Anda di halaman 1dari 11

Nama : Juniati Br Tobing

NIM : 18.3401

Mata Kuliah : Dogmatika II

DosenPengampu : Pdt. Dr. Pitntor Sitanggang

1. Pendahuluan
Reformasi merupakan sebuah perubahan terhadap sesuatu dan lebih condong kepada
sebuah perubahan sistem pada sebuah , begitu juga dengan Reformasi yang dilakukan oleh
Martin Luther yang juga melakukan sebuah Reformasi besar, sebuah perubahan yang besar
pada masa itu yang bhakan dampaknya masih bisa dirasakan hinga sekarang. Refomasi yang
dilakukan martin Luther bukan tanpa sebab, ia merasa bahwa dosa, keselamatan dan lain
sebagainya adalah hubungannya dengan Tuhan, bukan mengenai dirinya dan Gereja ,dimana
ia harus membeli surat agar dosanya diampuni dan lain sebagainya.
Manusia pada awalnya adalah orang yang tidak berdosa namun karena kesalahan dari
manusia jugalah, sebab itulah setiap kehidupan manusia dipenuhi dengan dosa, dosa
keturunan yang diterima oleh manusia, mebuat manusia harus menerima upah dari dosa itu
sendiri. Seperti yang kita ketahui bahwa upah dosa adalah maut ( Roma 6 :23), namun Allah
tidak begitu saja meninggalkan manusia, karena dosa keturunan yang harus diterima manusia,
Allah menggutus anakNya yang yaitu Yesus Kristus untuk menebus dosa dengan mati dikayu
salib.1
Keselamatan adalah pembebasan dari bahaya sebuah penderitaan. Keselamatan juga
berhubungan dengan erat dengan Sang Juruselamat yaitu Yesus Kristus kita dilepaskan dari
murka Allah yaitu penghangkiman Allah akan dosa ( Rm5:9 ,1 Tes 5: 9) dosa telah
menjauhkan kita dari Allah dan bahkan memiliki konsenkuensi berua kematian ( Rm 6:23).
Keselamatan adalah cara yang Allah gunakan untuk menjukan kedekatan dan hubungaNya
dengan manusia ciptaannya.
Eskatologi adalah pelajaran yang berkaitan erat dengan waktu C. H. Dood
memberikan pemikirannya tentang Eskatologi menurut C.H .Dood Eskatologi yang terjadi
pada Yesus. Dan Paulus merupakan sebuah eskatologi presentis. Keselamatan dan kerajaan

1
Peter Marshall, 1517 Martin Luther and The Invention of The Reformation (Oxford
University Press, United Kingdom, 2016) hlm 36
Allah terjadi pada saat ini dan masa kini dan jemaat kemudian menyusun suatu eskatologis
yang bersifat futuris ( bnd Mrk 13 dan Wahyu).
Kematian Yesus dikayu salib adalah rangkain dari cara Allah dalam mewujudkan
keselamata kepada manusia. Keselamatan kekal yang di berikan Allah kepada manusia tidak
lepas dari penderitaan yang garus dihadapi oleh Yesus demi menggenapi keselamtan yang
dijanjikan kepada manusia. Kebangkitan dari Yesus juga merupakan rangkaian dari janji
keselamatan yang akan diberikan oleh Allah kepada manusia. Kebangkitan itu datang dari
kematian yang menghubungkan kehidupan kebangkitan-Nya dengan yang mati. Pada
dasarnya kematian Yesus dikayu salib adalah bentuk kasih. Dan Allah adalah kasih itu yang
menderita disalib dan salib merupakan bentuk kasih-Nya.
Pesan Eskatologis dari keselamatan yang dari Yesus Kristus ialah berhubungan
dengan masa depan manusia dan Allah.Dimana sebenarnya masih banyak manusia yang
mencoba mengamankan hidup mereka di dunia ini tanpa memperhatikan masa depan Allah
akan kehilangan hidup. Karena keyakinan, bahwa manusia dibenarkan karena iman,dan
bukan karena ia melakukan hukumTaurat ( Roma 3:28).
Manusia yang jatuh kedalam dosa membuat keadaan semakin tidak baik, bahkan
kejauhan hubungan manusia dengan Allah, namun dengan anugerah dari Tuhan, mellaui
penebusan dosa oleh Yesus Kristus, memperbaiki hubungan antara Allah dengan manusia,
pada situasi ini Yesuslah mengambil andil besar sebagai pembawa damai antara Allah dengan
manusia ciptaannya.
Seperti yang diejelaskan diatas bahwa keselamatan itu melaui iman kepada Allah,
iman merupaka karunia dari Allah, sehinga ketika manusia mampu meberikan imannya
dengan baik maka anugerah dan keselamatan dari Tuhan semakin nyata dalam kehidupan
manusia. Manusia tidak diselamatkan karena perbuatannya yang baik kepada sesamanya
yang berada disekitarnya juga tapi tindakan dari manusia ini adalah bukti nyata dari iman
yang hidup. Anugerah keselamatan Allah hadir melalui penganugerahan anaknya untuk
menebus dosa manusia ( Yoh 3: 16). Keselamatan dari anugerah merupakan pemberian dari
Allah, konsep ini mengemukaan bahwa keselamatan itu tidak oleh perbuatan manusi namun
mutla dari anugerah Allah.

