Anda di halaman 1dari 14

EVIDENCE BASED PRACTICE

“PENGARUH MINYAK ZAITUN TERHADAP KERUSAKAN


INTEGRITAS KULIT”

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Yosi Oktarina. S.Kep.,M.Kep.

DISUSUN OLEH :
SISKA HIDAYANTI
G1B220021

PROGRAM STUDI KEPEPERAWATAN (S1)

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI
T.A. 2021

Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya serta yang telah membukakan pintu pikiran dan membimbing
penulis sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu
kami, sehingga kami merasa lebih ringan dan lebih mudah menulis makalah
ini. Atas bimbingan yang telah diberikan, kami juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang juga membantu kami dalam penyelesaian makalah ini
yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis ikhlas menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun. Terakhir penulis berharap semoga karya tulis ini dapat berguna
bagi penulis dan bagi pembaca.

Jambi, Oktober 2021

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................3

2.1 Jurnal 1 .........................................................................................3


2.2 Jurnal 2..........................................................................................4
2.3 Jurnal 3 .........................................................................................5
2.4 Jurnal 4..........................................................................................6

BAB 3 PEMBAHASAN...............................................................................8

BAB 4 PENUTUP.........................................................................................10

4.1 Kesimpulan.....................................................................................10

4.2 Saran...............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dari tubuh
manusia. Luas kulit orang dewasa adalah 1,7 m2 dengan berat sekitar 10% berat
badan. Kulit merupakan organ tubuh yang paling kompleks untuk melindungi
manusia dari pengaruh lingkungan. Fungsi utama kulit adalah sebagai pelindung
dari berbagai macam gangguan dan rangsangan dari luar, Kulit juga mencegah
dehidrasi, menjaga kelembaban kulit, pengaturan suhu, serta memiliki sifat
penyembuhan diri. Kulit mempunyai ikatan yang kuat terhadap air. Apabila kulit
mengalami luka atau retak, daya ikat terhadap air akan berkurang.
Pada pasien CHF adanya gangguan sirkulasi darah
menyebabkan terganggunya sirkulasi jaringan dan kekurangan oksigen
yang menyebabkan kematian jaringan tersebut. Kegiatan menggaruk
dapat bertambah parah seperti menjadi luka yang tidak kunjung sembuh.
Perawatan kulit dengan mempertahankan kelembaban pada dasar
luka dapat digunakan untuk meningkatkan proses pemyebuhan gangguan
integirtas kulit(Tohiroh, S, 2017).
Kerusakan integritas kulit gatal atau pruritus yang disebabkan oleh
mengeringnya kulit (gangguan pada regulasi tubuh) yang membuat kulit mudah
luka dan gatal. Iritasi di kulit terjadi karena cairan tubuh yang kental, dan
sirkulasinya terhambat, akibatnya energi panas meningkat (damp-heat). Sensasi
yang tidak menyenangkan yang memicu keinginan untuk menggaruk seperti
gatal. Inflamasi sel dan pelepasan histamin pada ujung saraf yang memperberat
rasa gatal jika kebiasaan menggaruk yang dilakukan terus(Mahendra, et.al,
2016).
Perawatan kulit sangat dibutuhkan untuk mencegah dan memperbaiki
proses regenerasi kulit, ada banyak cara untuk memperbaiki kerusakan kulit dan
melakukan perawatan. Minyak Zaitun juga direkomendasikan untuk membantu
proses regenerasi kulit.

1
Minyak zaitun adalah minyak yang diperoleh dari perasan buah Olea
europaea. Minyak zaitun mengandung berbagai asam lemak, vitamin, terutama
sumber vitamin E yang berfungsi sebagai anti oksidan alami yang
membantu melindungi struktur sel yang penting terutama membran sel dari
kerusakan akibat adanya radikal bebas, juga berperan sangat penting bagi
kesehatan kulit, yaitu dengan menjaga, meningkatkan elastisitas dan
kelembapan kulit, mencegah proses penuaan dini, melindungi kulit dari
kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet, serta mempercepat proses penyembuhan
luka. Minyak zaitun memiliki manfaat lain yaitu dapat, mempercepat
pembekuan darah, mengurangi peradangan dan mempercepat pertumbuhan
granulasi.
Minyak zaitun dapat dijadikan pelembab, selain itu memiliki kemampuan
meningkatkan aliran darah yang mampu menghasilkan kondisi permukaan kulit
yang normal. Untuk proses perawatan kulit, sehingga prosesepitelisasi atau proses
regenerasi kulit relatif lebih cepat. Penanganan untuk gangguan integritas kulit
akibat kurangnya vsupan darah kejaringan tersebut yang menyebabkan terjadinya
pruritus harus segera ditangani atau diberikan intervensi dengan mengoleskan
minyak zaitun yang berfungsi sebagai pelembab.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti tertarik untuk
mengangkat pengaruh minyak zaitun terhadap gangguan integritas kulit.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan evidence based practice pada kesempatan kali ini adalah
untuk mendeskripsikan pengaruh minyak zaitun terhadap gangguan integritas
kulit.
1.4 Manfaat penulisan
Evidance based practice ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait
pengaruh minyak zaitun terhadap gangguan integritas kulit. Dan juga diharapkan
agar tindakan ini dapat menjadi sebagai salah satu kompetesi yang dimiliki oleh
supervisor mahasiswa pada waktu membimbing klinik.

