Makalah Mikroorganisme Industri
Makalah Mikroorganisme Industri
PENDAHULUAN
Mikroorganisme tersebar luas di alam seperti di udara, air, tanah, dalam saluran
pencernaan hewan, pada permukaan tubuh dan dapat dijumpai pula pada pangan.
Mikroorganisme dapat menjadi penyebab utama merosotnya mutu pangan. Namun tidak
semua mikroorganisme bersifat merugikan, seperti berperan penting dalam fermentasi
makanan (Gaman & Sherrington, 1994). Dengan bantuan mikroorganisme komponen-
komponen dalam bahan pangan pada proses fermentasi dapat diubah menjadi produk yang
diinginkan. Mikroorganisme yang berperan dalam proses fermentasi antara lain bakteri yeast,
dan jamur (Ray & Bhunia, 2007). Bakteri asam laktat (BAL) merupakan contoh
mikroorganisme yang menguntungkan dan memiliki peranan penting dalam industri pangan,
seperti berperan aktif dalam proses fermentasi makanan dan dapat memberikan daya simpan
(keawetan) produk yang lebih lama dibandingkan bahan dasarnya. Keawetan ini disebabkan
oleh asam laktat dan sebagian kecil asam-asam lain seperti asam asetat, etanol, dan CO2 yang
diproduksi oleh BAL selama proses fermentasi sehingga dapat menekan aktivitas bakteri
pembusuk dan bakteri patogen. Peranan penting BAL inilah yang mendorong dilakukannya
pencarian strain BAL dari berbagai sumber seperti pada produk fermentasi buah dan sayuran
(Rahayu & Margino, 1997). Salah satu produk fermentasi yang menjadi habitat bakteri asam
laktat adalah tempoyak. Tempoyak adalah hasil fermentasi buah durian (Durio zibethinus
Murr.) yang memiliki rasa, aroma yang khas dan biasanya berwarna kuning krem. Fermentasi
tempoyak berlangsung secara alami atau tanpa penambahan inokulum (Yuliana & Dizon,
2011). Bahan utama pembuatan tempoyak adalah durian matang. Semakin baik kualitas
durian yang digunakan maka kualitas tempoyak yang dihasilkan akan semakin baik juga
PEMBAHASAN
Adalah suatu proses produksi mikroorganisme dalam jumlah besar, kondisi terkendali
dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan
bermanfaat. Dilihat dari sudut industri, mikroorganisme merupakan “pabrik zat kimia” yang
mampu melakukan perubahan yang dikehendaki. Mikroorganisme merombak bahan mentah
(substrat) menjadi suatu produk baru : Substrat + Mikroorganisme Produk baru Substrat :
karbohidrat, pati, molasses, limbah hasil pertanian, tebu, ubi dsb. Mikroorganisme : bakteri,
jamur, yis dll. Produk baru : enzim, alcohol, antibiotic, vitamin, hormone steroid, asam
amino, asam organic, protein sel tunggal.
Mikrobiologi industri terdiri dari 2 kata yaitu Mikrobiologi dan Industri, dimana
Mikrobiologi itu juga terdiri dari 2 kata yaitu Mikro dan Biologi, mikro yang artinya kecil,
hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop dan Biologi yang artinya adalah ilmu
yang mempelajari kehidupan dan organisme hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan,
evolusi, persebaran, dan taksonomi. Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang
mempelajari mahluk hidup yang berukuran kecil atau yang hanya dapat dilihat dengan
mikroskop yang digunakan untuk industri. Mikrobiologi mencakup Fungi (Jamur), Bakteri,
Alga, Protozoa, Archaea, dan Virus. Sedangkan Industri itu sendiri artinya memproduksi
bahan: pangan, obat-obatan, bahan setengah jadi, aditif, pewarna, plastik dalam skala besar
atau kecil. Jadi mikrobiologi industri merupakan salah satu cabang mikrobiologi untuk
menghasilkan produk-produk berupa bahan yang dapat dikonsumsi langsung (bahan pangan,
bahan setengah jadi yang harus dicampurkan dengan bahan lainnya agar dapat dikonsumsi,
bahan obat-obatan seperti vaksin, antibiotik, vitamin, pewarna makanan, penyedap makanan,
enzim, dll, dan bahan kimia seperti etanol, pewarna pakaian, pewarna cat, plastik
biodegradable, dll. Mikrobiologi industri dapat didefinisikan sebagai studi tentang industri
skala besar yang berorientasi kepada keuntungan menggunakan mikroorganisme sebagai
produk langsung atau sebagai bahan katalis dalam pembuatan produk lain. Ada pula yang
mengatakan mikrobiologi industri merupakan ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, dan
peranan mikroba di bidang industri, baik yang menguntungkan (di dalam proses) ataupun
yang merugikan ( menghambat proses, toksikasi, dan sebagainya).
Kelebihan mikroorganisme sebagai sumber industri :
1. Mikroba tumbuh dengan cepat (dimana dalam waktu 20 – 30 menit mikroba sudah dapat
berkembang biak),
5. Mikroorganisme dapat tumbuh pada berbagai limbah yang memiliki nilai ekonomi rendah
untuk diubah menjadi bahan dengan nilai ekonomi tinggi.
6. Dalam suatu reaksi, memang mesti harus menggunakan mikroba (tidak dapat digantikan
oleh zat kimia).
