12. LAPORAN KEMAJUAN Laporan yang harus dibuat oleh penyedia jasa
PEKERJAAN lainnya meliputi:
- Laporan pendahuluan
- Laporan akhir
Batoro Wisnu
NIP. 19770207 200604 1 002
Lampiran 1. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang Lingkup yang akan dilakukan dalam melaksanakan kegiatan Pemetaan Koridor Batas
Daerah Dengan Menggunakan UAV adalah sebagai berikut:
Hasil kegiatan yang diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan berupa softcopy dan
hardcopy dengan rincian sebagai berikut:
a. Data digital
1. Peta jalur terbang untuk setiap daerah pemotretan
2. Foto udara
3. Ortofoto
4. Data survei kelengkapan lapangan
Raw data pengukuran GPS Geodetik dalam format rinex
Data marking GPS navigasi
Formulir data kelengkapan lapangan yang sudah diisi
5. Peta garis dan peta foto skala 1:3.500 format *.mpk
6. Peta garis dan peta foto skala 1:3.500 format *.pdf
7. Basis data peta garis format *.shp dan *.gdb
8. Data DTM format BIL & DEM (softcopy)
9. Laporan pendahuluan dan laporan akhir pekerjaan
b. Data cetak
1. Album Peta Garis ukuran A3 (dicetak bukan pada skala sebenarnya), asli
sebanyak satu eksemplar
2. Album Peta Foto ukuran A3 (dicetak bukan pada skala sebenarnya), asli
sebanyak satu eksemplar
3. Laporan akhir pekerjaan asli sebanyak lima eksemplar
Lampiran 5. Jadwal pelaksanaan
Bulan ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
5 Pelaporan 10 6.18% 6 4
Lampiran 6. Persyaratan personil
Bertanggung jawab
dalam melakukan
koordinasi terhadap tim
Ketua Tim
S1 kerja dan hasil
Pelaksana / Survei dan
1 (geodesi/ge 5 thn 1 pekerjaan.
Manajer Pemetaan
ografi) Menyiapkan rencana
Proyek detil persiapan kegiatan,
integrasi hasil pekerjaan
dan penyusunan
laporan.
Bertanggung jawab
dalam melakukan
koordinasi terhadap tim
Koordinator kerja dan hasil
pekerjaan pemotretan
Pemotretan S1 udara dan proses
2 Udara dan Pemetaan 3 thn 1
(geodesi) fotogrametri.
Proses
Fotogrametri Bertanggung jawab
dalam melakukan
kontrol kualitas data
hasilpemotretan udara
dan proses fotogrametri.
Bertanggung jawab
dalam perencanaan dan
mobilisasi survei
kelengkapan lapangan.
Koordinator
Survei Bertanggung jawab
Pengukur
dalam melakukan
Kelengkapan S1 an GPS koordinasi terhadap
3 3 thn 1
Lapangan (geodesi) dan kegiatan survei
dan Ground Toponimi kelengkapan lapangan.
Control Bertanggung jawab
dalam melakukan
kontrol kualitas terhadap
hasil survei kelengkapan
lapangan.
Bertanggung jawab
dalam melakukan
Koordinator S1 koordinasi terhadap
(geodesi/ pembentukan basis data
Pembentukan Pemetaan
4 geografi/ Digital dan 3 thn 1 dan kartografi.
Basis Data
dan Database Bertanggung jawab
ilmu dalam melakukan
Kartografi komputer) kontrol kualitas terhadap
hasil pembentukan basis
data dan kartografi.
Tenaga operator yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan ini harus memenuhi
kualifikasi minimum sebagai berikut:
Pengalaman Jumlah
No Jabatan Pendidikan Tugas
Minimum orang
Pilot
SLTA atau Melaksanakan tugas
1 (pengendali) 1 thn 1 dalam pengoperasian
sederajat
UAV WUNA.
PERSIAPAN
PERSIAPAN ADMINISTRASI
KALIBRASI ALAT
PERIJINAN PENGAMANAN
(Koordinasi dari (Koordinasi dari PETA KERJA
PERSIAPAN TEKNIS
PPBW) PPBW) (PETA JALUR TERBANG)
PENENTUAN LOKASI
PREMARK
LAPANGAN
SURVEI KELENGKAPAN
PEMOTRETAN UDARA
LAPANGAN
LABORATORIUM
TRIANGULASI UDARA
INTERPRETASI DAN
DIJITASI
EDITING
KARTOGRAFI
SUPERVISI
HASIL
MOZAIK
PETA FOTO DAN DOKUMEN SURVEI
ORTOFOTO (Per DTM BASIS DATA
PETA GARIS KELENGKAPAN LAPANGAN
Area Pemotretan)
1.1. Persiapan
Sebagai langkah awal dalam melakukan kegiatan Pemetaan Koridor Batas Daerah
Dengan UAV ini adalah sebagai berikut:
1.2. Perijinan
Kegiatan perijinan dengan pemerintah daerah setempat dan koordinasi dengan Tim
Penegasan Batas Daerah di Pusat (Tim PBD Pusat) akan dilaksanakan oleh Pusat
Pemetaan Batas Wilayah.