2
BAB 2
ANALISIS JURNAL

2.1 Jurnal 1
1. Judul
Pengaruh minyak zaitun (olive oil) terhadap kerusakan integritas kulit pada
pasien DM tipe II di Kecamatan Pagar Merbau(Hayati et al., 2020)
2. Penulis
Kardina Hayati, Hana Setiani Mutiara, Dewi Agustina, Tahan Adrianus
Manalu, Kuat Sitepu.
3. Metode
Penelitian ini adalah jenis penelitian Quasy eksperimen, sampel pada
penelitian ini diambil secara purposive sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 22 responden
4. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuh mengetahui pengaruh minyak zaitun
terhadap kerusakan integritas kulit pada penderita DM tipe II.
5. Isi jurnal
a. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, SOP (Standar
Oprasional Prosedur), minyak zaitun. Pengolahan data dilakukan melalui
tahapan editing, coding, tabulasi, prosesing, dan cleaning. Analisa data
dilakukan secara deskriptif dan analisa bivariat melalui uji Paired Sampel
T-Test.
b. Rerata responden sebelum diberikan intervensi pengolesan minyak
zaitun (Olive Oil) 2,5455 dan setelah diberikan intervensi pengolesan
minyak zaitun (Olive Oil) 1,1818. Mayoritas responden sebelum
diberikan intervensi pengolesan minyak zaitun (Olive Oil) mengalami
Sisik kasar terdistribusi seragam, kulit kasar tampak jelas pada kulit
sebanyak 7 orang (31,8%)

3
c. Mayoritas responden setelah diberikan intervensi pengolesan minyak
zaitun (Olive Oil) responden tidak mengalami kulit kering sebanyak 8
orang (36,4%)

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh


gangguan ntegritas kulit setelah diberikan intervensi pengolesan minyak
zaitun

2.2 Jurnal 2
1. Judul
Pengabdian masyarakat perawatan kerusakan integritas kulit menggunakan
minyak zaitun (olive oil) pada masyarakat dengan diabetes tipe II
di Desa Pagar Merbau(Hayati et al., 2021)
2. Penulis
Pratiwi Christa Simarmata, Sari Desi Esta Ulina Sitepu, Raynald Ignasius
Ginting, Widya, Kardina Hayati
3. Metode
Jenis penelitian menggunakan Metode Quasy Eksperimen dengan
menggunakan Lembar observasi. Perawatan diberikan kepada 22 orang
yang menderita diabetes tipe 2 dengan permasalahan pada integritas kulit
4. Tujuan
Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk mengetahui perawatan kerusakan
integritas kulit dengan menggunakan Minyak Zaitun (Olive Oil) pada
pasien DM tipe 2 di Kecamatan Pagar Merbau
5. Isi jurnal
a. Masyarakat dengan jumlah penderita yang mengalami sisik
kasar pada kulit terdistribusi seragam sebanyak 7 orang (31,8%), sisik
halus – sedang kulit tampak keputihan sebanyak 5 orang (22,7
%), penderita yang mengalami kulit kusam minimal sebanyak 5
orang (22,7%) dan penderita yang mengalami kulit didominasi squama
kasar sebanyak 5 orang.

4
b. setelah dilakukan pemberian pengolesan minyak zaitun kategori
penderita tidak terdapat kulit kering sebanyak 8 orang (36,4%), sisik
halus – sedang kulit keputihan sebanyak 6 orang (27,3%), kulit kering
dan kusam minimal sebanyak 5 orang (22,7%), penderita yang
mengalami kulit kasar 3 orang (13,6%) dan tidak ada penderita
yang mengalami kulit didominasi squama kasar di Kecamatam Pagar
Merbau.
c. Penggunaan minyak zaitun pada penderita diabetes tipe 2 dengan
gangguan integritas kulit terbukti dapat memperbaiki kelembaban kulit
dan mencegah kerusakan pada kulit. Penggunaan minyak zaitun ini
diharapkan dapat dijadikan intervensi perawatan kulit untuk pasien
yang mengalami gangguan integritas kulit

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan


minyak zaitun pada gangguan integritas kulit terbukti dapat memperbaiki
kelembaban kulit dan mencegah kerusakan pada kulit.

