16, sebanyak 1 Orang dengan total care, 6 partial care, dan
9 minimal care

5. Kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat ketergantungan pasien

Berdasarkan tingkat ketergantungan pasien (setiap hari dan


kesimpulan selama 3 hari) Douglas (1992, dalam Sitorus, 2006)
menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan
berdasarkan klasifikasi klien, dimana masing-masing kategori mempunyai
nilai standar per shiftnya, yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.3 Kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat ketergantungan pasien di


ruang RBK

Klasifikasi

minimal care Partial care Total care


Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam

1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,36 0,36 0,30 0,20

2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,20 0,72 0,72 0,60 0,40

3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,30 1,08 1,08 0,90 0,60

Sumber : Nursalam, 2017


Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan dihitung menggunakan rumus:
a) Berdasarkan Douglas

Tabel 2.4 Rumus Kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat


ketergantungan Menurut douglas

Shift Klasifikasi Jumlah Rata- Rata-Rata Nilai Jumlah


Ketergantunga Pasien Rata Ketergantunga Perawat
n Jumlah n
Pasien
09/0 10/0 11/08/20
8/20 8/20 21
21 21
Pagi Minimal 5 12 10 9 9×0,17=1,53 2
Partial 15 8 6 10 10×0,27=2,7 3
Total 1 1 2 1 1×0,36=0,36 0
Jumlah Px 21 21 18 20 5
Siang Minimal 5 12 10 9 9×0,14=1,26 1
Partial 15 8 6 10 10×0,15=1,5 2
Total 1 1 2 1 1×0,30=0,3 0
Jumlah Px 21 21 18 3
Mala Minimal 5 12 10 9 9×0,07=0,63 1
m
Partial 15 8 6 10 10×0,10=1 1
Total 1 1 2 1 1×0,20=0,2 0
Jumlah Px 21 21 18 2

a. Rata-rata kebutuhan tenaga keperawatan perhari menurut Douglas adalah


:
Shift Pagi : 5 Perawat
Shift Siang : 3 Perawat
Shift Malam : 2 Perawat
Total kebutuhan perawat per 24 jam diRuang RBK menurut perhitungan
Douglas adalah 10 perawat /24 jam
b. Perawat libur/cuti
Jumlah hari per minggu : 52
Jumlah hari libur nasional : 15
Jumlah cuti : 12
Jumlah perawat yang dibutuhkan: 10 perawat/hari

Jadi jumlah perawat yang libur adalah 3 orang


Berdasarkan perhitungan Douglas, maka jumlah perawat yang
dibutuhkan diruang RBK sebanyak 10 orang ditambah perawat
yang libur/cuti 3 orang, jadi total tenaga yang dibutuhkan
adalah 13 orang.
b) Berdasarkan Gillies
Menurut Gillies kebutuhan tenaga perawat secara
kuantitatif dapatdirumuskan dengan perhitungan :

Keterangan :
X : tenaga perawat yang dibutuhkan
Untuk menentkan jam efektif perawatan secara khusus
dapat dikategorikan sebagai berikut :
a Minimal care membutuhkan waktu 1-2
jm/24jam b Partial care membutuhkan
waktu 3-4 jam/24 jam c Total care
membutuhkan waktu 5-6 jan/24 jam
Berdasarkan pengkajian pada tanggal 09-11 agustus 2021 didapatkan
sebagai berikut :
Minimal care : 9 orang
Partial care : 10 orang
Total care : 1 orang
Jumlah perawatan efektif :
Minimal care : 9×2 jam = 18 jam
Partial care : 10×6 jam = 40 jam
Total care : 1×6 jam = 6 jam +
64 jam
Jadi jam efektif 64/24 jam= 2,7

Berdasarkan perhitungan Gillies, maka jumlah perawat yang


dibutuhkan diruang RBK adalah sebanyak 10 orang ditambah
kepala ruang 1 orang dan 2 orang PP,jadi total tenaga yang
dibutuhkan adalah 13 orang.
c) Perhitungan berdasarkan metode yang diterapkan oleh Depkes adalah
sebagai berikut :
X= A +B + C
Keterangan :
X : Tenaga perawat
A : Jumlah perawat yang bertugas
B : Jumlah perawat libur
C : Jumlah petugas non keperawatan
Jumlah jam perawatan Jumlah
1-2 jam 9×2 orang = 18 jam
3-4 jam 10×4 orang = 40 jam
5-6 jam 1×6 orang = 6 jam
Total 64 jam

