Selain itu pengelola juga dapat membagi subjek daya saing menjadi 3
tingkatan yaitu mikro, meso dan makro yang selanjutnya diaplikasikan menjadi
daya saing perusahaan (mikro), daya saing industri (meso), daya saing nasional
(makro). Dari mikro-meso perspektif, daya saing dibangun di tingkat perusahaan
atau industri. daya saing dalam tingkat perusahaan individu ialah konsep
komparatif dari kemampuan dan kinerja perusahaan untuk melihat dan memasok
barang dan/atau jasa dalam sebuah pasar tertentu.
Pada dasarnya sebuah perusahaan yang memiliki suatu produk akan berhasil
bila produk yang dibuatnya memiliki suatu yang lebih dari yang lain sehingga
harga yang dibuatnya akan semakin tinggi dari hari ke hari. Sehingga produk yang
dipasarkan akan muncul sebuah daya saing yang ketat dan sekaligus dapat
memenuhi syarat pengujian. Daya saing merupakan kemampuan untuk
menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang memiliki atau memenuhi
pengujian internasional.
Masalah perdagangan luar negeri sudah merupakan bagian yang tak dapat lagi
dipisahkan dari masalah ekonomi nasional seluruhnya. Karenanya masalah impor
maupun ekspor tidak lagi terbatas menjadi masalah importir maupun eksportir,
tapi telah menjadi masalah pemerintah dan masyarakat umumnya. Sekelompok
promosi ini pada umumnya terdiri dari :
a. Kantor perwakilan dari produsen atau eksportir asing di negara
konsumen dan importir.
b. Kantor perwakilan Kamar Dagang dan Industri yang ada di luar negeri
maupun yang ada di dalam negeri.
c. Misi perdagangan dan pameran dagang internasional yang senantiasa
diadakan di pusat perdagangan dunia.
d. Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) – suatu instansi yang
khusus didirikan Departemen Perdagangan untuk melakukan kegiatan
pengembangan dan promosi komoditi Indonesia ke luar negeri.
e. Kantor Bank Devisa di dalam maupun di luar negeri
f. Bagian Ekonomi dari tiap kedutaan di luar negeri
g. Majalah Dagang dan Industri termasuk lembaran kuning buku
petunjuk telepon merupakan sarana promosi yang lazim pula
h. Brosur dan leaflet yang dibuat oleh masing-masing pengusaha ekspor
termasuk price list yang dikirim dengan cuma-cuma pada setiap
peminat
Ekspor ialah upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada
bangsa lain atau negara asing, dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta
asing, serta melakukan komunikasi dengan memakai bahasa asing. Sebaliknya,
kegiatan impor ialah melakukan pembelian komoditi yang lebih berdaya guna dari
negara lain, dengan bersedia membayar harganya dalam valuta asing pula.
a. Bank-bank Devisa
Bank devisa merupakan sekelompok pendukung yang memberikan jasa
perkreditan, baik dalam bentuk kredit ekspor maupun sebagai uang
jaminan L/C impor.
b. Badan Usaha Transportasi
Tugas freight forwarder ini lebih luas dari tugas EMKL, EMKU atau
EMKA (Ekspedisi Muatan Kapal Laut/Udara/Kapal Api) yang kita kenal.
Tugas itu dapat meliputi mulai dari pengumpulan muatan,
menyelenggarakan pengepakan sampai membukukan muatan aneka
wahana yang biasa diperdagangkan (negotiable).
c. Maskapai Pelayaran
Perusahaan pelayaran masih memegang hegemoni dalam bidang angkutan
internasional sekalipun angkutan melalui udara dan darat cukup
berkembang pula baik dalam jasa angkutan penumpang maupun barang.
d. Maskapai Asuransi
Dalam hal ini Maskapai Asuransi memegang peranan dalam merumuskan
persyaratan kontrak perdagangan internasional yang dapat menjamin
risiko yang terkecil dalam tiap transaksi itu.
e. Kantor Perwakilan/Kedutaan
Kantor Kedutaan di luar negeri dapat pula mengeluarkan dokumen
legalitas seperti Consuler-Invoice yang berfungsi mengecek dan
mensahkan pengapalan suatu barang dari negara tertentu.
f. Surveyor
Dalam hal ini dapat dirasakan betapa pentingnya peranan yang dijalnkan
oleh badan usaha/juru periksa, atau juru timbang yang disumpah (Sworn
Surveyor/Sworn-Measure/Weigher) dalam perdagangan internasional.
g. Pabean
Pabean sebagai alat pemerintah bertindak sebagai penjaga gawang lalu
lintas komoditi Internasional, disamping mengamankan pemasukan
keuangan negara bagi kepentingan APBN, juga membantu eksportir dan
importir dalam memperlancar arus barang dan penumpang, dan tidak
sebaliknya.