2.3 Jurnal 3
1. Judul
Use of olive oil and warm water in bathing intervention in preventing risk of
skin integrity damage in total care patients with chronic disease: A case
study(Pele & Waluyo, 2019)
2. Penulis
Maria Pele1, Agung Waluyo
3. Metode
Metode Penelitian yang digunakan adalah Studi kasus ini dilakukan di
Intensitas Care Unit RS Ciptomangunkusumo Jakarta pada tanggal 12-14
Oktober 2018
4. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan minyak zaitun
dan air hangat dalam intervensi mandi dalam mencegah risiko kerusakan
integritas kulit pada pasien perawatan total penyakit kronis. Kasus ini terjadi

5
pada pasien full care dengan penyakit kronis. Integritas kulit dinilai dengan
skor Braden sedangkan kondisi pasien dinilai melalui observasi.
5. Isi jurnal
a. Nilai skor Braden pada bulan 12 Oktober 2018, adalah 12. Setelah
intervensi, biaya skor Braden menjadi 14 pada 14 Oktober 2018. Hasil
observasi oleh perawat, kondisi pasien lebih tenang, tidak gelisah, tidur
nyenyak. Tindakan memandikan pasien dengan minyak zaitun dan air
hangat memberikan kenyamanan, mengurangi gatal.
b. Penggunaan minyak zaitun dan air hangat dalam intervensi mandi dapat
mencegah risiko kerusakan integritas kulit pada pasien perawatan total
dengan penyakit kronis

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan Penggunaan minyak


zaitun dan air hangat dapat mencegah risiko kerusakan integritas kulit.

2.4 Jurnal 4
1. Judul
Pemberian emolien minyak zaitun dalam menurunkan skala pruritus pada
pasien hemodialisis(Rizki et al., 2021)
2. Penulis
Rizki Muliani, Syifa Asih Lestari, Nur Intan HHK
3. Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian emolien minyak
zaitun terhadap skala pruritus pada pasien yang menjalani hemodialisis
4. Metode
Jenis penelitian menggunakan preeksperimen dengan pendekatan one group
pre-post-test design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 pasien yang
diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu
Numerical Rating Scale (NRS) pruritus dan prosedur pemberian minyak
zaitun.

6
5. Isi jurnal
a. Pada pretest ditemukan 13% (3 orang) yang mengalami pruritus pada
skala 3. Saat dilakukan wawancara pasien mengungkapkan gatal yang
dirasakan jarang dan merasa sudaah terbiasa dengan rasa gatalnya karena
sudah lama mengalami keluhan tersebut.
b. Setelah dilakukan intervensi pada pasien yang menjalani hemodialisis
keadaan kulit pasien menjadi lebih lembab dan halus. Hampir setengah
dari responden 34,8 % (8 orang) mengalami gatal pada skor 3 dan 30,4 %
(7 orang) mengalami gatal pada skor 4 atau gatal mengganggu ditandai
dengan adanya garis- garis pada kulit bekas garukan tanpa luka.
Selanjutnya sebagian kecil dari responden 21,7 % (5 orang) mengalami
gatal pada skor 5 atau gatal sangat mengganggu ditandai dengan garis
pada kulit bekas garukan lebih banyak yakni kaki dan punggung tanpa
luka.

Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian


emoilen minyak zaitun terhadap skala pruritus .

7
BAB 3
PEMBAHASAN

Kulit kering atau xerosis cutis merupakan gangguan pada permukaan kulit
akibat berkurangnya cairan atau kandungan minyak pada kulit sehingga
kelembaban pada permukaan lapisan kulit menurun. Kulit akan tampak kasar,
bersisik, gatal, tidak elastis, kaku dan terlihat kerutan.(Ayu Diah et al., n.d.)

Gejala dari kulit kering dapat ditangani dengan meningkatkan hidrasi


stratum korneum dengan komposisi pelembab yaitu oklusif dan atau humektan
dan ditambah emolien untuk menghaluskan permukaan kulit yang kasar.
Pelembab yang banyak digunakan adalah oil-in-water emulsions, seperti krim dan
lotion.

Pelembab adalah formula kompleks yang dibuat untuk mempertahankan


kandungan air dalam kulit antara 10% - 30%, didesain untuk meningkatkan
mekanisme hidrasi pada kulit serta mempertahankan struktur dan fungsi kulit dari
berbagai pengaruh seperti udara kering, sinar matahari, usia lanjut, temperatur,
berbagai penyakit kulit maupun penyakit yang dapat mempercepat penguapan air.