A : jumlah jam perawatan ruangan/hari

Jumlah efektif perawat


= 64/7 =9,14 =10 perawat
B : jumlah hari minggu/thn-jumlah hari libur besar

Hari kerja/tahun
= (52+12+15)×10
36-79
=79×10
286
=2,7 = 3 perawat
C : jumlah non keperawatan
= (A+B) × 25 %
= (9+2) × 25%
= 3 orang
D:A+B+C
= 9 + 2+ 3 =14 orang
Hari libur (Loss Day)
Jmlh hari minggu 1 thn + cuti +hari besar × jmlh perawat tersedia

Jmlh hari kerja efektif


= 52 + 12 + 15×9,14 = 2,52 = 3 orang

2
6. Tenaga Keperawatan

Ruang RBK RS Sehat Sejahtera memiliki 13 orang tenaga keperawatan termasuk kepala ruang, ketua tim,
penanggung jawab shift dan perawat pelaksana. Tenaga keperawatan yang ada di ruang RBK dibagi menjadi tiga
shift yaitu pagi, sore dan malam. Pembagian waktu shift tenaga keperawatan di RS Sehat Sejahtera yaitu: 1) Shift
pagi : 07.00-14.00 WIB
2) Shift sore : 14.00-21.00 WIB
3) Shift malam : 21.00-07.00 WIB
Jadwal Shift Perawat Ruang RBK RS Sejahtera Bulan Agustus
30

Hari Min Se Sel R Ka Ju Sa Min Se Sel R Ka Ju Sa Min Se Sel R Ka Ju Sa Min Se Sel R Ka Ju Sa Min Se Sel
ggu ni asa ab mi ma bt ggu ni asa ab mi ma bt ggu ni asa ab mi ma bt ggu ni asa ab mi ma bt ggu ni asa
n u s t u n u s t u n u s t u n u s t u n
Nama/ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
N Tangga
ol
1 Ns. KG, P P P P P P P L P P P P P P L P P P P P P L P P P P P P L P P
S.Kep
2 Ea, P P P P P P P L P P P P P P L P P P P P P L P P P P P P L P P
amd.
Kep
3 Ns.BW, M M L L P S S P P S M M L L P P M M L L S S P P M M L L P P S
S.Kep
4 DB, P P S S M M S P P S S P M M L L P P S S M M L L S S P M M L L
S.Kep
5 Ns. aS, P S S P P S M M L L P P S M M L L S S P P S S P P S M M L L P
S.Kep
6 Ns. SS, S S P S S M M L L M M L L P S S M M L L P P S S P S P P M M L
S. Kep
7 NH, S P M M L L S S P P M M S S P P M M L L S S P P M M L L P P S
amd.Ke
p
8 FH, P P S P M M L L P P S S M M L L S S P P M M L L P P S S M M L
amd.Ke
p
9 Ns. NY, P S S P S P M M L L P P S M M L L P P S S S P S S M M L L P P
S.Kep
1 HN, S M M L L P P M M L L P P S S M M L L S S P M M L L P S P P
0 amd.
Kep
1 Ns. Ra, S S P P M M L L P P S M M L L S S P M M L L P S P P M M L L S
1 S.Kep
1 F.B.a, P P S S S M M L L S S P P M M L L P P S S M M L L P P S S M M
2 amd.
Kep
1 RJ, P S P S M M L L M M L L S S P S S M M L L P P S S M M L L P P
3 amd.
Kep
31
7. Jenis 10 Diagnosa Medis Terbanyak di Ruang RBK RS Sehat
Sejahtera f Jenis 10 Diagnosa Medis Terbanyak dan 10 Jenis
Tindakan Tersering di Ruangan RBK (RBK) RS Sehat
Sejahtera

