Anda di halaman 1dari 16

Step 1

-
Step 2
Sistem informasi Kesehatan
1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi Kesehatan?
2. Apa prinsip prinsip dari sistem informasi Kesehatan?
3. Apa tujuan dan manfaat danri sistem informasi Kesehatan?
4. Apa struktur dan komponen dari sistem informasi Kesehatan?
5. Apa saja ruang lingkup dari sistem informasi Kesehatan?
6. Apa saja kriteria dari sistem informasi Kesehatan?
7. Apa keuntungan dari sistem informasi Kesehatan?
8. Apasaja hambatan dari sistem informasi Kesehatan?
9. Bagaimana cara mendapatkan data dari sistem informasi Kesehatan?
10. Apa isi dari PP No. 46 tahun 2014?
Step 3
Sistem informasi Kesehatan
1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi Kesehatan?
Sistem adalah suatu perangkat tatanan (data, ukuran/indicator, prosedur,
perangkat, teknologi, media olah data, SDM) dikelola secara berkesinambungan dimana
sistem akan menghasilkan suatu produk mengarah pada Tindakan / keputusan sebagai
landasan atau pendukung dari pembangunan nasional.
2. Apa prinsip prinsip dari sistem informasi Kesehatan?
- Pemanfaatan TIK
Mendukung sistem infomasi untuk pencatatan agar lebih efisien serta memperkuan
transparansi

- keamanan dan kerahasian data

- standarisasi
agar didapatkan pedoman nasional

- integrasi
integrasi sumber data dan SDM nya

- kemudahan akases
agar didapatkan kemudahan akses bagi semua orang

- keterwakilan, dan

-etika introgasi dan kwalitas


mencakup keseluruhan data, pedoman dan kwalitas (informasi akurat dan tepat
waktu)
3. Apa tujuan dan manfaat danri sistem informasi Kesehatan?
Tujuan
Menjamin ketersediaan dan akses mengenai Kesehatan
Memberdayakan peran serta masyarakat
Meningkatkan SDM untuk membangun Kesehatan nasional

MEREKAM INTERAKSI
Mutu  menyediakan informasi yang bermutu (valid, relevan)
Redundansi  pengulangan data secara berturut turut
Keamanan  keamana data terjamin data Kesehatan
Interface  hubungan timbal balik
Akses  kemudahan akses agar mudah membuat kebijakan
Integrasi  memelihara integrasi data data yang ada
Manfaat
Untuk menejemen Kesehatan
Identifikasi masalah dalam bidang Kesehatan
Intervensi masalah Kesehatan bedasarkan prioritas
Mengambil kebijakan bedasarkan bukti
Alokasi Sumber daya secara maksimal pada suatu bidang kesehatan

4. Apa struktur dan komponen dari sistem informasi Kesehatan?


Komponen
1. Proses informasi
- Proses pengumpulan data
- Pengiriman data
- Olah data dan analisis
- Penyajian data
2. Menejemen sistem informasi
- Sumber daya sistem informasi Kesehatan (orang orang , teknologi yang digunakan
dan dana)
- Peran organisasi
5. Apa saja ruang lingkup dari sistem informasi Kesehatan?
- Regristrasi pasien (pendaftaran)
- Rawat jalan  Catatan diagnose
- Rawat inap Diagnose dan Tindakan pasien
- Pemeriksaan penunjang
- Penagihan dan pembayaran
- farmasi
6. Apa saja kriteria dari sistem informasi Kesehatan?
1. SIK dapat berperan sebagai sub sistem SKN (memberikan informasi yang relevan)
2. Sistemnya dapat mengintegrasikan semua pihak dan bagian
3. SIK  output ( harus dapat membatu dalam mengambil keputusan)
4. SIK harus dapaat dikembangkan agar fleksibel mengikuti perkembangan zaman
5. SIK digunakan ramah bagi petugas

Kriteria sistem informasi


Datanya akurat, tidak boleh terpotong potong
Tepat waktu  sesuai dengan waktu kejadian
Cukup  data data yang cukup
Sebanding dengan biaya
Relevan  harus sesuai dengan bidang yang kita tuju

7. Apa keuntungan dari sistem informasi Kesehatan?


- Hemat tempat
- Mempercepat pelayanan
- Mudah diakses
- Mempermudah komunikasi tenaga medis
- Mempermudah pengecekan data
- Mempermudah mengolah data menjadi sistem informasi

Lebih bisa mengendalikan masalah yang ada tentang Kesehatan serta untuk evaluasi
8. Apasaja hambatan dari sistem informasi Kesehatan?
Sistem belum optimal karena masih banyak bug yang ada dalam aplikasi
Sumber daya yang terbatas (manusia, dana, kemampuan daerah)

Data yang terkumpul banyak  Data yang terkadang tidak relevan  menghambat
proses pengambilan keputusan
9. Bagaimana cara mendapatkan data dari sistem informasi Kesehatan?
1. Data primer
Mencari informasi sendiri (survey dll)/ secara langsung
2. Data sekunder
Dari pihak ketiga
10. Apa isi dari PP No. 46 tahun 2014?
Pasal 1
Ayat 1
SIK adalah seperangkat tatanan yang meliputi data informasi, indicator, prosedur dan
teknologi serta SDM yang saling berkaitan yang dikelola secara terpadu untuk
mengarahkan Tindakan yang berguna untuk pembangunan Kesehatan

Ayat 2
Data Kesehatan adalah angka dan fakta kejadian berupa keterangan dan tanda yang secara
relative belum bermakna bagi pembangunan Kesehatan

Pasal 2
Berkaitan dengan tujuan dari SIK

Pasal 3
Berkaitan dengan data dan indicator SIK

Pasal 4
Berkaitan dengan data yang diambil (secara rutin dan non rutin)
11. Apa yang dimaksud perencaan dan pengendalian oprasional, perencanaan taktis dan
pengendalian menejemen serta perencanaan strategis?
STEP 4
STEP 7
1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi Kesehatan?
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang
menjelaskan bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengelolan data dan
informasi kesehatan di semua tingkat pemerintah secara sistematis dan terintegrasi untuk
mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi akan mendorong setiap instansi
pemerintah untuk mengembangkan penyelengaran kepemerintahan yang berbasis elektronik atau
lebih dikenal dengan istilah electronic government government) yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Salah satu
bagian dari penerapan e- government adalah dalam bidang kesehatan yang biasa dikenal dengan
istilah Sistem Informasi Kesehatan (SIK). (Kasman, 2018)

2. Apa prinsip prinsip dari sistem informasi Kesehatan?


Terdapat beberapa prinsip Informasi Kesehatan dalam SKN diantaranya:
1. Informasi kesehatan mencakup seluruh data yang terkait dengan kesehatan yang berasal
dari sektor kesehatan ataupun dari berbagai sektor pembangunan lain.
2. Informasi kesehatan mendukung proses pengambilan keputusan di berbagai jenjang
administrasi kesehatan.
3. Informasi kesehatan disediakan sesuai dengan kebutuhan informasi untuk pengambilan
keputusan.
4. Informasi kesehatan yang disediakan harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat
waktu, dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi.
5. Pengelolaan informasi kesehatan harus dapat memadukan pengumpulan data melalui
cara-cara rutin (yaitu pencatatan dan pelaporan) dan cara-cara nonrutin (yaitu survei, dan
lain-lain).
6. Akses terhadap informasi kesehatan harus memperhatikan aspek kerahasiaan yang
berlaku di bidang kesehatan dan kedokteran. (FKM-UNSRAT, 2017)

3. Apa tujuan dan manfaat danri sistem informasi Kesehatan?


TUJUAN
Melalui hasil pengembangan sistem informasi diatas, maka diharapkan dapat menghasilkan
hal-hal sebagai berikut:
1) Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan standar yang
ditentukan oleh pemerintah daerah.
2) Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan bersifat
interoperable dengan jaringan lain.
3) Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan mendorong
pengembangan dan penggunaan Local Area Network di dalam kluster unit pelayanan
kesehatan baik pemerintah dan swasta sebagai komponen sistem di masa depan.
4) Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan kemampuan dalam
teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel universal di dalam Wide Area
Network yang efektif, homogen dan efisien sebagai bagian dari jaringan sistem informasi
pemerintah daerah.
5) Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan, mengembangkan dan
memelihara pusat penyimpanan data dan informasi yang menyimpan direktori materi
teknologi informasi yang komprehensif.
6) Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan secara proaktif mencari, menanalisis,
memahami, menyebarluaskan dan mempertukarkan secara elektronis data/informasi bagi
seluruh stakeholders.
7) Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website dan access point
lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan secara luas dan bertanggung
jawab dan dalam rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga kepuasan pengguna
dapat dicapai sebaik-baiknya.
8) Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan pengembangan
manajemen SDM sistem informasi mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan dan
pelatihan, penilaian pekerjaan, penggajian dan pengembangan karir.
9) Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit organisasi
pengembangan dan pencarian dana bersumber masyarakat yang berkaitan dengan
pemanfaatan dan penggunaan data/informasi kesehatan dan kedokteran.
10) Dapat digunakan untuk mengubah tujuan, kegiatan, produk, pelayanan organisasi, untuk
mendukung agar organisasi dapat meraih keunggulan kompetitif.
11) Mengarah pada peluang-peluang strategis yang dapat ditemukan.
 Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah sebagai berikut
1) Menyediakan Informasi yang bermutu, yaitu informasi yang memenuhi kriteria:
valid, reliabel, timely dan relevan. Keempat hal ini adalah pilar informasi.
2) Mengurangi atau menghilangkan adanya redundancy data.
3) Meningkatkan keamanan data.
4) Menyediakan interface yang mudah.
5) Menyediakan Akses terhadap informasi bagi semua stakeholder.
6) Memelihara Integrasi data.
Untuk memudahkan anda menghapal, keenam tujuan tersebut diatas dapat singkat
menjadi "MEREKAM INTERAKSI".
Me = mutu
RE = Redundancy
KAM = Keamanan
INTER = Interface
AKS = Akses
I = Integrasi

MANFAAT
Banyak sekali manfaat Sistem informasi Kesehatan yang diperoleh dapat membantu para
pengelola program kesehatan, pengambil kebijakan, serta pengambilan keputusan
pelaksanaan disemua jenjang administrasi antara lain:
1) Mendukung manajemen kesehatan.
2) mengidentifikasi masalah dan kebutuhan.
3) mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas.
4) mengalokasikan sumber daya semaksimal mungkin.
5) membantu peningkatan efektifitas dan efisiensi.
6) pemberdayaan masyarakat.
7) pemngambilan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti.
World Health Organization (WHO) menilai bahwa investasi sistem informasi menuai
beberapa keuntungan, antara lain:
 Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah
kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya.
 Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami serta
melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.
 Manfaat adanya sistem informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan diantaranya:
 memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan di rumah sakit 
memudahkan rumah sakit untuk mendaftar setiap pasien yang berobat di situ.
 semua kegiatan di rumah sakit terkontrol dengan baik / bekerja secara tersturktur
Sistem Informasi Kesehatan & Management Data Kesehatan, Himpunan Mahasiswa Bidan Universitas Respati
Yogyakarta.
Raden Sanjoyo, Sistem Informasi Kesehatan, D3 Rekam Medis FMIPA, Universitas Gadjah Mada.
Sistem Informasi Kesehatan oleh H. Sastrawan, SKM, MHA di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Qamarul
Huda Bagu - Lombok Tengah – NTB.

4. Apa struktur dan komponen dari sistem informasi Kesehatan?

5. Apa saja ruang lingkup dari sistem informasi Kesehatan?


Ruang lingkup dari SIK adalah
1. Registrasi pasien yaitu: mencatat data/status pasien dimana memudahkan
pengidentifikasian, pembutan statistic dari pasien masuk sampai keluar. Modul ini
meliputi: pendaftaran pasien baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan, dan infomasi kamar
rawat inap
2. Rawat jalan/poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti: penyakit dalam, bedah, anak,
obstetric dan ginekologi, KB, syarat, jiwa, THT, mata, dan lain – lain sesuai kebutuhan.
Modul ini meliputi: pencatatan diagnose dan tindakan terhadap pasien agar tersimpan
didalam laporan rekam medis pasien.
3. Rawat inap, modul ini mencatat diagnosa dan tindakan terhadap pasien , konsultasi
dokter, hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4. Penunjang medis/laboratorium, modul ini mencatat informasi pemeriksaan seperti: ECG,
EEG, USG, CT Scan, dan lain – lain.
5. Penagihan dan pembayaran, modul ini meliputi: penagihan dan pembayaran untuk rawat
jalan, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medik) baik
langsung maupun jaminan dari pihak ketiga, mencatat transaksi harian pasien, daftar
piutang, manajemen deposito, dan lain – lain.
6. Apotik/Farmasi, modul ini meliputi: pengelolaan informasi inventori dan transaksi obat –
obatan.
Kemenkes RI. 2016. Sistem Informasi Puskesmas (SIP). Buletin Jendela Data dan Infromasi
Kesehatan, 1: 22-29
6. Apa saja kriteria dari sistem informasi Kesehatan?
Karakteristik data untuk informasi yang berkualitas.
Berikut adalah karakteristik data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas (Kroenke & Boyle, 2017):
1. Akurat
Informasi yang berkualitas berasal dari data yang benar, akurat, dan lengkap
berdasarkan hasil pengolahan data sesuai dengan yang diharapkan. Pengambilam
keputusan dari sebuah informasi yang tidak akurat tentunya akan memperoleh hasil
yang tidak sesuai dengan harapan.
2. Tepat waktu
Informasi yang berkualitas membutuhkan data yang tepat waktu. Tepat waktu
merujuk pada ketersediaan data pada waktu yang diperlukan untuk dapat digunakan
dalam kebutuhan tertentu DAN akan menjadi pertimbangan manajemen dalam
membuat sebuah keputusan bagi keberlangsungan sebuah perusahaan.
3. Relevan
Data harus dapat relevan baik dalam konteks maupun subyek. Relevansi data
berdasarkan konteks merujuk pada data yang sesuai dengan penggunaan dalam
bidang tertentu.
4. Cukup
Informasi yang berkualitas juga didukung oleh data yang cukup. Cukup merujuk pada
data yang sesuai dengan keperluan dan tidak melebihi apa yang diperlukan dalam
memproses data untuk dijadikan informasi.
5. Sebanding dengan biaya
Data tidaklah gratis. Ada biaya dalam pemrosesan sebuah data meliputi pemeliharaan
sistem yang memproses data, membayar gaji karyawan yang mengolah data, dan
sebagainya.
Kroenke, D., & Boyle, R. J. (2017). Using MIS. Binus. Boston: Pearson.

7. Apa keuntungan dari sistem informasi Kesehatan?


1. Hemat Tempat
Penggunaan sistem informasi kesehatan pada rumah sakit dapat menghemat tempat atau
ruang lingkup kerja petugas medis. Bila biasanya petugas memerlukan banyak tempat
untuk menulis berbagai macam jenis dokumen, dengan menggunakan komputer, yang
didalamnya sudah terdapat simkes, petugas bisa langsung melakukannya dalam ruang
lingkup yang kecil atau terbatas sekalipun, hal tersebut dikarenakan sistem informasi
kesehatan yang digunakan sudah mencantumkan berbagai jenis form dokumen yang
diperlukan untuk diisi petugas medis.
2. Mempercepat Pelayanan Kepada Pasien
Sistem komputerisasi rumah sakit akan memepercepat dan mem-permudah pelayanan
kepada pasien. Petugas tidak perlu lagi repot-repot menulis identitas pasien dan dapat
langsung me-input data yang diperlukan ke komputer. Hal ini juga dapat memudahkan
petugas untuk mengatur antrian pasien dengan menggunakan tiket dan sistem
pemanggilan antrian secara elektronik.
3. Data Mudah Diakses   
Data yang tersimpan dalam sistem akan mudah diakses oleh para petugas medis di rumah
sakit tersebut. Data yang diperlukan akan mudah untuk ditelusuri dengan mengetikan
keyword yang diperlukan pada kolom pencarian pada sistem informasi yang digunakan,
otomatis data akan mudah dan cepat untuk ditemukan.
4. Mempermudah Komunikasi Antara Petugas Medis 
Petugas medis di rumah sakit yang sudah menerapakan sistem in-formasi kesehatan tidak
perlu lagi kerepotan untuk menyerahkan dokumen yang diperlukan petugas lain di tempat
kerja yang saling berjauhan. Hal tersebut dikarenakan semua data yang di-input oleh tiap-
tiap petugas medis pada sistem informasi kesehatan rumah sakit bisa langsung dilihat dan
diakses oleh semua petugas medis lain dimanapun dan kapanpun, sehingga hal ini bisa
mempermudah dan mempercepat komunikasi antara petugas medis. Selain itu, hal
tersebut juga menghemat waktu dan tenaga para petugas medis.
5. Mempermudah Pengecekan Data   
Tiap-tiap data yang di-input oleh petugas medis akan mudah untuk ditelusuri dan
diperiksa. Pada umumnya, sistem informasi kesehatan yang digunakan akan mendeteksi
apabila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam pengisiian data yang di-input-kan oleh
petugas medis, sehingga hal ini akan meminimalisir kesalahan (human eror) yang dapat
ditimbulkan. Pencarian data pun akan mudah dan cepat, karena petugas bisa dengan
mudah memasukan keyword ke kolom pencarian/search pada sistem dan simkes akan
otomatis mencari dan menampilkan data atau dokumen yang akurat sesuai
dengan keyword yang telah diisikan.
6. Mempermudah Dalam Mengolah Data Menjadi Informasi   
Penggunaan sistem informasi kesehatan akan mempermudah petugas medis dalam
memproses/mengolah data yang ada menjadi informasi atau laporan yang diperlukan.
Petugas akan mudah mengakses data apa saja yang diperlukan untuk membuat laporan.
Petugas tidak perlu repot-repot lagi mengaudit data satu persatu serta mengurutkannya
secara manual, karena hal tersebut sudah otomatis dilakukan oleh sistem informasi
kesehatan yang sudah ter-install. Petugas bisa langsung memproses dan menampilkan
laporan yang diinginkan.

8. Apasaja hambatan dari sistem informasi Kesehatan?


Pada perkembangannya Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia selalu menghadapi
hambatan-hambatan yang bersifat klasik, yang akhirnya menimbulkan masalah-masalah
klasik pula, yaitu berupa kurang akurat, kurang sesuai kebutuhan, dan kurang cepatnya data
dan informasi yang disajikan.
Berdasarkan penelitian Bambang dkk. (1991) terdapat beberapa masalah pada sistem
informasi kesehatan di Indonesia diantaranya:
1. Data yang harus dicatat dan dilaporkan di unit-unit operasional sangat banyak, sehingga
beban para petugas menjadi berat.
2. Proses pengolahan data menjadi lama, sehingga hasil pengolahan data menjadi lama,
menyebabkan hasilnya menjadi tidak tepat waktu ketika disajikan dan diumpanbalikkan.
3. Data yang dikumpulkan terlalu banyak dibanding kebutuhannya, maka banyak data yang
akhirnya tidak dimanfaatkan.
Fkm-unsrat, T.P. 2017. Modul Kuliah Sistem Informasi Kesehatan. Konsep Dasar Dan
Penerapan Sistem Informasi Kesehatan, (0431)

9. Bagaimana cara mendapatkan data dari sistem informasi Kesehatan?


Pengumpulan Data dan Informasi Kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan:

1. pelayanan kesehatan rutin atau berkala oleh tenaga kesehatan yang berwenang
2. penyelenggaraan rekam medik, meliputi rekam medik elektronik dan rekam medik nonelektronik
3. surveilans kesehatan
4. sensus dan survei dengan menggunakan metode dan instrumentasi yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah
5. penelitian dan pengembangan kesehatan
6. pemanfaatan teknologi dan sumber lain yang sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta dapat dipertanggungjawabkan
7. cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

MACAM-MACAM DATA

1. Data Rutin

Data yang harus dikumpulkan secara teratur oleh penyelenggara Fasyankes,


Instansi Pemda, dan instansi Pemerintah melalui pencatatan dan pelaporan atau
cara lain.

2. Data Non Rutin


Data yang dikumpulkan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan dan prioritas
pembangunan kesehatan yang ditetapkan Pemerintah. Data non rutin dibagi jadi 2 :
a. Data khusus, meliputi data factor resiko, lingkungan, dan lainnya yang
mendukung program pembangunan kesehatan
b. Data luar biasa, meliputi data yang dikumpulkan dalam KLB, wabah, bencana,
dan kedaruratan kesehatan masyarakat.
Jenis-Jenis Data:
1. Data Primer

Berdasarkan pada asal sumbernya, data primer adalah angka, skala, dan lainlain yang
didapatkan langsung dari sumbernya. Cara mendapatkannya bisa melalui wawancara
secara langsung, observasi, dan jejak pendapat. Anda juga bisa menyebarkan angket
kepada sekelompok orang yang sudah Anda kualifikasi. Hasil angka yang Anda dapatkan
akan lebih akurat, namun sayangnya akan memakan banyak waktu dan budget.

2. Data Sekunder
Data sekunder adalah hasil perhitungan yang didapatkan tidak secara langsung,
melainkan mengambil dari sumber yang ada di buku, jurnal, arsip, dan lain-lain. Pastikan
sumber yang Anda gunakan untuk mendapatkan data tepercaya dan akurat. Meskipun
lebih menghemat uang dan juga waktu, namun hasilnya masih tidak bisa dipercaya 100%.
(SURYA, 2017)
PP RI No 46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Kesehatan. Pasal 4 dan pasal 17

10. Apa isi dari PP No. 46 tahun 2014?


PP RI No 46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Kesehatan

11. Apa yang dimaksud perencaan dan pengendalian oprasional, perencanaan taktis dan
pengendalian menejemen serta perencanaan strategis?

FKM-UNSRAT. (2017). KONSEP DASAR DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI


KESEHATAN. In Kesehatan Masyarakat UNSRAT Kampus. Fakultas Kesehatan
Masyarakat UNSRAT.
Kasman, K. (2018). Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan (Sik) Dalam Pengelolaan Data Dan
Informasi Pada Dinas Kesehatan Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal
Ilmiah Betrik, 9(01), 24–34. https://doi.org/10.36050/betrik.v9i01.28
SURYA, A. (2017). Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas.
https://www.academia.edu/40748306/SISTEM_INFORMASI_KESEHATAN_PUSKESM
AS

Anda mungkin juga menyukai