.
1. Reformasi Martin Luther
1. Siapakah Martin Luther
Martin Luther merupakan tokoh bersejarah dalam reformasi tahun 1517, Martin luther
lahir pada 10 November 1483 di Eisleben, di Mansfeld County yang merupakanssebuah
daerah kekaisaran Roma, Martin merupakan pertani, Ayahnya bernama Hans Luther dn
Margarethe Lindemann. Karena kepandaian yang dimili Luther ia dikirim untuk belajar di
salah satu sekolah di kota Magdeburg pada tahun 497 untuk belajar bahasa Latin . Hingga
pada tahun 1501 luther melanjutkan pendidikannya dengan bersekolah di sekolah tinggi di
efurt pada usianya yang ke 17 tahun dan memperoleh gelar Masternya karena kepandaian
Luther yang luar biasa pada tahun 1507 Luther diangkat menjadi seorang imam, dan luther
kembali dipindahkan ke Wittenberg unntuk melanjutkan studinya.pada tahun selanjutnya
yaitu pada taun 1511 Marthin luther akhirnya memutuskan menetap di Wittenberg setelah ia
dipinadah ke erfurt untuk memberikan pembelajaran kepada orang – orang disana berupa
pembelajaran dogma. 2
Ketika luther mamasuki biara banyak pertanyaan dalam pikirannya yang membuat
hatinya geilisah tentang bagaiamana untuk menemukan dan mendapatkan suatu Allah yang
Rahamani saat ini juga manusia berlomba – lomba untuk berusaha menacapai sebuah
kesempunaan dan Luther juga melakukan hal yang sama yang mungkin dilakukan oleh
Manusia bukannya menadapatkan ketengan hati , luther merasa dia malah semakin jauh dari
Tuhan, padahal dia sudah melakukan hal – hal yang dilakukan manusia lainnya guna
menadapatkan keselamatan dan berkat yang sempurnah dari Tuhan. Seperti yang dijelaskan
diatas bahwa pada tahun 1507 Luther dipilih dan diangkat menjadi seorang imam, selain
melakukan misa kepada orang banyak untuk pertama kalinya luther juga memberikan
pembelajaran kepada para mahasiswa di Fakulta Artes pada tahun 1512 Luther ahirnya
menjadi Doktor hal ini membuktikan pembelajaran serius yang dilakukan oleh Luther 3
Martin luther menjadi seorang tkoh pendiri barat modern pada saat ini dan juga menajdi
inspirasi bagi banyak orang teruatama bagi orang Jerman sendiri, bhakan ida menjasi sebuah
sibol kat dari sebuah identitas sosia, walaupun memang pada masa itu juga Luther manejasi
sosok yang memecah belah zamannya pada saat itu. Namun semua orang mengingat akan