10 Diagnosa medis terbanyak di Ruangan RBK (RBK) RS Sehat


Sejahtera selama 1 bulan terakhir (Agustus 2021), sebagai berikut:
Tabel 2.7
Daftar 10 Diagnosa Medis Terbanyak di Ruang RBK

No. Diagnosa Medis

1. Hernia

2. BPH

3. Ca Mamae

4. Appendix

5. Katarak

6. COR

7. COS

8. COB

9. Impaksi

10. Tonsilitis

3.3.2 Sarana dan prasarana (Material/M2)


a. Lokasi dan denah ruangan
1) Lokasi ruangan
Ruang RBK memiliki beberapa ruang perawatan
yang mengelilingi nurse station meliputi Ruang IIA,
IIB, IIC, IID, IIIA, IIIB, IIIC, IIID, IIIE, IIIF. Ruang
IIA, IIB, IIC, IID berada di sebelah kanan nurse
stasion, ruang IIIA, IIIB, IIIC, IIID, IIIE, IIIF berada
di depan nurse stasion.

2) Denah ruangan

Ruang RBK adalah ruang perawatan umum yang terdiri


dari 9 jenis ruangan, yaitu terdiri dari Ruang kelas IIIA yang yang
terdiri dari 3 tempat tidur. Ruang kelas III B yang terdiri dari 2
tempat tidur. Ruang kelas III C yang terdiri dari 2 tempat tidur.
Ruang kelas III D yang terdiri dari 2 tempat tidur dan ruang III E
yang terdiri dari 2 tempat tidur, sedangkan untuk ruang kelas IIA-
D beserta ruang kelas IIIF masing-masing memiliki kapasitas 2
tempat tidur. Sehingga jumlah tempat tidur pasien di Ruang RBK
sebanyak 21 tempat tidur. a. Lingkungan kerja
Ruang RBK memiliki ruang kerja perawat yang
sekaligus menjadi ruang pertemuan, ruang alat, ruang
penyimpanan obat. Bentuk pelayanan yang dilakukan di ruang
RBK , yaitu layanan konsul bagi keluarga, kegiatan timbang
terima, discharge planning, dan mempersiapkan obat untuk
pasien yang dilakukan dalam satu ruangan. Tempat
penyimpanan obat berada di ruang yang sama dengan nurse
station. Tempat penyimpanan obat terdiri dari lemari obat dan
peralatan, laci obat setiap pasien yang berada didalam troli
obat. Kursi roda berada didekat gudang disamping lift dan
oksigen berada di luar atau di depan ruangan pasien. Alat
EKG, rawat luka, dan sebagainya berada di dalam ruangan
nurse stasion dan berada di trolly. Fasilitas spoelhack di ruang
RBK (RBK) seperti pispot berada di kamar mandi/wc di
setiap ruang perawatan pasien.
b. Peralatan dan fasilitas
1) Peralatan
Tabel 2.8 Peralatan kesehatan di Ruang RBK
JENIS
No JUMLAH Kondisi Ideal Usulan
KELENGKAPAN
1 Ambubag 1 Buah Baik 2/Ruangan Ditambah 1
Buah
2 Bak instrumen besar 1 Buah Baik 4/Ruangan Ditambah
3Buah
3 Bed set Kabinat 21 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
4 Brangkard / streacher 2 Buah Baik 2/Ruangan Terpenuhi
5 Cucing 2 Buah Baik 4/Ruangan Ditambah 2
Buah
6 Cucing Besar 1 Buah Baik 2/Ruangan Ditambah2
Buah
7 Cucing Kecil 1 Buah Baik 4/Ruangan Ditambah
3Buah
8 Dressing Card 2 buah Baik 2/Ruangan Terpenuhi
9 EKG / Cardio Max 1 Buah Baik 2/Ruangan Ditambah
3Buah
10 Gunting Jaringan 1 Buah Baik 3/Ruangan Ditambah3
Buah
11 Gunting Verban 1 Buah Baik 3/Ruangan Ditambah3
Buah
12 Gunting Verban Besar 1 Buah Baik 3/ Ruangan Ditambah3
Buah
13 Gunting Verban Kecil 1 Buah Baik 3/Ruangan Ditambah3
Buah
14 Hospital Bed 21Buah Baik 18/Ruangan Terpenuhi
15 Klem ½ Kocher Baik 3/Ruangan Ditambah
1 Buah
3Buah
16 Klem Anatomis 1 Buah Baik 2/Ruangan Ditambah 2
Buah
17 Klem Kocher 1 Buah Baik 2/ruangan Ditambah2
Buah
18 Klem Sirugis 2 Buah Baik 2/Ruangan Terpenuhi
19 Korentang 1 Buah Baik 2/Ruangan Ditambah 2
Buah
20 Termometer 4 Buah Baik 2/Ruanga Terpenuhi
n
21 Lemari obat 2 buah Baik 2/Ruangan Terpenuhi
22 Kereta obat 2 buah Baik 2/Ruangan Terpenuhi
23 Bengkok 2 buah Baik 5/Ruangan Ditambah
3Buah
25 Kursi Roda 3Buah Cukup 2/Ruangan Terpenuhi
Baik
26 Manometer O2 central 8 Buah Baik 3/Ruangan Ditambah3
Buah
27 Pinset Anatomi 1 Buah Baik 8/Ruangan Ditambah 4
Buah
28 Pinset Sirugis 1 Buah Baik 4/Ruangan Ditambah3
Buah
29 Pispot 10 Buah Baik 4/Ruangan Ditambah

