2, Januari 2021
ISSN: 2746-1718
Iwan Setiawan
Program Studi Seni Musik Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: setiaiwan60@gmail.com
Abstrak
Lagu Soleram adalah salah satu lagu folklor dari Indonesia yang diaransemen oleh Josu
Elberdin dalam format paduan suara. Dinyanyikan oleh paduan suara di tingkat internasional
dan memperoleh penghargaan sebagai kategori folklor terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa aspek-aspek musikalitas yang dijadikan dasar aransemen lagu Soleram oleh Josu
Elberdin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Objek penelitiannya adalah
partitur lagu Soleram aransemen oleh Josu Elberdin. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, wawancara, penelitian terdahulu yang relevan dan dokumentasi berupa
partitur/full score dan audio visual. Aransemen lagu Soleram Josu Elberdin merupakan bentuk
lagu 3 bagian yaitu A B A1. Diawali oleh pengantar lagu, terdapat modulasi, dan diakhiri
dengan coda. Dari hasil analisis terhadap aransemennya, terdapat ambitus nada, variasi melodi
(introduction, rhythm variation and fake, counter melody), harmoni (progresi akord, akord
disonan, dan non chordal tones), pola irama (Dolce, Molto Legato, Irama Gantung), dan alur
melodi (sejajar, berlawanan arah, kesamping, lurus searah).
Soleram song is one of the folklore songs from Indonesia which was arranged by Josu
Elberdin in a choir format. It was sung by an international choir and received an award as the
best folklore category. This study aims to analyze aspects of musicality which are used as the
basis for the arrangement of the Soleram song by Josu Elberdin. This research use desciptive
qualitative approach. The object of the research is the Soleram song score arranged by Josu
Elberdin. Data collection techniques used were observation, interviews, relevant previous
research and documentation in the form of scores / full score and audio visual. Soleram Josu
Elberdin song arrangement is a form of 3 parts song, namely A B A1 'begins with an
introduction to the song, there is modulation, and ends with a coda. From the results of the
analysis of the arrangements, there are tone ambitus, melody variations (introduction, rhythm
variation and fake, counter melody), harmony (chord progressions, dissonant chords, and non
chordal tones), rhythm patterns (Dolce, Molto Legato, Rhythm Gantung), and the flow of the
melody (parallel, opposite direction, sideways, straight in one direction).
302
Iwan Setiawan
Aransemen Lagu Soleram Oleh Josu Elberdin (Tinjauan Aransemen Paduan Suara)
mempunyai fungsi tertentu atau biasa Kini banyak sekali lagu-lagu folklor
disebut dengan lagu folklor. Folklor dalam atau nyanyian rakyat seperti lagu soleram
bahasa inggris disebut folklore berasal dari yang dinyanyikan dalam bentuk penyajian
istilah folk dan lore, folk berarti rakyat dan vokal seperti paduan suara. Pada umumnya,
lore berarti adat. Hal tersebut sesuai dengan paduan suara dinyanyikan secara bersama-
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang sama dan dalam satu kelompok paduan
menyatakan bahwa folklor merupakan suara campuran terbagi dalam beberapa
adat-istiadat tradisional dan cerita rakyat jenis suara yaitu sopran, alto, tenor dan
yang tidak dibukukan, folklor lisan adalah bass. Paduan suara merupakan satuan vokal
folklor yang diciptakan, disebarluaskan dan yang dalam pertunjukannya terbagi dalam
diwariskan dalam bentuk lisan (bahasa beberapa jenis suara, yaitu Sopran, Alto,
rakyat, puisi rakyat dan nyanyian rakyat). Tenor dan Bass (SATB) (Banoe, 2003).
Sementara itu, folklore (Febriagazi & Paduan suara di Indonesia kini telah
Sunarto, 2020) menyimpulkan bahwa menunjukkan perkembangannya. Hal
folklore adalah bagian dari kebudayaan tersebut ditandai dengan banyaknya
yang disebarkan atau diwariskan secara perlombaan atau festival paduan suara yang
tradisional baik dalam bentuk lisan maupun menjadi bukti bahwa paduan suara telah
contoh yang disertai isyarat atau alat bantu berkembang pesat dan banyak diminati
pengingat. Berdasarkan definisi tersebut, mulai dari usia anak-anak, remaja, dewasa
lagu merupakan salah satu bentuk folklor dan campuran baik itu dari komunitas
lisan (nyanyian rakyat). masyarakat, lembaga sekolah dan
Lagu folklor memiliki fungsi dan perguruan tinggi. Perkembangan paduan
tujuan yang berbeda-beda, salah satunya suara di Indonesia juga ditunjukkan dengan
ialah sebagai lagu pengantar tidur atau menjamurnya kompetisi paduan suara yang
lullaby. Lagu penghantar tidur biasanya diadakan dari tingkat regional, nasional,
digunakan warga-warga lokal terdahulu hingga internasional seperti Brawijaya
untuk mengantarkan anak-anaknya Choir Festival dan Bali Internasional Choir
sebelum mereka terlelap, dan didalamnya Festival (Utomo, 2018). Tim paduan suara
terdapat pesan-pesan atau nasehat tertentu yang sering mengikuti kompetisi kategori
untuk kebaikan sang anak. Lagu folklor lagu folklor, menyanyikan lagu-lagu folklor
yang berfungsi sebagai lagu penghantar yang sudah diaransemen ulang dari lagu
tidur di Indonesia sangat beragam, salah aslinya. Baik dari segi melodi, harmoni, dan
satunya adalah lagu berjudul “Soleram”, ritme dengan maksud dan tujuan yang
lagu tersebut berasal dari provinsi Riau, berbeda-beda.
Indonesia. Dikutip dari situs Aransemen adalah bentuk kegiatan
(seniwisatabudaya.blogspot.com) lagu menambah, mengolah, dan menggubah,
Soleram pada zaman dahulu sering baik itu berupa iringan yang sederhana dan
digunakan sebagai lagu pengantar tidur penambahan-penambahan lain yang tidak
untuk anak-anak, karena mengandung nilai- terlepas dari unsur-unsur melodi, harmoni,
nilai luhur yang indah. Lagu Soleram ritmis dari suatu lagu baik secara vokal
mengandung banyak pesan serta nasehat maupun instrumental. Menurut (Banoe
agar senantiasa melestarikan budaya yang dalam Putri & Lumbantoruan, 2019:2)
mencerminkan identitas bangsanya. Lagu Aransemen mempunyai arti gubahan lagu
Soleram menceritakan tentang petuah dan untuk orkes atau kelompok paduan musik,
amanat untuk menjaga kehormatan dan baik vokal maupun instrumental. Setiap
harga dirinya, serta amanat untuk kelompok paduan suara biasanya memiliki
mempertahankan malu sebagai budayanya. gaya atau ciri khas pada setiap aransemen
Lagu Soleram juga memiliki makna untuk lagunya, mulai dari melodi atau alunan
senantiasa menyambung tali persaudaraan nada yang diubah, ketukan yang berbeda
dan menghindari perpecahan. dengan birama aslinya, dan harmoni yang
303
Repertoar, Vol.1 No. 2, Januari 2021
ISSN: 2746-1718
304
Iwan Setiawan
Aransemen Lagu Soleram Oleh Josu Elberdin (Tinjauan Aransemen Paduan Suara)
atau sampel yang sudah terkumpul penelitian. Narasumber dalam penelitian ini
sebagaimana adanya dan membuat adalah Josu Elberdin Badiola selaku
kesimpulan (Sugiyono dalam Medica, arranger lagu “Soleram” dan Pak Arvin
2018:21). Penelitian kualitatif adalah Zeinullah selaku pembina dan conductor
pendekatan penelitian yang digunakan PSM Unpad yang pernah membawakan
untuk meneliti obyek secara alami, dimana lagu “Soleram” aransemen oleh Josu
peneliti sebagai instrumen penelitian, Elberdin. Dikarenakan adanya pandemi
teknik pengumpulan data dilakukan secara covid-19, peneliti hanya bisa
triangulasi, analisis data bersifat kualitatif, memanfaatkan social media untuk
dan hasil penelitian kualitatif lebih berkomunikasi. Dokumentasi peneliti
menekankan makna daripada generalisasi gunakan untuk lebih menguatkan data yang
(Sugiyono dalam Andriani, 2021:3). sudah ada dari observasi. Dokumentasi
Berdasarkan definisi tersebut, maka disini berupa video kelompok paduan suara
metode deskriptif yang digunakan peneliti PSM Unpad pada saat kompetisi di 54th
untuk mengkaji dan menganalisis lagu International Competition of Choral
“Soleram” aransemen oleh Josu Elberdin, Singing 2017, Spittal an der Drau, Austria,
dengan maksud mendeskripsikan dan screenshot hasil wawancara dari sosial
memberikan gambaran tentang bentuk dan media dan partitur/full score lagu Soleram.
aransemennya, khususnya dalam tinjauan Dalam penelitian ini, peneliti
aransemen paduan suara. Partitur tersebut menggunakan tiga komponen dalam
peneliti dapatkan langsung dari arranger melaksanakan analisis data, dengan tahapan
(Josu Elberdin) dan sudah mendapatkan reduksi data, penyajian data dan simpulan.
izin serta lisensi untuk keperluan tugas Pada proses reduksi, data yang dihasilkan
akhir. dari observasi, wawancara dan
Teknik pengumpulan data dilakukan dokumentasi dirangkum dan dicatat. Oleh
dengan metode observasi, wawancara, dan sebab itu, data-datanya terfokus pada pokok
dokumentasi. Metode pengumpulan permasalahan, yaitu terkait dengan bentuk
merupakan pemilihan data mana yang dan aransemen lagu Soleram oleh Josu
paling tepat sehingga didapatkan data yang Elberdin dalam tinjauan paduan suara.
paling valid dan reliabel (Sugiyono dalam Penyajian data dilakukan untuk lebih
Afif, 2021:4). Observasi dilakukan dengan memahami, memudahkan, dan
pendekatan melalui audio visual dan merencanakan hal selanjutnya berdasarkan
analisis partitur. Analisis audio dilakukan apa yang telah peneliti pahami, serta
dengan cara mendengarkan, melihat, dan menguraikan beberapa informasi untuk
menganalisa terhadap karya aransemen memberikan kesimpulan. Dengan
lagu soleram oleh Josu Elberdin melalui mereduksi data, maka akan memudahkan
youtube kelompok paduan suara asal untuk memahami pokok permasalahan,
Indonesia yaitu PSM Unpad dalam 54th yaitu aransemen lagu Soleram oleh Josu
International Competition of Choral Elberdin dalam tinjauan paduan suara yang
Singing 2017, Spittal an der Drau, Austria, disajikan dalam bentuk uraian, bahan, dan
sedangkan analisis partitur dilakukan gambar yang singkat. Selanjutnya, peneliti
dengan mengkaji istilah musik pada melakukan penyimpulan data, yakni
partitur. Pada penelitian ini juga berpacu dengan membuat kesimpulan serta
pada buku yang sesuai dengan fokus memverifikasi data. Kesimpulan pada
penelitian dan penelitian terdahulu yang penelitian dikaji menggunakan teori yang
relevan seperti artikel dan jurnal ilmiah, relevan dengan fokus penelitian.
seperti jurnal yang berkaitan dengan
tinjauan aransemen untuk paduan suara. HASIL DAN PEMBAHASAN
Wawancara ditujukan kepada pihak yang Dalam sebuah proses aransemen, ada
ahli dalam bidang yang sesuai dengan fokus beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
305
Repertoar, Vol.1 No. 2, Januari 2021
ISSN: 2746-1718
306
Iwan Setiawan
Aransemen Lagu Soleram Oleh Josu Elberdin (Tinjauan Aransemen Paduan Suara)
307
Repertoar, Vol.1 No. 2, Januari 2021
ISSN: 2746-1718
308
Iwan Setiawan
Aransemen Lagu Soleram Oleh Josu Elberdin (Tinjauan Aransemen Paduan Suara)
309
Repertoar, Vol.1 No. 2, Januari 2021
ISSN: 2746-1718
2. Variasi Melodi
Pada lagu Soleram aransemen Josu
Elberdin Badiola yang telah dianalisa, pada
tinjauan variasi melodi ini peneliti hanya
berfokus pada Introduction, rhythmic
variation and fake, Counter Melody.
Menurut Genichi Kawakami dalam
bukunya yang berjudul Arranging Popular
Music: a Partical Guide menyebutkan
bahwa dalam proses aransemen sebuah Gambar 18. Using Pedal Point pada
karya atau lagu perlu memperhatikan introduksi (Bar 9-11) suara bass
(Dok. Elberdin)
beberapa aspek. Melodi asli memiliki rasa
dan karakter sendiri, tapi kali ini diubah
dari berbagai perubahan yang tidak Pada gambar 18, bagian ini Using
mengubah melodi itu sendiri (Kawakami Pedal Point yaitu berdasarkan not pedal
dalam Putra & Sarjoko, 2018:5) bass (C), dan terjadi penurunan suara atau
sekuens turun pada sopran dan alto,
Variasi melodi pada bagian introduksi
Pada bagian introduksi, dalam analisa menggunakan sedikit bentuk arpeggio
yang telah dilakukan didapati bahwa untuk tenor, dan semua ini sebagai
pengantar lagu ini Using Melodic Rhythm persiapan menuju bagian song.
Pattern yaitu penggunaan ritmis yang sama “This part is based on a pedal note
from Bass part (C) in a descent
dengan bagian dalam lagu utama, Based on
310
Iwan Setiawan
Aransemen Lagu Soleram Oleh Josu Elberdin (Tinjauan Aransemen Paduan Suara)
311
Repertoar, Vol.1 No. 2, Januari 2021
ISSN: 2746-1718
utama pada sopran 1, dalam analisa juga Melody, fungsinya adalah untuk
didapati alto mengalami Rhythmic memperkuat perasaan harmoni dan melalui
Variation and Fake terhadap melodi utama penyisipan frase yang efektif. Bass dalam
pada birama 14 dan 15, yaitu perubahan analisa juga didapati mengalami Rhythmic
melodi dengan memindahkan posisi irama Variation and Fake terhadap melodi utama
atau variasi ritmis tanpa mengganggu baris pada birama 18 dan 19, yaitu perubahan
melodi aslinya. Section tenor disini juga melodi dengan memindahkan posisi irama
sebagai Counter Melody terhadap melodi atau variasi ritmis tanpa mengganggu baris
utama yang mendukung melodi, fungsinya melodi aslinya.
adalah untuk memperkuat perasaan
harmoni dan melalui penyisipan frase yang
efektif. Tenor dalam analisa juga didapati
Gambar 27. Rhythmic variation and fake
mengalami Rhythmic Variation and Fake
terhadap lagu asli pada (Bar20-23) suara
terhadap melodi utama pada birama 13,
tenor 1
yaitu perubahan melodi dengan
(Dok. Elberdin)
memindahkan posisi irama atau variasi
ritmis tanpa mengganggu baris melodi
aslinya. Section bass disini sebagai Counter
Melody terhadap melodi utama yang Gambar 28. Rhythmic variation and fake
mendukung melodi, fungsinya adalah dan counter melody terhadap lagu asli (Bar
untuk memperkuat perasaan harmoni dan 24-27) suara tenor 1
melalui penyisipan frase yang efektif. (Dok. Elberdin)
312
Iwan Setiawan
Aransemen Lagu Soleram Oleh Josu Elberdin (Tinjauan Aransemen Paduan Suara)
melalui penyisipan frase yang efektif. mengalami Rhythmic Variation and Fake
Dalam analisa juga didapati bass mengalami pada birama 29, yaitu perubahan melodi
Rhythmic Variation and Fake yang terjadi dengan memindahkan posisi irama atau
pada birama 20, yaitu perubahan melodi variasi ritmis tanpa mengganggu baris
dengan memindahkan posisi irama atau melodi aslinya. Section alto dan sopran
variasi ritmis tanpa mengganggu baris disini mengalami Rhythmic Variation and
melodi aslinya. Fake.
Variasi Melodi pada Bagian A1
313
Repertoar, Vol.1 No. 2, Januari 2021
ISSN: 2746-1718
314
Iwan Setiawan
Aransemen Lagu Soleram Oleh Josu Elberdin (Tinjauan Aransemen Paduan Suara)
315
Repertoar, Vol.1 No. 2, Januari 2021
ISSN: 2746-1718
316
Iwan Setiawan
Aransemen Lagu Soleram Oleh Josu Elberdin (Tinjauan Aransemen Paduan Suara)
317
Repertoar, Vol.1 No. 2, Januari 2021
ISSN: 2746-1718
DAFTAR PUSTAKA
Afif, M. (2021). Analisis Teknik Permainan
Piano Pada Komposisi “Fragmen”
Karya Jaya Suprana. Jurnal Repertoar,
Gambar 46. Alur melodi lurus searah pada 1(2).
(Bar4-7) Andriani, E. Y. (2021). Analisis Artikulasi
(Dok. Elberdin) Teknik Vokal Pada Lagu" Dear
Dream" Oleh Regita Pramesti Suseno
Pada gambar 46, melodi bergerak Putri. Jurnal Repertoar, 1(2).
dengan lurus searah, antar suara jaraknya
318
Iwan Setiawan
Aransemen Lagu Soleram Oleh Josu Elberdin (Tinjauan Aransemen Paduan Suara)
319