Anda di halaman 1dari 242

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP PRANATACARA)

Nama Sekolah : SMA BUDI UTOMO


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : XI / 3
Materi Pokok : Pranatacara
Alokasi Waktu : 8x45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan 1.1.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan
keberadaan bahasa Jawa dan benar dalam memahami pengertian, struktur,
menggunakannya sebagai sarana jenis, diksi, dan kaidah penulisan teks
komunikasi daerah dalam Pranatacara
memahami, menerapkan, dan
menganalisis informasi lisan dan 1.1.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan
tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa dalam mengekspresikan atau
bahasa Jawa. mempraktikkan Pranatacara sesuai dengan
unggah-ungguh yang benar
2.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan Jujur
keberadaan bahasa Jawa dan 2.1.1 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan
menggunakannya sebagai sarana berbicara dan menggunakan istilah-istilah.
komunikasi daerah dalam 2.1.2 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam
memahami, menerapkan, dan perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik
menganalisis informasi lisan dan terhadap diri dan pihak lain.
tulis melalui penerapan undha-usuk Disiplin
bahasa Jawa. 2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai
dengan waktu yang dialokasikan dalam
pembelajaran
2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau
kelompok lain dalam pembelajaran
Tanggung jawab
2.2.5 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran Pranatacara
2.2.6 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas
dengan data atau informasi yang dapat
dipercaya pada kegiatan pembelajaran
Pranatacara
Proaktif
2.2.7 Berperilaku giat berusaha dapat
mengumpulkan informasi
2.2.8 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran
3.1 Memahami pranatacara dari Pertemuan 1
berbagai media 3.1.1 Mendefinisikan pengertian/ wredinipun
Pranatacara
3.1.2 Menginterpretasi struktur/ cengkorongan
Pranatacara
3.1.3 Menginterpretasi jinising Pranatacara
3.1.4 Menyebutkan sipat-sipating Pranatacara
menurut ancas/ tujuan
3.1.5 Menyebutkan sipat-sipating Pranatacara
menurut isi lan basa
Pertemuan 2 dan 3
3.1.6 Mengamati contoh Pranatacara dari berbagai
sumber
3.1.7 Menemukan kata-kata sukar yang terdapat di
dalam teks Pranatacara
3.1.8 Menyusun kerangka seorah dengan tema
sesuai dengan kelompoknya
3.1.9 Mengembangkan kerangka Pranatacara
menjadi teks Pranatacara
4.1. Praktik pranatacara Pertemuan 4
4.1.1 Mempraktikkan teks Pranatacara dengan
unggah-ungguh yang benar
4.1.2 Menanggapi isi dari teks Pranatacara yang telah
dibacakan berdasarkan wiraga, wirama,
wiraswara dan wirasa

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam Pranatacara.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif untuk menginterpretasi pengertian Pranatacara,
cengkorongan Pranatacara, jinising Pranatacara, serta sipat-sipating Pranatacara.
4. Setelah mempraktekkan teks Pranatacara, siswa dapat berinteraksi atau berkomunikasi
dengan tutur kata yang baik, serta menerapkan unggah-ungguh atau sikap berbicara
yang baik.

Pertemuan 2 dan 3
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam Pranatacara.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menyusun
kerangka Pranatacara dan mengembangkannya dalam bentuk teks Pranatacara.
4. Setelah mengamati penyajian Pranatacara dari berbagai sumber, siswa dapat
berinteraksi atau berkomunikasi dengan tutur kata yang baik, serta menerapkan unggah-
ungguh atau sikap berbicara yang baik.
5. Setelah mengamati penyajian Pranatacara dari berbagai sumber, siswa dapat dapat
menemukan kata-kata sukar yang terdapat di dalam teks pranatacara dan
mengetahuinartinya
6. Setelah mengamati penyajian Pranatacara dari berbagai sumber, siswa dapat membuat
cengkorongan pranatacara dan mengembangkannya dengan menerapkan unggah-
ungguh atau sikap berbicara yang baik

Pertemuan 4
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam Pranatacara
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan tutur kata yang baik dan sikap atau
unggah-ungguh yang benar.
4. Setelah mempraktekkan teks Pranatacara, siswa dapat berinteraksi atau berkomunikasi
dengan tutur kata yang baik, serta menerapkan unggah-ungguh atau sikap berbicara
yang baik.
5. Setelah melihat praktek Pranatacara, siswa lain menanggapi dengan tutur kata yang
baik, serta menerapkan unggah-ungguh atau sikap berbicara yang baik.

D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pemahaman Pranatacara
a. Pengertian Pranatacara
b. Struktur/ Cengkorongan Pranatacara
c. Jinising Pranatacara
d. Sipat-sipating Pranatacara menurut ancas/ tujuan
e. Sipat-sipating Pranatacara menurut isi lan basa

Pertemuan 2 dan 3
2. Penginterpretasian Pranatacara
a. Mengamati Pranataca dari bergbagai sumber
b. Menemukan kata-kata sukar di dalam teks pranatacara
c. Susunan/ kerangka Pranatacara
d. Pengembangan kerangka Pranatacara menjadi teks Pranatacara

Pertemuan 4
3. Praktik Pranatacara
a. Caranipun maos/ praktik sesorah
b. Memperhatikan wiraga, wirama, wiraswara dan wirasa
c. Menanggapi praktik sesorah

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi, praktik, tanya jawab

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media : LCD
2. Alat dan bahan : teks Pranatacara
3. Sumber Belajar :
a. LKS Kawuryan
b. Teks Pranatacara
c. Audio visual pranatacara
d. Poerwadarminta, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters.
e. Buku Tuntunan Pranatacara saha Panata Titi Laksana

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajarn
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar.
b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru)
berkaitan dengan materi Pranatacara yang akan dipelajari.
Pendahuluan
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat
menguasai materi pembelajaran.
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri
pembelajaran
Mengamati 10 menit
a. Siswa mengamati pengertian Pranatacara, struktur, sipat-
sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara
b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang pengertian, struktur,
sipat-sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara
Inti
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang pengertian
Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara, dan jinising
Pranatacara dengan bertanggung jawab.
Mengksplorasi 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke
kelompok yang lain tentang pengertian Pranatacara, struktur,
sipat-sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara dengan
proaktif dan bertanggung jawab
b. Siswa secara individu mencoba menentukan cara yang akan
dipakai dalam menyampaikan Pranatacara dari berbagai
jinising Pranatacara
c. Siswa mengumpulkan informasi tentang cara membuat teks
Pranatacara berdasar jinising Pranatacara yang telah
ditentukan.
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa secara berkelompok menyimpulkan pengertian
Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara, dan jinising
Pranatacara, dengan jujur dan penuh tanggung jawab.
b. Siswa secara berkelompok meyimpulkan tentang cara
membuat teks Pranatacara berdasar jinising Pranatacara
yang telah dipilih.
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
pengertian Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara,
dan jinising Pranatacara dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 Menit
pengertian Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara,
dan jinising Pranatacara
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan pengertian
Penutup Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara, dan jinising
Pranatacara
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan
serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan
pengertian Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara,
dan jinising Pranatacara.

Pertemuan- 2 dan 3
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
Pendahuluan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi
sebelumnya, yaitu tentang pengertian Pranatacara, struktur,
sipat-sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri
pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
a. Siswa mengamati praktik pranatacara dari berbagai
sumber
b. Siswa memuat kelompok Pranatacara berdasarkan tema
yang telah ditentukan dengan jujur dan tanggung jawab,
kemudian membuat acara berdasarkan tema tersebut.
c. Siswa menemukan kata-kata sukar yang terdapat di dalam
teks pranatacara
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang pembagian
peran berdasarkan tema yang telah ditentukan
b. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menentukan
peran-peran dalam acara yang telah ditentukan
berdasarkan tema.
Mengksplorasi 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif tentang
pembuatan kerangka karangan
b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasi
Inti kerangka karangan berdasarkan peran masing-masing
dengan jujur dan tanggung jawab.
c. Siswa secara individu membuat kerangka karangan
berdasarkan tema dan peran yang telah ditentukan
berdasarkan kelompoknya dengan penuh tanggung jawab.
d. Siswa secara individu mengembangkan kerangka
karangan menjadi karangan atau teks Pranatacara
berdasarkan tema yang telah ditentukan.
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan
hasil karangan/ teks Pranatacara berdasarkan tema yang
telah ditentukan
Mengomunikasikan 15 menit
a. Siswa secara individu mendiskusikan kepada
kelompoknya tentang kerangka karangan yang telah
dibuat dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan
tanggapan berupa kritik dan saran dengan jujur dan
bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan 15 menit
Penutup
tentang cara membuat kerangka karangan
b. Siswa melakukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
c. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan
serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
d. Siswa menerima tugas mencipta teks pranatacara yang
akan dipraktikan pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan- 4
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi
Pendahuluan
sebelumnya, yaitu cara membuat kerangka karangan
menjadi sebuah karangan atau teks Pranatacara.
c. Siswa menyimak pokok-pokok/ cakupan materi
pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
a. Siswa mengamati teks Pranatacara berkaitan dengan tata
tulis, dan isi teks.
b. Siswa mengamati performance teman sejawat dengan
memperhatikan olah swara, basa lan sastra, raga, busana
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang penggunaan
kata-kata sukar dalam teks
Mengeksplorasi 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari
berbagai sumber tentang cara berpidato (Pranatacara)
dengan benar
Inti
b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan cara
berpidato (Pranatacara) dengan benar
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara
berpidato (Pranatacara) dengan baik
Mengomunikasikan 15 menit
a. Siswa dengan kelompoknya performance praktik
Pranatacara secara individu di depan kelas dengan
memperhatikan unggah-ungguh yang baik dan benar.
b. Masing-masing individu/ kelompok secara proaktif
memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung
jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi tentang hasil 15 menit
performance atau dari Pranatacara yang telah ditampilkan
Penutup
b. Siswa melalukan refleksi terkait performance temannya
yang telah maju di depan kelas.
H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi :
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/Nilai Indikator Butir
Pertanyaan
1 Menghargai dan Menggunakan bahasa Jawa dengan baik
mensyukuri dan benar dalam memahami isi struktur,
keberadaan bahasa ajaran moral, unggah-ungguh dalam
Jawa sebagai anugerah Pranatacara
Tuhan Yang Maha Esa Menggunakan kata, istilah, atau
sebagai sarana ungkapan bahasa Jawa dalam
memahami informasi mengekspresikan Pranatacara sesuai
lisan dan tulis. kaidah olah basa, sastra, raga, busana

2. Penilaian Sikap
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No Sikap/ Indikator Butir
. Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan
mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran

Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain


dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya
jawab dengan baik pada kegiatan pembelajaran Pranatacara
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari
sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua
orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi
dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi
dan pembelajaran
b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri
Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan


teman satu kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca
literatur yang mendukung tugas
5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

c. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik


Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ semester : XI/ 1
Topik : memahami pengertian, struktur, jinising Pranatacara, serta
sipat-sipating Pranatacara
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif

1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran


2. Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No. Perilaku Dilakukan/muncul


Ya Tidak
1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
3. Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan
5. Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu
beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran

d. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak
Lanjut
1.

2.

1. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Merumuskan pengertian atau hakikat Pranatacara
2 Mendeskripsikan strukur Pranatacara
3 Menjelaskan kaidah olah basa, sastra, olah raga dan
busana dalam Pranatacara

2. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b. Bentuk instrumen :Produk
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang
terdapat Pranatacara
2 Mendeskripsikan unggah-ungguh dalam Pranatacara
3 Mendeskripsikan isi Pranatacara

Mengetahui , Jombang , 12 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa

HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd


LAMPIRAN 1: Bahan Ajar
Pranatacara
A. Pemahaman Pranatacara
1. Hakikat Pranatacara
Pranatacara
Nagari Indonesia kadadosan saking maewu-ewu pulo saha maneka warni
kabudayan. Kawontenan ingkang mekaten menika njalari tuwuhing tatacara ingkang
mawarni-warni. Tatacara mujudaken peranganing warisanipun para leluhur ingkang perlu
dipunpepetri sarta dipunlestantunaken. Kanthi nindakaken tatacara kados ingkang
dipunlampahi dening para sepuh ing jaman rumiyin ateges sampun tumut ngleluri
kabudayaning bangsa. Kanthi punika kapanggalih perlu wontenipun wewaton sawatawis
minangka panglimbang saha ancer-ancer amrih lampahing upacara saged tumata sae tuwin
rancag. Ing adat sabenipun, masyarakat Jawa ngresaya dhateng tiyang ingkang kaanggep
nggadhahi kawasisan ing bab olah basa tuwin sastra supados ndherekaken lampahing
upacara ngantos paripurna ingkang asring sinebat panata laksana, paniti laksana, utawi
panatacara.
Pranatacara utawi pidhato limrah sinebat medhar sabda inggih menika nglairaken
gagasan, pamanggih, utawi osiking manah sarana lisan ing sangajenging tiyang kathah.
Menawi mekaten sawenehing tiyang ingkang kapatah dados panata titi laksana utawi paniti
laksana menika ugi kalebet ewoning tiyang Pranatacara, ananging beda jejibahan. Pidhato
utawi wicantenan ing sangajengipun tiyang kathah menika boten gampil, pramila kedah
dipunsamektakaken sangunipun saha asring dipungladhi utawi dipunlatih. Kanthi mekaten,
jinisipun pidhato utawi Pranatacara saged kabedakaken dados warni sekawan, inggih
menika:
1. Pranatacara kanthi cara apalan
Pranatacara menika dipunayahi kanthi damel seratan teks pidhato langkung rumiyin
lajeng dipun-apalaken tembung-tembungipun ngantos ukaranipun persis kaliyan teks
kala wau. Dados, ayahanipun boten mawi pamanggih-pamanggih enggal amargi sampun
kapurba dening teks (cathetan). Adhakanipun, menawi apalanipun wonten ingkang supe,
lajeng saged ndadosaken supe sanesipun. Pramila cara menika asring dipunginakaken
dening lare-lare ingkang nembe gladhen utawi ajar.
2. Pranatacara kanthi cara maos naskah utawi teks
Pranatacara kanthi maos naskah utawi teks menika juru pamedhar sabda saestu mbekta
naskah pidhato lajeng dipunwaos sawetahipun, boten dipun-apalaken. Pranatacara
kanthi cara menika gadhah ancas supados boten mlenceng saking tujuwan sakawit, boten
klentu saha wekdalipun winates.
3. Pranatacara kanthi cara dadakan utawi impromptu
Pranatacara cara dadakan menika cara pidhato ingkang boten kanyana-nyana
saderengipun. Menawi satunggaling paraga badhe dipun-aturi ngayahi pidhato kanthi
dadakan ing sawijining acara mila lajeng dipun-aturi pidhato ngaten kemawon. Mila,
piyantun ingkang kapiji kedah ingkang sampun bêkèn lan padatan kersa medhar sabda.
Sangunipun cara Pranatacara dadakan menika kedah trampil ing pamicara saha kathah
pengalaman lan seserepan.
4. Pranatacara kanthi cara ekstemporan
Pranatacara cara ekstemporan inggih menika juru pamedhar sabda ngasta cathetan alit
minangka gaman utawi pangemut-emut urutaning ingkang badhe dipunngendikakaken.
Cathetan wau namung wos-wos utawi garis ageng babagan ingkang badhe dipun-
aturaken. Ing salajengipun salebeting Pranatacara dipunrembakakaken kanthi
pamanggih-pamanggih enggal ingkang salaras kaliyan swasana utawi keperluan.
Pranatacara, miturut isi lan basanipun, gadhah sipat-sipat: ringkes lan prasaja,
basanipun rowa lan rinengga, populer, ilmiah, mligi utawi umum.
Kejawi punika, nalika nindakaken Pranatacara sawijining paraga kedah anggadhahi
sangu utawi syarat:
1. Patrap utawi sikep
Patrap utawi sikep rikala Pranatacara kedah nedahaken tata krami utawi trapsila, inggih
menika solah bawa utawi tindak-tanduk ingkang prasaja, menapa wontenipun, boten
dipundamel-damel. Mimik utawi ewahing pasuryan katingal sumringah anengsemaken
amargi swasananipun swasana remen. Ebahing perangan badan ugi kaginakaken kangge
nambahi gesanging pangandikan, upaminipun: njlentrehaken kanthi raos semangat
makantar-kantar tamtu kemawon astanipun juru pamedhar sabda ngetingalaken raos
semangat upaminipun kanthi ngepel asta. Ing upacara pangrukti layon sasaged-saged
ngetingalaken raos sedhih utawi ndherek ngraosaken duhkita.
2. Busana lan ngadi sarira
Nalika nindakaken ayahan Pranatacara, busananipun lan ngadi sariranipun pamedhar
sabda kedah dipunlarasaken kaliyan kawontenan. Menika jumbuh kaliyan paribasan
“ajining sarira saking busana”. Liripun, ing salebeting pasamuan sampun ngantos karana
busana ingkang boten trep (‘norak’) ndadosaken asor prabawanipun; uger saweg dados
punjering kawigatosan tumraping para rawuh.
3. Basa lan sastra
Basa menika minangka pirantos utawi sarana lelantaran, sesambetan, utawi lung-
tinampen kaliyan para tamu ingkang mirengaken. Mila, basanipun boten basa dakik-
dakik, ingkang tetembunganipun boten dipunmangertosi ing akathah. Salajengipun, basa
ingkang gampil dipuntampi utawi basa komunikatif tuwin trep utawi pas ing
panganggenipun kedah migatosaken:
a. sinten ingkang gineman
b. sinten ingkang dipunajak gineman
c. sinten ingkang dipunginemaken
d. swasana nalikanipun gineman
e. sami mangertosi ingkang dipunginem.
Dados, kirang trep menawi anggenipun nindakaken Pranatacara mligi ngginakaken
basa apalan, langkung sae mangertosi kabetahan saha swasana nalikanipun saweg
pangandikan, saged mulur mungkret ngengeti swasana, wekdal, lan kabetahanipun.
(Kabesut sakingTuntunan Pranatacara saha Paniti Laksana dening Drs. Sutardi
Atmasandjaja, kanthi ewah-ewahan sawetawis)
Sipat-Sipating Pranatacara miturut Ancas utawi Tujuan:
1. Pranatacara pambagyaharja
2. Pranatacara mamitaken jenazah
3. Pranatacara ngarahaken sawijining bab ing pakempalan
4. Pranatacara ngresmekaken (madegipun papan pangibadahan, tetenger, lsp.)
5. Pranatacara pamedhar sabda
6. Pranatacara palapuran (ing pakempalan, organisasi koperasi, lsp.)
Sipat-Sipating Pranatacara miturut Isi lan Basa:
1. Pranatacara ringkes lan prasaja
2. Pranatacara rowa lan rinengga
3. Pranatacara popular
4. Pranatacara ilmiah
5. Pranatacara mligi utawi umum
Cengkorongan Medhar Sabda:
1. Salam pambuka
2. Atur puji syukur dhateng Gusti Allah
3. Atur kasugengan, kairing atur panuwun
4. Wedharing gati utawi wosing medhar sabdha (isining Pranatacara)
5. Atur nyuwun pangapunten (tumrap ingkang kagungan karsa)
6. Panutuping atur/ salam

Tuladha Teks Pranatacara:

PANATACARA ING ADICARA SYAWALAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Karaharjan, katentreman sarta kabagyan paring dalem Allah ingkang Maha Asih, mugi tansah
kajiwa kasarira dhumateng panjenenganipun para rawuh ingkang minulya.
Nuwun, para pepundhèn, para sesepuh saha para pinisepuh ingkang dahat kinabektèn. Para
pangembating praja ingkang sinudarsana. Bapak-bapak, ibu-ibu, para kadang sepuh anem,
para rawuh kakung miwah putri ingkang sinuba ing pakurmatan.
Keparenga kula mambeng saha nggempil kamardikan panjenengan sadaya, awit kula
piniji
saking panitya, kinèn ngaturaken urut reroncèning acara ing wekdal menika. Namung
sadèrèngipun kula ngaturaken rantamaning acara menika, sumangga kula dhèrèkaken
ngonjukaken puji syukur wonten ngarsa dalem Gusti Ingkang Maha Agung, karana sih
wilasa miwah barokah ingkang rumentah dhumateng panjenengan sadaya dalasan kula,
satemah ing kalenggahan menika saged makempal kanthi pinayungan karaharjan, tebih saking
rubéda nir ing sambékala. Amin.
Nun inggih para lenggah ingkang sinuba ing pakurmatan, keparenga panatacara murwani
lekasing sedya ingkang menika énggal badhé binuka lampahing titilaksana acara syawalan,
kanthi ngaturaken reroncèning acara ingkang sampun karantam déning panitya, nun inggih:
1. (Acara ingkang angka sepisan) pambuka
2. (Angka kalih) waosan kitab suci Al-Qur’an
3. (Déné ingkang angka tiga inggih menika) atur pambagyaharja
4. (Acara angka sekawan) pratignya syawalan saking wiranèm
5. (Ingkang angka gangsal) pratignya syawalan saking warga
6. (Déné ingkang angka enem) pratignya syawalan saking pengurus
7. (Acara ingkang angka pitu) inggih menika panampining pratignya syawalan
8. (Acara ingkang angka wolu) inggih menika jawat asta
9. (Acara ingkang angka sanga) inggih menika suméné sawetawis
10. (Tataran acara ingkang angka sedasa) katerangan bab syawalan utawi hikmah syawalan
11. (Ndungkap acara ingkang angka sewelas utawi ingkang pungkasan) inggih menika panutup

Mekaten para rawuh ingkang minulya, rantamaning adicara ing kalenggahan menika.
Minangka pratandha pambukaning adicara, sumangga kula dhèrèkaken sesarengan manungku
puja konjuk wonten ngarsa dalem Allah ingkang Maha Agung, miturut agami saha
kapitadosanipun piyambak-piyambak. Sumangga kula dhèrèkaken.
................................................................................................................................................
Cekap, matur nuwun.
Para lenggah ingkang bagya mulya, acara ingkang angka kalih inggih menika waosan kitab
suci Al-Quran. Pramila dhumateng paraga ingkang sampun kapiji nenggih
sedhèrèk................... kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Kaaturaken aguning panuwun dhumateng
sedhèrèk ............. mugi-mugi amal saé
panjenengan pikantuk pituwas ganjaran saking ngarsa dalem Allah SWT. Mekaten ugi tumrap
ingkang midhangetaken, mugi-mugi Allah kepareng ngluberaken rahmatipun. Amin.
Bapak-bapak, ibu-ibu, tuwin para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap acara ingkang
angka tiga inggih menika atur pambagyaharja saking pangarsaning panitya ingkang
badhé dipunsalirani déning panjenenganipun bapak............. dhumateng penjenganipun bapak
............ kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, mekaten atur pambagya saking pangarsaning panitya,
kanthi terang trewaca wijiling pangandika ngaturaken pambagya. Salajengipun, acara ingkang
angka sekawan inggih menika pratignya syawalan saking para wiranem kukuban .............
ingkang badhé dipunsalirani déning sedhèrèk ....... dhumateng sedhèrèk .................................
kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Matur nuwun dhumateng sedhèrèk .......... minangka
sulihipun para mudha
wewengkon........... Salajengipun, adicara ingkang angka gangsal inggih menika pratignya
syawalan saking warga kukuban ............. ingkang badhé dipun sarirani dening
panjenganipun bapak ....... minangka wakiling sedaya warga. dhumateng panjenganipun
bapak ................................. kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Agunging panuwun katur dhumateng panjenenganipun bapak ....................... ingkang sampun
kepareng nyulihi sedaya warga. Pratignya syawalan salajengipun inggih menika saking
pengurus wewengkon ........................., ingkang badhé
dipunsalirani dening panjenenganipun bapak
....................... dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken
....................................................................................................................................................
Sampun purna pangandikan saking panjenganipun Bapak ......... minangka sulihing sedaya
pengurus.
Para lenggah ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka pitu inggih menika panampining
pratignya syawalan saking para wiranem, saking sedaya warga tuwin saking para pengurus
dening

sesepuh pangarsaning wewengkon ...................... ingkang badhé katindakaken déning


panjenganipun bapak........................ dhumateng penjenganipun bapak
.............................. wekdal kula sumanggakaken.
............................................................................................................... Terang trewaca
wijiling pangandikan saking panjenganipun bapak ................ nampi saha
hananggapi pratignya syawalan ingkang sampun katur ing ngajeng. Dhumateng pajenganipun
bapak
................... kula aturaken agunging panuwun.
Para rawuh ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka wolu inggih menika jawat asta.
Dhumateng panjenganipun bapak sesepuh pangarsaning kampung kasuwun kapareng
jumeneng, nampi jawat asta kawiwitan saking para pinisepuh, lajeng para pengurus, kasambet
dening sedaya warga, mekaten ngantos waradin. Wekdal sacekapipun kula sumanggakaken.
.............................................................................................................................................
Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, atur uninga bilih acara ing kalenggahan menika dèrèng
purna. Tataran adicara ingkang angka sanga inggih menika suméné sawetawis. Dhumateng
para rawuh, sumangga kepareng lenggah kanthi mardikaning penggalih ngrahabi dhaharan saha
unjukan ingkang sampun kacawisaken déning panitya. Minangka panglipur sawetawis, badhé
katur pasugatan lumantar pita swara. Dhumateng kadang panata swara kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Nuwun para lenggah ingkang dahat kinurmatan, kepareng sumela atur, ndhèrèk nggempil
kamardikan panjenengan sami, awit badhé katur sambeting adicara.
Jumbuh kaliyan urut reroncèning acara ingkang sampun katur wonten ngajeng, tataran
adicara ingkang angka sedasa inggih menika hikmah syawalan ingkang badhé dipunwedhar
déning panjenenganipun bapak .................. dhumateng panjenenganipun bapak ............ wekdal
saha papan kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Mekaten para rawuh, katerangan bab syawalan saking panjenenganipun bapak ..................
mugi-mugi sageda andayani tambahan seserepan saha kathah gina paedahipun tumrap kula
lan panjenengan sedaya. Dhumateng bapak ................................ kula aturaken agunging
panuwun.
Para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap adicara ingkang pungkasan inggih menika
panutup. Sumangga pepanggihan ing wekdal menika kapungkasi sesarengan kanthi atur
panuwun wonten ngarsaning dalem Allah SWT ingkang Maha Agung, déné acara syawalan
ing kalenggahan menika saking purwa, madya, dumugi wasana saged kaleksanan kanthi
raharja tebih saking sambékala. Donga puji syukur kula sumanggakaken miturut agami saha
kapitadosanipun piyambak- piyambak,
sumangga............................................................................................................ Cekap, matur
nuwun
Mbok bilih anggen kula ngayahi jejibahan kathah atur saha patrap ingkang boten ndadosaken
renaning penggalih, amargi cupeting seserepan kula ing rèh subasita, basa tuwin sastra, kula
nyuwun rumentahing agunging pangaksami saking panjenengan sedaya. Wasana sugeng
kondur, mugi-mugi rahayu ingkang tansah pinanggih. Nuwun, matur nuwun.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

a. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada Pranatacara


Saat kalian membaca Pranatacara di atas ada kata-kata sulit yang kalian temukan?
Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa. Kata-kata sulit
pada teks Pranatacara sebagai berikut
No. Kata Sulit Arti/Makna
1
2
3
4
5

LAMPIRAN 2: LEMBAR KERJA (LK)


A. LK Memahami Pengertian, struktur, jenis, dan kaidah penulisan teks Pranatacara
LK 1 : LK Hakikat Pranatacara

Cermatilah teks berikut ini!


PANATACARA ING ADICARA SYAWALAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Karaharjan, katentreman sarta kabagyan paring dalem Allah ingkang Maha Asih, mugi tansah
kajiwa kasarira dhumateng panjenenganipun para rawuh ingkang minulya.
Nuwun, para pepundhèn, para sesepuh saha para pinisepuh ingkang dahat kinabektèn. Para
pangembating praja ingkang sinudarsana. Bapak-bapak, ibu-ibu, para kadang sepuh anem,
para rawuh kakung miwah putri ingkang sinuba ing pakurmatan.
Keparenga kula mambeng saha nggempil kamardikan panjenengan sadaya, awit kula
piniji
saking panitya, kinèn ngaturaken urut reroncèning acara ing wekdal menika. Namung
sadèrèngipun kula ngaturaken rantamaning acara menika, sumangga kula dhèrèkaken
ngonjukaken puji syukur wonten ngarsa dalem Gusti Ingkang Maha Agung, karana sih
wilasa miwah barokah ingkang rumentah dhumateng panjenengan sadaya dalasan kula,
satemah ing kalenggahan menika saged makempal kanthi pinayungan karaharjan, tebih saking
rubéda nir ing sambékala. Amin.
Nun inggih para lenggah ingkang sinuba ing pakurmatan, keparenga panatacara murwani
lekasing sedya ingkang menika énggal badhé binuka lampahing titilaksana acara syawalan,
kanthi ngaturaken reroncèning acara ingkang sampun karantam déning panitya, nun inggih:
1. (Acara ingkang angka sepisan) pambuka
2. (Angka kalih) waosan kitab suci Al-Qur’an
3. (Déné ingkang angka tiga inggih menika) atur pambagyaharja
4. (Acara angka sekawan) pratignya syawalan saking wiranèm
5. (Ingkang angka gangsal) pratignya syawalan saking warga
6. (Déné ingkang angka enem) pratignya syawalan saking pengurus
7. (Acara ingkang angka pitu) inggih menika panampining pratignya syawalan
8. (Acara ingkang angka wolu) inggih menika jawat asta
9. (Acara ingkang angka sanga) inggih menika suméné sawetawis
10. (Tataran acara ingkang angka sedasa) katerangan bab syawalan utawi hikmah syawalan
11. (Ndungkap acara ingkang angka sewelas utawi ingkang pungkasan) inggih menika panutup

Mekaten para rawuh ingkang minulya, rantamaning adicara ing kalenggahan menika.
Minangka pratandha pambukaning adicara, sumangga kula dhèrèkaken sesarengan manungku
puja konjuk wonten ngarsa dalem Allah ingkang Maha Agung, miturut agami saha
kapitadosanipun piyambak-piyambak. Sumangga kula dhèrèkaken.
................................................................................................................................................
Cekap, matur nuwun.
Para lenggah ingkang bagya mulya, acara ingkang angka kalih inggih menika waosan kitab
suci Al-Quran. Pramila dhumateng paraga ingkang sampun kapiji nenggih
sedhèrèk................... kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Kaaturaken aguning panuwun dhumateng
sedhèrèk ............. mugi-mugi amal saé
panjenengan pikantuk pituwas ganjaran saking ngarsa dalem Allah SWT. Mekaten ugi tumrap
ingkang midhangetaken, mugi-mugi Allah kepareng ngluberaken rahmatipun. Amin.
Bapak-bapak, ibu-ibu, tuwin para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap acara ingkang
angka tiga inggih menika atur pambagyaharja saking pangarsaning panitya ingkang
badhé dipunsalirani déning panjenenganipun bapak............. dhumateng penjenganipun bapak
............ kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, mekaten atur pambagya saking pangarsaning panitya,
kanthi terang trewaca wijiling pangandika ngaturaken pambagya. Salajengipun, acara ingkang
angka sekawan inggih menika pratignya syawalan saking para wiranem kukuban .............
ingkang badhé dipunsalirani déning sedhèrèk ....... dhumateng sedhèrèk .................................
kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Matur nuwun dhumateng sedhèrèk .......... minangka
sulihipun para mudha
wewengkon........... Salajengipun, adicara ingkang angka gangsal inggih menika pratignya
syawalan saking warga kukuban ............. ingkang badhé dipun sarirani dening
panjenganipun bapak ....... minangka wakiling sedaya warga. dhumateng panjenganipun
bapak ................................. kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Agunging panuwun katur dhumateng panjenenganipun bapak ....................... ingkang sampun
kepareng nyulihi sedaya warga. Pratignya syawalan salajengipun inggih menika saking
pengurus wewengkon ........................., ingkang badhé
dipunsalirani dening panjenenganipun bapak
....................... dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken
....................................................................................................................................................
Sampun purna pangandikan saking panjenganipun Bapak ......... minangka sulihing sedaya
pengurus.
Para lenggah ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka pitu inggih menika panampining
pratignya syawalan saking para wiranem, saking sedaya warga tuwin saking para pengurus
dening

sesepuh pangarsaning wewengkon ...................... ingkang badhé katindakaken déning


panjenganipun bapak........................ dhumateng penjenganipun bapak
.............................. wekdal kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Terang trewaca wijiling pangandikan saking panjenganipun bapak ................ nampi saha
hananggapi pratignya syawalan ingkang sampun katur ing ngajeng. Dhumateng pajenganipun
bapak
................... kula aturaken agunging panuwun.
Para rawuh ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka wolu inggih menika jawat asta.
Dhumateng panjenganipun bapak sesepuh pangarsaning kampung kasuwun kapareng
jumeneng, nampi jawat asta kawiwitan saking para pinisepuh, lajeng para pengurus, kasambet
dening sedaya warga, mekaten ngantos waradin. Wekdal sacekapipun kula sumanggakaken.
.............................................................................................................................................
Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, atur uninga bilih acara ing kalenggahan menika dèrèng
purna. Tataran adicara ingkang angka sanga inggih menika suméné sawetawis. Dhumateng
para rawuh, sumangga kepareng lenggah kanthi mardikaning penggalih ngrahabi dhaharan saha
unjukan ingkang sampun kacawisaken déning panitya. Minangka panglipur sawetawis, badhé
katur pasugatan lumantar pita swara. Dhumateng kadang panata swara kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Nuwun para lenggah ingkang dahat kinurmatan, kepareng sumela atur, ndhèrèk nggempil
kamardikan panjenengan sami, awit badhé katur sambeting adicara.
Jumbuh kaliyan urut reroncèning acara ingkang sampun katur wonten ngajeng, tataran
adicara ingkang angka sedasa inggih menika hikmah syawalan ingkang badhé dipunwedhar
déning panjenenganipun bapak .................. dhumateng panjenenganipun bapak ............ wekdal
saha papan kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Mekaten para rawuh, katerangan bab syawalan saking panjenenganipun bapak ..................
mugi-mugi sageda andayani tambahan seserepan saha kathah gina paedahipun tumrap kula
lan panjenengan sedaya. Dhumateng bapak ................................ kula aturaken agunging
panuwun.
Para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap adicara ingkang pungkasan inggih menika
panutup. Sumangga pepanggihan ing wekdal menika kapungkasi sesarengan kanthi atur
panuwun wonten ngarsaning dalem Allah SWT ingkang Maha Agung, déné acara syawalan
ing kalenggahan menika saking purwa, madya, dumugi wasana saged kaleksanan kanthi
raharja tebih saking sambékala. Donga puji syukur kula sumanggakaken miturut agami saha
kapitadosanipun piyambak- piyambak,
sumangga............................................................................................................ Cekap, matur
nuwun
Mbok bilih anggen kula ngayahi jejibahan kathah atur saha patrap ingkang boten ndadosaken
renaning penggalih, amargi cupeting seserepan kula ing rèh subasita, basa tuwin sastra, kula
nyuwun rumentahing agunging pangaksami saking panjenengan sedaya. Wasana sugeng
kondur, mugi-mugi rahayu ingkang tansah pinanggih. Nuwun, matur nuwun.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

LK 2 : LK Struktur Pranatacara
Deskripsikan struktur teks Pranatacara dengan data yang mendukung!
NO STRUKTUR TEKS PARAGRAF/KALIMAT
1 Pernyataan umum/klasifikasi ………………………………………………………..

2 Data yang dilaporkan ………………………………………………………..

3 Data yang dilaporkan ………………………………………………………..

LK 3 : LK Struktur Pranatacara
Deskripsikan kaidah Struktus teks pranatacara dengan data yang mendukung (kalimat atau
bagian paragraf)!
NO KEBAHASAAN PARAGRAF/KALIMAT
1 Pambuka ………………………………………………………..

2 Surasa ………………………………………………………..

3 Panutup ………………………………………………………..
B. LK Menangkap Makna Pranatacara

Cermatilah sekali lagi Pranatacara dibawah ini!

PANATACARA ING ADICARA SYAWALAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Karaharjan, katentreman sarta kabagyan paring dalem Allah ingkang Maha Asih, mugi tansah
kajiwa kasarira dhumateng panjenenganipun para rawuh ingkang minulya.
Nuwun, para pepundhèn, para sesepuh saha para pinisepuh ingkang dahat kinabektèn. Para
pangembating praja ingkang sinudarsana. Bapak-bapak, ibu-ibu, para kadang sepuh
anem, para rawuh kakung miwah putri ingkang sinuba ing pakurmatan.
Keparenga kula mambeng saha nggempil kamardikan panjenengan sadaya, awit kula
piniji
saking panitya, kinèn ngaturaken urut reroncèning acara ing wekdal menika. Namung
sadèrèngipun kula ngaturaken rantamaning acara menika, sumangga kula dhèrèkaken
ngonjukaken puji syukur wonten ngarsa dalem Gusti Ingkang Maha Agung, karana sih
wilasa miwah barokah ingkang rumentah dhumateng panjenengan sadaya dalasan kula,
satemah ing kalenggahan menika saged makempal kanthi pinayungan karaharjan, tebih saking
rubéda nir ing sambékala. Amin.
Nun inggih para lenggah ingkang sinuba ing pakurmatan, keparenga panatacara murwani
lekasing sedya ingkang menika énggal badhé binuka lampahing titilaksana acara syawalan,
kanthi ngaturaken reroncèning acara ingkang sampun karantam déning panitya, nun inggih:
1. (Acara ingkang angka sepisan) pambuka
2. (Angka kalih) waosan kitab suci Al-Qur’an
3. (Déné ingkang angka tiga inggih menika) atur pambagyaharja
4. (Acara angka sekawan) pratignya syawalan saking wiranèm
5. (Ingkang angka gangsal) pratignya syawalan saking warga
6. (Déné ingkang angka enem) pratignya syawalan saking pengurus
7. (Acara ingkang angka pitu) inggih menika panampining pratignya syawalan
8. (Acara ingkang angka wolu) inggih menika jawat asta
9. (Acara ingkang angka sanga) inggih menika suméné sawetawis
10. (Tataran acara ingkang angka sedasa) katerangan bab syawalan utawi hikmah syawalan
11. (Ndungkap acara ingkang angka sewelas utawi ingkang pungkasan) inggih menika
panutup

Mekaten para rawuh ingkang minulya, rantamaning adicara ing kalenggahan menika.
Minangka pratandha pambukaning adicara, sumangga kula dhèrèkaken sesarengan
manungku puja konjuk wonten ngarsa dalem Allah ingkang Maha Agung, miturut agami
saha kapitadosanipun piyambak-piyambak. Sumangga kula dhèrèkaken.
................................................................................................................................................
Cekap, matur nuwun.
Para lenggah ingkang bagya mulya, acara ingkang angka kalih inggih menika waosan kitab
suci Al-Quran. Pramila dhumateng paraga ingkang sampun kapiji nenggih
sedhèrèk................... kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Kaaturaken aguning panuwun dhumateng sedhèrèk .............
mugi-mugi amal saé
panjenengan pikantuk pituwas ganjaran saking ngarsa dalem Allah SWT. Mekaten ugi tumrap
ingkang midhangetaken, mugi-mugi Allah kepareng ngluberaken rahmatipun. Amin.
Bapak-bapak, ibu-ibu, tuwin para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap acara ingkang
angka tiga inggih menika atur pambagyaharja saking pangarsaning panitya ingkang
badhé dipunsalirani déning panjenenganipun bapak............. dhumateng penjenganipun bapak
............ kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, mekaten atur pambagya saking pangarsaning panitya,
kanthi terang trewaca wijiling pangandika ngaturaken pambagya. Salajengipun, acara ingkang
angka sekawan inggih menika pratignya syawalan saking para wiranem kukuban .............
ingkang badhé dipunsalirani déning sedhèrèk ....... dhumateng sedhèrèk .................................
kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Matur nuwun dhumateng sedhèrèk .......... minangka sulihipun para
mudha
wewengkon........... Salajengipun, adicara ingkang angka gangsal inggih menika pratignya
syawalan saking warga kukuban ............. ingkang badhé dipun sarirani dening
panjenganipun bapak ....... minangka wakiling sedaya warga. dhumateng panjenganipun
bapak ................................. kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Agunging panuwun katur dhumateng panjenenganipun bapak ....................... ingkang sampun
kepareng nyulihi sedaya warga. Pratignya syawalan salajengipun inggih menika saking
pengurus wewengkon ........................., ingkang badhé dipunsalirani dening
panjenenganipun bapak
....................... dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken
....................................................................................................................................................
Sampun purna pangandikan saking panjenganipun Bapak ......... minangka sulihing sedaya
pengurus.
Para lenggah ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka pitu inggih menika
panampining pratignya syawalan saking para wiranem, saking sedaya warga tuwin saking
para pengurus dening

sesepuh pangarsaning wewengkon ...................... ingkang badhé katindakaken déning


panjenganipun bapak........................ dhumateng penjenganipun bapak ..............................
wekdal kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Terang trewaca wijiling pangandikan saking panjenganipun bapak ................ nampi saha
hananggapi pratignya syawalan ingkang sampun katur ing ngajeng. Dhumateng pajenganipun
bapak
................... kula aturaken agunging panuwun.
Para rawuh ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka wolu inggih menika jawat asta.
Dhumateng panjenganipun bapak sesepuh pangarsaning kampung kasuwun kapareng
jumeneng, nampi jawat asta kawiwitan saking para pinisepuh, lajeng para pengurus,
kasambet dening sedaya warga, mekaten ngantos waradin. Wekdal sacekapipun kula
sumanggakaken.
.............................................................................................................................................
Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, atur uninga bilih acara ing kalenggahan menika dèrèng
purna. Tataran adicara ingkang angka sanga inggih menika suméné sawetawis. Dhumateng
para rawuh, sumangga kepareng lenggah kanthi mardikaning penggalih ngrahabi dhaharan
saha unjukan ingkang sampun kacawisaken déning panitya. Minangka panglipur sawetawis,
badhé katur pasugatan lumantar pita swara. Dhumateng kadang panata swara kula
sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Nuwun para lenggah ingkang dahat kinurmatan, kepareng sumela atur, ndhèrèk nggempil
kamardikan panjenengan sami, awit badhé katur sambeting adicara.
Jumbuh kaliyan urut reroncèning acara ingkang sampun katur wonten ngajeng, tataran
adicara ingkang angka sedasa inggih menika hikmah syawalan ingkang badhé dipunwedhar
déning panjenenganipun bapak .................. dhumateng panjenenganipun bapak ............
wekdal saha papan kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Mekaten para rawuh, katerangan bab syawalan saking panjenenganipun bapak ..................
mugi-mugi sageda andayani tambahan seserepan saha kathah gina paedahipun tumrap
kula lan panjenengan sedaya. Dhumateng bapak ................................ kula aturaken agunging
panuwun.
Para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap adicara ingkang pungkasan inggih menika
panutup. Sumangga pepanggihan ing wekdal menika kapungkasi sesarengan kanthi atur
panuwun wonten ngarsaning dalem Allah SWT ingkang Maha Agung, déné acara syawalan
ing kalenggahan menika saking purwa, madya, dumugi wasana saged kaleksanan kanthi
raharja tebih saking sambékala. Donga puji syukur kula sumanggakaken miturut agami saha
kapitadosanipun piyambak- piyambak,
sumangga............................................................................................................ Cekap, matur
nuwun
Mbok bilih anggen kula ngayahi jejibahan kathah atur saha patrap ingkang boten ndadosaken
renaning penggalih, amargi cupeting seserepan kula ing rèh subasita, basa tuwin sastra, kula
nyuwun rumentahing agunging pangaksami saking panjenengan sedaya. Wasana sugeng
kondur, mugi-mugi rahayu ingkang tansah pinanggih. Nuwun, matur nuwun.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit


Interpretasilah kata-kata yang sulit pada Pranatacara di atas!

No Kata Sulit Arti


1 ………………………… ………………………………………………………..
2 ………………………… ………………………………………………………..
3 ………………………… ………………………………………………………..
4 ………………………… ………………………………………………………..