Memasuki abad ke-20, mulai berkembang dua cabang mikrobiologi yang masih saling
berhubungan yaitu mikrobiologi dasar atau basic dan mikrobiologi teraplikasi atau applied.
Mikrobiologhi dasar mengacuh pada penemuan-penemuan baru dibidang ini. Sedangkan
mikrobiologi teraplikasi mengacu pada aspek pemecahan masalah (problem solving) yang
berhubungan dengan bidang ini. Sejak ditemukannya konsep DNA maka bidang
mikrobiologi pun memasuki era molekuler. Keberhasilan skuensing DNA berhasil
mengungkap hubungan filogenetik (evolusi) di antara berbagai jenis bakteri. Bidang kegiatan
mikrobiologi industri tergantung kepada hasil yang diperoleh misalnya sector farmasi, sector
energy, sector makanan, sector pertanian, dsb. Dari sector kegiatan akan diketahui volume
dan nilai industri yang dihasilkan. Dari segi perindustrian mikroba merupakan pabrik zat
kimia yang mampu melakukan perubahan yang dikehendaki.
Beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi bagi suatu proses dalam mikrobiologi adalah:
a. Organisme
Organisme yang akan dipakai harus dapat menghasilkan produk yang dikehendaki
dalam jumlah yang cukup banyak, harus memiliki sifat-sifat yang stabil dan mampu tumbuh
pesat dan hebat, serta tidak patogenik. Organisme semacam itu kini bahkan dapat diciptakan
secara genetis untuk tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan teknologi muthakir.
b. Medium
Medium termasuk substrat yang digunakan oleh mikroorganisme itu sendiri untuk
membuat produk baru, harus murah (relative terhadap produk yang akan dihasilkan) dan
tersedia dalam jumlah banyak, misalnya limbah yang mengandung nutrient dari industri
persusuan (air dadih) dan industri kertas (cairan limbah dari pemasakkan kayu) digunakan
untuk menghasilkan bahan-bahan yang bernilai.
c. Hasil
Insulin. Sebelum ini, kebutuhan insulin bagi penderita diabetes disediakan dari ekstrak
insulin babi atau lembu. Penyelidikan DNA rekombinan telah berhasil memproduksi insulin
yang didapat dari proses fermentasi bakteri.
Produk darah. Produksi darah melalui teknik DNA rekombinan telah berhasil memenuhi
kebutuhan darah, di mana konsumsi terbesar produk darah adalah jepang dan Amerika Utara
sebesar 25% dari kebutuhan dunia.
Sampai saat ini, sudah ribuan produk komersial dihasilkan melalui manipulasi
mikroorganisme. Produk komersial tersebut dapat dipisahkan menjadi beberapa kelompok,
yaitu :
1). Sel mikroorganisme itu sendiri, yang digunakan sebagai bahan makanan tambahan atau
untuk bahan imunisasi untuk mencegah penyakit;
(2). Molekul besar, misalnya enzim, yang disintesis oleh mikroorganisme;
(3). Produk metabolit primer yang dibentuk oleh mikroorganisme yang penting untuk
pertumbuhan sel, misalnya vitamin;
(4). Produk metabolit sekunder, misalnya antibiotika, yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel
mikroorganisme.
Berbagai proses industri digunakan untuk menghasilkan produk mikrobiologi tersebut
dan dipisahkan menjadi beberapa kategori, berdasarkan kecenderungan penggunaan produk
akhir, yaitu:
a. Produksi bahan kimia farmasi. Produk yang paling terkenal dari kelompok ini adalah
antibiotika dan obat-obat steroid. Produk farmasi lain yang sering digunakan adalah insulin dan
interferon, yang sekarang dihasilkan melalui bakteri rekayasa genetika, juga sejumlah produk
baru dari hasil rekayasa genetika.
b. Produksi bahan kimia bernilai komersial. Produk dalam kelompok ini termasuk pelarut dan
enzim, juga berbagai senyawa yang digunakan untuk bahan pemula (‘starting’) untuk industri
sintesis senyawa lain.
c. Produksi makanan tambahan. Produksi massa ragi, bakteri dan alga, dari media yang murah
mengandung garam nitrogen anorganik dan yang lainnya, cepat saji, dan menyediakan sumber
protein dan senyawa lain yang sering digunakan sebagai makanan tambahan untuk manusia
dan hewan.
d. Produksi minuman alkohol. Pembuatan “beer” dan “wine”, dan produksi minuman alkohol
lain yang merupakan proses bioteknologi berskala-besar paling tua.
e. Produksi vaksin. Sel mikroorganisme maupun bagiannya, atau produknya dihasilkan dalam
jumlah besar dan digunakan untuk produksi vaksin.
f. Produksi mikroorganisme untuk digunakan sebagai insektisida (biosida). Pengendalian hama
tanaman dengan menggunakan mikroorganisme yang berperan sebagai insektisida. Khususnya
untuk spesies tertentu, misalnya Bacillus (B. larvae, B. popilliae dan B. thurungiensis). Spesies
tersebut menghasilkan protein kristalin yang mematikan larva lepidoptera (ngengat, kupu-
kupu, kutu-loncat), misalnya ulat kubis, ngengat gipsy dan sarang ulat.
g. Penggunaannya dalam industri perminyakan dan pertambangan. Sejumlah prosedur
mikrobiologi digunakan untuk meningkatkan perolehan kembali logam dari bijih berkadar-
rendah dan untuk perbaikan perolehan minyak dari sumur-sumur bor.