30 Standart Infus 25 Buah Baik 10/Ruangan/ Terpenuhi


kamar
31 Sterilisator 1 Buah Baik 25/Ruangan/s Ditambah
etiap bed
32 Stetoscop 3 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
33 Suction pump 1 Buah Baik 3/Ruangan Terpenuhi
34 Syringe Pump 1 Buah Baik 2/Ruangan Ditambah
35 Tempat Korentang 1 Buah Baik 2/Ruangan Ditambah
36 Tensimeter 3 Buah Baik 2/Ruangan Ditambah
37 Tong Spatel 2 Buah Baik 3/Ruangan Terpenuhi
38 Tromol Gass Besar 1 Buah Baik 2/Ruangan Terpenuhi
39 Tromol Gass Kecil 1 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
40 Urinal 1 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
Sumber : Ruang Perawatan RBK RS Sehat Sejahtera (2021)

Tabel 2.9 Perlengkapan Keselamatan Laboratorium


NO JENIS JUMLAH KONDISI IDEAL USULAN
KELANGKAPAN
1 Alat Pemadam Api 1 Buah Baik 2/Ruangan Ditambah
3Buah
2 Laboratorium Jas 3 Buah Baik 3/ruangan Terpenuhi
3 Alat Bantu Pipet / Bulb - - - -

4 Sarung Tangan Sesuai Baik secukupnya Terpenuhi


Kebutuhan
Perawat
5 Waskom / 9 Buah Baik Setiap Ditambah
Wastafel Untuk ruangan
Cuci Tangan
6 Klem Tabung Sesuai Baik Baik Terpenuhi
(Tuba Kebutuhan
Holder) Pasien
7 Pipet 1 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
Container/tempatmerend
ampipethabispakai
8 Pemotongan jaringan dan 2 Buah Baik 2/Ruangan Terpenuhi
wadah pembuangan

9 Desinfektan Sesuai Baik - Terpenuhi


Kebutuhan
10 Perlengkapan PPPK 1 Buah Baik - Terpenuhi

Sumber : Ruang RBK RS Sehat Sejahtera


(2021) Tabel 2.10
Alat kebutuhan
perawat
NO JENIS JUMLAH KONDISI IDEAL USULAN
KELANGKAPAN
1 Etalase 1 Buah Baik 2/Ruangan Ditambah
2 Buah
2 TV 1 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
3 White Board 2 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
4 Kunci Inggris 1 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
5 Telephone 2 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
6 Loker 16 pintu 1 Buah Baik 2/Ruangan Ditambah
2
Buah
7 Kulkas 1 Buah Baik 2/Ruangan Ditambah
2 Buah
8 AC 16 Buah Baik Peruangan Terpenuhi
9 Kipas Angin 1 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
10 Meja Tulis 4 Buah Baik 4/Ruangan Terpenuhi
11 Rak Kartu 1 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
12 Meja Tambahan 1 Buah Baik 1/Rungan Terpenuhi
13 Dispenser 1 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
14 Kompor Listrik 1 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
15 Kursi Kayu 1 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
16 Kursi Putar 1 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
17 Meja Tv 1 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
18 Lemari Stenlis 1 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
19 Kipas Angin 4 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
20 Kursi Lipat 8 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
21 Komputer 2 Buah Baik 1/Ruangan Terpenuhi
22 Jam Dinding 2 Buah Kurang 1/Ruangan Terpenuhi
baik