NAMA LOKASI
FOTO
UTARA SELATAN
TIMUR BARAT
SKETSA
DESKRIPSI LOKASI :
b. Survei Toponimi
Pada setiap lokasi pemotretan dilakukan marking menggunakan GPS navigasi dan
pendataan unsur-unsur, terutama pada:
FORMULIR TOPONIMI
Data Wilayah:
Provinsi .............................................................................................
Kabupaten/Kota .............................................................................................
Kecamatan .............................................................................................
Desa/Kelurahan .............................................................................................
Data Unsur:
Bangunan .............................................................................................
Kampung .............................................................................................
Bukit/Gunung .............................................................................................
Sungai .............................................................................................
Danau/Rawa .............................................................................................
Laut/Samudera/Selat .............................................................................................
Sumber Data: (1)
Laitude (2) Longitude(2)
Foto
c. Dokumentasi
Dokumentasi berupa foto kegiatan survei (foto dengan atribut posisi/geotagging)
1.5. Pembuatan Peta Foto dan Peta Garis
a. Triangulasi Udara Secara Otomatis
Triangulasi udara di dalam fotogrametri adalah metode dalam menentukan dan
menghitung koordinat 3-dimensi setiap obyek dan orientasi luar kamera udara saat
pemotretan dengan cara fotogrametri,dengan menggunakan setiap foto dari posisi
yang berbeda yang meliputi obyek yang sama.
Dengan triangulasi udara, foto udara dimungkinkan dapat menghitung koordinat 3-
dimensi untuk elemen setiap obyek. Dalam proses diperlukan beberapa titik dengan
posisi diketahui yang tampak pada beberapa foto.Titik-titik ini merupakan titik kontrol
yang menjadi bagian penting dalam proses triangulasi udara.
Gambar 6. Proses triangulasi udara secara otomatis.
c. Ortofoto
Proses koreksi ortofoto adalah menjadikan foto/mosaik dalam proyeksi ortogonal dan
hanya mempunyai satu skala. Ortofoto pada permukaan tanah yang tidak rata
dilakukan dengan asumsi ∆ h pada setiap titik pengamatan > 0.5 % x tinggi terbang
terhadap tinggi rata-rata pada foto yang bersangkutan. Proses ini melibatkan data
DEM hasil dari proses stereo matching atau sumber data lainnya yang resolusi
spasial data DEM lebih kecil dari 3 x GSD foto udara.
Interpretasi dan digitasi tematik adalah proses pembentukan gambar setiap unsur
dari obyek yang tercakup. Interpretasi dan digitasi dilakukan pada skala 1:1.000.
Unsur-unsur yang dilakukan digitasi adalah sebagai berikut:
1) Perairan:
Sungai, anak sungai, kanal irigasi ditampilkan dengan garis tunggal atau
garis ganda (bila lebarnya melebihi 0.5 mm pada skala).
Danau, kolam, laguna, tambak, rawa.
Sumur, mata air, air terjun, dam, hanya berguna sebagai petunjuk.
Garis pantai mewakili garis kontur nol.
Unsur-unsur penting seperti lumpur, pasir, karang.
Dermaga, pelabuhan, suar.
2) Transportasi:
Jaringan jalan.
Jaringan rel kereta api.
3) Bangunan terpencar dan pemukiman:
Bangunan tunggal baik sendiri maupun terpencar.
Pemukiman adalah suatu kawasan kumpulan bangunan.
Bangunan penting seperti kantor pemerintah, tempat ibadah, jembatan,
terowongan, menara, sumur migas, bandara.
4) Penutup lahan:
Hutan.
Rawa.
Perkebunan.
Semak belukar.
Tegalan.
Sawah.
Padang rumput.
Lahan Pertambangan.
e. Penyusunan Basis Data
Basis data merupakan kumpulan data yang terorganisasi untuk melayani berbagai
aplikasi pada saat bersamaan dengan melakukan penyimpanan dan pengelolaan
data. Gambar 6 menunjukkan proses penyusunan basis data.
Dengan demikian data geospasial yang telah dihasilkan dalam proses plotting
disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam penggunaannya, dengan
ketentuan sebagai berikut:
Tabel 8. Pengelompokan kode unsur
Tipe Geometri
No. Tema unsur Rupabumi
S Point Line Area Text
i 1. Bangunan √ √ √
s 2. Transportasi √ √
t 3. Hipsografi √ √
4. Batas Administrasi √ √
e
5. Penutup Lahan √
m
6. Perairan √ √
7. Toponim √
P
enamaan file dalam format data Shape file (SHP) dan Geodatabase (GDB) dengan
rincian sebagai berikut:
NLP_1PT ( untuk Bangunan : Point )
NLP_1LN ( untuk Bangunan : Line )
NLP_1AR ( untuk Bangunan Area )
NLP_2LN ( untuk Transportasi : Line )
NLP_2AR ( untuk Transportasi : Area )
NLP_3PT ( untuk Hipsografi : Point )
NLP_3LN ( untuk Hipsografi : Line )
NLP_4LN ( untuk Batas Administrasi : Line )
NLP_4AR ( untuk Batas Administrasi : Area )
NLP_5LN ( untuk Penutup Lahan dan Fungsi : Line )
NLP_5AR ( untuk Penutup Lahan dan Fungsi : Area )
NLP_5TX ( untuk Penutup Lahan dan Fungsi : Text )
NLP_6PT ( untuk Perairan : Point )
NLP_6LN ( untuk Perairan : Line )
NLP_6TX ( untuk Toponim : Text )
Unsur batas, mengacu pada standar yang diberikan oleh Pemberi Kerja.