Minyak zaitun (Olive oil) merupakan minyak yang diperoleh dari perasan
buah zaitun. Umumnya minyak ini dimanfaat masyarakat untuk memasak, bahan
kosmetik, dan bahan bakar. Minyak zaitun memiliki tekstur berminyak dan
berwarna kuning pucat, kuning kehijauan terang ataupun kuning transparan.
Minyak zaitun memiliki bau dan rasa yang khas lemah. Kelarutan minyak zaitun
adalah dapat bercampur dengan eter, kloroform, dan karbon disulfida, serta sukar
larut dalam etanol (95%). Minyak zaitun dapat berubah menjadi keruh pada suhu
10°C dan menjadi masa mentega pada suhu 0°C, sehingga harus disimpan di
tempat yang sejuk dan kering di dalam wadah rapat bertutup dan terlindung
dari cahaya

8
Kandungan mayor dari minyak zaitun salah satunya adalah asam oleat.
Kandungan asam oleat yang tinggi ini lah yang membuat minyak zaitun biasa
dimanfaaatkan sebagai emolien. Asam oleat memberikan sifat yang mampu
mempertahankan kelembapan, kelenturan, serta kehalusan pada kulit

Kandungan asam oleat yang tinggi pada minyak zaitun menyebabkan


minyak zaitun berpotensi memiliki fungsi melembabkan dan menghaluskan kulit.
Efektivitas melembabkan minyak zaitun semakin tinggi dengan meningkatnya
konsentrasi minyak zaitun yang digunakan

Berdasarkan hasil review ke-4 jurnal diatas dengan tema pengaruh minyak
zaitun terhadap gangguan integritas kulit didapatkan hasil yang signifikan
sebelum dan setelah pengunaan minyak zaitun terhadap tingkat pruritus pada
pasien dengan gangguan integritas kulit.

Berdasarkan evidence based practice ini dapat di simpulkan bahwa


penggunaan minyak zaitun efektif untuk menangani ataupun mencegah terjadinya
gangguan integritas kulit.

9
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari keempat jurnal yang dijadikan acuan untuk evidence based practice
ini didapatkan bahwa tindakan hisap lendir atau suction sangat penting dilakukan
untuk pasien penurunan kesadaran yang terpasang ETT dan produksi secret
berlebih serta tertahan untuk mempertahankan kadar saturasi oksugen normal
dalam tubuh dan mencegah komplikasi kekurangan oksigen dalam tubuh yang
dapat menyebabkan kematian batang otak.

4.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan membantu pembaca dalam menambah
pengetahuan tentang pentingnya tindakan hisap lendir atau suction pada pasien
dengan ketidak efektifan bersihan jalan napas, khususnya bagi mahasiswa
keperawatan untuk melakukan intervensi yang tepat. Penulis juga menyadari
masih terdapat kekurangan dalam pembahasan makalah maka penulis
membutuhkan masukan pembaca dalam pembahasan makalah ini yang lebih
dalam

10
DAFTAR PUSTAKA

Ayu Diah, O., Rise, D., & Desy Siska, A. (n.d.). Potensi penggunaan minyak
zaitun (olive oil) sebagai pelembab.
Hayati, K., Mutiara, H. S., Agustina, D., Manalu, T. A., & Sitepu, K. (2020).
Pengaruh Minyak Zaitun (Olive Oil) Terhadap Kerusakan Integritas Kulit
Pada Pasien Dm Tipe Ii Di Kecamatan Pagar Merbau. Jurnal Keperawatan
Dan Fisioterapi (Jkf), 3(1), 6–12. https://doi.org/10.35451/jkf.v3i1.455
Hayati, K., Simarmata, P. C., Sitepu, S. D. E. U., Ginting, R. I., & Widya, W.
(2021). Pengaruh Minyak Zaitun (Olive Oil) Terhadap Kerusakan Integritas
Kulit Pada Pasien Dm Tipe Ii Di Kecamatan Pagar Merbau. Jurnal Pengmas
Kestra (Jpk), 1(1), 125–129. https://doi.org/10.35451/jpk.v1i1.748
Pele, M., & Waluyo, A. (2019). Use of Olive Oil and Warm Water in Bathing
Intervention in Preventing Risk of Skin Integrity Damage in Total Care
Patients With Chronic Disease: A Case Study. Jurnal Pendidikan
Keperawatan Indonesia, 5(1), 1–6. https://doi.org/10.17509/jpki.v5i1.13966
Rizki, M., Syifa Asih, L., & Nur Intan, H. (2021). Pemberian Emolien Minyak
Zaitun Dalam Menurunkan Skala Pruritus Pada Pasien HemodialisiS. 8(1),
39–47.

11

Anda mungkin juga menyukai