Sumber : Ruang RBK RS Sehat Sejahtera (2021)


Tabel 2.11 Fasilitas untuk petugas kesehatan
No Nama Barang Jumlah Kondisi Ideal Usulan
Rungan Ners Station Bersih, 1/Ruangan Terpenuhi
1 1
Rapi
Ruang pertemuan Bersih, 1/Ruangan Terpenuhi
2 perawat 1
Rapi
3 Ruang sidang - - 1/Ruangan Ditambah
4 Ruang periksa - - 1/Ruangan Ditambah
5 Kamar mandi dan wc 1 Bersih 1/Ruangan Terpenuhi

Ruang kepala 1/Ruangan Ditambah


6 - -
ruangan
7 Ruang supervisior - - 1/Ruangan Ditambah
8 Ruang staf dokter - - 1/Ruangan Ditambah
9 Ruang alat - - 1/Ruangan Ditambah
10 Ruang Beribadah 1 Bersih 1/Ruangan Terpenuhi
Sumber : Ruang Perawatan RBK RS Sehat Sejahtera (2021)
Tabel 2.12 Fasilitas untuk pasien di Ruang RBK
No Nama barang Jumlah Kondisi
1 Tempat tidur 21 Baik, kamar menggunakan
tempat tidur standart
2 Meja pasien 21 Baik
3 Kursi 21 Baik
4 Kipas angin / AC 9 Baik
5 Kipas angin perawat 1 Baik
6 Kipas angin R.tunggu 1 Baik
7 Kursi roda 3 Baik
8 Branchart 2 Baik
9 Jam dinding 1 Baik
10 Timbangan 1 Baik
11 Kamar mandi dan WC pasien 10 Cukup, kebutuhan air
12 Kamar mandi dan WC perawat 1 terpenuhi
13 Dapur 1 Cukup, kebutuhan air
14 Sprei 35 terpenuhi
15 Selimut 10 Cukup
16 Bantal 21 Baik
17 Sarung bantal 35 Baik
18 Perlak 11 Baik
19 Gorden penyekat 12 Baik
Baik
Baik
Sumber :Ruang RBK RSU Sehat Sejahtera (2021).

2) Administrasi penunjang- RM

NO Nama Jumlah

1. BukuInjeksi 1
2. BukuObservasi 1
3. LembarDokumentasi 1
4. BukuObservasiSuhudanNadi 1
5. BukuTimbangTerima 2
6.
SOP 100
7.
8. SAK 1 bandel
9. Bukuvisite 1
10. BukuDalin -
Leaflet -
Sumber :Ruang RBK RSU Sehat Sejahtera (2021)

3.3.3 Metode/M3
No Metode Data Fokus yang Dinilai

1 Penerapan MAKP Berdasarkan pengkajian yang dilaksanankan


diruang RBK (RBK) Rumah Sakit
Umum
Daerah Sehat Sejahtera pada
tanggal 9 sampai dengan 11
Agustus 2021, didapatkan bahwa
model asuhan keperawatan yang
digunakan diruang RBK adalah
model asuhan keperawatan
profesional TIM.

2 Timbang Terima Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan


pada tanggal 9 -11 Agustus 2021 dimana kegiatan
timbang terima dilakukan jika terdapat semua
perawat terutama pada saat shift pagi dipimpin
oleh kepala ruangan. Perawat pada shift malam
melaporkan pasien pada perawat yang shift pagi
sesuai dengan bagian timnya disertai pencatatan
dibuku operan. Setelah selesai perawat melakukan
keliling kepada pasien setelah itu kembali ke ners
stasion dan melaksanakan tugasnya kembali,
namun ada beberapa kekurangan dimana materi
timbang terima tidak berfokus pada masalah
keperawatan hanya menyebutkan nama, diagnosis,
keluhan, tidakan yang dilakukan dan akan
dilakukan serta alur proses timbang terima sudah
sesuai dengan prosedur.