2
Pintor, M Stanggang, Sola Geatia; Rekonsiliasi Sang Rekonsiliator ( Widina, Bandung
2021) Hlm 8
3
Ibid hlm 9-10
keberanian dari seorang Luther dan 95 dalil yang dismapaiaknnya yang membawa kepada
sebuah perubahan atau reformasi yang dilakukannya. 4

2. Reformasi Martin Luther menentang Indulgensi Roma Katolik

Seperti yang dijelaskan diatas bahwa Luther melakukan sebuah inovasi dan perubahan
dengan melakukan Gerakan Reformasi, salah satu yang dilakukan oleh Luther adalah dengan
mereformasi dan menentang Indulgensi yang dilakukan Roma Khatolik, pemahaman bahwa
dosa dapat dihapuskan melalui sebuah pembelian surat penghapusan dosa, dimana pada
ujungnya hal ini berhubungan dengan uang.
Banyak hal yang menjadi pertimbangan dari seorang Martin Luther hingga ia
memberanikan diri untuk melakukan Reformasi besar- besaran pada masa itu, hal ini
berhubungan dengan dosa manusia yang lalu dan yang akan datang, yang dapat dihapuskan
dengan sebuah surat penghapusan dosa, bahkan surat ini juga memilki tingakatan bhakan
uniknya surat ini juga bisa digunakan untuk orang yang sudah meninggal dan membuat orang
– orang yang keluarganya sudah meninggal mengeluarkan uangnya untuk membeli surat
tersebut agar orang – orang yang mereka kasihi selamat dari dosa dan hukuman dari Tuhan,
bahkan yang menjadi sasaran dari surat – surat perizinan akan dosa ini adalah kaum – kaum
pertani, tukang dan kaum jelata lainnya hal ini juga yang membuat orang – orang berlomba
untuk menjual barang – barang berharga mereka, guna menyelamatkan orang yang mereka
kasihi.5
Melalui ini jugalah Martin Luther marah, bukan tanpa sebab luther melakukan ini, hal
ini disebabkan oleh kaum – kaum bangsawan yang membeli jabatan Gerejawi malah
melakukan dosa yang besar dengan melakukan korupsi. Dan melalui ini juga Martin Luther
mengeluarkan 95 dalil atau tesis yang ditulisnya dan diletakan pada pintu masuk bagian utara
Gereja Wittenburg pada 31 Oktober 1517 menurut Luther orang yang sunggu bertobat tidak
akan merengek dan memohon dosanya dihapus, namun sama seperti Yesus yang menerima
dengan senang hati semua orang sekalipun dia berdosa.

Indulgensi menjadi sebuah reputasi buruk terutama pada masyrakat modern terutama
kepada orang- orang Kristen modern, mereka menganggap bahwa indulgensi merupakan

4
Peter Marshall, 1517 Martin Luther and The Invention of The Reformation (Oxford
University Press, United Kingdom, 2016 hlm 16
5
Pintor, M Stanggang, Sola Gratia; Rekonsiliasi Sang Rekonsiliator ( Widina, Bandung
2021) Hlm 11
contoh dari korupsi Gereja dan kepausan pada masa itu yaitu abad pertengahan dan hal ini
juga menjadi alasan kebencian mereka dan tidak diragukan lagi seperti yang dijelaskan
sebelumnya menjadi alasan utama dari tindakan Martin luther untuk melakukan Gerakan
Reformasi pada masa itu. Indulgensi seakan dirancang untuk sebuah pertukaran spritual
antara manusia dengan Tuhan, keberadadan indulgensi yang membuat sekaan ketika sudah
berdosa sudah cukup untuk membeli surat dosa dan ini membuat manusia menajadi sulit
untuk berteman dari menjalin hubungan yang nyata secara spritual dengan Tuhan. Padahal
pada nyatanya tujuan utama atau tujuan akhir yang diingkan manusia terutama orang – orang
Kristen adalah keselamatan hal ini akibata dari dosa keturunan yang harus di terima manusia
dari Adam dan Hawa yang kita kenal dengan istilah dosa asal atau primordial. 6

