Anda di halaman 1dari 6

KATA KUNCI SPESIFIKASI UMUM BINA MARGA

edisi tanggal 24 Maret 2021


oleh : Murtyas Noer Qodri, M. Syafiq, Handiyo Supomo
Ahli Madya – Jalan; Ahli Madya – Jembatan
Supervisi dan Koreksi oleh : @TX atengjohari | Dinas PU BMCK Prov. JAteng

Spesifikasi Umum 2018 Revisi - 2


Divisi 6 Perkerasan Aspal
Seksi 6.3 Campuran Beraspal Panas

Materi Bahasan TABEL HITUNGAN VOLUME PEMBAYARAN

Pengantar : Pembayaran adalah hal yang paling peka, mengingat kebenaran pembayaran materi yang menarik perhaitan ada saat
pemerikaan oleh Auditor/ Pemeriksa.

1. Performa Tabel Hitungan Volume

a. Tabel hitungan volume : per segmen


▪ 1 (satu) set hitungan volume untuk pembayaran, diperhitungkan untuk 1 segmen.
▪ Catatan @TX : addenda Dinas PU BMCK Jateng, terdapat perbedaan pada hitungan rata-rata tebal untuk setiap jarak 50m,
buka rata-rata per-segmen. Bentuk hitungan lainnya, tidak ada perubahan.

b. Tabel Hitungan Volume sudah termasuk Koreksi Pembayaran.


▪ Mengingat pada tabel daftar kuantitas-harga (tabel MC) tidak terdapat kolom koreksi harga satuan, maka faktor koreksi harga
satuan akan dimasukkan pada tabel hitungan volume (Lihat ringkasan Koreksi Pembayaran, pada file terpisah).

c. Tabel Hitungan Volume untuk 2 Mata Pembayaran


Tabel hitungan sekaligus berlaku untuk 2 mata pembayaran yang saling terkait, yakni :
1) pembayaran volume (tonase bersih) campuran beraspal panas, dan
2) pembayaran volume bahan anti pengelupasan.

1| 6
2. Materi #1 : Data Lapangan

a. Data Pengukuran Lapangan


Data pengukuran lapangan terhadap campuran aspal yang dihampar, terkait dengan pembayaran terdiri dari:
1) Kerataan
Datanya tidak disajikan dalam tabel hitungan
2) Panjang per -segmen
Dikur sesuai jarak titik core arah memanjang.
3) Lebar per-segmen
Diukur setiap 25 meter, kemudian dirata-rata.
4) Data tebal core
Semua data dirata-rata.
5) Data berat timbangan (tiket)
▪ Pada lapis bukan perata untuk kontrol validitas hitungan volume bruto.
▪ Pada lapis perata, untuk menghitung volume bruto.

b. Sampel Lapangan diproses di laboratorium


⎯ Secara teknis data ini dapat disajikan di sel terpisah, tidak menyatu dengan kolom pada tabel hitungan volume.
⎯ Data laboratorium merupakan proses benda uji yang berasal dari lapangan.

1) Kadar aspal hasil ekstraksi


▪ Diambil dari campuran aspal kondisi gembur (belum dipadatkan)
▪ Dalam 1 segmen terdapat ≥ 2 data kadar aspal, selanjutnya dirata-rata.
▪ Data hasil ekstraksi terdiri dari kadar aspal + bahan anti pengelupasan.

2) Kadar aspal (tanpa bahan anti pengelupasan)


▪ Data kadar aspal yang dipakai adalah kadar aspal tanpa bahan anti pengelupasan.
▪ Kadar aspal = Kadar aspal hasil ekstraks dikurangi bahan anti pengelupasan

3) Kepadatan (=berat volume)


▪ Satuan gr/cm3 (data lab) dan dikonversi dalam ton/m3.
▪ Data kepadatan semua benda uji dalam 1 segmen, kemudian dirata-rata.

3. Materi #2 : Data Lainnya


Secara teknis data ini dapat disajikan di sel terpisah, tidak menyatu dengan kolom pada tabel hitungan volume.

2| 6
a. Data JMF
Dipakai / terkait dengan hitungan volume:
1) Kadar aspal JMF(satuan %),
Tidak termasuk bahan anti pengelupasan.
2) Kepadatan JMF
Satuan gr/cm3 dikonversi dalam ton/m3

b. Data Bahan Anti Pengelupsan


Nilai % terhadap kadar aspal, yang dipakai dalam pembuatan campuran.

c. Data Spek : Kepadatan diterima


≥96% Kepadatan JMF

d. Data Spek : Kadar Aspal Diterima


Toleransi ±0,3% Kadar Aspal JMF

e. Data Spek : Ketebalan Diterima


▪ Data tebal rencana/ gambar (AC-WC 4cm; AC-BC 6cm; AC-Base 7,5cm)
▪ Data toleransi tebal (AC-WC -0,3cm; AC-BC -0,4cm; AC-Base -0,5cm)

f. Data Spek : Koreksi Ketebalan


▪ Disajikan sel yang berisi ketentuan koreksi ketebalan, untuk otomatisasi proses hitungan.

g. Data Spek : Koreksi Kepadatan


Disajikan sel yang berisi ketentuan koreksi kepadatan, untuk otomatisasi proses hitungan.

3| 6
4. Materi #3 : Evaluasi Data

Evaluasi data bertujuan untuk mengontrol data yang ada diterima/ memenuhi syarat untuk dibayar atau tidak memenuhi syarat, yaitu
a. Evaluasi Kerataan
▪ Evaluasi terhadap kerataan, disajikan kesimpulannya: YA (rata) atau TIDAK.
▪ Apabila kesimpulannya TIDAK (=tidak rata) maka proses hitungan dihentikan pada sub-segmen terkait.

b. Evaluasi Ketebalan
▪ Disajikan kolom (proses data) yang berisi kekurangan tebal berapa kali toleransi.
▪ Disajikan kolom untuk evaluasi terhadap ketebalan minimum (selisih kekurangan mals 3x toleransi)
▪ Apabila kesimpulannya TIDAK (=tidak memenuhi ) maka proses hitungan dihentikan.

c. Evaluasi Kepadatan
▪ Kepadatan disini maksudnya adalah tingkat kepadatan; yaitu kepadatan (berat-volume) lapangan dibagi kepadatan (berat-
volume) JMF, satuannya %.
▪ Disajikan kolom (proses data) yang berisi tingkat kepadatan lapangan.
▪ Disajikan kolom untuk evaluasi terhadap kepadatan minimum yang dapat dibayar (≥96%)
▪ Apabila kesimpulannya TIDAK (=tidak memenuhi ) maka proses hitungan dihentikan.

d. Evaluasi Kadar Aspal


▪ Disajikan kolom untu evaluasi terhadap pemenuhan toleransi kadar aspal (tolerasni ±0,3% dari JMF)
▪ Apabila kesimpulannya TIDAK (=tidak memenuhi ) maka proses hitungan dihentikan.

4| 6
5. Materi #4 : Hitungan Volume Bruto

▪ Volume bruto adalah untuk menggambarkan volume aktual yang terdapat di lapangan.
▪ Di dalam nya masih terdapat bahan anti pengelupasan.
▪ Rumus volume bruto (satuan ton) adalah =
Tebal x Panjang x Lebar x Kepadatan Lapangan (ton/m3)

6. Materi $5 : Kontrol Berat Timbangan (Tiket)

▪ Kontrol terhadap berat timbangan (data tiket) diberlakukan pada lapis bukan perata.
▪ Pada lapis perata, data tiket digunakan untuk menghitung volume bruto disandingkan dengan volume hasil perhitunagn dari data
ketebalan.
▪ Pada lapis bukan peratsa, hitungan dilanjutkan apabila terdapat toleransi berat tiket terhadap berrat bruto (hasil hitungan) dengan
toleransi ± 5%.

7. Materi #6 : Berat Bahan Anti Pengelupasan

▪ Kadar bahan anti pengelupasan yang diterapkan pada campuran (dalam % terhadap kadar aspal), selanjutnya dikonversi dalam
kg.
▪ Data berat zar anti pengelupasan selanjutnya menjadi volume (dalam kg) yang dibayar terpisah dalam daftar kuantitas-harga.

8. Materi #7 : Tonase Bersih (=Berat Neto) Campuran

▪ Tonase bersih = Berat Bruto (ton) dikurangi Berat Bahan Anti Pengelupasan (dikonversi ton)

9. Materi #8 : Faktor Koreksi Pembayaran

a. Koreksi pembayaran diberlakukan pada TONASE BERSIH.


b. Koreksi pembayaran terdiri dari:

1) Faktor Koreksi Ketebalan


▪ Untuk tebal aktual yang melebihi toleransi dan ≤ 3x toleransi.
▪ Faktor koreksi ketebalan berdasarkan nilai kekurangan (berapa kali toleranasi)

5| 6
2) Faktor Koreksi Kepadatan
▪ Untuk kepadatan lapangan <98% dan ≥96%
▪ Faktor koreksi kepadatan berdasarkan nilai kepadatan lapangan.

3) Faktor Koreksi Kadar Aspal


▪ Untk semua kondisi kadar aspal yang memenuhi toleransi.
▪ Faktor koreksi (Cb) = Kadar aspal rata-rata lapangan dibagi kadar aspal JMF.

10. Materi #9 : Volume Dibayar = Tonase Bersih x Faktor Koreksi

Volume lapangan yang dapat dibayar adalah =


Tonase Bersih dikalikan Semua Faktor Koreksi

6| 6

Anda mungkin juga menyukai