3. Program
pengendalian Berdasarkan hasil wawancara pada 3 Agustus

indikator klinik 2021 dengan ketua tim di ruang RBK mengatakan


bahwa program pengendalian indikator mutu
klinik di rumah sakit Sehat Sejahtera sudah
dilakukan dengan rapat yang diadakan setiap 1
bulan sekali, begitu juga pembuatan laporannya.
Pengendalian indikator klinik merupakan salah
satu program berada dibawah naungan Tim
Peningkatan Mutu dan Kesehatan Pasien (PMKP).

4. Discharge Ruang RBK (ruang bedah kecelakaan) sudah


Planning menyediakan sarana discharge planning seperti
discharge planning card yang berisi identitas
pasien, perencanaan perawatan dan jadwal
kontrol yang terlampir pada status
pasien. Namun saat ini
perencanaan discharge planning
bagi pasien yang dirawat belum
terlaksana dengan optimal,
dikarenakan discharge planning
yang dilakukan diruangan hanya
dilakukan sebelum pasien pulang.
Discharge planning yang
dilakukan segera setelah pasien
masuk rumah sakit hingga pasien
pulang bertujuan diharapkan
pasien dan keluarga memiliki
kesiapan fisik, psikologis, dan
sosial terhadap kesehatannya,
tercapainya kemandirian pasien
dan keluarga dan terlaksananya
perawatan pasien yang
berkelanjutan.

5. Dokumentasi Berdasarkan hasil


pengkajian terhadap
pendokumentasian diruang
RBK bahwa pelaksanaan
dokumentasi keparawatan
sering terabaikan dan
pelaksanaannya tidak
sesuai dengan kaidah-kaidah
pembuatan dokumentasi
keperawaran yang standar ada
beberapa faktor yang
menyebabkan sering
terabainya pendokumentasian
diruang RBK adalah salah satunya
beban kerja perawat yang tinggi, dan
jumlah tenaga keperawatan yang tidak
sebanding dengan jumlah pasien
diruangan.

3.3.4 Sumber keuangan (Money/M4)


1. Sumber kesejahteraan karyawan/ruangan
Sumber kesejahteraan pegawai berasal dari
pendapatan rumah sakit dan dikelola oleh dari PT
RNM. Penentuan Gaji perawat di RS Sehat Sejahtera
dilihat dari golongan dan masa kerja pegawai. Hal ini
mempengaruhi jumlah gaji dan jumlah tunjangan yang
didapat. Status kepegawaian dibedakan menjadi
pegawai tetap dan pegawai kontrak. Untuk pegawai
tetap terdapat beberapa tunjangan yang masuk,
beberapa tunjangan tersebut meliputi : Jasa pelayanan
(pegawai tetap dan kontrak). Jasa pelayanan diberikan
kepada setiap perawat dengan jumlah masing-masing
orang yang berbeda satu sama lain. Jumlah jasa
pelayanan yang diberikan kepada perawat tergantung
pada profesi di rumah sakit, ruangan, pendidikan, risiko
pekerjaan seperti kegawatan dan penuluran
penyakitnya.

3.3.5 Mutu (Market/M5)


a. Tingkat kepuasan perawat
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat ruang
RBK perawat merasa sangat puas dengan pendapatan
bulanan yang di dapatkan juga merasa cukup puas
dengan kinerja teman sejawatnya tetapi kurang puas
dengan jumlah beban kerja yang di terima, karena
jumlah pasien lebih banyak dan tidak sebanding sengan
jumlah perawat yang bekerja.
b. Tingkat kepuasan
Hasil wawancara 17 pasien di ruangan RBK di dapatkan hasil yang
cukup baik pasien mengatakan puas dengan pelayanan yang di berikan
oleh Ruangan RBK Rs Sehat Sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai