(RPP PRANATACARA)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam Pranatacara.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif untuk menginterpretasi pengertian Pranatacara,
cengkorongan Pranatacara, jinising Pranatacara, serta sipat-sipating Pranatacara.
4. Setelah mempraktekkan teks Pranatacara, siswa dapat berinteraksi atau berkomunikasi
dengan tutur kata yang baik, serta menerapkan unggah-ungguh atau sikap berbicara
yang baik.
Pertemuan 2 dan 3
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam Pranatacara.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menyusun
kerangka Pranatacara dan mengembangkannya dalam bentuk teks Pranatacara.
4. Setelah mengamati penyajian Pranatacara dari berbagai sumber, siswa dapat
berinteraksi atau berkomunikasi dengan tutur kata yang baik, serta menerapkan unggah-
ungguh atau sikap berbicara yang baik.
5. Setelah mengamati penyajian Pranatacara dari berbagai sumber, siswa dapat dapat
menemukan kata-kata sukar yang terdapat di dalam teks pranatacara dan
mengetahuinartinya
6. Setelah mengamati penyajian Pranatacara dari berbagai sumber, siswa dapat membuat
cengkorongan pranatacara dan mengembangkannya dengan menerapkan unggah-
ungguh atau sikap berbicara yang baik
Pertemuan 4
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam Pranatacara
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan tutur kata yang baik dan sikap atau
unggah-ungguh yang benar.
4. Setelah mempraktekkan teks Pranatacara, siswa dapat berinteraksi atau berkomunikasi
dengan tutur kata yang baik, serta menerapkan unggah-ungguh atau sikap berbicara
yang baik.
5. Setelah melihat praktek Pranatacara, siswa lain menanggapi dengan tutur kata yang
baik, serta menerapkan unggah-ungguh atau sikap berbicara yang baik.
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pemahaman Pranatacara
a. Pengertian Pranatacara
b. Struktur/ Cengkorongan Pranatacara
c. Jinising Pranatacara
d. Sipat-sipating Pranatacara menurut ancas/ tujuan
e. Sipat-sipating Pranatacara menurut isi lan basa
Pertemuan 2 dan 3
2. Penginterpretasian Pranatacara
a. Mengamati Pranataca dari bergbagai sumber
b. Menemukan kata-kata sukar di dalam teks pranatacara
c. Susunan/ kerangka Pranatacara
d. Pengembangan kerangka Pranatacara menjadi teks Pranatacara
Pertemuan 4
3. Praktik Pranatacara
a. Caranipun maos/ praktik sesorah
b. Memperhatikan wiraga, wirama, wiraswara dan wirasa
c. Menanggapi praktik sesorah
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi, praktik, tanya jawab
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajarn
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar.
b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru)
berkaitan dengan materi Pranatacara yang akan dipelajari.
Pendahuluan
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat
menguasai materi pembelajaran.
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri
pembelajaran
Mengamati 10 menit
a. Siswa mengamati pengertian Pranatacara, struktur, sipat-
sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara
b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang pengertian, struktur,
sipat-sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara
Inti
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang pengertian
Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara, dan jinising
Pranatacara dengan bertanggung jawab.
Mengksplorasi 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke
kelompok yang lain tentang pengertian Pranatacara, struktur,
sipat-sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara dengan
proaktif dan bertanggung jawab
b. Siswa secara individu mencoba menentukan cara yang akan
dipakai dalam menyampaikan Pranatacara dari berbagai
jinising Pranatacara
c. Siswa mengumpulkan informasi tentang cara membuat teks
Pranatacara berdasar jinising Pranatacara yang telah
ditentukan.
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa secara berkelompok menyimpulkan pengertian
Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara, dan jinising
Pranatacara, dengan jujur dan penuh tanggung jawab.
b. Siswa secara berkelompok meyimpulkan tentang cara
membuat teks Pranatacara berdasar jinising Pranatacara
yang telah dipilih.
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
pengertian Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara,
dan jinising Pranatacara dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 Menit
pengertian Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara,
dan jinising Pranatacara
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan pengertian
Penutup Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara, dan jinising
Pranatacara
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan
serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan
pengertian Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara,
dan jinising Pranatacara.
Pertemuan- 2 dan 3
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
Pendahuluan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi
sebelumnya, yaitu tentang pengertian Pranatacara, struktur,
sipat-sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri
pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
a. Siswa mengamati praktik pranatacara dari berbagai
sumber
b. Siswa memuat kelompok Pranatacara berdasarkan tema
yang telah ditentukan dengan jujur dan tanggung jawab,
kemudian membuat acara berdasarkan tema tersebut.
c. Siswa menemukan kata-kata sukar yang terdapat di dalam
teks pranatacara
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang pembagian
peran berdasarkan tema yang telah ditentukan
b. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menentukan
peran-peran dalam acara yang telah ditentukan
berdasarkan tema.
Mengksplorasi 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif tentang
pembuatan kerangka karangan
b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasi
Inti kerangka karangan berdasarkan peran masing-masing
dengan jujur dan tanggung jawab.
c. Siswa secara individu membuat kerangka karangan
berdasarkan tema dan peran yang telah ditentukan
berdasarkan kelompoknya dengan penuh tanggung jawab.
d. Siswa secara individu mengembangkan kerangka
karangan menjadi karangan atau teks Pranatacara
berdasarkan tema yang telah ditentukan.
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan
hasil karangan/ teks Pranatacara berdasarkan tema yang
telah ditentukan
Mengomunikasikan 15 menit
a. Siswa secara individu mendiskusikan kepada
kelompoknya tentang kerangka karangan yang telah
dibuat dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan
tanggapan berupa kritik dan saran dengan jujur dan
bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan 15 menit
Penutup
tentang cara membuat kerangka karangan
b. Siswa melakukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
c. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan
serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
d. Siswa menerima tugas mencipta teks pranatacara yang
akan dipraktikan pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan- 4
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi
Pendahuluan
sebelumnya, yaitu cara membuat kerangka karangan
menjadi sebuah karangan atau teks Pranatacara.
c. Siswa menyimak pokok-pokok/ cakupan materi
pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
a. Siswa mengamati teks Pranatacara berkaitan dengan tata
tulis, dan isi teks.
b. Siswa mengamati performance teman sejawat dengan
memperhatikan olah swara, basa lan sastra, raga, busana
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang penggunaan
kata-kata sukar dalam teks
Mengeksplorasi 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari
berbagai sumber tentang cara berpidato (Pranatacara)
dengan benar
Inti
b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan cara
berpidato (Pranatacara) dengan benar
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara
berpidato (Pranatacara) dengan baik
Mengomunikasikan 15 menit
a. Siswa dengan kelompoknya performance praktik
Pranatacara secara individu di depan kelas dengan
memperhatikan unggah-ungguh yang baik dan benar.
b. Masing-masing individu/ kelompok secara proaktif
memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung
jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi tentang hasil 15 menit
performance atau dari Pranatacara yang telah ditampilkan
Penutup
b. Siswa melalukan refleksi terkait performance temannya
yang telah maju di depan kelas.
H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi :
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/Nilai Indikator Butir
Pertanyaan
1 Menghargai dan Menggunakan bahasa Jawa dengan baik
mensyukuri dan benar dalam memahami isi struktur,
keberadaan bahasa ajaran moral, unggah-ungguh dalam
Jawa sebagai anugerah Pranatacara
Tuhan Yang Maha Esa Menggunakan kata, istilah, atau
sebagai sarana ungkapan bahasa Jawa dalam
memahami informasi mengekspresikan Pranatacara sesuai
lisan dan tulis. kaidah olah basa, sastra, raga, busana
2. Penilaian Sikap
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No Sikap/ Indikator Butir
. Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan
mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak
d. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak
Lanjut
1.
2.
1. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Merumuskan pengertian atau hakikat Pranatacara
2 Mendeskripsikan strukur Pranatacara
3 Menjelaskan kaidah olah basa, sastra, olah raga dan
busana dalam Pranatacara
2. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b. Bentuk instrumen :Produk
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang
terdapat Pranatacara
2 Mendeskripsikan unggah-ungguh dalam Pranatacara
3 Mendeskripsikan isi Pranatacara
Mekaten para rawuh ingkang minulya, rantamaning adicara ing kalenggahan menika.
Minangka pratandha pambukaning adicara, sumangga kula dhèrèkaken sesarengan manungku
puja konjuk wonten ngarsa dalem Allah ingkang Maha Agung, miturut agami saha
kapitadosanipun piyambak-piyambak. Sumangga kula dhèrèkaken.
................................................................................................................................................
Cekap, matur nuwun.
Para lenggah ingkang bagya mulya, acara ingkang angka kalih inggih menika waosan kitab
suci Al-Quran. Pramila dhumateng paraga ingkang sampun kapiji nenggih
sedhèrèk................... kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Kaaturaken aguning panuwun dhumateng
sedhèrèk ............. mugi-mugi amal saé
panjenengan pikantuk pituwas ganjaran saking ngarsa dalem Allah SWT. Mekaten ugi tumrap
ingkang midhangetaken, mugi-mugi Allah kepareng ngluberaken rahmatipun. Amin.
Bapak-bapak, ibu-ibu, tuwin para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap acara ingkang
angka tiga inggih menika atur pambagyaharja saking pangarsaning panitya ingkang
badhé dipunsalirani déning panjenenganipun bapak............. dhumateng penjenganipun bapak
............ kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, mekaten atur pambagya saking pangarsaning panitya,
kanthi terang trewaca wijiling pangandika ngaturaken pambagya. Salajengipun, acara ingkang
angka sekawan inggih menika pratignya syawalan saking para wiranem kukuban .............
ingkang badhé dipunsalirani déning sedhèrèk ....... dhumateng sedhèrèk .................................
kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Matur nuwun dhumateng sedhèrèk .......... minangka
sulihipun para mudha
wewengkon........... Salajengipun, adicara ingkang angka gangsal inggih menika pratignya
syawalan saking warga kukuban ............. ingkang badhé dipun sarirani dening
panjenganipun bapak ....... minangka wakiling sedaya warga. dhumateng panjenganipun
bapak ................................. kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Agunging panuwun katur dhumateng panjenenganipun bapak ....................... ingkang sampun
kepareng nyulihi sedaya warga. Pratignya syawalan salajengipun inggih menika saking
pengurus wewengkon ........................., ingkang badhé
dipunsalirani dening panjenenganipun bapak
....................... dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken
....................................................................................................................................................
Sampun purna pangandikan saking panjenganipun Bapak ......... minangka sulihing sedaya
pengurus.
Para lenggah ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka pitu inggih menika panampining
pratignya syawalan saking para wiranem, saking sedaya warga tuwin saking para pengurus
dening
Mekaten para rawuh ingkang minulya, rantamaning adicara ing kalenggahan menika.
Minangka pratandha pambukaning adicara, sumangga kula dhèrèkaken sesarengan manungku
puja konjuk wonten ngarsa dalem Allah ingkang Maha Agung, miturut agami saha
kapitadosanipun piyambak-piyambak. Sumangga kula dhèrèkaken.
................................................................................................................................................
Cekap, matur nuwun.
Para lenggah ingkang bagya mulya, acara ingkang angka kalih inggih menika waosan kitab
suci Al-Quran. Pramila dhumateng paraga ingkang sampun kapiji nenggih
sedhèrèk................... kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Kaaturaken aguning panuwun dhumateng
sedhèrèk ............. mugi-mugi amal saé
panjenengan pikantuk pituwas ganjaran saking ngarsa dalem Allah SWT. Mekaten ugi tumrap
ingkang midhangetaken, mugi-mugi Allah kepareng ngluberaken rahmatipun. Amin.
Bapak-bapak, ibu-ibu, tuwin para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap acara ingkang
angka tiga inggih menika atur pambagyaharja saking pangarsaning panitya ingkang
badhé dipunsalirani déning panjenenganipun bapak............. dhumateng penjenganipun bapak
............ kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, mekaten atur pambagya saking pangarsaning panitya,
kanthi terang trewaca wijiling pangandika ngaturaken pambagya. Salajengipun, acara ingkang
angka sekawan inggih menika pratignya syawalan saking para wiranem kukuban .............
ingkang badhé dipunsalirani déning sedhèrèk ....... dhumateng sedhèrèk .................................
kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Matur nuwun dhumateng sedhèrèk .......... minangka
sulihipun para mudha
wewengkon........... Salajengipun, adicara ingkang angka gangsal inggih menika pratignya
syawalan saking warga kukuban ............. ingkang badhé dipun sarirani dening
panjenganipun bapak ....... minangka wakiling sedaya warga. dhumateng panjenganipun
bapak ................................. kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Agunging panuwun katur dhumateng panjenenganipun bapak ....................... ingkang sampun
kepareng nyulihi sedaya warga. Pratignya syawalan salajengipun inggih menika saking
pengurus wewengkon ........................., ingkang badhé
dipunsalirani dening panjenenganipun bapak
....................... dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken
....................................................................................................................................................
Sampun purna pangandikan saking panjenganipun Bapak ......... minangka sulihing sedaya
pengurus.
Para lenggah ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka pitu inggih menika panampining
pratignya syawalan saking para wiranem, saking sedaya warga tuwin saking para pengurus
dening
LK 2 : LK Struktur Pranatacara
Deskripsikan struktur teks Pranatacara dengan data yang mendukung!
NO STRUKTUR TEKS PARAGRAF/KALIMAT
1 Pernyataan umum/klasifikasi ………………………………………………………..
LK 3 : LK Struktur Pranatacara
Deskripsikan kaidah Struktus teks pranatacara dengan data yang mendukung (kalimat atau
bagian paragraf)!
NO KEBAHASAAN PARAGRAF/KALIMAT
1 Pambuka ………………………………………………………..
2 Surasa ………………………………………………………..
3 Panutup ………………………………………………………..
B. LK Menangkap Makna Pranatacara
Mekaten para rawuh ingkang minulya, rantamaning adicara ing kalenggahan menika.
Minangka pratandha pambukaning adicara, sumangga kula dhèrèkaken sesarengan
manungku puja konjuk wonten ngarsa dalem Allah ingkang Maha Agung, miturut agami
saha kapitadosanipun piyambak-piyambak. Sumangga kula dhèrèkaken.
................................................................................................................................................
Cekap, matur nuwun.
Para lenggah ingkang bagya mulya, acara ingkang angka kalih inggih menika waosan kitab
suci Al-Quran. Pramila dhumateng paraga ingkang sampun kapiji nenggih
sedhèrèk................... kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Kaaturaken aguning panuwun dhumateng sedhèrèk .............
mugi-mugi amal saé
panjenengan pikantuk pituwas ganjaran saking ngarsa dalem Allah SWT. Mekaten ugi tumrap
ingkang midhangetaken, mugi-mugi Allah kepareng ngluberaken rahmatipun. Amin.
Bapak-bapak, ibu-ibu, tuwin para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap acara ingkang
angka tiga inggih menika atur pambagyaharja saking pangarsaning panitya ingkang
badhé dipunsalirani déning panjenenganipun bapak............. dhumateng penjenganipun bapak
............ kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, mekaten atur pambagya saking pangarsaning panitya,
kanthi terang trewaca wijiling pangandika ngaturaken pambagya. Salajengipun, acara ingkang
angka sekawan inggih menika pratignya syawalan saking para wiranem kukuban .............
ingkang badhé dipunsalirani déning sedhèrèk ....... dhumateng sedhèrèk .................................
kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Matur nuwun dhumateng sedhèrèk .......... minangka sulihipun para
mudha
wewengkon........... Salajengipun, adicara ingkang angka gangsal inggih menika pratignya
syawalan saking warga kukuban ............. ingkang badhé dipun sarirani dening
panjenganipun bapak ....... minangka wakiling sedaya warga. dhumateng panjenganipun
bapak ................................. kula sumanggakaken.
................................................................................................................................................
Agunging panuwun katur dhumateng panjenenganipun bapak ....................... ingkang sampun
kepareng nyulihi sedaya warga. Pratignya syawalan salajengipun inggih menika saking
pengurus wewengkon ........................., ingkang badhé dipunsalirani dening
panjenenganipun bapak
....................... dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken
....................................................................................................................................................
Sampun purna pangandikan saking panjenganipun Bapak ......... minangka sulihing sedaya
pengurus.
Para lenggah ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka pitu inggih menika
panampining pratignya syawalan saking para wiranem, saking sedaya warga tuwin saking
para pengurus dening
4 Panutup ………………………………………………………..
Pranatacara
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................
.................................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
g. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
2.
2. PENGETAHUAN
TES URAIAN
Petunjuk
1. Baca secara cermat Pranatacara berikut!
PANATACARA ING ADICARA SYAWALAN
Soal Paragraf/Kalimat
Salam pambuka
Pambuka
wosing Pranatacara
panutup
salam panutup
3. Keterampilan
Petunjuk
Praktik Pranatacara dengan Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga yang tepat.
Pedoman Penskoran :
No. Aspek dan Kriteria Skor
1. Wicara
a. Pelafalan konsonan dan vokal sangat tepat 4
b. Pelafalan konsonan dan vokal tepat 3
c. Pelafalan konsonan dan vokal kurang tepat 2
d. Pelafalan konsonan dan vokal tidak tepat 1
2. Wirama
a. Intonasi, irama, volume sangat tepat 4
b. Intonasi, irama, volume tepat 3
c. Intonasi, irama, volume kurang tepat 2
d. Intonasi, irama, volume tidak tepat 1
3. Wirasa
a. Pengahatan terhadap Pranatacara sangat baik 4
b. Pengahatan terhadap Pranatacara baik 3
c. Pengahatan terhadap Pranatacara kurang baik 2
d. Pengahatan terhadap Pranatacara tidak baik 1
4. Wiraga
a. Gestur dan mimik sesuai dengan isi teks Pranatacara 4
b. Gestur dan mimik sesuai dengan isi teks Pranatacara 3
c. Gestur dan mimik kurang sesuai dengan isi teks Pranatacara 2
Gestur dan mimik tidak sesuai dengan isi teks Pranatacara 1
Perhitungan skor :
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan kontembang mempersatukan
bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami isi
dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari
4. Setelah membaca contoh tembang Campursari dan mendiskusikan, siswa dapat
menentukan isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari hasil observasi baik
melalui lisan maupun tulisan.
Pertemuan 2
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan kontembang mempersatukan
bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam menginterpretasi isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi
isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari.
4. Setelah memahami Campursari dan mendiskusikan, siswa dapat menginterpretasi isi
dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pemahaman Tembang Campursari
a. Pengertian tembang Campursari
b. Struktur tembang Campursari
c. Kata-kata sukar tembang Campursari
d. Kaidah tembang Campursari
e. Interpretasi (isi, struktur, mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan)
tembangCampursari
Pertemuan 2
2. Penginterpretasian Tembang Campursari
a. Hakikat menginterpretasi tembang Campursari
b. Memahami nilai-nilai pendidikan tembang Campursari
c. Melagukan tembang Campursari
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajarn
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10menit
mengkondisikan diri siap belajar.
b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru)
berkaitan dengan materi tembang Campursari yang akan
Pendahuluan
dipelajari.
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai
materi pembelajaran.
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
Inti Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati Tembang Campursari
dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab.
b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang (isi, struktur,
mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan) tembang
Campursaridengan bertanggung jawab.
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang struktur dan
kaidah Campursari dari berbagai sumber (penggunaan kata,
konjungsi dan kalimat serta mengidentifikasi kata-kata sukar)
serta tentang isi, struktur, mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai
pendidikan tembang Campursaridengan bertanggung jawab.
Mengksplorasi 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke
kelompok yang lain tentang (isi, struktur, mekanik/ejaan, diksi
serta nilai-nilai pendidikan) tembang Campursari
b. Tembang Campursari dengan proaktif dan bertanggung jawab
c. Siswa secara individu mencoba menentukan isi dan nilai-nilai
pendidikan tembang Campursari dengan jujur dan
bertanggung jawab.
d. Siswa mengumpulkan informasi tenteng cara memahami nilai-
nilai pendidikan di dalam tembang Campursari
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa secara berkelompok menyimpulkan isi dan nilai-nilai
pendidikan tembang Campursari dengan jujur dan penuh
tanggung jawab.
b. Siswa secara berkelompok meyimpulkan tenteng cara
memahami nilai-nilai pendidikan di dalam tembang
Campursari
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang isi dan
nilai-nilai pendidikan tembang Campursari dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
Penutup a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 Menit
isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari.
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan isi dan nilai-
nilai pendidikan tembang Campursari.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan
nilai-nilai pendidikan di dalam tembang Campursari dari
bebagai sumber.
Pertemuan- 2
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan
bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi isi dan
nilai-nilai pendidikan tembang Campursari yang sudah
didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis
Pendahuluan
dan cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Inti Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati dan tembang
Campursaridari berbagai media dengan bertanggung jawab
b. Siswa memperhatikan bagaimana menginterprestasi (isi,
struktur, mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan)
tembang Campursari dari berbagai media dengan bertanggung
jawab
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang menginterpretasi
tembang Campursari dari berbagai media dengan jujur dan
bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari kelompok
satu ke kelompok yang lain tentang menginterpretasi tembang
Campursari dari berbagai media dengan jujur dan bertanggung
jawab
b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasi tembang
Campursari dari berbagai media dengan jujur dan bertanggung
jawab
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan
interpretasi tembang Campursari dari berbagai media
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
interpretasi tembang Campursari dari berbagai media dengan
jujur dan bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
c. Tiap individu melagukan tembang Campursari
d. Siswa yang lain menanggapi
Penutup a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
interpretasi (isi, struktur, mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai
pendidikan) tembang Campursari dari berbagai media dengan
jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan
jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menangkap isi
dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas membuat analisi isi dan nilai-nilai
pendidikan yang terdapat dalm tembamg Campursari untuk
dikumpul pada pertemuan berikutnya.
2. Penilaian Sikap
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi :
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir
Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan
mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun
pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak
lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain
dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
jawab kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran
tembang campursari
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari
sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua
orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran
6. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Merumuskan pengertian atau hakikat tembang campursari
2 Mendeskripsikan strukur tembang campursari
3 Menjelaskan kaidah kebahasaan tembang campursari
7. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b. Bentuk instrumen :Produk
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang
terdapat dalam tembang campursari.
2 Mendeskripsikan makna bagian-bagian tembang
campursari
3 Mendeskripsikan isi tembang campursari dalam bentuk
paragraf yang padu dengan memperhatikan ejaan, pilihan
kata, dan kalimat efektif.
Mengetahui , Jombang , 12 Juli 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa
Campursari inggih punika jinising lelagon Jawa. Campursari tegesipun lelagon Jawa ingkang
ngemot pinten-pinten aspek seni (salebeting lelagon pepak sanget). Katitik saking lagu ingkang asring
dipunangge campursari saged wujud: lagu dolanan, langgam, gendhing sekar, sekar gendhing,
tembang campursari, saha sapanunggalanipun. Tokoh campursari ingkang kondhang inggih punika
Manthous saking Gunungkidul. Salajengipun tuwuh penyanyi-penyanyi campursari sanes kadosta:
Sunyahni, Didi Kempot, saha sapanunggalanipun. Katitik saking instrumen ingkang dipunangge
ngiringi, wujud gamelan tradhisional Jawa saha instrumen musik nasional. Kekalihipun dipunangge
sesarengan kanthi trep, ngantos sekeca dipunmirengaken Gabungan instrumen kasebut dipunangkah
supados pinanggih harmoni seni campursari. Instrumen campursari ingkang asring kaangge kadosta:
kendhang, demung, gong, rebab, piano, gitar, bass, saha drum.
Paraga ingkang nglagokaken campursari dipun wastani wiraswara utawi swarawati.
Anggenipun nglagokaken ngetutaken unining gendhing. Menawi ingkang nglagokaken tiyang kalih
kakung saha putri, saged gentosan. Ingkang putri bawa saha ingkang kakung nglagokaken, dene
wiyaganipun (ingkang nabuh instrumen) saged nyenggaki. Anggonipun nglagokaken bebas
(merdeka), kalih larik kendel, lajeng dipunselingi gineman boten menapa-menapa. Lelagon
campursari mekaten ingkang baken remen, gumyak, saha nges swasananipun. Biasanipun campursari
asring kangge nglelipur ing acara menapa kemawon, kadosta pengetan 17 Agustus, supitan,
tasyakuran, mantenan, saha sapanunggalanipun. Campursari ugi asring dipunangge lelagon dening
pelawak, pendhagel, gara-gara ing wayang kulit, limbukan saha dhagelan, kethoprak, saha sanes-
sanesipun.
Ingkang kalebet wujuding lelagon campursari:
1. Lagu Campursari: Gethuk, Tamba Ati, Nonong, Randha Kempling, Hewes-hewes, Cucak Rawa,
mBah Dhukun.
2. Sekar Gendhing Campursari: Pangkur Tanjung Gunung,Asmarandana, Kinanthi Sandhung, Mijil
Kethoprak.
3. Gendhing Sekar Campursari: Randhu Kentir, Ayun-ayun, Puspawarna, Puspagiwang, Ibu
Pertiwi.
4. Langgam Campursari: Caping Gunung, Setya Tuhu, Wuyung, Yen ing Tawang, Dadi Ati,
Nyidham Sari.
5. Lelagon Dolanan Campursari: Lir-ilir, Kupu Kuwi, Menthog-menthog, Buta-buta Galak,
Dhayohe Teka.
(saking : http://www.ki-demang.com)
Lelagon menika kasekarna kanthi sae!
Kusumaning ati
Dhek jaman berjuang
Dhuh wong ayu kang tak Lingir wengi
Njur kelingan anak lanang
anti-anti Sepi durung bisa nendra
Mbiyen tak openi
Mung tekamu bisa gawe Kagodha mring wewayangan
Ning saiki ana ngendi
Tentrem neng atiku ngreridu ati
Jarene wis menang
Biyen nate janji
Keturutan sing digadhang
Tak ugemi ora bakal lali Kawitane mung sembrana njur
Mbiyen ninggal janji
Tur kelingan jeroning ati kulina
Ning saiki apa lali
Sak bedhahing bumi Ra ngira yen bakal nuwuhke
Neng nggunung
tresna
Tak cadhongi sega jagung
Kadhung kaya ngene
Yen mendhung
Sak iki piye karepe Nanging dhuh tibane
Tak silihi caping nggunung
Malah mirangake Aku dhewe kang newahi
Sokur bisa nyawang
Nandhang branta kadhung lara
Nggunung desa dadi reja
Manis pambukane Sambat-sambat sapa
dene ora ilang
Kok pahit tiba mburine
Nggone padha lara lapa
Malah ngangelake Rina wengi sing tak puji aja lali
Janjine muga bisa tak ugemi
Amung pamujiku
Muga-muga ra ana rubeda
Sak pungkure
Nggonmu lunga
Ora kandha-kandha
Campursari inggih punika jinising lelagon Jawa. Campursari tegesipun lelagon Jawa ingkang
ngemot pinten-pinten aspek seni (salebeting lelagon pepak sanget). Katitik saking lagu ingkang asring
dipunangge campursari saged wujud: lagu dolanan, langgam, gendhing sekar, sekar gendhing, tembang
campursari, saha sapanunggalanipun. Tokoh campursari ingkang kondhang inggih punika Manthous
saking Gunungkidul. Salajengipun tuwuh penyanyi-penyanyi campursari sanes kadosta: Sunyahni, Didi
Kempot, saha sapanunggalanipun. Katitik saking instrumen ingkang dipunangge ngiringi, wujud
gamelan tradhisional Jawa saha instrumen musik nasional. Kekalihipun dipunangge sesarengan kanthi
trep, ngantos sekeca dipunmirengaken Gabungan instrumen kasebut dipunangkah supados pinanggih
harmoni seni campursari. Instrumen campursari ingkang asring kaangge kadosta: kendhang, demung,
gong, rebab, piano, gitar, bass, saha drum.
Paraga ingkang nglagokaken campursari dipun wastani wiraswara utawi swarawati.
Anggenipun nglagokaken ngetutaken unining gendhing. Menawi ingkang nglagokaken tiyang kalih
kakung saha putri, saged gentosan. Ingkang putri bawa saha ingkang kakung nglagokaken, dene
wiyaganipun (ingkang nabuh instrumen) saged nyenggaki. Anggonipun nglagokaken bebas (merdeka),
kalih larik kendel, lajeng dipunselingi gineman boten menapa-menapa. Lelagon campursari mekaten
ingkang baken remen, gumyak, saha nges swasananipun. Biasanipun campursari asring kangge
nglelipur ing acara menapa kemawon, kadosta pengetan 17 Agustus, supitan, tasyakuran, mantenan,
saha sapanunggalanipun. Campursari ugi asring dipunangge lelagon dening pelawak, pendhagel, gara-
gara ing wayang kulit, limbukan saha dhagelan, kethoprak, saha sanes-sanesipun.
Ingkang kalebet wujuding lelagon campursari:
6. Lagu Campursari: Gethuk, Tamba Ati, Nonong, Randha Kempling, Hewes-hewes, Cucak Rawa,
mBah Dhukun.
7. Sekar Gendhing Campursari: Pangkur Tanjung Gunung,Asmarandana, Kinanthi Sandhung, Mijil
Kethoprak.
8. Gendhing Sekar Campursari: Randhu Kentir, Ayun-ayun, Puspawarna, Puspagiwang, Ibu Pertiwi.
9. Langgam Campursari: Caping Gunung, Setya Tuhu, Wuyung, Yen ing Tawang, Dadi Ati, Nyidham
Sari.
10. Lelagon Dolanan Campursari: Lir-ilir, Kupu Kuwi, Menthog-menthog, Buta-buta Galak, Dhayohe
Teka.
(saking : http://www.ki-demang.com)
Lelagon menika kasekarna kanthi sae!
2 ………………………… ………………………………………………………..
3 ………………………… ………………………………………………………..
4 ………………………… ………………………………………………………..
Kusumaning ati
Dhuh wong ayu kang tak anti-anti
Mung tekamu bisa gawe
Tentrem neng atiku
Biyen nate janji
Tak ugemi ora bakal lali
Tur kelingan jeroning ati
Sak bedhahing bumi
Manis pambukane
Kok pahit tiba mburine
Malah ngangelake
Amung pamujiku
Muga-muga ra ana rubeda
Sak pungkure
Nggonmu lunga
Ora kandha-kandha
Simpulan:.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
..............................
CAPING GUNUNG
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak
a. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
b. Nilai pendidikan
Tembang Campursari Nilai Pendidikan
c. Struktur Kebahasaan
Tembang Ejaan, pengunaan bahasa,unggah-ungguh basa
3. Keterampilan
Petunjuk
Melagukan tembang Campusari denganWicara, Wirama, Wirasadan Wiraga yang tepat.
Pedoman Penskoran :
Perhitungan skor :
H. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Tanggung jawab
2.2.9 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran Wacana Beraksara Jawa
2.2.10 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas
dengan data atau informasi yang dapat dipercaya
pada kegiatan pembelajaran Wacana Beraksara
Jawa
Proaktif
2.2.11 Berperilaku giat berusaha dapat
mengumpulakan informasi
2.2.12 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran
3.3. Memahami pesan moral dari Pertemuan 1
wacana beraksara Jawa 3.3.1 Menyebutkan pedoman penulisan aksara Jawa
3.3.2 Membaca wacana beraksara jawa
3.3.3 Mengalihaksarakan wacana beraksara Jawa
Pertemuan 2 dan 3
3.3.4 Membaca wacana beraksara Jawa
3.3.5 Menguraikan isi wacana beraksara Jawa
3.3.6 Mengidentifikasi pesan moral dari wacana
beraksara Jawa
4.3. Menanggapi pesan moral dari Pertemuan 4
wacana beraksara Jawa 4.3.1 Membacakan hasil identifikasi pesan moral
wacana beraksara Jawa
4.3.2 Menanggapi pembacaan hasil identifikasi
pesan moral wacana beraksara Jawa
4.3.3 Mendiskusikan kesesuaian ajaran moral
dengan keadaan zaman sekarang
4.3.4 Menyimpulkan ajaran moral dari wacana
beraksara Jawa
J. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
5. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
6. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa mampu mencermati pedoman penulisan
aksara Jawa dan memaparkan kembali
7. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu membacakan wacana beraksara
Jawa.
8. Selama dan setelah membacakan wacana beraksara Jawa, siswa mampu
mengidentifikasi pesan moral yang terkandung dalam wacana beraksara Jawa.
Pertemuan 2 dan 3
5. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
6. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu membacakan wacana beraksara
Jawa.
7. Selama dan setelah proses pembelajaran membaca wacana beraksara Jawa, siswa
mampu menguraikan isi wacana beraksara Jawa.
8. Selama dan setelah membacakan wacana beraksara Jawa, siswa mampu
mengidentifikasi pesan moral yang terkandung dalam wacana beraksara Jawa.
Pertemuan 4
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran mengidentifikasi pesan moral wacana
beraksara Jawa, siswa dapat membacakan hasil identifikasi.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran membacakan hasil identifikasi, siswa mampu
menanggapi pembacaaan hasil identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa.
4. Selama dan setelah proses pembelajaran menanggapi pembacaaan hasil identifikasi
pesan moral wacana beraksara Jawa, siswa mampu Mendiskusikan kesesuaian ajaran
moral dengan keadaan zaman sekarang
5. Selama dan setelah proses pembelajaran mendiskusikan ajaran moral siswa mampu
menyimpulkan ajaran moral dari wacana beraksara Jawa.
K. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Mengalihaksarakan wacana Beraksara Jawa
f. Pedoman penulisan aksara Jawa
g. Wacana beraksara Jawa
Pertemuan 2 dan 3
3. Mengidentifikasi Pesan moral dari wacana beraksara Jawa
d. Mencari kata-kata sukar
e. Menjawab pertanyaan
f. Mengidentifikasi ajaran moral
g. Memahami ajaran moral
Pertemuan 4
4. Menyimpulkan ajaran moral
a. Kesesuaian ajaran moral dengan keadaan zaman sekarang
b. Nilai-nilai budi perti
c. Menanggapi ajaran moral dan nilai-nilai budi pekerti
L. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan
N. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajarn
Waktu
e. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar.
f. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru)
berkaitan dengan materi wacana beraksara Jawa yang akan
Pendahuluan
dipelajari.
g. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai
materi pembelajaran.
h. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
Mengamati 10 menit
Siswa secara berkelompok mencermati pedoman penulisan
aksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab.
Menanya 10 menit
Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang pedoman
penulisan aksara Jawa
Mengksplorasi 15 menit
Siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang
aksara Jawa.
Inti
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa secara berkelompok membaca wacana beraksara Jawa.
b. Siswa secara berkelompok mengalihaksarakan wacana
beraksara Jawa.
Mengomunikasikan 15 menit
c. Tiap kelompok mempresentasikan hasil mengalihaksarakan
wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab
d. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
f. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 Menit
pedoman penulisan aksara Jawa.
g. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.
Penutup
h. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan penulisan aksara
Jawa.
i. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
Pertemuan- 2
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
e. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan
bahasa yang santun
f. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi wacana
beraksara Jawa yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran
Pendahuluan sebelumnya dengan kritis dan cermat
g. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
h. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
c. Siswa secara berkelompok mengamati dan membaca wacana
beraksara Jawa dengan bertanggung jawab
Menanya 10 menit
b. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang isi dari wacana
beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari kelompok
Inti satu ke kelompok yang lain tentang isi dari wacana beraksara
Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
Siswa proaktif dalam kelompok untuk mengidentifikasi pesan
moral dari wacana beraksara Jawa.
Mengomunikasikan 15 menit
Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
indentifikasi pesan moral dalam wacana beraksara Jawa dengan
jujur dan bertanggung jawab
f. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang isi 15 menit
dari wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung
jawab
g. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan
Penutup
jujur dan tanggung jawab
h. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan dengan isi dari
wacana bereaksara Jawa.
i. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
Pertemuan- 3
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
Pendahuluan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan
bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi hasil
identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa yang sudah
ditulis siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan
cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati pembacaan hasil
identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa.
b. Siswa secara berkelompok menanggapi pembacaan hasil
identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa.
Menanya 10 menit
Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang kesesuaian ajaran
moral dalam wacana beraksara Jawa dengan keadaan zaman
sekarang dengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai
Inti
sumber tentang kesesuaian ajaran moral dengan keadan zaman
sekarang dengan jujur dan bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan ajaran
moral dari wacana beraksara Jawa.
Mengomunikasikan 15 menit
Tiap kelompok menyampaiakan kesimpulan ajaran moral dari
wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
pesan moral dalam wacana beraksara Jawa dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
Penutup
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan pesan moral
dalam wacana beraksara Jawa
2. Penilaian Sikap
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak
4) Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
2.
1. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Memaparkan pedoman penulisan aksara Jawa B1
2 Mengidentifikasi pesan moral dari wacana beraksara Jawa B2
3 Menyimpulkan pesan moral dari wacana beraksara Jawa B3
2. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b. Bentuk instrumen :Produk
c. Kisi-kisi
A = ha n = na c = ca r = ra k = ka
F = da t = ta s = sa w = wa l = la
P = pa d = dha j = ja y = ya v = nya
M = ma g = ga b = ba q = tha z = nga
1. Pasangan
H = ha N = na C = ca R = ra K = ka
F = da T = ta S = sa W = wa L = la
P = pa D = dha J = ja Y = ya V = nya
M = ma G = ga B = ba Q = tha Z = nga
2. Aksara Murda
! = Na @ = Ka # = Ta $ = Sa
% ^ & *
= Pa = Nya = Ga = Ba
3. Aksara Rekan
k+ = Kha f+ = Dza p+ = Fa/Va j+ = Za g+ = Gha
4. Aksara Swara
A =A I =I E =E O =O U =U
5. Angka Jawa
1 =1 2 =2 3 =3 4 =4 5 =5
6 =6 7 =7 8 =8 9 =9 0 =0
6. Sandhangan
a. Sandhangan swara
...u =
(suku) ...i I (wulu) ...e e (pepet) [.. e (taling) [ ..o o
(taling-
u tarung)
b. Sandhangan wyanjana
sesulihe
...] sesulihe ....} ......- sesulihe
= ...r... = ....re cakara lan = ...y...
panjingan ra panjingan ya
pepet
e. Pratandha sanes
? (adeg-adeg)
= kangge miwiti , (pada
= koma . (pada
= titik
ukara / alenia. lingsa) lungsi)
?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go.
?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go,
zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr
aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi=
bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\,
?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y
jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k=
mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g
dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni
aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g
vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky
lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ|
kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi
kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumujud
t_lpzn\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh
[fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni=
%[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g.
ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh
pinri=znKwiluj_zn.
?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go.
?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go,
zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr
aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi=
bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\,
?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y
jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k=
mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g
dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni
aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g
vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky
lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ|
kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi
kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumujud
t_lpzn\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh
[fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni=
%[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g.
ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh
pinri=znKwiluj_zn.
2 Pasangan ………………………………………………………..
3 Sandangan ………………………………………………………..
?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go.
?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go,
zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr
aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi=
bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\,
?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y
jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k=
mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g
dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni
aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g
vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky
lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ|
kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi
kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumujud
t_lpzn\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh
[fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni=
%[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g.
ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh
pinri=znKwiluj_zn.
2 ………………………… ………………………………………………………..
3 ………………………… ………………………………………………………..
4 ………………………… ………………………………………………………..
2 Paragraf 2 ………………………………………………………..
3 Paragraf 3 ………………………………………………………..
Simpulan:.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
..............................
LK 3 : Menginterpretasi isi pokok wacana
Setelah menginterprestasikan makna, kemudia parafrasekan dengan memperhatikan ejaan,
pilihan kata, kalimat efektif, dll.!
d. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
2. PENGETAHUAN
TES URAIAN
Petunjuk
1. Baca secara cermat Wacana beraksara Jawa berikut!
?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go.
?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go,
zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr
aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi=
bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\,
?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y
jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k=
mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g
dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni
aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g
vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky
lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ|
kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi
kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumu
judt_lpzn\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh
[fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni=
%[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g.
ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh
pinri=znKwiluj_zn.
a. Berdasarkan Wacana beraksara Jawa, jelaskan ajaran moral yang terdapat di dalam
wacanatersebut!
b. Berdasarkan Wacana beraksara Jawa, deskripsikan isi pokok wacana tersebut !
d. Ajaran Moral
Ajaran Moral Wacana
Perhitungan skor :
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami isi,
struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam
melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)
4. Setelah membaca contoh Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dan mendiskusikan,
siswa dapat menentukan isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)
hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan.
Pertemuan 2
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta
wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) isi, struktur,
metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam
melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma).
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi
( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga
dalam melagukan tembang macapat) isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta
wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan
Durma).
4. Setelah memahami Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dan mendiskusikan, siswa
dapat menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) isi, struktur, metrum,
diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan
tembang macapat (Sinom dan Durma)
Pertemuan 3
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam Melagukan teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma).
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk Melagukan teks
Tembang Macapat (Sinom dan Durma).
4. Setelah memahami Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dan mendiskusikan, siswa
dapat Melagukan teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pemahaman Teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
a. PengertianTembang Macapat (Sinom dan Durma)
b. Struktur teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
c. Kata-kata sukar teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
d. Ajaran moral Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
e. Kaidah dan metrum Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
Pertemuan 2
5. Penginterpretasian Teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
a. Hakikat menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang
Macapat (Sinom dan Durma)
b. Interpretasi (isi, struktur, metrum, diksi, sandi asma, dan ajaran moralserta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang
Macapat (Sinom dan Durma)
Pertemuan 3
6. Cara MelagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma)
a. Melagukan Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dengan memperhatikan wiraga,
wirawa, wiraswara dan wirasa
b. Mencipta Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dengan menggunkana sandi asma.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajarn
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar.
b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru)
berkaitan dengan materi Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
Pendahuluan
yang akan dipelajari.
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai
materi pembelajaran.
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
Mengamati menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati teks Tembang Macapat
(Sinom dan Durma)dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab.
b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang struktur dan
metrumTembang Macapat (Sinom dan Durma) dengan
bertanggung jawab.
Inti Menanya menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang struktur dan
metrum Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai
sumber serta tentang isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran
moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam
melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)dengan
bertanggung jawab.
Mengeksplorasi menit
a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke
kelompok yang lain tentang struktur, metrum, isi, struktur,
metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa
dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan
Durma) dengan proaktif dan bertanggung jawab
b. Siswa secara individu mencoba menentukan isi, struktur,
metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa
dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan
Durma) dengan jujur dan bertanggung jawab.
c. Siswa mengumpulkan informasi tenteng cara penciptaan
Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
Mengasosiasi 15 menit
c. Siswa secara berkelompok menyimpulkan isi, struktur,
metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa
dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan
Durma)dengan jujur dan penuh tanggung jawab.
d. Siswa secara berkelompok menyimpulkan tentang cara
penciptaan Tembang Macapat (Sinom dan Durma)
Mengomunikasikan 5 menit
e. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang isi,
struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama,
wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom
dan Durma) dengan jujur dan bertanggung jawab
f. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang Menit
isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang
macapat (Sinom dan Durma) berdasarkan struktur dan kaidah.
Penutup
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan isi, struktur,
metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa
dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan
Durma).
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan isi,
struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama,
wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom
dan Durma)dari bebagai sumber.
Pertemuan- 2
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi isi,
struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama,
wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom
Pendahuluan dan Durma) yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran
sebelumnya dengan kritis dan cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati teksTembang Macapat
(Sinom dan Durma)dari berbagai sumber dengan bertanggung
jawab
b. Siswa memperhatikan bagaimana menginterprestasi (isi,
struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama,
wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks
Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai sumber
dengan bertanggung jawab
Menanya menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang
Inti menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral
serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan
tembang macapat) ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran
moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam
melagukan tembang macapat)teks Tembang Macapat (Sinom
dan Durma)dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab.
Mengksplorasi 5 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari
kelompok satu ke kelompok yang lain tentang
menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral
serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan
tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dan
Durma)dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung
jawab
b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasi (isi, struktur,
metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa
dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks
Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai
sumberdengan jujur dan bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
b. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan
interpretasi teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari
berbagai acara
Mengomunikasikan 15 menit
e. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
interpretasi teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari
berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab
f. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
interpretasi (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral) teks
Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai
sumberdengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menangkap isi,
Penutup
struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama,
wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom
dan Durma).
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan
serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas mencipta teks Tembang Macapat
(Sinom dan Durma) yang akan dicara Melagukanan pada
pertemuan berikutnya.
Pertemuan- 3
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cara
Melagukanteks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) yang
Pendahuluan
sudah ditulis siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan
kritis dan cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati cara
MelagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma)dengan
tepat dengan bertanggung jawab.
b. Siswa memperhatikan bagaimana cara Melagukan Tembang
Macapat (Sinom dan Durma)dengan tepat dengan
bertanggung jawab.
Menanya menit
b. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang cara
MelagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma)dengan
tepat dengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 5 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai
sumber tentang cara MelagukanTembang Macapat (Sinom
Inti dan Durma) dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan cara
Melagukan Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dengan
tepat dengan jujur dan bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara
Melagukan Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dengan
tepat
b. Siswa proaktif untuk mencipta tembang macapat (Sinom dan
Durma) dengan menggunakan sandi asma.
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap individumelagukan Tembang Macapat (Sinom dan
Durma) dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Masing-masing individu/ kelompok secara proaktif
memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
cara MelagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma)dengan
tepat dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan
Penutup
melagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma).
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan
serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi teks Tembang
Macapat (Sinom dan Durma) yang telah cipta terkait isi,
struktur, metrum, diksi dan ajaran moral untuk di kumpul pada
pada pertemuan berikutnya.
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/Nilai Indikator Butir
Pertanyaan
Menghargai dan enggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar
mensyukuri dalam memahami isi, struktur, metrum, diksi dan
keberadaan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan
bahasa Jawa wiraga dalam melagukan tembang macapat serta
sebagai anugerah wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam
Tuhan YangMaha melagukan tembang macapat (Sinom dan
Esa sebagai Durma)baik lisan maupun tulisan
sarana memahami Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa
informasi lisan Jawa dalam mengekspresikan isi, struktur,
dan tulis. metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan
tembang macapat serta wicara, wirama, wirasa dan
wiraga dalam melagukan tembang macapat
(Sinom dan Durma)baik lisan maupun tulis.
2. Penilaian Sikap
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir Pertanyaan
Nilai
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan
mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun
pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak
lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok
lain dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya
jawab dengan baik pada kegiatan pembelajaran tembang
macapat (Sinom dan Durma)
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari
sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke
semua orang.
proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi
dan pembelajaran
b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri
Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak
d. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak Lanjut
2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Merumuskan pengertian atau hakikat tembang macapat (Sinom
dan Durma)
2 Mendeskripsikan strukur tembang macapat (Sinom dan
Durma)
3 Menjelaskan kaidah kebahasaan tembang macapat (Sinom dan
Durma)
3. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b. Bentuk instrumen :Produk
c. Kisi-kisi
TEMBANG MACAPAT
Tembang macapat (Sinom dan Durma) adalah teks yang merupakan jabaran tentang suatu
objek dari hasil pengamatan. Teks ini memiliki struktur yang terdiri atas suatu pernyataan
umum yang dijabarkan melalui penjelasan aspek yang dilaporkan-aspek yang dilaporkan.
3 5 6 7 7 7 7 7 6 z6c7
5 32
Si Sa- mi-jo, we-ruh pe-lem pi–rang –
pi-rang
2 3 5 5 z5c6 3 5
Ba-ngetnggo-ne ke-pi-ngin
@ # @ 7 5 6
Nga-jak kan–ca–ni-ra
6 6 6 6 z6c7 5 6
Si kun-cung me-lu u-ga
6 7 @ @ @ z@c! @ z#c@
Sa–mi-ja me–nekmakplin-thik
5 6 7 5 z3c2
E–pang -e sem-pal
2 3 5 6 7 7 z6c75
Sa–mi-ja ti-beng si–ti
SINOM GRANDEL
Pelog Barang
2 3 3 3 2 2 2 72 3 2 7 . 0
Lir bra - ta - ning REK – si wi - ra,
7 2 2 2 2 2 . 3 . 27 . 6 . 0
Mi - ca - ra reh SA - du - bu - di,
6 7 2 3 . 2 . 7 6 . 72 73 . 2 7 . 0
Mar –su - di mrih DI - pa - ning tyas,
6 7 7 7 . 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0
Me - me – nget mring PRA ta - ru - ni,
3 3 3 3 3 2 72 3 . 0
Wit jro - ning JA - man mang - kin,
5 6 6 6 . 6 . 3 . 5 6 7 . 5 . 6 53 . 2 . 0
Keh ru - be - da SU - ma - ra - wung,
6 7 2 3 . 6 7 2 72 3 . 2 7 . 0
Yen li - mut RA- si - keng tyas,
6 7 7 7 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0
Ko- rup mring reh KAR - ja si - sip,
2 3 3 3 . 5 . 6 6 6 6 3 5 6 7 . 5 . 6 53 .
2 . 0
Te – mah sir – na TA - ler –ing ti - tah u - ta - ma.
c. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada tembang macapat (Sinom dan Durma)
Saat kalian membaca tembang macapat (Sinom dan Durma) di atas ada kata-kata sulit
yang kalian temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra
Jawa.Kata-kata sulit pada teks tembang macapat (Sinom dan Durma) sebagai berikut
No. Kata Sulit Arti/Makna
Tembang/sekar inggih menika reriptan utawi dhapukaning basa mawi paugeran tartamtu
(gumathok) ingkang pamaosipun kedah dipunlagokaken nganggé kagunan swanten
(Padmosoekotjo,1960:25). Macapat menika sekar tradhisional ing tlatah Jawa. Macapat ugi
mrathah wonten ing kabudayan Bali, Madura, saha Sunda. Menawi dipuntingali saking kérata
basa, macapat menika tegesipun maca papat-papat. Maosipun sekar macapat pancèn wonten
ingkang rinakit saben sekawan wanda (sukukata). Nanging boten sedaya gatra sekar macapat
saged kawaos papat-papat. Sekar menika kinten-kinten tembé kémawon wonten ing
pungkasaning jaman Majapahit saha wiwitan walisanga nyepeng kuwasa. Nanging menika
ugidèrèng mesthi, amargi boten wonten ingkang gathuk saged mesthèkakén. Macapat kathah
dipunanggé ing sapérangan Sastra Jawa Tengahan lan Sastra Jawa Énggal. Menawi
dipunsandhingaken kaliyan Kakawin, paugeran-paugeran utawi metrum ing sekar macapat
langkung gampil. Kitab-kitab jaman Mataram Énggal, kadosdéné Wédhatama, Wulangrèh,
Serat Wirid Hidayat Jati, Kalatidha, saha sanès-sanèsipun dipunrakit nganggé sekar macapat.
Paugeran-paugeran menika wonten ing:
• Guru gatra: cacahing wilangan larik/gatra saben pada (basa Indonesia:bait).
• Guru wilangan: cacahing wilangan wanda (Indonesia: sukukata) saben gatra.
• Guru lagu: tibané swara ing pungkasaning saben gatra.
Panyekaring tembang macapat menika temtunipun kedah kaselarasaken kaliyan titi laras
(notasi), laras, saha pathetipun gamelan. Déné urut-urutanipun sekar macapat menika sami
kaliyan lampahing manungsa saking jabang bayi abang dumugi tumekaning pejah.Mungguh
urut-urutanipun sekar, kadosta mekaten:
• Maskumambang.Gambaranipun jabang bayi ingkang taksih wonten ing kandhutan
ibunipun, dèrèng kawruhan jalèr utawi èstri. Mas tegesipun dèrèng ningali kakung
utawi èstri, kumambang tegesipun gesang ngambang wontening kandhutan ibunipun.
• Mijil.tegesipun sampun miyos saha cetha kakung utawi èstri.
• Sinom.tegesipun kanoman, minangka kalodhangan ingkang paling wigati kanggenipun
tiyang anom supados saged ngangsu kawruh sakathah-kathahipun.
• Kinanthi.Saking tembung kanthi utawi tuntuning kang ateges dipuntuntun supados
saged mlampah ngambah panguripaning alam ndonya.
• Asmarandana. Ateges rasa tresna, tresna marang liyan (jalèr saha èstri saha kosok
wangsulipun) ingkang sedaya wau sampun dados kodrat Ilahi.
• Gambuh. Saking tembung jumbuh/sarujuk ingkang ateges bilih sampun jumbuh/sarujuk
lajeng dipungathukaken antawisipun kakung saha jaler ingkang sami-sami nggadahi
raos tresna wau,ing pangangkah supados sageda gesang bebrayan.
• Dhandhanggula.Nggambaraken gesangipun tiyang ingkang saweg remen,menapa
ingkang dipungayuh saged kasembadan. Kelakon gadhah sisihan/kulawarga, gadhah
putra,gesang cekap kanggé sakulawarga. Pramila menika tiyang ingkang saweg
bungah/ bombong penggalihipun, saged dipunwastani sekar dhandhanggula.
• Durma.Saking tembung darma/wèwèh. Tiyang bilih sampun rumaos kacukupan
gesangipun, banjur tuwuh raos welas asih marang kadang mitra sanèsipun ingkang
sawenandhang katresnan, pramila banjur tuwuh raos kekarepan darma/wèwèh marang
sapadha-padha. Sedaya wau dipunsengkuyung ugi saking piwulangipun agami saha
watak sosialipun manungsa.
• Pangkur. Saking tembung mungkur ingkang ateges nyingkiri hawa nepsu angkara
murka. Ingkang dipunpenggalih kekarepan tansah wèwèh marang sapadha-padha.
• Megatruh.Saking tembung megatroh utawi pegatrohipun/nyawanipun,awit sampun titi
wancinipun katimbalan marak sowan mring Sang Maha Kawasa.
• Pocung.Bilih sampun dados layon/mayit banjur dipunbungkus mori putih utawi
dipocong sadèrèngipun kasarèkaken.
Saged ugi kababar kados mekaten:
Manungsa lair ing ngalam donya medal saking guwa garba (Mijil), nalika taksih alit
kedah dipuntuntun utawi dipunkanthi (Kinanthi), bilih sampun mudha taruna (Sinom),
gadhah raos tresna utawi paring katresnan marang tiyang sanès (Asmaradana). Ingkang
saweg nandhang asmara swasananipun ketingal éndah saha manis (Dhandhanggula).
Sasampunipun mengku kulawarga kedah mangertos (Gambuh) marang prakaraning gesang.
Menawi sampun sepuh gesang bakal ngambang (Maskumambang) menggalih donya saha
akhérat. Tambah sansaya mundur (Durma) mungkuring kadonyan (Pangkur) ngadhepi
akhérat mula genturng ibadah. Sasampunipun pejah ateges pegat ruhipun (Megatruh).
Banjur dibuntel utawi dipunpocong (Pocung).
Tabel Sekar
Supados langkung gampil mbédakakén setunggal saha setunggalipun, inggih
menika guru gatra, guru wilangan saha guru lagu saking sekar-sekar wau, saged
dipuntata jroning tabel kados ing ngandhap menika:
Guruwilangan
Guru GuruLagu
O Jenengé Tembang Gatra 3
askumambang 4 12i 6a 8i 8a
cung 4 12u 6a 8i 12a
ambuh 5 7u 10u 12i 8u 8o
Megatruh 5 12u 8u 8o
ijil 6 10i 6o 10e 10i 6u
nanthi 6 8u 8a 8a
smaradana 7 8a /o 8a 7a 8u
urma 7 12a 6a 7a 5a
ngkur 7 8a 11i 8u 7a 12u 8a
10. nom 9 8a 8a 8u 8i 12a
11. handhanggula 10 10i 10a 8e 7u 7a 8a 12i
(karangkumsaking pinten-pinten sumber)
Kawangsulana pitakenan ing ngandhapmenikamawibasa Jawa krama!
1.Menapaingkangdipunwastanitembangmenika?
.........................................................................................................................................
.....
2.Kaandharnamenapaingkangdipunwastanitembangmacapat menika?
.........................................................................................................................................
.....
3.Kasebatna paugeraning tembangmacapat!
.........................................................................................................................................
.....
4.Kaandharnamenapaingkangdipunwastanigurugatra?
.........................................................................................................................................
.....
5.Menapaingkangdipunwastaniguruwilanganmenika?
.........................................................................................................................................
.....
6.Menapaingkangdipunwastanigurulagumenika
.........................................................................................................................................
.....
7.Kasebatnajinising tembangmacapat!
.........................................................................................................................................
.....
8.Kadospundipanyekaring tembangmacapat menika?
.........................................................................................................................................
.....
NO KEBAHASAAN PARAGRAF/KALIMAT
1 Guru Wilangan ………………………………………………………..
SINOM GRANDEL
Pelog Barang
2 3 3 3 2 2 2 72 3 2 7 . 0
Lir bra - ta - ning REK – si wi - ra,
7 2 2 2 2 2 . 3 . 27 . 6 . 0
Mi - ca - ra reh SA - du - bu - di,
6 7 2 3 . 2 . 7 6 . 72 73 . 2 7 . 0
Mar –su - di mrih DI - pa - ning tyas,
6 7 7 7 . 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0
Me - me – nget mring PRA ta - ru - ni,
3 3 3 3 3 2 72 3 . 0
Wit jro - ning JA - man mang - kin,
5 6 6 6 . 6 . 3 . 5 6 7 . 5 . 6 53 . 2 . 0
Keh ru - be - da SU - ma - ra - wung,
6 7 2 3 . 6 7 2 72 3 . 2 7 . 0
Yen li - mut RA- si - keng tyas,
6 7 7 7 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0
Ko- rup mring reh KAR - ja si - sip,
2 3 3 3 . 5 . 6 6 6 6 3 5 6 7 . 5 . 6 53 . 2 . 0
Te – mah sir – na TA - ler –ing ti - tah u - ta - ma.
…………………………
………………………………………………………..
…………………………
………………………………………………………..
…………………………
………………………………………………………..
2 Gambuh ………………………………………………………..
Simpulan:.............................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
LK 3 : Menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) Makna
Setelah menginterprestasikan makna, kemudian parafrasekan dengan memperhatikan
ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.!
Sinom, Durma
.........................................................................................................................
.........................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak
g. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
2. PENGETAHUAN
TES URAIAN
Petunjuk
2. Baca secara cermat tembang macapat (Sinom dan Durma) berikut!
3. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut!
b. Berdasarkan tembang macapat (Sinom dan Durma) yang diberikan, jawablah
pertanyaan- pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang tembang
macapat (Sinom dan Durma)!
1.Menapaingkangdipunwastanitembangmenika?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
2.Kaandharnamenapaingkangdipunwastanitembangmacapat menika?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
3.Kasebatna paugeraning tembangmacapat!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
4.Kaandharnamenapaingkangdipunwastanigurugatra?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..........
5.Menapaingkangdipunwastaniguruwilanganmenika?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..........
....................................................................................................................................
.....
6.Menapaingkangdipunwastanigurulagumenika?
....................................................................................................................................
.....
....................................................................................................................................
.....
7.Kasebatnajinising tembangmacapat!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
8.Kadospundipanyekaring tembangmacapat menika?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..........
c. Berdasarkan tembang Macapat (Sinom dan Durma), jelaskan ajaran moral yang terdapat di
dalam tembang tersebut!
Berdasarkan tembang macapat (Sinom dan Durma), deskripsikan Wicara, Wirama, Wirasadan
Wiraga dalam melagukan tembang macapat tembang tersebut !
SINOM GRANDEL
Pelog Barang
2 3 3 3 2 2 2 72 3 2 7 . 0
Lir bra - ta - ning REK – si wi - ra,
7 2 2 2 2 2 . 3 . 27 . 6 . 0
Mi - ca - ra reh SA - du - bu - di,
6 7 2 3 . 2 . 7 6 . 72 73 . 2 7 . 0
Mar –su - di mrih DI - pa - ning tyas,
6 7 7 7 . 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0
Me - me – nget mring PRA ta - ru - ni,
3 3 3 3 3 2 72 3 . 0
Wit jro - ning JA - man mang - kin,
5 6 6 6 . 6 . 3 . 5 6 7 . 5 . 6 53 . 2 . 0
Keh ru - be - da SU - ma - ra - wung,
6 7 2 3 . 6 7 2 72 3 . 2 7 . 0
Yen li - mut RA- si - keng tyas,
6 7 7 7 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0
Ko- rup mring reh KAR - ja si - sip,
2 3 3 3 . 5 . 6 6 6 6 3 5 6 7 . 5 . 6 53 . 2 . 0
Te – mah sir – na TA - ler –ing ti - tah u - ta - ma.
f. Ajaran Moral
Ajaran Moral Tembang
Perhitungan skor :
Mencipta Tembamng Macapat (Sinom dan Durma) dengan menggunakan sandi asma.
Sandiasma Tembang
Tembung “sandiasma” saka tembung “sandi” kang ateges sambung, gandheng. Ning jaman
saiki ateges : samar utawa wadi. “asma” ateges jeneng. Dadi sandiasma tegese : asma utawa
jeneng panganggit kang sinandi utawa sinamar ing sajroning tembang. Sandiasma iku akeh
banget tinemu ing layang-layang kang sinawung ing tembang. Pangripta kepengin nuduhake
asmane, nanging ora kanthi melok, mulane asma iku sinamar sajroning karangane. Pujangga
kang seneng migunakake
Mungguh pamasangane sandiasma iku mapan ing :
1. Manggon saben angkataning pada lingsa utawa gatra (wiwitaning gatra)
Tuladha :
Dhandhanggula
Dyan ingepuh pamesuning budi
Mandar wagu gantining giyata
Trima mung sakendhake
Gumulung langing kayun
Ruwetira tan den pengeti
Saliring tata sastra
Srananing mangapus
Suwung tan lir prameng basa
Marmanira wadhah wadhak tanpa sari
Tangeh mirip sarjana ( Dyan Mantri Guru Sasrasumarta)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
1.2 Mensyukuri anugerah 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar
Tuhan akan keberadaan dalam memahami isi struktur, ejaan, kaidah
bahasa Jawa dan penulisan dan diksi serta budi pekerti di dalam
menggunakannya memahami dan menulis artikel baik lisan maupun
sebagai sarana tulisan
komunikasi daerah 1.2.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa
dalam memahami, Jawa dalam mengekspresikan isi, struktur, ejaan,
menerapkan, dan kaidah penulisan dan diksi serta budi pekerti di
menganalisis informasi dalam artikel baik lisan maupun tulis.
lisan dan tulis melalui
penerapan undha-usuk
bahasa Jawa.
2.2 Menunjukkan perilaku Jujur
jujur, tanggung jawab, 2.1.1 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan
dan proaktif dalam mengartikan kata sulit, menemukan pesan,
memahami, menyusun pesan
menerapkan dan 2.1.2 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam
menganalisis informasi perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap
lisan dan tulis melalui diri dan pihak lain.
penerapan undha-usuk Disiplin
bahasa Jawa. 2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau
kelompok lain dalam pembelajaran
Tanggung jawab
2.2.5 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran memahami dan menulis artikel
berbahasa Jawa
2.2.6 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan
data atau informasi yang dapat dipercaya pada
kegiatan pembelajaran memahami dan menulis
artikel berbahasa Jawa
Proaktif
2.2.7 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulkan
informasi
2.2.8 Berperilaku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran
3.5 Memahami artikel yang Pertemuan 1
memuat budi pekerti 3.5.1 Menjelaskan hakikat artikel
3.5.2 Mengidentifikasi dan mengartikan kata-kata
sukar dalam teks artikel
3.5.3 Mengungkapkan isi pokok artikel berbahasa Jawa
3.5.4 Mengungkapkan pesan moral atau nilai-nilai budi
pekerti yang terkandung dalam artikel berbahasa
Jawa
4.5 Menulis artikel yang Pertemuan 2
memuat budi pekerti 4.5.1. Mencari informasi/ contoh artikel dari berbagai
media
4.5.2. Menyebutkan hakikat teknik penulisan artikel.
4.5.3. Menginterpretasikan (menentukan tema, judul,
kerangka artikel)
Pertemuan 3
4.5.4. Mempraktikan menulis artikel berbahasa Jawa yang
memuat budi pekerti (mengembangkan kerangka
artikel menjadi karangan dengan memperhatikan
pilihan kata, ejaan dan kaidah penulisan artikel)
Pertemuan 4
4.5.5 Mempresentasikan hasil penulisan artikel
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mengungkapkan isi pokok dan pesan moral yang terkandung dalam
artikel berbahasa Jawa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku proaktif dalam
mencari informasi dan berdiskusi tentang artikel berbahasa Jawa.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur dan proaktif
dalam memahami isi pokok dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa
Jawa.
4. Setelah membaca contoh artikel dan mendiskusikan, siswa dapat menentukan isi pokok
dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa baik melalui lisan
maupun tulisan.
Pertemuan 2
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam menginterpretasi struktur dan teknik penulisan artikel.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi
struktur dan teknik penulisan artikel.
3. Setelah memahami hakikat teknik penulisan artikel dan mendiskusikan, siswa dapat
menginterpretasi struktur dan teknik penulisan artikel yang memuat nilai budi perkerti.
Pertemuan 3
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mempraktikan menulis artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai
budi pekerti.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam mempraktikan menulis artikel berbahasa Jawa
yang memuat nilai budi pekerti.
3. Setelah menginterpretasikan teknik penulisan artikel dan mendiskusikan, siswa dapat
mempraktekkan penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti.
Pertemuan 4
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mempresentasikan hasil menulis artikel berbahasa Jawa yang
memuat nilai budi pekerti.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku tanggung jawab,
dan proaktif dalam mempresentasikan hasil menulis artikel berbahasa Jawa yang
memuat nilai budi pekerti.
3. Setelah praktek menulis artikel, siswa dapat mempresentasikan hasil tulisannya di
depan kelas.
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pemahaman artikel
a. Pengertian makna artikel
b. Kata-kata sukar dalam teks artikel
c. Nilai budi pekerti yang terkandung dalam teks artikel
Pertemuan 2
2. Penginterpretasian artikel
a. Struktur artikel
b. Hakikat menginterpretasi teknik penulisan artikel
c. Interpretasi (menentukan tema, judul, cengkorongan) artikel
Pertemuan 3
3. Praktik menulis artikel
a. Mempraktikan penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti
Pertemuan 4
4. Presentasi hasil praktik menulis artikel
a. Mempresentasikan hasil menulis artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi
pekerti
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar.
b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru) berkaitan
Pendahuluan dengan materi memahami dan menulis artikel yang akan dipelajari.
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai
materi pembelajaran.
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati dan membaca teks artikel
berbahasa Jawa yang memuat budi perkerti dari berbagai sumber
dengan jujur dan bertanggung jawab.
b. Siswa secara berkelompok mencermati isi pokok artikel berbahasa
Jawa yang memuat budi perkerti dari berbagai sumber dengan jujur
dan bertanggung jawab.
c. Siswa secara berkelompok mencermati pesan moral yang
terkandung dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat budi
perkerti dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab.
Menanya 10 menit
Inti
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang isi pokok artikel
berbahasa Jawa yang memuat budi perkerti dari berbagai sumber
dengan bertanggung jawab
b. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang pesan moral yang
terkandung di dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat budi
perkerti dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab
Mengksplorasi 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke kelompok
yang lain tentang isi pokok artikel berbahasa Jawa yang memuat
budi perkerti dari berbagai sumber dengan proaktif dan
bertanggung jawab
b. Siswa secara individu mencoba menentukan isi pokok dan pesan
artikel berbahasa Jawa yang memuat budi perkerti dari berbagai
sumber dengan bertanggung jawab.
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa secara berkelompok menyimpulkan isi pokok artikel
berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti dengan jujur dan
penuh tanggung jawab.
b. Siswa secara berkelompok menyimpulkan pesan moral yang
terkandung dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi
pekerti dengan jujur dan penuh tanggung jawab.
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang, isi pokok
dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa
yang memuat nilai budi pekerti dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan tanggapan
dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang isi 15 menit
pokok dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa
Jawa yang memuat nilai budi pekerti.
b. Siswa melakukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan isi pokok dan pesan
Penutup moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat
nilai budi pekerti.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan isi
pokok dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa
Jawa yang memuat nilai budi pekerti dari berbagai sumber.
Pertemuan- 2
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan
bahasa yang santun.
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi memahami
dan menulis artikel yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran
Pendahuluan sebelumnya dengan kritis dan cermat.
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan
tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan
tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati teks artikel dari berbagai
sumber dengan bertanggung jawab
Inti
b. Siswa memperhatikan bagaimana menginterprestasi ( isi, struktur,
mekanik/ejaan, kaidah penulisan dan diksi serta budi pekerti ) teks
artikel dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang menginterpretasikan
teknik penulisan artikel dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari kelompok
satu ke kelompok yang lain tentang menginterpretasikan teknik
penulisan teks artikel dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasikan teknik
penulisan artikel dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan interpretasi
teknik penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi
pekerti dari berbagai media
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
interpretasi teknik penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat
nilai budi pekerti dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab.
b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan
dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
interpretasi teknik penulisan artikel ( isi, struktur, mekanik/ejaan,
kaidah penulisan dan diksi serta budi pekerti ) dari berbagai sumber
dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan
jujur dan tanggung jawab
Penutup
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan interpretasi teknik
penulisan artikel ( isi, struktur, mekanik/ejaan, kaidah penulisan dan
diksi serta budi pekerti ) di dalam memahami dan menulis artikel.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberik an umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas menulis teks artikel yang akan didiskusikan
pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan- 3
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan
bahasa yang santun
Pendahuluan b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi praktik
penulisan isi, struktur, mekanik/ejaan, kaidah penulisan dan diksi
serta budi pekerti artikel yang sudah ditulis siswa pada
pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan
tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan
tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Inti Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati hasil penulisan artikel
berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat dengan
bertanggung jawab
b. Siswa memperhatikan bagaimana cara penulisan artikel berbahasa
Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat dengan
bertanggung jawab
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang penulisan artikel
berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat dengan
jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai
sumber tentang penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat
nilai budi pekerti yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan penulisan artikel
berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat dengan
jujur dan bertanggung jawab.
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan penulisan
artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok membuat artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai
budi pekerti yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan
dengan jujur dan bertanggung jawab
Penutup a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti
yang tepat yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan
jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan penulisan artikel
berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi teks artikel yang telah
ditulis untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan- 4
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
b. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan
bahasa yang santun.
c. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi menulis
artikel yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran
Pendahuluan sebelumnya dengan kritis dan cermat.
d. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan
tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan
tanggung jawab
e. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati hasil penulisan artikel
berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti dengan
bertanggung jawab
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang hasil menulis artikel
berbahasa Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
a. Siswa mengoreksi hasil menulis artikel dari aspek diksi, kalimat,
bahasa, nilai budi pekerti dengan proaktif dan bertanggung jawab.
Inti
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan hasil
pengoreksian hasil menulis artikel berbahasa Jawa.
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
interpretasi teknik penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat
nilai budi pekerti dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab.
b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan
dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
menulis artikel dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan
Penutup
jujur dan tanggung jawab
c. Siswa menerima tugas untuk merevisi hasil menulis teks artikel dan
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Nama :
Kelas :
Tanggal penilaian :
Materi/topik :
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak
Nama :
Mata pelajaran :
Kelas/ semester :
Topik : memahami artikel berbahasa Jawa yang memuat budi pekerti
Indikator : peserta didik menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab,
disiplin, dan proaktif
No Perilaku Dilakukan/muncul
. Ya Tidak
1 Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat
dipercaya
2 Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan
3 Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak
mengganggu siswa atau kelompok lain
4 Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang
5 Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu
beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran
Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
2.
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi
No. Indikator Instrumen Soal
1 Mampu menjelaskan hakikat Menapa tema artikel ing nginggil?
artikel Menapa ide pokok paragraf
satunggal ?
3 Mampu memahami isi pokok dari Kaandharna isi pokok waosan artikel
artikel berbahasa Jawa ing nginggil!
4 Mampu mengetahui pesan Kaandharna pesan moral ingkang
moral/nilai moral dalam artikel kinandhut ing artikel menika!
berbahasa Jawa yang memuat Kadamelna reringkesaning waosan
budi pekerti ing nginggil!
1. Pangertosan Artikel
Artikel inggih menika satunggaling karya jurnalistik ingkang wosipun gudhari
satunggaling prekawis ing masarakat. Karya menika kaserat dening para ahli, para freelance
(tiyang ingkang asring nyerat ing medhia nanging boten kaiket medhianipun), saged ugi para
wartawan. Anggenipun mahyakaken gagasan langkung kathah subjektifitas utawi seserepan
saha pengalaman panyeratipun piyambak. Karya jurnalistik jenis menika ing ariwarti
lumrahipun mlebet wonten kolom artikel /opini. Umpaminipun artikel bab: pralambang
kabudayan, upacara adat, kesenian, lsp.
2. Jinising seratan
a. Cariyos (narasi)
nyariosaken satunggaling kawontenan, barang, tatacara, lan sanes-sanesipun.
Tuladhanipun: dongeng, fabel, legenda, mite, lsp.
b. Gegambaran (deskripsi)
nggambaraken kawontenaning barang, swasana, kedadosan, lsp. Tuladha: seratan bab
papan wisata Goa Kiskenda, Pantai Glagah.
c. Paparan (Eksposisi)
Ngandharaken utawi maparaken satunggaling maksud ancas utawi samubarang
sanesipun. Tuladhanipun: caranipun damel tempe, gula aren, gula semut, lsp
d. Penggalihan (Argumentasi)
nggandharaken gagasan-gagasan ingkang dipunkantehni katrangan-katrangan,
dhedhasar pawadan-pawadan kangge nyaruwe, nampik menapa nggiyataken
penggalihan. Tuladhanipun: Pangaribawanipun formalin ing Bakso, Nglestantunaken
budaya Jawi, lsp.
e. Ajakan (Persuasi)
seratan ingkang wosipun ngajak-ajak tiyang sanes supados tuwuh kayakinanipun
satemah sarujuk saha nyengkuyung gagasanipun ingkang nyerat. Tuladha: Iklan,
pengaosan agami, lsp.
2. Trapsila
Sanajan mara dhayoh kuwi ora resmi nanging perlu migatekake tata susila. Klambi
sing sopan, apa maneh yen merdhayoh menyang omahe wong sing luwih tuwa. Yen
disuguhi aja kesusu diombe apa dipangan sadurunge dimanggakake sing duwe omah.
Menawa suguhane wedhang diwadhahi cangkir lan lepek anggone njupuk salepeke, aja
mung cangkire wae. Sanajan wedhange enak, aja dientekake nganti gusis nanging
dingengehake sethithik wae ing dhasare cangkir. Yen disuguhi jajan, panganan, anggone
njupuk saperlune sanajan jajane enak tur weteng lagi luwe.
Keperiye yen diajak mangan? Ana kalane mara dhayoh disuguhi mangan sanajan
ora wancine mangan. Mbok menawa sing duwe omah lagi masak-masak enak utawa lagi
slametan ulang tahun anake. Suguhan mau aja ditampik, mundhak gawe gelane sing duwe
omah, yen suguhan mau wis diracik, kudu dientekake aja nyisa!
Menawa diajak mangan ing ruwang makan, anggone imbuh ngenteni dimanggakake
lan njupuk sacukupe wae. Rampung mangan sendok lan garpu dikurepake ing piring lan
dhaharan ing piring kudu gusis kajaba balung lan eri. Aja watuk sajrone dhahar lan aja
glegeken sawise rampung. Menawa kudu watuk utawa glegeken diempet disik nganti
ninggalake ruang makan.
3. Aja padu
Kadhang kala ana wong mara dhayoh perlune nagih utang, nagih janji, utawa marani
barang sing disilih. Sok-sok sing duwe omah gawe anyel, upamane durung bisa bayar
utange, ora netepi janjine, lan barang sing disilih rusak. Nanging sanajan nesu dikaya
ngapa becike diampet sabisane. Sebab kurang prayoga yen nesu lan muni-muni ing omahe
liyan. Apa maneh yen keprungu tangga teparo nganti padha metu nonton. Sulayane janji
bisa dirembug sing sareh amrih kekarone padha mareme. Sanajan lagi nesu yen mulih tetep
pamitan sing apik.
(kapethik saking
http://jayabaya.wordpress.com/)
Mangsuli pitakenan:
1) Menapa tema artikel ing nginggil?
2) Menapa ide pokok paragraf satunggal ?
3) Kaandharna isi pokok waosan artikel ing nginggil!
4) Kaandharna pesan moral ingkang kinandhut ing artikel menika!
5) Kadamelna reringkesaning waosan ing nginggil!
Garapan:
3. Kadamela artikel kanthi tema bebas umpaminipun babagan budaya, upacara adat,
unggah-ungguh, obat, tembang, dolanan tradisional utawi kesenian tradisional
Jawa!
4. Artikel ingkang sampun dados lajeng dipunandharaken wonten ngajeng kelas!
LK 2 : LK Struktur Artikel
Deskripsikan struktur teks Artikel dengan data yang mendukung!
STRUKTUR
NO PARAGRAF/KALIMAT
TEKS
1 Pernyataan ………………………………………………………..
umum/klasifikasi
LK 3 : LK Metrum Artikel
Deskripsikan kaidah kebahasaan teks Artikel dengan data yang mendukung (kalimat atau
bagian paragraf)!
NO KEBAHASAAN PARAGRAF/KALIMAT
1 Kalimat Tunggal ………………………………………………………..
2 Kalimat Majemuk ………………………………………………………..
3 Konjungsi ………………………………………………………..
Tumrap wong Jawa, laku spiritual sing ana gayutané karo ibadah pasa ing sasi Pasa
kapétung dawa. Kawiwitan nyadran ing sasi Ruwah nganti kupatan utawa bakda kupat ing sasi
Sawal. Miturut gothèking wong akèh, tradhisi nyedhiyakaké panganan kupat, panganan saka
beras sing diwungkus janur lan ngathik persagi papat, kuwi wus lumebu ing tanah Jawa adoh
sadurungé bebrayan agung Jawa tepung lan wusana nampa agama Islam. Miturut Pangarsa
Komite Museum Radyapustaka kang uga pamerdi budaya Jawa, Winarso Kalinggo, dina Slasa
(29/9), kawitané bakda kupat utawa kupatan kuwi mujudaké tradhisi kanggo sesaji mring
arwah bocah. Miturut kapitayané wong Jawa jaman biyèn, arwah bocah bakal bali ing omahé
wong tuwané. Hamula sing ana ing omah kasebut wajib mahargya tekané. Sabanjuré, déning
Sunan Kalijaga, miturut gothèking wong akèh, tradhisi kupatan kuwi mau diowahi kanggo
nyengkuyung dhakwah Islam. Wusana, tumrap wong Jawa (Islam) banjur ana rong dina bakda,
yakuwi bakda Ariyadi ing tanggal 1 Sawal lan bakda kupat ing dina seminggu sawisé dina
bakda Ariyadi. Wusana, bakda kupat iki dadi perangané pahargyan bakda Ariyadi.
Gayutané, sawisé sesasi nutug nglakoni ibadah pasa ing sasi Pasa, wong Jawa (Islam) rumangsa
bakal bali ing kahanan fitrah, yakuwi kahanan suci, ing dina bakda Ariyadi tanggal 1 Sawal.
Sawisé kuwi, wong Jawa (Islam) mbacutaké ibadah pasané kanthi pasa nenem dina ing sasi
Sawal. Laku pasa nenem dina iki dipungkasi ing dina bakda kupat, seminggu sawisé dina bakda
Ariyadi.
Tradhisi bakda kupat isih dileluri déning sapérangan warga bebrayan Jawa. Ing tlatah
Lamongan, Jawa Timur, dina bakda kupat dadi pahargyan sing ora kalah regengé kalawan dina
bakda Ariyadi. Miturut Anas Asyhari, warga Lamongan kutha, nalika wawan gunem kalawan
Espos, dina Slasa (22/9), ing dina bakda kupat kuwi akèh digelar acara kagunan ing papan-
papan pariwisata. Déné ing omahé warga sing isih ngugemi tradhisi iki mesthi cumepak
suguhan kupat salawuhané, kayadéné opor pitik lan sambel gorèng ati kanggo nyepaki dhayoh
sing bakal padha teka, kayadéné tradhisi ujung ing dina bakda Ariyadi. Jumbuh budaya uripé
wong Jawa sing kebak pasemon lan pralambang, bakda kupat uga ngamot wulang luhur
gegayutan kuwajibané manungsa murih tansah ngudi urip lan panguripan sing luwih becik.
Nam-naman janur sing dadi kupat dadi gegambaran uripé manungsa sing ora kalis saka luput
lan salah. Werna putih nalika kupat disigar nggambarake resik lan sucining ati sawisé ngakoni
lepat (luput) lan diapura.
Sapérangan warga ing tlatah Kutha Semarang, Solo lan Yogyakarta uga akèh sing
ngleluri tradhisi bakda kupat iki. Malah ing tlatah Semarang Utara, miturut katrangané Dewi
Kartikasari, Arif lan Subagyo, kabèh warga Kutha Semarang, nalika wawan gunem kalawan
Espos, dina Setu (26/9), ing kalodhangan ngaso sinambi lungguhan ing city walk sakidulé
Ratan Slamet Riyadi Solo, isih ana sapérangan warga sing ngadani acara kupatan sing mapan
ing mushola utawa mesjid. ”Tradhisi Jawa itu pancèn sugih pralambang lan sanèpan. Ing bakda
kupat ana pralambang ngakoni kabèh luputé utawa lepatipun. Lonthong ngemu sanèpan ala-
ala dadi kothong, kabèh sing ala dadi ilang lan bali resik manèh,” Winarso ngandharaké.
Wujud kupat sing persagi papat uga ngamot wulang babagan laku utama kanggo nggayuh
kamulyan. Laku utama kuwi kapérang dadi patang tataran sing karan sembah papat. Wulang
iki warisané KGPAA Mangkunagara IV lan kamot ing Serat Wedhatama. Sembah papat kuwi,
sembah raga, sembah cipta, sembah jiwa lan sembah rasa. Pralambang lan sanèpan sing
kakandhut ing bakda kupat salaras temen kalawan wulang sembah papat iki. Tradhisi bakda
kupat ngamot pralambang laku kanggo nuju kautaman, ora mung utama ing tumindak lan
wicara ing urip padinan, nanging sing luwih utama ora liya kautaman jiwa lan kapribadèn.
Sembah papat warisané KGPAA Mangkunagara IV uga nuju marang kautaman jiwa lan raga.
Wulang sembah raga kamot ing tembang sembah raga puniku / pakartining wong
amagang laku / sesuciné asarana saking warih / kang wus lumrah limang wektu / wantu
wataking wawaton. Sembah cipta kamot ing tembang samengko sembah kalbu/ yèn lumintu
uga dadi laku/ laku agung kang kagungan narapati/ patitis teteging kawruh/ meruhi marang
kang momong. Wulang sembah jiwa kamot ing tembang sayekti luwih perlu/ ingaranan
pepuntoning laku/ kalakuan kang tumrap bangsaning batin/ suciné lan awas emut/ mring
alaming lama amota. Lan wulang sembah rasa kamot ing tembang samengko ingsun tutur/
gantya sembah ingkang kaping catur/ sembah rasa karasa wosing dumadi/ dadi wus tanpa
tuduh/ mung kalawan kasing batos.
(© Copyright Solopos.net on Kamis, 01 Oktober 2009)
LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit
Interpretasilah kata-kata yang sulit pada Artikel di atas!
No Kata Sulit Arti
1 ………………………… ………………………………………………………..
2 ………………………… ………………………………………………………..
3 ………………………… ………………………………………………………..
4 ………………………… ………………………………………………………..
Simpulan:.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
..............................
....................................................................................................................................................
..............................................................................
....................................................................................................................................................
..............................................................................
....................................................................................................................................................
..............................................................................
....................................................................................................................................................
..............................................................................
....................................................................................................................................................
..............................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
..............................................................................
Lampiran 3: INSTRUMEN PENILAIAN
1. Sikap Spiritual
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir
Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada
kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan
pesan, menyusun pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap
diri dan pihak lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai
dengan waktu yang dialokasikan dalam
pembelajaran
Berprilaku tidak mengganggu siswa atau
kelompok lain dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
jawab kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran Artikel
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan
baik dari sudut pandang bahasa maupun tata
perilakunya ke semua orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak
d. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
2.
2. PENGETAHUAN
TES URAIAN
Petunjuk
1. Baca secara cermat Artikel berikut!
2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut!
a. Berdasarkan Artikel yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut untuk
mengetahui pemahaman kalian tentang Artikel!
1. Menapa ingkang dipunwastani karya jurnalistik?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
2. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani Artikel?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
3. Kasebatna maneka warna jinising karya jurnalistik!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
4. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani kados pundhi caranipun nyerat karya
jurnalistik?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..........
5. menapa ingkang kedah dipungatosaken rikala nyerat Artikel?
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...........
....................................................................................................................................
.....
Soal Paragraf/Kalimat
1 Tegesing junlaistik menika katah sanget, miturut etimologi jurnalistik menika saking
tembung jurnal saha istik. Jurnal menika saking basa Prancis jounal ingkang tegesipun
Catetan Harian, ananging ugi wonten ingkang ngendika juralistik saged ugi saking tembung
diurnal ingkang tegesipun dinten menika. Tembung istik menika saking tembung estetika
ingkang nggadahi teges ngelmu ngengingi kaindahan. Kanthi umum jurnalistik nggadahi
teges seni saha keterampilan madosi, ngempalaken, ngolah, ngronce, saha nyajiaken
pawartos ngengingi perkara utawi kadadosan ingkang dumadi saben dintenipun kanthi
seratan ingkang endah, kanthi ancas maringi sedaya kabetahanipun ati nurani tiyang kathah,
pramila ndadosaken ewahing sifat, watek, panyaruh, saha tumindak masyarakat mituruk
kekajenganipun jurnalis
2 Reportase inggih menika pawarta, palapuran, teknik palaporan kadadosan adedasar
pengamatan saha sumber katulis.
3 1. Pawartos
Pawartos inggih menika palaporan ngengingi kadadosan arupi paparan fakta saha
data ngengingi kadadosan kasebat. Unsur fakta ingkang wonten ing palaporan
inggih menika 5W+1H, inggih menika Who (sinten), What (menapa), When
(kapan), Where (teng pundhi), Why (kenging menpa), lan How (kepripun).
Tegesipun inggih menika sinten ingkang ingkang tumindak, menapa ingkang dipun
tindakaken, wonten pundhi papanipun, kenging menapa saged tumindak kados
menika, saha kepripun caranipun. Wonten pinten-pinten jinis pawartos ingggih
menika Pawartos Langsung (Srtaight news), Pawartos Mendalam (depth news),
Pawartos Opini (opini news) saha pawartos photo. Struktur panyeratan pawartos
menika awujud irah-irahan (head), baris tengah (dateline), teras pawartos (lead) saha
wos pawatos (body). Prinsip panyeratanipun menika nengenaken fakta ingkang
wigati piyambak, antawispun fakta saha opini boten dipuncampur saha seimbang.
Wosing pawartos menika minangka faktaning saking kadadosan ingkang saged
dipunsade wosipun, inggih menika aktual, faktual, wigati, saha narik kawigaten.
2. Opini
Opini menika minangka panyaruh ingkang sifatipun subjektif ngengingi salah
satunggaling perkawis ingkang dipunolah dados seratan. Jinising opini inggih
menika opini, kolom, esai, tajuk rencana, Surat pembaca, karikatur, pojok. Wosing
seratan awujud pamanggihing panyerat piyambak saged adedasar fakta utawi
pamanggih kemawon. Struktur seratan opini inggih menika irah-irahan, penyerat,
pambuka seratan, kerangka penggalih utawi pengait, wos seratan saha panutup.
3. Feature
Feature utawi karangan khasinggih menika palaporan jurnalistik ingkang emper
kaliyan sastra ingkang mbabar perkawis utawi kadadosan. Wosipun nengenaken
perangan tartemtu ing salebeting perkawis menika, adatipun unsur ingkang ngandut
human interest inggih menika fakta-fakta ingkang saged nggugah rasa utawi emosi
(trenyuh, simpati, remen, jengkel utawi nesu. Jinising feature inggih menika feature
pawartos, feature artikel, tips, feature biografi, feature petualangan lsp.
4. Resensi
Resensi inggih menika ngrembag wosing buku. Wosinpun ngengingi kirang saha
langkungipun wos buku kasebat, undering perkawis utawi wosing buku menika
narik kawigatisan menapa boten, kitik dumateng buku ingkang dipun resensi, saha
paring panyaruh dumateng sinten kemawon ngengingi prelu botenipun tumbas
utawi maos buku menika. Struktur seratan resensi inggih menika pambuka
(wosipun: identitas buku (irah-irahan buku, panyerat, penerbit, warsa terbitipun,
cacahing kaca, saha regi), wos (wujudipun: ulasan ngengingi undering perkawis
utawi irah-irahan buku menika, wosing buku, saha informasi ngengingi sebab
musabab saha ancasipun buku menika dipun serat, gayanipun panyeratan,
bandingan kaliyan buku sanes ingkang undering perkakawispun sami utawi buka
sanes ingkang dipunanggit panyerat buku kasebat. Panutup (wosipun: kualitas
saking buku kasebat, langkung saha kirangipun buku kasebat, paring kritik sara
panyaruh dumateng panyerat saha penerbit, saha paring panyaruh dumateng sinten
kemawon ngengingi prelu botenipun tumbas utawi maos buku menika). Tiyang
ingkang nyerat kolom dipunwastani resentator (peresensi).
5. Kolom
Kolom inggih manika rubric khusu para winasis ingkang wujudipun seratan cekak
ingkang wosipun pamanggih subjektif panyerat nengingi salah satunggaling
perkawis. Ing media massa kolom menika kadang kala anggenipun wastani boten
sami wonten ingkang mastani resonansi, asal-usul lsp. Tiyang ingkang nyerat kolom
dipunwastani Kolomnis. Wosing kolom menika namung pamanggih/ panyaruh
adedasar teori ngelmu ingkang saged dipundadosaken dasar seratan kolom menika.
Seratan kolom menika boten nggadahi struktur tertemtu, wujudipun langsung wos
saking seratan kasebat, inggih menika mbabar pokok pirembagan saha pamanggih
panyerat ngengingi perkawis kasebat. Irah-irahannipun saged cekak kemawon
kepara saged setunggal tembung.
6. Tajuk Rencana
Tajuk rencana utawi Tajuk langkung dipuntepan kanti unen-unen Induk Karangan
ing media massa. Tajuk asring dipunwasatani ”Opini Redaksi”, inggih menika
pambijining redaksi salah satunggaling media massa ngengingi perkawis tartemtu.
Tajuk menika ugi minangka ” Jati Dhiri” media massa kasebut. Lumantar tajuk
redasi media massa kasebat nuduhaken sikap utawi visi ngengingi salah
satunggaling perkawis aktual ingkang wonten ing Masyarakat. Tajuk menika
awujud serat cekak saha emper kaliyan kolom. Tajuk menika saged dipunserat
dening Pimpinan Redaksi utawi redaktur senior ingkang saged paring paring
panyaruh ngengingi sikap utawi visi media massa kasebat gegayutan kaliyan
perkawis ingkang siweg aktual.
7. Esai
Esai bilih dipuntingali saking etimologis nggadahi teges Karangan, sastra saha
Skripsi. Miturut KBBI esai inggih menika karangan prosa (karangan bebas) ingkang
ngrembag perkawis kanthi cara spintas mawon saking objektifitas panyerat
kemawon. Esai menika wonten ing ndunyaning Jurnalistik, Akademisi saha Sastra/
seni. Katingal saking jurnalistik esai inggih menika seratan cekak ingkang adatipun
awujud pamanggih panyerat ngengingi subjek tartemtu. Bilih saking akademisi esai
inggih menika komposisi prosa cekak minangka opini panyerat ngengingi subjek
tartemtu. Struktur seratan esai inggih menika pambuka, subjek pirembagan saha
pengantar subjek sertan, wosing seratan, saha panutup. Esai ing ndunyaning sastra
uatwi seni inggih menika karya sastra awujud seratan cekak ingkang wosipun
pambabaring ngengingi salah satungaling karya sastra saha seni. Sakirang-
kirangipun esai wonten 3 jinisipun inggih menika naratif, deskriftif saha persuasif.
8. Seratan Ilmiah
Seratan Ilmiah langkung wisuwur minangka seratan akademis. Mbetahaken ukara
tesis, premis, hipotesis saha Kerangka Berpikir supados dipunbabar malih kanthi
detail ingkang dipun perang wonten ing pinten-pinten bab kanthi riset ingkang
saestu. Metodologi saha deviasi kedah dipunbabar kanthi cetha. Jinising seratan
ilmiah inggih menika skripsi, tesis, desertasi saha artikel-artikel ingkang wonten ing
Jurnal ilmiah.
9. Seratan Ilmiah Populer
Seratan Ilmiah Populer inggih menika seratan Ilmiah ingkang wujudipun artikel
popular utawi Jurnalistik ingkang nengenaken unsur informasi, kaumuman saha
gampil dipunmangertosi. Prisipun nyerat artikel ilmiah sami kaliyan nyerat ilmiah
popular kades dene adatipun. Bedanipun artikel kados dene adatipun kaliyan ertikel
populer inggih menika ngengingi fakta saha teori. Ing artikel ingkang kados dene
adatipun panyerat boten dipuntuntut ngawontenaken fakta utawi teori ing salebeting
argumentasi utawi opinipun. Karateristik utama saking artikel ilmiah popular inggih
menika opini subjektif panyerat dipunparingi fakta-data (adatipun minangka asiling
riset) saha teorin ingkang paring panjurung ngengingi salah satunggaling perkawis
utawi kadadosan. Setrukturipun panyeratan samikaliyan artikel opini.
Jinising Seratan Jurnalistik Miturut Fungsinipun
1. Cariyos (narasi)
Nyariyosaken satunggaling kawontenan, barang, tatacara lan sanes-sanesipun.
Tuladhanipun: dongeng, fable, mite, legenda, epos, sage, wiracarita.
2. Gegambaran (deskripsi)
Seratan ingkang wosipun nggambaraken kawontenaning barang, swasana,
kedadosan lan sanes-sanesipun satemah ingkang maos kados mriksani
piyambak kadosdene ingkang dipungambaraken. Tuladhanipun: seratan bab
papan wisata (Pantai Parangtritis, Tawangmangu, Gua Gong).
3. Paparan (eksposisi)
Seratan ingkang wosipun ngandharaken utawi maparaken satunggaling maksud,
ancas utawi samubarang sanesipun. Tuladhanipun: Caranipun Damel Tempe,
Bandeng Presto lsp.
4. Penggalihan (Argumentasi)
Seratan ingkang wosipun ngandharaken gagasan-gagasan ingkang dipunkantheni
katrangan- katrangan, dhedhasar pawadan-pawadan kangge nyaruwe, nampik
menapa dene ngiyataken penggalihan utawi satunggaling gagasan. Tuladhanipun:
Pengaruh Formalin ing Bakso.
5. Ajakan (Persuasi)
Seratan ingkang wosipun ajak-ajak dhateng tiyang sanes supados tuwuh
keyakinanipun, satemah sarujuk saha nyengkuyung gagasanipun ingkang nyerat.
Tuladha; Iklan, Pengaosan Agama.
4 Caranipun Nyerat
Menawi badhe damel seratan (karangan) prosa, kita kedah nggatosaken urut-urutan ingkang
dipuntindakaken supados seratan saged runtut saha asilipun saged sae. Urut-
urutanipun seratan inggih menika:
1. Nemtokaken tema (topik) seratan
2. Nemtokaken irah-irahan seratan
3. Ngempalaken bahan-bahan
4. Damel cengkorongan (kerangka) seratan
5. Mekaraken cengkorongan seratan kasebat dados seratan ingkang jangkep.
Kejawi urut-urutan ing nginggil, babagan ingkang kedah dipungatosaken ugi inggih
punika:
1. Kertasipun ingkang sae
2. Basanipun ingkang baku saha sae
3. Ukaranipun runtut.
4. Seratanipun cetha
5. Pamilihing tembung ingkang mentes
6. Temanipun manunggal.
b.
c.
Unsur Kalimat
Kebahasaan
Kalimat tunggal Kalimat yang terdiri dari satu subjek, predikat dan objek atau
keterangan (jika ada)
Kalimat majemuk Kalimat yang terdiri dari satu subjek atau lebih, dua predikat
atau lebih dan objek atau keterangan (jika ada) serta adanya
konjungsi
Konjungsi dan, sehingga, dalam, dll
3. Keterampilan
Petunjuk
Menulisan tembang macapat dengan Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga yang tepat.
Pedoman Penskoran :
No. Aspek dan Kriteria Skor
1. Struktur Teks
a. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan 100
data yang mendukung sangat lengkap
b. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan 75
data yang mendukung lengkap
c. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) 50
dengan data yang mendukung kurang lengkap
d. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) 25
dengan data yang mendukung tidak lengkap
2. Unsur Kebahasaan
a. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, 100
konjungsi) mendukung atau sangat sesuai
b. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, 75
konjungsi) mendukung atau sesuai 50
c. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk,
konjungsi) kurang mendukung atau kurang sesuai
d. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, 25
konjungsi) tidak mendukung atau tidak sesuai tembang macapat
dan data tidak mendukung atau tidak sesuai
Perhitungan skor :
Nilai
No Nama Siswa
Kosakata/
Penulisan
Kerapian
Struktur
(ejaan)
diksi
Isi
1
2
...
Kriteria Penilaian :
Skor Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
90-100 Sangat Baik 4
80-89 Baik 3
75-79 Cukup 2
74-60 Kurang 1
KOMENTAR
………………………………………………………………………. JUMLAH :
………………………………………………………………………. NILAI :
……………………………………………………………………….
…………………………………………………………………
LAMPIRAN 5: Lembar Kinerja Presentasi
Kinerja Presentasi
Jmlh Skor
Penguasaan
Komunikas
Nilai
Kekompak
No Nama Siswa
kelompok
i/Bahasa
isi
an
1
2
...
Kriteria Penilaian :
Skor Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
90-100 Sangat Baik 4
80-89 Baik 3
75-79 Cukup 2
74-60 Kurang 1
I. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
K. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
5. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa.
6. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu
7. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami
struktur dan isi Serat Ulem dan Serat Lelayu
8. Setelah membaca dan mendiskusikan contoh serat ulem dan serat lelayu, siswa dapat
menentukan struktur dan isi Serat Ulem dan Serat Lelayu dari berbagai media yang
merupakan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan.
Pertemuan 2
4. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana informasi lisan dan tulis melalui
penerapan undha-usuk bahasa Jawa.
5. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam menginterpretasi struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu.
6. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi
struktur dan isi serat ulem.
7. Setelah memahami dan mendiskusikan struktur dan isi serat ulem, siswa dapat menulis
serat ulem, membacakan, serta mengevaluasi hasil kerja kelompoknya.
Pertemuan 3
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana informasi lisan dan tulis melalui
penerapan undha-usuk bahasa Jawa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam menginterpretasi struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi
struktur dan isi serat lelayu.
4. Setelah memahami dan mendiskusikan struktur dan isi serat lelayu, siswa dapat menulis
serat lelayu, membacakan, serta mengevaluasi hasil kerja kelompoknya.
L. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pemahaman Serat Ulem dan Serat Lelayu
a. Pengertian Serat Jawi
b. Jenis-jenis Serat Jawi
c. Bagian-bagian Serat Ulem dan Serat Lelayu
d. Struktur Serat Ulem dan Serat Lelayu
Pertemuan 2
2. Menulis Serat Ulem
a. Membuat Serat Ulem dengan memperhatikan struktur dan isi sesuai dengan kaidah
yang benar.
b. Membacakan hasil kerja kelompok menulis serat ulem.
c. Mengevaluasi hasil kerja kelompok menulis serat ulem.
Pertemuan 3
3. Menulis Serat Lelayu
a. Membuat Serat Lelayu dengan memperhatikan struktur dan isi sesuai dengan kaidah
yang benar.
b. Membacakan hasil kerja kelompok menulis serat lelayu.
c. Mengevaluasi hasil kerja kelompok menulis serat lelayu.
M. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan
O. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajarn
Waktu
e. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar.
f. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru)
berkaitan dengan materi serat ulem dan serat lelayu yang akan
Pendahuluan
dipelajari.
g. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai
materi pembelajaran.
h. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati dan membaca serat
ulem dan serat lelayu dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab.
b. Siswa memperhatikan penjelasan tentang jenis-jenis surat,
Inti bagian-bagian surat, serta struktur dan isi serat ulem dan serat
lelayu dari berbagai media dengan bertanggung jawab.
Menanya 10 menit
c. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang struktur dan isi
serat ulem dan serat lelayu dari berbagai media dengan
bertanggung jawab.
Mengeksplorasi 15 menit
b. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke
kelompok yang lain tentang struktur dan isi dalam serat ulem
dan serat lelayu
c. Siswa secara individu mencoba menentukan struktur dan isi
serat ulem dan serat lelayu dengan jujur dan bertanggung
jawab.
d. Siswa mengumpulkan informasi tenteng cara penyusunan
serat ulem dan serat lelayu dengan proaktif dan bertanggung
jawab
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa secara berkelompok menyimpulkan struktur dan isi
serat ulem dan serat lelayu dengan jujur dan penuh tanggung
jawab.
b. Siswa secara berkelompok meyimpulkan tentang cara
penyusunan serat ulem dan serat lelayu berbagai media
dengan proaktif dan bertanggung jawab
Mengomunikasikan 15 menit
c. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu dengan jujur dan
bertanggung jawab
d. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
f. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 Menit
struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu struktur dan kaidah
yang benar.
g. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.
Penutup h. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan struktur dan isi
serat ulem dan serat lelayu
i. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
j. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan
struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu.
Pertemuan 2
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
e. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan
bahasa yang santun
f. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi serat
ulem dan serat lelayu yang sudah ditulis siswa pada
Pendahuluan pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat
g. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
h. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
c. Siswa secara berkelompok mengamati serat ulem dengan
format dan struktur yang tepat dengan bertanggung jawab
d. Siswa memperhatikan bagaimana cara urutan menulis serat
Inti ulem.
Menanya 10 menit
b. Siswa berdiskusi secara berkelompok menulis serat ulem yang
tepat dengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
c. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai
sumber tentang cara menulis serat ulem yang tepat dengan jujur
dan bertanggung jawab
d. Perwakilan kelompok mengambil undian pembagian serat ulem
untuk acara tertentu (pahargyan manten, kenduren, tanggap
warsa, pengajian, khitanan, lsp.) yang harus dibuat.
e. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan penyusunan
serat ulem yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
b. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara
menyusun serat ulem yang tepat.
Mengomunikasikan 15 menit
c. Tiap kelompok menulis serat ulem dengan jujur dan
bertanggung jawab
d. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
f. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
menulis serat ulem yang tepat dengan jujur dan bertanggung
jawab
g. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
Penutup h. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menulis serat
ulem.
i. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
j. Siswa menerima tugas membuat evaluasi serat ulem yang telah
ditulis/disusun untuk dikumpul pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan 3
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi serat
lelayu yang sudah ditulis siswa pada pembelajaran
sebelumnya dengan kritis dan cermat
Pendahuluan
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri
pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
Inti a. Siswa secara berkelompok mengamati serat lelayu dengan
format dan strutur yang tepat dengan bertanggung jawab
b. Siswa memperhatikan bagaimana cara urutan menulis serat
lelayu .
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang menulis serat
lelayu yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari
berbagai sumber tentang cara menulis serat lelayu yang tepat
dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan
penyusunan serat lelayu yang tepat dengan jujur dan
bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara
menyusun serat lelayu yang tepat
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok menulis serat lelayu dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab.
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
menulis serat lelayu yang tepat dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
Penutup c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menulis serat
lelayu.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan
serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi serat lelayu yang
telah ditulis/disusun untuk dikumpul pada pertemuan
berikutnya.
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda √ pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
D. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama :
Kelas :
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrument : Uraian
c. Kisi-kisi
4. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b. Bentuk instrument : Produk
c. Kisi-kisi
SERAT JAWI
Layang utawi nawala inggih menika basa ingkang dipunaturaken nganggé seratan utawi
salah satunggaling piranti komunikasi ingkang awujud seratan. Miturut basa, wos, sipat saha
asalipun, layang saged kaperang dados sekawan, inggih menika :
a. Surat (layang) resmi,
b. Surat ( layang ) dinas,
c. Surat ( layang) niaga,
d. Surat (layang) pribadhi.
Layang resmi, dinas, lan niaga temtunipun ngagem paugeran ingkang gumathok
gegayutan kaliyan kedinasan. Beda kaliyan layang pribadi. Layang pribadhi menika wujudipun
kadosdéné layang limrahipun. Ingkang dados pratandhanipun menawi layang menika kalebet
layang pribadhi inggih menika pigunanipun. Tegesipun layang wau dipunginakaken pribadhi
marang pribadhi saha wosipun ngrembag perkawis pribadhi utawi sanès perkara kadinasan.
Pramila saking menika basa ingkang dipunginakaken ing layang pribadhi langkung longgar.
Kajenganipun basa ing layang pribadhi boten kaiket dening paugeran-paugeran ingkang baku
nanging namung kaiket dening peprenah antawisipun ingkang ngintun layang saha ingkang
dipunkintun layang. Nanging basanipun layang pribadhi saged ngoko saged ugi krama
gumantung kalungguhanipun tiyang ingkang dipunkintuni serat. Menawi ingkang dipunkintun
layang menika kanca sapadha - padha utawi paprenahé langkung anem, layang saged
dipunserat nganggé basa ngoko. Ananging bilih ingkang nampi layang peprenahipun langkung
sepuh utawi inggil kalungguhanipun, prayoginipun layang kalawau dipunserat nganggé basa
krama.
Sanajan layang pribadhi gadhah kalodhangan babagan basa saha perkawis ingkang
dipunrembag, layang pribadhi boten kenging nilar subasita saha tata krama. Layang pribadhi
ugi kedah kaserat kanthi cetha, gampil dipunmangertosi dening ingkang nampi layang. Kanthi
kados mekaten layang wau boten ndadosaken bingung saha kesalahpahaman, utamanipun
kanggé ingkang nampi layang.
A. Wujuding Serat Jawa
Wujud serat Jawa menika manéka warni antawisipun:
1. Serat Ulem (Undangan)
Serat ulem inggih menika serat ingkang isinipun atur dhumateng tiyang sanès,
amargi badhé kagungan hajat/kersa. Ingkang dipunkintuni uleman supados rawuh
wonten ing wekdal saha papan ingkang sampun katemtokaken. Tuladha serat ulem
inggih menika:
a) tanggap warsa (ulang tahun)
b) tasyakuran
c) supitan
d) serat ulem mantu, lsp.
2. Serat kitir
Serat kitir inggih menika serat ingkang isinipun cekak aos, menapa perlunipun
kémawon. Tuladhanipun telegram, memo, lsp.
3. Serat lelayu
Serat lelayu inggih menika serat ingkang isinipun kabar sedanipun tiyang.
4. Serat iber-iber
Serat iber-iber inggih menika serat ingkang isinipun kabar pribadi, bab ingkang
dipunandharaken saged menapa kémawon.
B. Péranganipun Serat Jawi
Serat Jawi ingkang ganep nggadhahi pérangan utawi bagian antawisipun:
1. Satata Basa, (serat katujokaken) alamatipun serat saged kaserat ing pojok tengen utawi
kiwa ing inggil.
2. Adangiyah, tembung pamuji rahayu upaminipun:
a. Rinengga sagunging pakurmatan.
b. Tansah winantu suka basuki.
c. Katentreman lan karahayon
d. Winantu ing bagya mulya.
e. Sembah sungkem.
3. Purwaka, nelakaken pawarta kaslametanipun ingkang ngintun serat saha pangajeng-
ajeng supados ingkang dipunkintun serat ugi slamet.
4. Surasa Basa, wosipun serat, kekajenganipun serat.
5. Wasana Basa, pungkasaning layang, tuladhanipun:
Cukup seméné dhisik liya wektu disambung maneh.
6. Titi Mangsa, nelakaken wekdal panyeratanipun serat. Tuladha: Parakan, 21 Agustus
2008
7. Peprenahan, asalipun serat saking sinten, tuladha:
a. Saking ingkang putra
b. Bapakmu ing omah
c. Adhimu saka paran, lsp
8. Tapak Asma / Tandha Asma, Tanda tangan ingkang damel serat.
9. Asma Terang, asma terang ingkang damel serat.
Tuladha serat
Kanthi lumantaring serat punika, kula ngaturi uninga bilih kawontenan kula ing
Semarang tansah ginanjar wilujeng nir ing sambékala. Menggah panyuwun kula dhumateng
gusti Allah SWT, mugi-mugi kawontenanipun Bapak saha Ibu ugi mekaten. Amin. (3)
Kajawi punika ingkang sepisan ingkang putra ngaturi priksa bilih kintunannipun arta
sampun kula tampi rikala dinten Minggu kapengker. Arta punika sampun kula ginakaken
kanggé prabéya sekolah. Tirahanipun kanggé nyekapi kabetahan wonten kos. Ingkang kaping
kalih, kula ngaturi priksa bilih sekedhap malih badhé tes semesteran. Pramila kula nyuwun
tambahing berkah pangestu mugi - mugi kula saged nglampahi tes semesteran punika kanthi
biji ingkang saé, amin. (4)
Ing wusana cekap semanten rumiyin serat kula, sanès wekdal dipunsambet malih.
Menawi wonten kirang trapsilaning atur dhumateng Bapak saha Ibu, kula nyuwun lumunturing
samudra pangaksami. (5)
(6) Semarang, 26 Nopember 2008
(7) Saking ingkang putra
(8)
(9) Hadi Prawira
Adangiyah Nelakaké, Unggah-ungguhing Layang.
1. Taklim (ingkang taklim), marang sadulur tuwa, utawa menyang sapadha-padha kang perlu
diajèni.
2. Salam taklim, marang sedulur enom, utawa menyang sapepadhané.
3. Ingkang salam, marang sedulur enom kang perlu diajèni, amarga pangkaté luwih dhuwur.
4. Ingkang pandonga, saka wong tuwa marang wong enom kang diajèni.
5. Ingkang Pandonga, saka wong tuwa marang anak putuné dhéwé utawa sing karengkuh kaya
anaké dhéwé.
6. Ingkang sembah, saka wong cilik marang para luhur, nadyan pangkaté padha.
7. Ingkang sembah sungkem, saka wong enom marang sesepuh (simbah) utawa para luhur.
8. Ingkang sembah pangabekti, saka wong enom marang wong tuwané dhéwé, umpamane :
Bapak, Ibu, Simbah, wong wadon marang kakungé.
9. Ingkang pangabekti, marang wong tuwa kang diajèni (dibektèni), umpamané: marang ipéné
kang kaprenah tuwa.
10. Sembah sujud, saka kawula marang Gustiné Pamuji, umpamané: karengga sagunging
kaurmatan, Karengga sagunging pahargyan, kairing ing sagunging kaurmatan, pudyarja, lan
sapituruté. Iku kabèh, satemené mung owah-owahan saka kang kasebut ing dhuwur mau.
Amarga ana pakèwuhé anggoné arep nandukaké unggah-ungguh.
Akad Nikah:
Kemis Kliwon,
14 September 2011
Pukul 09.00 enjing,
ing griya Jl. Madukismo 123
Ngayogyakarta
Supitan:
1. BAGUS WARSANA
2. BAGUS WARDAYA
Gresipun:
Jumuah Wage, 28 November 2011
Pukul 09.00 enjing
ing Dokter Supit Padmasuri
Jl. Krapyak Ngadiwinatan
Ngayogyakarta, 1 November
2011
Nuwun wiyosipun,
Kula angantu-antu keparengipun rawuh panjenengan sekaliyan wonten ing syukuran
supitipun anak kula jaler kekalih, mbenjing ing:
Dinten : Minggu Wage [malem Jumuah Legi]
Tanggal : 10 Desember 2009
Pukul : 09.00 enjing
Papan : Gedung Serbaguna Kecamatan Mantrijeron Ngayogyakarta
Wasana awit keparengipun rawuh saha berkah pangestu, kula matur sanget nuwun.
Salam taklim,
Sela Darmaji Kekalih
e. Kitir Lelayu
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un
Sampun tinimbasaha sowan ing pangayunaning Pangeran kanthi tentrem ing RSUP Dr.
Sardjito nalika dinten Ahad kliwon, 24 Desember 2011 pukul 11.50 siyang, Bapak/embah
sutresna:
KI MANGKUSASMITA
(Yuswa 80 taun)
Layon badhe kasarekaken ing makam Sitisuci, bidhal saking griya sungkawa Jeruksari Gang
Megatruh 50, dinten Senen Legi 25 Desember 2011 pukul 14.00
Ingkang duhkita
*Nyi Mangkusasmita (garwa)
*Brayat Mangkutana, SH. (putra)
*Brayat Mangkurati, SPd. (putra)
*Brayat Sumargana (raka)
*Brayat Parengkuan (rayi)
LAMPIRAN 2: PENILAIAN SPIRITUAL
2. Penilaian Sikap
A. Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak
D. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
2.
3. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrument : Uraian
c. Kisi-kisi
4. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b. Bentuk instrument : Produk
c. Kisi-kisi
1. PENGETAHUAN
SOAL TES URAIAN
KUNCI JAWABAN
1. Layang utawi nawala inggih menika basa ingkang dipunaturaken nganggé seratan
utawi salah satunggaling piranti komunikasi ingkang awujud seratan.
2. Wujud serat Jawa menika manéka warni antawisipun:
a) Serat Ulem (Undangan)
b) Serat kitir
c) Serat lelayu
d) Serat iber-iber
3. Serat Jawi ingkang ganep nggadhahi pérangan utawi bagian antawisipun:
a. Satata Basa, (serat katujokaken) alamatipun serat saged kaserat ing pojok tengen
utawi kiwa ing inggil.
b. Adangiyah, tembung pamuji rahayu
c. Purwaka, nelakaken pawarta kaslametanipun ingkang ngintun serat saha
pangajeng-ajeng supados ingkang dipunkintun serat ugi slamet.
d. Surasa Basa, wosipun serat, kekajenganipun serat.
e. Wasana Basa, pungkasaning layang,
f. Titi Mangsa, nelakaken wekdal panyeratanipun serat.
g. Peprenahan, asalipun serat saking sinten,
h. Tapak Asma / Tandha Asma, Tanda tangan ingkang damel serat.
i. Asma Terang, asma terang ingkang damel serat.
4. Adangiyah Nelakaké, Unggah-ungguhing Layang.
a) Taklim (ingkang taklim), marang sadulur tuwa, utawa menyang sapadha-padha
kang perlu diajèni.
b) Salam taklim, marang sedulur enom, utawa menyang sapepadhané.
c) Ingkang salam, marang sedulur enom kang perlu diajèni, amarga pangkaté luwih
dhuwur.
d) Ingkang pandonga, saka wong tuwa marang wong enom kang diajèni.
e) Ingkang Pandonga, saka wong tuwa marang anak putuné dhéwé utawa sing
karengkuh kaya anaké dhéwé.
f) Ingkang sembah, saka wong cilik marang para luhur, nadyan pangkaté padha.
g) Ingkang sembah sungkem, saka wong enom marang sesepuh (simbah) utawa para
luhur.
h) Ingkang sembah pangabekti, saka wong enom marang wong tuwané dhéwé,
umpamane : Bapak, Ibu, Simbah, wong wadon marang kakungé.
i) Ingkang pangabekti, marang wong tuwa kang diajèni (dibektèni), umpamané:
marang ipéné kang kaprenah tuwa.
j) Sembah sujud, saka kawula marang Gustiné Pamuji, umpamané: karengga
sagunging kaurmatan, Karengga sagunging pahargyan, kairing ing sagunging
kaurmatan, pudyarja, lan sapituruté. Iku kabèh, satemené mung owah-owahan saka
kang kasebut ing dhuwur mau. Amarga ana pakèwuhé anggoné arep nandukaké
unggah-ungguh.
5. Serat ulem inggih menika serat ingkang isinipun atur dhumateng tiyang sanès, amargi
badhé kagungan hajat/kersa. Ingkang dipunkintuni uleman supados rawuh wonten ing
wekdal saha papan ingkang sampun katemtokaken.
6. Serat lelayu inggih menika serat ingkang isinipun kabar sedanipun tiyang.
7. Peranganipun layang ulem antawisipun: katur dhumateng, acara menapa, titi mangsa,
papan panggenan, ingkang ngulemi (kagungan karsa).
8. Peranganipun layang lelayu antawisipun: nama, panggenan seda, wekdal seda, papan
pasarean, wekdal dipunsarekaken, ingkang duhkita.
2. KETRAMPILAN
KUNCI JAWABAN:
(KASUMANGGAKAKEN GUMANTUNG KELOMPOKIPUN PIYAMBAK-PIYAMBAK)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan kon mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati,
wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami
unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan
moral dalam memahami uyon-uyon
4. Setelah membaca contoh Uyon-uyon dan mendiskusikan, siswa dapat menentukan
unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan
moral dalam memahami uyon-uyon hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan.
Pertemuan 2
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan kon mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara,
swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon dalam
melagukan Uyon-uyon.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi
unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan
moral dalam syair uyon-uyon dalam melagukan Uyon-uyon.
4. Setelah memahami Uyon-uyon dan mendiskusikan, siswa dapat menginterpretasi
unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan
moral dalam syair uyon-uyon dalam melagukan Uyon-uyon.
Pertemuan 3
1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan
bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan kon mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam Melagukan Uyon-uyon.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk Melagukan
Uyon-uyon.
4. Setelah memahami Uyon-uyon dan mendiskusikan, siswa dapat Melagukan Uyon-
uyon
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pemahaman Uyon-uyon
a. Pengertian Uyon-uyon
b. Kata-kata sukar Uyon-uyon
c. Ajaran moral Uyon-uyon
Pertemuan 2 dan 3
4. Penginterpretasian Uyon-uyon
a. Hakikat menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati,
wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon
b. Interpretasi (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa
dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) Uyon-uyon
Pertemuan 4
5. Cara Melagukan Uyon-uyon
a. Melagukan Uyon-uyon dengan memperhatikan wiraga, wirawa, wiraswara dan
wirasa
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : scientific
Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajarn
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar.
b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru)
Pendahuluan berkaitan dengan materi Uyon-uyon yang akan dipelajari.
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai
materi pembelajaran.
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati Uyon-uyon dari
berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab.
b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang struktur dan metrum
Uyon-uyon dengan bertanggung jawab.
Inti
Menanya 10 menit
d. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang struktur dan
metrum Uyon-uyon dari berbagai sumber serta unsur-unsur
pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing)
dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dengan
bertanggung jawab.
Mengeksplorasi 15 menit
c. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke
kelompok yang lain tentang unsur-unsur pokok (gamelan,
wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral
dalam memahami uyon-uyon dengan proaktif dan bertanggung
jawab
d. Siswa secara individu mencoba menentukan unsur-unsur
pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing)
dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dengan jujur
dan bertanggung jawab.
e. Siswa mengumpulkan informasi tenteng cara penciptaan
Uyon-uyon
Mengasosiasi 15 menit
c. Siswa secara berkelompok menyimpulkan unsur-unsur pokok
(gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan
pesan moral dalam memahami uyon-uyon dengan jujur dan
penuh tanggung jawab.
d. Siswa secara berkelompok meyimpulkan tenteng cara
penciptaan Uyon-uyon
Mengomunikasikan 15 menit
e. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi unsur-unsur
pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing)
dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dengan jujur
dan bertanggung jawab
f. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan unsur- 15 Menit
unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan
gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon
berdasarkan struktur dan kaidah.
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi.
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan unsur-unsur
Penutup pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing)
dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta
memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan
unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga
dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon
dari bebagai sumber.
Pertemuan- 2 dan 3
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi unsur-
unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan
gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon yang
Pendahuluan sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan
kritis dan cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati Uyon-uyon dari
berbagai sumber dengan bertanggung jawab
b. Siswa memperhatikan bagaimana menginterprestasi unsur-
unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan
gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dari
berbagai sumber dengan bertanggung jawab
Menanya 10 menit
a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang
Inti
menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara,
swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam
memahami uyon-uyon dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab.
Mengksplorasi 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari
kelompok satu ke kelompok yang lain tentang
menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara,
swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair
uyon-uyon dari berbagai sumber dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasi unsur-unsur
pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing)
dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dari berbagai
sumberdengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengasosiasi 15 menit
b. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan
interpretasi Uyon-uyon dari berbagai acara
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang
interpretasi Uyon-uyon dari berbagai sumberdengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan
tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
interpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara,
swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam
memahami uyon-uyon dari berbagai sumberdengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
Penutup dengan jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menangkap
unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga
dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan
serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas mencari pesan moral dalan syair uyon-
uyon yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan- 4
Alokasi
Bagian Kegiatan Pembelajaran
Waktu
a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit
mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan
penggunaan bahasa yang santun
b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cara
Melagukan Uyon-uyon yang sudah ditulis siswa pada
Pendahuluan pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat
c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran
dengan jujur dan tanggung jawab
Inti Mengamati 10 menit
a. Siswa secara berkelompok mengamati cara Melagukan Uyon-
uyon dengan tepat dengan bertanggung jawab
b. Siswa memperhatikan bagaimana cara Melagukan Uyon-
uyon dengan tepat dengan bertanggung jawab
Menanya 10 menit
b. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang cara Melagukan
Uyon-uyon dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab.
Mengumpulkan data 15 menit
a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai
sumber tentang cara Melagukan Uyon-uyon dengan tepat
dengan jujur dan bertanggung jawab
b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan cara
Melagukan Uyon-uyon dengan tepat dengan jujur dan
bertanggung jawab
Mengasosiasi 15 menit
a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara
Melagukan Uyon-uyon dengan tepat
Mengomunikasikan 15 menit
a. Tiap individu melagukan Uyon-uyon dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Masing-masing individu/ kelompok secara proaktif
memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab
a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit
cara Melagukan Uyon-uyon dengan tepat dengan jujur dan
bertanggung jawab
b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru
berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi
dengan jujur dan tanggung jawab
c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan melagukan
Penutup Uyon-uyon.
d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan
serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.
e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi Uyon-uyon yang
telah cipta unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara,
swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam
memahami uyon-uyon untuk di kumpul pada pada pertemuan
berikutnya.
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/Nilai Indikator Butir
Pertanyaan
1 Menghargai dan Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan
mensyukuri benar dalam memahami unsur-unsur pokok
keberadaan bahasa (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan
Jawa sebagai gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-
anugerah Tuhan uyonbaik lisan maupun tulisan
Yang Maha Esa Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan
sebagai sarana bahasa Jawa dalam mengekspresikan unsur-
memahami unsur pokok (gamelan, wiraswara,
informasi lisan dan swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan
tulis. moral dalam syair uyon-uyonbaik lisan
maupun tulis.
2. Penilaian Sikap
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir
Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan
mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun
pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak
lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok
lain dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan
jawab kewajibannya dengan baik pada kegiatan
pembelajaran Uyon-uyon
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik
dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke
semua orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam
berdiskusi dan pembelajaran
d. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
No. Hari, tanggal Kejadian Keterangan/ Tindak
Lanjut
1.
2.
2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Merumuskan pengertian atau hakikat Uyon-uyon
2 Mendeskripsikan strukur Uyon-uyon
3 Menjelaskan kaidah kebahasaan Uyon-uyon
2. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b. Bentuk instrumen : Produk
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
1 Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang
terdapat dalam Uyon-uyon.
2 Mendeskripsikan makna bagian-bagian Uyon-uyon
3 Mendeskripsikan isi Uyon-uyon dalam bentuk paragraf
yang padu dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, dan
kalimat efektif.
Uyon-uyon
D. Pemahaman Uyon-uyon
1. Hakikat Uyon-uyon
@ 7 @ 7 @ 7 @ 7 3 5 6 7 # @ 7 6
A - yo kan - ca a - yo kan – ca nga- yah- i kar- ya- ne pra- ja
@ # @ # @ # @ # @ 7 6 5 6 2 5 3
ke-ne ke- ne ke- ne ke- ne gu- gur gu-nung tan-dang ga- we
. . 5 6 6 6 6 6 2 3 5 6 5 7 6 5
sa – yuk sa- yuk ru- kun be- ba- reng-an ro kan- ca- ne
. . 2 3 3 3 3 3 5 6 7 5 6 5 3 2
li- la lan le- ga- wa kang-go mul- ya- ning ne- ga- ra
@ 7 @ 7 @ 7 @ 7 . . 3 5 6 6 6 6
si- ji lo- ro te- lu pa-pat ma- ju pa-pat pa-pat
. # 6 7 6 # @ # @ 7 6 5 3 3 3 .
di- u- lang u- lung- a- ke mes- thi eng-gal ram-pung-e
. 6 6 6 6 6 6 6 . 5 5 5 5 5 5 5
ho- lo- bis kun-tul ba- ris ho- lo- bis kun-tul ba-ris
. 3 3 3 3 3 3 3 6 . 7 5 2 2 2 g2
ho- lo- bis kun-tul ba- ris ho- lo- bis kun-tul ba- ris
Panembrama
Jineman:
.... 2 2 jz2c3 2 . . 2 z1xx x xj.cy z2 xj3xjk2c1 y
Ing-kang mur-ba a- mi- se- sa,
.... 2 2 jz2c3 1 . . jz2c3 2 . jzyx1x cy gt
Sang-kan pa- ran- ing du- ma- di
Umpak-umpak:
. . . . 1 1 2 2 2 2 2 1 y 2 1 y
Ko- lik pri-ya pri-ya ti- ni- lar wa- no-dya
Mong ing tir- ta tir- ta wi- jil- ing sa- ri- ra
. . . . 2 2 2 1 1 1 1 y t 1 y t
tu- hu tres-na an- dha- dha a- sih- ing bang-sa
sa- pa ba- ya ba- nget ngu-di ba- sa Ja- wa
. . . . 1 1 2 2 2 2 5 3 2 jz3c2 1 y
Ka- wi pu- tra pu- tra na- ta ing Nga-mar-ta
Nrek-sa pus-pa pus- pa ne- dheng mba-bar gan-da
. . . . 5 5 5 5 5 5 6 ! 5 3 2 g5
wi- da- da- a ka- lis sa- gung sam- be- ka- la
nggu-bah ba-sa mrih me-kar lan- dhep-ing ra- sa
Gerongan ngelik:
. . . . @ @ jz@c# ! . . jz@c# @ . jz6x!x c6 5
Ki- nan- thi pi- nang-ka a- tur
Pa- ra sis- wa wa- jib- i- pun
LK 1 : LK Hakikat Gamelan
Cermatilah berikut ini!
Kawaosa kanthi pratitis!
GAMELAN KARAWITAN
Gamelan iku salah sijining jinis utawa corak gamelan kang urip ing tlatah Jawa Tengah
(uga Yogyakarta) lan sebagéyan Jawa Wétan. Musik gamelan Jawa iki béda karo musik
gamelan saka dhaérah liya, yèn musik gamelan Jawa umumé nduwé nada luwih lembut lan
nganggo témpo luwih alon, béda karo musik gamelan Bali sing témponé luwih cepet, uga
gamelan Sundha sing musiké mendayu-dayu lan di-dominasi swara suling. Amarga iku,
Gamelan Jawa iku uga kasebut pentatonis. Saprangkat gamelan komplit iku nduwé 2 laras
yaiku Gamelan Sléndro lan Gamelan Pélog. Laras slendro beda karo pelog, ing slendro ora ana
nada 4 (papat/pat) karo 7 (pitu/pi). Laras slendro nduwe 5 nada, yaiku 1 2 3 5 6 kanthi interval
kang padha. Dene laras pelog iku nduwe 7 nada yaiku 1 2 3 4 5 6 7. Nadyan mangkono,
gamelan pentatonis kuwi dhasare ana 5 nada (penta = 5, tone = nada).
Laras yaiku swara kang ajeg dhuwure, ora owah, kasebut uga nada, sistem nada/ tonal
system. Laras Slendro (Sl.) ateges sistem nada kang manut cendhek-dhuwure lan interval saka
gamelan slendro, semono uga laras pelog (Pl.). Titi laras yaiku notasi nada kang ditulis manut
sistem nada laras lan pathete. Dene pathet (Pt.)yaiku ukuran endhek-dhuwuring laras,
minangka wates wilayah nada. Pathet ing laras slendro iku antane, pathet Nem (6), pathet
Sanga (9), lan pathet Manyura (Myr). Dene pathet ing laras pelog yaiku, pathet Lima (5), pathet
Nem (6), lan pathet Barang (Br.). Kanggo gambaran bab pathet, iki grambyangane:
- laras slendro: pathet Nem 6-2 (6---5--3--2), tangga nadhane (2-----= 3 5 6
! @), pathet Sanga 2-5 (@-!-6-=+-5)tangga nadhane (t- y 1 2 3 5), pathet
Manyura 3-6 (# @ ! 6), tangga nadhane (y 1 2 3 5 6).
- laras pelog: pathet Lima tangga nadhane (t y 1 2 4 5), pathet Nem tangga
nadhane (2 3 5 6 ! @), lan pathet Barang tangga nadhane (y u 2 3 5 6).
Instrumen Gamelan Jawa nduwé aturan-aturan kang pakem, antarané saben piranti
nduwé fungsi dhéwé-dhéwé, kayata kang murba lagu yaiku rebab, gender, bonang, suling,
gambang; kang mangku lagu yaiku celempung, siter, lan balungan (slenthem lan saron); kang
murba irama yaiku kendhang, bedhug, dhodhogan; lan kang mangku irama yaiku kempul,
gong, kethuk, kenong, kempyang, kemanak, kecer. Dene arané pemain sing nabuh gamelan iku
lumrah kasebut panayaga utawa nayaga/wiyaga, sing nembang arané pesindhèn utawa wira-
swara/swarawati. Ing ngisor iki andharan singkat bab perangkat gamelan:
BONANG
Gb. 3: Bonang
Bonang iku salah sawijining perangkat gamelan kang wujude arupa pencon. Bonang
iku ditata dadi rong baris, saben sabaris gamelan slendro ana 5 pencon lan uga kang ana 6
pencon, dadi cacahe kabeh ana 10 utawa 12. Dene saben sabaris gamelan pelog ana 7 pencon
lan cacahe kabeh ana 14. Wujude bonang iku ana 3, yaiku bonang panembung kang wujude
paling gedhe, bonang barung kang wujude luwih cilik saka bonang panembung, lan bonang
penerus minangka bonang kang cilik dhewe. Gedhe cilike wujud pencon bonang mau
mratandhani asiling swara/karakter bonang siji lan sijine. Bonang kang asring kanggo mbukani
gendhing yaiku bonang barung.
CELEMPUNG LAN SITER
Celempung iku piranti gamelan kang cara nabuhe dipetik padha karo siter, cacah
senare ana 11 lan 13 pasang. Celempung iki, bebarengan karo siter dadi piranti utama ing
gamelan. Ing pagelaran gamelan, piranti iki kalebu kelompok penerusan lan nduwe tempo kang
padha garo gambang yaiku tempo cepet. Ukuran celempung dawane kira-kira 90 cm, nduwe 4
penyangga. Dadi, dibanding siter, celempung iku kira-kira ping telu luwih dawa. Celempung
disetel pasangan ing laras pelog lan slendro. Nada celempung iku saoktaf ing ngisore siter
cendheke.
GAMBANG
Gb. 6: Gambang
Wujud gambang iki meh padha saron ning luwih gedhe tur dawa lan wilahane digawe
saka kayu. Jaman mbiyen ana gambang kang wilahane digawe saka tosan utawa logam,
nanging saiki wis ora ana maneh. Ukuran wilah gambang udakara 29 cm nganti 58 cm. Wilah
kang luwih gedhe iku swarane luwih rendah lan kabeh cacahe wilahan gambang ana 19 nganti
20 wilah. Dene tabuh gambang iku luwih dawa dibandhing tabuh liyane yaiku kira-kira 35 cm.
GENDER
Gb. 7: Gender
Gender iku perangkat gamelan Jawa kang kasusun ing papan kaya ayunan lan ing
ngisore ana tabung/silinder kang fungsine kanggo ngatur gema swarane. Tabung/silinder iku
umume digawe saka pring lan wesi tipis. Gender iki wujude meh padha karo Slenthem.
KEMPUL
Gb. 8: Kempul
Kempul iki biasane digantung kaya umume perangkat gong. Kempul iki cacahe
gumantung jinis pagelarane, dadi ora mesthi. Bentuke kaya gong nanging luwih cilik lan
diameter umum kira-kira 45 cm. Kempul ngasilake swara kang luwih dhuwur tinimbang gong,
kempul kang ukurane luwih cilik swarane luwih dhuwur maneh.
GONG
Gong iku piranti gamelan Jawa kang ditabuh, digawé saka tosan, lan nduwé ukuran
kang gedhé dhéwé. Piranti iki biasané dipapanaké ing mburi dhéwé, digantung ing gayor kang
umum digawé saka kayu ukuran gedhé. Ana loro jinis gong yaiku: gong ageng lan gong suwuk.
Wujudé bunder, permukaané rata ning ana tonjolan ing tengah-tengah. Gong nduwé swara
kang gedhé dhéwé lan nadhané paling cendhek tinimbang nadha piranti gamelan liyané. Gong
ditabuh kanggo awèh tekanan ing bagéyan tinentu (umumé akhir) iringan musik gamelan Jawa,
dadi arang banget ditabuh (ora terus-terusan) nanging ditabuh ing selang wektu tinentu.
Prangkat musik tradhisional iki uga nduwé fungsi liya yaiki kanggo tandha paresmian utawa
pambukaan acara.
Gong ageng iku perangkat gamelan kang ditabuh lan kang paling gedhe diametere
udakara 80 nganti 100 cm utawa sekitar 24 inci. Gong ageng lan gong suwuk iku biasane
digantung ing bagian mburi. Wujud gong ageng padha karo gong umume yaiku bunder. Gong
ageng iki nduwe nada paling rendah dibanding swara piranti gamelan liyane lan ditabuh
kanggo tandha akhir gendhing kang umum diarani gongan.
Gb. 10: Gong Suwukan
Gong Suwukan utawa siyem iku perangkat gamelan kang ditabuh lan nduwe ukuran
sing paling gedhe sawise gong ageng kanthi diameter 50 nganti 60 cm. Gong suwuk iku biasane
digantung ing bagian mburi bareng karo gong ageng. Wujud gong suwuk iki padha persis karo
gong ageng nanging ukurane luwih cilik. Gong suwuk iki nduwe nada luwih dhuwur dibanding
gong ageng.
KENDHANG
Kendhang iku piranti gamelan kang ditabuh nganggo kombinasi antara tlapakan karo
driji (dikebuk). Ing musik modhèrn, piranti iki digolongaké piranti perkusi. Kendhang
disèlèhaké ing wadhah panyangga saka kayu sing wujudé mèmper huruf Y. Wujudé mèh
silindher, simetris, ing salah siji sisih rada gedhé tinimbang sisih lawané. Bagéyan sing luwih
gedhé umumé disèlèhaké ing tengening panabuh. Kendhang iku ukurané luwih cilik tinimbang
bedhug. Kendhang iku wujude ana kendhang ageng/gedhe/gendhing, kendhang ketipung,
kendhang ciblon/batangan, lan kendhang sabet/kosek/wayang. Swara kendhang umume yaiku:
dlang, dlong, dhah, dheng/nggen, thung, ket, tong lan tak. Jinising swara iku metu saka
carane nabuh kang beda-beda.
Kendhang gendhing utawa kendhang ageng iku kendhang sing paling gedhe ukurane
(kerep disebut kendhang gedhe) dibandhing kendhang liyane. Kendhang gendhing iki uga
ngasilake swara kang cendhak dhewe tinimbang kendhang liyane. Ana sebutan kendhang
satunggal yaiku kendhang ageng iki ditabuh dhewekan, lan kendhang kalih yaiku kendhang
ageng ditabuh bareng karo kendhang ketipung (kendhang loro).
Kendhang batangan utawa kendhang ciblon iku kendhang sing nduwe ukuran
sedheng, luwih cilik sithik dibandhing kendhang ageng lan kendhang sabet. Swara kendhang
iki luwih dhuwur dibandhing kendhang ageng. Kendhang iki uga umum disebut kendhang
ciblon. Kendhang ciblon biasane ditabuh kanggo ngiringi tari/joged lan gendhing. Swara
kendhang batangan padha karo swara kendhang umume lan jinising swara iku metu saka carane
nabuh kang beda-beda.
Kendhang wayangan utawa kendhang sabet/kosek iku kendhang sing nduwe ukuran
sedheng, luwih cilik sithik dibandhing kendhang ageng ning luwih gedhe sithik dibandhing
ciblon. Kendhang sabet ngasilake swara kang luwih dhuwur dibandhing kendhang ageng.
Kendhang iki biasane ditabuh kanggo ngiringi pagelaran wayang. Swara kendhang wayangan
pada karo swara kendhang umume lan jinising swara iku metu saka carane nabuh kang beda-
beda.
Kenong iku perangkat gamelan wujud pencon kang kasusun ing papan kaya ayunan,
dadi cara natane mirip karo bonang, kempyang, lan kethuk. Ing kelompok perangkat gamelan
kang diayun iki, kenong nduwe ukuran sing paling gedhe.
Kethuk lan kempyang iku perangkat gamelan wujud pencon kang kasusun ing papan
kaya ayunan, dadi cara natane mirip karo kenong lan bonang. Rancakan kethuk-kempyang iku
luwih cendhek dibandhing kenong.
REBAB
Gb. 18: Rebab
Rebab iku wujuding perangkat gamelan kang cara nabuhe dikosok (gesek). Rebab iku
gunane kanggo murba lagu, gawe variasi lagu, lan uga kanggo mbukani gendhing.
SARON
Saron iku prangkat gamelan wujud wilahan logam kang kasusun sandhuwure rancakan
kayu. Ana 3 jinis saron yaiku: Saron Demung, Saron Barung/Ricik, lan Saron Penerus/Peking).
Saron Demung iku jinis saron kang paling gedhe ukurane. Wilah saron demung iki
paling gedhe ing kelompok saron (balungan) yaiku ukurane kira-kira 35,5 cm dawa lan lebar 9
cm. Ing kelompok saron/balungan, saron demung iku ngasilake swara paling cendhek.
Saron barung utawa saron Ricik iku prangkat gamelan jinis saron tengah-tengah yaiku
antarane peking lan demung. Wilah saron barung iki luwih gedhe dibandhing saron penerus
ning luwih cilik dibandhing saron demung. Wilah kang luwih dhuwur swarane, ukurane luwih
cilik. Saron barung ngasilake swara luwih dhuwur saoktaf dibandhing saron demung.
Saron panerus (Peking) iku jinis saron kang paling cilik. Wilah saron panerus iku
luwih cilik tinimbang saron barung lan demung, nanging wilahané luwih kandel. Wilah kang
luwih dhuwur swarané, ukurané luwih cilik. Wilah saron panerus kang paling cilik dawané
watara 18 cm lan amba 4 cm. Saron panerus ngasilake swara luwih dhuwur saoktaf
dibandhingaké karo saron barung.
Gb. 21: Saron Penerus/Peking
SLENTHEM
SULING
Suling iku kalebu piranti musik kang disebul, fungsiné kanggo variasi melodi. Ing
musik gamelan, suling iku kagawe saka bahan pring, dawané kira-kira setengah meter. Swara
suling diasilaké saka rongga angin digeteraké liwat sebulan angin. Frekuensi gelombangé
gumantung karo ukuran dawa rongga angin sing digeteraké.
KEMANAK
Gb. 24: Kemanak
Kemanak yaiku perangkat gamelan kang wujude memper gedhang. Kemanak iku
biasane ditabuh kanggo ngiringi bedhayan.
KECER
LK 3 : LK Metrum Uyon-uyon
Deskripsikan kaidah kebahasaan uyon-uyon dengan data yang mendukung (kalimat atau
bagian paragraf)!
NO KEBAHASAAN BAIT
1 Diksi ………………………………………………………..
2 Purwakanthi ………………………………………………………..
3 Rima ………………………………………………………..
Jineman:
.... 2 2 jz2c3 2 . . 2 z1xx x xj.cy z2 xj3xjk2c1 y
Ing-kang mur-ba a- mi- se- sa,
.... 2 2 jz2c3 1 . . jz2c3 2 . jzyx1x cy gt
Sang-kan pa- ran- ing du- ma- di
Umpak-umpak:
. . . . 1 1 2 2 2 2 2 1 y 2 1 y
Ko- lik pri-ya pri-ya ti- ni- lar wa- no-dya
Mong ing tir- ta tir- ta wi- jil- ing sa- ri- ra
. . . . 2 2 2 1 1 1 1 y t 1 y t
tu- hu tres-na an- dha- dha a- sih- ing bang-sa
sa- pa ba- ya ba- nget ngu-di ba- sa Ja- wa
. . . . 1 1 2 2 2 2 5 3 2 jz3c2 1 y
Ka- wi pu- tra pu- tra na- ta ing Nga-mar-ta
Nrek-sa pus-pa pus- pa ne- dheng mba-bar gan-da
. . . . 5 5 5 5 5 5 6 ! 5 3 2 g5
wi- da- da- a ka- lis sa- gung sam- be- ka- la
nggu-bah ba-sa mrih me-kar lan- dhep-ing ra- sa
Gerongan ngelik:
. . . . @ @ jz@c# ! . . jz@c# @ . jz6x!x c6 5
Ki- nan- thi pi- nang-ka a- tur
Pa- ra sis- wa wa- jib- i- pun
2 ………………………… ………………………………………………………..
3 ………………………… ………………………………………………………..
4 ………………………… ………………………………………………………..
LK 3 : Menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,
wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan Uyon-uyon) Makna
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................................
1. Sikap Spiritual
1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No. Sikap/ Indikator Butir
Nilai Pertanyaan
1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan
mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun
pesan
Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan
waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran
Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain
dalam pembelajaran
3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya
jawab dengan baik pada kegiatan pembelajaran Uyon-uyon
Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari
sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua
orang.
4. proaktif Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan
informasi dalam pembelajaran
Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi
dan pembelajaran
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No. Pernyataan Ya Tidak
g. Jurnal
Jurnal Penilaian
Nama:
Kelas :
2.
2. PENGETAHUAN
TES URAIAN
Petunjuk
3. Baca secara cermat Uyon-uyon berikut!
Bawa Sekar Ageng Mintajiwa lrs. Sl. Pt. Sanga
Dhawah Ketawang Subakastawa
Umpak-umpak:
. . . . 1 1 2 2 2 2 2 1 y 2 1 y
Ko- lik pri-ya pri-ya ti- ni- lar wa- no-dya
Mong ing tir- ta tir- ta wi- jil- ing sa- ri- ra
. . . . 2 2 2 1 1 1 1 y t 1 y t
tu- hu tres-na an- dha- dha a- sih- ing bang-sa
sa- pa ba- ya ba- nget ngu-di ba- sa Ja- wa
. . . . 1 1 2 2 2 2 5 3 2 jz3c2 1 y
Ka- wi pu- tra pu- tra na- ta ing Nga-mar-ta
Nrek-sa pus-pa pus- pa ne- dheng mba-bar gan-da
. . . . 5 5 5 5 5 5 6 ! 5 3 2 g5
wi- da- da- a ka- lis sa- gung sam- be- ka- la
nggu-bah ba-sa mrih me-kar lan- dhep-ing ra- sa
Gerongan ngelik:
. . . . @ @ jz@c# ! . . jz@c# @ . jz6x!x c6 5
Ki- nan- thi pi- nang-ka a- tur
Pa- ra sis- wa wa- jib- i- pun
a. Pesan Moral
Uyon-uyon Pesan Moral
b. Nilai Filosofis
Uyon-uyon Nilai Filosofis
3. Keterampilan
Petunjuk
Menulis pesan moral yang terkandung di dalam uyon-uyon dengan tepat.
Pedoman Penskoran :
Perhitungan skor :
Kelas/semester : XI IA / 2
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
1. 1.2 Mensyukuri anugerah 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam
Tuhan akan keberadaan memahami struktur dan kaidah pedoman penulisan
cerkak
bahasa Jawa dan 1.2.2. Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa
menggunakannya sebagai dalam menginterpretasikan ajaran moral cerkak.
sarana komunikasi daerah
dalam memahami,
menerapkan, dan
menganalisis informasi
lisan dan tulis melalui
penerapan undha-usuk
bahasa Jawa.
Pertemuan 4
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mensyukuri anugrah Tuhan
keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks
mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugrah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mengidentifikasi struktur karya sastra prosa cerkak.
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk bertanya
Jawab mengenai struktur karya sastra prosa cerkak.
4. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam mencari informasi dari berbagai media
tentang struktur karya sastra prosa cerkak
5. Setelah membaca contoh cerkak dan mendiskusikan, siswa dapat menyimpulkan
informasi tentang struktur karya sastra prosa cerkak.
Pertemuan 2
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mensyukuri anugrah Tuhan
keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks
mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugrah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mencermati pesan moral yang terkandung dalam cerkak yang
memuat budi pekerti
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam bertanya jawab tentang pesan moral yang
terkandung dalam cerkak yang memuat budi pekerti.
4. Setelah membaca contoh cerkak dan mendiskusikan, siswa dapat menyimpulkan
informasi tentang pesan moral yang terkandung dalam karya sastra prosa cerkak
Pertemuan 3
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mensyukuri anugrah Tuhan
keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks
mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas
anugrah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam mencermati langkah-langkah mencipta cerkak
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam bertanya jawab tentang langkah membuat cerkak
4. Setelah membaca contoh cerkak dan mendiskusikan, siswa dapat menyimpulkan langkah-
langkah membuat cerkak
Pertemuan 4
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mensyukuri anugrah Tuhan
keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks
mempersatukan bangsa.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugrah
Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam
membuat kerangka cerkak
3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam menulis karya sastra prosa cerkak.
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientifik
15 menit
Menanya :
Inti 15 menit
Mengeksplorasi :
Mengasosiasi :
1. Menyimpulkan informasi tentang struktur karya sastra prosa 10 menit
cerkak
Mengomunikasikan :
Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan 10 menit
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cerkak
yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya
Pendahuluan
dengan kritis dan cermat
3. Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan, langkah, dan manfaat
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
MENGAMATI
1. Mencermati pesan moral yang terkandung dalam cerkak yang
memuat budi pekerti 15 menit
MENANYA
Inti 1. Bertanya jawab tentang pesan moral yang terkandung dalam
cerkak yang memuat budi pekerti
MENGEKSPLORASI 15 menit
1. Mendiskusikan pesan moral yang terkandung dalam karya
sastra prosa cerkak
MENGASOSIASI
1. Menyimpulkan pesan moral yang terkandung dalam karya
sastra prosa cerkak
15 menit
MENGOMUNIKASIKAN
1. Membacakan hasil kerja kelompok/individu tentang tentang
pesan moral yang terkandung dalam prosa cerkak.
15 menit
10 menit
Pertemuan ke-3
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan 10 menit
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cerkak
yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya
Pendahuluan
dengan kritis dan cermat
3. Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan, langkah, dan manfaat
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
MENGAMATI
1. Mengamati salah satu contoh cerkak
2. Mengamati langkah langkah mencipta cerkak 15 menit
Inti
MENANYA
1. Bertanya jawab tentang langkah-langkah membuat cerkak
MENGEKSPLORASI
1. Mendiskusikan langkah-langkah membuat cerkak 10 menit
MENGASOSIASI
1. Menyimpulkan langkah-langkah membuat cerkak
MENGOMUNIKASIKAN
1. Membacakan hasil kerja kelompok/individu tentang langkah-
langkah membuat cerkak. 15 menit
15 menit
10 menit
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan 10 menit
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cerkak
yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya
dengan kritis dan cermat
3. Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan, langkah, dan
manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Inti MENGAMATI 5 menit
1. Mengamati kerangka cerkak
MENANYA
1. Bertanya jawab mengenai kerangka cerkak
MENGEKSPLORASI 5 menit
1. Membuat kerangka cerkak
MENGASOSIASI
1. Secara individu siswa mengembangkan kerangka menjadi
sebuah cerkak 15 menit
MENGOMUNIKASIKAN
1. Membacakan hasil kerja individu tentang cerkak yang
telah dibuat
40 menit
5 menit
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No Sikap/Nilai Indikator Butir Pertanyaan
2. Penilaian Sikap
2) Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi
c. Kisi – kisi :
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
Butir
No Sikap/Nilai Indikator Pertanyaan
Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan
keadaan dirimu yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
1. Saya melakukan tugas kelompok, saya bekerja sama dengan teman satu
kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai fakta
Dilakukan / muncul
No Perilaku
Ya Tidak
1.
2.
2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Soal
CERKAK
1. Hakikat Cerkak
CERITA CEKAK
Cerita cekak utawi ingkang asring kacekak ‘Cerkak’, menika salah satunggaling wujud prosa
naratif fiktif. Cerita cekak cendrung padhet saha langsung wonten ancasipun, bilih dipuntandhingaken
kaliyan karya-karya fiksi ingkang langkung dawa, kados dene Novella (kanthi teges modhern) saha
novel. Amargi cekakipun cerkak-cerkak ingkang sukses ngendelaken teknik-teknik sastra kados dene
tokoh, plot, tema, basa saha insight kanthi langkung wiyar tinimbang karya fiksi ingkang langkung
dawa.
Miturut sujarahipun cerkak menika wiwitanipun saking tradhisi cariyos lisan ingkang wisuwur.
Cariyos-cariyos kasebat adatipun kaaturaken kanthi wujud geguritan ingkang wonten wiramanipun.
Wirama kasebat nggadhahi paedah minangka piranthi kangge tetulung supados tiyang saged ngeling-
ngeling cariyosipun. Perangan cekak saking cariyos-cariyos menika punjeripun saking perangan naratif
ingkang kaaturaken wonten ing kalodhangan ingkang cekak. Sedaya cariyosipun tembe kemawon
saged dipunmangertosi rikala sedaya cariyos menika sampun dipuncariyosaken.
Wujud sanes saking cerkak inggih menika anekdot. Anekdot menika popular rikala jaman
Romawi. Anekdot menika nggadhahi pungsi kados dene saloka, minangka cariyos realistis ingkang
cekak, ingkang nggadhahi setunggal ancas utawi piweling.
Cerita cerkak adatipun kirang kompleks tinimbang Novel. Cerkak adatipun cariyosipun
namung kadadosan saking setunggal pragmen, nggadhahi setunggal plot utawi alur, setting
ingkang tunggal, cacahing paraga ugi winates, cakupan wekdalipun ugi cekak. Bilih
diwujudaken cariyos ingkang langkung wiyar, cariyos cendrungipun nggadhahi suraosing
unsur tartamtu saking struktur dramatis, inggih menika Eksposisi (ingkang nglantarken Setting,
wekdal saha paraga utama), Komplikasi (kadadosan ing salebeting cariyos ingkang
nepangaken konflik), krisis (wekdal ingkang nemtokaken paraga utama anggenipun tumindak
rikala ngadepi konflik), klimaks (punjering cariyos ingkang dados perangan ingkang wigati
piyambak), wasana (peranganing cariyos rikala konflik saged karampungaken) saha bab
moralipun.
Amargi cekak, cerkak saged nggadhahi pola ajeg saged ugi boten. Kados dene cariyos-
cariyos ingkang langkung dawa, plot saking cerkak ugi nggadhahi klimaks. Ananging
wasananing cariyos saking saperangan cerkak adatipun bebas saha saged ugi ngandhut
piweling.
Titikan cerkak beda-beda miturut ingkang ngganggit. Cerkak nggadhahi kalih unsur inggih
menika:
1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik inggih menika unsur ingkang wonten ing salebeting cerkak piyambak. Ingkang
kalebet unsure intrinsik:
Tuladha cerkak
Raden Rangga
Panembahan Senapati
Satunggaling dinten ing pendhapa Kraton Mataram, Kotagedhe Panembahan Senapati diadhep
putrane.
“ Boten Rama, menapa wonten bab wigatos ingkang kedah kula tindakaken?”
“Sewengi aku ora bisa sare, sariraku krasa lungkrah, apa gelem mijeti samparanku?”
Pandangune ingkang rama.
Raden rangga nyembah, banjur wiwit mijeti samparane ramane, sinambi dipijeti, Panembahan
Senapati nerusake pangandikane.
“Rangga, sira kudu sadhar, yen sing koktindakake wingi kae dudu tumindak kang becik, sanajan
sira ora mempan ketaman pusaka, saengga tumbak Manggala Tuban iku putung, lan sira males kanthi
kepelan tangan sing ngremukake sirahe utusan Sultan Hadiwijaya padhang, uga kok ambali maneh
marang utusan Banten.
Yen tumindak mangkono iku kok terusake bisa tuwuh perdondi ing antarane aku lan mitraku.
Aku samar yen tumindakmu iku bisa gawe cilakane awakmu dhewe. Sira kudu ngerti yen ana gunung
dhuwur, isih ana gunung liyane sing ngluwihi dhuwure. Coba putungen drijiku yen kowe rumangsa
sekti.
Raden Rangga rumaos serik manahipun, rumaos dipunece dening ramanipun, lajeng nyobi
mutung drijinipun keng rama, nanging boten saged.
Rangga paribasane Suradira jayaningrat, lebur dening pangastuti, sakabehing wujud tumindak
ala lan angkara murka iku bakal sirna kanthi luhuring budi lan tumindak utama, tumindakmu iku ora
becik, kumalungkung, apa ta sing sira goleki ing panguripan sira iku? Uripe mangungsa ora suwe, bakal
abadi ing alam sawise mati, becike sira singkiri tumindak sing ala lan seneng pamer iku. Adhuh…
Rangga kok apakake sikilku iki, rasane kok panas banget?”
Samparane ramane dipijet sakatoge, minangka tandha yen Raden Rangga boten remen
pangandikanipun keng Rama. Panembahan Senapati enggal nendhang Raden Rangga ngangge
Samparanipun, saengga Raden Rangga mencelat medal nabrak beteng kraton ngantos jebol lan
dhawah ing desa Depokan (samenika mapan ing kidul Bonbin Gembiraloka).
Raden Rangga lajeng mlajar nilar Mataram, Piyambakipun ngertos menawi ramanipun duka
sanget. Kesahipun tumuju ing Pati daleme pamanipun Wasis Jayakusuma. Nalika menika pamanipun
nembe lenggah siniwaka kaadhep para nayaka ing pendhapa kadipaten. Adipati Wasis ngawe, supados
Raden Rangga nyelaki paman. Ing salebeting pendhapa wonten sela ageng ingkang boten saged
dipunpindhah nalika pendhapa kabangun, sebab boten wonten mergi sanes. Raden Rangga nerjang
sela ageng wau saengga sela wau ajur rata kaliyan siti. Sedaya ingkang wonten sami gumun. Raden
Rangga lajeng mapan sawetawis ing Pati ndherek pamanipun.
Amargi sampun sawetawis ing Pati, Raden Rangga rumaos kasepen, boten saged dolanan
gatheng, watu bunder 50 kg. Piyambakipun jeleh lajeng nimbali dhateng satunggaling prajurit regol:
“Paman apa ing kene ana wong sing sekti ngluwihi aku?”
“Wonten Raden, satunggaling pertapa ingkang sumendhe ing wit, lan elok, wit asem wau dados
garing lan pejah.”
Raden Rangga lajeng dipundugekaken ing pertapa kasebat, lajeng nyuwun pirsa dhateng
pertapa.
“He, sang atapa jawaben pitakonku iki, apa sejatine tujuwan wong urip iku lan kepiye nasibku
sesuk?”
Sarehne ingkang disuwuni pirsa mèndêl mawon, sang atapa lajeng dipuntendhang dhawah
klumah, saderengipun tekaning seda, pertapa mangsuli lan sepata :
“He bocah enom sing ora ngerti tata krama, wong urip iku mung bekti lan ngawula marang
Gustine, dene nasibmu ora bakal suwe uripmu, yen sesuk ing Mataram ana ula gedhe kang gawe
gendra yaiku kang bakal males tumindakmu sing seneng milara.”
“Aku ora wedi, saiki kena, sesuk ora dadi apa,” wangsulane Raden Rangga kumaki.
Sedaya kedadosan ingkang dipunalami ing Pati dipuncariyosaken dhateng Ramanipun ing
Mataram. Raden Rangga lajeng kadhawuhan meguru ngaji dhateng eyangipun Ki Juru Martani,
supados sampurna ngelmunipun. Sinaosa ing salebeting manah boten remen, Raden Rangga nurut
kemawon. Saduginipun ing daleme Ki Juru Martani, Raden Rangga nengga Ki Juru Martani nembe
shalat luhur, sinambi mbolongi jun ngangge drijinipun. Toyanipun dados mancur, Raden Rangga
rumaos remen manahipun. Ki Juru Martani Priksa lajeng ngendika :
“Thole Rangga apa drijimu ora lara, watu iku rak atos?”
Sanalika sela dados atos, astanipun Raden Rangga kraos sakit. Raden Rangga rumaos klentu
lajeng kersa meguru dhateng eyangipun, dipunwulang tata krama lan budi pekerti luhur lan ngemu
utama.
Satunggaling dinten Raden Rangga kadhawuhan nyingkiraken ula ageng ingkang ngganggu
warga ing Patalan Bantul. Ula ingkang ngubet sariranipun saged dipunkawonaken, ula pejah amargi
endhase dikeplak ajur dados sawalang-walang. Raden Rangga boten ateges menang, sariranipun kraos
lungkrah, balungipun remuk kados dipunlolosi nalika dipungubet ula, wekasan Raden Rangga seda,
trep kados sabdanipun sang atapa ingkang dipunpilara tanpa dosa.
LAMPIRAN 2: LEMBAR KERJA (LK)
A. LK Memahami isi dan struktur karya sastra prosa cerkak serta mencipta karya sastra prosa
cerkak
CERITA CEKAK
Cerita cekak utawi ingkang asring kacekak ‘Cerkak’, menika salah satunggaling wujud prosa
naratif fiktif. Cerita cekak cendrung padhet saha langsung wonten ancasipun, bilih dipuntandhingaken
kaliyan karya-karya fiksi ingkang langkung dawa, kados dene Novella (kanthi teges modhern) saha
novel. Amargi cekakipun cerkak-cerkak ingkang sukses ngendelaken teknik-teknik sastra kados dene
tokoh, plot, tema, basa saha insight kanthi langkung wiyar tinimbang karya fiksi ingkang langkung
dawa.
Miturut sujarahipun cerkak menika wiwitanipun saking tradhisi cariyos lisan ingkang wisuwur.
Cariyos-cariyos kasebat adatipun kaaturaken kanthi wujud geguritan ingkang wonten wiramanipun.
Wirama kasebat nggadhahi paedah minangka piranthi kangge tetulung supados tiyang saged ngeling-
ngeling cariyosipun. Perangan cekak saking cariyos-cariyos menika punjeripun saking perangan naratif
ingkang kaaturaken wonten ing kalodhangan ingkang cekak. Sedaya cariyosipun tembe kemawon
saged dipunmangertosi rikala sedaya cariyos menika sampun dipuncariyosaken.
Wujud sanes saking cerkak inggih menika anekdot. Anekdot menika popular rikala jaman
Romawi. Anekdot menika nggadhahi pungsi kados dene saloka, minangka cariyos realistis ingkang
cekak, ingkang nggadhahi setunggal ancas utawi piweling.
Cerita cerkak adatipun kirang kompleks tinimbang Novel. Cerkak adatipun cariyosipun
namung kadadosan saking setunggal pragmen, nggadhahi setunggal plot utawi alur, setting
ingkang tunggal, cacahing paraga ugi winates, cakupan wekdalipun ugi cekak. Bilih
diwujudaken cariyos ingkang langkung wiyar, cariyos cendrungipun nggadhahi suraosing
unsur tartamtu saking struktur dramatis, inggih menika Eksposisi (ingkang nglantarken Setting,
wekdal saha paraga utama), Komplikasi (kadadosan ing salebeting cariyos ingkang
nepangaken konflik), krisis (wekdal ingkang nemtokaken paraga utama anggenipun tumindak
rikala ngadepi konflik), klimaks (punjering cariyos ingkang dados perangan ingkang wigati
piyambak), wasana (peranganing cariyos rikala konflik saged karampungaken) saha bab
moralipun.
Amargi cekak, cerkak saged nggadhahi pola ajeg saged ugi boten. Kados dene cariyos-cariyos
ingkang langkung dawa, plot saking cerkak ugi nggadhahi klimaks. Ananging wasananing cariyos
saking saperangan cerkak adatipun bebas saha saged ugi ngandhut piweling.
Titikan cerkak beda-beda miturut ingkang ngganggit. Cerkak nggadhahi kalih unsur inggih
menika:
3. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik inggih menika unsur ingkang wonten ing salebeting cerkak piyambak. Ingkang
kalebet unsure intrinsik:
Raden Rangga
Panembahan Senapati
Satunggaling dinten ing pendhapa Kraton Mataram, Kotagedhe Panembahan Senapati diadhep
putrane.
“ Boten Rama, menapa wonten bab wigatos ingkang kedah kula tindakaken?”
“Sewengi aku ora bisa sare, sariraku krasa lungkrah, apa gelem mijeti samparanku?”
Pandangune ingkang rama.
Raden rangga nyembah, banjur wiwit mijeti samparane ramane, sinambi dipijeti, Panembahan
Senapati nerusake pangandikane.
“Rangga, sira kudu sadhar, yen sing koktindakake wingi kae dudu tumindak kang becik, sanajan
sira ora mempan ketaman pusaka, saengga tumbak Manggala Tuban iku putung, lan sira males kanthi
kepelan tangan sing ngremukake sirahe utusan Sultan Hadiwijaya padhang, uga kok ambali maneh
marang utusan Banten.
Yen tumindak mangkono iku kok terusake bisa tuwuh perdondi ing antarane aku lan mitraku.
Aku samar yen tumindakmu iku bisa gawe cilakane awakmu dhewe. Sira kudu ngerti yen ana gunung
dhuwur, isih ana gunung liyane sing ngluwihi dhuwure. Coba putungen drijiku yen kowe rumangsa
sekti.
Raden Rangga rumaos serik manahipun, rumaos dipunece dening ramanipun, lajeng nyobi
mutung drijinipun keng rama, nanging boten saged.
Rangga paribasane Suradira jayaningrat, lebur dening pangastuti, sakabehing wujud tumindak
ala lan angkara murka iku bakal sirna kanthi luhuring budi lan tumindak utama, tumindakmu iku ora
becik, kumalungkung, apa ta sing sira goleki ing panguripan sira iku? Uripe mangungsa ora suwe, bakal
abadi ing alam sawise mati, becike sira singkiri tumindak sing ala lan seneng pamer iku. Adhuh…
Rangga kok apakake sikilku iki, rasane kok panas banget?”
Samparane ramane dipijet sakatoge, minangka tandha yen Raden Rangga boten remen
pangandikanipun keng Rama. Panembahan Senapati enggal nendhang Raden Rangga ngangge
Samparanipun, saengga Raden Rangga mencelat medal nabrak beteng kraton ngantos jebol lan
dhawah ing desa Depokan (samenika mapan ing kidul Bonbin Gembiraloka).
Raden Rangga lajeng mlajar nilar Mataram, Piyambakipun ngertos menawi ramanipun duka
sanget. Kesahipun tumuju ing Pati daleme pamanipun Wasis Jayakusuma. Nalika menika pamanipun
nembe lenggah siniwaka kaadhep para nayaka ing pendhapa kadipaten. Adipati Wasis ngawe, supados
Raden Rangga nyelaki paman. Ing salebeting pendhapa wonten sela ageng ingkang boten saged
dipunpindhah nalika pendhapa kabangun, sebab boten wonten mergi sanes. Raden Rangga nerjang
sela ageng wau saengga sela wau ajur rata kaliyan siti. Sedaya ingkang wonten sami gumun. Raden
Rangga lajeng mapan sawetawis ing Pati ndherek pamanipun.
Papan nyimpen watu gatheng
Amargi sampun sawetawis ing Pati, Raden Rangga rumaos kasepen, boten saged dolanan
gatheng, watu bunder 50 kg. Piyambakipun jeleh lajeng nimbali dhateng satunggaling prajurit regol:
“Paman apa ing kene ana wong sing sekti ngluwihi aku?”
“Wonten Raden, satunggaling pertapa ingkang sumendhe ing wit, lan elok, wit asem wau dados
garing lan pejah.”
Raden Rangga lajeng dipundugekaken ing pertapa kasebat, lajeng nyuwun pirsa dhateng
pertapa.
“He, sang atapa jawaben pitakonku iki, apa sejatine tujuwan wong urip iku lan kepiye nasibku
sesuk?”
Sarehne ingkang disuwuni pirsa mèndêl mawon, sang atapa lajeng dipuntendhang dhawah
klumah, saderengipun tekaning seda, pertapa mangsuli lan sepata :
“He bocah enom sing ora ngerti tata krama, wong urip iku mung bekti lan ngawula marang
Gustine, dene nasibmu ora bakal suwe uripmu, yen sesuk ing Mataram ana ula gedhe kang gawe
gendra yaiku kang bakal males tumindakmu sing seneng milara.”
“Aku ora wedi, saiki kena, sesuk ora dadi apa,” wangsulane Raden Rangga kumaki.
Sedaya kedadosan ingkang dipunalami ing Pati dipuncariyosaken dhateng Ramanipun ing
Mataram. Raden Rangga lajeng kadhawuhan meguru ngaji dhateng eyangipun Ki Juru Martani,
supados sampurna ngelmunipun. Sinaosa ing salebeting manah boten remen, Raden Rangga nurut
kemawon. Saduginipun ing daleme Ki Juru Martani, Raden Rangga nengga Ki Juru Martani nembe
shalat luhur, sinambi mbolongi jun ngangge drijinipun. Toyanipun dados mancur, Raden Rangga
rumaos remen manahipun. Ki Juru Martani Priksa lajeng ngendika :
“Thole Rangga apa drijimu ora lara, watu iku rak atos?”
Sanalika sela dados atos, astanipun Raden Rangga kraos sakit. Raden Rangga rumaos klentu
lajeng kersa meguru dhateng eyangipun, dipunwulang tata krama lan budi pekerti luhur lan ngemu
utama.
Satunggaling dinten Raden Rangga kadhawuhan nyingkiraken ula ageng ingkang ngganggu
warga ing Patalan Bantul. Ula ingkang ngubet sariranipun saged dipunkawonaken, ula pejah amargi
endhase dikeplak ajur dados sawalang-walang. Raden Rangga boten ateges menang, sariranipun kraos
lungkrah, balungipun remuk kados dipunlolosi nalika dipungubet ula, wekasan Raden Rangga seda,
trep kados sabdanipun sang atapa ingkang dipunpilara tanpa dosa.
Raden Rangga
Panembahan Senapati
Satunggaling dinten ing pendhapa Kraton Mataram, Kotagedhe Panembahan Senapati diadhep
putrane.
“ Boten Rama, menapa wonten bab wigatos ingkang kedah kula tindakaken?”
“Sewengi aku ora bisa sare, sariraku krasa lungkrah, apa gelem mijeti samparanku?”
Pandangune ingkang rama.
Raden rangga nyembah, banjur wiwit mijeti samparane ramane, sinambi dipijeti, Panembahan
Senapati nerusake pangandikane.
“Rangga, sira kudu sadhar, yen sing koktindakake wingi kae dudu tumindak kang becik, sanajan
sira ora mempan ketaman pusaka, saengga tumbak Manggala Tuban iku putung, lan sira males kanthi
kepelan tangan sing ngremukake sirahe utusan Sultan Hadiwijaya padhang, uga kok ambali maneh
marang utusan Banten.
Yen tumindak mangkono iku kok terusake bisa tuwuh perdondi ing antarane aku lan mitraku.
Aku samar yen tumindakmu iku bisa gawe cilakane awakmu dhewe. Sira kudu ngerti yen ana gunung
dhuwur, isih ana gunung liyane sing ngluwihi dhuwure. Coba putungen drijiku yen kowe rumangsa
sekti.
Raden Rangga rumaos serik manahipun, rumaos dipunece dening ramanipun, lajeng nyobi
mutung drijinipun keng rama, nanging boten saged.
Rangga paribasane Suradira jayaningrat, lebur dening pangastuti, sakabehing wujud tumindak
ala lan angkara murka iku bakal sirna kanthi luhuring budi lan tumindak utama, tumindakmu iku ora
becik, kumalungkung, apa ta sing sira goleki ing panguripan sira iku? Uripe mangungsa ora suwe, bakal
abadi ing alam sawise mati, becike sira singkiri tumindak sing ala lan seneng pamer iku. Adhuh…
Rangga kok apakake sikilku iki, rasane kok panas banget?”
Samparane ramane dipijet sakatoge, minangka tandha yen Raden Rangga boten remen
pangandikanipun keng Rama. Panembahan Senapati enggal nendhang Raden Rangga ngangge
Samparanipun, saengga Raden Rangga mencelat medal nabrak beteng kraton ngantos jebol lan
dhawah ing desa Depokan (samenika mapan ing kidul Bonbin Gembiraloka).
Raden Rangga lajeng mlajar nilar Mataram, Piyambakipun ngertos menawi ramanipun duka
sanget. Kesahipun tumuju ing Pati daleme pamanipun Wasis Jayakusuma. Nalika menika pamanipun
nembe lenggah siniwaka kaadhep para nayaka ing pendhapa kadipaten. Adipati Wasis ngawe, supados
Raden Rangga nyelaki paman. Ing salebeting pendhapa wonten sela ageng ingkang boten saged
dipunpindhah nalika pendhapa kabangun, sebab boten wonten mergi sanes. Raden Rangga nerjang
sela ageng wau saengga sela wau ajur rata kaliyan siti. Sedaya ingkang wonten sami gumun. Raden
Rangga lajeng mapan sawetawis ing Pati ndherek pamanipun.
“Paman apa ing kene ana wong sing sekti ngluwihi aku?”
“Wonten Raden, satunggaling pertapa ingkang sumendhe ing wit, lan elok, wit asem wau dados
garing lan pejah.”
Raden Rangga lajeng dipundugekaken ing pertapa kasebat, lajeng nyuwun pirsa dhateng
pertapa.
“He, sang atapa jawaben pitakonku iki, apa sejatine tujuwan wong urip iku lan kepiye nasibku
sesuk?”
Sarehne ingkang disuwuni pirsa mèndêl mawon, sang atapa lajeng dipuntendhang dhawah
klumah, saderengipun tekaning seda, pertapa mangsuli lan sepata :
“He bocah enom sing ora ngerti tata krama, wong urip iku mung bekti lan ngawula marang
Gustine, dene nasibmu ora bakal suwe uripmu, yen sesuk ing Mataram ana ula gedhe kang gawe
gendra yaiku kang bakal males tumindakmu sing seneng milara.”
“Aku ora wedi, saiki kena, sesuk ora dadi apa,” wangsulane Raden Rangga kumaki.
Sedaya kedadosan ingkang dipunalami ing Pati dipuncariyosaken dhateng Ramanipun ing
Mataram. Raden Rangga lajeng kadhawuhan meguru ngaji dhateng eyangipun Ki Juru Martani,
supados sampurna ngelmunipun. Sinaosa ing salebeting manah boten remen, Raden Rangga nurut
kemawon. Saduginipun ing daleme Ki Juru Martani, Raden Rangga nengga Ki Juru Martani nembe
shalat luhur, sinambi mbolongi jun ngangge drijinipun. Toyanipun dados mancur, Raden Rangga
rumaos remen manahipun. Ki Juru Martani Priksa lajeng ngendika :
“Thole Rangga apa drijimu ora lara, watu iku rak atos?”
Sanalika sela dados atos, astanipun Raden Rangga kraos sakit. Raden Rangga rumaos klentu
lajeng kersa meguru dhateng eyangipun, dipunwulang tata krama lan budi pekerti luhur lan ngemu
utama.
Satunggaling dinten Raden Rangga kadhawuhan nyingkiraken ula ageng ingkang ngganggu warga ing
Patalan Bantul. Ula ingkang ngubet sariranipun saged dipunkawonaken, ula pejah amargi endhase
dikeplak ajur dados sawalang-walang. Raden Rangga boten ateges menang, sariranipun kraos
lungkrah, balungipun remuk kados dipunlolosi nalika dipungubet ula, wekasan Raden Rangga seda,
trep kados sabdanipun sang atapa ingkang dipunpilara tanpa dosa.
1. Sikap Spiritual
1) Penilaian kompetensi sikap melalui observasi
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Penilaian : Lembar Observasi
c. Kisi-Kisi
Lembar Observasi
Sikap Spiritual
No Sikap/Nilai Indikator Butir Pertanyaan
Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan
keadaan dirimu yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
1. Saya melakukan tugas kelompok, saya bekerja sama dengan teman satu
kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai fakta
Dilakukan / muncul
No Perilaku
Ya Tidak
1.
2.
2. PENGETAHUAN
TES URAIAN
Petunjuk
1. Baca secara cermat contoh cerkak berikut!
2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut!
a. Berdasarkan contoh cerkak yang diberikan, jawablah pertanyaan berikut untuk
mengetahui pemahaman kalian tentang cerkak!
b. Berdasarkan contoh cerkak yang diberikan, jelaskan Unsur intrinsik dan pesan
moral yang terkandung di dalam cerkak tersebut!
Raden Rangga
Panembahan Senapati
Satunggaling dinten ing pendhapa Kraton Mataram, Kotagedhe Panembahan Senapati diadhep
putrane.
“ Boten Rama, menapa wonten bab wigatos ingkang kedah kula tindakaken?”
“Sewengi aku ora bisa sare, sariraku krasa lungkrah, apa gelem mijeti samparanku?”
Pandangune ingkang rama.
Raden rangga nyembah, banjur wiwit mijeti samparane ramane, sinambi dipijeti, Panembahan
Senapati nerusake pangandikane.
“Rangga, sira kudu sadhar, yen sing koktindakake wingi kae dudu tumindak kang becik, sanajan
sira ora mempan ketaman pusaka, saengga tumbak Manggala Tuban iku putung, lan sira males kanthi
kepelan tangan sing ngremukake sirahe utusan Sultan Hadiwijaya padhang, uga kok ambali maneh
marang utusan Banten.
Yen tumindak mangkono iku kok terusake bisa tuwuh perdondi ing antarane aku lan mitraku.
Aku samar yen tumindakmu iku bisa gawe cilakane awakmu dhewe. Sira kudu ngerti yen ana gunung
dhuwur, isih ana gunung liyane sing ngluwihi dhuwure. Coba putungen drijiku yen kowe rumangsa
sekti.
Raden Rangga rumaos serik manahipun, rumaos dipunece dening ramanipun, lajeng nyobi
mutung drijinipun keng rama, nanging boten saged.
Rangga paribasane Suradira jayaningrat, lebur dening pangastuti, sakabehing wujud tumindak
ala lan angkara murka iku bakal sirna kanthi luhuring budi lan tumindak utama, tumindakmu iku ora
becik, kumalungkung, apa ta sing sira goleki ing panguripan sira iku? Uripe mangungsa ora suwe, bakal
abadi ing alam sawise mati, becike sira singkiri tumindak sing ala lan seneng pamer iku. Adhuh…
Rangga kok apakake sikilku iki, rasane kok panas banget?”
Samparane ramane dipijet sakatoge, minangka tandha yen Raden Rangga boten remen
pangandikanipun keng Rama. Panembahan Senapati enggal nendhang Raden Rangga ngangge
Samparanipun, saengga Raden Rangga mencelat medal nabrak beteng kraton ngantos jebol lan
dhawah ing desa Depokan (samenika mapan ing kidul Bonbin Gembiraloka).
Raden Rangga lajeng mlajar nilar Mataram, Piyambakipun ngertos menawi ramanipun duka
sanget. Kesahipun tumuju ing Pati daleme pamanipun Wasis Jayakusuma. Nalika menika pamanipun
nembe lenggah siniwaka kaadhep para nayaka ing pendhapa kadipaten. Adipati Wasis ngawe, supados
Raden Rangga nyelaki paman. Ing salebeting pendhapa wonten sela ageng ingkang boten saged
dipunpindhah nalika pendhapa kabangun, sebab boten wonten mergi sanes. Raden Rangga nerjang
sela ageng wau saengga sela wau ajur rata kaliyan siti. Sedaya ingkang wonten sami gumun. Raden
Rangga lajeng mapan sawetawis ing Pati ndherek pamanipun.
Papan nyimpen watu gatheng
Amargi sampun sawetawis ing Pati, Raden Rangga rumaos kasepen, boten saged dolanan
gatheng, watu bunder 50 kg. Piyambakipun jeleh lajeng nimbali dhateng satunggaling prajurit regol:
“Paman apa ing kene ana wong sing sekti ngluwihi aku?”
“Wonten Raden, satunggaling pertapa ingkang sumendhe ing wit, lan elok, wit asem wau dados
garing lan pejah.”
Raden Rangga lajeng dipundugekaken ing pertapa kasebat, lajeng nyuwun pirsa dhateng
pertapa.
“He, sang atapa jawaben pitakonku iki, apa sejatine tujuwan wong urip iku lan kepiye nasibku
sesuk?”
Sarehne ingkang disuwuni pirsa mèndêl mawon, sang atapa lajeng dipuntendhang dhawah
klumah, saderengipun tekaning seda, pertapa mangsuli lan sepata :
“He bocah enom sing ora ngerti tata krama, wong urip iku mung bekti lan ngawula marang
Gustine, dene nasibmu ora bakal suwe uripmu, yen sesuk ing Mataram ana ula gedhe kang gawe
gendra yaiku kang bakal males tumindakmu sing seneng milara.”
“Aku ora wedi, saiki kena, sesuk ora dadi apa,” wangsulane Raden Rangga kumaki.
Sedaya kedadosan ingkang dipunalami ing Pati dipuncariyosaken dhateng Ramanipun ing
Mataram. Raden Rangga lajeng kadhawuhan meguru ngaji dhateng eyangipun Ki Juru Martani,
supados sampurna ngelmunipun. Sinaosa ing salebeting manah boten remen, Raden Rangga nurut
kemawon. Saduginipun ing daleme Ki Juru Martani, Raden Rangga nengga Ki Juru Martani nembe
shalat luhur, sinambi mbolongi jun ngangge drijinipun. Toyanipun dados mancur, Raden Rangga
rumaos remen manahipun. Ki Juru Martani Priksa lajeng ngendika :
“Thole Rangga apa drijimu ora lara, watu iku rak atos?”
Sanalika sela dados atos, astanipun Raden Rangga kraos sakit. Raden Rangga rumaos klentu
lajeng kersa meguru dhateng eyangipun, dipunwulang tata krama lan budi pekerti luhur lan ngemu
utama.
Satunggaling dinten Raden Rangga kadhawuhan nyingkiraken ula ageng ingkang ngganggu warga ing
Patalan Bantul. Ula ingkang ngubet sariranipun saged dipunkawonaken, ula pejah amargi endhase
dikeplak ajur dados sawalang-walang. Raden Rangga boten ateges menang, sariranipun kraos
lungkrah, balungipun remuk kados dipunlolosi nalika dipungubet ula, wekasan Raden Rangga seda,
trep kados sabdanipun sang atapa ingkang dipunpilara tanpa dosa.
1 Wosing seratan 5
3) KETERAMPILAN
Petunjuk
Kadamela cerkak kanthi tema….
Pedoman penskoran :
Aspek dan Kriteria Skor
No
1 Wosing seratan 5