f. Kartografi
Penyajian data dalam bentuk peta pada dasarnya dilakukan dengan mengikuti
kaidah-kaidah kartografis. Penyajian data tersebut menekankan pada kejelasan
informasi tanpa mengabaikan unsur estetika dari peta sebagai sebuah karya seni.
Kaidah-kaidah kartografis yang diperlukan dalam pembuatan suatu peta
diaplikasikan dalam proses visualisasi data spasial dan penyusunan tata letak
(layout) suatu peta. Berikut di bawah ini beberapa kaidah dalam penyajian unsur:
1) Relief.
Nilai (angka) kontur diletakkan pada garis kontur, diletakkan mengarah ke atas
yang lebih tinggi sehingga terbaca ketika mencari slope.
2) Nama
Nama-nama dan teks dibuat pada ukuran dan model yang sesuai dengan unsur
yang menonjol dan penting. Nama-nama harus dapat memastikan identifikasi
yang tepat. Nama-nama tersebut diletakkan sedemikian rupa sehingga selalu
dapat terbaca dan tidak menghalangi simbol peta lainnya.
3) Simbol
Pusat dan orientasi simbol pada umumnya harus sesuai dengan posisi pusat
unsur dan orientasinya di atas permukaan tanah. Simbol garis unsur tunggal atau
ganda (jalan, sungai) ditampilkan pada jarak-jarak yang teratur. Hal ini untuk
menghindari simbol-simbol yang akan mengganggu garis unsur.
4) Informasi Tepi
Memuat judul peta, skala, diagram lokasi, edisi, pembuat, legenda, dan
keterangan. Informasi tepi tersebut diletakkan di sisi kanan dan/atau di bawah
muka peta.
Gambar 8. Layout peta dengan informasi tepi di sisi kanan muka peta
Gambar 9. Layout peta dengan informasi tepi di sisi bawah muka peta.
1.6. Pelaporan
Pembuatan laporan hasil kegiatan Pemetaan Koridor Batas Daerah Dengan UAV
dibagi atas 2 (dua) laporan yang meliputi :
a. Laporan awal kegiatan yang berisi tentang rencana kerja dibuat 2 rangkap hardcopy
dengan outline sebagai berikut:
OUTLINE LAPORAN PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Ruang Lingkup
1.4. Lokasi dan Volume Pekerjaan
1.5. Waktu Pelaksanaan
1.6. Data
b. Laporan akhir kegiatan yang berisi laporan seluruh kegiatan dibuat dalam 5 (lima)
rangkap hardcopy (asli) dengan outline sebagai berikut:
OUTLINE LAPORAN AKHIR
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Ruang Lingkup
1.4. Lokasi dan Volume Pekerjaan
1.5. Waktu Pelaksanaan
1.6. Data
Peralatan yang digunakan untuk Pemetaan Koridor Batas Daerah Dengan UAV berupa
perangkat keras dan lunak sebagai berikut:
1. PETA FOTO
Peta Foto dilayout pada kertas A0 dengan skala 1:3500. Isi yang harus ditampilkan
pada Peta Foto adalah :
a. Foto hasil mozaik
b. Posisi pilar batas
Sedangkan keterangan tepi berisi :
a. Judul
b. Skala numerik dan skala garis
c. Nomor lembar
d. Diagram lokasi
e. Keterangan system koordiant dan system datum
f. Riwayat peta
g. Legenda
h. Instansi pembuat
Legenda peta selain data batas dibuat dengan mengambil contoh tampilan pada foto
sebagai berikut:
Titik Ikat JKHN
2. PETA GARIS
Peta Garis dibuat dengan skala 1:3500 pada kertas A0. Berikut contoh layout peta
garis.
Keterangan gambar:
1) Elemen muka peta, yang berisikan unsur–unsur disebut layer data (obyek spasial
dan anotasi/teks), dan grid/gratikul. Untuk unsur anotasi/teks disimpan sebagai
feature independen dalam geodatabase.
2) Elemen Nama, Judul, dan Edisi Peta
3) Elemen Diagram Lokasi
4) Elemen Komponen sistem proyeksi, Skala dan Utara peta
5) Elemen Logo dan alamat instansi Penerbit (BIG), serta Logo dan alamat pihak
Pelaksana.
6) Elemen Keterangan/Legenda Peta
7) Elemen Keterangan Riwayat/Sumber data yang digunakan
8) Elemen Pembagian Daerah Administratif
9) Elemen Keterangan Pemeriksaan dan Pengesahan Peta kerja
Berikut contoh simbolisasi yang digunakan dalam layout Peta Garis:
Gambar 11. Contoh Layout Peta Garis