Sebelum akhrinya sakramen perjamuan kudus digunakan untuk langkah


mengahapusan dosa bagi manusia, orang – orang langsung melakukan baptisan segera setelah
kelahiran bayi. Baptisan menadadikan diri seorang menjadi Krsiten baik itu secara simbolis
dan literal dan tentu saja untuk mengapuskan noda dosa asal atau keturunan. Meskipun
soerang anak masih baru lahir belum mampu untuk melakukan apapun yang mehasilkan
dosa, namun mereka sudah harus merasakan dosa keturunan yang membuat mereka juga
harus menerima upah dosa walau sama sekali belum melakukan dosa. Adanya sakramen
untuk menghapus dosa menjadi cara atau jalan kepada penebusan dosa, dan menajdi
penawaran yang diberikan Tuhan sebagai bentuk penghapusan dosa atas dosa berat maupun
dosa ringan namun tentu saja sebagai bentuk penyesalan dan upaya kejujuran yang diberikan
mnusia kepada Allah. Sakramen jga menajdi cara bagi orang – orang untuk mengekpresikan
kesedihan atas dosa – dosa yang terjadi. Hal ini berlaku kepada semua oran tanpa terkecuali
tentu saja hal ini berhubuanan dengan belas kasihan dari Tuhan tanpa batas, sehingga Tuhan
memberikan tawaran atas segala hal segala macam dosa. Tapi bukan berarti Tuhan tidak
memberikan batas atas dosa yang sudah diberikan, Tuhan juag bersifat adil atas perilaku
buruk, karena setiap perilaku buruk mengandung konsekuensinya sendiri.

Luther mengatakan bahwa indulgensi itu bukan kewajiban setiap orangnamun


menjadi kebebasan yang dimiki masing – masing orang, untuk indulgensi itu merupakan
kebebesan yang hanya dimiki oleh seorang saja, tidak menyeluruh padahak Tuhan secara
langsung meberikan kebebesan kepada semua orang dengan Cuma – Cuma dan secara
universal tanpa memandang status, kedudukan dan kekayaan seseorang. Jika seoang manusia

6
Peter Marshall, 1517 Martin Luther and The Invention of The Reformation (Oxford
University Press, United Kingdom, 2016) hlm 22
memiliki dasar kepercayaan kepada Tuhan dengan teguh, tidak mungkin lagi setiap orang
memilki kepercayan untuk membeli indulgensi yang kemungkinan tidak mampu melakukan
memberikan kebebasan dan meberikan pengampunan dosa secara mutlak.

Paulus dalam 2 korintus 5 : 17 mengatakan bahwa

3. Sola Fide, Sola Gratia, Sola Scriptura Martin Luther


Sola fide – hanya oleh iman kepada –nya
Kita dapat dibenarnykan oleh tuhan hanya melalui iman kita kita sudah diberikan Tuhan
keselamatan secara Cuma – Cuma terutama untuk yang menerimanya karena iman dan dalam
memperoleh keselamatan berdasarkan iman ini bukan pula didasari kepada upaya yang
dlakukan manusia untuk berbuat baik namun hal ini berkaitan seperti yang dikatakan di
Alkitab melalui ayatnya di Yohanes 3 : 16 “ karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini
sehingga ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang ang percaya kepada-
Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”.seperti yang dijelaskan diatas juga
bahwa bukan karena iman yang mebuat seorang manusia diselamatkan oleh Tuhan tapi
karena kasinya kepada manusia dan juga merupakan pemberian Cuma – Cuma seperti
yangtertulis pada Efesus 2 : 8 – 9 “ sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman;
itru bukan hasil usahamu tetapi pemberian Allah itu bukan hasil pekerjaan mu jangan ada
orang yang mengarahkan diri”.
Luther mengatakan bahwa orang suci dan orang berdosa di hadapan Allah akan
mendapat pengampunan dosa karena iman itu dan karena iman itu jugalah nantinya manusia
akan akan menjadi suci. Walau pada hakikatnya manusia telah berdosa namun karena iman
yang dimilki oleh manusia maka manusia mendapat pengampunan dosa. Menurut luther
imanlah yang menjadi hal utama yang harus ada pada diri sesoorang karena nantinya iman
inilah yang akan menrntukan seseorang itu baik menjadi orang benar atau seorang yang
selamat dihadapan Tuhan Yesus Kristus. Iman juga menjadi sebuah alat untuk memahami
karya Allah dalam kehidupan kita, iman juga menajadi cara untuk manusia untuk memahami
Allah terutama untuk beroleh kehidupan yang kekal dan keselamatan. 7
Sola gratia – hanya oleh anugerahnya
Pemberian keselamatan yang diberikan Tuhan kepada manusia secara Cuma – Cuma
bukan tanpa sebab, namun karena kasihnya dan juga merupakan anugerah indah yang
diberikan Tuhan kepada manusia. Luther meyakini bahwa anugerah merupakaan bagain dari

7
Pintor, M Stanggang, Sola Geatia; Rekonsiliasi Sang Rekonsiliator ( Widina, Bandung
2021) Hlm 40-44
Roh Kudus dan anugerah merupakan tanda kemurahan dan kasih Allah kepada manusia akan
dosa – dosa yang sudah dilakukan manusia. Anugerah yang diberikan Allah kepada manusia
dalah hal yang luar biasa, Ia bahkan memberikan anakNya yang tunggal untuk memberikan
keselamatan dan anugerah untuk diberikan kepada kita. Luther mampu memahami bahwa
keselamatan dan pembenaran itu bersifat universal, hal ini juga berhubungan dengan
anugerah Allah yang bersifat inklusif hal ini juga berkaitan dengan Yohanes 3: 16 dimana
karena kasih Allah kepada manusia secara keseluruhan, bukan hanya pada individu namun
menyeleruh. Luther juga memahami bahwa Firman Allah dan sakramen adalah anugerah dari
Allah dan anugerah itu merupakan anugerah keselamatan yang diberikan di dalam iman
kepada Kristus dan dinyakan melalui Firman Tuhan dan sebuah sakramen. 8
Sola scriptura – hanya Alkitab
Senua mansuia tentu saja ingin terlepas dari belenggu dosa yang mengikat kita sejak kita lahir
kedunia ini yaitu dosa keturunan yang diberikan oleh Adam dan Hawa. Sebuah pengampunan
dosa harus dicari mellui Firman Allah.bukan melalui iman tapi melalui Firman Allah karena
imana seniri adalah apa yang akan diberikan Tuhan kepada manusia nantinya sebgai buah dar
hasil apa yang diperbuat didunia ini. Firman buakan hanya sekedar menyelamatkan manusia
dari upah dosa tapi juga menjadi penopang kehidupan manusia, sepertin yang kita tahu bahwa
perjamuan kudus merupakan bagian dari tubuh Kristus dan sakramen sendiri juga terkandung
dalam Firman Allah. Dalam hal ini nyatanya perjamuan kudus bukan ajang atau kegiatan
yang dialkukan guna mendapatkan pahala dari Tuhan melainkan pengampunan dosa dan
oeneguahan iman sehingga beroleh keselamatan dan anugerah dari Tuhan. Luther
mengatakan ketika doa dengan Firman Tuhan diberikan kepada roti dan Anggur maka Kristus
akan hadir secara nyata dalam roti dan anggur sebagi tanda dari dogma Lutheran melalui
tubuh dan darah Kristus. Hal ini juga berkaitan dengan teori inkarnasi yang dipahami
manusia bahwa Allah mengutus anaknya yang tunggal untuk menjadi manusia, yaitu Kristus
Yesus sebagai perwujudan dari Firman yang hidup ketengah – tengah manusia, dengan
demikian bisa dikatakan bahwa Firman dan sakramen saling berkaitan satu sam lain dan
merupakan jalan keselamatan yang dapat diterima oleh tiap manusia, perjamuan kudus yang
menjadi sebuah sakaramen yang juga merupakan bagian dari Firman Tuhan dan melalui
sakramen atau perjamuan kudus inilah kita bisa mengingat cara Tuhan untuk
menyelamatakan manusia dari belengu dosa.9

