Anda di halaman 1dari 9

MODIFIKASI MODEL POWER SOCCER WHEELCHAIR (KURSI RODA

ELEKTRONIK POWER SOCCER) SEBAGAI ALAT LATIHAN OLAHRAGA


POWER SOCCER BAGI ATLET TUNA DAKSA

Muhamad Husnul Khuluq¨, Arbi Kurniawan², Fatoni Yanuar Ahmad Budi Sunaryo³,
Joko Adi Prayitno4
1, 3, 4
IKORA, Fakultas Ilmu Keolahragaan
Email: muhamadhusnul47@yahoo.com
Email: fatoniyanuar@ymail.com
Email: joko_adiprayitno@yahoo.com
2
PGSD Penjas, Fakultas Ilmu Keolahragaan
Email: masarbie@yahoo.co.id

Abstract
The purpose of this research is to create an electronic wheelchair sport designed for power soccer.
The authors try modify Wheelchair Power Soccer (Electronic Power Wheel Chair Soccer) as a Tool
of Power Soccer Sports Exercise for disable Athletes. The system is a solution and that the author
gave innovation and contribute to the problem using the physically disabled football is still manual.
We innovate to create electronic wheelchair as a tool for physically disable soccer athletes.
Performance results wheelchair soccer power tools (electronic power wheelchair soccer) is driven
in accordance with the commands sent by a joystick control that will be received by the control
circuit ATmega8535 microcontroller and the output is the motion that moved by motor stepper. The
tool is able to browse for a maximum of 32 minutes on flat roads with power supply of 6V 4.5 Ah.
Optimal video radius of less than 5 meters.
Keywords: Wheelchairs, methods, microcontroller.

1. PENDAHULUAN teknologi sudah menjadi hal yang wajib


Kegiatan olahraga merupakan suatu digunakan.Berbagai aspek kehidupan sudah
kegiatan yang dapat dilakukan oleh siapa saja, sangat tergantung pada teknologi dan
dengan tidak memandang tingkatan usia, beberapa lagi masih mencoba mengadaptasi
tingkat kehidupan ekonomi atau tingkat sosial teknologi kedalam sistem olahraga. Olahraga
budaya. Olahraga juga merupakan salah satu merupakan sarana untuk menyeimbangkan
bidang yang paling banyak menyumbang antara kebutuhan jasmani dan rohani.
prestasi di Indonesia. Berbagai cabang Dalam kategori bidang olahraga yang
perlombaan telah diikuti oleh negeri ini, baik diikuti mayoritas adalah olahraga yang dapat
dalam kancah nasional maupun internasional. dikuasai oleh orang normal. Namun ada
Dengan perolehan prestasi ini memicu olahraga yang diikuti oleh orang yang
pemerintah untuk semakin dapat penyandang cacat (tuna daksa) yaitu
meningkatkan prestasi bidang olahraga kateogori olahraga Paralimpiade.
dengan berbagai cara. Ini dapat terwujud Paralimpiade adalah sebuah pertandingan
salah satu faktor yang mempengaruhi adalah olahraga dengan berbagai nomor untuk atlet
fasilitas yang cukup memadai untuk berlatih tuna daksa yaitu yang mengalami cacat fisik,
para atlit maupun calon atlit. Disamping itu mental dan sensoral. Paralimpiade
fasilitas olahraga harus disesuaikan dengan diselenggarakan setiap empat tahun, setelah
teknologi karena dengan teknologi dapat Olimpiade, dan diatur oleh Komite
membuat olahraga semakin berkembang dan Paralimpiade Internasional (IPC).
maju. Paralimpiade merupakan fenomena olah raga
Perkembangan teknologi telah dan budaya yang urgent dalam rangka
berkembang sedemikian pesatnya. Sifat dari memperkokoh pengenalan satu sama lain,
teknologi yang dapat mempercepat kinerja persahabatan sesama manusia, dan kemajuan
seseorang ataupun lembaga menjadikan peradaban dunia.

