Makalah Kelompok 2 Gaya Kepemimpinan Robert House
Makalah Kelompok 2 Gaya Kepemimpinan Robert House
DISUSUN OLEH:
KELOMPK 2
HELNAWATI 205140178P
TA: 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan hidayah
-nya, maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Gaya
kepemimpinan menurut Robert House”
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas kelompok manajemen keperawatan.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyk kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemapuan yang dimiliki penulis
. untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini .
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalankan kepemimpinan antara pemimpin satu dan lainnya tidaklah selalu
sama bahkan berbeda. Sehingga para pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan
yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu perlu kiranya
bagi seorang calon pemimpin mengetahui gaya-gaya kepemimpinan suapaya ia dapat
mengetahui berbagai gaya dan dapat menentukan tipe mana yang efektif dijalankan
dalam sebuah lembaga tertentu . dan perlu kiranyamengetahui kepemimpinan yang
sesuai.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk berbuat guna mewujudkan
tujuan yang sudah ditentukan . Studi fiedler, ada tiga dimensi utama dalam situasi
kepemimpinan yang mempengaruhi gaya kepemimpinan yang paling efektif, yaitu kekuasaan
posisi , struktur tugas, dan hubungan pemimpin dengan anggota. Sementara factor utama
dalam kepemimpinan adalah pengikut ,pemimpin, komunikasi dan situasi(Ridwan ,2009).
B. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola prilaku yang ditampilkan sebagai pemimpin ketika
mencoba perilaku orang lain. Oleh karena prilaku yang diperlihatkan oleh bawahan pada
dasarnya adalah respon bawahan terhadap gaya kepemimpinan yang di lakukan pada mereka
kepemimpinan merupakan pola keterampilan karakteristik atau tersendiri.
Menurut follet (1940), gaya didefinisikan sebagai hak istimewa tersendiri dari si ahli dengan
hasil akhir yang dicapai tanpa menimbulkan isu sampingan . gillies (1070) menyatakan bahwa
gaya kepemimpinan dapat di definisikan berdasarkan prilaku pemimpin itu sendiri. Prilaku
seseorang di pengaruhi oleh adanya pengalaman bertahun-tahun dalam kehidupannya. oleh
karena itu, kepribadian seseorang akan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang di gunakan.
gaya kepemimpinn seseorang cenderung sangat bervariasi dan berbeda-beda
( Nursalam,2012;61). gaya kepemimpinan cenderung sangat bervariasi dan berbeda-beda yang
dapat di klafikasikan berdasarkan beberapa aspek yaitu:
1. Aspek Prilaku
a. Kepemimpinan Positif
b. Kepemimpinan Negatif
a. Otoriter
Pemimpin berorientasi pada tugas yang diselesaikan, menggunakan posisi dan power
dalam memimpin , pemimpin menetukan semua tujuan dan pengambilan keputusa .
pada gaya kepemimpinanan ini memotivasi yang dilakukan dengan memberikan
reward dan punishment
b. Demokratis
Pemimpin yang mengharigai dan sifat kemampuan setiap staf, menggunkan pribadi dan
posisi untuk mendorong munculnya ide dari staf serta memotivasi kelompok untuk
menentukan tujuan sendiri. Oleh karena itu mereka didorong untuk membuat rencana,
melaksanakan dan melakukan pengontrolan sesuai dengan yang di sepakati.
c. Partisipatif
Pimpinan hanya sebagai official, staf yang menentukan sendiri kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan tanpa pengarahan, supervisi, dan koordinasi sehingga kendali yang di
laukan pimpinan sangat minimal dan hanya bersifat laporan.
Path goal theory ( teori jalur tujuan) dari kepemimpinan telag dikembangkan untuk
menjelaskan bagaimana prilau seorang pemimpin mempengaruhi kepuasaab dan kinerja
bawahnya. Teori ini pertama kali diungkapkan oleh evans(1970) dan house (1971).
house (1971) mengformulasikan teeori ini dengan versi yang lebih teliti dengan
menyertakan variable situsional. Teori tersebut semakin dimurnikan oleh beberapa
penulis seperti evans(1974); house dan desler (1974); house dan mitchell (1974; dan
house (1996).
2. Memberi pelatihan , bimbingan, dukungan dan imbalan yang perlu bagi keaktifan
kinerja (robbin &coulter ,2005;138).
Dasar teori ini adalah bahwa merupakan tugas pemimpin untuk membantu anggotanya
dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberi arah dan dukungan ata keduana
yang di butuhkan untuk menjamin tujuan mereka sesuai dengan tujuan kelompok atau
organisasi secara keseluruhan.
Menurut model ini pemimpin menjadi efektif karena efek positif yang mereka berikan
terhadap motivasi para pengikut , kinerja dan kepuasan. Teori ini dianggap sebagai
path goal karna berfokus pada bagaimna pemimpin mempengaruhi persepsi dari
pengikutnya tentang tujuan pekerjaan, tujuan pengembangan diri, dan jalur yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Dasar dari path goal adalah teori motivasi expektensi teori awal dari path goal
menyatakan bahwa pemimpin efektif adalah pemimpin yang bagus dalam satu kesatuan
(contigent) dengan pencapaian bawahan terhadap tujuan spesifik.
Menurut Robert House dan Nursalam terdapat empat gaya kepemimpinan yaitu :
1. Direktif
2. Suportif
Pemimpin berusaha mendekatkan diri kepada bawahan dan bersikap ramah terhadap
bawahan.
3. Partisipatif
Pemimpin berkonsultasi dengan bawahan untuk mendapatkan masukan dan saran dalam
rangka pengambilan sebuah keputusan .
4. Berorientasi tujuan
Faktor- faktor yang telah diuraikan diatas , maka seseorag pemimpin harus berusha
untuk mempengaruhi persepsi para karyawan atau bawahannya dan mampu
memberikan motivasi kepada mereka , dengan cara mengarahkan mereka pada
kejelasan tugas-tugasnya, pencapaian tujuan, kepuasan kerja, dam pelasaan kerja yang
efektif.
Terdapat dua faktor situsional yang di identifikasi kan kedslam model teori path-goal
yaitu:
Teori path-goal memberikan penilaian bahwa pemimpin akan bisa di terima bawahan
jika para bawahan melihaat prilau tersebut akan merupakan sumber yang segera bisa
memberikan kepuasan atau sebagai suatu instruksi bagi kepuasan kepuasan masa
depan. Karakteristik bawahan mencakup tiga hal , yakni:
a. Letak kendali (locus of control)
Kesediaan orang untukmmenerima pengaruh dari orang lain. Bawahan yang tingkat
authoritarianism yang tinggi cenderung mersespon gaya kepemimpinan yang directive
sedangkan bawahan yang tingkat authoritarianism rendah cenderung memilih
kepemimpinan partisipatif.
c. Kemampuan (abillities)
Pada faktor situsional ini path-goal menyatakan bawahan bahwa prilaku pemimpin
akan menjadi faktor motivasi terhadap para bawahan jika:
a. struktur tugas
Struktur kerja yang tinggi akan mengurangi kebutuhan kepemimpinan yang reaktif .
b. Wewenang formal
c. Kelompok kerja
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. gaya didefinisikan sebagai hak istimewa tersendiri dari si ahli dengan hasil akhir
yang dicapai tanpa menimbulkan isu sampingan