8
Ibid hlm 27- 35
9
Ibid hlm 36 – 40
4. Aktualissi Reformasi Martin Luther dalam dokumen teologi gereja
(gereja saya) saat ini.
a) Keselamatan dalam dokumen-dokumen teologi gereja saya
Karena dosa keturunan yang diberikan oleh Adam dan Hawa tentu saja kita semua
harus menangung upah akan dosa yang kita milki karena upah dosa adalah “maut”( Roma 6:
23), Gereja juga turut serta dalam upaya melepas belengu dosa dari kalangan Jemaat,
ditengah pelayanan untuk mebantu jemaat terlepas dari dosa, Gereja jga merupakan wakil
dari kerajan Allah yang ada didunia ini, dan tentu saja ini tidak terlepas dari dogma, liturgi
dan peraturan yang berlaku didalam Gereja itu sendiri. Dalam hal ini tentu saja Gereja
berusaha sekeras munkin untuk menyuarakan keberedaan keselamatan di tengah dunia ini,
salah satunya adalah Konfensi HKBP tahun 1951 pasal 4 mengenai pengakuan Gereja yaiitu :
Firman yang tertulis didalam Alkitab, yaitu perjanjian lama dan perjanjian baru adalah
Firman Allah yang sesungguhnya, karena tiada pernah ada nubuat – nubuat yang jadi dengan
kehendak manusia, melainka datangnya daripada Allah diucapkan oleh orang yang di
Gerekan oleh Roh kudus 1 Petrus 1 :21. Hal ini juga selaras dengan Konfensi Tahun 1996
pasalnya yang ke 2 berupa penegesan kemabali Firman Allah yang ada pada Perjanjian Baru
dan Perjanjian Lama adalah rencana dan rancangan dari Allah untuk menyelamatkan manusia
yang pusatnya adalah Yesus Kristus.
Semakin jelas konfensi HKBP tahun 1951 pasalnya yang ke 7 mengenai keselamatan
maupun kelepasan dosa. Pasal ini menerangkan bahwa jalan kelepasan dosa bukanlah dari
usaha dan keampuan diri sendiri melainkan jalan menerimanya adalah dengn kepercayaan
dan keimanan yang dimiliki. Semakin lebih jelas lagi melalui Konfensi HKBP pasalnya yang
ke 6 tentang keselamatan HKBP yaitu keselamatan itu merupakan karya keselamatan Allah
dan merupakan karya Allah untuk melepaskan manusia dari dosa. Dan hal ini melalui kasih
Allah untuk mengaruniakan anaknya yang tunggal untuk menebus dosa manusia.
Keselamatan yang didapat dalam kehidupan manusia menghasilakn buah – buah roh , bisa
dikatakan sebenarnya bahw keselamatan itu berasal dari Yesus Kristus dan hanya dari Dialah
kita dapat memberoleh keselamtan.10
Dalam litutgi HKBP sendiri kita bisa melihat melaui sebuah baptisan, baptisan juga
membawa kita pada kematian Tuhan Yesus yang terdahulu, kita diajak untuk merakan
kematian dan kebangkitan dari Yesus Kristus dan keaadaan dari kebangkitan ini juga
diartikan sebagai sebuah keselamatan dari dosa.

Pintor, M Stanggang, Sola Geatia; Rekonsiliasi Sang Rekonsiliator ( Widina, Bandung


10

2021) Hlm 74 – 80
Selanjutnya kita bisa melihat pada liturgi HKBP, mengenai kematian Yesus, hal ini bis diliaht
melaui “ tung so na so tartimbang do godang dohor arga ini silehonlehonMu di hami, Ai
AnakMu sasada i disuru ho gabe jolma, manaon pardangolan, insakinsak dohot
pastappastap gabe tarpajal ibana jala tu hamatean humophop hami”. Memalui pernyataan
ini semakin jelaslah bahwa kasih Allah yang begitu luar biasa dia meberikan anakNya yang
tunggal untuk menebus dosa manusia. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa keselamatan
yang diberikan Yesus Kristus adalah melalui kematiannya di kayu salib untuk menebus dosa
manusia, sehingg setiap orang beroleh keselamatan dari segala dosa keturunan yang harus
kita terima.