1
Pada zaman sekarang ini penyandang penyandang cacat kaki.Mereka menggunakan
cacat (tuna daksa) masih dianggap rendah kursi roda untuk bergerak menndang dan
oleh sebagian orang dan menganggap bahwa menggiring bola.
atlet tuna daksa tidak mampu Permasalahan yang muncul dari dunia
mengembangkan kreativitasnya dan olahraga power soccer (sepakbola tuna daksa)
prestasinya, padahal atlet tuna daksa mampu adalah kursi roda yang dipakai masih
berpartisipasi dalam meningkatkan konvensional. Saat ini masih banyak
memajukan olahraga, berprestasi dan mampu wheelchair (kursi roda) sebagai alat latihan
mengikuti pesta olah raga Paralimpiade olahraga maupun pertandingan yang
(Paralympic). atlet tuna daksa juga mampu penggunaannya masih manual.Dan belum
membuktikan kemuliaan, kepercayaan diri, adanya penggunaan alat kursi roda yang
dan implementasi nilai-nilai kemanusiaan penggunaannya secara elektronik atau
dengan mengikuti olahraga Paralimpiade otomatis untuk atlet tuna daksa.
(Paralympic). Sesungguhnya prestasi yang Upaya mengatasi permasalahan diatas
ditorehkan para atlet tuna daksa yang dapat dilakukan dengan suatu penciptaan
berkiprah kian mengagumkan. "Spirit in sistem teknologi baru yang lebih
Motion" yang menjadi moto Gerakan mempermudah pihak penyelenggara
Paralympic kian menginspirasi kalangan pertandingan untuk memberikan fasilitas
penyandang cacat untuk bisa sejajar dalam kursi roda yang kinerjanya otomatis pada
segenap aktivitas pergaulan global. cabang olahraga power soccer (sepakbola
Di Indonesia banyak terdapat para tuna daksa), yaitu Electronic Wheelchair
penyandang cacat (tuna daksa) yang memiliki (Kursi Roda Elektronik) Sebagai Alat Latihan
potensi luar biasa untuk diajak berpartisipasi Olahraga Power soccer Bagi Atlet Tuna
dan berprestasi dalam bidang olahraga. Daksa. Karena dengan penciptaan teknologi
Penyandang cacat adalah setiap orang yang ini diharapkan efektif dan efisien.
memiliki kelainan fisik yang dapat Teknologi Mikrokontroler saat ini sedang
mengganggu kegiatan selayaknya manusia banyak digunakan, dan salah satunya adalah
yang normal. Kita akan memahami makna sebagai solusi permasalahan penggunaan
hidup yang sesungguhnya bila kita terus- kursi roda yang masih manual ini.Teknologi
menerus memaknai apa arti hidup, namun kita mikrokontroler ini adalah sebuah sistem
akan bisa merasakan makna sesungguhnya komputer fungsional dalam sebuah chip. Di
ketika kita menyaksikan penampilan para dalamnya terkandung sebuah inti prosesor,
atlet penyandang cacat yang berpartisipasi memori (sejumlah kecil RAM, memori
dan berpretasi di dunia olahraga. program, atau keduanya), dan perlengkapan
Pemerintah harus dapat memberikan input output.Pihak penyelenggara
solusi agar mereka dapat lebih semangat pertandingan juga seharusnya tidak perlu
untuk hidup, salah satunya yaitu diajak untuk khawatir dengan sistem ini, karena dengan
ikut memajukan bidang olah raga khususnya menggunakan teknologi yang tepat guna
bagi para penyandang cacat. Dalam peraturan seperti ini dapat lebih tepat dengan sedikit
pemerintah no 16 tahun 2007 disebutkan kesalahan.
bagian ke tujuh pasal 38-40 bahwa Dari permasalahan di atas maka penulis
pemerintah wajib membina dan memfasilitasi menciptakan gagasan untuk membuat kursi
penyandang cacat atau atlet tuna daksa untuk roda elektronik yang di desain untuk olah raga
meningkatkan rasa pecaya diri dan power soccer. Sistem ini sebagai solusi dan
meningkatkan prestasi dalam bidang olah inovasi yang penulis berikan serta kontribusi
raga. nyata dalam masalah penggunaan sepakbola
Salah satu lomba olahraga bagi tuna daksa yang masih manual. Sistem yang
penyandang cacat yang dapat dikembangkan akan dikembangkan ini merupakan
adalah power soccer (sepakbola tuna daksa) penggabungan antara hardware dan software.
yang telah diakui oleh International Luaran yang diharapkan adalah semakin
Paralympic Committee. Olah raga ini adalah memudahkan atlit power soccer dalam
seperti sepak bola tetapi dimainkan olah para bermain karena kontrol gerakan roda sudah

2
menggunakan sistem elektronik.Kami Pembuatan alat ini dirancang dengan
berinovasi untuk membuat electronic menggabungkan komponen mekanik dan
wheelchair (kursi roda elektronik) sebagai elektronik untuk menghasilkan produk berupa
alat latihan olahraga power soccer bagi atlet kursi roda elektronik untuk penyandang cacat.
tuna daksa. Selain itu permainan akan Kendali elektronik akan dipasang di dalam
menjadi semakin menarik dan cepat sehingga mekanik yang telah di desain sesuai
dapat terjadi perkembangan. Dengan kebutuhan.
terciptanya alat ini diharapkan dapat
memotivasi atlet tuna daksa khususnya untuk
lebih semangat hidup dan meraih prestasi.
Oleh karena itu pemerintah harus ikut
mengembangkan olah raga ini di tanah air.

2. METODE
Dalam penelitian ini metode yang
digunakan adalah Research and
Development. Dasar dari perancangan alat
sesuai dengan identifikasi masalah yang
timbul.Hasil yang diharapkan adalah Gambar 1. Blok diagram alat
terciptanya sebuah alat berupa kursi roda
elektronik untuk mendukung kegiatan B. Desain Alat
olahraga wheel chair basketball bagi para Hasil dari perancangan alat diharapkan
penyandang cacat. Rancangan alat dibuat dapat memunculkan desain dari perangkat
dengan mengumpulkan teori-teori yang pada model yang sebenarnya. Desain
relevan dengan kebutuhan yang ada dalam perangkat dari penelitian ini terdiri dari
pembuatan alat ini.Kebutuhan yang perangkat elektronik dan perangkat mekanik.
didapatkan dianalisis untuk memperoleh Rangkaian elektronik bekerja sebagai sistem
komponen yang spesifik dalam pembuatan pengendali pergerakan motor dan sensor.
alat ini. Jika kebutuhan komponen sudah Mekanik berfungsi sebagai tempat untuk
terpenuhi maka dilakukan pembuatan meletakkan rangkaian elektronik dan tempat
perangkat keras dan melakukan pengujian alat pengemudi. Gambar rancangan alat dapat
untuk memperoleh kesimpulan sejauh mana dilihat pada gambar berikut.
unjuk kerja dari alat ini.
Dari tinjauan pustaka yang ada, diperoleh
analisis kebutuhan dalam pengembangan alat
ini adalah sebagai berikut.
1. Rangkaian sistem minimum
mikrokontroler ATmega128 sebagai
pengontrol kendali kursi roda .
2. Sumber tegangan portable 12 VDC
sebagai konsumsi daya seluruh sistem
rangkaian berjenis baterai Elemen Kering
(Accu).
3. Motor Penggerak bertorsi tinggi sebagai
pemutar roda. Gambar 2. Rancangan Mekanik Tampak
4. Sensor jarak sebagai pengaman terhadap Samping
jarak.
5. Display LCD sebagai pengontrol kerja
alat.
6. Mekanik berupa kursi roda yang didesain
sesuai dengan kebutuhan.
A. Blok Diagram Alat

3
pendapat melalui angket. Data yang diperoleh
adalah kuantitatif yang akan dianalisa untuk
memperoleh kesimpulan mengenai unjuk
kerja dari rancangan alat ini. Petugas
pengumpul data adalah semua anggota dalam
penelitian ini.
F. Teknik Analisa Data
Pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakan cara display (penyajian data)
berupa hasil ujicoba alat yang dilakukan oleh
para penyandang cacat kaki yang dijadikan
subjek. Dengan pemaparan data maka dapat
memudahkan peneliti dalam mamahami hasil
dari perolehan data sehingga dapat diperoleh
Gambar 3. Rancangan Mekanik Tampak kesimpulan mengenai kinerja alat. Dengan
Belakang diperolehnya data dari uji coba yang
dilakukan di lapangan maka dapat diketahui
C. Subjek Penelitian tingkat keberhasilan kerja alat.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek
adalah para penyandang cacat kaki yang 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki kemauan untuk berolahraga.
Pengujian alat ini dengan mengujicobakan A. Pembuatan Electronic Wheelchair
alat kepada pengguna dan meminta pendapat 1. Pembuatan Hardware
langsung secar tertulis guna memperoleh data Electronic Wheelchair ini masuk
untuk dijadikan kesimpulan dari hasil kategori Domotics karena di dalamnya ada
pembuatan alat. Jumlah sampel yang unsur Mikrokontroler sebagai komunikator
digunakan sebanyak 10 orang penyandang dan menjalankan algoritma. Proses
cacat kaki. pembuatan hardware Electronic Wheelchair
didahului dengan menentukan skema
D. Instrumen Penelitian
Penelitian ini adalah berjenis kualitatif. rangkaian input joystick dancatudaya,
rangkaian jembatan, rangkaian
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti mikrokontroler dan rangkaian penggerak.
itu sendiri. Validasi terhadap peneliti sebagai Keseluruhan unit alat dapat dilihat dalam
instrumen meliputi validasi terhadap Gambar 4.
pemahaman metode penelitian kualitatif,
penguasaan wawasan terhadap bidang yang
diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki
objek penelitian, baik secara akademik
maupun logistiknya (Sugiyono, 2010:222).
Dalam hal ini peneliti sendiri yang harus
melakukan validasi melalui evaluasi diri
sejauh mana pemahaman terhadap metode
kualitatif, penguasaan teori dan wawasan
terhadap bidang yang akan diteliti.
E. Langkah Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data terhadap hasil
kinerja alat maka dilakukan pengumpulan
data yaitu dengan cara mengujicobakan alat
kepada para penyandang cacat kaki yang telah
dipilih sebagai subjek penelitian. Proses Gambar 4. Unit Navigator
ujicoba adalah setiap subjek diberi Gambar 4 di atas menunjukkan output
kesempatan untuk menggunakan alat ini dan rangkaian keluar dari port 2 lalu mensaklar
setiap kali uji coba diambil datanya berupa

4
input joystick dengan ground. Setelah jalur pada cairan ferri clorhid (Fe2Cl) atau
rangkaian selesai dirancang, selanjutnya cairan soda api, tunggu beberapa saat sambil
dikonversi ke bentuk layout PCB (printed digoyang-goyang agar lekas larut. Angkatlah
circuit board) menggunakan komputer PCB apabila seluruh permukan tembaga
berbantuan software Proteus 6.9. bukan jalur PCB sudah terlarut, cuci dengan
bensin/detergen dan PCB siap untuk dibor
kemudian diberi komponen.
2. Perancangan Software
Suatu sistem mikrokontroler dapat bekerja
dengan baik membutuhkan adanya perangkat
lunak (software). Program assembly
merupakan program yang ditulis oleh
pembuat program berupa kumpulan baris-
baris perintah dan disimpan dalam file yang
berekstensi ASM. Program ini ditulis dengan
menggunakan softwaretext editor seperti
notepad, EditPlus 2, TVDemo dll. (Teknik
Pemrograman II: http: //www.alds.stts.edu).
Gambar 5. Merancang skema dengan Proteus
ISIS 6.9
Software tersebut kemudian di-compile ke
Lakukan klik pada ikon ARES di sudut
Dec Pin Fungsi Instruksi
kanan atas, akan muncul window baru ARES
DB25
dengan komponen sesuai pada skema. Pada
0 1 -
ISIS Proteus 6.9 tidak semua komponen
1 2 Forward
tersedia, komponen yang tidak ada dapat
dimanipulasi secara skema maupun layout 2 3 Stop (Turbo)
PCB-nya. Apabila komponen yang disusun 4 4 Backward
telah rapi, klik ikon AutoRoute. Aturlah 8 5 Left
fanout, routing, grid dan lainnya setelah itu 16 6 Right
klik RunElectra, di layar muncul layout PCB 128 9 Reset
dengan komponen berjalur sesuai yang telah 65 8+2 Lamp (Backward+Left)
diatur. Untuk mengeditnya dapat dilakukan dalam file .HEX. File dengan ekstensi. HEX
dengan klik ikon track replacement and tersebut yang didownloadkan ke
editing pada sudut kiri atas. Jalur dengan mikrokontroler. Untuk merancang suatu
ketebalan minimalis dapat diperbesar, program mikrokontroler, ada beberapa
caranya klik kanan TraceStyle dan pilih langkah yang dapat diikuti.
ketebalannya. a. Menentukan algoritma program
Untuk mengubah ke dalam PCB tembaga Algoritma program adalah penentuan
harus dicetak lebih dahulu ke bentuk langkah demi langkah dari urutan operasi
transparansi mika. Karena mencetak ke dalam yang akan memecahkan masalah.
transparansi melalui printer tidak dapat Algoritma program dapat dinyatakan
dilakukan, maka rancangan PCB dicetak dalam bentuk bahasa apa saja.
dalam kertas HVS kemudian difoto kopi ke b. Diagram alir (flow chart)
mika transparansi. Dari transparansi disetrika Diagram alir adalah suatu simbol dari
di atas PBC dengan suhu sedang. Diamkan pengurutan operasi yang terdapt dalam
hasil setrikaan hingga suhu pada PCB itu algoritma program. Pada diagram alir
dingin, maka dengan sendirinya mika akan terdapat gambaran secara menyeluruh
terkelupas atau kupaslah secara perlahan. tentang pengorganisasian logika-logika
Periksa kembali jalur tercetak, bila ada dari suatu perangkat lunak yang dapt
jalur terputus sambunglah menggunakan menunjukkan urutan atau aliran
spidol permanen. Setelah semua rangkaian pelaksanaan suatu program dari awal
benar larutkan tembaga yang bukan sebagai sampai akhir.

5
Diagam alir digunakan untuk ground, dan Lamp (B+L) mengeluarkan
memudahkan penyusunan program dan data high di 0.0 dan 0.1.
membantu pemrograman dalam 4) Baca data dari port 1 sebagai masukan
melakukan penelusuran kesalahan. mikrokontroler dengan cara scanning.
Dengan menggunakan diagram alir, 5) Bila data dari hasil scanning input
progam yang sangat kompleks dapat mikrokontroler sesuai dengan fungsi
terlihat lebih sederhana sehingga mudah instruksi, maka keluarkan data sesuai
dimengerti. poin ketiga.
c. Penyusunan program (assembly) 6) Hasil video dapat dinikmati sesuai
Operasi mikrokontroler ditentukan oleh navigasi user di layar PC.
suatu program yang terdiri dari
sekumpulan instruksi. Instruksi-instruksi B. Hasil Electronic Wheelchair (Kursi
ini disimpan sebagai logika 1 dan logika 0 Roda Elektronik)
yang membentuk bahasa mesin dari 1. Hasil Rangkaian
mikrokontroler. Instruksi bahasa mesin a. Gambar Rangkaian Alat Gambar 8.
didesain untuk memasukkan data ke dalam Rangkaian sistem minimum mikrokontrol
mikrokontroler, memanipulasi data dan
mengeluarkan data dari mikrokontroler.
2. Pembuatan Software
SoftwareElectronic Wheelchair
Melihat hardware yang telah dirancang,
maka kebutuhan pengalamatan port paralel
dapat didistribusikan dalam Tabel 1. Dari
tabel hasil rancangan terlihat, untuk
melakukan perintah forward (maju) data yang
harus dikeluarkan pada port paralel adalah 1
(desimal), sedangkan untuk perintah lamp
(menghidupkan lampu) dibutuhkan data 65
yang merupakan hasil dari 64+1. Gambar 6. Rangkaian Driver Motor
SoftwareElectronic Wheelchair (Kursi Roda (Penggerak kursi roda)
Elektronik)
Algoritma Electronic Wheelchair (Kursi Rancangan alat pada bagian kendali
Roda Elektronik) (umum) elektronik ini dibuat dengan menggunakan
1) Inisialisasi dengan memberi data 0 pada mikrokontroler ATmega8535 sebagai
semua input mikrokontroler saat pertama pengendali utama. Fungsi dari mikrokontroler
kali hardware difungsikan. ini adalah mengatur arah kemudi dan control
2) Atur konfigurasi aktif low untuk input dan kecepatan gerak motor.
high untuk output mikrokontroler 2. Hasil Hardware
ATmega3585.
3) Fungsi instruksi Forward (F)
mengeluarkan data high pada 3.4 dan 3.2,
Stop (T) mengeluarkan data low 3.5, 3.4,
3.3, 3.2, Backward (B) mengeluarkan
data high 3.5 dan 3.3, Left (L)
mengeluarkan data high 3.5 dan 3.2,
Right (R) mengeluarkan data high 3.4 dan
3.3, Rot Left (T+F +L) mengeluarkan data
0.3 s/d 0.0 satu bit high bergeser kiri
secara kontinyu, Rot Right (T+F+R) Gambar 7. Hasil hardware
mengeluarkan data 2.3 s/d 2.0 satu bit
high bergeser kanan secara kontinyu,
Reset menyaklarkan pin RST dengan

6
Gambar 12. Bentuk Gelombang Forward
pada CRO

Gambar 8. Hasil hardware


a) Rangkaian Catu Daya
Pengujian catu daya disini untuk Gambar 13. Bentuk gelombang forward
mengetahui apak catu daya yang dibuat
sesuai yang diinginkan atau belum, dan
untuk mengetahui tingkat kesalahan yang Tabel 3. Hasil Kemampuan
dihasilkan oleh IC regulator tersebut.
Pengujian regulator dapat dilihat pada Kemampuan Electronic
atabel dibawah ini : Wheelchair (Kursi Roda Hasil
Tabel 3. Pengujian Input dan Output Elektronik)
Rangkaian Regulator Kekuatan jelajah
32 menit
Regulator 5V (kondisi jalan rata)
Input Output 6V4.5Ah/9.6V
Konsumsi daya
1200mAh
9 V DC 4,8 V DC
Radius kendali Maks. 8 meter
53 ms (rata-
3. Hasil Uji Coba Respon instruksi
rata)
1) Stop (Turbo)

Gambar 14. Bentuk Gelombang Forward


Pada Antena
3) Backward
Gambar 9. Bentuk Gelombang Stop pada Keterbatasan Electronic Wheelchair
CRO Electronic Wheelchair hasil rancangan
memiliki keterbatasan teknis jangkauan
mobile yang pendek. Kelemahan lain
terletak pada sistem mekanik roda belt,
menyebabkan Electronic Wheelchair
Gambar 10. Bentuk Gelombang Stop kurang atraktif dan terkadang belt-nya
lepas saat berjalan.
Kemampuan Electronic Wheelchair
Interface DB25 melalui Switching Transistor
Berdasarkan hasil uji coba interface
DB25, rangkaian dapat bekerja secara
normal. Hasil pengujian terlihat pada tabel
Gambar 11. Bentuk Gelombang Stop pada 19. Kinerja switching transistor sangat
Antena ditentukan oleh keadaan saturation dan cut
2) Forward off . Berikut ini perhitungannya;

7
-10t = -1,20397
t = 120,397 ms
Waktu reset minimal yang diperlukan
oleh mikrokontroler ATmega8535 yaitu
sebesar 2 siklus clock (2Ps untuk kristal 12
MHz). Jadi, rangkaian reset ini telah
memenuhi syarat.
Sistem Penggerak Roda

Gambar 15. Kerja Switch Transistor

Sesuai datasheet transistor tipe BC550


memiliki maksimal IC=100mA, IE =110mA,
VCE =50 V, IC = 100 mA sehingga dapat
GLKLWXQJ EHVDUDQ QLODL .'&-nya. Gambar 16. Kerja rangkaian h bridge motor
.'& = 100/110 DC
= 0,909 (cukup ideal sebagai switching)
Kemampuan transistor untuk melakukan
saturation ditentukan oleh besaran IB yang
mengalir pada basis.
Pemroses Data dengan mikrokontroler
ATmega8535
Osilator pada mikrokontroler mengguna-
kan kristal 12MHz dilengkapi dua buah 30 pF
resonator kapasitif. Besarnya periode siklus
(T) dapat dihitung:
T = 12. 1/f = 12/12.106
= 1. 10-6 = 1 µs (sekali siklus)
Gambar 17 Komponen yang bekerja saat
Untuk membangkitkan sinyal reset motor CW.
menggunakan sebuah elco 10uF/25V dan
4. KESIMPULAN
UHVLVWRU NŸ VHUWD VHEXDK pushbutton
switch. Pada Electronic Wheelchair (Kursi Perancangan alat power soccer
Roda Elektronik) reset dapat bekerja secara wheelchair (kursi roda elektronik power
manual untuk pemancarnya menggunakan soccer)harus dilakukan secara terstruktur,
reset dari VB 6.0. baik secara fungsi, dimensi dan analisis untuk
Tegangan reset minimal untuk memilih komponen. Hardware Electronic
mikrokontroler ATmega8535 yaitu sebesar Wheelchair terdiri atas empat unsur utama:
0,7*VCC jika VCC = 5V, sehingga VRESET = Sensor joystick, jembatan bidge (pembangkit
3,5V diperoleh besarnya waktu reset, yaitu: frekuensi), Mikrokontroller, dan outputnya
t / RC motor stepper (penggerak roda)..
VCC = v1 e
Software Electronic Wheelchair dibuat
t / 104.10 5
dengan Mikrokontroler sendiri diprogram
3,5 = 51 e
10t menggunakan Assembler sesuai algoritma.
3,5 = 51 e Unit Electronic Wheelchair (Kursi Roda
10t
3,5 = 5 5e Elektronik) (mikrokontroler Atmega8535
5e 10t = 1,5 berbahasa Assembler), program ini bertugas
e 10t = 0,3 menterjemahkan data kiriman input (joystick)
-10t = ln 0,3 yang kemudian diterima kontrol dan outnya
adalah penggerak motor stepper.

8
Hasil unjuk kerja alat power soccer
wheelchair (kursi roda elektronik power
soccer) ini digerakkan sesuai dengan perintah
yang dikirimkan oleh kendali joystick yang
akan diterima oleh rangkaian kontrol
mikrokontroler ATmega8535 dan outputnya
adalah gerak yang digeraklan oleh mototr
stepper serta alat ini mampu menjelajah
selama maksimal 32 menit pada kondisi jalan
rata dengan suplai daya 6V 4,5Ah. Jangkauan
kendali Electronic Wheelchair maksimal 8
meter (radius). Radius video optimal kurang
dari 5 meter.

5. REFERENSI
[1] Budiharto, W. 2005. Panduan Lengkap
Belajar Mikrokontroller Perancangan
dan Aplikasi Mikrokontroller. Gramedia.
Jakarta .
[2] Novian, A. 2004. Panduan Visual
Basic.Yogyakarta: Andi.
[3] Putra, A.E. 2005. Belajar Mikrokontroler
AT89C51/52/55: Teori dan Aplikasi.
Gava Media. Yogyakarta.
[4] Sudira, P. 2005. Modul Bahan Ajar:
Mikrokontroller. hlm 82-156.
[5] Tim Lab. 2007. Pemrograman
Mikrokontroller AT89S51 dengan C/C++
dan Assembler. Andi. Yogyakarta.
[6] Tim Penyusun .2003. Workbook NX 2000
Computer Interface: CET WB 005.
Carlton Indonesia. Tangerang:.

Anda mungkin juga menyukai