LK 2 : Menemukan struktur bagian Pranatacara


Temukan Struktur pada bagian Pranatacara (Salam pambuka, Pambuka, wosing
Pranatacara, panutup, salam panutup )!
No Struktur Paragraf
Pranatacara
1 Salam Pambuka ……………………………………………………….
2 Pambuka ………………………………………………………..

3 Wosing Pranatacara ………………………………………………………..

4 Panutup ………………………………………………………..

5 Salam Panutup ………………………………………………………..


Simpulan:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

LK 3 : Menginterpretasi ( pengertian, struktur, jenis, dan kaidah penulisan teks


pranatacara) struktur Pranatacara
Setelah menginterprestasikan Struktur Pranatacara, kemudia membuat simpulan
dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.!

Pranatacara

.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................
.................................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................

LAMPIRAN 3: INSTRUMEN PENILAIAN


1. Sikap Spiritual
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir
Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan
mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun
pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak
lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain
dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
jawab kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran
Pranatacara
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik
dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke
semua orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran

e. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri


Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman


satu kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang
mendukung tugas
5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

f. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik


Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ semester : XI/ 1
Topik : memahami pengertian, struktur, jenis, dan kaidah penulisan teks
Pranatacara
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif

1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran


2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No. Perilaku Dilakukan/muncul
Ya Tidak
1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
3. melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan
5. Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu
beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran

g. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :

Hari, tanggal Keterangan/ Tindak


No Kejadian
Lanjut
1.

2.

2. PENGETAHUAN
TES URAIAN

Petunjuk
1. Baca secara cermat Pranatacara berikut!
PANATACARA ING ADICARA SYAWALAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Karaharjan, katentreman sarta kabagyan paring dalem Allah ingkang Maha Asih, mugi
tansah kajiwa kasarira dhumateng panjenenganipun para rawuh ingkang minulya.
Nuwun, para pepundhèn, para sesepuh saha para pinisepuh ingkang dahat kinabektèn.
Para pangembating praja ingkang sinudarsana. Bapak-bapak, ibu-ibu, para kadang
sepuh anem, para rawuh kakung miwah putri ingkang sinuba ing pakurmatan.
Keparenga kula mambeng saha nggempil kamardikan panjenengan sadaya, awit
kula piniji saking panitya, kinèn ngaturaken urut reroncèning acara ing wekdal menika.
Namung sadèrèngipun kula ngaturaken rantamaning acara menika, sumangga kula
dhèrèkaken ngonjukaken puji syukur wonten ngarsa dalem Gusti Ingkang Maha
Agung, karana sih wilasa miwah barokah ingkang rumentah dhumateng panjenengan
sadaya dalasan kula, satemah ing kalenggahan menika saged makempal kanthi
pinayungan karaharjan, tebih saking rubéda nir ing sambékala. Amin.
Nun inggih para lenggah ingkang sinuba ing pakurmatan, keparenga panatacara
murwani lekasing sedya ingkang menika énggal badhé binuka lampahing titilaksana
acara syawalan, kanthi ngaturaken reroncèning acara ingkang sampun karantam déning
panitya, nun inggih:
1. (Acara ingkang angka sepisan) pambuka
2. (Angka kalih) waosan kitab suci Al-Qur’an
3. (Déné ingkang angka tiga inggih menika) atur pambagyaharja
4. (Acara angka sekawan) pratignya syawalan saking wiranèm
5. (Ingkang angka gangsal) pratignya syawalan saking warga
6. (Déné ingkang angka enem) pratignya syawalan saking pengurus
7. (Acara ingkang angka pitu) inggih menika panampining pratignya syawalan
8. (Acara ingkang angka wolu) inggih menika jawat asta
9. (Acara ingkang angka sanga) inggih menika suméné sawetawis
10. (Tataran acara ingkang angka sedasa) katerangan bab syawalan utawi hikmah
syawalan
11. (Ndungkap acara ingkang angka sewelas utawi ingkang pungkasan) inggih menika
panutup

Mekaten para rawuh ingkang minulya, rantamaning adicara ing kalenggahan


menika. Minangka pratandha pambukaning adicara, sumangga kula dhèrèkaken
sesarengan manungku puja konjuk wonten ngarsa dalem Allah ingkang Maha
Agung, miturut agami saha kapitadosanipun piyambak-piyambak. Sumangga kula
dhèrèkaken.
..........................................................................................................................................
...... Cekap, matur nuwun.
Para lenggah ingkang bagya mulya, acara ingkang angka kalih inggih menika waosan
kitab suci Al-Quran. Pramila dhumateng paraga ingkang sampun kapiji nenggih
sedhèrèk................... kula sumanggakaken.
..........................................................................................................................................
...... Kaaturaken aguning panuwun dhumateng sedhèrèk
............ mugi-mugi amal saé panjenengan pikantuk pituwas ganjaran
saking ngarsa dalem Allah SWT. Mekaten ugi tumrap ingkang midhangetaken, mugi-
mugi Allah kepareng ngluberaken rahmatipun. Amin.
Bapak-bapak, ibu-ibu, tuwin para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap acara
ingkang angka tiga inggih menika atur pambagyaharja saking pangarsaning
panitya ingkang badhé dipunsalirani déning panjenenganipun bapak.............
dhumateng penjenganipun bapak ............ kula sumanggakaken.
..........................................................................................................................................
......Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, mekaten atur pambagya saking pangarsaning
panitya, kanthi terang trewaca wijiling pangandika ngaturaken pambagya.
Salajengipun, acara ingkang angka sekawan inggih menika pratignya syawalan saking
para wiranem kukuban ............. ingkang badhé dipunsalirani déning sedhèrèk .......
dhumateng sedhèrèk ................................. kula sumanggakaken.
..........................................................................................................................................
...... Matur nuwun dhumateng sedhèrèk .......... minangka sulihipun
para mudha wewengkon........... Salajengipun, adicara ingkang angka gangsal
inggih menika pratignya syawalan saking warga kukuban ............. ingkang badhé
dipun sarirani dening panjenganipun bapak ....... minangka wakiling sedaya warga.
dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken.
..........................................................................................................................................
......
Agunging panuwun katur dhumateng panjenenganipun bapak ....................... ingkang
sampun kepareng nyulihi sedaya warga. Pratignya syawalan salajengipun inggih
menika saking pengurus wewengkon ........................., ingkang
badhé dipunsalirani dening panjenenganipun bapak .......................
dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken
..........................................................................................................................................
.......... Sampun purna pangandikan saking panjenganipun Bapak ......... minangka
sulihing sedaya pengurus.
Para lenggah ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka pitu inggih menika
panampining pratignya syawalan saking para wiranem, saking sedaya warga tuwin
saking para pengurus dening

sesepuh pangarsaning wewengkon ...................... ingkang badhé katindakaken déning


panjenganipun bapak........................ dhumateng penjenganipun bapak
.............................. wekdal kula sumanggakaken.
..........................................................................................................................................
...... Terang trewaca wijiling pangandikan saking panjenganipun bapak ................
nampi saha hananggapi pratignya syawalan ingkang sampun katur ing ngajeng.
Dhumateng pajenganipun bapak
................... kula aturaken agunging panuwun.
Para rawuh ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka wolu inggih menika jawat
asta. Dhumateng panjenganipun bapak sesepuh pangarsaning kampung kasuwun
kapareng jumeneng, nampi jawat asta kawiwitan saking para pinisepuh, lajeng para
pengurus, kasambet dening sedaya warga, mekaten ngantos waradin. Wekdal
sacekapipun kula sumanggakaken.
..........................................................................................................................................
...
Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, atur uninga bilih acara ing kalenggahan menika
dèrèng purna. Tataran adicara ingkang angka sanga inggih menika suméné sawetawis.
Dhumateng para rawuh, sumangga kepareng lenggah kanthi mardikaning penggalih
ngrahabi dhaharan saha unjukan ingkang sampun kacawisaken déning panitya.
Minangka panglipur sawetawis, badhé katur pasugatan lumantar pita swara. Dhumateng
kadang panata swara kula sumanggakaken.
..........................................................................................................................................
...... Nuwun para lenggah ingkang dahat kinurmatan, kepareng sumela atur, ndhèrèk
nggempil
kamardikan panjenengan sami, awit badhé katur sambeting adicara.
Jumbuh kaliyan urut reroncèning acara ingkang sampun katur wonten ngajeng,
tataran adicara ingkang angka sedasa inggih menika hikmah syawalan ingkang badhé
dipunwedhar déning panjenenganipun bapak .................. dhumateng panjenenganipun
bapak ............ wekdal saha papan kula sumanggakaken.
..........................................................................................................................................
...... Mekaten para rawuh, katerangan bab syawalan saking panjenenganipun bapak
..................
mugi-mugi sageda andayani tambahan seserepan saha kathah gina paedahipun
tumrap kula lan panjenengan sedaya. Dhumateng bapak ................................ kula
aturaken agunging panuwun.
Para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap adicara ingkang pungkasan inggih
menika panutup. Sumangga pepanggihan ing wekdal menika kapungkasi sesarengan
kanthi atur panuwun wonten ngarsaning dalem Allah SWT ingkang Maha Agung, déné
acara syawalan ing kalenggahan menika saking purwa, madya, dumugi wasana
saged kaleksanan kanthi raharja tebih saking sambékala. Donga puji syukur kula
sumanggakaken miturut agami saha kapitadosanipun piyambak- piyambak,
sumangga............................................................................................................ Cekap,
matur nuwun
Mbok bilih anggen kula ngayahi jejibahan kathah atur saha patrap ingkang boten
ndadosaken
renaning penggalih, amargi cupeting seserepan kula ing rèh subasita, basa tuwin sastra,
kula nyuwun rumentahing agunging pangaksami saking panjenengan sedaya. Wasana
sugeng kondur, mugi-mugi rahayu ingkang tansah pinanggih. Nuwun, matur nuwun.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut!


a. Berdasarkan Pranatacara yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut
untuk mengetahui pemahaman kalian tentang Pranatacara!
1. Kenging menapa rikala dados Pranatacara kita kedah ngaturaken atur pakurmatan
dhumateng pararawuh?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
2. Sinten kemawon ingkang kedah dipunaturi pakurmatan ing sesorah menika?
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
3. Kenging menapa rikala dados Pranatacara boten perlu nyebat kalenggahanipun para
rawuh kanthi rinci?
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
4. Menapa ingkang kedah dipungatosaken rikala badhe ngaturaken atur pakurmatan?
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
5. Tembung-tembung ingkang kadospundi kangge ngaturaken pakurmatan menika?
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
a. Berdasarkan Pranatacara, jelaskan struktur teks pranatacara tersebut!
b. Berdasarkan Pranatacara, deskripsikan kaidah penulisan teks pranatacara tersebut !

Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Pranatacara


No. Aspek dan Kriteria Skor
1. Kenging menapa rikala sesorah kita kedah ngaturaken atur 2
pakurmatan dhumateng pararawuh?
2. Sinten kemawon ingkang kedah dipunaturi pakurmatan ing sesorah 2
menika?
3. Tembung-tembung ingkang kadospundi kangge ngaturaken 2
pakurmatan menika?
4. Menapa ingkang kedah dipungatosaken rikala badhe ngaturaken atur 2
pakurmatan?
5. Kenging menapa rikala sesorah boten perlu nyebat kalenggahanipun 2
para rawuh kanthi rinci?
Total Skor 10
No. Aspek dan Kriteria Skor
Struktur teks Pranatacara
1. Struktur teks Pranatacara (Salam pambuka, Pambuka, wosing 4
Pranatacara, panutup, salam panutup) dan data yang mendukung sangat
lengkap 3
2. Struktur teks Pranatacara (Salam pambuka, Pambuka, wosing
Pranatacara, panutup, salam panutup) dan data yang mendukung 2
lengkap
3. Struktur teks Pranatacara (Salam pambuka, Pambuka, wosing 1
Pranatacara, panutup, salam panutup) dan data yang mendukung
kurang lengkap
4. Struktur teks Pranatacara (Salam pambuka, Pambuka, wosing
Pranatacara, panutup, salam panutup) dan data yang mendukung tidak
lengkap
Total Skor 12
No. Aspek dan Kriteria Skor
Kaidah Penulisan Teks Pranatacara
1. Penulisan Teks Pranatacara sangat sesuai dengan EYD 4
2. Penulisan Teks Pranatacara sesuai dengan EYD 3
3. Penulisan Teks Pranatacara kurang sesuai dengan EYD 2
4. Penulisan Teks Pranatacara tidaksesuai dengan EYD 1
Total Skor 12

KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN

Soal Paragraf/Kalimat

1 Ngajeni para rawuh ingkang sami rawuh


2 Para pepundhen, para sesepuh, para pinisepuh
Panjenenganipun para sarjana sujana
Para Alim Ulama
Para satriya pangemban pangembating praja
Panjenenganipun para Manggalaning Nagari, para nara praja
Para kadang wredha mudha
3 ngawekani bilih wonten kalepatan rikala nyebat kalenggahanipun para rawuh
4 Ingkang kedah dipun-gatosaken inggih menika:
1. Prayoginipun paningal dipuntujokaken dhateng sinten ingkang dipunsebat;
2. Bilih badhe atur pakurmatan samadya kemawon, tembung ndakik pareng
ananging ingkang saged dipunsuraos;
3. Boten perlu dipunsebat setunggal mbaka setunggal;
4. Boten perlu nyebat kalungguhanipun para rawuh kanthi rinci;
5. Bilih nyebat gelar kedah patitis, dipuntlesih saestu amrih trep.
5 1. Para sesepuh, aji sepuh, pepundhen, dwijawara, yatindra, yatiwara, jamhur
menika kalenggahanipun sajajar pramila ngginakaken tembung-tembung: dahat
kinurmatan, dahat sinungkeman, dahat kinajenan, dahat sinudarsana, dahat
sinuyudan, dahat ingargya, satuhu bontosing kawruh tan keguh ing kewuh,
dahat gambuh salwiring kawruh, satuhu prasida ing karya, satuhu sidik ing
wacana, satuhu sampun sepi sepen ing sopana.
2. Para wirotama, tamtama, manggalaning nagari, trahing witaradya, satriyaning
nagari, sarjana-sujana, ahlul ingkang linangkung, warajana, narpa cundhaka,
palala, amtenaring nagari migunakaken: ingkang tansah anggung amemardi
pepoyaning kautaman, tansah anukarta-anuraga-amestuti titising tyas marsudi
mardawaning budaya tulus, dahat kinurmatan, dahat sinuba sinukarta amakarti
tuntunan edi, pantes anahen upasadana, ingkang minulya ing karya, ambek
berbudi darma.
3. Para rawuh wandawa, sanggyang kawula dasih, sanak kadang, pawong
sumitra pitepangan tangga tepalih, sutresna, wiranem, migunakaken: ingkang
dahat amengku puja-puji pudyastawa, dahat asih ing sasana, mahambek berbudi
utami, ingkang anunggil jiwa ing budaya, ingkang sutresna ing palimarma,
ingkang satuhu suka rena ing sasana, ingkang satuhu sadu ing budi.

a. Sturktur Teks Pranatacara


Struktur teks Pranatacara Teks Pranatacara

Salam pambuka
Pambuka
wosing Pranatacara
panutup
salam panutup

b. Kaidah Penulisan Teks Pranatacara


Kaidah Penulisan Teks Teks Pranatacara
Pranatacara

3. Keterampilan
Petunjuk
Praktik Pranatacara dengan Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga yang tepat.

Pedoman Penskoran :
No. Aspek dan Kriteria Skor
1. Wicara
a. Pelafalan konsonan dan vokal sangat tepat 4
b. Pelafalan konsonan dan vokal tepat 3
c. Pelafalan konsonan dan vokal kurang tepat 2
d. Pelafalan konsonan dan vokal tidak tepat 1
2. Wirama
a. Intonasi, irama, volume sangat tepat 4
b. Intonasi, irama, volume tepat 3
c. Intonasi, irama, volume kurang tepat 2
d. Intonasi, irama, volume tidak tepat 1
3. Wirasa
a. Pengahatan terhadap Pranatacara sangat baik 4
b. Pengahatan terhadap Pranatacara baik 3
c. Pengahatan terhadap Pranatacara kurang baik 2
d. Pengahatan terhadap Pranatacara tidak baik 1
4. Wiraga
a. Gestur dan mimik sesuai dengan isi teks Pranatacara 4
b. Gestur dan mimik sesuai dengan isi teks Pranatacara 3
c. Gestur dan mimik kurang sesuai dengan isi teks Pranatacara 2
Gestur dan mimik tidak sesuai dengan isi teks Pranatacara 1

Perhitungan skor :

Skor = Perolehan skor


Skor Maksimal x 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP CAMPURSARI)

Nama Sekolah : SMA BUDI UTOMO


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : XI / 3
Materi Pokok : Tembang Campursari
Alokasi Waktu : 4 X 45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan
akan keberadaan bahasa Jawa benar dalam memahami isi dan nilai-nilai
dan menggunakannya sebagai pendidikan tembang Campursari baik lisan
sarana komunikasi daerah maupun tulisan
1.2.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan
dalam memahami, bahasa Jawa dalam mengekspresikan isi dan
menerapkan, dan menganalisis nilai-nilai pendidikan tembangParanatacara
informasi lisan dan tulis baik lisan maupun tulis.
melalui penerapan undha-usuk
bahasa Jawa.
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, Jujur
disiplin, tanggung jawab, dan 2.1.1 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan
proaktif dalam memahami, mengartikan kata sulit, menemukan pesan,
menerapkan, dan menganalisis menyusun pesan
2.1.2 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam
informasi lisan dan tulis melalui perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik
penerapan undha-usuk bahasa terhadap diri dan pihak lain.
Jawa. Disiplin
2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
2.2.4Berperilaku tidak mengganggu siswa atau
kelompok lain dalam pembelajaran
Tanggung jawab
2.2.5 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran tembang Campursari
2.2.6 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan
data atau informasi yang dapat dipercaya pada
kegiatan pembelajaran tembang Campursari
Proaktif
2.2.7 Berperilaku giat berusaha dapat
mengumpulakan informasi
2.2.8 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran

3.2Memahami campursari Pertemuan 1


3.2.1 Memaparkan pengertian Campursari
melalui berbagai media 3.2.2 Menyebutkan ciri-ciri Campursari
3.2.3 Menyebutkan jenis-jenis Campursari
3.2.4 Mengidentifikasi kata-kata sukar di dalam
tembang Campursari
3.2.5 Mendeskripsikan struktur tembangCampursari
3.2.6 Menginterpretasi (isi, struktur, mekanik/ejaan,
diksi serta nilai-nilai pendidikan) tembang
Campursari
4.2Menanggapi dan melagukan Pertemuan 2
4.2.1 Mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan tembang
campursari Campursari
4.2.2 Melagukan tembang Campursari
4.2.3 Menanggapi penampilan teman

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan kontembang mempersatukan
bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami isi
dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari
4. Setelah membaca contoh tembang Campursari dan mendiskusikan, siswa dapat
menentukan isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari hasil observasi baik
melalui lisan maupun tulisan.

Pertemuan 2
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan kontembang mempersatukan
bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam menginterpretasi isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi
isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari.
4. Setelah memahami Campursari dan mendiskusikan, siswa dapat menginterpretasi isi
dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari

D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pemahaman Tembang Campursari
a. Pengertian tembang Campursari
b. Struktur tembang Campursari
c. Kata-kata sukar tembang Campursari
d. Kaidah tembang Campursari
e. Interpretasi (isi, struktur, mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan)
tembangCampursari

Pertemuan 2
2. Penginterpretasian Tembang Campursari
a. Hakikat menginterpretasi tembang Campursari
b. Memahami nilai-nilai pendidikan tembang Campursari
c. Melagukan tembang Campursari

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media : LCD
2. Alat dan bahan : Tembang Campursari
3. Sumber Belajar :
a. LKS
b. TembangCampursari
c. Tayangan Campursari
d. Poerwadarminta, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters.

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1

Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajarn
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10menit
mengkondisikan diri siap belajar.
b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru)
berkaitan dengan materi tembang Campursari yang akan
Pendahuluan
dipelajari.
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai
materi pembelajaran.
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
Inti Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati Tembang Campursari
dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab.
b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang (isi, struktur,
mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan) tembang
Campursaridengan bertanggung jawab.

Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang struktur dan
kaidah Campursari dari berbagai sumber (penggunaan kata,
konjungsi dan kalimat serta mengidentifikasi kata-kata sukar)
serta tentang isi, struktur, mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai
pendidikan tembang Campursaridengan bertanggung jawab.
Mengksplorasi 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke
kelompok yang lain tentang (isi, struktur, mekanik/ejaan, diksi
serta nilai-nilai pendidikan) tembang Campursari
b. Tembang Campursari dengan proaktif dan bertanggung jawab
c. Siswa secara individu mencoba menentukan isi dan nilai-nilai
pendidikan tembang Campursari dengan jujur dan
bertanggung jawab.
d. Siswa mengumpulkan informasi tenteng cara memahami nilai-
nilai pendidikan di dalam tembang Campursari
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa secara berkelompok menyimpulkan isi dan nilai-nilai
pendidikan tembang Campursari dengan jujur dan penuh
tanggung jawab.
b. Siswa secara berkelompok meyimpulkan tenteng cara
memahami nilai-nilai pendidikan di dalam tembang
Campursari
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang isi dan
nilai-nilai pendidikan tembang Campursari dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
Penutup a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 Menit
isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari.
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan isi dan nilai-
nilai pendidikan tembang Campursari.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan
nilai-nilai pendidikan di dalam tembang Campursari dari
bebagai sumber.

Pertemuan- 2
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan
bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi isi dan
nilai-nilai pendidikan tembang Campursari yang sudah
didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis
Pendahuluan
dan cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Inti Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati dan tembang
Campursaridari berbagai media dengan bertanggung jawab
b. Siswa memperhatikan bagaimana menginterprestasi (isi,
struktur, mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan)
tembang Campursari dari berbagai media dengan bertanggung
jawab

Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang menginterpretasi
tembang Campursari dari berbagai media dengan jujur dan
bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari kelompok
satu ke kelompok yang lain tentang menginterpretasi tembang
Campursari dari berbagai media dengan jujur dan bertanggung
jawab
b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasi tembang
Campursari dari berbagai media dengan jujur dan bertanggung
jawab
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan
interpretasi tembang Campursari dari berbagai media
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
interpretasi tembang Campursari dari berbagai media dengan
jujur dan bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
c. Tiap individu melagukan tembang Campursari
d. Siswa yang lain menanggapi
Penutup a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
interpretasi (isi, struktur, mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai
pendidikan) tembang Campursari dari berbagai media dengan
jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan
jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menangkap isi
dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas membuat analisi isi dan nilai-nilai
pendidikan yang terdapat dalm tembamg Campursari untuk
dikumpul pada pertemuan berikutnya.

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi :
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/Nilai Indikator Butir
Pertanyaan
1 Menghargai dan Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan
mensyukuri benar dalam memahami isi, struktur,
keberadaan bahasa mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-nilai
Jawa sebagai pendidikan tembang campursaribaik lisan
anugerah Tuhan maupun tulisan
YangMaha Esa Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan
sebagai sarana bahasa Jawa dalam mengekspresikan isi,
memahami struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-
informasi lisan dan nilai pendidikantembang campursaribaik
tulis. lisan maupun tulis.

2. Penilaian Sikap
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi :
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir
Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan
mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun
pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak
lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain
dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
jawab kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran
tembang campursari
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari
sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua
orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran

3. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri


Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan


teman satu kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur
yang mendukung tugas
5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran
4. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik
Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ semester : XI/ 1

Topik : memahami isi, struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-nilai


pendidikan tembang campursari

Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur,


disiplin,tanggung jawab, dan proaktif

1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran


2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No. Perilaku Dilakukan/muncul
Ya Tidak
1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
3. Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber
rujukan
5. Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan
selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau
pembelajaran
5. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
No Hari,tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak Lanjut
1.
2.

6. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Merumuskan pengertian atau hakikat tembang campursari
2 Mendeskripsikan strukur tembang campursari
3 Menjelaskan kaidah kebahasaan tembang campursari

7. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b. Bentuk instrumen :Produk
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang
terdapat dalam tembang campursari.
2 Mendeskripsikan makna bagian-bagian tembang
campursari
3 Mendeskripsikan isi tembang campursari dalam bentuk
paragraf yang padu dengan memperhatikan ejaan, pilihan
kata, dan kalimat efektif.
Mengetahui , Jombang , 12 Juli 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa

HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd


LAMPIRAN 1: Bahan Ajar
Tembang campursari
A. Pemahaman Tembang campursari
1. Hakikat Tembang campursari
Tembang campursari adalah teks yang merupakan jabaran tentang suatu objek dari hasil
pengamatan. Teks ini memiliki struktur yang terdiri atas suatu pernyataan umum yang
dijabarkan melalui penjelasan aspek yang dilaporkan-aspek yang dilaporkan.

Cermatilah tembang campursari berikut ini!

KAWRUH BAB CAMPURSARI

Gb. 4: Swarawati ingkang nembe nembang Campursari

Campursari inggih punika jinising lelagon Jawa. Campursari tegesipun lelagon Jawa ingkang
ngemot pinten-pinten aspek seni (salebeting lelagon pepak sanget). Katitik saking lagu ingkang asring
dipunangge campursari saged wujud: lagu dolanan, langgam, gendhing sekar, sekar gendhing,
tembang campursari, saha sapanunggalanipun. Tokoh campursari ingkang kondhang inggih punika
Manthous saking Gunungkidul. Salajengipun tuwuh penyanyi-penyanyi campursari sanes kadosta:
Sunyahni, Didi Kempot, saha sapanunggalanipun. Katitik saking instrumen ingkang dipunangge
ngiringi, wujud gamelan tradhisional Jawa saha instrumen musik nasional. Kekalihipun dipunangge
sesarengan kanthi trep, ngantos sekeca dipunmirengaken Gabungan instrumen kasebut dipunangkah
supados pinanggih harmoni seni campursari. Instrumen campursari ingkang asring kaangge kadosta:
kendhang, demung, gong, rebab, piano, gitar, bass, saha drum.
Paraga ingkang nglagokaken campursari dipun wastani wiraswara utawi swarawati.
Anggenipun nglagokaken ngetutaken unining gendhing. Menawi ingkang nglagokaken tiyang kalih
kakung saha putri, saged gentosan. Ingkang putri bawa saha ingkang kakung nglagokaken, dene
wiyaganipun (ingkang nabuh instrumen) saged nyenggaki. Anggonipun nglagokaken bebas
(merdeka), kalih larik kendel, lajeng dipunselingi gineman boten menapa-menapa. Lelagon
campursari mekaten ingkang baken remen, gumyak, saha nges swasananipun. Biasanipun campursari
asring kangge nglelipur ing acara menapa kemawon, kadosta pengetan 17 Agustus, supitan,
tasyakuran, mantenan, saha sapanunggalanipun. Campursari ugi asring dipunangge lelagon dening
pelawak, pendhagel, gara-gara ing wayang kulit, limbukan saha dhagelan, kethoprak, saha sanes-
sanesipun.
Ingkang kalebet wujuding lelagon campursari:
1. Lagu Campursari: Gethuk, Tamba Ati, Nonong, Randha Kempling, Hewes-hewes, Cucak Rawa,
mBah Dhukun.
2. Sekar Gendhing Campursari: Pangkur Tanjung Gunung,Asmarandana, Kinanthi Sandhung, Mijil
Kethoprak.
3. Gendhing Sekar Campursari: Randhu Kentir, Ayun-ayun, Puspawarna, Puspagiwang, Ibu
Pertiwi.
4. Langgam Campursari: Caping Gunung, Setya Tuhu, Wuyung, Yen ing Tawang, Dadi Ati,
Nyidham Sari.
5. Lelagon Dolanan Campursari: Lir-ilir, Kupu Kuwi, Menthog-menthog, Buta-buta Galak,
Dhayohe Teka.
(saking : http://www.ki-demang.com)
Lelagon menika kasekarna kanthi sae!

Lelagon “AJA DIPLEROKI” Lrs. Pelog Pt. Nem


. ! ! j!@ j!6 5 xj6x@ !
Mas mas mas a- ja di- ple- rok- i
. # # j## j@! 6 jx!x6 5
mas mas mas a- ja-di- po- yok- i
. 1 1 j56 j56 ! jx!x@ 5
Ka- rep- ku nja- luk di- e- sem- i
. j!@ j!6 j56 j53 2 j.1 2
tingkah laku- mu ku- du nger-ti ca- ra
. j23 j21 j21 j23 j12 j1y t
a-ja diting-gal ka- priba- den ka- timur- an
. 1 1 1 1 4 j56 5
meng-ko gek ke- ri ing ja- man
j.! 6 j54 5 j.6 3 j23 1
bok- ya sing e- ling e- ling bab a- pa
j.! 6 j54 j51 j11 jy1 j23 1
i- ku bu-da- ya pan- cene bener kandha- mu

ket: ingkang kacetak miring menika kangge vokal (wiraswara) kakung.

Lelagon“PRAHU LAYAR” Lrs.Pl.Pt.Nem


... j5 5 j5 5 j5 5 j! 6 5
Yokan- ca nèng gisik gembi- ra
. j.k5 6 j5 3 2 5 j.k3 5 j3 2 1
a- lé- rablé- rab ba- nyu-ningse-ga- ra
... j5 5 j5 5 j5 5 j! 6 5
anggli- yaknum-pak pra- hula- yar
. j.k5 6 j5 3 2 5 j.k3 5 j3 2 1
ingdi- naMing-gu kèh pari- wi-sa- ta
.. 7 !j@# 5 j6! !
a lon prau- néwisné-ngah
.jx!x@ jx!x@ jx!x@ 5 !j@# @
byak byuk byak ba- nyu bi-ne- lah
j.#j@# j@# @ ! j!! j@7 !
o- raje- muje - mu ka- romè-semnggu-yu
. !j@7 !j@7 ! j@7 !
ngi- lang-a- ké ra-sa lung-krah le- su
. ! j!! j55j.4 5 j64 5
a- dhik nja-wilmas je- bul wisso- ré
. j.k56 j53 2 5 j3 5 j32 1
witing kala- pa ka- tonnga- wé-a- wé
. 2 j31 2 j3 1 2 j31 2
pra- yoga- né be-cik ba- liwa- é
6 j6 6 j56 !j@# j!5 j64 g5
dé- nésé- suk é- suk tuman- dangnyam-butga- wé

Kawaosa kanthi nyekaraken sesarengan (manembrama) cakepan gerongan ing ngandhap


menika!

KUSUMANING ATI LINGSIR WENGI Caping Gunung


Dening : Didi Kempot Dening : Didi Kempot Dening: Gesang

Kusumaning ati
Dhek jaman berjuang
Dhuh wong ayu kang tak Lingir wengi
Njur kelingan anak lanang
anti-anti Sepi durung bisa nendra
Mbiyen tak openi
Mung tekamu bisa gawe Kagodha mring wewayangan
Ning saiki ana ngendi
Tentrem neng atiku ngreridu ati
Jarene wis menang
Biyen nate janji
Keturutan sing digadhang
Tak ugemi ora bakal lali Kawitane mung sembrana njur
Mbiyen ninggal janji
Tur kelingan jeroning ati kulina
Ning saiki apa lali
Sak bedhahing bumi Ra ngira yen bakal nuwuhke
Neng nggunung
tresna
Tak cadhongi sega jagung
Kadhung kaya ngene
Yen mendhung
Sak iki piye karepe Nanging dhuh tibane
Tak silihi caping nggunung
Malah mirangake Aku dhewe kang newahi
Sokur bisa nyawang
Nandhang branta kadhung lara
Nggunung desa dadi reja
Manis pambukane Sambat-sambat sapa
dene ora ilang
Kok pahit tiba mburine
Nggone padha lara lapa
Malah ngangelake Rina wengi sing tak puji aja lali
Janjine muga bisa tak ugemi
Amung pamujiku
Muga-muga ra ana rubeda

Sak pungkure
Nggonmu lunga
Ora kandha-kandha

2. Struktur Tembang campursari


Setelah kalian mengetahui pengertian dari tembang campursari, kita akan belajar
merumuskan sturktur dari tembang campursari. Tembang campursari memiliki struktur
Pernyataan umum>aspek yang dilaporkan>aspek yang dilaporkan.
a. Pernyataan umum.Bagian ini berisikan pernyataan yang pokok atau umum yang akan
disampaikan
Contoh : . Campursari tegesipun lelagon Jawa ingkang ngemot pinten-pinten aspek
seni (salebeting lelagon pepak sanget). Katitik saking lagu ingkang asring
dipunangge campursari saged wujud: lagu dolanan, langgam, gendhing sekar,
sekar gendhing, tembang campursari, saha sapanunggalanipun.
b. Aspek yang dilaporkan. Bagian ini merupankan rincian dari pernyataan umum.
Contoh:Ingkang kalebet wujuding lelagon campursari:
1. Lagu Campursari: Gethuk, Tamba Ati, Nonong, Randha Kempling, Hewes-
hewes, Cucak Rawa, mBah Dhukun.
2. Sekar Gendhing Campursari: Pangkur Tanjung Gunung,Asmarandana, Kinanthi
Sandhung, Mijil Kethoprak.
3. Gendhing Sekar Campursari: Randhu Kentir, Ayun-ayun, Puspawarna,
Puspagiwang, Ibu Pertiwi.
4. Langgam Campursari: Caping Gunung, Setya Tuhu, Wuyung, Yen ing Tawang,
Dadi Ati, Nyidham Sari.
5. Lelagon Dolanan Campursari: Lir-ilir, Kupu Kuwi, Menthog-menthog, Buta-
buta Galak, Dhayohe Teka
Deskripsi struktur teks Tembang campursari dapat ditabelkan sebagai berikut.
NO. STRUKTUR TEKS BARIS / BAIT
1 Pernyataan umum Bait 1 baris pertama
2 Aspek yang Bait 2 baris selanjutnya
dilaporkan

A. Menangkap Makna Tembang campursari


Setelah kalian sudah bisa memahami tembang campursari. Pada pembelajaran kali ini
kalian akan belajar memaknai nilai pendidikan tembang campursari. Cermatilah sekali lagi
teks tembang campursari
Caping Gunung
Dening : Gesang

Dhek jaman berjuang


Njur kelingan anak lanang
Mbiyen tak openi
Ning saiki ana ngendi
Jarene wis menang
Keturutan sing digadhang
Mbiyen ninggal janji
Ning saiki apa lali
Neng nggunung
Tak cadhongi sega jagung
Yen mendhung
Tak silihi caping nggunung
Sokur bisa nyawang
Nggunung desa dadi reja
Dene ora ilang
Nggone padha lara lapa

a. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada tembang campursari


Saat kalian membaca tembang campursari di atas ada kata-kata sulit yang kalian
temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa.Kata-
kata sulit pada teks tembang campursari sebagai berikut

No. Kata Sulit Arti/Makna


1
2
3
4
5
LAMPIRAN 2: LEMBAR KERJA (LK)

A. LK Memahami Isi, struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan


tembang campursari
LK 1 : LK Hakikat Tembang campursari
LK HakikatTembang campursari
Cermatilah teks berikut ini!
KAWRUH BAB CAMPURSARI

Gb. 4: Swarawati ingkang nembe nembang Campursari

Campursari inggih punika jinising lelagon Jawa. Campursari tegesipun lelagon Jawa ingkang
ngemot pinten-pinten aspek seni (salebeting lelagon pepak sanget). Katitik saking lagu ingkang asring
dipunangge campursari saged wujud: lagu dolanan, langgam, gendhing sekar, sekar gendhing, tembang
campursari, saha sapanunggalanipun. Tokoh campursari ingkang kondhang inggih punika Manthous
saking Gunungkidul. Salajengipun tuwuh penyanyi-penyanyi campursari sanes kadosta: Sunyahni, Didi
Kempot, saha sapanunggalanipun. Katitik saking instrumen ingkang dipunangge ngiringi, wujud
gamelan tradhisional Jawa saha instrumen musik nasional. Kekalihipun dipunangge sesarengan kanthi
trep, ngantos sekeca dipunmirengaken Gabungan instrumen kasebut dipunangkah supados pinanggih
harmoni seni campursari. Instrumen campursari ingkang asring kaangge kadosta: kendhang, demung,
gong, rebab, piano, gitar, bass, saha drum.
Paraga ingkang nglagokaken campursari dipun wastani wiraswara utawi swarawati.
Anggenipun nglagokaken ngetutaken unining gendhing. Menawi ingkang nglagokaken tiyang kalih
kakung saha putri, saged gentosan. Ingkang putri bawa saha ingkang kakung nglagokaken, dene
wiyaganipun (ingkang nabuh instrumen) saged nyenggaki. Anggonipun nglagokaken bebas (merdeka),
kalih larik kendel, lajeng dipunselingi gineman boten menapa-menapa. Lelagon campursari mekaten
ingkang baken remen, gumyak, saha nges swasananipun. Biasanipun campursari asring kangge
nglelipur ing acara menapa kemawon, kadosta pengetan 17 Agustus, supitan, tasyakuran, mantenan,
saha sapanunggalanipun. Campursari ugi asring dipunangge lelagon dening pelawak, pendhagel, gara-
gara ing wayang kulit, limbukan saha dhagelan, kethoprak, saha sanes-sanesipun.
Ingkang kalebet wujuding lelagon campursari:
6. Lagu Campursari: Gethuk, Tamba Ati, Nonong, Randha Kempling, Hewes-hewes, Cucak Rawa,
mBah Dhukun.
7. Sekar Gendhing Campursari: Pangkur Tanjung Gunung,Asmarandana, Kinanthi Sandhung, Mijil
Kethoprak.
8. Gendhing Sekar Campursari: Randhu Kentir, Ayun-ayun, Puspawarna, Puspagiwang, Ibu Pertiwi.
9. Langgam Campursari: Caping Gunung, Setya Tuhu, Wuyung, Yen ing Tawang, Dadi Ati, Nyidham
Sari.
10. Lelagon Dolanan Campursari: Lir-ilir, Kupu Kuwi, Menthog-menthog, Buta-buta Galak, Dhayohe
Teka.
(saking : http://www.ki-demang.com)
Lelagon menika kasekarna kanthi sae!

Lelagon “AJA DIPLEROKI” Lrs. Pelog Pt. Nem


. ! ! j!@ j!6 5 xj6x@ !
Mas mas mas a- ja di- ple- rok- i
. # # j## j@! 6 jx!x6 5
mas mas mas a- ja-di- po- yok- i
. 1 1 j56 j56 ! jx!x@ 5
Ka- rep- ku nja- luk di- e- sem- i
. j!@ j!6 j56 j53 2 j.1 2
tingkah laku- mu ku- du nger-ti ca- ra
. j23 j21 j21 j23 j12 j1y t
a-ja diting-gal ka- priba- den ka- timur- an
. 1 1 1 1 4 j56 5
meng-ko gek ke- ri ing ja- man
j.! 6 j54 5 j.6 3 j23 1
bok- ya sing e- ling e- ling bab a- pa
j.! 6 j54 j51 j11 jy1 j23 1
i- ku bu-da- ya pan- cene bener kandha- mu

ket: ingkang kacetak miring menika kangge vokal (wiraswara) kakung.

Lelagon“PRAHU LAYAR” Lrs.Pl.Pt.Nem


... j5 5 j5 5 j5 5 j! 6 5
Yokan- ca nèng gisik gembi- ra
. j.k5 6 j5 3 2 5 j.k3 5 j3 2 1
a- lé- rablé- rab ba- nyu-ningse-ga- ra
... j5 5 j5 5 j5 5 j! 6 5
anggli- yaknum-pak pra- hula- yar
. j.k5 6 j5 3 2 5 j.k3 5 j3 2 1
ingdi- naMing-gu kèh pari- wi-sa- ta
.. 7 !j@# 5 j6! !
a lon prau- néwisné-ngah
.jx!x@ jx!x@ jx!x@ 5 !j@# @
byak byuk byak ba- nyu bi-ne- lah
j.#j@# j@# @ ! j!! j@7 !
o- raje- muje - mu ka- romè-semnggu-yu
. !j@7 !j@7 ! j@7 !
ngi- lang-a- ké ra-sa lung-krah le- su
. ! j!! j55j.4 5 j64 5
a- dhik nja-wilmas je- bul wisso- ré
. j.k56 j53 2 5 j3 5 j32 1
witing kala- pa ka- tonnga- wé-a- wé
. 2 j31 2 j3 1 2 j31 2
pra- yoga- né be-cik ba- liwa- é
6 j6 6 j56 !j@# j!5 j64 g5
dé- nésé- suk é- suk tuman- dangnyam-butga- wé

LK 2 : LK Struktur Tembang campursari


Deskripsikan struktur teksTembang campursaridengan data yang mendukung!
NO STRUKTUR TEKS Baris/ Bait
1 Pernyataan ………………………………………………………..
umum/klasifikasi

2 Data yang dilaporkan ………………………………………………………..

3 Data yang dilaporkan ………………………………………………………..

LK 3 : LK Kebahasaan Tembang campursari


Deskripsikan kaidahkebahasaan teks eksposisi dengan data yang mendukung (kalimat atau
bagian paragraf)!
NO KEBAHASAAN PARAGRAF/KALIMAT
1 Ejaan yang digunakan ………………………………………………………..

2 Penggunaan kata ………………………………………………………..

3 Penerapan unggah- ………………………………………………………..


ungguh basa jawa

B. LK Menangkap Makna Tembang campursari


Cermatilah sekali lagi tembang campursaridibawah ini!
Caping Gunung
Dening : Gesang

Dhek jaman berjuang


Njur kelingan anak lanang
Mbiyen tak openi
Ning saiki ana ngendi
Jarene wis menang
Keturutan sing digadhang
Mbiyen ninggal janji
Ning saiki apa lali
Neng nggunung
Tak cadhongi sega jagung
Yen mendhung
Tak silihi caping nggunung
Sokur bisa nyawang
Nggunung desa dadi reja
Dene ora ilang
Nggone padha lara lapa

LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit


Interpretasilah kata-kata yang sulit pada tembang campursaridi atas!
No Kata Sulit Arti
1 ………………………… ………………………………………………………..

2 ………………………… ………………………………………………………..

3 ………………………… ………………………………………………………..

4 ………………………… ………………………………………………………..

LK2 : Menemukan Makna Bagian Tembang campursari


Temukan makna pada bagian tembang campursari (pernyataan pendapat, argumen,
dan penegasan pendapat)!
No Tembang Campursari Interprestasi Makna
1 Caping Gunung …………………………………………
Dening : Gesang ……………..
Dhek jaman berjuang
Njur kelingan anak lanang
Mbiyen tak openi
Ning saiki ana ngendi
Jarene wis menang
Keturutan sing digadhang
Mbiyen ninggal janji
Ning saiki apa lali
Neng nggunung
Tak cadhongi sega jagung
Yen mendhung
Tak silihi caping nggunung
Sokur bisa nyawang
Nggunung desa dadi reja
Dene ora ilang
Nggone padha lara lapa

2 KUSUMANING ATI …………………………………………


Dening : Didi Kempo ……………..

Kusumaning ati
Dhuh wong ayu kang tak anti-anti
Mung tekamu bisa gawe
Tentrem neng atiku
Biyen nate janji
Tak ugemi ora bakal lali
Tur kelingan jeroning ati
Sak bedhahing bumi

Kadhung kaya ngene


Sak iki piye karepe
Malah mirangake

Manis pambukane
Kok pahit tiba mburine
Malah ngangelake

Amung pamujiku
Muga-muga ra ana rubeda

Sak pungkure
Nggonmu lunga
Ora kandha-kandha

3 LINGSIR WENGI …………………………………………


Dening : Didi Kemp ……………..
Lingir wengi
Sepi durung bisa nendra
Kagodha mring wewayangan ngreridu ati

Kawitane mung sembrana njur kulina


Ra ngira yen bakal nuwuhke tresna

Nanging dhuh tibane


Aku dhewe kang newahi
Nandhang branta kadhung lara
Sambat-sambat sapa

Rina wengi sing tak puji aja lali


Janjine muga bisa tak ugemi

Simpulan:.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
..............................

LK 3 : Menginterpretasi ( isi, struktur, diksi dan nilai-nilai pendidikan serta wicara,


wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang Campursari) Makna
Setelah menginterprestasikan makna, kemudia parafrasekan dengan memperhatikan ejaan,
pilihan kata, kalimat efektif, dll.!

CAPING GUNUNG

.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................

LAMPIRAN 3: INSTRUMEN PENILAIAN


1. Sikap Spiritual
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
d. Teknik Penilaian : Observasi
e. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
f. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir
Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada
kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan
pesan, menyusun pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap
diri dan pihak lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai
dengan waktu yang dialokasikan dalam
pembelajaran

Berprilaku tidak mengganggu siswa atau


kelompok lain dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
jawab kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran tembang campursari
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan
baik dari sudut pandang bahasa maupun tata
perilakunya ke semua orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran

2. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri


Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan


teman satu kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur
yang mendukung tugas
5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

3. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik


Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ semester :
Topik : memahami isi, struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-nilai
pendidikan tembang campursari
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur,
disiplin,tanggung jawab, dan proaktif

1.Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran


2.Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
3.Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No. Perilaku Dilakukan/muncul
Ya Tidak
1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
3. melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber
rujukan
5. Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan
selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau
pembelajaran

a. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :

No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak


Lanjut
1.
2.
2. PENGETAHUAN
TES URAIAN
Petunjuk
1. Baca secara cermat tembang campursari berikut!
Caping Gunung
Dening : Gesang

Dhek jaman berjuang


Njur kelingan anak lanang
Mbiyen tak openi
Ning saiki ana ngendi
Jarene wis menang
Keturutan sing digadhang
Mbiyen ninggal janji
Ning saiki apa lali
Neng nggunung
Tak cadhongi sega jagung
Yen mendhung
Tak silihi caping nggunung
Sokur bisa nyawang
Nggunung desa dadi reja
Dene ora ilang
Nggone padha lara lapa

2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut!


a. Berdasarkan tembang campursari yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan
berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang tembang campursari!
1.Menapa ingkang kawastanan kesenian campursari menika?
.............................................................................................................................................
.................................................................................................................................
2. Menapa kemawon wujudipun lagu campursari menika?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................................
3. Kaandharna tegesipun wiraswara saha wiraswati!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
4. Instrumen menapa kémawon ingkang asring kagemingcampursari?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................................
5. Kawastanan menapa paraga ingkang nyekaraken lagu campursari menika?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
6. Campursari menika asring kageming acara menapa kémawon?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
7. Kadospundi raosing manah sasampunipun mirengaken lagu campursari?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
8. Kasebatna tokoh-tokoh penyanyi campursari ingkang kondhang!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
9. Kaandharna piwulang menapa kémawon ingkang kamot ing lelagon“Ajadipléroki”!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
10.Kasebatna lagu campursari menapa kémawon ingkang asring kapireng!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

b. Berdasarkan tembang campursari yang diberikan,jelaskan tentang nilai pendidikan yang


terdapat di dalam tembang Caping Gunung tersebut!
c. Berdasarkan tembang campursari, deskripsikan tentangstruktur kebahasaan yang terdapat di
dalam tembang Caping Gunung tersebut!

Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Tembang campursari


No. Aspek dan Kriteria Skor
a. 1. Menapaingkang kawastanankeseniancampursarimenika? 1
2. Menapakemawonwujudipunlagucampursarimenika? 1
3. Kaandharnategesipunwiraswarasahawiraswati! 1
4. Instrumenmenapakémawoningkangasring kagemingcampursari? 1
5. Kawastananmenapa paragaingkangnyekarakenlagucampursarimenika? 2
6. Campursarimenikaasring kagemingacaramenapakémawon? 1
7. Kadospundiraosingmanahsasampunipunmirengakenlagucampursari? 2
8. Kasebatnatokoh-tokohpenyanyicampursariingkang kondhang! 1
9. Kaandharnapiwulangmenapakémawoningkangkamot
inglelagon“Ajadipléroki”!
10. Kasebatnalagucampursarimenapakémawoningkangasring kapireng!
Total Skor 10
No. Aspek dan Kriteria Skor
1. Nilai Pendidikan
1. Nilai Pendidikan tembang campursari (tesis, argumentasi, dan penegasan 4
ulang) dan data yang mendukung sangat lengkap
2. Nilai Pendidikan tembang campursari (tesis, argumentasi, dan penegasan 3
ulang) dan data yang mendukung lengkap
3. Nilai Pendidikan tembang campursari (tesis, argumentasi, dan penegasan 2
ulang) dengan data yang mendukung kurang lengkap
4. Nilai Pendidikan tembang campursari (tesis, argumentasi, dan penegasan
ulang) dengan data yang mendukung tidak lengkap 1
Total Skor 12
No. Aspek dan Kriteria Skor
2. Struktur Kebahasaan
1. Pendeskripsian ejaan, penggunaan bahasa dan penggunaan unggah-ungguh 4
basa dan data mendukung atau sangat sesuai
2. Pendeskripsian ejaan, penggunaan bahasa dan penggunaan unggah-ungguh 3
basa dan data mendukung atausesuai
3. Pendeskripsian ejaan, penggunaan bahasa dan penggunaan unggah-ungguh 2
basa dan data mendukung atau kurang sesuai
4. Pendeskripsian ejaan, penggunaan bahasa dan penggunaan unggah-ungguh 1
basa dan data tidak mendukung atau tidak sesuai
Total Skor 12

KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN


Soal Paragraf/Kalimat

1 Campursari yaiku jinising lelagon Jawa. Campursari tegesé lelagon Jawa


kang ngemot pirang- pirang aspek seni (sajroné lelagon pepak banget
2 Katitik saka lagu kang kerep dianggo campursari bisa wujud: lagu
dolanan, langgam, gendhing sekar, sekar gendhing, tembang
campursari, lan sapanunggalané
3 Paraga kang nglagokaké campursari diarani wiraswara utawa swarawati
4 Instrumen campursari sing kerep kanggo kayata: kendhang, demung, gong,
rebab, piano, gitar, bass, lan drum
5 Wiraswara saha swarawti
6 Biasané campursari asring kanggo nglelipur ing pahargyan apa waé, kayata
pengetan 17 Agustus, supitan, tasyakuran, mantenan, lan sapanunggalané
7 Marem saha ngraos gumbira
8 Tokoh campursari sing kondhang yaiku Manthous saka Gunungkidul.
Sabanjuré tuwuh penyanyi-penyanyi campursari liya kayata:
Sunyahni, Didi Kempot, Cak Diqin, lan sapanunggalané.
9 Kedah nguri-nguri kabudayanipun piyambak
10 1. Lagu campursari: Gethuk, Tamba Ati, Nonong, Randha Kempling,
Hewes-hewes, Cucak Rawa, mBah Dhukun.
2. Sekar gendhing campursari: Pangkur Tanjung Gunung, Asmarandana,
Kinanthi Sandhung, MijilKethoprak.
3. Gendhing sekar campursari: Randhu Kèntir, Ayun-ayun, Puspawarna,
Puspagiwang, IbuPertiwi.
4. Langgam campursari: Caping Gunung, Setya Tuhu, Wuyung, Yèn ing
tawang, Dadi Ati, Nyidham Sari.
5. Lelagon dolanan campursari: Ilir-ilir, Kupu Kuwi, Ménthog-ménthog,
Buta-buta Galak, Dhayohé Teka.

b. Nilai pendidikan
Tembang Campursari Nilai Pendidikan
c. Struktur Kebahasaan
Tembang Ejaan, pengunaan bahasa,unggah-ungguh basa

3. Keterampilan
Petunjuk
Melagukan tembang Campusari denganWicara, Wirama, Wirasadan Wiraga yang tepat.
Pedoman Penskoran :

No. Aspek dan Kriteria Skor


1. Wicara
a. Pelafalan konsonan dan vokal amat baik 4
b. Pelafalan konsonan dan vokal baik 3
c. Pelafalan konsonan dan vokal cukup 2
d. Pelafalan konsonan dan vokal kurang 1
2. Wirama
a. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok sangat tepat 4
b. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok tepat 3
c. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok kurang tepat 2
d. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok tidak tepat 1
3. Wirasa
a. Penghayatan terhadap tembang sangat baik 4
b. Penghayatan terhadap tembang baik 3
c. Penghayatan terhadap tembang kurang baik 2
d. Penghayatan terhadap tembang tidak baik 1
4. Wiraga
a. Gestur dan mimik sangat sesuai dengan isi tembang 4
b. Gestur dan mimik sesuai dengan isi tembang 3
c. Gestur dan mimik kurang sesuai dengan isi tembang 2
d. Gestur dan mimik tidak sesuai dengan isi tembang 1

Perhitungan skor :

Skor = Perolehan skor


Skor Maksimal x 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP AKSARA JAWA)

Nama Sekolah : SMA BUDI UTOMO


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : XI / 3
Materi Pokok : Wacana Beraksara Jawa
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit

H. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

I. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar
keberadaan bahasa Jawa dan dalam menyampaikan hasil analisis wacana
menggunakannya sebagai sarana beraksara Jawa
komunikasi daerah dalam 1.2.3 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan
memahami, menerapkan, dan bahasa Jawa dalam mengekspresikan ajaran
menganalisis informasi lisan dan moral wacana beraksara Jawa baik lisan
tulis melalui penerapan undha- maupun tulis.
usuk bahasa Jawa.
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, Jujur
disiplin, tanggung jawab, dan 2.1.3 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan
proaktif dalam memahami, mengartikan kata sulit, menemukan pesan,
menerapkan, dan menganalisis menyusun pesan
informasi lisan dan tulis melalui 2.1.4 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam
penerapan undha-usuk bahasa perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap
Jawa. diri dan pihak lain.
Disiplin
2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau
kelompok lain dalam pembelajaran

Tanggung jawab
2.2.9 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran Wacana Beraksara Jawa
2.2.10 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas
dengan data atau informasi yang dapat dipercaya
pada kegiatan pembelajaran Wacana Beraksara
Jawa
Proaktif
2.2.11 Berperilaku giat berusaha dapat
mengumpulakan informasi
2.2.12 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran
3.3. Memahami pesan moral dari Pertemuan 1
wacana beraksara Jawa 3.3.1 Menyebutkan pedoman penulisan aksara Jawa
3.3.2 Membaca wacana beraksara jawa
3.3.3 Mengalihaksarakan wacana beraksara Jawa
Pertemuan 2 dan 3
3.3.4 Membaca wacana beraksara Jawa
3.3.5 Menguraikan isi wacana beraksara Jawa
3.3.6 Mengidentifikasi pesan moral dari wacana
beraksara Jawa
4.3. Menanggapi pesan moral dari Pertemuan 4
wacana beraksara Jawa 4.3.1 Membacakan hasil identifikasi pesan moral
wacana beraksara Jawa
4.3.2 Menanggapi pembacaan hasil identifikasi
pesan moral wacana beraksara Jawa
4.3.3 Mendiskusikan kesesuaian ajaran moral
dengan keadaan zaman sekarang
4.3.4 Menyimpulkan ajaran moral dari wacana
beraksara Jawa

J. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
5. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
6. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa mampu mencermati pedoman penulisan
aksara Jawa dan memaparkan kembali
7. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu membacakan wacana beraksara
Jawa.
8. Selama dan setelah membacakan wacana beraksara Jawa, siswa mampu
mengidentifikasi pesan moral yang terkandung dalam wacana beraksara Jawa.

Pertemuan 2 dan 3
5. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
6. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu membacakan wacana beraksara
Jawa.
7. Selama dan setelah proses pembelajaran membaca wacana beraksara Jawa, siswa
mampu menguraikan isi wacana beraksara Jawa.
8. Selama dan setelah membacakan wacana beraksara Jawa, siswa mampu
mengidentifikasi pesan moral yang terkandung dalam wacana beraksara Jawa.

Pertemuan 4
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran mengidentifikasi pesan moral wacana
beraksara Jawa, siswa dapat membacakan hasil identifikasi.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran membacakan hasil identifikasi, siswa mampu
menanggapi pembacaaan hasil identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa.
4. Selama dan setelah proses pembelajaran menanggapi pembacaaan hasil identifikasi
pesan moral wacana beraksara Jawa, siswa mampu Mendiskusikan kesesuaian ajaran
moral dengan keadaan zaman sekarang
5. Selama dan setelah proses pembelajaran mendiskusikan ajaran moral siswa mampu
menyimpulkan ajaran moral dari wacana beraksara Jawa.

K. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Mengalihaksarakan wacana Beraksara Jawa
f. Pedoman penulisan aksara Jawa
g. Wacana beraksara Jawa
Pertemuan 2 dan 3
3. Mengidentifikasi Pesan moral dari wacana beraksara Jawa
d. Mencari kata-kata sukar
e. Menjawab pertanyaan
f. Mengidentifikasi ajaran moral
g. Memahami ajaran moral
Pertemuan 4
4. Menyimpulkan ajaran moral
a. Kesesuaian ajaran moral dengan keadaan zaman sekarang
b. Nilai-nilai budi perti
c. Menanggapi ajaran moral dan nilai-nilai budi pekerti

L. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan

M. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media : wallchart aksara Jawa, Flash, Power point
2. Alat dan bahan : wacana beraksara Jawa (kartu)
3. Sumber Belajar :
a. http://www.jogjatv.tv/berita/07/12/2012/upacara-gumbregi-ing-
kulonprogo#sthash.kwSdUY9M.dpuf
b. Tim.1989.Wewaton Penulise Aksara Jawa Nganggo Aksara Jawa. Surabaya: Citra
Jaya Murti.
c. Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J. B. Wolters.

N. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1

Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajarn
Waktu
e. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar.
f. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru)
berkaitan dengan materi wacana beraksara Jawa yang akan
Pendahuluan
dipelajari.
g. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai
materi pembelajaran.
h. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
Mengamati 10 menit
Siswa secara berkelompok mencermati pedoman penulisan
aksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab.
Menanya 10 menit
Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang pedoman
penulisan aksara Jawa
Mengksplorasi 15 menit
Siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang
aksara Jawa.
Inti
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa secara berkelompok membaca wacana beraksara Jawa.
b. Siswa secara berkelompok mengalihaksarakan wacana
beraksara Jawa.
Mengomunikasikan 15 menit
c. Tiap kelompok mempresentasikan hasil mengalihaksarakan
wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab
d. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
f. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 Menit
pedoman penulisan aksara Jawa.
g. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.
Penutup
h. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan penulisan aksara
Jawa.
i. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.

Pertemuan- 2
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
e. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan
bahasa yang santun
f. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi wacana
beraksara Jawa yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran
Pendahuluan sebelumnya dengan kritis dan cermat
g. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
h. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
c. Siswa secara berkelompok mengamati dan membaca wacana
beraksara Jawa dengan bertanggung jawab
Menanya 10 menit
b. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang isi dari wacana
beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari kelompok
Inti satu ke kelompok yang lain tentang isi dari wacana beraksara
Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
Siswa proaktif dalam kelompok untuk mengidentifikasi pesan
moral dari wacana beraksara Jawa.
Mengomunikasikan 15 menit
Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
indentifikasi pesan moral dalam wacana beraksara Jawa dengan
jujur dan bertanggung jawab
f. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang isi 15 menit
dari wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung
jawab
g. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan
Penutup
jujur dan tanggung jawab
h. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan dengan isi dari
wacana bereaksara Jawa.
i. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.

Pertemuan- 3
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
Pendahuluan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan
bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi hasil
identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa yang sudah
ditulis siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan
cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati pembacaan hasil
identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa.
b. Siswa secara berkelompok menanggapi pembacaan hasil
identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa.
Menanya 10 menit
Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang kesesuaian ajaran
moral dalam wacana beraksara Jawa dengan keadaan zaman
sekarang dengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai
Inti
sumber tentang kesesuaian ajaran moral dengan keadan zaman
sekarang dengan jujur dan bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan ajaran
moral dari wacana beraksara Jawa.
Mengomunikasikan 15 menit
Tiap kelompok menyampaiakan kesimpulan ajaran moral dari
wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
pesan moral dalam wacana beraksara Jawa dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
Penutup
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan pesan moral
dalam wacana beraksara Jawa

O. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi :
Lembar Observasi
Sikap Spiritual

No. Sikap/Nilai Indikator Butir


Pertanyaan
1 Menghargai dan Menggunakan bahasa Jawa dengan baik A1
mensyukuri dan benar dalam menyampaiakan hasil
keberadaan bahasa analisis wacana beraksara Jawa baik lisan
Jawa sebagai maupun tulisan
anugerah Tuhan Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan A1
Yang Maha Esa bahasa Jawa dalam mengekspresikan
sebagai sarana analisis wacana beraksara Jawa baik lisan
memahami maupun tulis.
informasi lisan dan
tulis.

2. Penilaian Sikap
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual

No. Sikap/ Indikator Butir


Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan A2
mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun
pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, A2
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak
lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan A2
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain A2
dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan A2
jawab kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran
wacana beraksara Jawa
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari A2
sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua
orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan A2
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam A2
berdiskusi dan pembelajaran

2) Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri


Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan


teman satu kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur
yang mendukung tugas
5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

3) Penilaian kompetensi Sikap Antar peserta Didik


Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ semester :
Topik : memahami pesan moral pada wacana beraksara Jawa
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur,
disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif

4. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran


5. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
6. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No. Perilaku Dilakukan/munc


ul
Ya Tidak
1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
3. melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber
rujukan
5. Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan
selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau
pembelajaran

4) Jurnal

Jurnal Penilaian

Nama:
Kelas :

No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak


Lanjut
1.

2.

1. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Memaparkan pedoman penulisan aksara Jawa B1
2 Mengidentifikasi pesan moral dari wacana beraksara Jawa B2
3 Menyimpulkan pesan moral dari wacana beraksara Jawa B3

2. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b. Bentuk instrumen :Produk
c. Kisi-kisi

No. Indikator Butir Soal


1 Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang
terdapat dalam wacana beraksara Jawa.
2 Mendeskripsikan makna bagian-bagian wacana beraksara
Jawa
3 Mendeskripsikan isi Wacana beraksara Jawa dalam bentuk
paragraf yang padu dengan memperhatikan ejaan, pilihan
kata, dan kalimat efektif.

Mengetahui , Jombang , 12 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa

HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd


LAMPIRAN 1: Bahan Ajar
Wacana beraksara Jawa

C. Pemahaman Wacana beraksara Jawa

Hakikat Wacana beraksara Jawa

A = ha n = na c = ca r = ra k = ka

F = da t = ta s = sa w = wa l = la

P = pa d = dha j = ja y = ya v = nya

M = ma g = ga b = ba q = tha z = nga

1. Pasangan
H = ha N = na C = ca R = ra K = ka

F = da T = ta S = sa W = wa L = la

P = pa D = dha J = ja Y = ya V = nya
M = ma G = ga B = ba Q = tha Z = nga

2. Aksara Murda
! = Na @ = Ka # = Ta $ = Sa

% ^ & *
= Pa = Nya = Ga = Ba

3. Aksara Rekan
k+ = Kha f+ = Dza p+ = Fa/Va j+ = Za g+ = Gha

4. Aksara Swara
A =A I =I E =E O =O U =U

5. Angka Jawa
1 =1 2 =2 3 =3 4 =4 5 =5

6 =6 7 =7 8 =8 9 =9 0 =0

6. Sandhangan

a. Sandhangan swara

...u =
(suku) ...i I (wulu) ...e e (pepet) [.. e (taling) [ ..o o
(taling-
u tarung)

* mligi kangge la kapepet (le) , saha ra kapepet (re ) boten wonten,


awit sampun wonten aksranipun piyambak la pepet : 2 (le), dene ra pepet = x (re)

b. Sandhangan wyanjana
sesulihe
...] sesulihe ....} ......- sesulihe
= ...r... = ....re cakara lan = ...y...
panjingan ra panjingan ya
pepet

c. Sandhangan panyigeg wanda


......h = ....h (wignyan) ...../ = .....r (layar) ......= = ...ng cecak
d. Sandhangan pangkon (paten) = .......\

e. Pratandha sanes

? (adeg-adeg)
= kangge miwiti , (pada
= koma . (pada
= titik
ukara / alenia. lingsa) lungsi)

*menawi wonten pangkon (.......\ ) kawimbuhan pada lingsa (, ) ingkang wujudipun

(......\ , ) menika dados gantosipun pada lungsi (titik).

f. Lan taksih kathah pratandha sanesipun.

1. Struktur Wacana beraksara Jawa


Setelah kalian mengetahui pengertian dari Wacana beraksara Jawa, kita akan belajar
merumuskan sturktur dari Wacana beraksara Jawa. Wacana beraksara Jawa memiliki struktur
Pernyataan umum >aspek yang dilaporkan >aspek yang dilaporkan.
c. Pernyataan umum. Bagian ini berisikan pernyataan yang pokok atau umum yang akan
disampaikan
Contoh : Menapa ingkang kedhah digosaken rikala ngerat wacana nginakaken aksara
Jawa
d. Aspek yang dilaporkan. Bagian ini merupankan rincian dari pernyataan umum.
Contoh: Ingkang kedhah dipun gatosaken rikala nyerat wacana ingkang ngginakaken
aksara Jawa inggih menika paugeran penyeratan aksara Jawa
Deskripsi struktur teks Wacana beraksara Jawadapat ditabelkan sebagai berikut.
NO. STRUKTUR TEKS WACANA
1 Pernyataan umum
2 Aspek yang dilaporkan

D. Menangkap Makna Wacana beraksara Jawa


Setelah kalian sudah bisa memahami Wacana beraksara Jawa. Pada pembelajaran kali
ini kalian akan belajar memaknai Wacana beraksara Jawa. Cermatilah sekali lagi teks
Wacana beraksara Jawa

?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go.
?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go,

zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr

aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi=

bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\,

?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y

jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k=

mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g

dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni

aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g

vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky

lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ|

kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi

kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumujud

t_lpzn\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh

[fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni=

%[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g.

ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh

pinri=znKwiluj_zn.

Upacara Gumbregi Ing Kulonprogo

Kulonprogo, www.jogjatv.tv - Warga Dhusun Karang Gede, Jatimulyo, Girimulyo,


Kulonprogo, ngadani upacara Gumbregi dinten Jemuwah enjing. Ingkang beneh kaliyan
upacara adat ing papan sanes salebeting Gumbregi kajawi dipun kirab gunungan wulu
wedaling bumi, sedaya raja kaya dipun guyang lajeng dipun kalungi kupat.
Kangge nelakaken panuwun awit sih wilasa dalem Gusti ingkang hakarya jagad awit warga
pinaringan rejeki ingkang sempulur, asil panen ingkang maremaken sarta raja kaya ingkang
murakabi, dinten Jemuwah enjing puluhan warga Dhusun Karang Gede, Jatimulyo, Girimulyo
Kulonprogo, ngadani upacara adat gumbregi. Upacara punika ugi mengku ancas
kangge nyuwun pangayoman dhumateng Gusti ingkang hakarya jagad, supados raja kaya lan
tanem tuwuh tansah pinaringan kawilujengan, awit raja kaya wau sampun biyantu kadang tani
salebetipun olah tetanen. Upacara Gumbregi kapurwakan kirab tumpeng, kupat, gunungan
wulu wedaling bumi, sarta raja kaya tumuju dhateng lapangan. Sadumuginipun ing papan
ingkang kacawisaken sesepuh desa monjukaken donga kangge nyuwun kawilujengan lan
karaharjan wonten ngarsaning Pangeran. Sasampunipun dedonga, tumpeng lan kupat
kangge kembul warga. Ing kalodhangan kasebat raja kaya ugi dipun kalungi
kupat supados tansah pinaringan kawilujengan.

b. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada Wacana beraksara Jawa


Saat kalian membaca Wacana beraksara Jawa di atas ada kata-kata sulit yang kalian
temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa. Kata-
kata sulit pada teks Wacana beraksara Jawa sebagai berikut
No. Kata Sulit Arti/Makna
1
2
3
4
5

LAMPIRAN 2: LEMBAR KERJA (LK)

B. LK Memahami isi pokok wacana beraksara Jawa


LK 1 : LK Hakikat Wacana beraksara Jawa

Cermatilah teks berikut ini!

?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go.

?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go,

zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr

aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi=

bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\,
?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y

jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k=

mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g

dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni

aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g

vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky

lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ|

kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi

kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumujud

t_lpzn\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh

[fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni=

%[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g.

ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh

pinri=znKwiluj_zn.

LK 2 : LK Struktur wacana beraksara Jawa


Deskripsikan struktur teks Wacana beraksara Jawa dengan data yang mendukung!
STRUKTUR
NO PARAGRAF/KALIMAT
TEKS
1 Pernyataan ………………………………………………………..
umum/klasifikasi

2 Data yang ………………………………………………………..


dilaporkan
3 Data yang ………………………………………………………..
dilaporkan

LK 3 : LK Wacana beraksara Jawa


Deskripsikan kaidah kebahasaan teks eksposisi dengan data yang mendukung (kalimat atau
bagian paragraf)!
NO KEBAHASAAN PARAGRAF/KALIMAT
1 Akasara Jawa ………………………………………………………..

2 Pasangan ………………………………………………………..

3 Sandangan ………………………………………………………..

E. LK Menangkap Makna Wacana beraksara Jawa


Cermatilah sekali lagi Wacana beraksara Jawa dibawah ini!

?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go.

?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go,

zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr

aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi=

bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\,
?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y

jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k=

mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g

dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni

aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g

vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky

lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ|

kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi

kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumujud

t_lpzn\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh

[fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni=

%[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g.

ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh

pinri=znKwiluj_zn.

LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit


Interpretasilah kata-kata yang sulit pada Wacana beraksara Jawa di atas!

No Kata Sulit Arti


1 ………………………… ………………………………………………………..

2 ………………………… ………………………………………………………..
3 ………………………… ………………………………………………………..

4 ………………………… ………………………………………………………..

LK 2 : Menemukan isi pokok Bagian Wacana beraksara Jawa


Temukan makna pada bagian Wacana beraksara Jawa (pernyataan pendapat,
argumen, dan penegasan pendapat)!
No Paragfaf Interprestasi Makna
1 Paragraf 1 ………………………………………………………..

2 Paragraf 2 ………………………………………………………..

3 Paragraf 3 ………………………………………………………..

Simpulan:.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
..............................
LK 3 : Menginterpretasi isi pokok wacana
Setelah menginterprestasikan makna, kemudia parafrasekan dengan memperhatikan ejaan,
pilihan kata, kalimat efektif, dll.!

WACANA BERAKSARA JAWA


.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................

LAMPIRAN 3: INSTRUMEN PENILAIAN


1. Sikap Spiritual
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
g. Teknik Penilaian : Observasi
h. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
i. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir
Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada
kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan
pesan, menyusun pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap
diri dan pihak lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai
dengan waktu yang dialokasikan dalam
pembelajaran

Berprilaku tidak mengganggu siswa atau


kelompok lain dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
jawab kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran Wacana beraksara Jawa
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan
baik dari sudut pandang bahasa maupun tata
perilakunya ke semua orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran

b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri


Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan


teman satu kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur
yang mendukung tugas
5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

c. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik


Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ semester :
Topik : memahami isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan wacanamacapat serta
wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan Wacana
beraksara Jawa
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif
1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran
2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No. Perilaku Dilakukan/muncul
Ya Tidak
1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
3. melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber
rujukan
5. Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan
selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau
pembelajaran

d. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :

No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak


Lanjut
1.
2.

2. PENGETAHUAN
TES URAIAN
Petunjuk
1. Baca secara cermat Wacana beraksara Jawa berikut!

?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go.

?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go,

zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr

aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi=

bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\,
?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y

jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k=

mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g

dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni

aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g

vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky

lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ|

kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi

kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumu

judt_lpzn\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh

[fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni=

%[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g.

ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh

pinri=znKwiluj_zn.

2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut!


a. Berdasarkan Wacana beraksara Jawa yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan
berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang Wacana beraksara Jawa!
1. Menapa irah-irahan Wacana menika?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
2. Menapa wosing wacan menika?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
3. Menapa Nilai moral saking wacan!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............

a. Berdasarkan Wacana beraksara Jawa, jelaskan ajaran moral yang terdapat di dalam
wacanatersebut!
b. Berdasarkan Wacana beraksara Jawa, deskripsikan isi pokok wacana tersebut !

Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Wacana beraksara Jawa


No. Aspek dan Kriteria Skor
1. Menapa irah-irahan Wacana menika? 2
2. Menapa wosing wacan menika? 3
3. Menapa Nilai moral saking wacan! 5
Total Skor 10
No. Aspek dan Kriteria Skor
Ajaran moral
1. Ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang 4
mendukung sangat lengkap
2. Ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang 3
mendukung lengkap
3. Nilai pendidikan wacanacampursari ”Caping Gunung” (tesis, 2
argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung
kurang lengkap
1
4. Nilai pendidikan wacanacampursari ”Caping Gunung” (tesis,
argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung tidak
lengkap
Total Skor 9
No. Aspek dan Kriteria Skor
Isi Pokok Wacana
1. Pendeskripsian isi pokok wacana dan data mendukung atau sangat 4
sesuai
2. Pendeskripsian isi pokok wacana dan data mendukung atau sesuai 3
3. Pendeskripsian isi pokok wacana dan data mendukung atau kurang 2
sesuai
4. Pendeskripsian isi pokok wacana dan data mendukung atau tidak 1
sesuai
Total Skor 6

KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN


Soal Paragraf/Kalimat

1 Upacara Gumbregi Ing Kulonprogo


2 Sumangga
3 Sumangga

d. Ajaran Moral
Ajaran Moral Wacana

e. Isi Pokok wacana


Wacana Isi Pokok Wacana
3. Keterampilan
Petunjuk
Melagukan wacanamacapat dengan Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga yang tepat.
Pedoman Penskoran :

No. Aspek dan Kriteria Skor


1. Akasara
a. Pengunaan aksara sangat tepat 4
b. Pengunaan aksara tepat 3
c. Pengunaan aksara kurang tepat 2
d. Pengunaan aksara tidak tepat 1
2. Pasangan
a. Penggunaan pasangan sangat tepat 4
b. Penggunaan pasangan tepat 3
c. Penggunaan pasangan kurang tepat 2
d. Penggunaan pasangan tidak tepat 1
3. Sandangan
a. Pengunaan sandangan sangat baik 4
b. Pengunaan sandangan baik 3
c. Pengunaan sandangan kurang baik 2
d. Pengunaan sandangan tidak baik 1
4. Penggunaan Tanda Baca
c. Penggunaan Tanda Baca sangat tepat 4
d. Penggunaan Tanda Baca tepat 3
e. Penggunaan Tanda Baca kurang tepat 2
f. Penggunaan Tanda Baca tidak tepat 1

Perhitungan skor :

Skor = Perolehan skor


Skor Maksimal x 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP TEMBANG MACAPAT)

Nama Sekolah : SMA BUDI UTOMO


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : XI / 3
Materi Pokok : Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
Alokasi Waktu : 6x45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
1.2 Mensyukuri anugerah 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar
Tuhan akan keberadaan dalam memahami isi, struktur, metrum, diksi dan
bahasa Jawa dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan
menggunakannya sebagai wiraga dalam melagukan tembang macapat serta
sarana komunikasi daerah wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam
dalam memahami, melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)
menerapkan, dan baik lisan maupun tulisan
menganalisis informasi 1.2.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa
lisan dan tulis melalui Jawa dalam mengekspresikan isi, struktur, metrum,
penerapan undha-usuk diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa
bahasa Jawa. dan wiraga dalam melagukan tembang macapat serta
wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam
melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)
baik lisan maupun tulis.
2.3 Menunjukkan perilaku jujur,ujur
disiplin, tanggung jawab, dan 2.1.5 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan
proaktif dalam memahami, mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun
menerapkan, dan pesan
menganalisis informasi lisan 2.1.6 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
dan tulis melalui penerapan tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak
undha-usuk bahasa Jawa. lain.
isiplin
2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu
yang dialokasikan dalam pembelajaran
2.2.4Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok
lain dalam pembelajaran
Tanggung jawab
2.2.13 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
2.2.14 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data
atau informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan
pembelajaran Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
roaktif
2.2.15 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi
2.2.16 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran
3.4. Memahami ajaran moral dan Pertemuan 1
menganalisis struktur 3.4.1 Menjelaskan hakikat Tembang Macapat (Sinom dan
tembang macapat Sinom dan Durma)
Durma 3.4.2 Mengidentifikasi kata-kata sukar di dalam Tembang
Macapat (Sinom dan Durma)
3.4.3 Mendeskripsikan struktur teks Tembang Macapat
(Sinom dan Durma)
3.4.4 Mendeskripsikan ajaran moral Tembang Macapat
(Sinom dan Durma)
3.4.5 Menjelaskan kaidah kebahasaanTembang Macapat
(Sinom dan Durma)
4.4 Melagukan tembang macapat Pertemuan 2
Sinom dan Durma 4.4.1. Menjelaskan hakikat menginterpretasi ( isi, struktur,
metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama,
wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang
macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dan
Durma)
4.4.2. Menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan
ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan
wiraga dalam melagukan tembang macapat) (isi,
struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta
wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam
melagukan tembang macapat) teks Tembang
Macapat (Sinom dan Durma)
Pertemuan 3
4.4.3 Melagukan Tembang Macapat (Sinom dan Durma)

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami isi,
struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam
melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)
4. Setelah membaca contoh Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dan mendiskusikan,
siswa dapat menentukan isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)
hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan.

Pertemuan 2
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta
wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) isi, struktur,
metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam
melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma).
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi
( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga
dalam melagukan tembang macapat) isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta
wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan
Durma).
4. Setelah memahami Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dan mendiskusikan, siswa
dapat menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) isi, struktur, metrum,
diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan
tembang macapat (Sinom dan Durma)

Pertemuan 3
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam Melagukan teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma).
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk Melagukan teks
Tembang Macapat (Sinom dan Durma).
4. Setelah memahami Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dan mendiskusikan, siswa
dapat Melagukan teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pemahaman Teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
a. PengertianTembang Macapat (Sinom dan Durma)
b. Struktur teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
c. Kata-kata sukar teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
d. Ajaran moral Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
e. Kaidah dan metrum Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
Pertemuan 2
5. Penginterpretasian Teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
a. Hakikat menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang
Macapat (Sinom dan Durma)
b. Interpretasi (isi, struktur, metrum, diksi, sandi asma, dan ajaran moralserta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang
Macapat (Sinom dan Durma)
Pertemuan 3
6. Cara MelagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma)
a. Melagukan Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dengan memperhatikan wiraga,
wirawa, wiraswara dan wirasa
b. Mencipta Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dengan menggunkana sandi asma.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media : LCD
2. Alat dan bahan : Teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
3. Sumber Belajar :
a. LKS
b. Teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
c. Tayangan Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
d. Poerwadarminta, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters.

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajarn
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar.
b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru)
berkaitan dengan materi Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
Pendahuluan
yang akan dipelajari.
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai
materi pembelajaran.
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
Mengamati menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati teks Tembang Macapat
(Sinom dan Durma)dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab.
b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang struktur dan
metrumTembang Macapat (Sinom dan Durma) dengan
bertanggung jawab.
Inti Menanya menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang struktur dan
metrum Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai
sumber serta tentang isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran
moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam
melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)dengan
bertanggung jawab.
Mengeksplorasi menit
a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke
kelompok yang lain tentang struktur, metrum, isi, struktur,
metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa
dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan
Durma) dengan proaktif dan bertanggung jawab
b. Siswa secara individu mencoba menentukan isi, struktur,
metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa
dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan
Durma) dengan jujur dan bertanggung jawab.
c. Siswa mengumpulkan informasi tenteng cara penciptaan
Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
Mengasosiasi 15 menit
c. Siswa secara berkelompok menyimpulkan isi, struktur,
metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa
dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan
Durma)dengan jujur dan penuh tanggung jawab.
d. Siswa secara berkelompok menyimpulkan tentang cara
penciptaan Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
Mengomunikasikan 5 menit
e. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang isi,
struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama,
wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom
dan Durma) dengan jujur dan bertanggung jawab
f. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang Menit
isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang
macapat (Sinom dan Durma) berdasarkan struktur dan kaidah.
Penutup
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan isi, struktur,
metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa
dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan
Durma).
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan isi,
struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama,
wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom
dan Durma)dari bebagai sumber.

Pertemuan- 2
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi isi,
struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama,
wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom
Pendahuluan dan Durma) yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran
sebelumnya dengan kritis dan cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati teksTembang Macapat
(Sinom dan Durma)dari berbagai sumber dengan bertanggung
jawab
b. Siswa memperhatikan bagaimana menginterprestasi (isi,
struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama,
wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks
Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai sumber
dengan bertanggung jawab
Menanya menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang
Inti menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral
serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan
tembang macapat) ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran
moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam
melagukan tembang macapat)teks Tembang Macapat (Sinom
dan Durma)dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab.
Mengksplorasi 5 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari
kelompok satu ke kelompok yang lain tentang
menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral
serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan
tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dan
Durma)dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung
jawab
b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasi (isi, struktur,
metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa
dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks
Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai
sumberdengan jujur dan bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
b. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan
interpretasi teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari
berbagai acara
Mengomunikasikan 15 menit
e. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
interpretasi teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari
berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab
f. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
interpretasi (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral) teks
Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai
sumberdengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menangkap isi,
Penutup
struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama,
wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom
dan Durma).
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan
serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas mencipta teks Tembang Macapat
(Sinom dan Durma) yang akan dicara Melagukanan pada
pertemuan berikutnya.

Pertemuan- 3
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cara
Melagukanteks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) yang
Pendahuluan
sudah ditulis siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan
kritis dan cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati cara
MelagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma)dengan
tepat dengan bertanggung jawab.
b. Siswa memperhatikan bagaimana cara Melagukan Tembang
Macapat (Sinom dan Durma)dengan tepat dengan
bertanggung jawab.
Menanya menit
b. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang cara
MelagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma)dengan
tepat dengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 5 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai
sumber tentang cara MelagukanTembang Macapat (Sinom
Inti dan Durma) dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan cara
Melagukan Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dengan
tepat dengan jujur dan bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara
Melagukan Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dengan
tepat
b. Siswa proaktif untuk mencipta tembang macapat (Sinom dan
Durma) dengan menggunakan sandi asma.
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap individumelagukan Tembang Macapat (Sinom dan
Durma) dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Masing-masing individu/ kelompok secara proaktif
memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
cara MelagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma)dengan
tepat dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan
Penutup
melagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma).
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan
serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi teks Tembang
Macapat (Sinom dan Durma) yang telah cipta terkait isi,
struktur, metrum, diksi dan ajaran moral untuk di kumpul pada
pada pertemuan berikutnya.

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi :

Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/Nilai Indikator Butir
Pertanyaan
Menghargai dan enggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar
mensyukuri dalam memahami isi, struktur, metrum, diksi dan
keberadaan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan
bahasa Jawa wiraga dalam melagukan tembang macapat serta
sebagai anugerah wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam
Tuhan YangMaha melagukan tembang macapat (Sinom dan
Esa sebagai Durma)baik lisan maupun tulisan
sarana memahami Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa
informasi lisan Jawa dalam mengekspresikan isi, struktur,
dan tulis. metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan
tembang macapat serta wicara, wirama, wirasa dan
wiraga dalam melagukan tembang macapat
(Sinom dan Durma)baik lisan maupun tulis.

2. Penilaian Sikap
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir Pertanyaan
Nilai
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan
mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun
pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak
lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok
lain dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya
jawab dengan baik pada kegiatan pembelajaran tembang
macapat (Sinom dan Durma)
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari
sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke
semua orang.
proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi
dan pembelajaran
b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri
Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak

Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman


satu kelompok
Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang
mendukung tugas
Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

c. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik


Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ semester : X/ Gasal
Topik : memahami isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta
wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang
macapat serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam
melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur,
disiplin,tanggung jawab, dan proaktif

7. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran


8. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
9. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No. Perilaku Dilakukan/muncul


Ya Tidak
Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan
Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu
beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau
pembelajaran

d. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak Lanjut

2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Merumuskan pengertian atau hakikat tembang macapat (Sinom
dan Durma)
2 Mendeskripsikan strukur tembang macapat (Sinom dan
Durma)
3 Menjelaskan kaidah kebahasaan tembang macapat (Sinom dan
Durma)

3. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b. Bentuk instrumen :Produk
c. Kisi-kisi

No. Indikator Butir Soal


1 Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang
terdapat dalam tembang macapat (Sinom dan Durma).
2 Mendeskripsikan makna bagian-bagian tembang macapat
(Sinom dan Durma)
3 Mendeskripsikan isi tembang macapat (Sinom dan Durma)
dalam bentuk paragraf yang padu dengan memperhatikan
ejaan, pilihan kata, dan kalimat efektif.

Mengetahui , Jombang , 12 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa

HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd


LAMPIRAN 1: Bahan Ajar

Tembang macapat (Sinom dan Durma)

F. Pemahaman Tembang macapat (Sinom dan Durma)


2. Hakikat Tembang macapat (Sinom dan Durma)

TEMBANG MACAPAT

Tembang macapat (Sinom dan Durma) adalah teks yang merupakan jabaran tentang suatu
objek dari hasil pengamatan. Teks ini memiliki struktur yang terdiri atas suatu pernyataan
umum yang dijabarkan melalui penjelasan aspek yang dilaporkan-aspek yang dilaporkan.

Cermatilah tembang macapat (Sinom dan Durma) berikut ini!


MACAPAT
Sadurungé para siswa nyekar salah sawijining tembang macapat, beciké kudu ngerti
luwih dhisik tembang macapat iku apa, jinising tembang macapat apa waé, paugeraning
tembang macapat kuwi kepiye, kepiyé anggoné nyekar, lsp. Perlu dimangertèni yèn ing
kasusastran Jawa iku tembang bisa kapérang dadi Tembang Ageng utawa Tembang Gedhé,
Tembang Tengahan, Tembang Alit, lan Tembang Dolanan. Tembang macapat klebu jinising
Tembang Alit amarga paugeran tembangé klebu luwih prasaja tinimbang Tembang Gedhé lan
Tengahan.
Tembang macapat iku duwé konvensi (aturan) metrum yaiku anané guru gatra, guru
wilangan, lan guru lagu. Saliyané kuwi, tembang macapat ngandhut kagunan basa kayata
rerengganing basa kang bisa awujud tembung-tembung kawi, tembung-tembung éntar,
wangsalan, lan liya-liyané. Tembang macapat sapada (sebait) kedaden saka cacahing guru
gatra, guru wilangan, lan guru lagu. Guru gatra yaiku cacahing gatra/larik/baris saben sapada
tembang. Cacahing wanda (suku kata) saben sagatra kuwi diarani guru wilangan, lan
tibaning swara (huruf vokal, dudu konsonan) ing pungkasaning gatra kuwi kasebut guru
lagu. Guru lagu lan guru wilangan saben tembang macapat duwe paugeran dhéwé-dhéwé.
Jinising tembang macapat kuwi nganti saiki ana kang nyebut 9, 11, 14, 15 lan sapituruté. Ora
perlu bingung kanggo nyebutaké cacahing tembang macapat, kang penting nganggo
dhasar lan wewaton. Miturut buku Tembang Macapat (Arintaka, 1981) cacahing tembang
macapat kuwi ana 11 iji, yaiku: Mijil, Kinanthi, Sinom, Asmarandana, Dhandhanggula,
Gambuh, Maskumambang, Durma, Pangkur, Megatruh, lan Pocung.
Sajroning tembang ana sebutan laras/lrs (Pélog/Pl lan Slendro/Sl), pathet (Nem/6, Sanga/9,
lan Manyura/Myr ing laras Slendro; Lima/5, Nem/6, lan Barang/Br ing laras Pélog), pedhotan,
titi laras, lsp. Laras yaiku swara kang ajeg dhuwuré, ora owah, kasebut uga nada, sistem nada/
tonal system. Laras Slendro ateges sistem nada kang manut cendhèk-dhuwuré, interval gamelan
slendro, semono uga laras pélog. Titi laras yaiku notasi nada kang ditulis manut sistem nada
laras lan patheté. Déné pathet yaiku ukuran endhek-dhuwuring laras, minangka wates wilayah
nada.
Yen mung digrambyang, dakkira kangelan anggone ngecakaké. Apamaneh tumrap pawongan
kang babar pisan durung naté sinau larasing gamelan. Mula kareben luwih nges, yèn sinau
tembang kuwi kudu ngadhep alat gamelan, gendèr upamané. Kanthi mangkono kaajab bisa
ngepasakée laras lan patheté tembang mau.
(Sumaryono, 2)
3. Struktur Tembang macapat (Sinom dan Durma)
Setelah kalian mengetahui pengertian dari tembang macapat (Sinom dan Durma), kita
akan belajar merumuskan sturktur dari tembang macapat (Sinom dan Durma). Tembang
macapat (Sinom dan Durma) memiliki struktur Pernyataan umum>aspek yang
dilaporkan>aspek yang dilaporkan.
e. Pernyataan umum.Bagian ini berisikan pernyataan yang pokok atau umum yang akan
disampaikan
Contoh : Tembang macapat menika nggadahi paugerang ingkang baken inggih menika
guru wilangan, guru lagu, saha guru gatra
f. Aspek yang dilaporkan. Bagian ini merupankan rincian dari pernyataan umum.
Contoh:guru wilangan inggih menika cacahing wanda saben sagatra, guru lagu inggih
menika tibaning swara ing saben pungkasaning gatra, guru gatra ingggih
menika cacahing gatra saben sak pada.
Deskripsi struktur teks Tembang macapat (Sinom dan Durma)dapat ditabelkan sebagai
berikut.
NO. STRUKTUR TEKS JENIS TEMBANG
1 Pernyataan umum Pada Sinom dan Durmagatra pertama
2 Aspek yang dilaporkan Pada Sinom dan Durmagatra seterusnya

G. Menangkap Makna Tembang macapat (Sinom dan Durma)


Setelah kalian sudah bisa memahami tembang macapat (Sinom dan Durma). Pada
pembelajaran kali ini kalian akan belajar memaknai tembang macapat (Sinom dan Durma).
Cermatilah sekali lagi teks tembang macapat (Sinom dan Durma)
DURMA, Pl. Barang

3 5 6 7 7 7 7 7 6 z6c7
5 32
Si Sa- mi-jo, we-ruh pe-lem pi–rang –
pi-rang
2 3 5 5 z5c6 3 5
Ba-ngetnggo-ne ke-pi-ngin
@ # @ 7 5 6
Nga-jak kan–ca–ni-ra
6 6 6 6 z6c7 5 6
Si kun-cung me-lu u-ga
6 7 @ @ @ z@c! @ z#c@
Sa–mi-ja me–nekmakplin-thik
5 6 7 5 z3c2
E–pang -e sem-pal
2 3 5 6 7 7 z6c75
Sa–mi-ja ti-beng si–ti

SINOM GRANDEL
Pelog Barang

2 3 3 3 2 2 2 72 3 2 7 . 0
Lir bra - ta - ning REK – si wi - ra,
7 2 2 2 2 2 . 3 . 27 . 6 . 0
Mi - ca - ra reh SA - du - bu - di,
6 7 2 3 . 2 . 7 6 . 72 73 . 2 7 . 0
Mar –su - di mrih DI - pa - ning tyas,
6 7 7 7 . 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0
Me - me – nget mring PRA ta - ru - ni,
3 3 3 3 3 2 72 3 . 0
Wit jro - ning JA - man mang - kin,
5 6 6 6 . 6 . 3 . 5 6 7 . 5 . 6 53 . 2 . 0
Keh ru - be - da SU - ma - ra - wung,
6 7 2 3 . 6 7 2 72 3 . 2 7 . 0
Yen li - mut RA- si - keng tyas,
6 7 7 7 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0
Ko- rup mring reh KAR - ja si - sip,
2 3 3 3 . 5 . 6 6 6 6 3 5 6 7 . 5 . 6 53 .
2 . 0
Te – mah sir – na TA - ler –ing ti - tah u - ta - ma.

c. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada tembang macapat (Sinom dan Durma)
Saat kalian membaca tembang macapat (Sinom dan Durma) di atas ada kata-kata sulit
yang kalian temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra
Jawa.Kata-kata sulit pada teks tembang macapat (Sinom dan Durma) sebagai berikut
No. Kata Sulit Arti/Makna

LAMPIRAN 2: LEMBAR KERJA (LK)


C. LK Memahami Isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama,
wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat serta wicara, wirama, wirasa
dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)

LK 1 : LK Hakikat Tembang macapat (Sinom dan Durma)


Cermatilah teks berikut ini!
KAWRUH TEMBANG MACAPAT

Tembang/sekar inggih menika reriptan utawi dhapukaning basa mawi paugeran tartamtu
(gumathok) ingkang pamaosipun kedah dipunlagokaken nganggé kagunan swanten
(Padmosoekotjo,1960:25). Macapat menika sekar tradhisional ing tlatah Jawa. Macapat ugi
mrathah wonten ing kabudayan Bali, Madura, saha Sunda. Menawi dipuntingali saking kérata
basa, macapat menika tegesipun maca papat-papat. Maosipun sekar macapat pancèn wonten
ingkang rinakit saben sekawan wanda (sukukata). Nanging boten sedaya gatra sekar macapat
saged kawaos papat-papat. Sekar menika kinten-kinten tembé kémawon wonten ing
pungkasaning jaman Majapahit saha wiwitan walisanga nyepeng kuwasa. Nanging menika
ugidèrèng mesthi, amargi boten wonten ingkang gathuk saged mesthèkakén. Macapat kathah
dipunanggé ing sapérangan Sastra Jawa Tengahan lan Sastra Jawa Énggal. Menawi
dipunsandhingaken kaliyan Kakawin, paugeran-paugeran utawi metrum ing sekar macapat
langkung gampil. Kitab-kitab jaman Mataram Énggal, kadosdéné Wédhatama, Wulangrèh,
Serat Wirid Hidayat Jati, Kalatidha, saha sanès-sanèsipun dipunrakit nganggé sekar macapat.
Paugeran-paugeran menika wonten ing:
• Guru gatra: cacahing wilangan larik/gatra saben pada (basa Indonesia:bait).
• Guru wilangan: cacahing wilangan wanda (Indonesia: sukukata) saben gatra.
• Guru lagu: tibané swara ing pungkasaning saben gatra.
Panyekaring tembang macapat menika temtunipun kedah kaselarasaken kaliyan titi laras
(notasi), laras, saha pathetipun gamelan. Déné urut-urutanipun sekar macapat menika sami
kaliyan lampahing manungsa saking jabang bayi abang dumugi tumekaning pejah.Mungguh
urut-urutanipun sekar, kadosta mekaten:
• Maskumambang.Gambaranipun jabang bayi ingkang taksih wonten ing kandhutan
ibunipun, dèrèng kawruhan jalèr utawi èstri. Mas tegesipun dèrèng ningali kakung
utawi èstri, kumambang tegesipun gesang ngambang wontening kandhutan ibunipun.
• Mijil.tegesipun sampun miyos saha cetha kakung utawi èstri.
• Sinom.tegesipun kanoman, minangka kalodhangan ingkang paling wigati kanggenipun
tiyang anom supados saged ngangsu kawruh sakathah-kathahipun.
• Kinanthi.Saking tembung kanthi utawi tuntuning kang ateges dipuntuntun supados
saged mlampah ngambah panguripaning alam ndonya.
• Asmarandana. Ateges rasa tresna, tresna marang liyan (jalèr saha èstri saha kosok
wangsulipun) ingkang sedaya wau sampun dados kodrat Ilahi.
• Gambuh. Saking tembung jumbuh/sarujuk ingkang ateges bilih sampun jumbuh/sarujuk
lajeng dipungathukaken antawisipun kakung saha jaler ingkang sami-sami nggadahi
raos tresna wau,ing pangangkah supados sageda gesang bebrayan.
• Dhandhanggula.Nggambaraken gesangipun tiyang ingkang saweg remen,menapa
ingkang dipungayuh saged kasembadan. Kelakon gadhah sisihan/kulawarga, gadhah
putra,gesang cekap kanggé sakulawarga. Pramila menika tiyang ingkang saweg
bungah/ bombong penggalihipun, saged dipunwastani sekar dhandhanggula.
• Durma.Saking tembung darma/wèwèh. Tiyang bilih sampun rumaos kacukupan
gesangipun, banjur tuwuh raos welas asih marang kadang mitra sanèsipun ingkang
sawenandhang katresnan, pramila banjur tuwuh raos kekarepan darma/wèwèh marang
sapadha-padha. Sedaya wau dipunsengkuyung ugi saking piwulangipun agami saha
watak sosialipun manungsa.
• Pangkur. Saking tembung mungkur ingkang ateges nyingkiri hawa nepsu angkara
murka. Ingkang dipunpenggalih kekarepan tansah wèwèh marang sapadha-padha.
• Megatruh.Saking tembung megatroh utawi pegatrohipun/nyawanipun,awit sampun titi
wancinipun katimbalan marak sowan mring Sang Maha Kawasa.
• Pocung.Bilih sampun dados layon/mayit banjur dipunbungkus mori putih utawi
dipocong sadèrèngipun kasarèkaken.
Saged ugi kababar kados mekaten:
Manungsa lair ing ngalam donya medal saking guwa garba (Mijil), nalika taksih alit
kedah dipuntuntun utawi dipunkanthi (Kinanthi), bilih sampun mudha taruna (Sinom),
gadhah raos tresna utawi paring katresnan marang tiyang sanès (Asmaradana). Ingkang
saweg nandhang asmara swasananipun ketingal éndah saha manis (Dhandhanggula).
Sasampunipun mengku kulawarga kedah mangertos (Gambuh) marang prakaraning gesang.
Menawi sampun sepuh gesang bakal ngambang (Maskumambang) menggalih donya saha
akhérat. Tambah sansaya mundur (Durma) mungkuring kadonyan (Pangkur) ngadhepi
akhérat mula genturng ibadah. Sasampunipun pejah ateges pegat ruhipun (Megatruh).
Banjur dibuntel utawi dipunpocong (Pocung).

Tabel Sekar
Supados langkung gampil mbédakakén setunggal saha setunggalipun, inggih
menika guru gatra, guru wilangan saha guru lagu saking sekar-sekar wau, saged
dipuntata jroning tabel kados ing ngandhap menika:

Guru gatra, guru wilangan saha guru lagu tembang macapat

Guruwilangan
Guru GuruLagu
O Jenengé Tembang Gatra 3
askumambang 4 12i 6a 8i 8a
cung 4 12u 6a 8i 12a
ambuh 5 7u 10u 12i 8u 8o
Megatruh 5 12u 8u 8o
ijil 6 10i 6o 10e 10i 6u
nanthi 6 8u 8a 8a
smaradana 7 8a /o 8a 7a 8u
urma 7 12a 6a 7a 5a
ngkur 7 8a 11i 8u 7a 12u 8a
10. nom 9 8a 8a 8u 8i 12a
11. handhanggula 10 10i 10a 8e 7u 7a 8a 12i
(karangkumsaking pinten-pinten sumber)
Kawangsulana pitakenan ing ngandhapmenikamawibasa Jawa krama!
1.Menapaingkangdipunwastanitembangmenika?
.........................................................................................................................................
.....
2.Kaandharnamenapaingkangdipunwastanitembangmacapat menika?
.........................................................................................................................................
.....
3.Kasebatna paugeraning tembangmacapat!
.........................................................................................................................................
.....
4.Kaandharnamenapaingkangdipunwastanigurugatra?
.........................................................................................................................................
.....
5.Menapaingkangdipunwastaniguruwilanganmenika?
.........................................................................................................................................
.....
6.Menapaingkangdipunwastanigurulagumenika
.........................................................................................................................................
.....
7.Kasebatnajinising tembangmacapat!
.........................................................................................................................................
.....
8.Kadospundipanyekaring tembangmacapat menika?
.........................................................................................................................................
.....

LK 2 : LK Struktur Tembang macapat (Sinom dan Durma)


Deskripsikan struktur teksTembang macapat (Sinom dan Durma)dengan data yang
mendukung!
NO STRUKTUR TEKS PARAGRAF/KALIMAT
1 Pernyataan ………………………………………………………..
umum/klasifikasi
2 Data yang dilaporkan………………………………………………………..

3 Data yang dilaporkan ………………………………………………………..

LK 3 : LK Metrum Tembang macapat (Sinom dan Durma)


Deskripsikan kaidahkebahasaan teks eksposisi dengan data yang mendukung (kalimat atau
bagian paragraf)!

NO KEBAHASAAN PARAGRAF/KALIMAT
1 Guru Wilangan ………………………………………………………..

2 Guru Lagu ………………………………………………………..

3 Guru Gatra ………………………………………………………..

H. LK Menangkap Makna Tembang macapat (Sinom dan Durma)


Cermatilah sekali lagi tembang macapat (Sinom dan Durma)dibawah ini!

SINOM GRANDEL
Pelog Barang
2 3 3 3 2 2 2 72 3 2 7 . 0
Lir bra - ta - ning REK – si wi - ra,
7 2 2 2 2 2 . 3 . 27 . 6 . 0
Mi - ca - ra reh SA - du - bu - di,
6 7 2 3 . 2 . 7 6 . 72 73 . 2 7 . 0
Mar –su - di mrih DI - pa - ning tyas,
6 7 7 7 . 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0
Me - me – nget mring PRA ta - ru - ni,
3 3 3 3 3 2 72 3 . 0
Wit jro - ning JA - man mang - kin,
5 6 6 6 . 6 . 3 . 5 6 7 . 5 . 6 53 . 2 . 0
Keh ru - be - da SU - ma - ra - wung,
6 7 2 3 . 6 7 2 72 3 . 2 7 . 0
Yen li - mut RA- si - keng tyas,
6 7 7 7 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0
Ko- rup mring reh KAR - ja si - sip,
2 3 3 3 . 5 . 6 6 6 6 3 5 6 7 . 5 . 6 53 . 2 . 0
Te – mah sir – na TA - ler –ing ti - tah u - ta - ma.

LK 1 : Menangkap Makna kata Sulit


Interpretasilah kata-kata yang sulit pada tembang macapat (Sinom dan Durma)di atas!
No Kata Sulit Arti
………………………… ………………………………………………………..

…………………………
………………………………………………………..

…………………………
………………………………………………………..

…………………………
………………………………………………………..

LK2 : Menemukan Makna Bagian Tembang macapat (Sinom dan Durma)


Temukan makna pada bagian tembang macapat (Sinom dan Durma) (pernyataan
pendapat, argumen, dan penegasan pendapat)!
No Jenis Tembang Interprestasi Makna
1 Durma ………………………………………………………..

2 Gambuh ………………………………………………………..
Simpulan:.............................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
LK 3 : Menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) Makna
Setelah menginterprestasikan makna, kemudian parafrasekan dengan memperhatikan
ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.!
Sinom, Durma
.........................................................................................................................
.........................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................

LAMPIRAN 3: INSTRUMEN PENILAIAN


1. Sikap Spiritual
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir
Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan
mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,
dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu
yang dialokasikan dalam pembelajaran
Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain
dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan
jawab baik pada kegiatan pembelajaran tembang macapat (Sinom
dan Durma)
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut
pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.

proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi


dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan
pembelajaran

e. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri


Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak

Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman


satu kelompok
Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang
mendukung tugas
Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

f. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik


Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ semester :
Topik : memahami isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat serta
wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat
(Sinom dan Durma)
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur,
disiplin,tanggung jawab, dan proaktif

1.Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran


2.Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
3.Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No. Perilaku Dilakukan/muncul
Ya Tidak
Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan
Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu
beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau
pembelajaran

g. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :

No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak Lanjut

2. PENGETAHUAN
TES URAIAN
Petunjuk
2. Baca secara cermat tembang macapat (Sinom dan Durma) berikut!
3. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut!
b. Berdasarkan tembang macapat (Sinom dan Durma) yang diberikan, jawablah
pertanyaan- pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang tembang
macapat (Sinom dan Durma)!
1.Menapaingkangdipunwastanitembangmenika?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
2.Kaandharnamenapaingkangdipunwastanitembangmacapat menika?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
3.Kasebatna paugeraning tembangmacapat!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
4.Kaandharnamenapaingkangdipunwastanigurugatra?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..........
5.Menapaingkangdipunwastaniguruwilanganmenika?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..........
....................................................................................................................................
.....
6.Menapaingkangdipunwastanigurulagumenika?
....................................................................................................................................
.....
....................................................................................................................................
.....
7.Kasebatnajinising tembangmacapat!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
8.Kadospundipanyekaring tembangmacapat menika?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..........
c. Berdasarkan tembang Macapat (Sinom dan Durma), jelaskan ajaran moral yang terdapat di
dalam tembang tersebut!
Berdasarkan tembang macapat (Sinom dan Durma), deskripsikan Wicara, Wirama, Wirasadan
Wiraga dalam melagukan tembang macapat tembang tersebut !

SINOM GRANDEL
Pelog Barang
2 3 3 3 2 2 2 72 3 2 7 . 0
Lir bra - ta - ning REK – si wi - ra,
7 2 2 2 2 2 . 3 . 27 . 6 . 0
Mi - ca - ra reh SA - du - bu - di,
6 7 2 3 . 2 . 7 6 . 72 73 . 2 7 . 0
Mar –su - di mrih DI - pa - ning tyas,
6 7 7 7 . 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0
Me - me – nget mring PRA ta - ru - ni,
3 3 3 3 3 2 72 3 . 0
Wit jro - ning JA - man mang - kin,
5 6 6 6 . 6 . 3 . 5 6 7 . 5 . 6 53 . 2 . 0
Keh ru - be - da SU - ma - ra - wung,
6 7 2 3 . 6 7 2 72 3 . 2 7 . 0
Yen li - mut RA- si - keng tyas,
6 7 7 7 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0
Ko- rup mring reh KAR - ja si - sip,
2 3 3 3 . 5 . 6 6 6 6 3 5 6 7 . 5 . 6 53 . 2 . 0
Te – mah sir – na TA - ler –ing ti - tah u - ta - ma.

Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Tembang macapat (Sinom dan Durma)


No. Aspek dan Kriteria Skor
1. Menapaingkangdipunwastanitembangmenika? 1
2. Kaandharnamenapaingkangdipunwastanitembangmacapat menika? 1
3. Kasebatna paugeraning tembangmacapat! 1
4. Kaandharnamenapaingkangdipunwastanigurugatra? 1
5. Kadospundipanyekaring tembangmacapat menika? 2
6. Menapaingkangdipunwastanigurulagumenika? 1
7. Kasebatnajinising tembangmacapat! 2
8. Menapaingkangdipunwastaniguruwilanganmenika? 1
Total Skor = 10
No. Aspek dan Kriteria Skor
Ajaran moral
5. Ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang 3
mendukung lengkap
6. Nilai pendidikan tembang campursari ”Caping Gunung” (tesis, argumentasi,
dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung kurang lengkap 2
7. Nilai pendidikan tembang campursari ”Caping Gunung” (tesis, argumentasi,
dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung tidak lengkap
1
Total Skor = 9
No. Aspek dan Kriteria Skor
Wicara, Wirama, Wirasadan Wiraga dalam melagukan tembang macapat
5. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan 3
tembang macapatdan data mendukung atau sesuai
6. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan 2
tembang macapatdan data mendukung atau kurang sesuai
7. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan 1
tembang macapat dan data tidak mendukung atau tidak sesuai
Total Skor = 6
KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUA
Soal Paragraf/Kalimat

Tembang/sekar inggih menika reriptan utawi dhapukaning basa mawi


paugeran tartamtu (gumathok) ingkang pamaosipun kedah dipunlagokaken
nganggé kagunan swanten
Macapat menika tegesipun maca papat-papat
Paugeran-paugeran menika wonten ing:
•Guru gatra : cacahing wilangan larik/gatra saben pada (basa Indonesia: bait).
•Guru wilangan : cacahing wilangan wanda (Indonesia: suku kata) saben gatra.
•Guru lagu : tibané swara ing pungkasaning saben gatra.
Guru gatra inggih menika cacahing wilangan larik/gatra saben pada (basa
Indonesia: bait).
Panyekaring tembang macapat menika temtunipun kedah kaselarasaken kaliyan
titilaras (notasi), laras, saha pathetipun gamelan
Guru laguinggih menikatibané swara ing pungkasaning saben gatra.
Maskumambang, Pocung, Gambuh, Megatruh, Mijil, Kinanthi, Asmaradana,
Durma, Pangkur, Sinom, Dhandhanggula
Guru wilangan inggih menika cacahing wilangan wanda (Indonesia: suku kata)
saben gatra.

f. Ajaran Moral
Ajaran Moral Tembang

g. Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga


Tembang Wicara, Wirama, Wirasadan Wiraga
3. Keterampilan
Petunjuk
Melagukan tembang macapat dengan Wicara, Wirama, Wirasadan Wiraga yang tepat.
Pedoman Penskoran :
No. Aspek dan Kriteria Skor
Wicara
e. Pelafalan konsonan dan vokal sangat tepat 4
f. Pelafalan konsonan dan vokal tepat 3
g. Pelafalan konsonan dan vokal kurang tepat 2
h. Pelafalan konsonan dan vokal tidak tepat 1
Wirama
e. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok sangat tepat 4
f. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok tepat 3
g. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok kurang tepat 2
h. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok tidak tepat 1
Wirasa
e. Pengahatan terhadap tembang sangat baik 4
f. Pengahatan terhadap tembang baik 3
g. Pengahatan terhadap tembang kurang baik 2
h. Pengahatan terhadap tembang tidak baik 1
Wiraga
g. Gestur dan mimik sangat sesuai dengan isi tembang 4
h. Gestur dan mimik sesuai dengan isi tembang 3
i. Gestur dan mimik kurang sesuai dengan isi tembang 2
j. Gestur dan mimik tidak sesuai dengan isi tembang 1

Perhitungan skor :

Skor = Perolehan skor


Skor Maksimal x 100

Mencipta Tembamng Macapat (Sinom dan Durma) dengan menggunakan sandi asma.
Sandiasma Tembang
Tembung “sandiasma” saka tembung “sandi” kang ateges sambung, gandheng. Ning jaman
saiki ateges : samar utawa wadi. “asma” ateges jeneng. Dadi sandiasma tegese : asma utawa
jeneng panganggit kang sinandi utawa sinamar ing sajroning tembang. Sandiasma iku akeh
banget tinemu ing layang-layang kang sinawung ing tembang. Pangripta kepengin nuduhake
asmane, nanging ora kanthi melok, mulane asma iku sinamar sajroning karangane. Pujangga
kang seneng migunakake
Mungguh pamasangane sandiasma iku mapan ing :
1. Manggon saben angkataning pada lingsa utawa gatra (wiwitaning gatra)
Tuladha :
Dhandhanggula
Dyan ingepuh pamesuning budi
Mandar wagu gantining giyata
Trima mung sakendhake
Gumulung langing kayun
Ruwetira tan den pengeti
Saliring tata sastra
Srananing mangapus
Suwung tan lir prameng basa
Marmanira wadhah wadhak tanpa sari
Tangeh mirip sarjana ( Dyan Mantri Guru Sasrasumarta)

Marsudi raras mangun memanis,


Ya kinarya mencare kabudayan,
Nadyan sapala tebane,
Dwi sedya kang tinuju,
Raras traping budaya jawi,
Harjaning kang bebrayan,
Jatiningtinemu,
Jejer gelar punang sastra,
Nenggah hanacaraka warah sinandi,
Antuka kautaman

Rarasing kang sekar sarkara mrih,


Den aksama dening sang sudyarsa,
Ngawekani wengkuning reh,
Berawing para ratu,
Ilanga kang sesangker sarik,
Rongas westhining angga,
Gagating tyas antuk,
Wartaning kang parotama,
Sinung tengran sembah trus sukaning budi,
Tataning kang carita (coba golekana sandiasmane)
2. Manggon ing pungkasaning pedhotan
Songsong goRA candraning hartati,
Lwir winiDYAN saroseng parasdya,
Ringa-riNGA pangriptane
Tan darBE labdeng kawruh,
angruruhI wenganing budi,
kang miRONG ruhareng tyas,
jaGA angkara nung,
minta luWAR ing duhkita,
ajwa kongSI kewran lukiteng kinteki,
kang kaTA ginupta
3. Manggon ing angkataning pedhotan
Sinom
Lir brataning REKsiwara,
Micara reh SAdubudi,
Marsudi mrih DIpaning tyas,
Memenget mring PRA taruni,
Wit jroning JAman mangkin,
Keh rubeda SUmarawung,
Yen limut RAsikeng tyas,
Korup mring reh KARja sisip,
Temah sirna TAlering titah utama.

4. Manggon ing sajroning gatra


Sinom
Sageda sabar santosa,
Mati sajroning ngaurip,
Kalis ing reh haru-hara,
Murka angkara sumingkir,
Tarlen meleng malatsih,
Sanityaseng tyas mematuh,
Badharing sapudhendha,
Antuk majar sawatawis,
BoRONG angGA saWARga meSI marTAya

5. Manggon ing wiwitaning pupuh


RAsikaning sarkara kaesthi,……………………pupuh Dhandhanggula
HAsasmita wadyanira,…………………………pupuh sinom
DYANcepu kinon ningali,……………………pupuh Asmaradana
NGAwu-awu ing pamuwus nguwus-uwus,……pupuh Pocung
BEla tapaning wardaya,………………………..pupuh Pangkur
Iyeg iyas sabiyantu,……………………………pupuh Gambuh
RONG perkara pilihen salah satunggal,……….pupuh Durma
GAgat bangun angun-angun ing praja gung,…..pupuh Megatruh
WARnanen tanah ing sabrang,…………………pupuh Pangkur
SIra sang Prabu kalihnya,………………………pupuh Girisa
TAlining wong abecik,………………………….pupuh Asmaradana
6. Manggon ing wekasaning pedhotan lan gatra
REling karSA mrih sarkara wreDI
Mindha wiPRA murweng wasitarJA
Tambuh paRAN surasaNE,
Mung sarWA tibeng duDU,
TinemaHA tilaring wiJI,
Lire KANG ngripteng kraMA,
NeNGA ring pangaPUS,
Tan wrin suAL myang pangiJAS,
Mrih prasaJA mung lininga woding kaWI,
RinenGA panggupiTA.

7. Manggon ing wiwitaning pada


Gambuh
1. RAsaning tyas kayungyun, 6. RONG asta wus katekuk,
Angayomi lukitaning kalbu, Kari ura-ura kang pikantuk,
Lambarana kalawan eninging ati Dhandhanggula lagu palaran sayekyi,
Kabekta kudu pitutur, Abot ing sih swarni karo.
Sumingkir ing reh tyas mirong
7. GAlap gansuling tembung,
2. DEN samya amituhu, Kipujangga panggupitanipun,
Ing sajroning jaman kalabendu, Rangu-rangu pamangguning reh harjanti,
Jogya samya nyenyuda hardening ati, Tinangapan prana tambuh,
Anenuntun mring pakewuh, Katentu nawang prihatos.
Uwohing panggawe awon. 8. WARtine para jamhur,
3. NGAjapa tyas rahayu, Pamasing warsita tanpa wus,
Ngayomana sesameng tetuwuh, Wahanane apan owah angowahi,
Wahanane gendhak angkara kalindhih, Yeku sangsaya pakewuh,
Ngendhangken pakarti dudu, Ewuh aja kang linakon.
Dinulu luwar tibeng doh.
9. SIdaning kalabendu,
4. BEda kang ngaji pupung, Saya ndadra hardening tyas limut,
Nir waspada rubedane tutut, Nora kena sinirep limpading budi,
Kekinthilan manggong agung atut wuri, Lamun during mangsanipun,
Tyas riwut ruwet dahuru, Malah sumuking angradon.
Karep sinerung agoroh.
10. TAtane tumruntun,
5. Ilang budayanipun, Panuntuning tyas angkara antuk,
Tanpa baju wejane ngalumpuk, Kaladesa wenganing karsa kaeksi,
Saciptane wardaya ambebayani, Limut kalimput angawut,
Ubayane ora paju, Mawut sanggyaning dumados.
Kari kataman pakewoh.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA BUDI UTOMO


Mata Pelajaran : Bahasa Sastra dan Budaya Jawa
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Artikel Berbahasa Jawa
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

1.2 Mensyukuri anugerah 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar
Tuhan akan keberadaan dalam memahami isi struktur, ejaan, kaidah
bahasa Jawa dan penulisan dan diksi serta budi pekerti di dalam
menggunakannya memahami dan menulis artikel baik lisan maupun
sebagai sarana tulisan
komunikasi daerah 1.2.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa
dalam memahami, Jawa dalam mengekspresikan isi, struktur, ejaan,
menerapkan, dan kaidah penulisan dan diksi serta budi pekerti di
menganalisis informasi dalam artikel baik lisan maupun tulis.
lisan dan tulis melalui
penerapan undha-usuk
bahasa Jawa.
2.2 Menunjukkan perilaku Jujur
jujur, tanggung jawab, 2.1.1 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan
dan proaktif dalam mengartikan kata sulit, menemukan pesan,
memahami, menyusun pesan
menerapkan dan 2.1.2 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam
menganalisis informasi perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap
lisan dan tulis melalui diri dan pihak lain.
penerapan undha-usuk Disiplin
bahasa Jawa. 2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau
kelompok lain dalam pembelajaran
Tanggung jawab
2.2.5 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran memahami dan menulis artikel
berbahasa Jawa
2.2.6 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan
data atau informasi yang dapat dipercaya pada
kegiatan pembelajaran memahami dan menulis
artikel berbahasa Jawa
Proaktif
2.2.7 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulkan
informasi
2.2.8 Berperilaku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran
3.5 Memahami artikel yang Pertemuan 1
memuat budi pekerti 3.5.1 Menjelaskan hakikat artikel
3.5.2 Mengidentifikasi dan mengartikan kata-kata
sukar dalam teks artikel
3.5.3 Mengungkapkan isi pokok artikel berbahasa Jawa
3.5.4 Mengungkapkan pesan moral atau nilai-nilai budi
pekerti yang terkandung dalam artikel berbahasa
Jawa
4.5 Menulis artikel yang Pertemuan 2
memuat budi pekerti 4.5.1. Mencari informasi/ contoh artikel dari berbagai
media
4.5.2. Menyebutkan hakikat teknik penulisan artikel.
4.5.3. Menginterpretasikan (menentukan tema, judul,
kerangka artikel)
Pertemuan 3
4.5.4. Mempraktikan menulis artikel berbahasa Jawa yang
memuat budi pekerti (mengembangkan kerangka
artikel menjadi karangan dengan memperhatikan
pilihan kata, ejaan dan kaidah penulisan artikel)
Pertemuan 4
4.5.5 Mempresentasikan hasil penulisan artikel

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mengungkapkan isi pokok dan pesan moral yang terkandung dalam
artikel berbahasa Jawa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku proaktif dalam
mencari informasi dan berdiskusi tentang artikel berbahasa Jawa.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur dan proaktif
dalam memahami isi pokok dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa
Jawa.
4. Setelah membaca contoh artikel dan mendiskusikan, siswa dapat menentukan isi pokok
dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa baik melalui lisan
maupun tulisan.
Pertemuan 2
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam menginterpretasi struktur dan teknik penulisan artikel.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi
struktur dan teknik penulisan artikel.
3. Setelah memahami hakikat teknik penulisan artikel dan mendiskusikan, siswa dapat
menginterpretasi struktur dan teknik penulisan artikel yang memuat nilai budi perkerti.
Pertemuan 3
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mempraktikan menulis artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai
budi pekerti.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam mempraktikan menulis artikel berbahasa Jawa
yang memuat nilai budi pekerti.
3. Setelah menginterpretasikan teknik penulisan artikel dan mendiskusikan, siswa dapat
mempraktekkan penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti.
Pertemuan 4
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mempresentasikan hasil menulis artikel berbahasa Jawa yang
memuat nilai budi pekerti.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku tanggung jawab,
dan proaktif dalam mempresentasikan hasil menulis artikel berbahasa Jawa yang
memuat nilai budi pekerti.
3. Setelah praktek menulis artikel, siswa dapat mempresentasikan hasil tulisannya di
depan kelas.
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pemahaman artikel
a. Pengertian makna artikel
b. Kata-kata sukar dalam teks artikel
c. Nilai budi pekerti yang terkandung dalam teks artikel
Pertemuan 2
2. Penginterpretasian artikel
a. Struktur artikel
b. Hakikat menginterpretasi teknik penulisan artikel
c. Interpretasi (menentukan tema, judul, cengkorongan) artikel
Pertemuan 3
3. Praktik menulis artikel
a. Mempraktikan penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti
Pertemuan 4
4. Presentasi hasil praktik menulis artikel
a. Mempresentasikan hasil menulis artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi
pekerti
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media : Teks artikel, kalawarti
2. Alat dan bahan : LCD, papan tulis, Laptop, boardmarker, kertas
3. Sumber Belajar :
a. Poerwadarminta,W.J.S. 1939. Baoesastra Jawa. Batavia: J.B. Wolters’ Uitgevers-
Maatschappij N.V.
b. Kalawarti Djaka Lodang, Panjebar Semangat, Jaya Baya, Mekar Sari
c. LKS
d. Internet

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1

Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar.
b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru) berkaitan
Pendahuluan dengan materi memahami dan menulis artikel yang akan dipelajari.
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai
materi pembelajaran.
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati dan membaca teks artikel
berbahasa Jawa yang memuat budi perkerti dari berbagai sumber
dengan jujur dan bertanggung jawab.
b. Siswa secara berkelompok mencermati isi pokok artikel berbahasa
Jawa yang memuat budi perkerti dari berbagai sumber dengan jujur
dan bertanggung jawab.
c. Siswa secara berkelompok mencermati pesan moral yang
terkandung dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat budi
perkerti dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab.
Menanya 10 menit
Inti
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang isi pokok artikel
berbahasa Jawa yang memuat budi perkerti dari berbagai sumber
dengan bertanggung jawab
b. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang pesan moral yang
terkandung di dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat budi
perkerti dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab
Mengksplorasi 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke kelompok
yang lain tentang isi pokok artikel berbahasa Jawa yang memuat
budi perkerti dari berbagai sumber dengan proaktif dan
bertanggung jawab
b. Siswa secara individu mencoba menentukan isi pokok dan pesan
artikel berbahasa Jawa yang memuat budi perkerti dari berbagai
sumber dengan bertanggung jawab.
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa secara berkelompok menyimpulkan isi pokok artikel
berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti dengan jujur dan
penuh tanggung jawab.
b. Siswa secara berkelompok menyimpulkan pesan moral yang
terkandung dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi
pekerti dengan jujur dan penuh tanggung jawab.
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang, isi pokok
dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa
yang memuat nilai budi pekerti dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan tanggapan
dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang isi 15 menit
pokok dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa
Jawa yang memuat nilai budi pekerti.
b. Siswa melakukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan isi pokok dan pesan
Penutup moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat
nilai budi pekerti.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan isi
pokok dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa
Jawa yang memuat nilai budi pekerti dari berbagai sumber.

Pertemuan- 2
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan
bahasa yang santun.
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi memahami
dan menulis artikel yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran
Pendahuluan sebelumnya dengan kritis dan cermat.
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan
tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan
tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati teks artikel dari berbagai
sumber dengan bertanggung jawab
Inti
b. Siswa memperhatikan bagaimana menginterprestasi ( isi, struktur,
mekanik/ejaan, kaidah penulisan dan diksi serta budi pekerti ) teks
artikel dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang menginterpretasikan
teknik penulisan artikel dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari kelompok
satu ke kelompok yang lain tentang menginterpretasikan teknik
penulisan teks artikel dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasikan teknik
penulisan artikel dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan interpretasi
teknik penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi
pekerti dari berbagai media
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
interpretasi teknik penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat
nilai budi pekerti dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab.
b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan
dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
interpretasi teknik penulisan artikel ( isi, struktur, mekanik/ejaan,
kaidah penulisan dan diksi serta budi pekerti ) dari berbagai sumber
dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan
jujur dan tanggung jawab
Penutup
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan interpretasi teknik
penulisan artikel ( isi, struktur, mekanik/ejaan, kaidah penulisan dan
diksi serta budi pekerti ) di dalam memahami dan menulis artikel.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberik an umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas menulis teks artikel yang akan didiskusikan
pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan- 3
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan
bahasa yang santun
Pendahuluan b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi praktik
penulisan isi, struktur, mekanik/ejaan, kaidah penulisan dan diksi
serta budi pekerti artikel yang sudah ditulis siswa pada
pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan
tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan
tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Inti Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati hasil penulisan artikel
berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat dengan
bertanggung jawab
b. Siswa memperhatikan bagaimana cara penulisan artikel berbahasa
Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat dengan
bertanggung jawab
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang penulisan artikel
berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat dengan
jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai
sumber tentang penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat
nilai budi pekerti yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan penulisan artikel
berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat dengan
jujur dan bertanggung jawab.
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan penulisan
artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok membuat artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai
budi pekerti yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan
dengan jujur dan bertanggung jawab
Penutup a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti
yang tepat yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan
jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan penulisan artikel
berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi teks artikel yang telah
ditulis untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan- 4
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
b. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan
bahasa yang santun.
c. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi menulis
artikel yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran
Pendahuluan sebelumnya dengan kritis dan cermat.
d. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan
tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan
tanggung jawab
e. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati hasil penulisan artikel
berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti dengan
bertanggung jawab
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang hasil menulis artikel
berbahasa Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
a. Siswa mengoreksi hasil menulis artikel dari aspek diksi, kalimat,
bahasa, nilai budi pekerti dengan proaktif dan bertanggung jawab.
Inti
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan hasil
pengoreksian hasil menulis artikel berbahasa Jawa.
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
interpretasi teknik penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat
nilai budi pekerti dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab.
b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan
dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
menulis artikel dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan
Penutup
jujur dan tanggung jawab
c. Siswa menerima tugas untuk merevisi hasil menulis teks artikel dan
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Penilaian Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrument : Lembar Observasi (Lampiran 3)
c. Kisi-kisi :
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/Nilai Indikator
1. Mensyukuri anugerah Tuhan Menggunakan bahasa Jawa dengan baik
akan keberadaan bahasa Jawa dan benar dalam memahami isi pokok
dan menggunakannya sebagai artikel berbahasa Jawa yang memuat budi
sarana komunikasi daerah pekerti
dalam memahami,
menerapkan, dan menganalisis Menggunakan bahasa Jawa dengan baik
informasi lisan dan tulis dan benar dalam mengungkapkan pesan
melalui penerapan undha-usuk moral yang terkandung dalam artikel
bahasa Jawa berbahasa Jawa yang memuat budi pekerti
2. Menunjukkan perilaku jujur, Berperilaku tidak berbohong pada
tanggung jawab, disiplin dan kegiatan mengungkapkan pesan moral
proaktif dalam memahami, yang terkandung dalam artikel berbahasa
menerapkan dan menganalisis Jawa. (jujur)
informasi lisan dan tulis
melalui penerapan undha-usuk Berperilaku selalu melaksanakan tugas
bahasa Jawa. dan kewajibannya dengan baik pada
kegiatan menulis artikel berbahasa Jawa
yang memuat budi pekerti. (Tanggung
jawab)

Berperilaku giat berusaha dan aktif dalam


mengumpulkan informasi maupun
berdiskusi. (Proaktif)

Berperilaku tepat waktu dalam


mengumpulkan informasi maupun
berdiskusi mengerjakan tugas sesuai
waktu yang dijadwalkan (Disiplin)

Penilaian kompetensi sikap melalui Penilaian Diri

Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan


teman satu kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
3. Saya menyelesaikan tugas sesuai dengan jadwal yang
dirancang
4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca
literatur yang mendukung tugas
5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

Penilaian kompetensi sikap Antarpeserta Didik

Nama :
Mata pelajaran :
Kelas/ semester :
Topik : memahami artikel berbahasa Jawa yang memuat budi pekerti
Indikator : peserta didik menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab,
disiplin, dan proaktif

1) Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran


2) Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
3) Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No Perilaku Dilakukan/muncul
. Ya Tidak
1 Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
2 Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan
3 Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
4 Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
5 Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu
beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran

Jurnal

Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :

No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak


Lanjut
1.

2.

2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi
No. Indikator Instrumen Soal
1 Mampu menjelaskan hakikat Menapa tema artikel ing nginggil?
artikel Menapa ide pokok paragraf
satunggal ?
3 Mampu memahami isi pokok dari Kaandharna isi pokok waosan artikel
artikel berbahasa Jawa ing nginggil!
4 Mampu mengetahui pesan Kaandharna pesan moral ingkang
moral/nilai moral dalam artikel kinandhut ing artikel menika!
berbahasa Jawa yang memuat Kadamelna reringkesaning waosan
budi pekerti ing nginggil!

d. Kunci dan pedoman penilaian


No. Kunci Skor
1. Unggah ungguh tiyang mertamu 2
2. Tiyang mertamu kedah dados tamu ingkang becik 2
3. Tiyang mertamu kedah dados tamu ingkang becik inggih 3
menika kedah angon wayah/ngertos wektu, trapsila, saha boten
padu.
4.  Tiyang mertamu kedah angon wayah/ngertos wektu 9
(mertamu sacukupe wae aja kesuwen, rembugan aja
nglantur, sing bisa momong pangrasane sing duwe omah)
 Tiyang mertamu kedah trapsila (klambi sing sopan, yen
disuguhi aja kesusu diombe apa dipangan sadurunge
dimanggakake sing duwe omah, yen disuguhi jajan,
panganan, anggone njupuk saperlune)
 Tiyang mertamu boten pareng padu (menawa sing duwe
omah gawe anyel, upamane durung bisa bayar utange, ora
netepi janjine, lan barang sing disilih rusak, sanajan nesu
dikaya ngapa becike diampet sabisane, sanajan lagi nesu yen
mulih tetep pamitan sing apik)
5. Sumangga 4
Skor maksimal 20

Nilai = (Skor maksimal x2) : 3


= 10
3. Penilaian Keterampilan
a. Teknik penilaian : Portofolio dan performance
b. Bentuk instrumen : Produk
c. Pedoman penilaian : (Lampiran 4 dan 5)
d. Kisi-kisi
No. Indikator Instrumen Soal

1 Terampil menulis artikel berbahasa Jawa 1. Kadamela artikel kanthi


yang memuat budi pekerti tema bebas umpaminipun
babagan budaya, upacara
2 Terampil dalam mempresentasikan hasil adat, unggah-ungguh,
menulis artikel berbahasa Jawa yang obat, tembang, dolanan
memuat budi pekerti tradisional utawi kesenian
tradisional Jawa!
2. Artikel ingkang sampun
dados lajeng
dipunandharaken wonten
ngajeng kelas!

Mengetahui , Jombang , 12 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa

HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd


LAMPIRAN 1: Bahan Ajar
Karya Artikel
A. Pemahaman Karya Artikel
1. Hakikat Karya Artikel
ARTIKEL

1. Pangertosan Artikel
Artikel inggih menika satunggaling karya jurnalistik ingkang wosipun gudhari
satunggaling prekawis ing masarakat. Karya menika kaserat dening para ahli, para freelance
(tiyang ingkang asring nyerat ing medhia nanging boten kaiket medhianipun), saged ugi para
wartawan. Anggenipun mahyakaken gagasan langkung kathah subjektifitas utawi seserepan
saha pengalaman panyeratipun piyambak. Karya jurnalistik jenis menika ing ariwarti
lumrahipun mlebet wonten kolom artikel /opini. Umpaminipun artikel bab: pralambang
kabudayan, upacara adat, kesenian, lsp.

2. Jinising seratan
a. Cariyos (narasi)
nyariosaken satunggaling kawontenan, barang, tatacara, lan sanes-sanesipun.
Tuladhanipun: dongeng, fabel, legenda, mite, lsp.
b. Gegambaran (deskripsi)
nggambaraken kawontenaning barang, swasana, kedadosan, lsp. Tuladha: seratan bab
papan wisata Goa Kiskenda, Pantai Glagah.
c. Paparan (Eksposisi)
Ngandharaken utawi maparaken satunggaling maksud ancas utawi samubarang
sanesipun. Tuladhanipun: caranipun damel tempe, gula aren, gula semut, lsp
d. Penggalihan (Argumentasi)
nggandharaken gagasan-gagasan ingkang dipunkantehni katrangan-katrangan,
dhedhasar pawadan-pawadan kangge nyaruwe, nampik menapa nggiyataken
penggalihan. Tuladhanipun: Pangaribawanipun formalin ing Bakso, Nglestantunaken
budaya Jawi, lsp.
e. Ajakan (Persuasi)
seratan ingkang wosipun ngajak-ajak tiyang sanes supados tuwuh kayakinanipun
satemah sarujuk saha nyengkuyung gagasanipun ingkang nyerat. Tuladha: Iklan,
pengaosan agami, lsp.

3. Caranipun nyerat artikel:


1) Nemtokaken tema utawi topik ingkang badhe kaserat (prayoginipun topik ingkang
enggal)
2) Nemtokaken medhia menapa lan pundi ingkang badhe mahyakaken karya menika (awit
saben medhia gadhah paugeran piyambak-piyambak)
3) Nemtokaken irah-irahan
4) Pados bahan-bahan ingkang wonten gegayutanipun kaliyan tema, langkung sae
dipunkantheni gambar utawi foto.
5) Damel cengkorongan artikel, saben cengkorongan dipunracik wosipun
6) Mekaraken cengkorongan dados seratan ingkang wetah
7) Basa ingkang dipunginakaken ringkes lan mentes.
8) Ukaranipun prasaja, nanging runtut supados pamaos boten bingung.
9) Antawisipun tema, irah-irahan, lan isi kedah sambung.
10) Boten ajrih, lingsem, mutung menawi seratan ingkang dipunkintun ing medhia boten
saged kapacak.

Tuladha cengkorongan artikel upacara adat tingkeban


No. Cengkorongan Wos
1. Pambuka  Menapa ingkang kasebat upacara adat tingkeban saha
menapa ingkang njalari wontenipun upacara tingkeban
 Upacara tingkeban minangka paugeranipun tiyang
gesang ing bebrayan

2. Isi  Ngrembag bab upacara tingkeban mliginipun


lampahing upacara
3. Panutup  Dudutan kanthi cara nanduraken raos handarbeni
tumrap lestantunipun kabudayan Jawi
(kapethik saking: Yogya Basa jilid III, kanthi ewah-ewahan sawatawis)
4. Tuladha artikel
WEDANG SECANG KANGGO KASARASAN
Wis akeh wong sing ngerti menawa secang mono salah sawijining omben-omben sing
bisa kanggo njaga kasarasan. Awak ora kepenak, rada masuk angin, yen diombeni wedang
secang anget-anget bisa seger waras. Saiki wis ana produk wedang secang wujud sirup lan
bubukan, pangombene luwih praktis lan gampang.
Secang urip ing sadhengah papan, bisa ing pegunungan utawa dataran rendah. Yen ing
padesan kanggo pager utawa urip ing kebon lan pategalan. Dhuwure watara 5-10 meter, wit
lan pange kebak eri tempel sing bengkong. Wite gilig wernane ijo semu soklat. Godhonge
majemuk kaya godhong lamtara, wohe polong dawane 8-10 cm ambane 3-4 cm, pucuke kaya
cucuk manuk. Yen wis mateng wijine ireng, saben polong ana 3-4 wiji. Kayune bisa diundhuh
yen wite wis umur 1-2 taun. Kayu secang yen digodhog wernane banyu malih abang, bisa
kanggo bahan cet (pewarna), kayata wernane jajan, inuman, anyaman, lan sapanunggalane.
Secang bisa kanggo ngobati lara diare, disentri, watuk getih (TBC), tatu sing nemen,
sifilis, malaria, radang selaput lendir mata lan nyeri merga ganggan sirkulasi getih. Kayu
secang ngandhut asam galat tanin, resorsin, brassilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, ascimene,
minyak atsiri sing kasiyate bisa ngendhegake perdarahan, pembersih darah, penawar racun, lan
antiseptik.
Carane gawe minuman saka secang, njupuk kayu secang sacukupe, ditambah gula pasir,
sere, jahe, lan banyu sacukupe. Bahan-bahan mau didheplok (diselep) dadi siji banjur diperes.
Lan disaring. Terus digodhog suwene telung jam. Yen wis adhem diwadhahi ing botol sing wis
dikumbah resik (steril). Siap diunjuk. Kajaba kanggo sirup, secang bisa ngobati sawetara
peyakit.

Ngresiki darah kotor


Kerokan kayu secang sacukupe, ketumbar, godhong trawas, digodhog karo banyu, yen
wis adhem disaring diombe. Saben dina ngombe kaping pindho esuk lan sore.
Diare, mencret
Kayu secang 5 gram dikethok-kethok banjur digodhog karo banyu 2 gelas suwene 15
menit. Sawise adhem disaring, dibage loro diombe esuk lan sore.
Watuk getih, TBC
Kayu secang 11/2 driji dikumbah sing resik diiris-iris cilik. Digodhog karo banyu 4
gelas nganti kari separone. Yen wis adhem disaring, diombe kaping telu saben ngombe 3/4
gelas.
Bebuwang getih (berak darah)
Kayu secang sadriji diumbah diiris-iris banjur digodhog karo banyu 3 gelas nganti kari
separone. Yen wis adhem disaring, ditambah madu diombe. Sedina ngombe kaping pindho
esuk lan sore, saben ngombe 3/4 gelas.
Radang selaput lendir mata
Kayu secang 2 driji dikumbah banjur diiris cilik-cilik, digodhog karo banyu 3 gelas
nganti kari separone. Yen wis adhem disaring, banyune kanggo ngrambang mripat sing lara.
( Ature: Atim Swasono, SP Jaya Baya 4/LXI, Minggu IV September 2006
http://jayabaya.wordpress.com/2006/09/14/wedang-secang-kanggo-kasarasan/#more-93)

a. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada Artikel


Saat kalian membaca Artikel ada kata-kata sulit yang kalian temukan? Artikanlah kata-
kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa. Kata-kata sulit pada teks Artikel
sebagai berikut
No. Kata Sulit Arti/Makna
1
2
3
4
5

Lampiran 2: LEMBAR KERJA (LK)


A. LK Memahami Struktur Artikel dan penulisan Artikel sesuai kaidah penulisan dalam
menulisan Artikel
LK 1 : LK Hakikat Artikel
Cermatilah teks berikut ini!
DADI TAMU SING NYENENGAKE
Tumrape wong Jawa, kedhayohan kuwi padha karo nampa rejeki. Mula yen ana tamu
ora tau nglirwakake gupuh, lungguh, lan suguh. Sapa wae sing kedhayohan mesthi gupuh
olehe mbagekake tamune, ngaturi lenggah terus gawe wedang kanggo suguhan. Merga
anane pakurmatan mau, mula wong sing maradhayoh kudu ngerti (tahu diri), dadiya tamu
sing becik. Aja sakepenake dhewe, aja gawe gelane sing ditamoni, lan bisaa nyenengake
sing duwe omah. Apa wae sing perlu digatekake yen maradhayoh?
1. Angon wayah ngerti wektu
Mara dhayoh ora kena sakarepe dhewe, kudu ngerti wayah sing trep kanggo tetamu.
Aja mertamu wayahe wong ngaso utawa turu, kira-kira jam loro nganti jam papat sore.
Aja mertamu wancine wong mangan, embuh wancine sarapan, mangan awan, utawa
mangan wengi. Sanajan panjenengan dudu wong muslim, nanging yen mara dhayoh
wancine wong nindakake ngibadah prayogane enggal pamitan mulih. Upamane wancine
salat magrib sing wektune mung sethithik menawa krungu adan magrib kudu enggal
pamitan . Jroning sasi Ramadhan yen mertamu sore saprelune wae, awit wayah sore
wancine wong repot nyiapake buka. Aja nganti krungu adzan margib lagi gupuh pamitan.
Mertamu sacukupe wae aja kesuwen, mundhak sing ditamoni jeleh lan kesel nemoni.
Rembugan aja nglantur, sing bisa momong pangrasane sing duwe omah. Yen sajake sing
duwe omah ora seneng dijak ngrembug sawenehing bab, becike aja diterusake. Yen ana
perlu wigati aja kesuwen, enggal dikandhakake apa wigatine anggone mertamu.
Mertamu aja kliwat saka sajam, kajaba yen wis lawas ora ketemu, upamane tilas
mitra raket nalika isih sekolah, kanca nyambut gawe anan ing kutha liya, lan
sapanunggalane. Iku wae iya kudu ndeleng kahanane sing ditamoni, seneng apa ora
ditekani. Prayogane, nalikamertamu nganggo arloji supayangerti wanci. Sebab durung
mesthi saben ruang tamu ana jame.
Kepriye yen sing duwe omah sing nggandholi? Upamane merga wis suwe ora
ketemu, durung mari kangene, angger arep pamitan digandholi? Panjaluke sing duwe
omah kena dituruti nanging saperlune wae. Yen dirasa keperluane wis cukup lan anggone
mertamu wis rada suwe, prayogane tetep nyuwun pamit nanging janji yen arep dolan
maneh ing liya wektu.

2. Trapsila
Sanajan mara dhayoh kuwi ora resmi nanging perlu migatekake tata susila. Klambi
sing sopan, apa maneh yen merdhayoh menyang omahe wong sing luwih tuwa. Yen
disuguhi aja kesusu diombe apa dipangan sadurunge dimanggakake sing duwe omah.
Menawa suguhane wedhang diwadhahi cangkir lan lepek anggone njupuk salepeke, aja
mung cangkire wae. Sanajan wedhange enak, aja dientekake nganti gusis nanging
dingengehake sethithik wae ing dhasare cangkir. Yen disuguhi jajan, panganan, anggone
njupuk saperlune sanajan jajane enak tur weteng lagi luwe.
Keperiye yen diajak mangan? Ana kalane mara dhayoh disuguhi mangan sanajan
ora wancine mangan. Mbok menawa sing duwe omah lagi masak-masak enak utawa lagi
slametan ulang tahun anake. Suguhan mau aja ditampik, mundhak gawe gelane sing duwe
omah, yen suguhan mau wis diracik, kudu dientekake aja nyisa!
Menawa diajak mangan ing ruwang makan, anggone imbuh ngenteni dimanggakake
lan njupuk sacukupe wae. Rampung mangan sendok lan garpu dikurepake ing piring lan
dhaharan ing piring kudu gusis kajaba balung lan eri. Aja watuk sajrone dhahar lan aja
glegeken sawise rampung. Menawa kudu watuk utawa glegeken diempet disik nganti
ninggalake ruang makan.

3. Aja padu
Kadhang kala ana wong mara dhayoh perlune nagih utang, nagih janji, utawa marani
barang sing disilih. Sok-sok sing duwe omah gawe anyel, upamane durung bisa bayar
utange, ora netepi janjine, lan barang sing disilih rusak. Nanging sanajan nesu dikaya
ngapa becike diampet sabisane. Sebab kurang prayoga yen nesu lan muni-muni ing omahe
liyan. Apa maneh yen keprungu tangga teparo nganti padha metu nonton. Sulayane janji
bisa dirembug sing sareh amrih kekarone padha mareme. Sanajan lagi nesu yen mulih tetep
pamitan sing apik.

(kapethik saking
http://jayabaya.wordpress.com/)
Mangsuli pitakenan:
1) Menapa tema artikel ing nginggil?
2) Menapa ide pokok paragraf satunggal ?
3) Kaandharna isi pokok waosan artikel ing nginggil!
4) Kaandharna pesan moral ingkang kinandhut ing artikel menika!
5) Kadamelna reringkesaning waosan ing nginggil!

Lembar Kerja Siswa 1.2

Garapan:
3. Kadamela artikel kanthi tema bebas umpaminipun babagan budaya, upacara adat,
unggah-ungguh, obat, tembang, dolanan tradisional utawi kesenian tradisional
Jawa!
4. Artikel ingkang sampun dados lajeng dipunandharaken wonten ngajeng kelas!

LK 2 : LK Struktur Artikel
Deskripsikan struktur teks Artikel dengan data yang mendukung!
STRUKTUR
NO PARAGRAF/KALIMAT
TEKS
1 Pernyataan ………………………………………………………..
umum/klasifikasi

2 Data yang ………………………………………………………..


dilaporkan

3 Data yang ………………………………………………………..


dilaporkan

LK 3 : LK Metrum Artikel
Deskripsikan kaidah kebahasaan teks Artikel dengan data yang mendukung (kalimat atau
bagian paragraf)!
NO KEBAHASAAN PARAGRAF/KALIMAT
1 Kalimat Tunggal ………………………………………………………..
2 Kalimat Majemuk ………………………………………………………..

3 Konjungsi ………………………………………………………..

B. LK Menangkap Makna Artikel


Cermatilah sekali lagi Artikel dibawah ini!

BAKDA KUPAT WULANG SEMBAH PAPAT

Tumrap wong Jawa, laku spiritual sing ana gayutané karo ibadah pasa ing sasi Pasa
kapétung dawa. Kawiwitan nyadran ing sasi Ruwah nganti kupatan utawa bakda kupat ing sasi
Sawal. Miturut gothèking wong akèh, tradhisi nyedhiyakaké panganan kupat, panganan saka
beras sing diwungkus janur lan ngathik persagi papat, kuwi wus lumebu ing tanah Jawa adoh
sadurungé bebrayan agung Jawa tepung lan wusana nampa agama Islam. Miturut Pangarsa
Komite Museum Radyapustaka kang uga pamerdi budaya Jawa, Winarso Kalinggo, dina Slasa
(29/9), kawitané bakda kupat utawa kupatan kuwi mujudaké tradhisi kanggo sesaji mring
arwah bocah. Miturut kapitayané wong Jawa jaman biyèn, arwah bocah bakal bali ing omahé
wong tuwané. Hamula sing ana ing omah kasebut wajib mahargya tekané. Sabanjuré, déning
Sunan Kalijaga, miturut gothèking wong akèh, tradhisi kupatan kuwi mau diowahi kanggo
nyengkuyung dhakwah Islam. Wusana, tumrap wong Jawa (Islam) banjur ana rong dina bakda,
yakuwi bakda Ariyadi ing tanggal 1 Sawal lan bakda kupat ing dina seminggu sawisé dina
bakda Ariyadi. Wusana, bakda kupat iki dadi perangané pahargyan bakda Ariyadi.
Gayutané, sawisé sesasi nutug nglakoni ibadah pasa ing sasi Pasa, wong Jawa (Islam) rumangsa
bakal bali ing kahanan fitrah, yakuwi kahanan suci, ing dina bakda Ariyadi tanggal 1 Sawal.
Sawisé kuwi, wong Jawa (Islam) mbacutaké ibadah pasané kanthi pasa nenem dina ing sasi
Sawal. Laku pasa nenem dina iki dipungkasi ing dina bakda kupat, seminggu sawisé dina bakda
Ariyadi.
Tradhisi bakda kupat isih dileluri déning sapérangan warga bebrayan Jawa. Ing tlatah
Lamongan, Jawa Timur, dina bakda kupat dadi pahargyan sing ora kalah regengé kalawan dina
bakda Ariyadi. Miturut Anas Asyhari, warga Lamongan kutha, nalika wawan gunem kalawan
Espos, dina Slasa (22/9), ing dina bakda kupat kuwi akèh digelar acara kagunan ing papan-
papan pariwisata. Déné ing omahé warga sing isih ngugemi tradhisi iki mesthi cumepak
suguhan kupat salawuhané, kayadéné opor pitik lan sambel gorèng ati kanggo nyepaki dhayoh
sing bakal padha teka, kayadéné tradhisi ujung ing dina bakda Ariyadi. Jumbuh budaya uripé
wong Jawa sing kebak pasemon lan pralambang, bakda kupat uga ngamot wulang luhur
gegayutan kuwajibané manungsa murih tansah ngudi urip lan panguripan sing luwih becik.
Nam-naman janur sing dadi kupat dadi gegambaran uripé manungsa sing ora kalis saka luput
lan salah. Werna putih nalika kupat disigar nggambarake resik lan sucining ati sawisé ngakoni
lepat (luput) lan diapura.
Sapérangan warga ing tlatah Kutha Semarang, Solo lan Yogyakarta uga akèh sing
ngleluri tradhisi bakda kupat iki. Malah ing tlatah Semarang Utara, miturut katrangané Dewi
Kartikasari, Arif lan Subagyo, kabèh warga Kutha Semarang, nalika wawan gunem kalawan
Espos, dina Setu (26/9), ing kalodhangan ngaso sinambi lungguhan ing city walk sakidulé
Ratan Slamet Riyadi Solo, isih ana sapérangan warga sing ngadani acara kupatan sing mapan
ing mushola utawa mesjid. ”Tradhisi Jawa itu pancèn sugih pralambang lan sanèpan. Ing bakda
kupat ana pralambang ngakoni kabèh luputé utawa lepatipun. Lonthong ngemu sanèpan ala-
ala dadi kothong, kabèh sing ala dadi ilang lan bali resik manèh,” Winarso ngandharaké.
Wujud kupat sing persagi papat uga ngamot wulang babagan laku utama kanggo nggayuh
kamulyan. Laku utama kuwi kapérang dadi patang tataran sing karan sembah papat. Wulang
iki warisané KGPAA Mangkunagara IV lan kamot ing Serat Wedhatama. Sembah papat kuwi,
sembah raga, sembah cipta, sembah jiwa lan sembah rasa. Pralambang lan sanèpan sing
kakandhut ing bakda kupat salaras temen kalawan wulang sembah papat iki. Tradhisi bakda
kupat ngamot pralambang laku kanggo nuju kautaman, ora mung utama ing tumindak lan
wicara ing urip padinan, nanging sing luwih utama ora liya kautaman jiwa lan kapribadèn.
Sembah papat warisané KGPAA Mangkunagara IV uga nuju marang kautaman jiwa lan raga.
Wulang sembah raga kamot ing tembang sembah raga puniku / pakartining wong
amagang laku / sesuciné asarana saking warih / kang wus lumrah limang wektu / wantu
wataking wawaton. Sembah cipta kamot ing tembang samengko sembah kalbu/ yèn lumintu
uga dadi laku/ laku agung kang kagungan narapati/ patitis teteging kawruh/ meruhi marang
kang momong. Wulang sembah jiwa kamot ing tembang sayekti luwih perlu/ ingaranan
pepuntoning laku/ kalakuan kang tumrap bangsaning batin/ suciné lan awas emut/ mring
alaming lama amota. Lan wulang sembah rasa kamot ing tembang samengko ingsun tutur/
gantya sembah ingkang kaping catur/ sembah rasa karasa wosing dumadi/ dadi wus tanpa
tuduh/ mung kalawan kasing batos.
(© Copyright Solopos.net on Kamis, 01 Oktober 2009)
LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit
Interpretasilah kata-kata yang sulit pada Artikel di atas!
No Kata Sulit Arti
1 ………………………… ………………………………………………………..

2 ………………………… ………………………………………………………..

3 ………………………… ………………………………………………………..

4 ………………………… ………………………………………………………..

LK 2 : Menemukan Makna Bagian Artikel


Temukan makna pada bagian teks Artikel (pernyataan pendapat, argumen, dan
penegasan pendapat)!

No Paragraf Interprestasi Makna


1 Pertama ………………………………………………………..
(Pernyataan
pendapat)

2 Kedua (Argumen) ………………………………………………………..

3 Ketiga (Penegasan ………………………………………………………..


ulang)

Simpulan:.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
..............................

LK 3 : Menginterpretasi ( Struktur Artikel dan penulisan Artikel sesuai kaidah


penulisan) Makna

Setelah menginterprestasikan makna, kembangkan menjadi paragraf utuh dengan


memperhatikan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.!

....................................................................................................................................................
..............................................................................
....................................................................................................................................................
..............................................................................
....................................................................................................................................................
..............................................................................
....................................................................................................................................................
..............................................................................
....................................................................................................................................................
..............................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
..............................................................................
Lampiran 3: INSTRUMEN PENILAIAN
1. Sikap Spiritual
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir
Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada
kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan
pesan, menyusun pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap
diri dan pihak lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai
dengan waktu yang dialokasikan dalam
pembelajaran
Berprilaku tidak mengganggu siswa atau
kelompok lain dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
jawab kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran Artikel
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan
baik dari sudut pandang bahasa maupun tata
perilakunya ke semua orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran

b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri


Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan


teman satu kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca
literatur yang mendukung tugas
5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

c. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik


Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ semester :
Topik : memahami Struktur Artikel dan penulisan Artikel sesuai kaidah
penulisan dalam menulisan Artikel
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif

1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran


2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No. Perilaku Dilakukan/muncul
Ya Tidak
1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
3. melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber
rujukan
5. Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan
selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau
pembelajaran

d. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :

No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak


Lanjut
1.

2.

2. PENGETAHUAN
TES URAIAN

Petunjuk
1. Baca secara cermat Artikel berikut!
2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut!
a. Berdasarkan Artikel yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut untuk
mengetahui pemahaman kalian tentang Artikel!
1. Menapa ingkang dipunwastani karya jurnalistik?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
2. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani Artikel?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
3. Kasebatna maneka warna jinising karya jurnalistik!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
4. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani kados pundhi caranipun nyerat karya
jurnalistik?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..........
5. menapa ingkang kedah dipungatosaken rikala nyerat Artikel?
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...........
....................................................................................................................................
.....

a. Berdasarkan Artikel, jelaskan struktur yang terdapat di dalam Artikel tersebut!


b. Berdasarkan Artikel, deskripsikan kaidah penulisan Artikel tersebut !

Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Artikel


No. Aspek dan Kriteria Skor
1. Menapa ingkang dipunwastani karya jurnalistik? 2
2. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani Artikel? 2
3. Kasebatna maneka warna jinising karya jurnalistik! 2
4. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani kados pundhi caranipun 2
nyerat karya jurnalistik?
5. Kaandharna menapa ingkang kedah dipungatosaken rikala nyerat 2
Artikel?
Total Skor 10
No. Aspek dan Kriteria Skor
Struktur Teks
1. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan 100
data yang mendukung sangat lengkap
2. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan 75
data yang mendukung lengkap
3. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan 50
data yang mendukung kurang lengkap
4. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) 25
dengan data yang mendukung tidak lengkap

No. Aspek dan Kriteria Skor


Unsur Kebahasaan
1. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, 100
konjungsi) mendukung atau sangat sesuai
2. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, 75
konjungsi) mendukung atau sangat sesuai
3. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, 50
konjungsi) kurang mendukung atau kurang sesuai
4. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, 25
konjungsi) tidak mendukung atau tidak sesuai tembang macapat dan
data tidak mendukung atau tidak sesuai

KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN

Soal Paragraf/Kalimat

1 Tegesing junlaistik menika katah sanget, miturut etimologi jurnalistik menika saking
tembung jurnal saha istik. Jurnal menika saking basa Prancis jounal ingkang tegesipun
Catetan Harian, ananging ugi wonten ingkang ngendika juralistik saged ugi saking tembung
diurnal ingkang tegesipun dinten menika. Tembung istik menika saking tembung estetika
ingkang nggadahi teges ngelmu ngengingi kaindahan. Kanthi umum jurnalistik nggadahi
teges seni saha keterampilan madosi, ngempalaken, ngolah, ngronce, saha nyajiaken
pawartos ngengingi perkara utawi kadadosan ingkang dumadi saben dintenipun kanthi
seratan ingkang endah, kanthi ancas maringi sedaya kabetahanipun ati nurani tiyang kathah,
pramila ndadosaken ewahing sifat, watek, panyaruh, saha tumindak masyarakat mituruk
kekajenganipun jurnalis
2 Reportase inggih menika pawarta, palapuran, teknik palaporan kadadosan adedasar
pengamatan saha sumber katulis.
3 1. Pawartos
Pawartos inggih menika palaporan ngengingi kadadosan arupi paparan fakta saha
data ngengingi kadadosan kasebat. Unsur fakta ingkang wonten ing palaporan
inggih menika 5W+1H, inggih menika Who (sinten), What (menapa), When
(kapan), Where (teng pundhi), Why (kenging menpa), lan How (kepripun).
Tegesipun inggih menika sinten ingkang ingkang tumindak, menapa ingkang dipun
tindakaken, wonten pundhi papanipun, kenging menapa saged tumindak kados
menika, saha kepripun caranipun. Wonten pinten-pinten jinis pawartos ingggih
menika Pawartos Langsung (Srtaight news), Pawartos Mendalam (depth news),
Pawartos Opini (opini news) saha pawartos photo. Struktur panyeratan pawartos
menika awujud irah-irahan (head), baris tengah (dateline), teras pawartos (lead) saha
wos pawatos (body). Prinsip panyeratanipun menika nengenaken fakta ingkang
wigati piyambak, antawispun fakta saha opini boten dipuncampur saha seimbang.
Wosing pawartos menika minangka faktaning saking kadadosan ingkang saged
dipunsade wosipun, inggih menika aktual, faktual, wigati, saha narik kawigaten.
2. Opini
Opini menika minangka panyaruh ingkang sifatipun subjektif ngengingi salah
satunggaling perkawis ingkang dipunolah dados seratan. Jinising opini inggih
menika opini, kolom, esai, tajuk rencana, Surat pembaca, karikatur, pojok. Wosing
seratan awujud pamanggihing panyerat piyambak saged adedasar fakta utawi
pamanggih kemawon. Struktur seratan opini inggih menika irah-irahan, penyerat,
pambuka seratan, kerangka penggalih utawi pengait, wos seratan saha panutup.
3. Feature
Feature utawi karangan khasinggih menika palaporan jurnalistik ingkang emper
kaliyan sastra ingkang mbabar perkawis utawi kadadosan. Wosipun nengenaken
perangan tartemtu ing salebeting perkawis menika, adatipun unsur ingkang ngandut
human interest inggih menika fakta-fakta ingkang saged nggugah rasa utawi emosi
(trenyuh, simpati, remen, jengkel utawi nesu. Jinising feature inggih menika feature
pawartos, feature artikel, tips, feature biografi, feature petualangan lsp.
4. Resensi
Resensi inggih menika ngrembag wosing buku. Wosinpun ngengingi kirang saha
langkungipun wos buku kasebat, undering perkawis utawi wosing buku menika
narik kawigatisan menapa boten, kitik dumateng buku ingkang dipun resensi, saha
paring panyaruh dumateng sinten kemawon ngengingi prelu botenipun tumbas
utawi maos buku menika. Struktur seratan resensi inggih menika pambuka
(wosipun: identitas buku (irah-irahan buku, panyerat, penerbit, warsa terbitipun,
cacahing kaca, saha regi), wos (wujudipun: ulasan ngengingi undering perkawis
utawi irah-irahan buku menika, wosing buku, saha informasi ngengingi sebab
musabab saha ancasipun buku menika dipun serat, gayanipun panyeratan,
bandingan kaliyan buku sanes ingkang undering perkakawispun sami utawi buka
sanes ingkang dipunanggit panyerat buku kasebat. Panutup (wosipun: kualitas
saking buku kasebat, langkung saha kirangipun buku kasebat, paring kritik sara
panyaruh dumateng panyerat saha penerbit, saha paring panyaruh dumateng sinten
kemawon ngengingi prelu botenipun tumbas utawi maos buku menika). Tiyang
ingkang nyerat kolom dipunwastani resentator (peresensi).
5. Kolom
Kolom inggih manika rubric khusu para winasis ingkang wujudipun seratan cekak
ingkang wosipun pamanggih subjektif panyerat nengingi salah satunggaling
perkawis. Ing media massa kolom menika kadang kala anggenipun wastani boten
sami wonten ingkang mastani resonansi, asal-usul lsp. Tiyang ingkang nyerat kolom
dipunwastani Kolomnis. Wosing kolom menika namung pamanggih/ panyaruh
adedasar teori ngelmu ingkang saged dipundadosaken dasar seratan kolom menika.
Seratan kolom menika boten nggadahi struktur tertemtu, wujudipun langsung wos
saking seratan kasebat, inggih menika mbabar pokok pirembagan saha pamanggih
panyerat ngengingi perkawis kasebat. Irah-irahannipun saged cekak kemawon
kepara saged setunggal tembung.
6. Tajuk Rencana
Tajuk rencana utawi Tajuk langkung dipuntepan kanti unen-unen Induk Karangan
ing media massa. Tajuk asring dipunwasatani ”Opini Redaksi”, inggih menika
pambijining redaksi salah satunggaling media massa ngengingi perkawis tartemtu.
Tajuk menika ugi minangka ” Jati Dhiri” media massa kasebut. Lumantar tajuk
redasi media massa kasebat nuduhaken sikap utawi visi ngengingi salah
satunggaling perkawis aktual ingkang wonten ing Masyarakat. Tajuk menika
awujud serat cekak saha emper kaliyan kolom. Tajuk menika saged dipunserat
dening Pimpinan Redaksi utawi redaktur senior ingkang saged paring paring
panyaruh ngengingi sikap utawi visi media massa kasebat gegayutan kaliyan
perkawis ingkang siweg aktual.
7. Esai
Esai bilih dipuntingali saking etimologis nggadahi teges Karangan, sastra saha
Skripsi. Miturut KBBI esai inggih menika karangan prosa (karangan bebas) ingkang
ngrembag perkawis kanthi cara spintas mawon saking objektifitas panyerat
kemawon. Esai menika wonten ing ndunyaning Jurnalistik, Akademisi saha Sastra/
seni. Katingal saking jurnalistik esai inggih menika seratan cekak ingkang adatipun
awujud pamanggih panyerat ngengingi subjek tartemtu. Bilih saking akademisi esai
inggih menika komposisi prosa cekak minangka opini panyerat ngengingi subjek
tartemtu. Struktur seratan esai inggih menika pambuka, subjek pirembagan saha
pengantar subjek sertan, wosing seratan, saha panutup. Esai ing ndunyaning sastra
uatwi seni inggih menika karya sastra awujud seratan cekak ingkang wosipun
pambabaring ngengingi salah satungaling karya sastra saha seni. Sakirang-
kirangipun esai wonten 3 jinisipun inggih menika naratif, deskriftif saha persuasif.
8. Seratan Ilmiah
Seratan Ilmiah langkung wisuwur minangka seratan akademis. Mbetahaken ukara
tesis, premis, hipotesis saha Kerangka Berpikir supados dipunbabar malih kanthi
detail ingkang dipun perang wonten ing pinten-pinten bab kanthi riset ingkang
saestu. Metodologi saha deviasi kedah dipunbabar kanthi cetha. Jinising seratan
ilmiah inggih menika skripsi, tesis, desertasi saha artikel-artikel ingkang wonten ing
Jurnal ilmiah.
9. Seratan Ilmiah Populer
Seratan Ilmiah Populer inggih menika seratan Ilmiah ingkang wujudipun artikel
popular utawi Jurnalistik ingkang nengenaken unsur informasi, kaumuman saha
gampil dipunmangertosi. Prisipun nyerat artikel ilmiah sami kaliyan nyerat ilmiah
popular kades dene adatipun. Bedanipun artikel kados dene adatipun kaliyan ertikel
populer inggih menika ngengingi fakta saha teori. Ing artikel ingkang kados dene
adatipun panyerat boten dipuntuntut ngawontenaken fakta utawi teori ing salebeting
argumentasi utawi opinipun. Karateristik utama saking artikel ilmiah popular inggih
menika opini subjektif panyerat dipunparingi fakta-data (adatipun minangka asiling
riset) saha teorin ingkang paring panjurung ngengingi salah satunggaling perkawis
utawi kadadosan. Setrukturipun panyeratan samikaliyan artikel opini.
Jinising Seratan Jurnalistik Miturut Fungsinipun
1. Cariyos (narasi)
Nyariyosaken satunggaling kawontenan, barang, tatacara lan sanes-sanesipun.
Tuladhanipun: dongeng, fable, mite, legenda, epos, sage, wiracarita.
2. Gegambaran (deskripsi)
Seratan ingkang wosipun nggambaraken kawontenaning barang, swasana,
kedadosan lan sanes-sanesipun satemah ingkang maos kados mriksani
piyambak kadosdene ingkang dipungambaraken. Tuladhanipun: seratan bab
papan wisata (Pantai Parangtritis, Tawangmangu, Gua Gong).
3. Paparan (eksposisi)
Seratan ingkang wosipun ngandharaken utawi maparaken satunggaling maksud,
ancas utawi samubarang sanesipun. Tuladhanipun: Caranipun Damel Tempe,
Bandeng Presto lsp.
4. Penggalihan (Argumentasi)
Seratan ingkang wosipun ngandharaken gagasan-gagasan ingkang dipunkantheni
katrangan- katrangan, dhedhasar pawadan-pawadan kangge nyaruwe, nampik
menapa dene ngiyataken penggalihan utawi satunggaling gagasan. Tuladhanipun:
Pengaruh Formalin ing Bakso.
5. Ajakan (Persuasi)
Seratan ingkang wosipun ajak-ajak dhateng tiyang sanes supados tuwuh
keyakinanipun, satemah sarujuk saha nyengkuyung gagasanipun ingkang nyerat.
Tuladha; Iklan, Pengaosan Agama.
4 Caranipun Nyerat
Menawi badhe damel seratan (karangan) prosa, kita kedah nggatosaken urut-urutan ingkang
dipuntindakaken supados seratan saged runtut saha asilipun saged sae. Urut-
urutanipun seratan inggih menika:
1. Nemtokaken tema (topik) seratan
2. Nemtokaken irah-irahan seratan
3. Ngempalaken bahan-bahan
4. Damel cengkorongan (kerangka) seratan
5. Mekaraken cengkorongan seratan kasebat dados seratan ingkang jangkep.
Kejawi urut-urutan ing nginggil, babagan ingkang kedah dipungatosaken ugi inggih
punika:
1. Kertasipun ingkang sae
2. Basanipun ingkang baku saha sae
3. Ukaranipun runtut.
4. Seratanipun cetha
5. Pamilihing tembung ingkang mentes
6. Temanipun manunggal.

5 Sumber berita, 5W + 1 H, unsur berita, judul, bahasa yang di gunakan.

b.

Struktur Teks Paragraf/Kalimat


Pernyataan umum Paragraf 1
Anggota Paragraf 3
Anggota Paragraf 3
Catatan: kalimat disesuaikan dengan teks

c.
Unsur Kalimat
Kebahasaan
Kalimat tunggal Kalimat yang terdiri dari satu subjek, predikat dan objek atau
keterangan (jika ada)
Kalimat majemuk Kalimat yang terdiri dari satu subjek atau lebih, dua predikat
atau lebih dan objek atau keterangan (jika ada) serta adanya
konjungsi
Konjungsi dan, sehingga, dalam, dll

3. Keterampilan
Petunjuk
Menulisan tembang macapat dengan Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga yang tepat.
Pedoman Penskoran :
No. Aspek dan Kriteria Skor
1. Struktur Teks
a. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan 100
data yang mendukung sangat lengkap
b. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan 75
data yang mendukung lengkap
c. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) 50
dengan data yang mendukung kurang lengkap
d. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) 25
dengan data yang mendukung tidak lengkap
2. Unsur Kebahasaan
a. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, 100
konjungsi) mendukung atau sangat sesuai
b. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, 75
konjungsi) mendukung atau sesuai 50
c. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk,
konjungsi) kurang mendukung atau kurang sesuai
d. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, 25
konjungsi) tidak mendukung atau tidak sesuai tembang macapat
dan data tidak mendukung atau tidak sesuai

Perhitungan skor :

Skor = Perolehan skor


Skor Maksimal x 100

LAMPIRAN 4: Lembar Kinerja Menulis Artikel

LEMBAR KINERJA MENULIS ARTIKEL

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa


Kelas/Peminatan : XI
Kompetensi : .........................

Kinerja Menulis Artikel


Jmlh Skor

Nilai

No Nama Siswa
Kosakata/

Penulisan

Kerapian
Struktur

(ejaan)
diksi
Isi
1
2
...

Kriteria Penilaian :
Skor Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
90-100 Sangat Baik 4
80-89 Baik 3
75-79 Cukup 2
74-60 Kurang 1

RUBRIK PENILAIAN KEGIATAN SISWA DALAM MENULIS ARTIKEL

No Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor


1. Isi
 Amat memahami; amat luas dan lengkap; amat Amat baik 100
terjabar; amat sesuai dengan materi
pembalajaran.
 Memahami; luas dan lengkap; terjabar; sesuai Baik 75
dengan kutipan, meskipun kurang terinci.
 Memahami secara terbatas; kurang lengkap; Sedang 50
kurang terjabar; kurang terinci.
 Tidak memahami isi; tidak mengena. Kurang 25
2. Struktur
 Amat teratur dan rapi; amat jelas; kaya akan Amat baik 100
gagasan; urutan amat logis; kohesi amat tinggi.
 Teratur dan rapi; jelas; banyak gagasan; urutan Baik
logis; kohesi tinggi. 75
 Kurang teratur dan rapi; kurang jelas; kurang Sedang
gagasan; urutan kurang logis; kohesi kurang 50
tinggi.
 Tidak teratur; tidak jelas; miskin gagasan; Kurang 25
urutan tidak logis; tidak ada kohesi.
3. Kosakata dan Diksi
 Amat luas; penggunaan amat efektif; amat Amat baik 100
menguasai pembentukan kata; pemilihan kata
amat tepat.
 Luas; penggunaan efektif; menguasai Baik 75
pembentukan kata; pemilihan kata yang tepat.
 Terbatas; kurang efektif; kurang menguasai Sedang 50
pembentukan kata; pemilihan kata kurang tepat.
 Seperti terjemahan; tidak memahami 25
pembentukan kata; tidak menguasai kata-kata. Kurang
4. Penulisan (Ejaan dan Tanda Baca)
 Amat menguasai kaidah penulisan kata dan Amat baik 100
ejaan.
Baik
75
No Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
 Menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, Sedang
dengan sedikit kesalahan. 50
 Kurang menguasai kaidah penulisan kata dan Kurang
ejaan, dengan banyak kesalahan. 25
 Tidak menguasai kaidah penulisan kata dan
ejaan, tulisan sulit dibaca.
5. Kerapian
 Terbaca, bersih dan rapi. Amat baik 100
 Terbaca, bersih, tapi tidak rapi. Baik 75
 Terbaca, tidak bersih dan tidak rapi. Sedang 50
 Tidak terbaca, tidak bersih, dan tidak rapi. Kurang 25

KOMENTAR
………………………………………………………………………. JUMLAH :
………………………………………………………………………. NILAI :
……………………………………………………………………….
…………………………………………………………………
LAMPIRAN 5: Lembar Kinerja Presentasi

LEMBAR KINERJA PRESENTASI

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa


Kelas/Peminatan : XI
Kompetensi : .........................

Kinerja Presentasi

Jmlh Skor
Penguasaan
Komunikas

Nilai
Kekompak
No Nama Siswa
kelompok
i/Bahasa

isi
an

1
2
...

Kriteria Penilaian :
Skor Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
90-100 Sangat Baik 4
80-89 Baik 3
75-79 Cukup 2
74-60 Kurang 1

RUBRIK PENILAIAN KEGIATAN SISWA DALAM MEMPRESENTASIKAN


HASIL MENULIS ARTIKEL

No Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor


Penguasaan Isi
1.  Amat memahami; amat luas dan lengkap; amat terjabar; amat sesuai Sangat 100
dengan materi pembalajaran. baik
 Memahami; luas dan lengkap; terjabar; sesuai dengan kutipan, 75
meskipun kurang terinci. Baik
 Memahami secara terbatas; kurang lengkap; kurang terjabar; kurang 50
terinci. Cukup
 Tidak memahami isi; tidak mengena. 25
Kurang
Bahasa
2.  Amat teratur dan santun; amat jelas; kaya akan gagasan; urutan amat Sangat 100
logis; kohesi amat tinggi. baik
 Teratur dan santun; jelas; banyak gagasan; urutan logis; kohesi tinggi. 75
Baik
No Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
 Kurang teratur dan kurang santun; kurang jelas; kurang gagasan; 50
urutan kurang logis; kohesi kurang tinggi. Cukup
 Tidak teratur; tidak santun; tidak jelas; miskin gagasan; urutan tidak
logis; tidak ada kohesi. 25
Kurang
3. Kekompakan kelompok
 Sangat kompak, semua aktif Sangat 100
 Kompak, tidak semua aktif baik 75
 Kurang kompak, kurang aktif Baik 50
 Tidak kompak, tidak aktif Cukup 25
Kurang
KOMENTAR
………………………………………………………………………. JUMLAH :
………………………………………………………………………. NILAI :
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SERAT ULEM/LELAYU)

Nama Sekolah : SMA BUDI UTOMO


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : XI / 2
Materi Pokok : Serat Ulem dan Serat lelayu
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

I. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

J. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan 1.3.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan
keberadaan bahasa Jawa dan benar dalam memahami struktur serat ulem
menggunakannya sebagai sarana dan serat lelayu.
komunikasi dalam mengolah, 1.3.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan
menalar, dan menyajikan informasi bahasa Jawa dalam menulis serat ulem dan
lisan dan tulis melalui penerapan serat lelayu.
unggah-ungguh berbahasa Jawa
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, Jujur
disiplin, tanggung jawab, dan 2.2.1 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan
proaktif dalam memahami, mengartikan kata sulit, mencermati struktur,
menerapkan, dan menganalisis menyusun pesan
informasi lisan dan tulis melalui 2.2.2 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam
penerapan undha-usuk bahasa Jawa. perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik
terhadap diri dan pihak lain.
Disiplin
2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai
dengan waktu yang dialokasikan dalam
pembelajaran
2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau
kelompok lain dalam pembelajaran
Tanggung jawab
2.2.9 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran materi serat ulem dan serat
lelayu
2.2.10 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas
dengan data atau informasi yang dapat
dipercaya pada kegiatan pembelajaran serat
ulem dan serat lelayu
Proaktif
2.2.11 Berperilaku giat berusaha dapat
mengumpulakan informasi
2.2.12 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi
dalam berdiskusi dan pembelajaran
3.6 Memahami serat ulem dan lelayu Pertemuan 1
3.6.1 Menjelaskan hakikat serat ulem dan serat
lelayu
3.6.2 Mengamati serat ulem dan serat lelayu dari
berbagai media
3.6.3 Mencermati struktur dan isi serat ulem dan
serat lelayu
3.6.4 Mendiskusikan struktur dan isi serat ulem
dan serat lelayu
3.6.5 Mendeskripsikan struktur serat ulem dan
serat lelayu
3.6.6 Menjelaskan kaidah kebahasaan serat ulem
dan serat lelayu
3.6.7 Mengevaluasi struktur dan isi serat ulem dan
serat lelayu
4.6 Menulis serat ulem dan serat Pertemuan 2
lelayu 4.6.1 Menulis serat ulem
4.6.2 Membacakan hasil kerja kelompok menulis
serat ulem
4.6.3 Mengevaluasi hasil kerja kelompok menulis
serat ulem
Pertemuan 3
4.6.4 Menulis serat lelayu
4.6.5 Membacakan hasil kerja kelompok menulis
serat lelayu
4.6.6 Mengevaluasi hasil kerja kelompok menulis
serat lelayu

K. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
5. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
6. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu
7. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami
struktur dan isi Serat Ulem dan Serat Lelayu
8. Setelah membaca dan mendiskusikan contoh serat ulem dan serat lelayu, siswa dapat
menentukan struktur dan isi Serat Ulem dan Serat Lelayu dari berbagai media yang
merupakan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan.

Pertemuan 2
4. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana informasi lisan dan tulis melalui
penerapan undha-usuk bahasa Jawa.
5. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam menginterpretasi struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu.
6. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi
struktur dan isi serat ulem.
7. Setelah memahami dan mendiskusikan struktur dan isi serat ulem, siswa dapat menulis
serat ulem, membacakan, serta mengevaluasi hasil kerja kelompoknya.

Pertemuan 3
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana informasi lisan dan tulis melalui
penerapan undha-usuk bahasa Jawa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam menginterpretasi struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi
struktur dan isi serat lelayu.
4. Setelah memahami dan mendiskusikan struktur dan isi serat lelayu, siswa dapat menulis
serat lelayu, membacakan, serta mengevaluasi hasil kerja kelompoknya.

L. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pemahaman Serat Ulem dan Serat Lelayu
a. Pengertian Serat Jawi
b. Jenis-jenis Serat Jawi
c. Bagian-bagian Serat Ulem dan Serat Lelayu
d. Struktur Serat Ulem dan Serat Lelayu
Pertemuan 2
2. Menulis Serat Ulem
a. Membuat Serat Ulem dengan memperhatikan struktur dan isi sesuai dengan kaidah
yang benar.
b. Membacakan hasil kerja kelompok menulis serat ulem.
c. Mengevaluasi hasil kerja kelompok menulis serat ulem.
Pertemuan 3
3. Menulis Serat Lelayu
a. Membuat Serat Lelayu dengan memperhatikan struktur dan isi sesuai dengan kaidah
yang benar.
b. Membacakan hasil kerja kelompok menulis serat lelayu.
c. Mengevaluasi hasil kerja kelompok menulis serat lelayu.

M. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan

N. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media : LCD
2. Alat dan bahan : Serat Ulem dan Serat Lelayu
3. Sumber Belajar :
e. LKS
f. Serat ulem dan serat lelayu
g. Baoesastra Djawa

O. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1

Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajarn
Waktu
e. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar.
f. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru)
berkaitan dengan materi serat ulem dan serat lelayu yang akan
Pendahuluan
dipelajari.
g. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai
materi pembelajaran.
h. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati dan membaca serat
ulem dan serat lelayu dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab.
b. Siswa memperhatikan penjelasan tentang jenis-jenis surat,
Inti bagian-bagian surat, serta struktur dan isi serat ulem dan serat
lelayu dari berbagai media dengan bertanggung jawab.
Menanya 10 menit
c. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang struktur dan isi
serat ulem dan serat lelayu dari berbagai media dengan
bertanggung jawab.
Mengeksplorasi 15 menit
b. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke
kelompok yang lain tentang struktur dan isi dalam serat ulem
dan serat lelayu
c. Siswa secara individu mencoba menentukan struktur dan isi
serat ulem dan serat lelayu dengan jujur dan bertanggung
jawab.
d. Siswa mengumpulkan informasi tenteng cara penyusunan
serat ulem dan serat lelayu dengan proaktif dan bertanggung
jawab
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa secara berkelompok menyimpulkan struktur dan isi
serat ulem dan serat lelayu dengan jujur dan penuh tanggung
jawab.
b. Siswa secara berkelompok meyimpulkan tentang cara
penyusunan serat ulem dan serat lelayu berbagai media
dengan proaktif dan bertanggung jawab
Mengomunikasikan 15 menit
c. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu dengan jujur dan
bertanggung jawab
d. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
f. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 Menit
struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu struktur dan kaidah
yang benar.
g. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.
Penutup h. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan struktur dan isi
serat ulem dan serat lelayu
i. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
j. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan
struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu.

Pertemuan 2
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
e. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan
bahasa yang santun
f. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi serat
ulem dan serat lelayu yang sudah ditulis siswa pada
Pendahuluan pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat
g. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
h. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
c. Siswa secara berkelompok mengamati serat ulem dengan
format dan struktur yang tepat dengan bertanggung jawab
d. Siswa memperhatikan bagaimana cara urutan menulis serat
Inti ulem.
Menanya 10 menit
b. Siswa berdiskusi secara berkelompok menulis serat ulem yang
tepat dengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
c. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai
sumber tentang cara menulis serat ulem yang tepat dengan jujur
dan bertanggung jawab
d. Perwakilan kelompok mengambil undian pembagian serat ulem
untuk acara tertentu (pahargyan manten, kenduren, tanggap
warsa, pengajian, khitanan, lsp.) yang harus dibuat.
e. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan penyusunan
serat ulem yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
b. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara
menyusun serat ulem yang tepat.
Mengomunikasikan 15 menit
c. Tiap kelompok menulis serat ulem dengan jujur dan
bertanggung jawab
d. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
f. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
menulis serat ulem yang tepat dengan jujur dan bertanggung
jawab
g. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
Penutup h. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menulis serat
ulem.
i. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
j. Siswa menerima tugas membuat evaluasi serat ulem yang telah
ditulis/disusun untuk dikumpul pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan 3
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi serat
lelayu yang sudah ditulis siswa pada pembelajaran
sebelumnya dengan kritis dan cermat
Pendahuluan
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri
pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab

Mengamati 10 menit
Inti a. Siswa secara berkelompok mengamati serat lelayu dengan
format dan strutur yang tepat dengan bertanggung jawab
b. Siswa memperhatikan bagaimana cara urutan menulis serat
lelayu .
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang menulis serat
lelayu yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari
berbagai sumber tentang cara menulis serat lelayu yang tepat
dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan
penyusunan serat lelayu yang tepat dengan jujur dan
bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara
menyusun serat lelayu yang tepat
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok menulis serat lelayu dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab.
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
menulis serat lelayu yang tepat dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
Penutup c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menulis serat
lelayu.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan
serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi serat lelayu yang
telah ditulis/disusun untuk dikumpul pada pertemuan
berikutnya.

P. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrument : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi :
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/Nilai Indikator Butir
Pertanyaan
1 Menghargai dan Menggunakan bahasa Jawa dengan baik
mensyukuri dan benar dalam memahami struktur dan
keberadaan bahasa isi serat ulem dan serat lelayu
Jawa sebagai
anugerah Tuhan Yang Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan
Maha Esa sebagai bahasa Jawa dalam mengekspresikan
sarana memahami
informasi lisan dan makna serat ulem dan serat lelayu baik
tulis. lisan maupun tulis.
2. Penilaian Sikap
A. Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual

No. Sikap/ Indikator Butir


Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan
menemukan pesan, menyusun pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak
lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain
dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
jawab kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran
serat ulem dan serat lelayu
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari
sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua
orang.
4. Proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran

B. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri


Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda √ pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan


teman satu kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca
literatur yang mendukung tugas
5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

C. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik


Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ semester :
Topik : Memahami dan menulis serat ulem dan serat lelayu
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif

4) Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran


5) Berikan tanda √ paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
6) Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No. Perilaku Dilakukan/Muncul


Ya Tidak
1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
3. Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan
5. Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu
beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran

D. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama :
Kelas :

No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak


Lanjut
1.
2.

3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrument : Uraian
c. Kisi-kisi

No. Indikator Butir Soal


1 Merumuskan pengertian atau hakikat serat/layang.
2 Menyebutkan macam-macam Serat Jawa
3 Menyebutkan bagian-bagian serat Jawa
4 Menyebutkan bagian-bagian unggah-ungguh layang Jawa
5 Mendefinisikan pengertian serat ulem dan serat lelayu
6 Mendefinisikan pengertian serat lelayu
7 Menyebutkan struktur serat ulem
8 Menyebutkann struktur serat lelayu
9 Menjelaskan kaidah kebahasaan Serat Ulem
10 Menjelaskan kaidah kebahasaan serat lelayu

4. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b. Bentuk instrument : Produk
c. Kisi-kisi

No. Indikator Butir Soal


1 Menulis Serat Ulem
2 Menulis Serat Lelayu.
3 Menanggapi kerja kelompok menulis Serat Ulem dan Serat
Lelayu.

Mengetahui , Jombang , 12 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa

HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd


LAMPIRAN 1: Bahan Ajar
Serat Ulem dan Serat Lelayu.

C. Pemahaman Serat Ulem dan Serat Lelayu.


2. Hakikat Serat Ulem dan Serat Lelayu.

SERAT JAWI

Layang utawi nawala inggih menika basa ingkang dipunaturaken nganggé seratan utawi
salah satunggaling piranti komunikasi ingkang awujud seratan. Miturut basa, wos, sipat saha
asalipun, layang saged kaperang dados sekawan, inggih menika :
a. Surat (layang) resmi,
b. Surat ( layang ) dinas,
c. Surat ( layang) niaga,
d. Surat (layang) pribadhi.
Layang resmi, dinas, lan niaga temtunipun ngagem paugeran ingkang gumathok
gegayutan kaliyan kedinasan. Beda kaliyan layang pribadi. Layang pribadhi menika wujudipun
kadosdéné layang limrahipun. Ingkang dados pratandhanipun menawi layang menika kalebet
layang pribadhi inggih menika pigunanipun. Tegesipun layang wau dipunginakaken pribadhi
marang pribadhi saha wosipun ngrembag perkawis pribadhi utawi sanès perkara kadinasan.
Pramila saking menika basa ingkang dipunginakaken ing layang pribadhi langkung longgar.
Kajenganipun basa ing layang pribadhi boten kaiket dening paugeran-paugeran ingkang baku
nanging namung kaiket dening peprenah antawisipun ingkang ngintun layang saha ingkang
dipunkintun layang. Nanging basanipun layang pribadhi saged ngoko saged ugi krama
gumantung kalungguhanipun tiyang ingkang dipunkintuni serat. Menawi ingkang dipunkintun
layang menika kanca sapadha - padha utawi paprenahé langkung anem, layang saged
dipunserat nganggé basa ngoko. Ananging bilih ingkang nampi layang peprenahipun langkung
sepuh utawi inggil kalungguhanipun, prayoginipun layang kalawau dipunserat nganggé basa
krama.
Sanajan layang pribadhi gadhah kalodhangan babagan basa saha perkawis ingkang
dipunrembag, layang pribadhi boten kenging nilar subasita saha tata krama. Layang pribadhi
ugi kedah kaserat kanthi cetha, gampil dipunmangertosi dening ingkang nampi layang. Kanthi
kados mekaten layang wau boten ndadosaken bingung saha kesalahpahaman, utamanipun
kanggé ingkang nampi layang.
A. Wujuding Serat Jawa
Wujud serat Jawa menika manéka warni antawisipun:
1. Serat Ulem (Undangan)
Serat ulem inggih menika serat ingkang isinipun atur dhumateng tiyang sanès,
amargi badhé kagungan hajat/kersa. Ingkang dipunkintuni uleman supados rawuh
wonten ing wekdal saha papan ingkang sampun katemtokaken. Tuladha serat ulem
inggih menika:
a) tanggap warsa (ulang tahun)
b) tasyakuran
c) supitan
d) serat ulem mantu, lsp.
2. Serat kitir
Serat kitir inggih menika serat ingkang isinipun cekak aos, menapa perlunipun
kémawon. Tuladhanipun telegram, memo, lsp.
3. Serat lelayu
Serat lelayu inggih menika serat ingkang isinipun kabar sedanipun tiyang.
4. Serat iber-iber
Serat iber-iber inggih menika serat ingkang isinipun kabar pribadi, bab ingkang
dipunandharaken saged menapa kémawon.
B. Péranganipun Serat Jawi
Serat Jawi ingkang ganep nggadhahi pérangan utawi bagian antawisipun:
1. Satata Basa, (serat katujokaken) alamatipun serat saged kaserat ing pojok tengen utawi
kiwa ing inggil.
2. Adangiyah, tembung pamuji rahayu upaminipun:
a. Rinengga sagunging pakurmatan.
b. Tansah winantu suka basuki.
c. Katentreman lan karahayon
d. Winantu ing bagya mulya.
e. Sembah sungkem.
3. Purwaka, nelakaken pawarta kaslametanipun ingkang ngintun serat saha pangajeng-
ajeng supados ingkang dipunkintun serat ugi slamet.
4. Surasa Basa, wosipun serat, kekajenganipun serat.
5. Wasana Basa, pungkasaning layang, tuladhanipun:
Cukup seméné dhisik liya wektu disambung maneh.
6. Titi Mangsa, nelakaken wekdal panyeratanipun serat. Tuladha: Parakan, 21 Agustus
2008
7. Peprenahan, asalipun serat saking sinten, tuladha:
a. Saking ingkang putra
b. Bapakmu ing omah
c. Adhimu saka paran, lsp
8. Tapak Asma / Tandha Asma, Tanda tangan ingkang damel serat.
9. Asma Terang, asma terang ingkang damel serat.

Tuladha serat

Bapak saha Ibu Joko Surasa (1)


Jln. Aip Mungkar Parakan
Temanggung.
Sembah sungkem, (2)

Kanthi lumantaring serat punika, kula ngaturi uninga bilih kawontenan kula ing
Semarang tansah ginanjar wilujeng nir ing sambékala. Menggah panyuwun kula dhumateng
gusti Allah SWT, mugi-mugi kawontenanipun Bapak saha Ibu ugi mekaten. Amin. (3)
Kajawi punika ingkang sepisan ingkang putra ngaturi priksa bilih kintunannipun arta
sampun kula tampi rikala dinten Minggu kapengker. Arta punika sampun kula ginakaken
kanggé prabéya sekolah. Tirahanipun kanggé nyekapi kabetahan wonten kos. Ingkang kaping
kalih, kula ngaturi priksa bilih sekedhap malih badhé tes semesteran. Pramila kula nyuwun
tambahing berkah pangestu mugi - mugi kula saged nglampahi tes semesteran punika kanthi
biji ingkang saé, amin. (4)
Ing wusana cekap semanten rumiyin serat kula, sanès wekdal dipunsambet malih.
Menawi wonten kirang trapsilaning atur dhumateng Bapak saha Ibu, kula nyuwun lumunturing
samudra pangaksami. (5)
(6) Semarang, 26 Nopember 2008
(7) Saking ingkang putra
(8)
(9) Hadi Prawira
Adangiyah Nelakaké, Unggah-ungguhing Layang.
1. Taklim (ingkang taklim), marang sadulur tuwa, utawa menyang sapadha-padha kang perlu
diajèni.
2. Salam taklim, marang sedulur enom, utawa menyang sapepadhané.
3. Ingkang salam, marang sedulur enom kang perlu diajèni, amarga pangkaté luwih dhuwur.
4. Ingkang pandonga, saka wong tuwa marang wong enom kang diajèni.
5. Ingkang Pandonga, saka wong tuwa marang anak putuné dhéwé utawa sing karengkuh kaya
anaké dhéwé.
6. Ingkang sembah, saka wong cilik marang para luhur, nadyan pangkaté padha.
7. Ingkang sembah sungkem, saka wong enom marang sesepuh (simbah) utawa para luhur.
8. Ingkang sembah pangabekti, saka wong enom marang wong tuwané dhéwé, umpamane :
Bapak, Ibu, Simbah, wong wadon marang kakungé.
9. Ingkang pangabekti, marang wong tuwa kang diajèni (dibektèni), umpamané: marang ipéné
kang kaprenah tuwa.
10. Sembah sujud, saka kawula marang Gustiné Pamuji, umpamané: karengga sagunging
kaurmatan, Karengga sagunging pahargyan, kairing ing sagunging kaurmatan, pudyarja, lan
sapituruté. Iku kabèh, satemené mung owah-owahan saka kang kasebut ing dhuwur mau.
Amarga ana pakèwuhé anggoné arep nandukaké unggah-ungguh.

a. Tuladha Serat Ulem Wisudhan


Sleman, 21 Agustus 2011
Katur
Panjenenganipun Bapak Drs. Subagyo Sastra W.
Ing Bantul
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Nuwun, kanthi puja puji hastuti, sinartan sagunging pakurmatan, lumantar serat menika
keparenga kula angrerantu rawuh panjenengan wonten ing:
Dinten : Jum’at Legi
Titimangsa : 01 September 2011
Wanci : Tabuh 09.00 WIB
Papan : Gedung Grha Sabha Pramana Bulaksumur
Adicara : Wisudha Pawiyatan Pranatacara tuwin Pamedhar Sabda Yayasan Kirti
Sanggyaning warga Panitya miwah Pengurus Yayasan Kirti atur gunging panuwun awit
saking kawigatosan saha rawuhipun panjenengan.
Nuwun,
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pangarsa Yayasan

Ki Pramana Sabda Gaotama

b. Tuladha Ulem Pawiwahan

Nambut sisahaing akrami:

Dra. NIKEN NASTITI


KRT. Tedjaningrat
Kaliyan

Drs. MARYAN UTAMA


Letkol Sumaryan

Akad Nikah:
Kemis Kliwon,
14 September 2011
Pukul 09.00 enjing,
ing griya Jl. Madukismo 123
Ngayogyakarta

Ngayogyakarta, 1 September 2011


Nuwun wiyosipun,
Kula angantu-antu keparengipun rawuh panjenengan sekaliyan wonten ing wiwahan
panggih/dhaupipun anak kula pengantèn kekalih, mbénjing ing:
Dinten : Kemis Kliwon [malem Jumuah Legi]
Tanggal : 14 Desember 2011
Pukul : 19.00 [pitu sonten]
Papan : Pendhapi Budaya Mandhala Jl. Madukismo 75 Ngayogyakarta
Wasana awit keparengipun rawuh saha paring berkah pangèstu, kula ngaturaken agunging
panuwun sanget. Nuwun.
Salam taklim,
KRT. Tedjaningrat Kekalih

c. Tuladha Serat Prajanjen


Ingkang tandha tangan ing ngandhap menika, kula Raden Mas Antawiryana, pensiunan guru
SD Negeri Karangnangka, Sidaluhur, Sidamukti, Wanasaba, gegriya ing Dhusun
Karangnangka, Kalurahan Sidaluhur, Kecamatan Sidamukti, Kabupaten Wanasaba, Jawa
Tengah, aprajanji:
1. Wiwit surya kaping 1 Januari 2009 kula ngakeni ngenggeni dalemipun sedherek R.
Gunasatata ing kampong Karangpajaten Kalurahan Sidamulya, Sidamukti, Wanasaba.
2. Kula sagah nyukani arta pasewan kathahipun Rp. 2.000.000,-(kalih yuta rupiyah)
ingkang sawetawis kathahipun kalih atus seket ewu rupiah sampun kula aturaken
minangka pratandha dados (uang muka) rikala surya kaping 20 Desember 2009.
Wondene kirangipun ingkang sayuta pitung atus seket ewu rupiah badhe kula aturaken
ing surya kaping 28 Desember 2009.
3. Upami ing surya kaping 28 Desember 2009 menika kula mboten saged ngaturaken arta
jangkepipun menika wau (angka 2), anggen kula badhe nyewa kaanggep batal saha arta
ingkang sampun kula aturaken sampun dados hakipun sadhèrèk Gunasatata.
4. Sasampunipun kalh taun kaetang saking surya kaping 1 Januari 2004, griya kasebat,
hakipun dados kagunganipun sadherek Gunasatata saha kula mboten hak ngenggeni
malih.
Wanasaba, 24 Desember 2011
Kula ingkang tandha tangan
Raden Mas Antawiryana
Anyekseni:
Lurah Desa Sidaluhur
Drs. Danuwiyan
d. Tuladha Serat Ulem Supitan

Supitan:
1. BAGUS WARSANA
2. BAGUS WARDAYA

Gresipun:
Jumuah Wage, 28 November 2011
Pukul 09.00 enjing
ing Dokter Supit Padmasuri
Jl. Krapyak Ngadiwinatan

Ngayogyakarta, 1 November
2011
Nuwun wiyosipun,
Kula angantu-antu keparengipun rawuh panjenengan sekaliyan wonten ing syukuran
supitipun anak kula jaler kekalih, mbenjing ing:
Dinten : Minggu Wage [malem Jumuah Legi]
Tanggal : 10 Desember 2009
Pukul : 09.00 enjing
Papan : Gedung Serbaguna Kecamatan Mantrijeron Ngayogyakarta
Wasana awit keparengipun rawuh saha berkah pangestu, kula matur sanget nuwun.

Salam taklim,
Sela Darmaji Kekalih

e. Kitir Lelayu
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un

Sampun tinimbasaha sowan ing pangayunaning Pangeran kanthi tentrem ing RSUP Dr.
Sardjito nalika dinten Ahad kliwon, 24 Desember 2011 pukul 11.50 siyang, Bapak/embah
sutresna:

KI MANGKUSASMITA
(Yuswa 80 taun)

Layon badhe kasarekaken ing makam Sitisuci, bidhal saking griya sungkawa Jeruksari Gang
Megatruh 50, dinten Senen Legi 25 Desember 2011 pukul 14.00

Ngayogyakarta, 24 Desember 2011

Ingkang duhkita
*Nyi Mangkusasmita (garwa)
*Brayat Mangkutana, SH. (putra)
*Brayat Mangkurati, SPd. (putra)
*Brayat Sumargana (raka)
*Brayat Parengkuan (rayi)
LAMPIRAN 2: PENILAIAN SPIRITUAL

Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi :
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/Nilai Indikator Butir
Pertanyaan
1 Menghargai dan Menggunakan bahasa Jawa dengan baik
mensyukuri dan benar dalam memahami struktur dan
keberadaan isi serat ulem dan serat lelayu
bahasa Jawa Menggunakan kata, istilah, atau
sebagai anugerah ungkapan bahasa Jawa dalam
Tuhan Yang mengekspresikan makna serat ulem dan
Maha Esa serat lelayu baik lisan maupun tulis.
sebagai sarana
memahami
informasi lisan
dan tulis.
LAMPIRAN 3: PENILAIAN SIKAP

2. Penilaian Sikap
A. Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual

No. Sikap/ Indikator Butir


Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan
menemukan pesan, menyusun pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain
dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya
jawab dengan baik pada kegiatan pembelajaran Serat Ulem dan
Serat Lelayu
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari
sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua
orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi
dan pembelajaran

B. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri


Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan


teman satu kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca
literatur yang mendukung tugas
5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

C. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik


Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ semester :
Topik : Memahami dan menulis Serat Ulem dan Serat Lelayu
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, dan proaktif

1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran


2. Berikan tanda √ paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No. Perilaku Dilakukan/


Muncul
Ya Tidak
1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
3. Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber
rujukan
5. Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan
selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau
pembelajaran

D. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :

No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak


Lanjut
1.

2.
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrument : Uraian
c. Kisi-kisi

No. Indikator Butir Soal


1 Merumuskan pengertian atau hakikat serat/layang.
2 Menyebutkan macam-macam Serat Jawa
3 Menyebutkan bagian-bagian serat Jawa
4 Menyebutkan bagian-bagian unggah-ungguh layang Jawa
5 Mendefinisikan pengertian serat ulem dan serat lelayu
6 Mendefinisikan pengertian serat lelayu
7 Menyebutkan struktur serat ulem
8 Menyebutkann struktur serat lelayu
9 Menjelaskan kaidah kebahasaan Serat Ulem
10 Menjelaskan kaidah kebahasaan serat lelayu

4. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b. Bentuk instrument : Produk
c. Kisi-kisi

No. Indikator Butir Soal


1 Menulis Serat Ulem
2 Menulis Serat Lelayu.
3 Menanggapi kerja kelompok menulis Serat Ulem dan Serat
Lelayu.
4 Mempraktekan cara memberikan serat ulem (unggah-
ungguh/subasita) dan cara menyiarkan berita lelayu
LAMPIRAN 4: LEMBAR KERJA DAN PENILAIAN PENGETAHUAN

1. PENGETAHUAN
SOAL TES URAIAN

1. Menapa ingkang dipunwastani serat/layang Jawa?


2. Kasebuta jinising serat Jawa!
3. Kasebutna peranganipun serat Jawa!
4. Kasebutna perangan utawa unggah-ungguh layang ing adangiah!
5. Menapa ingkang dipunwastani serat ulem?
6. Menapa ingkang dipunwastani serat lelayu?
7. Kasebutna peranganing layang ulem!
8. Kasebutna peranganing layang lelayu!

KUNCI JAWABAN

1. Layang utawi nawala inggih menika basa ingkang dipunaturaken nganggé seratan
utawi salah satunggaling piranti komunikasi ingkang awujud seratan.
2. Wujud serat Jawa menika manéka warni antawisipun:
a) Serat Ulem (Undangan)
b) Serat kitir
c) Serat lelayu
d) Serat iber-iber
3. Serat Jawi ingkang ganep nggadhahi pérangan utawi bagian antawisipun:
a. Satata Basa, (serat katujokaken) alamatipun serat saged kaserat ing pojok tengen
utawi kiwa ing inggil.
b. Adangiyah, tembung pamuji rahayu
c. Purwaka, nelakaken pawarta kaslametanipun ingkang ngintun serat saha
pangajeng-ajeng supados ingkang dipunkintun serat ugi slamet.
d. Surasa Basa, wosipun serat, kekajenganipun serat.
e. Wasana Basa, pungkasaning layang,
f. Titi Mangsa, nelakaken wekdal panyeratanipun serat.
g. Peprenahan, asalipun serat saking sinten,
h. Tapak Asma / Tandha Asma, Tanda tangan ingkang damel serat.
i. Asma Terang, asma terang ingkang damel serat.
4. Adangiyah Nelakaké, Unggah-ungguhing Layang.
a) Taklim (ingkang taklim), marang sadulur tuwa, utawa menyang sapadha-padha
kang perlu diajèni.
b) Salam taklim, marang sedulur enom, utawa menyang sapepadhané.
c) Ingkang salam, marang sedulur enom kang perlu diajèni, amarga pangkaté luwih
dhuwur.
d) Ingkang pandonga, saka wong tuwa marang wong enom kang diajèni.
e) Ingkang Pandonga, saka wong tuwa marang anak putuné dhéwé utawa sing
karengkuh kaya anaké dhéwé.
f) Ingkang sembah, saka wong cilik marang para luhur, nadyan pangkaté padha.
g) Ingkang sembah sungkem, saka wong enom marang sesepuh (simbah) utawa para
luhur.
h) Ingkang sembah pangabekti, saka wong enom marang wong tuwané dhéwé,
umpamane : Bapak, Ibu, Simbah, wong wadon marang kakungé.
i) Ingkang pangabekti, marang wong tuwa kang diajèni (dibektèni), umpamané:
marang ipéné kang kaprenah tuwa.
j) Sembah sujud, saka kawula marang Gustiné Pamuji, umpamané: karengga
sagunging kaurmatan, Karengga sagunging pahargyan, kairing ing sagunging
kaurmatan, pudyarja, lan sapituruté. Iku kabèh, satemené mung owah-owahan saka
kang kasebut ing dhuwur mau. Amarga ana pakèwuhé anggoné arep nandukaké
unggah-ungguh.
5. Serat ulem inggih menika serat ingkang isinipun atur dhumateng tiyang sanès, amargi
badhé kagungan hajat/kersa. Ingkang dipunkintuni uleman supados rawuh wonten ing
wekdal saha papan ingkang sampun katemtokaken.
6. Serat lelayu inggih menika serat ingkang isinipun kabar sedanipun tiyang.
7. Peranganipun layang ulem antawisipun: katur dhumateng, acara menapa, titi mangsa,
papan panggenan, ingkang ngulemi (kagungan karsa).
8. Peranganipun layang lelayu antawisipun: nama, panggenan seda, wekdal seda, papan
pasarean, wekdal dipunsarekaken, ingkang duhkita.

Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Teks Berita Berbahasa Jawa

No. Aspek dan Kriteria Skor


1 1. Menapa ingkang dipunwastani serat/layang Jawa? 10
2. Kasebuta jinising serat Jawa! 10
3. Kasebutna peranganipun serat Jawa! 20
4. Kasebutna perangan utawa unggah-ungguh layang ing adangiah! 20
5. Menapa ingkang dipunwastani serat ulem? 10
6. Menapa ingkang dipunwastani serat lelayu? 10
7. Kasebutna peranganing layang ulem! 10
8. Kasebutna peranganing layang lelayu! 10

Total Skor 100


LAMPIRAN 5: LEMBAR KERJA DAN PENILAIAN KETERAMPILAN

2. KETRAMPILAN

SOAL URAIAN (pertemuan ke-2)


1. Kadamelna tuladha serat ulem jumbuh kaliyan undian ingkang sampun dipunpendhet ing
kelompokipun piyambak-piyambak!
2. Kawaosna hasil kerja kelompokipun wonten ing ngajeng kelas!
3. Paragakna kados pundi caranipun nyaosaken serat ulem dhateng piyantun ingkan
dipunulemi!

SOAL URAIAN (pertemuan ke-3)


1. Kadamelna tuladha serat lelayu ing kelompokipun piyambak-piyambak!
2. Kawaosna hasil kerja kelompokipun wonten ing ngajeng kelas!
3. Paragakna kados pundi caranipun nyaosakennggiyaraken pawartos lelayu dhateng
khalayak umum!

KUNCI JAWABAN:
(KASUMANGGAKAKEN GUMANTUNG KELOMPOKIPUN PIYAMBAK-PIYAMBAK)

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN:


NO Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
1 Isi
 Amat memahami; amat luas dan lengkap; amat Amat baik 4
terjabar; amat sesuai dengan struktur dan isi serat
ulem dan serat lelayu.
 Memahami; luas dan lengkap; terjabar; sesuai Baik 3
dengan struktur dan isi serat ulem dan serat
lelayu, meskipun kurang terinci.
 Memahami secara terbatas; kurang lengkap; Sedang 2
kurang terjabar; kurang terinci.
 Tidak memahami isi; tidak mengena. Kurang 1
2 Kebahasaan
 Amat tepat, jelas, dan sesaui dengan kaidah Amat baik 4
kebahasaan penulisan serat ulem dan serat lelayu;
 Tepat dan sesaui dengan kaidah kebahasaan Baik 3
penulisan serat ulem dan serat lelayu.
 Kurang tepat dan sesuai dengan kaidah Sedang 2
kebahasaan penulisan serat ulem dan serat lelayu
 Tidak tepat; tidak jelas; tidak sesaui dengan Kurang 1
kaidah kebahasaan penulisan serat ulem dan serat
lelayu
3 Penulisan (Ejaan dan Tanda Baca)
 Amat menguasai kaidah penulisan kata dan Amat baik 4
ejaan.
 Menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, Baik 3
dengan sedikit kesalahan.
NO Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
 Kurang menguasai kaidah penulisan kata dan Sedang 2
ejaan, dengan banyak kesalahan.
 Tidak menguasai kaidah penulisan kata dan Kurang 1
ejaan, tulisan sulit dibaca.
4 Kerapian
 Terbaca, bersih dan rapi. Amat baik 4
 Terbaca, bersih, tapi tidak rapi. Baik 3
 Terbaca, tidak bersih dan tidak rapi. Sedang 2
 Tidak terbaca, tidak bersih, dan tidak rapi. Kurang 1
TOTAL SKOR MAKSIMAL 100
KOMENTAR
………………………………………………………………………. JUMLAH
………………………………………………………………………. NILAI :
……………………………………………………………………….
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP UYON-UYON)

Nama Sekolah : SMA BUDI UTOMO


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : XI IA/ 2
Materi Pokok : Tembang Uyon-uyon
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar
akan keberadaan bahasa Jawa dalam memahami unsur-unsur pokok (gamelan,
dan menggunakannya sebagai wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan
sarana komunikasi daerah pesan moral dalam syair uyon-uyon baik lisan
dalam memahami, maupun tulisan
menerapkan, dan 1.2.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa
menganalisis informasi lisan Jawa dalam mengekspresikan unsur-unsur pokok
dan tulis melalui penerapan (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan
undha-usuk bahasa Jawa. gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon
baik lisan maupun tulis.
2.3 Menunjukkan perilaku jujur, Jujur
disiplin, tanggung jawab, dan 2.1.3 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan
proaktif dalam memahami, mengartikan kata sulit, menemukan pesan,
menerapkan, dan menyusun pesan
menganalisis informasi lisan 2.1.4 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
dan tulis melalui penerapan tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak
undha-usuk bahasa Jawa. lain.
Disiplin
2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok
lain dalam pembelajaran
Tanggung jawab
2.2.13 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran Uyon-uyon
2.2.14 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan
data atau informasi yang dapat dipercaya pada
kegiatan pembelajaran Uyon-uyon
Proaktif
2.2.15 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi
2.2.16 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran
3.4. Memahami ajaran moral Pertemuan 1
dan menganalisis struktur 3.1.1 Menjelaskan hakikat Uyon-uyon
tembang macapat Durma, 3.1.2 Mengidentifikasi kata-kata sukar di dalam Uyon-
Asmaradana, dan Megatruh uyon
3.1.3 Mendeskripsikan struktur Uyon-uyon
3.1.4 Mendeskripsikan ajaran moral Uyon-uyon
3.1.5 Menjelaskan kaidah kebahasaan Uyon-uyon
4.4 Melagukan tembang macapat Pertemuan 2 dan 3
Durma, Asmaradana, dan 4.1.1 Menjelaskan hakikat menginterpretasi unsur-unsur
Megatruh pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan
gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon
4.1.2 Menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan,
wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan
pesan moral dalam syair uyon-uyon
Pertemuan 4
4.1.3 Melagukan tembang Uyon-uyon

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan kon mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati,
wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami
unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan
moral dalam memahami uyon-uyon
4. Setelah membaca contoh Uyon-uyon dan mendiskusikan, siswa dapat menentukan
unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan
moral dalam memahami uyon-uyon hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan.

Pertemuan 2
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan kon mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara,
swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon dalam
melagukan Uyon-uyon.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi
unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan
moral dalam syair uyon-uyon dalam melagukan Uyon-uyon.
4. Setelah memahami Uyon-uyon dan mendiskusikan, siswa dapat menginterpretasi
unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan
moral dalam syair uyon-uyon dalam melagukan Uyon-uyon.

Pertemuan 3
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan kon mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam Melagukan Uyon-uyon.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk Melagukan
Uyon-uyon.
4. Setelah memahami Uyon-uyon dan mendiskusikan, siswa dapat Melagukan Uyon-
uyon

D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pemahaman Uyon-uyon
a. Pengertian Uyon-uyon
b. Kata-kata sukar Uyon-uyon
c. Ajaran moral Uyon-uyon
Pertemuan 2 dan 3
4. Penginterpretasian Uyon-uyon
a. Hakikat menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati,
wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon
b. Interpretasi (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa
dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) Uyon-uyon
Pertemuan 4
5. Cara Melagukan Uyon-uyon
a. Melagukan Uyon-uyon dengan memperhatikan wiraga, wirawa, wiraswara dan
wirasa

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media : LCD
2. Alat dan bahan : Uyon-uyon
3. Sumber Belajar :
a. LKS
b. Uyon-uyon
c. Tayangan Uyon-uyon
d. Poerwadarminta, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters.

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajarn
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar.
b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru)
Pendahuluan berkaitan dengan materi Uyon-uyon yang akan dipelajari.
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai
materi pembelajaran.
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati Uyon-uyon dari
berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab.
b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang struktur dan metrum
Uyon-uyon dengan bertanggung jawab.
Inti
Menanya 10 menit
d. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang struktur dan
metrum Uyon-uyon dari berbagai sumber serta unsur-unsur
pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing)
dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dengan
bertanggung jawab.
Mengeksplorasi 15 menit
c. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke
kelompok yang lain tentang unsur-unsur pokok (gamelan,
wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral
dalam memahami uyon-uyon dengan proaktif dan bertanggung
jawab
d. Siswa secara individu mencoba menentukan unsur-unsur
pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing)
dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dengan jujur
dan bertanggung jawab.
e. Siswa mengumpulkan informasi tenteng cara penciptaan
Uyon-uyon
Mengasosiasi 15 menit
c. Siswa secara berkelompok menyimpulkan unsur-unsur pokok
(gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan
pesan moral dalam memahami uyon-uyon dengan jujur dan
penuh tanggung jawab.
d. Siswa secara berkelompok meyimpulkan tenteng cara
penciptaan Uyon-uyon
Mengomunikasikan 15 menit
e. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi unsur-unsur
pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing)
dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dengan jujur
dan bertanggung jawab
f. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan unsur- 15 Menit
unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan
gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon
berdasarkan struktur dan kaidah.
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan unsur-unsur
Penutup pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing)
dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan
unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga
dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon
dari bebagai sumber.

Pertemuan- 2 dan 3
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi unsur-
unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan
gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon yang
Pendahuluan sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan
kritis dan cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati Uyon-uyon dari
berbagai sumber dengan bertanggung jawab
b. Siswa memperhatikan bagaimana menginterprestasi unsur-
unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan
gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dari
berbagai sumber dengan bertanggung jawab
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang
Inti
menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara,
swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam
memahami uyon-uyon dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab.
Mengksplorasi 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari
kelompok satu ke kelompok yang lain tentang
menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara,
swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair
uyon-uyon dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasi unsur-unsur
pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing)
dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dari berbagai
sumberdengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengasosiasi 15 menit
b. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan
interpretasi Uyon-uyon dari berbagai acara
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
interpretasi Uyon-uyon dari berbagai sumberdengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
interpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara,
swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam
memahami uyon-uyon dari berbagai sumberdengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
Penutup dengan jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menangkap
unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga
dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan
serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas mencari pesan moral dalan syair uyon-
uyon yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan- 4
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cara
Melagukan Uyon-uyon yang sudah ditulis siswa pada
Pendahuluan pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Inti Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati cara Melagukan Uyon-
uyon dengan tepat dengan bertanggung jawab
b. Siswa memperhatikan bagaimana cara Melagukan Uyon-
uyon dengan tepat dengan bertanggung jawab
Menanya 10 menit
b. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang cara Melagukan
Uyon-uyon dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai
sumber tentang cara Melagukan Uyon-uyon dengan tepat
dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan cara
Melagukan Uyon-uyon dengan tepat dengan jujur dan
bertanggung jawab

Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara
Melagukan Uyon-uyon dengan tepat
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap individu melagukan Uyon-uyon dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Masing-masing individu/ kelompok secara proaktif
memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
cara Melagukan Uyon-uyon dengan tepat dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan melagukan
Penutup Uyon-uyon.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan
serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi Uyon-uyon yang
telah cipta unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara,
swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam
memahami uyon-uyon untuk di kumpul pada pada pertemuan
berikutnya.

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi :

Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/Nilai Indikator Butir
Pertanyaan
1 Menghargai dan Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan
mensyukuri benar dalam memahami unsur-unsur pokok
keberadaan bahasa (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan
Jawa sebagai gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-
anugerah Tuhan uyonbaik lisan maupun tulisan
Yang Maha Esa Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan
sebagai sarana bahasa Jawa dalam mengekspresikan unsur-
memahami unsur pokok (gamelan, wiraswara,
informasi lisan dan swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan
tulis. moral dalam syair uyon-uyonbaik lisan
maupun tulis.

2. Penilaian Sikap
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir
Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan
mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun
pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak
lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok
lain dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
jawab kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran Uyon-uyon
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik
dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke
semua orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran

b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri


Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan


teman satu kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca
literatur yang mendukung tugas
5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

c. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik


Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ semester : XI/ 1
Topik : memahami unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara,
swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam
syair uyon-uyon
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif

7) Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran


8) Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
9) Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No. Perilaku Dilakukan/muncul


Ya Tidak
1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
3. Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber
rujukan
5. Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan
selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau
pembelajaran

d. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak
Lanjut
1.

2.

2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Merumuskan pengertian atau hakikat Uyon-uyon
2 Mendeskripsikan strukur Uyon-uyon
3 Menjelaskan kaidah kebahasaan Uyon-uyon

2. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b. Bentuk instrumen : Produk
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang
terdapat dalam Uyon-uyon.
2 Mendeskripsikan makna bagian-bagian Uyon-uyon
3 Mendeskripsikan isi Uyon-uyon dalam bentuk paragraf
yang padu dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, dan
kalimat efektif.

Mengetahui , Jombang , 12 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa

HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd


LAMPIRAN 1: Bahan Ajar

Uyon-uyon
D. Pemahaman Uyon-uyon
1. Hakikat Uyon-uyon

KASUSASTRAN KANG TINEMU ING GENDHING

1. Cakepan yaiku syair, tetembungan kang dienggo ing tembang.


2. Cengkok yaiku lak-luking swara kanggo nglagokake tembang.
3. Gendhing yaiku lelagoning gamelan kawangun saking mawarni aspek karawitan.
4. Gamelan yaiku piranti karawitan kanggo ngiringi tembang, kayata; bonang, kendhang,
gong kempul, gender, gong gedhe, peking, demung, saron, kenong, slenthem, gambang,
rebab, siter, lsp.
5. Laras yaiku rasa thinthingane swara cendhak nganti swara dhuwur.
6. Titi laras yaiku angka minangka gantine laras (swara cendhak tekan swara dhuwur).
7. Pathet yaiku ukuran cendhek lan dhuwure swara kanggo nglagokake tembang.
8. Pedhotan yaiku pamedhoting swara ing tengahing tembang ing saben larik.
9. Senggakan yaiku unen-unen mawa lagu ing satengahing tembang kang binarung
swaraning gendhing/ pradangga
10. Swarawati yaiku waranggana, pesindhen, penyanyi putri.
11. Wiraswara yaiku penyanyi kakung.
12. Gerong yaiku tembang kang dilagokake bareng karo gamelan kanggo mbarengi
gendhing, dene sing gerong para wiraswara/ pradangga.
13. Sindhenan yaiku tetembangan kang dilagokake dening waranggana utawa pesindhen
binarung swaraning gamelan/ lelagoning gendhing.
14. Irama yaiku ukuran rindhik rikating panabuhing gamelan.
15. Bawa yaiku tembang kanggo mbukani gendhing utawa miwiti gendhing tanpa tabuhan.
16. Buka yaiku tetabuhan utawa swara kang kanggo bukani gendhing.

Katembangna sareng-sareng cakepan lelagon ing ngandhap menika!

Lancaran Gugur Gunung, Laras Pelog Pathet Barang

@ 7 @ 7 @ 7 @ 7 3 5 6 7 # @ 7 6
A - yo kan - ca a - yo kan – ca nga- yah- i kar- ya- ne pra- ja

@ # @ # @ # @ # @ 7 6 5 6 2 5 3
ke-ne ke- ne ke- ne ke- ne gu- gur gu-nung tan-dang ga- we

. . 5 6 6 6 6 6 2 3 5 6 5 7 6 5
sa – yuk sa- yuk ru- kun be- ba- reng-an ro kan- ca- ne

. . 2 3 3 3 3 3 5 6 7 5 6 5 3 2
li- la lan le- ga- wa kang-go mul- ya- ning ne- ga- ra

@ 7 @ 7 @ 7 @ 7 . . 3 5 6 6 6 6
si- ji lo- ro te- lu pa-pat ma- ju pa-pat pa-pat
. # 6 7 6 # @ # @ 7 6 5 3 3 3 .
di- u- lang u- lung- a- ke mes- thi eng-gal ram-pung-e

. 6 6 6 6 6 6 6 . 5 5 5 5 5 5 5
ho- lo- bis kun-tul ba- ris ho- lo- bis kun-tul ba-ris

. 3 3 3 3 3 3 3 6 . 7 5 2 2 2 g2
ho- lo- bis kun-tul ba- ris ho- lo- bis kun-tul ba- ris

Kawaosa kanthi nyekaraken sesarengan (panembrama) cakepan gerongan ing ngandhap


menika!

Panembrama

Bawa Sekar Ageng Mintajiwa lrs. Sl. Pt. Sanga


Dhawah Ketawang Subakastawa

5 5 6 z6x.x5x6c! 5 2 z2c3 z2x3x2c1


Dhuh gus- ti kang Ma- ha A- gung,

5 z5x.x6c! z5x6x5c3 z2x3c5 1 1 z1x2x3x2c1 z6x.ct

se- sem- bah- an wong sa- bu- mi,

5 5 6 z!x.x6x!c@ 6 6 z6c! z6x!x6c5


ku- la a- sung pu- dyas- ta- wa,

5 z5x.x6c! z5x6x5c3 z2x3c5 z1x3c2 2 zyx1cy


t
Kon- juk pa- du- ka dhuh Gus- ti,

Jineman:
.... 2 2 jz2c3 2 . . 2 z1xx x xj.cy z2 xj3xjk2c1 y
Ing-kang mur-ba a- mi- se- sa,
.... 2 2 jz2c3 1 . . jz2c3 2 . jzyx1x cy gt
Sang-kan pa- ran- ing du- ma- di

z1c2 2 2 2 z2c1 z1x.x2x3c5 z2x3c2 z1x.cy


pa- du- ka Sang Ma- ha Tung- gal,
y zjyc1 zj1c2 1 . . jz2c3 2 . zjyx1x cy gt
si- nu- ba- kas- ta- weng gen- dhing

Umpak-umpak:
. . . . 1 1 2 2 2 2 2 1 y 2 1 y
Ko- lik pri-ya pri-ya ti- ni- lar wa- no-dya
Mong ing tir- ta tir- ta wi- jil- ing sa- ri- ra
. . . . 2 2 2 1 1 1 1 y t 1 y t
tu- hu tres-na an- dha- dha a- sih- ing bang-sa
sa- pa ba- ya ba- nget ngu-di ba- sa Ja- wa
. . . . 1 1 2 2 2 2 5 3 2 jz3c2 1 y
Ka- wi pu- tra pu- tra na- ta ing Nga-mar-ta
Nrek-sa pus-pa pus- pa ne- dheng mba-bar gan-da
. . . . 5 5 5 5 5 5 6 ! 5 3 2 g5
wi- da- da- a ka- lis sa- gung sam- be- ka- la
nggu-bah ba-sa mrih me-kar lan- dhep-ing ra- sa
Gerongan ngelik:
. . . . @ @ jz@c# ! . . jz@c# @ . jz6x!x c6 5
Ki- nan- thi pi- nang-ka a- tur
Pa- ra sis- wa wa- jib- i- pun

. . 6 z!x x x x jx6c5 jz2x3x c2 1 . . jz2c3 2 .


jzyx1x cy gt
a- tur pam- ba- gya ba- su- ki
nas- ti- ti lan nga-ti a- ti

. . . . @ @ jz@c# ! . . jz@c# @ . jz6x!x c6 5


mring sa-gung-ing pa- ra leng- gah
ta- be- ri sa- ba- rang kar- ya

. . 6 z!x x x x jx6c5 jz2x3x c2 1 . . jz2c3 2 .


zjyx1x cy gztx
de- ne kas- du a- ngra- wuh- i
ngu- di ka- wruh la-wan ngel- mi
jx.xyx c1 . . 1 1 jz1c2 1 . . 2 2 . z2x
xj3jkx2c1y
pa- har- gyan ing ri pu- ni- ka
ing ja- gad-ing pa- sra- wung-an

. . . . 2 2 jz2c3 1 . . jz2c3 2 . jzyx1x cy


gt
a- kar- ya bom- bong-ing ga- lih
an- dhap a- sor trus- ing a- ti

b. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada Uyon-uyon


Saat kalian membaca Uyon-uyon di atas ada kata-kata sulit yang kalian temukan?
Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa. Kata-kata sulit
pada Uyon-uyon sebagai berikut
No. Kata Sulit Arti/Makna
1
2
3
4
5
LAMPIRAN 2: LEMBAR KERJA (LK)

B. LK Memahami Unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan


gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon

LK 1 : LK Hakikat Gamelan
Cermatilah berikut ini!
Kawaosa kanthi pratitis!
GAMELAN KARAWITAN

Gb. 2: Gamelan kanggo ngiringi pagelaran wayang kulit

Gamelan iku salah sijining jinis utawa corak gamelan kang urip ing tlatah Jawa Tengah
(uga Yogyakarta) lan sebagéyan Jawa Wétan. Musik gamelan Jawa iki béda karo musik
gamelan saka dhaérah liya, yèn musik gamelan Jawa umumé nduwé nada luwih lembut lan
nganggo témpo luwih alon, béda karo musik gamelan Bali sing témponé luwih cepet, uga
gamelan Sundha sing musiké mendayu-dayu lan di-dominasi swara suling. Amarga iku,
Gamelan Jawa iku uga kasebut pentatonis. Saprangkat gamelan komplit iku nduwé 2 laras
yaiku Gamelan Sléndro lan Gamelan Pélog. Laras slendro beda karo pelog, ing slendro ora ana
nada 4 (papat/pat) karo 7 (pitu/pi). Laras slendro nduwe 5 nada, yaiku 1 2 3 5 6 kanthi interval
kang padha. Dene laras pelog iku nduwe 7 nada yaiku 1 2 3 4 5 6 7. Nadyan mangkono,
gamelan pentatonis kuwi dhasare ana 5 nada (penta = 5, tone = nada).
Laras yaiku swara kang ajeg dhuwure, ora owah, kasebut uga nada, sistem nada/ tonal
system. Laras Slendro (Sl.) ateges sistem nada kang manut cendhek-dhuwure lan interval saka
gamelan slendro, semono uga laras pelog (Pl.). Titi laras yaiku notasi nada kang ditulis manut
sistem nada laras lan pathete. Dene pathet (Pt.)yaiku ukuran endhek-dhuwuring laras,
minangka wates wilayah nada. Pathet ing laras slendro iku antane, pathet Nem (6), pathet
Sanga (9), lan pathet Manyura (Myr). Dene pathet ing laras pelog yaiku, pathet Lima (5), pathet
Nem (6), lan pathet Barang (Br.). Kanggo gambaran bab pathet, iki grambyangane:
- laras slendro: pathet Nem 6-2 (6---5--3--2), tangga nadhane (2-----= 3 5 6
! @), pathet Sanga 2-5 (@-!-6-=+-5)tangga nadhane (t- y 1 2 3 5), pathet
Manyura 3-6 (# @ ! 6), tangga nadhane (y 1 2 3 5 6).
- laras pelog: pathet Lima tangga nadhane (t y 1 2 4 5), pathet Nem tangga
nadhane (2 3 5 6 ! @), lan pathet Barang tangga nadhane (y u 2 3 5 6).
Instrumen Gamelan Jawa nduwé aturan-aturan kang pakem, antarané saben piranti
nduwé fungsi dhéwé-dhéwé, kayata kang murba lagu yaiku rebab, gender, bonang, suling,
gambang; kang mangku lagu yaiku celempung, siter, lan balungan (slenthem lan saron); kang
murba irama yaiku kendhang, bedhug, dhodhogan; lan kang mangku irama yaiku kempul,
gong, kethuk, kenong, kempyang, kemanak, kecer. Dene arané pemain sing nabuh gamelan iku
lumrah kasebut panayaga utawa nayaga/wiyaga, sing nembang arané pesindhèn utawa wira-
swara/swarawati. Ing ngisor iki andharan singkat bab perangkat gamelan:
BONANG

Gb. 3: Bonang
Bonang iku salah sawijining perangkat gamelan kang wujude arupa pencon. Bonang
iku ditata dadi rong baris, saben sabaris gamelan slendro ana 5 pencon lan uga kang ana 6
pencon, dadi cacahe kabeh ana 10 utawa 12. Dene saben sabaris gamelan pelog ana 7 pencon
lan cacahe kabeh ana 14. Wujude bonang iku ana 3, yaiku bonang panembung kang wujude
paling gedhe, bonang barung kang wujude luwih cilik saka bonang panembung, lan bonang
penerus minangka bonang kang cilik dhewe. Gedhe cilike wujud pencon bonang mau
mratandhani asiling swara/karakter bonang siji lan sijine. Bonang kang asring kanggo mbukani
gendhing yaiku bonang barung.
CELEMPUNG LAN SITER

Gb. 4: Celempung Gb. 5: Siter

Celempung iku piranti gamelan kang cara nabuhe dipetik padha karo siter, cacah
senare ana 11 lan 13 pasang. Celempung iki, bebarengan karo siter dadi piranti utama ing
gamelan. Ing pagelaran gamelan, piranti iki kalebu kelompok penerusan lan nduwe tempo kang
padha garo gambang yaiku tempo cepet. Ukuran celempung dawane kira-kira 90 cm, nduwe 4
penyangga. Dadi, dibanding siter, celempung iku kira-kira ping telu luwih dawa. Celempung
disetel pasangan ing laras pelog lan slendro. Nada celempung iku saoktaf ing ngisore siter
cendheke.
GAMBANG
Gb. 6: Gambang

Wujud gambang iki meh padha saron ning luwih gedhe tur dawa lan wilahane digawe
saka kayu. Jaman mbiyen ana gambang kang wilahane digawe saka tosan utawa logam,
nanging saiki wis ora ana maneh. Ukuran wilah gambang udakara 29 cm nganti 58 cm. Wilah
kang luwih gedhe iku swarane luwih rendah lan kabeh cacahe wilahan gambang ana 19 nganti
20 wilah. Dene tabuh gambang iku luwih dawa dibandhing tabuh liyane yaiku kira-kira 35 cm.

GENDER

Gb. 7: Gender
Gender iku perangkat gamelan Jawa kang kasusun ing papan kaya ayunan lan ing
ngisore ana tabung/silinder kang fungsine kanggo ngatur gema swarane. Tabung/silinder iku
umume digawe saka pring lan wesi tipis. Gender iki wujude meh padha karo Slenthem.

KEMPUL
Gb. 8: Kempul

Kempul iki biasane digantung kaya umume perangkat gong. Kempul iki cacahe
gumantung jinis pagelarane, dadi ora mesthi. Bentuke kaya gong nanging luwih cilik lan
diameter umum kira-kira 45 cm. Kempul ngasilake swara kang luwih dhuwur tinimbang gong,
kempul kang ukurane luwih cilik swarane luwih dhuwur maneh.

GONG

Gong iku piranti gamelan Jawa kang ditabuh, digawé saka tosan, lan nduwé ukuran
kang gedhé dhéwé. Piranti iki biasané dipapanaké ing mburi dhéwé, digantung ing gayor kang
umum digawé saka kayu ukuran gedhé. Ana loro jinis gong yaiku: gong ageng lan gong suwuk.
Wujudé bunder, permukaané rata ning ana tonjolan ing tengah-tengah. Gong nduwé swara
kang gedhé dhéwé lan nadhané paling cendhek tinimbang nadha piranti gamelan liyané. Gong
ditabuh kanggo awèh tekanan ing bagéyan tinentu (umumé akhir) iringan musik gamelan Jawa,
dadi arang banget ditabuh (ora terus-terusan) nanging ditabuh ing selang wektu tinentu.
Prangkat musik tradhisional iki uga nduwé fungsi liya yaiki kanggo tandha paresmian utawa
pambukaan acara.

Gb. 9: Gong Ageng

Gong ageng iku perangkat gamelan kang ditabuh lan kang paling gedhe diametere
udakara 80 nganti 100 cm utawa sekitar 24 inci. Gong ageng lan gong suwuk iku biasane
digantung ing bagian mburi. Wujud gong ageng padha karo gong umume yaiku bunder. Gong
ageng iki nduwe nada paling rendah dibanding swara piranti gamelan liyane lan ditabuh
kanggo tandha akhir gendhing kang umum diarani gongan.
Gb. 10: Gong Suwukan

Gong Suwukan utawa siyem iku perangkat gamelan kang ditabuh lan nduwe ukuran
sing paling gedhe sawise gong ageng kanthi diameter 50 nganti 60 cm. Gong suwuk iku biasane
digantung ing bagian mburi bareng karo gong ageng. Wujud gong suwuk iki padha persis karo
gong ageng nanging ukurane luwih cilik. Gong suwuk iki nduwe nada luwih dhuwur dibanding
gong ageng.

KENDHANG

Kendhang iku piranti gamelan kang ditabuh nganggo kombinasi antara tlapakan karo
driji (dikebuk). Ing musik modhèrn, piranti iki digolongaké piranti perkusi. Kendhang
disèlèhaké ing wadhah panyangga saka kayu sing wujudé mèmper huruf Y. Wujudé mèh
silindher, simetris, ing salah siji sisih rada gedhé tinimbang sisih lawané. Bagéyan sing luwih
gedhé umumé disèlèhaké ing tengening panabuh. Kendhang iku ukurané luwih cilik tinimbang
bedhug. Kendhang iku wujude ana kendhang ageng/gedhe/gendhing, kendhang ketipung,
kendhang ciblon/batangan, lan kendhang sabet/kosek/wayang. Swara kendhang umume yaiku:
dlang, dlong, dhah, dheng/nggen, thung, ket, tong lan tak. Jinising swara iku metu saka
carane nabuh kang beda-beda.
Kendhang gendhing utawa kendhang ageng iku kendhang sing paling gedhe ukurane
(kerep disebut kendhang gedhe) dibandhing kendhang liyane. Kendhang gendhing iki uga
ngasilake swara kang cendhak dhewe tinimbang kendhang liyane. Ana sebutan kendhang
satunggal yaiku kendhang ageng iki ditabuh dhewekan, lan kendhang kalih yaiku kendhang
ageng ditabuh bareng karo kendhang ketipung (kendhang loro).

Gb. 11: Kendhang Ageng


Kendhang ketipung utawa biasa disebut ketipung iku kendhang kang cilik dhewe lan
ngasilake swara paling dhuwur dibandhing kendhang liyane. Ketipung biasane ditabuh bareng
karo kendhang ageng. Swara ketipung iki padha karo swara kendhang umume lan jinising
swara iku metu saka carane nabuh kang beda-beda.

Gb. 12: Kendhang Ketipung

Kendhang batangan utawa kendhang ciblon iku kendhang sing nduwe ukuran
sedheng, luwih cilik sithik dibandhing kendhang ageng lan kendhang sabet. Swara kendhang
iki luwih dhuwur dibandhing kendhang ageng. Kendhang iki uga umum disebut kendhang
ciblon. Kendhang ciblon biasane ditabuh kanggo ngiringi tari/joged lan gendhing. Swara
kendhang batangan padha karo swara kendhang umume lan jinising swara iku metu saka carane
nabuh kang beda-beda.

Gb. 13: Kendhang Ciblon

Kendhang wayangan utawa kendhang sabet/kosek iku kendhang sing nduwe ukuran
sedheng, luwih cilik sithik dibandhing kendhang ageng ning luwih gedhe sithik dibandhing
ciblon. Kendhang sabet ngasilake swara kang luwih dhuwur dibandhing kendhang ageng.
Kendhang iki biasane ditabuh kanggo ngiringi pagelaran wayang. Swara kendhang wayangan
pada karo swara kendhang umume lan jinising swara iku metu saka carane nabuh kang beda-
beda.

Gb. 14: Kendhang Sabet


KENONG

Gb. 15: Kenong

Kenong iku perangkat gamelan wujud pencon kang kasusun ing papan kaya ayunan,
dadi cara natane mirip karo bonang, kempyang, lan kethuk. Ing kelompok perangkat gamelan
kang diayun iki, kenong nduwe ukuran sing paling gedhe.

KETHUK LAN KEMPYANG

Gb. 16: Kethuk Gb. 17: Kempyang

Kethuk lan kempyang iku perangkat gamelan wujud pencon kang kasusun ing papan
kaya ayunan, dadi cara natane mirip karo kenong lan bonang. Rancakan kethuk-kempyang iku
luwih cendhek dibandhing kenong.

REBAB
Gb. 18: Rebab
Rebab iku wujuding perangkat gamelan kang cara nabuhe dikosok (gesek). Rebab iku
gunane kanggo murba lagu, gawe variasi lagu, lan uga kanggo mbukani gendhing.

SARON
Saron iku prangkat gamelan wujud wilahan logam kang kasusun sandhuwure rancakan
kayu. Ana 3 jinis saron yaiku: Saron Demung, Saron Barung/Ricik, lan Saron Penerus/Peking).
Saron Demung iku jinis saron kang paling gedhe ukurane. Wilah saron demung iki
paling gedhe ing kelompok saron (balungan) yaiku ukurane kira-kira 35,5 cm dawa lan lebar 9
cm. Ing kelompok saron/balungan, saron demung iku ngasilake swara paling cendhek.

Gb. 19: Saron Demung

Saron barung utawa saron Ricik iku prangkat gamelan jinis saron tengah-tengah yaiku
antarane peking lan demung. Wilah saron barung iki luwih gedhe dibandhing saron penerus
ning luwih cilik dibandhing saron demung. Wilah kang luwih dhuwur swarane, ukurane luwih
cilik. Saron barung ngasilake swara luwih dhuwur saoktaf dibandhing saron demung.

Gb. 20: Saron Barung/Ricik

Saron panerus (Peking) iku jinis saron kang paling cilik. Wilah saron panerus iku
luwih cilik tinimbang saron barung lan demung, nanging wilahané luwih kandel. Wilah kang
luwih dhuwur swarané, ukurané luwih cilik. Wilah saron panerus kang paling cilik dawané
watara 18 cm lan amba 4 cm. Saron panerus ngasilake swara luwih dhuwur saoktaf
dibandhingaké karo saron barung.
Gb. 21: Saron Penerus/Peking

SLENTHEM

Gb. 22: Slenthem


Slenthem iku kagolong gamelan wujud balungan kang ngasilake swara alus katimbang
balungan liyane (saron). Wujud slenthem iki meh padha karo gender.

SULING

Gb. 23: Suling

Suling iku kalebu piranti musik kang disebul, fungsiné kanggo variasi melodi. Ing
musik gamelan, suling iku kagawe saka bahan pring, dawané kira-kira setengah meter. Swara
suling diasilaké saka rongga angin digeteraké liwat sebulan angin. Frekuensi gelombangé
gumantung karo ukuran dawa rongga angin sing digeteraké.

KEMANAK
Gb. 24: Kemanak
Kemanak yaiku perangkat gamelan kang wujude memper gedhang. Kemanak iku
biasane ditabuh kanggo ngiringi bedhayan.
KECER

Gb. 25: Kecer


Kecer yaiku perangkat gamelan ditangkubake ing pasangane. Kecer iku biasane ditabuh
kanggo ngiringi lelagon dolanan ing pagelaran karawitan.

(Kapethik saking: http://alangalangkumitir.wordpress.com/2008/11/17/serat-wedhapradangga/, kanthi ewah-


ewahan saperlunipun).

Kawangsulana pitakenan ing ngandhap menika mawi basa Jawa krama!


1. Menapa ingkang dipunwastani tembang menika?
.........................................................................................................................................
.....
2. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani tembang macapat menika?
.........................................................................................................................................
.....
3. Kasebatna paugeraning tembang macapat!
.........................................................................................................................................
.....
4. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani guru gatra?
.........................................................................................................................................
.....
5. Menapa ingkang dipunwastani guru wilangan menika?
.........................................................................................................................................
.....
6. Menapa ingkang dipunwastani guru lagu menika
.........................................................................................................................................
.....
7. Kasebatna jinising tembang macapat!
.........................................................................................................................................
.....
8. Kadospundi panyekaring tembang macapat menika?
.........................................................................................................................................
.....
LK 2 : LK Struktur Uyon-uyon

Deskripsikan struktur Uyon-uyon dengan data yang mendukung!


NO STRUKTUR PARAGRAF/KALIMAT
1 Pernyataan umum/klasifikasi ………………………………………………………..

2 Data yang dilaporkan ………………………………………………………..

3 Data yang dilaporkan ………………………………………………………..

LK 3 : LK Metrum Uyon-uyon

Deskripsikan kaidah kebahasaan uyon-uyon dengan data yang mendukung (kalimat atau
bagian paragraf)!
NO KEBAHASAAN BAIT
1 Diksi ………………………………………………………..

2 Purwakanthi ………………………………………………………..

3 Rima ………………………………………………………..

E. LK Menangkap Makna Uyon-uyon

Cermatilah sekali lagi Uyon-uyon dibawah ini!


Bawa Sekar Ageng Mintajiwa lrs. Sl. Pt. Sanga
Dhawah Ketawang Subakastawa

5 5 6 z6x.x5x6c! 5 2 z2c3 z2x3x2c1


Dhuh gus- ti kang Ma- ha A- gung,

5 z5x.x6c! z5x6x5c3 z2x3c5 1 1 z1x2x3x2c1 z6x.ct

se- sem- bah- an wong sa- bu- mi,

5 5 6 z!x.x6x!c@ 6 6 z6c! z6x!x6c5


ku- la a- sung pu- dyas- ta- wa,

5 z5x.x6c! z5x6x5c3 z2x3c5 z1x3c2 2 zyx1cy


t
Kon- juk pa- du- ka dhuh Gus- ti,

Jineman:
.... 2 2 jz2c3 2 . . 2 z1xx x xj.cy z2 xj3xjk2c1 y
Ing-kang mur-ba a- mi- se- sa,
.... 2 2 jz2c3 1 . . jz2c3 2 . jzyx1x cy gt
Sang-kan pa- ran- ing du- ma- di

z1c2 2 2 2 z2c1 z1x.x2x3c5 z2x3c2 z1x.cy


pa- du- ka Sang Ma- ha Tung- gal,
y zjyc1 zj1c2 1 . . jz2c3 2 . zjyx1x cy gt
si- nu- ba- kas- ta- weng gen- dhing

Umpak-umpak:

. . . . 1 1 2 2 2 2 2 1 y 2 1 y
Ko- lik pri-ya pri-ya ti- ni- lar wa- no-dya
Mong ing tir- ta tir- ta wi- jil- ing sa- ri- ra
. . . . 2 2 2 1 1 1 1 y t 1 y t
tu- hu tres-na an- dha- dha a- sih- ing bang-sa
sa- pa ba- ya ba- nget ngu-di ba- sa Ja- wa
. . . . 1 1 2 2 2 2 5 3 2 jz3c2 1 y
Ka- wi pu- tra pu- tra na- ta ing Nga-mar-ta
Nrek-sa pus-pa pus- pa ne- dheng mba-bar gan-da
. . . . 5 5 5 5 5 5 6 ! 5 3 2 g5
wi- da- da- a ka- lis sa- gung sam- be- ka- la
nggu-bah ba-sa mrih me-kar lan- dhep-ing ra- sa
Gerongan ngelik:
. . . . @ @ jz@c# ! . . jz@c# @ . jz6x!x c6 5
Ki- nan- thi pi- nang-ka a- tur
Pa- ra sis- wa wa- jib- i- pun

. . 6 z!x x x x jx6c5 jz2x3x c2 1 . . jz2c3 2 .


jzyx1x cy gt
a- tur pam- ba- gya ba- su- ki
nas- ti- ti lan nga-ti a- ti

. . . . @ @ jz@c# ! . . jz@c# @ . jz6x!x c6 5


mring sa-gung-ing pa- ra leng- gah
ta- be- ri sa- ba- rang kar- ya

. . 6 z!x x x x jx6c5 jz2x3x c2 1 . . jz2c3 2 .


zjyx1x cy gztx
de- ne kas- du a- ngra- wuh- i
ngu- di ka- wruh la-wan ngel- mi
jx.xyx c1 . . 1 1 jz1c2 1 . . 2 2 . z2x
xj3jkx2c1y
pa- har- gyan ing ri pu- ni- ka
ing ja- gad-ing pa- sra- wung-an

. . . . 2 2 jz2c3 1 . . jz2c3 2 . jzyx1x cy


gt
a- kar- ya bom- bong-ing ga- lih
an- dhap a- sor trus- ing a- ti

LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit


Interpretasilah kata-kata yang sulit pada Uyon-uyon di atas!
No Kata Sulit Arti
1 ………………………… ………………………………………………………..

2 ………………………… ………………………………………………………..
3 ………………………… ………………………………………………………..

4 ………………………… ………………………………………………………..

LK 2 : Menemukan Makna Bagian Uyon-uyon


Temukan makna pada bagian Uyon-uyon (pernyataan pendapat, argumen, dan penegasan
pendapat)!
No uyon-uyon Interprestasi Makna
1 Bait 1 ………………………………………………………..
2 Bait 2 ………………………………………………………..
3 Bait 3 ………………………………………………………..
4 Bait 4 ………………………………………………………..
Simpulan:.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

LK 3 : Menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan Uyon-uyon) Makna

Setelah menginterprestasikan makna, kemudia parafrasekan dengan memperhatikan ejaan,


pilihan kata, kalimat efektif, dll.!

Bawa Sekar Ageng Mintajiwa lrs. Sl. Pt. Sanga


Dhawah Ketawang Subakastawa

.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................

LAMPIRAN 3: INSTRUMEN PENILAIAN

1. Sikap Spiritual
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir
Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan
mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun
pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain
dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya
jawab dengan baik pada kegiatan pembelajaran Uyon-uyon
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari
sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua
orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi
dan pembelajaran

e. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri


Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan


teman satu kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta
3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca
literatur yang mendukung tugas
5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran

f. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik


Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/ semester :
Topik : memahami unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati,
wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif

1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran


2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No. Perilaku Dilakukan/muncul
Ya Tidak
1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
3. melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan
5. Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu
beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran

g. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :

No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak


Lanjut
1.

2.

2. PENGETAHUAN
TES URAIAN

Petunjuk
3. Baca secara cermat Uyon-uyon berikut!
Bawa Sekar Ageng Mintajiwa lrs. Sl. Pt. Sanga
Dhawah Ketawang Subakastawa

5 5 6 z6x.x5x6c! 5 2 z2c3 z2x3x2c1


Dhuh gus- ti kang Ma- ha A- gung,

5 z5x.x6c! z5x6x5c3 z2x3c5 1 1 z1x2x3x2c1 z6x.ct

se- sem- bah- an wong sa- bu- mi,

5 5 6 z!x.x6x!c@ 6 6 z6c! z6x!x6c5


ku- la a- sung pu- dyas- ta- wa,

5 z5x.x6c! z5x6x5c3 z2x3c5 z1x3c2 2 zyx1cy


t
Kon- juk pa- du- ka dhuh Gus- ti,
Jineman:
.... 2 2 jz2c3 2 . . 2 z1xx x xj.cy z2 xj3xjk2c1 y
Ing-kang mur-ba a- mi- se- sa,
.... 2 2 jz2c3 1 . . jz2c3 2 . jzyx1x cy gt
Sang-kan pa- ran- ing du- ma- di

z1c2 2 2 2 z2c1 z1x.x2x3c5 z2x3c2 z1x.cy


pa- du- ka Sang Ma- ha Tung- gal,
y zjyc1 zj1c2 1 . . jz2c3 2 . zjyx1x cy gt
si- nu- ba- kas- ta- weng gen- dhing

Umpak-umpak:

. . . . 1 1 2 2 2 2 2 1 y 2 1 y
Ko- lik pri-ya pri-ya ti- ni- lar wa- no-dya
Mong ing tir- ta tir- ta wi- jil- ing sa- ri- ra
. . . . 2 2 2 1 1 1 1 y t 1 y t
tu- hu tres-na an- dha- dha a- sih- ing bang-sa
sa- pa ba- ya ba- nget ngu-di ba- sa Ja- wa
. . . . 1 1 2 2 2 2 5 3 2 jz3c2 1 y
Ka- wi pu- tra pu- tra na- ta ing Nga-mar-ta
Nrek-sa pus-pa pus- pa ne- dheng mba-bar gan-da
. . . . 5 5 5 5 5 5 6 ! 5 3 2 g5
wi- da- da- a ka- lis sa- gung sam- be- ka- la
nggu-bah ba-sa mrih me-kar lan- dhep-ing ra- sa
Gerongan ngelik:
. . . . @ @ jz@c# ! . . jz@c# @ . jz6x!x c6 5
Ki- nan- thi pi- nang-ka a- tur
Pa- ra sis- wa wa- jib- i- pun

. . 6 z!x x x x jx6c5 jz2x3x c2 1 . . jz2c3 2 .


jzyx1x cy gt
a- tur pam- ba- gya ba- su- ki
nas- ti- ti lan nga-ti a- ti

. . . . @ @ jz@c# ! . . jz@c# @ . jz6x!x c6 5


mring sa-gung-ing pa- ra leng- gah
ta- be- ri sa- ba- rang kar- ya

. . 6 z!x x x x jx6c5 jz2x3x c2 1 . . jz2c3 2 .


zjyx1x cy gztx
de- ne kas- du a- ngra- wuh- i
ngu- di ka- wruh la-wan ngel- mi
jx.xyx c1 . . 1 1 jz1c2 1 . . 2 2 . z2x
xj3jkx2c1y
pa- har- gyan ing ri pu- ni- ka
ing ja- gad-ing pa- sra- wung-an

. . . . 2 2 jz2c3 1 . . jz2c3 2 . jzyx1x cy


gt
a- kar- ya bom- bong-ing ga- lih
an- dhap a- sor trus- ing a- ti

4. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut!


b. Berdasarkan Uyon-uyon yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut
untuk mengetahui pemahaman kalian tentang Uyon-uyon!
1. Menapa ingkang dipunsebat Uyon-uyon?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
2. Menapa piwulang ingkang saged dipun pendet saking uyon-uyon menika?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.
3. Menapa makna filosofis saking uyon-uyon menika!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

b. Berdasarkan Uyon-uyon, jelaskan pesan moral yang terdapat di dalam tembang


tersebut!
c. Berdasarkan Uyon-uyon, deskripsikan nilai filosofi tembang uyon-uyon tersebut !

Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Uyon-uyon


No. Aspek dan Kriteria Skor
1. Menapa ingkang dipunsebat Uyon-uyon? 1
2. Menapa piwulang ingkang saged dipun pendet saking uyon-uyon 5
menika?
3. Menapa makna filosofis saking uyon-uyon menika! 4
Total Skor 10
No. Aspek dan Kriteria Skor
Pesan moral
1. Ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang 4
mendukung sangat lengkap
2. Ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang 3
mendukung lengkap
3. Nilai pendidikan tembang campursari ”Caping Gunung” (tesis,
argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung 2
kurang lengkap
4. Nilai pendidikan tembang campursari ”Caping Gunung” (tesis, 1
argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung tidak
lengkap
Total Skor 12
No. Aspek dan Kriteria Skor
Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan tembang macapat
1. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam 4
melagukan tembang macapat dan data mendukung atau sangat esuai
2. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam 3
melagukan tembang macapat dan data mendukung atau sesuai
3. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam 2
melagukan tembang macapat dan data mendukung atau kurang
sesuai 1
4. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam
melagukan tembang macapat dan data tidak mendukung atau tidak
sesuai
Total Skor 12

KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN


a.
Soal Paragraf/Kalimat

1 Saking tembung “manguyu-uyu”, pasugatan gendhing mirunggan


2 sumangga
3 sumangga

a. Pesan Moral
Uyon-uyon Pesan Moral

b. Nilai Filosofis
Uyon-uyon Nilai Filosofis

3. Keterampilan
Petunjuk
Menulis pesan moral yang terkandung di dalam uyon-uyon dengan tepat.

Pedoman Penskoran :

No. Aspek dan Kriteria Skor


1.
a. Deskripsi pesan moral dalam tembang Uyon-uyon sangat baik 4
b. Deskripsi pesan moral dalam tembang Uyon-uyon baik 3
c. Deskripsi pesan moral dalam tembang Uyon-uyon kurang baik 2
d. Deskripsi pesan moral dalam tembang Uyon-uyon tidak baik 1

Perhitungan skor :

Skor = Perolehan skor


Skor Maksimal x 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP CERKAK)

Nama Sekolah : SMA BUDI UTOMO

Mata Pelajaran : Bahasa Jawa

Kelas/semester : XI IA / 2

Materi Pokok : Cerkak

Alokasi Waktu : 8x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong


royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,


dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1. 1.2 Mensyukuri anugerah 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam
Tuhan akan keberadaan memahami struktur dan kaidah pedoman penulisan
cerkak
bahasa Jawa dan 1.2.2. Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa
menggunakannya sebagai dalam menginterpretasikan ajaran moral cerkak.
sarana komunikasi daerah
dalam memahami,
menerapkan, dan
menganalisis informasi
lisan dan tulis melalui
penerapan undha-usuk
bahasa Jawa.

2. 2.4 Menunjukkan perilaku Jujur


jujur, disiplin, tanggung 2.1.5 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan
jawab, dan proaktif dalam memahami isi dan struktur karya sastra prosa cerkak
memahami, menerapkan, 2.1.6 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
dan menganalisis informasi tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak
lisan dan tulis melalui lain.
penerapan undha-usuk
bahasa Jawa. Disiplin

2.2.3 Berperilaku dapat menyelesaikan tugas sesuai


dengan waktu yang dialokasikan dalam
pembelajaran
2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok
lain dalam pembelajaran
Tanggung jawab
2.2.17 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran memahami isi dan struktur karya
sastra prosa cerkak
2.2.18 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan
data atau informasi yang dapat dipercaya pada
kegiatan pembelajaran memahami isi dan struktur
karya sastra prosa cerkak
Proaktif
2.2.19 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi
2.2.20 Berperilaku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran
3. 3.8 Memahami isi dan Pertemuan 1
struktur karya sastra 3.1.1 Membaca cerkak berbahasa Jawa yang memuat
prosa cerkak budi pekerti dari berbagai media
3.1.2 Mengidentifikasi struktur karya sastra prosa cerkak
3.1.3 Bertanya jawab struktur karya sastra prosa cerkak
3.1.4 Mencari informasi dari berbagai media tentang
struktur karya sastra prosa cerkak
3.1.5 Menyimpulkan informasi tentang struktur karya
sastra prosa cerkak
Pertemuan 2
3.1.6 Mencermati pesan moral yang terkandung dalam
cerkak yang memuat budi pekerti
3.1.7 Bertanya jawab tentang pesan moral yang
terkandung dalam cerkak yang memuat budi
pekerti
3.1.8 Mendiskusikan pesan moral yang terkandung
dalam karya sastra prosa cerkak
3.1.9 Menyimpulkan pesan moral yang terkandung
dalam karya sastra prosa cerkak
4. 4.8 Mencipta karya sastra Pertemuan 3
prosa cerkak
4.1.1 Mengamati langkah-langkah mencipta cerkak
4.1.2 Bertanya jawab tentang langkah membuat cerkak
4.1.3 Mendiskusikan langkah-langkah membuat cerkak

4.1.4 Menyimpulkan langkah-langkah membuat cerkak

Pertemuan 4

4.1.5 Membuat kerangka cerkak


4.1.6 Mengembangkan kerangka menjadi sebuah cerkak

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1

1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mensyukuri anugrah Tuhan
keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks
mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugrah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mengidentifikasi struktur karya sastra prosa cerkak.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk bertanya
Jawab mengenai struktur karya sastra prosa cerkak.
4. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam mencari informasi dari berbagai media
tentang struktur karya sastra prosa cerkak
5. Setelah membaca contoh cerkak dan mendiskusikan, siswa dapat menyimpulkan
informasi tentang struktur karya sastra prosa cerkak.

Pertemuan 2
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mensyukuri anugrah Tuhan
keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks
mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugrah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mencermati pesan moral yang terkandung dalam cerkak yang
memuat budi pekerti
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam bertanya jawab tentang pesan moral yang
terkandung dalam cerkak yang memuat budi pekerti.
4. Setelah membaca contoh cerkak dan mendiskusikan, siswa dapat menyimpulkan
informasi tentang pesan moral yang terkandung dalam karya sastra prosa cerkak

Pertemuan 3

1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mensyukuri anugrah Tuhan
keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks
mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugrah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mencermati langkah-langkah mencipta cerkak
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam bertanya jawab tentang langkah membuat cerkak
4. Setelah membaca contoh cerkak dan mendiskusikan, siswa dapat menyimpulkan langkah-
langkah membuat cerkak

Pertemuan 4
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mensyukuri anugrah Tuhan
keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks
mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugrah
Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam
membuat kerangka cerkak
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menulis karya sastra prosa cerkak.

D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1

1. Pemahaman mengenai karya sastra prosa cerkak


a. Pengertian mengenai karya sastra prosa cerkak
b. Struktur karya sastra prosa cerkak
Pertemuan 2

1. Memahami ajaran moral struktur karya sastra prosa


Pertemuan 3

1. Memahami langkah langkah membuat cerkak


Pertemuan 4

1. Cara membuat cerkak

a. Menyusun kerangka karangan

b. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah cerkak

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientifik

Metode: Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media : Modul
2. Alat dan bahan : naskah cerkak
3. Sumber Belajar :
a. Modul
b. Naskah cerkak
c. Kalawarti
d. Internet

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan ke-1
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan 10 menit
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
Pendahuluan dilaksanakan
3. Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan, langkah dan
manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan
4. Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
Mengamati : 15 menit

1. Membaca cerkak berbahasa Jawa yang memuat budi pekerti


dari berbagai media
2. Mengidentifikasi struktur karya sastra prosa cerkak

15 menit
Menanya :

1. Bertanya jawab struktur karya sastra prosa cerkak

Inti 15 menit
Mengeksplorasi :

1. Mencari informasi dari berbagai media tentang struktur


karya sastra prosa cerkak
15 menit

Mengasosiasi :
1. Menyimpulkan informasi tentang struktur karya sastra prosa 10 menit
cerkak

Mengomunikasikan :

1. Membacakan hasil kerja kelompok/individu tentang tentang


struktur karya sastra prosa cerkak
1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 10 menit
2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
3. Siswa melaksanakan evaluasi.
Penutup
4. Siswa dan guru melakukan umpan balik.
5. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.

Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan 10 menit
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cerkak
yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya
Pendahuluan
dengan kritis dan cermat
3. Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan, langkah, dan manfaat
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
MENGAMATI
1. Mencermati pesan moral yang terkandung dalam cerkak yang
memuat budi pekerti 15 menit

MENANYA
Inti 1. Bertanya jawab tentang pesan moral yang terkandung dalam
cerkak yang memuat budi pekerti

MENGEKSPLORASI 15 menit
1. Mendiskusikan pesan moral yang terkandung dalam karya
sastra prosa cerkak

MENGASOSIASI
1. Menyimpulkan pesan moral yang terkandung dalam karya
sastra prosa cerkak
15 menit
MENGOMUNIKASIKAN
1. Membacakan hasil kerja kelompok/individu tentang tentang
pesan moral yang terkandung dalam prosa cerkak.
15 menit

10 menit

1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 10 menit


2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
Penutup 3. Siswa melaksanakan evaluasi.
4. Siswa dan guru melakukan umpan balik.
5. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.

Pertemuan ke-3
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan 10 menit
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cerkak
yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya
Pendahuluan
dengan kritis dan cermat
3. Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan, langkah, dan manfaat
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
MENGAMATI
1. Mengamati salah satu contoh cerkak
2. Mengamati langkah langkah mencipta cerkak 15 menit

Inti
MENANYA
1. Bertanya jawab tentang langkah-langkah membuat cerkak

MENGEKSPLORASI
1. Mendiskusikan langkah-langkah membuat cerkak 10 menit

MENGASOSIASI
1. Menyimpulkan langkah-langkah membuat cerkak

MENGOMUNIKASIKAN
1. Membacakan hasil kerja kelompok/individu tentang langkah-
langkah membuat cerkak. 15 menit
15 menit

10 menit

1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 10 menit


2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
Penutup 3. Siswa melaksanakan evaluasi.
4. Siswa dan guru melakukan umpan balik.
5. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
Pertemuan ke-4

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU

Pendahuluan 1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan 10 menit
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cerkak
yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya
dengan kritis dan cermat
3. Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan, langkah, dan
manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Inti MENGAMATI 5 menit
1. Mengamati kerangka cerkak

MENANYA
1. Bertanya jawab mengenai kerangka cerkak

MENGEKSPLORASI 5 menit
1. Membuat kerangka cerkak

MENGASOSIASI
1. Secara individu siswa mengembangkan kerangka menjadi
sebuah cerkak 15 menit
MENGOMUNIKASIKAN
1. Membacakan hasil kerja individu tentang cerkak yang
telah dibuat

40 menit
5 menit

Penutup 1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 10 menit


2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan.
3. Siswa melaksanakan evaluasi.
4. Siswa dan guru melakukan umpan balik.
5. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-Kisi

Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No Sikap/Nilai Indikator Butir Pertanyaan

1 Menghargai dan Menggunakan bahasa Jawa


mensyukuri dengan baik dan benar dalam
keberadaan bahasa memahami isi, struktur dan nilai
Jawa sebagai pesan moral karya sastra prosa
anugrah Tuhan Yang cerkak baik lisan maupun
Maha Esa sebagai tulisan
sarana memahami Menggunakan kata, isitilah,
informasi lisan dan atau ungkapan bahasa Jawa
tulis dalam menuliskan isi, struktur
dan nilai pesan moral dalam
menciptakan karya sastra prosa
cerkak

2. Penilaian Sikap
2) Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi – kisi :
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
Butir
No Sikap/Nilai Indikator Pertanyaan

1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan


memahami struktur dan pesan moral dalam cerkak
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain

2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan


waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain
dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
jawab kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran
karya sastra prosa cerkak
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari
sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua
orang
4 Proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulkan
informasi dalam pembelajaran
Berperilaku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi
pembelajaran

3) Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri


Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :

Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan
keadaan dirimu yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok, saya bekerja sama dengan teman satu
kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai fakta

3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang

4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang


mendukung tugas
5. Saya terlibat dalam pembelajaran
4) Penialain kompetensi Sikap antar Peserta Didik
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : XI / 2
Topik : memahami isi dan struktur karya sastra prosa cerkak dan
menulis karya sastra prosa cerkak.
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, dan proaktif
1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran
2. Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

Dilakukan / muncul
No Perilaku
Ya Tidak

1. Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan dan selalu dapat


dipercaya
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
3. Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang

4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan

5. Giat berusaha dapat mengumpulkan informasi dan selalu


beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran
5) Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama :
Kelas :

No Hari, Tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak Lanjut

1.

2.

2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal

1 Mengetahui unsur-unsur intrinsik cerkak

2 Mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik yang


terkandung dalam cerkak
3 Mencari nilai moral yang terkandung dalam
cerkak
3. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : unjuk kerja
b. Bentuk instrumen : Produk
c. Kisi-kisi

No Indikator Butir soal

1 Mencipta karya sastra prosa cerkak

Mengetahui , Jombang , 12 Juli 2021

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa

HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd


LAMPIRAN 1: Bahan Ajar

Tembang Macapat (Sinom Dan Durma)

F. Pemahaman Tembang Macapat (Sinom Dan Durma)


Hakikat Tembang Macapat (Sinom Dan Durma)

CERKAK

1. Hakikat Cerkak
CERITA CEKAK
Cerita cekak utawi ingkang asring kacekak ‘Cerkak’, menika salah satunggaling wujud prosa
naratif fiktif. Cerita cekak cendrung padhet saha langsung wonten ancasipun, bilih dipuntandhingaken
kaliyan karya-karya fiksi ingkang langkung dawa, kados dene Novella (kanthi teges modhern) saha
novel. Amargi cekakipun cerkak-cerkak ingkang sukses ngendelaken teknik-teknik sastra kados dene
tokoh, plot, tema, basa saha insight kanthi langkung wiyar tinimbang karya fiksi ingkang langkung
dawa.

Miturut sujarahipun cerkak menika wiwitanipun saking tradhisi cariyos lisan ingkang wisuwur.
Cariyos-cariyos kasebat adatipun kaaturaken kanthi wujud geguritan ingkang wonten wiramanipun.
Wirama kasebat nggadhahi paedah minangka piranthi kangge tetulung supados tiyang saged ngeling-
ngeling cariyosipun. Perangan cekak saking cariyos-cariyos menika punjeripun saking perangan naratif
ingkang kaaturaken wonten ing kalodhangan ingkang cekak. Sedaya cariyosipun tembe kemawon
saged dipunmangertosi rikala sedaya cariyos menika sampun dipuncariyosaken.

Wujud sanes saking cerkak inggih menika anekdot. Anekdot menika popular rikala jaman
Romawi. Anekdot menika nggadhahi pungsi kados dene saloka, minangka cariyos realistis ingkang
cekak, ingkang nggadhahi setunggal ancas utawi piweling.

Cerita cerkak adatipun kirang kompleks tinimbang Novel. Cerkak adatipun cariyosipun
namung kadadosan saking setunggal pragmen, nggadhahi setunggal plot utawi alur, setting
ingkang tunggal, cacahing paraga ugi winates, cakupan wekdalipun ugi cekak. Bilih
diwujudaken cariyos ingkang langkung wiyar, cariyos cendrungipun nggadhahi suraosing
unsur tartamtu saking struktur dramatis, inggih menika Eksposisi (ingkang nglantarken Setting,
wekdal saha paraga utama), Komplikasi (kadadosan ing salebeting cariyos ingkang
nepangaken konflik), krisis (wekdal ingkang nemtokaken paraga utama anggenipun tumindak
rikala ngadepi konflik), klimaks (punjering cariyos ingkang dados perangan ingkang wigati
piyambak), wasana (peranganing cariyos rikala konflik saged karampungaken) saha bab
moralipun.
Amargi cekak, cerkak saged nggadhahi pola ajeg saged ugi boten. Kados dene cariyos-
cariyos ingkang langkung dawa, plot saking cerkak ugi nggadhahi klimaks. Ananging
wasananing cariyos saking saperangan cerkak adatipun bebas saha saged ugi ngandhut
piweling.

2. Unsur-unsur karya sastra prosa cerkak

Titikan cerkak beda-beda miturut ingkang ngganggit. Cerkak nggadhahi kalih unsur inggih
menika:

1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik inggih menika unsur ingkang wonten ing salebeting cerkak piyambak. Ingkang
kalebet unsure intrinsik:

a. Tema iggih menika undering cariyos ingkang dipunpitados saha dipundadosaken


undering cariyos.
b. Latar (Setting) inggih menika panggenan, wekdal, swasana ingkang wonten ing
salebetipun cerkak. Cariyos menika kedah cetha, wonten pundi kadadosanipun, kapan
kadadosanipun saha swasana sarta kahanan menika kadadosan.
c. Alur (Plot) inggih menika reroncening kadadosan ingkang wonten ing salebeting cariyos.
Alur kaperang dados 3 inggih menika:
1) Alur Maju inggih menika reroncening kedadosan ingkang urutanipun manut
kaliyan urutaning wekdal kadadosan ingkang wonten ing cariyos utawi
cariyosipun tansah lumampah majeng.
2) Alur Mundur inggih menika reroncening kedadosan ingkang urutan
kadadosanipun boten miturut urutan wekdal kadadosan utawi cariyos ingkang
lumampahipun mundur.
3) Alur campuran inggih menika campuran antawisipun alur maju kaliyan alur
mundur
Alur menika kaperang dados pinten-pinten tahapan, inggih menika:

1) Pangantar inggih menika perangan cariyos ingkang awujud gegambaran wekdal,


panggenan saha kadadosan ingkang wonten ing wiwitanipun cariyos.
2) Wiwitaning perkawis inggih menika peranganing cariyos ingkang minangka
gegambaran perkawis ingkang dipunadhepi dening paraga cariyos.
3) Klimaks inggih menika perkawis ingkang wonten ing cariyos ingkang minangka
undering cariyos.
4) Antiklimaks inggih menika perkawis sekedik mbaka sekedik sampun saged
dipunlampahi, raos sumelang ugi sampun wiwit ical.
5) Resolusi inggih menika perkawis sampun saged karampungaken.
d. Watak inggih menika gegambaran watak utawi karakter paraga-paraga ingkang wonten
ing cariyos, bab watak menika saged dipuntingali saking tigang aspek, inggih menika:
1) Pacelathon paraga
2) Gegambaraning paraga
3) Gegambaraning blegeripun paraga
e. Nilai (amanat) inggih menika piweling ingkang badhe kaaturaken dening panganggit
lumantar cariyos.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik inggih menika unsur-unsur ingkang wontenipun ing sanjawinipun cariyos,
ananging nggadhahi pangaribawa ingkang boten langsung ing cariyos menika. Unsur ekstrinsik
menika:

a. Nilai – nilai ing salebetipun cariyos (agami, kabudayan, politik, ekonomi)


b. Latar belakang gesangipun panganggit
c. Kahanan sosial rikala cariyos menika dipundamel
Nemtokaken menapa ingkang saged dipundadosaken titikan anggenipun milah cerkak saking
format cariyos fiksi sanesipun ingkang langkung dawa taksih dados pirembagan para sastrawan. Salah
satuggaling definisi kuna saking cerkak inggih menika kedah saged dipunwaos kanthi sekali duduk.
Definisi-definisi sanesipun nyebataken cekak saha dawanipun saged katingal saking cacahipun
tembung-tembungipun inggih menika 7.500 tembung. Ananging bilih katingal saking karya
kontemporer bilih cerkak menika umumipun karya fiksi ingkang dawanipun boten langkung saking
20.000 tembung saha boten kirang saking 1.000 tembung. Cariyos ingkang cacahipun kirang saking
1.000 tembung kagolong genre fiksi kilat (falsh fiction). Cariyos fiksi ingkang nglampahi batas maksimal
saking parameter cerkak kagolong novelette, novella utawi novel.

(Kapetik saking: http://jv.wikipedia.org/wiki/Nov%C3%A8l)

Tuladha cerkak

Raden Rangga
Panembahan Senapati

Satunggaling dinten ing pendhapa Kraton Mataram, Kotagedhe Panembahan Senapati diadhep
putrane.

“Apa sira ngerti, sebabe daktimbali Rangga?” Pandangune Panembahan Senapati.

“ Boten Rama, menapa wonten bab wigatos ingkang kedah kula tindakaken?”

“Sewengi aku ora bisa sare, sariraku krasa lungkrah, apa gelem mijeti samparanku?”
Pandangune ingkang rama.

Raden rangga nyembah, banjur wiwit mijeti samparane ramane, sinambi dipijeti, Panembahan
Senapati nerusake pangandikane.

“Rangga, sira kudu sadhar, yen sing koktindakake wingi kae dudu tumindak kang becik, sanajan
sira ora mempan ketaman pusaka, saengga tumbak Manggala Tuban iku putung, lan sira males kanthi
kepelan tangan sing ngremukake sirahe utusan Sultan Hadiwijaya padhang, uga kok ambali maneh
marang utusan Banten.

Yen tumindak mangkono iku kok terusake bisa tuwuh perdondi ing antarane aku lan mitraku.
Aku samar yen tumindakmu iku bisa gawe cilakane awakmu dhewe. Sira kudu ngerti yen ana gunung
dhuwur, isih ana gunung liyane sing ngluwihi dhuwure. Coba putungen drijiku yen kowe rumangsa
sekti.

Raden Rangga rumaos serik manahipun, rumaos dipunece dening ramanipun, lajeng nyobi
mutung drijinipun keng rama, nanging boten saged.

Rangga paribasane Suradira jayaningrat, lebur dening pangastuti, sakabehing wujud tumindak
ala lan angkara murka iku bakal sirna kanthi luhuring budi lan tumindak utama, tumindakmu iku ora
becik, kumalungkung, apa ta sing sira goleki ing panguripan sira iku? Uripe mangungsa ora suwe, bakal
abadi ing alam sawise mati, becike sira singkiri tumindak sing ala lan seneng pamer iku. Adhuh…
Rangga kok apakake sikilku iki, rasane kok panas banget?”

Samparane ramane dipijet sakatoge, minangka tandha yen Raden Rangga boten remen
pangandikanipun keng Rama. Panembahan Senapati enggal nendhang Raden Rangga ngangge
Samparanipun, saengga Raden Rangga mencelat medal nabrak beteng kraton ngantos jebol lan
dhawah ing desa Depokan (samenika mapan ing kidul Bonbin Gembiraloka).
Raden Rangga lajeng mlajar nilar Mataram, Piyambakipun ngertos menawi ramanipun duka
sanget. Kesahipun tumuju ing Pati daleme pamanipun Wasis Jayakusuma. Nalika menika pamanipun
nembe lenggah siniwaka kaadhep para nayaka ing pendhapa kadipaten. Adipati Wasis ngawe, supados
Raden Rangga nyelaki paman. Ing salebeting pendhapa wonten sela ageng ingkang boten saged
dipunpindhah nalika pendhapa kabangun, sebab boten wonten mergi sanes. Raden Rangga nerjang
sela ageng wau saengga sela wau ajur rata kaliyan siti. Sedaya ingkang wonten sami gumun. Raden
Rangga lajeng mapan sawetawis ing Pati ndherek pamanipun.

Papan nyimpen watu gatheng

Amargi sampun sawetawis ing Pati, Raden Rangga rumaos kasepen, boten saged dolanan
gatheng, watu bunder 50 kg. Piyambakipun jeleh lajeng nimbali dhateng satunggaling prajurit regol:

“Paman apa ing kene ana wong sing sekti ngluwihi aku?”

“Wonten Raden, satunggaling pertapa ingkang sumendhe ing wit, lan elok, wit asem wau dados
garing lan pejah.”

Raden Rangga lajeng dipundugekaken ing pertapa kasebat, lajeng nyuwun pirsa dhateng
pertapa.

“He, sang atapa jawaben pitakonku iki, apa sejatine tujuwan wong urip iku lan kepiye nasibku
sesuk?”

Sarehne ingkang disuwuni pirsa mèndêl mawon, sang atapa lajeng dipuntendhang dhawah
klumah, saderengipun tekaning seda, pertapa mangsuli lan sepata :
“He bocah enom sing ora ngerti tata krama, wong urip iku mung bekti lan ngawula marang
Gustine, dene nasibmu ora bakal suwe uripmu, yen sesuk ing Mataram ana ula gedhe kang gawe
gendra yaiku kang bakal males tumindakmu sing seneng milara.”

“Aku ora wedi, saiki kena, sesuk ora dadi apa,” wangsulane Raden Rangga kumaki.

Sedaya kedadosan ingkang dipunalami ing Pati dipuncariyosaken dhateng Ramanipun ing
Mataram. Raden Rangga lajeng kadhawuhan meguru ngaji dhateng eyangipun Ki Juru Martani,
supados sampurna ngelmunipun. Sinaosa ing salebeting manah boten remen, Raden Rangga nurut
kemawon. Saduginipun ing daleme Ki Juru Martani, Raden Rangga nengga Ki Juru Martani nembe
shalat luhur, sinambi mbolongi jun ngangge drijinipun. Toyanipun dados mancur, Raden Rangga
rumaos remen manahipun. Ki Juru Martani Priksa lajeng ngendika :

“Thole Rangga apa drijimu ora lara, watu iku rak atos?”

“Boten eyang, menika watu empuk sanget.”

“Atos, watu iku atos.” Ngendikane Ki Juru Martani.

Sanalika sela dados atos, astanipun Raden Rangga kraos sakit. Raden Rangga rumaos klentu
lajeng kersa meguru dhateng eyangipun, dipunwulang tata krama lan budi pekerti luhur lan ngemu
utama.

Satunggaling dinten Raden Rangga kadhawuhan nyingkiraken ula ageng ingkang ngganggu
warga ing Patalan Bantul. Ula ingkang ngubet sariranipun saged dipunkawonaken, ula pejah amargi
endhase dikeplak ajur dados sawalang-walang. Raden Rangga boten ateges menang, sariranipun kraos
lungkrah, balungipun remuk kados dipunlolosi nalika dipungubet ula, wekasan Raden Rangga seda,
trep kados sabdanipun sang atapa ingkang dipunpilara tanpa dosa.
LAMPIRAN 2: LEMBAR KERJA (LK)

A. LK Memahami isi dan struktur karya sastra prosa cerkak serta mencipta karya sastra prosa
cerkak

LK 1: Isi dan struktur karya sastra prosa cerkak

Cermatilah teks berikut ini!

CERITA CEKAK

Cerita cekak utawi ingkang asring kacekak ‘Cerkak’, menika salah satunggaling wujud prosa
naratif fiktif. Cerita cekak cendrung padhet saha langsung wonten ancasipun, bilih dipuntandhingaken
kaliyan karya-karya fiksi ingkang langkung dawa, kados dene Novella (kanthi teges modhern) saha
novel. Amargi cekakipun cerkak-cerkak ingkang sukses ngendelaken teknik-teknik sastra kados dene
tokoh, plot, tema, basa saha insight kanthi langkung wiyar tinimbang karya fiksi ingkang langkung
dawa.

Miturut sujarahipun cerkak menika wiwitanipun saking tradhisi cariyos lisan ingkang wisuwur.
Cariyos-cariyos kasebat adatipun kaaturaken kanthi wujud geguritan ingkang wonten wiramanipun.
Wirama kasebat nggadhahi paedah minangka piranthi kangge tetulung supados tiyang saged ngeling-
ngeling cariyosipun. Perangan cekak saking cariyos-cariyos menika punjeripun saking perangan naratif
ingkang kaaturaken wonten ing kalodhangan ingkang cekak. Sedaya cariyosipun tembe kemawon
saged dipunmangertosi rikala sedaya cariyos menika sampun dipuncariyosaken.

Wujud sanes saking cerkak inggih menika anekdot. Anekdot menika popular rikala jaman
Romawi. Anekdot menika nggadhahi pungsi kados dene saloka, minangka cariyos realistis ingkang
cekak, ingkang nggadhahi setunggal ancas utawi piweling.

Cerita cerkak adatipun kirang kompleks tinimbang Novel. Cerkak adatipun cariyosipun
namung kadadosan saking setunggal pragmen, nggadhahi setunggal plot utawi alur, setting
ingkang tunggal, cacahing paraga ugi winates, cakupan wekdalipun ugi cekak. Bilih
diwujudaken cariyos ingkang langkung wiyar, cariyos cendrungipun nggadhahi suraosing
unsur tartamtu saking struktur dramatis, inggih menika Eksposisi (ingkang nglantarken Setting,
wekdal saha paraga utama), Komplikasi (kadadosan ing salebeting cariyos ingkang
nepangaken konflik), krisis (wekdal ingkang nemtokaken paraga utama anggenipun tumindak
rikala ngadepi konflik), klimaks (punjering cariyos ingkang dados perangan ingkang wigati
piyambak), wasana (peranganing cariyos rikala konflik saged karampungaken) saha bab
moralipun.
Amargi cekak, cerkak saged nggadhahi pola ajeg saged ugi boten. Kados dene cariyos-cariyos
ingkang langkung dawa, plot saking cerkak ugi nggadhahi klimaks. Ananging wasananing cariyos
saking saperangan cerkak adatipun bebas saha saged ugi ngandhut piweling.

3. Unsur-unsur karya sastra prosa cerkak

Titikan cerkak beda-beda miturut ingkang ngganggit. Cerkak nggadhahi kalih unsur inggih
menika:

3. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik inggih menika unsur ingkang wonten ing salebeting cerkak piyambak. Ingkang
kalebet unsure intrinsik:

a. Tema iggih menika undering cariyos ingkang dipunpitados saha dipundadosaken


undering cariyos.
b. Latar (Setting) inggih menika panggenan, wekdal, swasana ingkang wonten ing
salebetipun cerkak. Cariyos menika kedah cetha, wonten pundi kadadosanipun, kapan
kadadosanipun saha swasana sarta kahanan menika kadadosan.
c. Alur (Plot) inggih menika reroncening kadadosan ingkang wonten ing salebeting cariyos.
Alur kaperang dados 3 inggih menika:
4) Alur Maju inggih menika reroncening kedadosan ingkang urutanipun manut
kaliyan urutaning wekdal kadadosan ingkang wonten ing cariyos utawi
cariyosipun tansah lumampah majeng.
5) Alur Mundur inggih menika reroncening kedadosan ingkang urutan
kadadosanipun boten miturut urutan wekdal kadadosan utawi cariyos ingkang
lumampahipun mundur.
6) Alur campuran inggih menika campuran antawisipun alur maju kaliyan alur
mundur
Alur menika kaperang dados pinten-pinten tahapan, inggih menika:

6) Pangantar inggih menika perangan cariyos ingkang awujud gegambaran wekdal,


panggenan saha kadadosan ingkang wonten ing wiwitanipun cariyos.
7) Wiwitaning perkawis inggih menika peranganing cariyos ingkang minangka
gegambaran perkawis ingkang dipunadhepi dening paraga cariyos.
8) Klimaks inggih menika perkawis ingkang wonten ing cariyos ingkang minangka
undering cariyos.
9) Antiklimaks inggih menika perkawis sekedik mbaka sekedik sampun saged
dipunlampahi, raos sumelang ugi sampun wiwit ical.
10) Resolusi inggih menika perkawis sampun saged karampungaken.
d. Watak inggih menika gegambaran watak utawi karakter paraga-paraga ingkang wonten
ing cariyos, bab watak menika saged dipuntingali saking tigang aspek, inggih menika:
4) Pacelathon paraga
5) Gegambaraning paraga
6) Gegambaraning blegeripun paraga
e. Nilai (amanat) inggih menika piweling ingkang badhe kaaturaken dening panganggit
lumantar cariyos.
4. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik inggih menika unsur-unsur ingkang wontenipun ing sanjawinipun cariyos,
ananging nggadhahi pangaribawa ingkang boten langsung ing cariyos menika. Unsur ekstrinsik
menika:

a. Nilai – nilai ing salebetipun cariyos (agami, kabudayan, politik, ekonomi)


b. Latar belakang gesangipun panganggit
c. Kahanan sosial rikala cariyos menika dipundamel
Nemtokaken menapa ingkang saged dipundadosaken titikan anggenipun milah cerkak saking
format cariyos fiksi sanesipun ingkang langkung dawa taksih dados pirembagan para sastrawan. Salah
satuggaling definisi kuna saking cerkak inggih menika kedah saged dipunwaos kanthi sekali duduk.
Definisi-definisi sanesipun nyebataken cekak saha dawanipun saged katingal saking cacahipun
tembung-tembungipun inggih menika 7.500 tembung. Ananging bilih katingal saking karya
kontemporer bilih cerkak menika umumipun karya fiksi ingkang dawanipun boten langkung saking
20.000 tembung saha boten kirang saking 1.000 tembung. Cariyos ingkang cacahipun kirang saking
1.000 tembung kagolong genre fiksi kilat (falsh fiction). Cariyos fiksi ingkang nglampahi batas maksimal
saking parameter cerkak kagolong novelette, novella utawi novel.

(Kapetik saking: http://jv.wikipedia.org/wiki/Nov%C3%A8l)

Kawangsulana pitakenan ing ngandhap menika mawi basa Jawa karma!

1. Menapa ingkang dipunwastani cerkak menika?


…………………………………………………………………………………………………………………
2. Kasebatna menapa kemawon ingkang dados titikanipun cerkak!
…………………………………………………………………………………………………………………
3. Kaandharna menapa ingkang dados unsur intrinsik cerkak!
………………………………………………………………………………………………………………….
4. Kaandharna menapa ingkang dados unsur ekstrinsik cerkak!
………………………………………………………………………………………………………………….
LK 2 : LK Unsur intrinsik cerkak

Raden Rangga

Panembahan Senapati

Satunggaling dinten ing pendhapa Kraton Mataram, Kotagedhe Panembahan Senapati diadhep
putrane.

“Apa sira ngerti, sebabe daktimbali Rangga?” Pandangune Panembahan Senapati.

“ Boten Rama, menapa wonten bab wigatos ingkang kedah kula tindakaken?”

“Sewengi aku ora bisa sare, sariraku krasa lungkrah, apa gelem mijeti samparanku?”
Pandangune ingkang rama.

Raden rangga nyembah, banjur wiwit mijeti samparane ramane, sinambi dipijeti, Panembahan
Senapati nerusake pangandikane.
“Rangga, sira kudu sadhar, yen sing koktindakake wingi kae dudu tumindak kang becik, sanajan
sira ora mempan ketaman pusaka, saengga tumbak Manggala Tuban iku putung, lan sira males kanthi
kepelan tangan sing ngremukake sirahe utusan Sultan Hadiwijaya padhang, uga kok ambali maneh
marang utusan Banten.

Yen tumindak mangkono iku kok terusake bisa tuwuh perdondi ing antarane aku lan mitraku.
Aku samar yen tumindakmu iku bisa gawe cilakane awakmu dhewe. Sira kudu ngerti yen ana gunung
dhuwur, isih ana gunung liyane sing ngluwihi dhuwure. Coba putungen drijiku yen kowe rumangsa
sekti.

Raden Rangga rumaos serik manahipun, rumaos dipunece dening ramanipun, lajeng nyobi
mutung drijinipun keng rama, nanging boten saged.

Rangga paribasane Suradira jayaningrat, lebur dening pangastuti, sakabehing wujud tumindak
ala lan angkara murka iku bakal sirna kanthi luhuring budi lan tumindak utama, tumindakmu iku ora
becik, kumalungkung, apa ta sing sira goleki ing panguripan sira iku? Uripe mangungsa ora suwe, bakal
abadi ing alam sawise mati, becike sira singkiri tumindak sing ala lan seneng pamer iku. Adhuh…
Rangga kok apakake sikilku iki, rasane kok panas banget?”

Samparane ramane dipijet sakatoge, minangka tandha yen Raden Rangga boten remen
pangandikanipun keng Rama. Panembahan Senapati enggal nendhang Raden Rangga ngangge
Samparanipun, saengga Raden Rangga mencelat medal nabrak beteng kraton ngantos jebol lan
dhawah ing desa Depokan (samenika mapan ing kidul Bonbin Gembiraloka).

Raden Rangga lajeng mlajar nilar Mataram, Piyambakipun ngertos menawi ramanipun duka
sanget. Kesahipun tumuju ing Pati daleme pamanipun Wasis Jayakusuma. Nalika menika pamanipun
nembe lenggah siniwaka kaadhep para nayaka ing pendhapa kadipaten. Adipati Wasis ngawe, supados
Raden Rangga nyelaki paman. Ing salebeting pendhapa wonten sela ageng ingkang boten saged
dipunpindhah nalika pendhapa kabangun, sebab boten wonten mergi sanes. Raden Rangga nerjang
sela ageng wau saengga sela wau ajur rata kaliyan siti. Sedaya ingkang wonten sami gumun. Raden
Rangga lajeng mapan sawetawis ing Pati ndherek pamanipun.
Papan nyimpen watu gatheng

Amargi sampun sawetawis ing Pati, Raden Rangga rumaos kasepen, boten saged dolanan
gatheng, watu bunder 50 kg. Piyambakipun jeleh lajeng nimbali dhateng satunggaling prajurit regol:

“Paman apa ing kene ana wong sing sekti ngluwihi aku?”

“Wonten Raden, satunggaling pertapa ingkang sumendhe ing wit, lan elok, wit asem wau dados
garing lan pejah.”

Raden Rangga lajeng dipundugekaken ing pertapa kasebat, lajeng nyuwun pirsa dhateng
pertapa.

“He, sang atapa jawaben pitakonku iki, apa sejatine tujuwan wong urip iku lan kepiye nasibku
sesuk?”

Sarehne ingkang disuwuni pirsa mèndêl mawon, sang atapa lajeng dipuntendhang dhawah
klumah, saderengipun tekaning seda, pertapa mangsuli lan sepata :

“He bocah enom sing ora ngerti tata krama, wong urip iku mung bekti lan ngawula marang
Gustine, dene nasibmu ora bakal suwe uripmu, yen sesuk ing Mataram ana ula gedhe kang gawe
gendra yaiku kang bakal males tumindakmu sing seneng milara.”

“Aku ora wedi, saiki kena, sesuk ora dadi apa,” wangsulane Raden Rangga kumaki.

Sedaya kedadosan ingkang dipunalami ing Pati dipuncariyosaken dhateng Ramanipun ing
Mataram. Raden Rangga lajeng kadhawuhan meguru ngaji dhateng eyangipun Ki Juru Martani,
supados sampurna ngelmunipun. Sinaosa ing salebeting manah boten remen, Raden Rangga nurut
kemawon. Saduginipun ing daleme Ki Juru Martani, Raden Rangga nengga Ki Juru Martani nembe
shalat luhur, sinambi mbolongi jun ngangge drijinipun. Toyanipun dados mancur, Raden Rangga
rumaos remen manahipun. Ki Juru Martani Priksa lajeng ngendika :

“Thole Rangga apa drijimu ora lara, watu iku rak atos?”

“Boten eyang, menika watu empuk sanget.”

“Atos, watu iku atos.” Ngendikane Ki Juru Martani.

Sanalika sela dados atos, astanipun Raden Rangga kraos sakit. Raden Rangga rumaos klentu
lajeng kersa meguru dhateng eyangipun, dipunwulang tata krama lan budi pekerti luhur lan ngemu
utama.

Satunggaling dinten Raden Rangga kadhawuhan nyingkiraken ula ageng ingkang ngganggu
warga ing Patalan Bantul. Ula ingkang ngubet sariranipun saged dipunkawonaken, ula pejah amargi
endhase dikeplak ajur dados sawalang-walang. Raden Rangga boten ateges menang, sariranipun kraos
lungkrah, balungipun remuk kados dipunlolosi nalika dipungubet ula, wekasan Raden Rangga seda,
trep kados sabdanipun sang atapa ingkang dipunpilara tanpa dosa.

Deskripsikan unsur intrinsic cerkak dengan data yang mendukung!


NO STRUKTUR TEKS PARAGRAF / KALIMAT
1 Pernyataan umum / ……………………………………………………………
klasifikasi …………….
2 Data yang dilaporkan ……………………………………………………………
…………….
3 Data yang dilaporkan ……………………………………………………………
…………….

C. LK Menganalisis unsur intrinsic dan pesan moral dalam cerkak

Cermatilah contoh teks cerkak dibawah ini!

Raden Rangga
Panembahan Senapati

Satunggaling dinten ing pendhapa Kraton Mataram, Kotagedhe Panembahan Senapati diadhep
putrane.

“Apa sira ngerti, sebabe daktimbali Rangga?” Pandangune Panembahan Senapati.

“ Boten Rama, menapa wonten bab wigatos ingkang kedah kula tindakaken?”

“Sewengi aku ora bisa sare, sariraku krasa lungkrah, apa gelem mijeti samparanku?”
Pandangune ingkang rama.

Raden rangga nyembah, banjur wiwit mijeti samparane ramane, sinambi dipijeti, Panembahan
Senapati nerusake pangandikane.

“Rangga, sira kudu sadhar, yen sing koktindakake wingi kae dudu tumindak kang becik, sanajan
sira ora mempan ketaman pusaka, saengga tumbak Manggala Tuban iku putung, lan sira males kanthi
kepelan tangan sing ngremukake sirahe utusan Sultan Hadiwijaya padhang, uga kok ambali maneh
marang utusan Banten.

Yen tumindak mangkono iku kok terusake bisa tuwuh perdondi ing antarane aku lan mitraku.
Aku samar yen tumindakmu iku bisa gawe cilakane awakmu dhewe. Sira kudu ngerti yen ana gunung
dhuwur, isih ana gunung liyane sing ngluwihi dhuwure. Coba putungen drijiku yen kowe rumangsa
sekti.

Raden Rangga rumaos serik manahipun, rumaos dipunece dening ramanipun, lajeng nyobi
mutung drijinipun keng rama, nanging boten saged.

Rangga paribasane Suradira jayaningrat, lebur dening pangastuti, sakabehing wujud tumindak
ala lan angkara murka iku bakal sirna kanthi luhuring budi lan tumindak utama, tumindakmu iku ora
becik, kumalungkung, apa ta sing sira goleki ing panguripan sira iku? Uripe mangungsa ora suwe, bakal
abadi ing alam sawise mati, becike sira singkiri tumindak sing ala lan seneng pamer iku. Adhuh…
Rangga kok apakake sikilku iki, rasane kok panas banget?”

Samparane ramane dipijet sakatoge, minangka tandha yen Raden Rangga boten remen
pangandikanipun keng Rama. Panembahan Senapati enggal nendhang Raden Rangga ngangge
Samparanipun, saengga Raden Rangga mencelat medal nabrak beteng kraton ngantos jebol lan
dhawah ing desa Depokan (samenika mapan ing kidul Bonbin Gembiraloka).

Raden Rangga lajeng mlajar nilar Mataram, Piyambakipun ngertos menawi ramanipun duka
sanget. Kesahipun tumuju ing Pati daleme pamanipun Wasis Jayakusuma. Nalika menika pamanipun
nembe lenggah siniwaka kaadhep para nayaka ing pendhapa kadipaten. Adipati Wasis ngawe, supados
Raden Rangga nyelaki paman. Ing salebeting pendhapa wonten sela ageng ingkang boten saged
dipunpindhah nalika pendhapa kabangun, sebab boten wonten mergi sanes. Raden Rangga nerjang
sela ageng wau saengga sela wau ajur rata kaliyan siti. Sedaya ingkang wonten sami gumun. Raden
Rangga lajeng mapan sawetawis ing Pati ndherek pamanipun.

Papan nyimpen watu gatheng


Amargi sampun sawetawis ing Pati, Raden Rangga rumaos kasepen, boten saged dolanan
gatheng, watu bunder 50 kg. Piyambakipun jeleh lajeng nimbali dhateng satunggaling prajurit regol:

“Paman apa ing kene ana wong sing sekti ngluwihi aku?”

“Wonten Raden, satunggaling pertapa ingkang sumendhe ing wit, lan elok, wit asem wau dados
garing lan pejah.”

Raden Rangga lajeng dipundugekaken ing pertapa kasebat, lajeng nyuwun pirsa dhateng
pertapa.

“He, sang atapa jawaben pitakonku iki, apa sejatine tujuwan wong urip iku lan kepiye nasibku
sesuk?”

Sarehne ingkang disuwuni pirsa mèndêl mawon, sang atapa lajeng dipuntendhang dhawah
klumah, saderengipun tekaning seda, pertapa mangsuli lan sepata :

“He bocah enom sing ora ngerti tata krama, wong urip iku mung bekti lan ngawula marang
Gustine, dene nasibmu ora bakal suwe uripmu, yen sesuk ing Mataram ana ula gedhe kang gawe
gendra yaiku kang bakal males tumindakmu sing seneng milara.”

“Aku ora wedi, saiki kena, sesuk ora dadi apa,” wangsulane Raden Rangga kumaki.

Sedaya kedadosan ingkang dipunalami ing Pati dipuncariyosaken dhateng Ramanipun ing
Mataram. Raden Rangga lajeng kadhawuhan meguru ngaji dhateng eyangipun Ki Juru Martani,
supados sampurna ngelmunipun. Sinaosa ing salebeting manah boten remen, Raden Rangga nurut
kemawon. Saduginipun ing daleme Ki Juru Martani, Raden Rangga nengga Ki Juru Martani nembe
shalat luhur, sinambi mbolongi jun ngangge drijinipun. Toyanipun dados mancur, Raden Rangga
rumaos remen manahipun. Ki Juru Martani Priksa lajeng ngendika :

“Thole Rangga apa drijimu ora lara, watu iku rak atos?”

“Boten eyang, menika watu empuk sanget.”

“Atos, watu iku atos.” Ngendikane Ki Juru Martani.

Sanalika sela dados atos, astanipun Raden Rangga kraos sakit. Raden Rangga rumaos klentu
lajeng kersa meguru dhateng eyangipun, dipunwulang tata krama lan budi pekerti luhur lan ngemu
utama.
Satunggaling dinten Raden Rangga kadhawuhan nyingkiraken ula ageng ingkang ngganggu warga ing
Patalan Bantul. Ula ingkang ngubet sariranipun saged dipunkawonaken, ula pejah amargi endhase
dikeplak ajur dados sawalang-walang. Raden Rangga boten ateges menang, sariranipun kraos
lungkrah, balungipun remuk kados dipunlolosi nalika dipungubet ula, wekasan Raden Rangga seda,
trep kados sabdanipun sang atapa ingkang dipunpilara tanpa dosa.

LK 1 : Mencari makna kata sulit


Interpretasilah kata-kata yang sulit pada cerkak diatas !
No Kata Sulit Arti
1 ……………………………………. …………………………………………………………….
2 ……………………………………. …………………………………………………………….
3 ……………………………………. …………………………………………………………….
4 ……………………………………. …………………………………………………………….

LK 2 : Mencari unsur intrinsic cerkak


Temukan Unsur intrinsik pada cerkak!

No Unsur intrinsik Paragraph / Kalimat


1 Tema …………………………………………………………………….
2 Alur …………………………………………………………………….
3 Latar …………………………………………………………………….
4 Tokoh …………………………………………………………………….
5 Watak …………………………………………………………………….
6 Nilai / amanat …………………………………………………………………….
LAMPIRAN 3 : INSTRUMEN PENILAIAN

1. Sikap Spiritual
1) Penilaian kompetensi sikap melalui observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Penilaian : Lembar Observasi
c. Kisi-Kisi

Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No Sikap/Nilai Indikator Butir Pertanyaan

1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong


pada kegiatan memahami struktur dan
pesan moral dalam cerkak
Berperilaku selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak
lain
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas
sesuai dengan waktu yang dialokasikan
dalam pembelajaran
Berperilaku tidak mengganggu siswa
atau kelompok lain dalam pembelajaran
3 Tanggung jawab Berperilaku selalu melaksanakan tugas
dan kewajibannya dengan baik pada
kegiatan pembelajaran karya sastra
prosa cerkak
Berperilaku yang menunjukkan sifat
halus dan baik dari sudut pandang
bahasa maupun tata perilakunya ke
semua orang
4 Proaktif Berperilaku giat berusaha dapat
mengumpulkan informasi dalam
pembelajaran
Berperilaku selalu beraksi dan bereaksi
dalam berdiskusi pembelajaran

2) Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri


Nama :
Kelas :
Tanggal Penilaian :
Materi / Topik :

Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan
keadaan dirimu yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak

1. Saya melakukan tugas kelompok, saya bekerja sama dengan teman satu
kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai fakta

3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang

4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang


mendukung tugas
5. Saya terlibat dalam pembelajaran

3) Penialain kompetensi Sikap antar Peserta Didik


Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : XI / 2
Topik : memahami isi dan struktur karya sastra prosa cerkak dan
menulis karya sastra prosa cerkak.
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, dan proaktif
1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran
2. Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan
3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

Dilakukan / muncul
No Perilaku
Ya Tidak

1. Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan dan selalu dapat


dipercaya
2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
3. Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang

4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan

5. Giat berusaha dapat mengumpulkan informasi dan selalu beraksi


serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran
4) Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama :
Kelas :

No Hari, Tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak Lanjut

1.

2.

2. PENGETAHUAN
TES URAIAN

Petunjuk
1. Baca secara cermat contoh cerkak berikut!
2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut!
a. Berdasarkan contoh cerkak yang diberikan, jawablah pertanyaan berikut untuk
mengetahui pemahaman kalian tentang cerkak!

1. Menapa ingkang dipunwastani cerkak menika?


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

2. Kasebatna menapa kemawon ingkang dados titikanipun cerkak!


………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3. Kaandharna menapa ingkang dados unsur intrinsik cerkak!
………………………………………………………………………………………………
………………….……………………………………………………………
4. Kaandharna menapa ingkang dados unsur ekstrinsik cerkak!
………………………………………………………………………………………………
………………….……………………………………………………………

b. Berdasarkan contoh cerkak yang diberikan, jelaskan Unsur intrinsik dan pesan
moral yang terkandung di dalam cerkak tersebut!
Raden Rangga

Panembahan Senapati

Satunggaling dinten ing pendhapa Kraton Mataram, Kotagedhe Panembahan Senapati diadhep
putrane.

“Apa sira ngerti, sebabe daktimbali Rangga?” Pandangune Panembahan Senapati.

“ Boten Rama, menapa wonten bab wigatos ingkang kedah kula tindakaken?”

“Sewengi aku ora bisa sare, sariraku krasa lungkrah, apa gelem mijeti samparanku?”
Pandangune ingkang rama.

Raden rangga nyembah, banjur wiwit mijeti samparane ramane, sinambi dipijeti, Panembahan
Senapati nerusake pangandikane.
“Rangga, sira kudu sadhar, yen sing koktindakake wingi kae dudu tumindak kang becik, sanajan
sira ora mempan ketaman pusaka, saengga tumbak Manggala Tuban iku putung, lan sira males kanthi
kepelan tangan sing ngremukake sirahe utusan Sultan Hadiwijaya padhang, uga kok ambali maneh
marang utusan Banten.

Yen tumindak mangkono iku kok terusake bisa tuwuh perdondi ing antarane aku lan mitraku.
Aku samar yen tumindakmu iku bisa gawe cilakane awakmu dhewe. Sira kudu ngerti yen ana gunung
dhuwur, isih ana gunung liyane sing ngluwihi dhuwure. Coba putungen drijiku yen kowe rumangsa
sekti.

Raden Rangga rumaos serik manahipun, rumaos dipunece dening ramanipun, lajeng nyobi
mutung drijinipun keng rama, nanging boten saged.

Rangga paribasane Suradira jayaningrat, lebur dening pangastuti, sakabehing wujud tumindak
ala lan angkara murka iku bakal sirna kanthi luhuring budi lan tumindak utama, tumindakmu iku ora
becik, kumalungkung, apa ta sing sira goleki ing panguripan sira iku? Uripe mangungsa ora suwe, bakal
abadi ing alam sawise mati, becike sira singkiri tumindak sing ala lan seneng pamer iku. Adhuh…
Rangga kok apakake sikilku iki, rasane kok panas banget?”

Samparane ramane dipijet sakatoge, minangka tandha yen Raden Rangga boten remen
pangandikanipun keng Rama. Panembahan Senapati enggal nendhang Raden Rangga ngangge
Samparanipun, saengga Raden Rangga mencelat medal nabrak beteng kraton ngantos jebol lan
dhawah ing desa Depokan (samenika mapan ing kidul Bonbin Gembiraloka).

Raden Rangga lajeng mlajar nilar Mataram, Piyambakipun ngertos menawi ramanipun duka
sanget. Kesahipun tumuju ing Pati daleme pamanipun Wasis Jayakusuma. Nalika menika pamanipun
nembe lenggah siniwaka kaadhep para nayaka ing pendhapa kadipaten. Adipati Wasis ngawe, supados
Raden Rangga nyelaki paman. Ing salebeting pendhapa wonten sela ageng ingkang boten saged
dipunpindhah nalika pendhapa kabangun, sebab boten wonten mergi sanes. Raden Rangga nerjang
sela ageng wau saengga sela wau ajur rata kaliyan siti. Sedaya ingkang wonten sami gumun. Raden
Rangga lajeng mapan sawetawis ing Pati ndherek pamanipun.
Papan nyimpen watu gatheng

Amargi sampun sawetawis ing Pati, Raden Rangga rumaos kasepen, boten saged dolanan
gatheng, watu bunder 50 kg. Piyambakipun jeleh lajeng nimbali dhateng satunggaling prajurit regol:

“Paman apa ing kene ana wong sing sekti ngluwihi aku?”

“Wonten Raden, satunggaling pertapa ingkang sumendhe ing wit, lan elok, wit asem wau dados
garing lan pejah.”

Raden Rangga lajeng dipundugekaken ing pertapa kasebat, lajeng nyuwun pirsa dhateng
pertapa.

“He, sang atapa jawaben pitakonku iki, apa sejatine tujuwan wong urip iku lan kepiye nasibku
sesuk?”

Sarehne ingkang disuwuni pirsa mèndêl mawon, sang atapa lajeng dipuntendhang dhawah
klumah, saderengipun tekaning seda, pertapa mangsuli lan sepata :

“He bocah enom sing ora ngerti tata krama, wong urip iku mung bekti lan ngawula marang
Gustine, dene nasibmu ora bakal suwe uripmu, yen sesuk ing Mataram ana ula gedhe kang gawe
gendra yaiku kang bakal males tumindakmu sing seneng milara.”

“Aku ora wedi, saiki kena, sesuk ora dadi apa,” wangsulane Raden Rangga kumaki.

Sedaya kedadosan ingkang dipunalami ing Pati dipuncariyosaken dhateng Ramanipun ing
Mataram. Raden Rangga lajeng kadhawuhan meguru ngaji dhateng eyangipun Ki Juru Martani,
supados sampurna ngelmunipun. Sinaosa ing salebeting manah boten remen, Raden Rangga nurut
kemawon. Saduginipun ing daleme Ki Juru Martani, Raden Rangga nengga Ki Juru Martani nembe
shalat luhur, sinambi mbolongi jun ngangge drijinipun. Toyanipun dados mancur, Raden Rangga
rumaos remen manahipun. Ki Juru Martani Priksa lajeng ngendika :

“Thole Rangga apa drijimu ora lara, watu iku rak atos?”

“Boten eyang, menika watu empuk sanget.”

“Atos, watu iku atos.” Ngendikane Ki Juru Martani.

Sanalika sela dados atos, astanipun Raden Rangga kraos sakit. Raden Rangga rumaos klentu
lajeng kersa meguru dhateng eyangipun, dipunwulang tata krama lan budi pekerti luhur lan ngemu
utama.

Satunggaling dinten Raden Rangga kadhawuhan nyingkiraken ula ageng ingkang ngganggu warga ing
Patalan Bantul. Ula ingkang ngubet sariranipun saged dipunkawonaken, ula pejah amargi endhase
dikeplak ajur dados sawalang-walang. Raden Rangga boten ateges menang, sariranipun kraos
lungkrah, balungipun remuk kados dipunlolosi nalika dipungubet ula, wekasan Raden Rangga seda,
trep kados sabdanipun sang atapa ingkang dipunpilara tanpa dosa.

Rubric / criteria penilaian hasil memahami cerkak


No Aspek dan Kriteria Skor
1. Menapa ingkang dipunwastani cerkak menika? 2
2. Kasebatna menapa ingkang dados titikanipun cerkak! 2
3. Kaandharna menapa kemawon Unsur intrinsik cerkak! 3
4. Kaandharna menapa kemawon unsure ekstrinsik cerkak! 3
Total skor = 10
No Aspek dan Kriteria Skor
Ajaran moral dan unsure intrinsik
1. Unsur intrinsik yang terdapat dalam cerkak dan data yang mendukung 4
sangat lengkap
2. Unsur intrinsik yang terdapat dalam cerkak dan data yang mendukung 3
lengkap
3. Unsur intrinsik yang terdapat dalam cerkak dan data yang mendukung 2
kurang lengkap
4. Unsur intrinsik yang terdapat dalam cerkak dan data yang mendukung 1
tidak lengkap
Total skor = 12
No Aspek dan Kriteria Skor

1 Wosing seratan 5

2 Leres botenipun seratan (ejaan) 3


3 Jumbuhipun kaliyan tema 1

Nlai = jumlah skor 9

KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN


a.
Soal Paragraph / kalimat
1 Cerita cekak utawi ingkang asring kacekak ‘Cerkak’, menika salah satunggaling
wujud prosa naratif fiktif.
2 Titikanipun :

1. Wosipun ringkes : kirang langkung 10.000 tembung.


2. cariyosipun limrah fiksi, saged ugi non fiksi
3. perwatakan tokoh dipungambaraken sakeplasan
4. Namung wonten 1 alur
5. Dipuntampilaken sepisan
6. Konflik ingkang medal boten ngantos ngewahi nasib.
3 Unsur-unsur intrinsik :

1. Tema : undheraning cariyos ingkang dipunpitadosi dados sumbering


cariyos.
2. Alur : urut-urutaning cariyos ingkang ndhapuk satunggaling cariyos.
Tahapanipun :

a. Pengantar : peranganing cariyos arupi gegambaran wekdal,


papan, kedadosan ingkang mujudaken wiwitaning cariyos.
b. Penampilan masalah : perangan ingkang nyariosaken masalah
ingkang dipunadhepi dening paraga.
c. Klimaks : perkawis sampun awrat, konflik memuncak.
d. Anti klimaks : perkawis sampun wiwit saged
dipunrampungaken, kuwatir ugi sampun wiwit ical.
e. Penyelesaian : masalah sampun saged dipunrampitaken
3. Latar : papan, wekdal, kawontenan. Satunggaling cariyos kedah cetha
wonten pundi, kapan dumadosipun, kawontenan rikala cariyosipun
dumados.
4. Tokoh : paraga ingkang wonten ing salebeting cariyos.
5. Watak : nggambaraken watak utawi karakter batin lan fisik
satunggaling tokoh ingkang saged dipuntingali saking :
a. dialog tokoh
b. penjelasan tokoh
c. gegambaran fisik tokoh.
d. lingkungan
6. Nilai/amanat : pesen ingkang dipunandharaken panyerat lumantar
cariyosipun.
4 a. Nilai – nilai ing salebetipun cariyos (agami, kabudayan,
politik, ekonomi)
b. Latar belakang gesangipun panganggit
c. Kahanan sosial rikala cariyos menika dipundamel

a. Unsur intrinsik cerkak


No Unsur intrinsik Paragraph / Kalimat
1 Tema ……………………………………………………
……………….
2 Alur ……………………………………………………
……………….
3 Latar ……………………………………………………
……………….
4 Tokoh ……………………………………………………
……………….
5 Watak ……………………………………………………
……………….
6 Nilai / amanat ……………………………………………………
……………….

3) KETERAMPILAN

Petunjuk
Kadamela cerkak kanthi tema….
Pedoman penskoran :
Aspek dan Kriteria Skor
No

1 Wosing seratan 5

2 Leres botenipun seratan (ejaan) 3

3 Jumbuhipun kaliyan tema 1

Nlai = jumlah skor 9

Anda mungkin juga menyukai