b) Metode mengajarkan keselamatan ini kepada kategorial : Parguru


Malua (Remaja) dan Sekolah Minggu.
Dalam kehidupan jemaat Gereja, banyak dari anatara jemaat yang terntu saja belum
mengenal keselamatan yang diberikan Tuhan kepada kita. Bhakan banyak jemaat yang
berfikir bahwa keselamatan itu adalah melalui apa yang sudah mereka lakukan dan berikan
ke Gereja sebagai upaya dari cara mereka menyelamtakan diri mereka. Pada saat ini kaulah
muda merupakan orang yang tepat menjadi sasaran dari dogma mengenai keselamatan dari
Tuhan, hal ini bukan tanpa sebab, karena kaulah muda adalah orang – orang yang masih
mencari jati diri sehingga masih gampang untuk menerima dan terdoktrin akan ajaran
mengenai keselamatan, apalagi kalaulah muda trmasuk orang yang masih suka untuk
melakukan kegiatan yang bertema kekristenan. Metode yang bisa digunakan untuk
memberikan pengajaran kepda parguru malua tentu saja melaui pembelajaran katekisasi sidi,
pada saat ini banyak Gereja yang membuat seakan katekisasi sidi hanya sekedar formalitas,
bahakan tidak dilakukan,saya secara pribadi adalah salah satu korbannya, saya awalnya tidak
tahu apa itu liturgi HKBP untuk apa naik sidi dan lain sebagainya, sehingga pembelajaran
sidi adalah cara terbaik dan tentu pembelajran sidi tidak lepas dari pemaknaannya kepada
dari setiap bagian, seperti mebilakan pemabelajran kepada peserta sidi mengenai liturgi
HKBP tapi tidak berhenti pada itu saja, tapi juga pelu memberikan makna dari setipa
komponen Liturgi Gereja serta juga bisa mengajarkan seperti konfensi yang berlaku di HKBP
sehingga setiap perserta sidi mampu memahami bahwa dosa yang ada pada pribadi tiap orang
mampu membawa kepada maut dan hanya melalui Yesus sajalah kita bisa diselamatka
Jika diperhadapkan kepada anak sekolah minggu, maka hal berbeda yang harus
dilakukan, anak – anak sekolah mingu cendererung gampang bosan terhadap suatu topik
sehingga cara atau metode yang paling tepat untuk memberikan pengajrn mengenai
keselamatan adalah dengan menggunaka cerita bergambar dan mengisakan kembali kisah
keselamatan yang diberikan Yesus melalui sebuah cerita. Kita bisa mengisahkan dimulai dari
kejatuhan manusia kedalam dosa melalui Adam dan Hawa, kemudian dilanjutkan kepada
upah dari kejatuhan dosa yang harus dihadaapi oleh manusaia akibat dosa tersebut, kemudia
mengisahkan kematian Tuhan Yesus dikayu Salib akibat dari dosa manusia dan dilanjutkan
kepada keterangan bahwa keselamatan berasal dari Tuhan diri sendiri tidak bisa
menyelamtakan diri sendiri, tapi Tuhan mamu memberikan keselamatan, saya secara pribadi
pernah mengajar sekolah minggu dengan tema keselamatan dari Tuhan, saya menggunakan
metode ilustrasi dengan betadhine, air, dan juga baycline, bethadine digunakan sebagai
representatif dari dosa manusia, dan dimasukan kedalam air, dimana air digambarkan sebagai
sebuah kehiduoan manusia yanf suci dan tidak ada dosa, dan kemudia baycline sebagai
reprsentatif dari Yesus, ketika dicampur dengan air dan bethadine tadi, maka air akan
kembali putih.Ini juga bisa menjadi salah satu cara yang bisa digunkan untuk meberikan
pemebelajaran kepada anak sekolah mingu. Pembelarajaran mengenai dogma atau ajran dari
Gereja memang harus dimulai dari awal sehingga kita bisa memahami kebaikan dan kasih
dari Allah yang sudah menyelamakan manusia dari belenggu dosa.

5. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai