TAHAPAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM
TIM KPT DIT BELMAWA, DIKTI
TAHUN 202
BIMTEK PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI
DI ERA INDUSTRI 4.0 UNTUK MENDUKUNG MBKM
Kajian:
1. Relaksasi Kurikulum & Siklus OBE;
2. Siklus Kurikulum Pendidikan Tinggi;
3. Merumuskan Profil Lulusan & CPL Program Studi;
4. Struktur Kurikulum; dan
5. Prinsip penyusunan RPS;
Rujukan Utama
❑ UU No.12 Tahun 2012: Sistem Pendidikan Tinggi;
❑ Permendikbud, No.3 Tahun 2020: SN-Dikti;
❑ Panduan Penyusunan KPT di Era Industri 4.0
Untuk Mendukung Mendukung MBKM, Belmawa-
Dikti, 2020;
Buku Panduan Merdeka Belajar – Kampus
Merdeka;
1. Mengajar di Sekolah
2. Magang/Praktek Industri
3. Proyek Kemanusiaan
4. Studi/Proyek Independen BKP
5. Wirausaha MBKM
6. Penelitian
7. Pertukaran Pelajar
8. Proyek di Desa
9. Bela Negara
IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR: KAMPUS MERDEKA PADA PROGRAM SARJANA DAN SARJANA TERAPAN
9 PENE-
LITIAN
Standar Penjaminan mutu
8 Internal Nasional Internasl
PENDI- Kompetensi
SN-DIKTI DIKAN Tambahan
7 Permendikbud
No. 03 Tahun 2020
LUAR PT
PkM Lamp SN-Dikti
SIKAP PENGETAHUAN
6
VMTS
PROFIL
LULUSAN OBE PRODI PRODI
LAIN
5 A
UN-VAL KETERAMPILAN KETERAMPILAN
UMUM KHUSUS
Lamp SN-Dikti
4 PT-X
TRACER EVALUASI PERK.
3 STUDY KURIKULUM IPTEKS
PRODI PRODI
SEJENIS LAIN
2 PT-Y
IR-4.0
1
Pandun KPT 2020
TAHAPAN IMPLEMENTASI
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA
PRODI A
terapan 5 Semester 8
4 5 Semester 7
Skripsi
MK keprodian
PRODI kKN, PKL, Skripsi
LAIN 3 4 MK Pilihan
Semester 6 MAGANG
MK Keprodian TERINTEGRASI
Semester 5 PERTUKARAN
2 MK Keprodian
MAHASISWA
dasar 1 Semester 4
MK Keprodian
Semester 3
MK Keprodian PT MITRA
Semester 2 LUAR PT
MKU (MKWK) INST MITRA
Semester 1 MK Keprodian PRODI PRODI
MKU (MKWK) A LAIN
MK Dasar Keprodian
PT-X
PENDEKATAN OBE DALAM KURIKULUM
Outcome Based Curriculum (OBC)
PLAN DO
TAHAPAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Profil lulusan adalah peran yang dapat dilakukan oleh lulusan di bidang keahlian atau bidang kerja
tertentu setelah menyelesaikan studinya
✓ Bahan kajian adalah suatu bangunan ilmu, teknologi atau seni, objek yang dipelajari, yang menunjukkan ciri cabang
ilmu tertentu, atau dengan kata lain menunjukkan bidang kajian atau inti keilmuan suatu program studi. Bahan kajian
dapat pula merupakan pengetahuan/bidang kajian yang akan dikembangkan, keilmuan yang sangat potensial atau
dibutuhkan masyarakat untuk masa datang.
✓ Pilihan bahan kajian ini sangat dipengaruhi oleh visi keilmuan program studi yang bersangkutan, yang biasanya dapat
diambil dari program pengembangan program studi (misalnya diambil dari pohon penelitian program studi). Tingkat
keluasan, kerincian, dan kedalaman bahan kajian ini merupakan pilihan otonom masyarakat ilmiah di program studi
tersebut. Bahan kajian tidak merupakan mata kuliah.
BAHAN KAJIAN : STANDAR ISI (KEDALAMAN DAN KELUASAN)
Pasal 9 SN-Dikti(Permendikbud No. 3 Tahun 2020)
(1) tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 (1) untuk setiap
program pendidikan, dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI.
(2) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:
a. lulusan program diploma tiga paling sedikit menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan
keterampilan tertentu secara umum;
b. lulusan program diploma empat dan sarjana paling sedikit menguasai konsep
teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan
tersebut secara mendalam;
c. lulusan program profesi paling sedikit menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan
tertentu;
d. lulusan program magister, magister terapan, dan spesialis paling sedikit menguasai teori dan teori
aplikasi bidang pengetahuan tertentu; dan
e. lulusan program doktor, paling sedikit menguasai filosofi keilmuan bidang pengetahuan dan
keterampilan tertentu.
(3) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat
kumulatif dan/atau integratif.
(4) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan
dalam bahan kajian yang distrukturkan dalam bentuk mata kuliah.
MATRIKS CPL & BAHAN KAJIAN
PEMBENTUKAN DAN PENENTUAN BOBOT (sks) MATA KULIAH
No. Bahan Kajian Sub Bahan Kajian/ Matakulian Bentuk Pmbelajaran dan alokasi waktu Bobot sks
Materi Pembelajaran
T P L
1 Kimia Organik Gugus fungsional: struktur dan
kereaktifan
Senyawa HK
Senyawa derivat HK Penentuan besar sks didasarkan:
Senyawa Aromatis
✓ Tingkat kemampuan yang harus dicapai (CPL
Makromolekul Organik
Stereokimia yang dibebankan pada mata kuliah) yang
Kinetika Kimia direpresentasikan dalam Capaian
Energetika Reaksi Organik Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK);
Mekanisme Reaksi Fisik ✓ Kedalaman dan keluasan materi
Sintesis Organik pembelajaran yang dapat disetarakan
Komia Organik Bahan Alam dengan waktu kegiatan belajar yang
Penentuan struktur molekul diperlukan untuk mencapai setiap butir CPL
Bioorganik
yang dibebankan pada mata kuliah;
2 ✓ Bentuk dan metode pembelajaran yang
3 dipilih.
4
PERMENDIKBUD NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
Kuliah
Responsi dan Tutorial Pasal 14 (5)
Pasal 19
BENTUK PEMBELAJARAN
Seminar
Satuan kreditpraktik
praktikum, semester
studio, (sks), adalah takaran waktu kegiatan
praktikyang
bengkel, praktik 1 sks per minggu per semester terdiri atas :
belajar di bebankan pada mahasiswa per minggu
a. kegiatan proses belajar 50 menit;
per
lapangan, praktik kerja
semester dalam proses pembelajaran melalui
b. kegiatan berbagai
penugasan terstruktur 60bentuk
menit; dan
penelitian, perancangan, atau c. kegiatan mandiri 60 menit.
pembelajaran atau besarnya pengakuan
pengembangan atas keberhasilan
a. kegiatan proses belajar 100 menit;
usaha
mahasiswa dalam
pelatihan militermengikuti kegiatan kurikuler
b. kegiatan dimenit.
mandiri 70 suatu Program
pertukaran pelajar Studi. Proses pembelajaran 170 menit
Pasal 1 (12)
magang Perhitungan beban belajar dalam
sistem blok, modul, atau bentuk lain
wirausaha; dan/atau ditetapkan sesuai dengan kebutuhan
dalam memenuhi capaian
bentuk lain pengabdian kepada Pembelajaran.
masyarakat
MATRIKS CPL & MATA KULIAH
MATRIKS CPL & MATA KULIAH
ORGANISASI MATA KULIAH
Mata kuliah dan
besarnya sks
No Kode Nama Bentuk Pembelajaran (sks) Semester dan sks W/P/MB-KM Prasyarat
MK Matakuliah/ K/T S P L MB- 1 2 3 4 5 6 7 8 dan
Prog. MB-KM KM Pengakuan
MATA KULIAH
1
2
… 20P421 Metode Penelitian 3 3 W
MATA KULIAH/BENTUK KEGIATAN PEMBELAJARAN MB-KM
… Magang 10 10 MB-KM Kode MK
yang setara
Jumlah
PETA KURIKULUM
Organisasi mata kuliah dalam struktur kurikulum terdiri dari organisasi horisontal
dan organisasi vertikal (Ornstein & Hunkins, 2014, p. 157).
.
Specific
Science
Inter- General
mediate Studies
Science
Basic
Science
Contoh PETA KURIKULUM
SEMESTER PROGRAM MB-KM
PROGAM PEMBELAJARAN DALAM PRODI
sks DALAM PT PT LAIN NON-PT
VIII SKRIPSI KODE MK RR KODE MK SS KODE MK TT KODE MK UU MK MB-KM ..,
8 S8,9 U K1,2 P1
1-4,9
VII KKN PKL KODE MK OO KODE MK PP MAGANG
20 S3,5,6 U2 U10 S6,9 U2,5 K2 S6, S9 U2,5 P1 K2
VI KODE MK GG KODE MK HH KODE MK II KODE MK JJ KODE MK KK KODE MK LL MK MB-KM…
20
V KODE MK AA KODE MK BB Metode Penelit. KODE MK DD KODE MK EE KODE MK FF MK MB-KM B
20 S9 U1 P2 K1
IV KODE MK S KODE MK T KODE MK U KODE MK V KODE MK W KODE MK X MK MB-KM A
20
III KODE MK M KODE MK N KODE MK O KODE MK P KODE MK Q KODE MK R
20
II KODE MK G KODE MK H KODE MK I KODE MK J KODE MK K KODE MK L
18
I KODE MK A KODE MK B KODE MK C KODE MK D KODE MK E KODE MK F
18
MK POKOK PRODI
MKWU DAN PENDUKUNG
KOMPETENSI TAMBAHAN
MK PILIHAN
MK/PROGRAM MB-KM
CPL SIKAP (S)
CPL KETERAMPILAN UMUM (U) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 74/P/2O21 tentang
CPL PENGETAHUAN (P) Pengakuan Satuan Kredit Semester Pembelajaran Program Kampus Merdeka
CPL KETERAMPILAN KHUSUS (K)
Pengakuan sks Program Kampus Merdeka
Kepmen Nomor 74/P/2021 tentang Pengakuan Satuan Kredit Semester Pembelajaran Program
Kampus Merdeka menentukan bahwa Perguruan tinggi memberikan pengakuan pelaksanaan
pembelajaran program Kampus Merdeka di luar perguruan tinggi asal dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. pembelajaran lebih dari 16 (enam belas) minggu atau 560 (lima ratus enam puluh) jam
kumulatif sampai dengan 24 minggu atau 840 (delapan ratus empat puluh) jam kumulatif
diberikan pengakuan setara dengan 20 (dua puluh) sks;
b. pembelajaran lebih dari 24 (dua puluh empat) minggu atau 840 (delapan ratus empat puluh)
jam kumulatif sampai dengan kurang dari 40 (empat puluh) minggu atau 1400 (seribu empat
ratus) jam kumulatif diberikan pengakuan sks tambahan sejumlah 1 (satu) sks setiap tambahan 1
(satu) minggu atau 35 (tiga puluh lima) jam kumulatif; dan
c. pembelajaran antara 40 (empat puluh) minggu atau 1400 (seribu empat ratus) jam kumulatif
sampai dengan 48 (empat puluh delapan) minggu atau 1680 (seribu enam ratus delapan
puluh) jam kumulatif diberikan pengakuan setara dengan 40 (empat puluh) sks.
.
DESAIN PEMBELAJARAN
(Sember: Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2014). The Systematic Design of Instruction (8 ed.). New York: Pearson, & SN-Dikti)
PERMENDIKBUD NOMOR 03 TAHUN 2020, STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
Standar Proses Pembelajaran
Pasal 12
(1) Perencanaan proses Pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b disusun untuk setiap
mata kuliah dan disajikan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) atau istilah lain.
(2) Rencana Pembelajaran Semester (RPS) atau istilah lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dan
dikembangkan oleh Dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan
dan/atau teknologi dalam Program Studi.
(3) Rencana Pembelajaran Semester (RPS) atau istilah lain paling sedikit memuat:
a. nama Program Studi, nama dan kode mata kuliah, semester, Satuan Kredit Semester, nama Dosen pengampu;
b. capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;
c. kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap Pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran
lulusan;
d. bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
e. metode Pembelajaran;
f. waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap Pembelajaran;
g. pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa
selama satu semester;
h. kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
i. daftar referensi yang digunakan.
PROSES PEMBELAJARAN
Bentuk Pembelajaran Metode
(Pasal 14 (5)) (Pasal 14 (3))
Kuliah
1. diskusi kelompok,
Responsi dan Tutorial
2. simulasi,
Seminar
3. studi kasus,
praktikum, praktik studio, praktik
bengkel, praktik lapangan, 4. pembelajaran kolaboratif,
praktik kerja
5. pembelajaran kooperatif,
Mata kuliah penelitian, perancangan, atau
pengembangan 6. pembelajaran berbasis proyek,
pelatihan militer 7. pembelajaran berbasis
Setiap matakuliah dapat pertukaran pelajar masalah, atau metode
menggunakan satu atau
beberapa metode magang
pembelajaran lain yang
pembelajaran yang efektif.
diwadahi dalam suatu wirausaha; dan/atau
bentuk pembelajaran
8. BKP-MBKM
bentuk lain pengabdian kepada
masyarakat Case Method dan Team Based Project
Tahapan dalam Penyusunan RPS
PENYUSUNAN RPS
SN-Dikti
Karakteristik
Interaktif
CPL Holistik SN-Dikti
Integratif Prinsip
Saintifik Reliable
Kontekstual Valid Educatif
Tematik Simple Otentik
CPMK Efektif Cost-effective Objektif
Kolaboratif Transparan Akuntabel
Berpusat pada Beneficial Tranpasan
Mahasiswa
Bahan
Kemampuan Kajian=> Bentuk & PENILAIAN
Indikator Alokasi
Akhir Yang Materi Metode
CP Pembela-
Waktu Teknik dan
Direncanakan Pembelajaran Indikator Instrumen Bobot
jaran
PENYESUAIAN
Pengalaman Belajar Mahasiswa
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012, Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013, Tentang Penerapan KKNI Bidang
Perguruan Tinggi;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020, Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020, Tentang Akreditasi Program Studi
dan Perguruan Tinggi;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020, Tentang Pendirian, Perubahan,
Pembubaran PTN, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PTS;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2014, Tentang Ijazah, Sertifikat
Kompetensi, Dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;
10. Buku Panduan Penyusunan KPT di Era Industri 4.0 untuk Mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Ditjen Belmawa,
Dikti-Kemendikbud, 2020.
11. Buku Panduan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, Ditjen Belmawa, Dikti-Kemendikbud, 2020.
12. Rujukan pada level perguruan tinggi……
13. …..
Cuplikan Sinopsis Panduan KPT 2020
Terimakasi
Permasalahan yg sering ditanyakan
1. Bagaimana VMTS selaras dg Profil Lulusan & CPL dan dapat terimplementasi dalam
kurikulum?
2. Bagaimana langkah/alur pengembangan kurikulum berbasis OBE?
3. Bagaimana implementasi BKP-MBKM dalam pengembangan struktur kurikulum?
4. Dalam implementasi BKP-MBKM, apakah kurikulum perlu dilakukan perubahan? Jika
jawaban “Ya” atau “Tidak” apa argumentasi yg mendasarinya?
5. Berapa jumlah profil lulusan yg ideal, berapa jumlah CPL yg sesuai, dan bagaimana
merumuskan bahan kajian?
6. Bagaimana menselaraskan profil lulusan, CPL, sampai ke pembelajaran pada MK?
7. Bagaimana mengembamgkan keterampilan abad 21 dan literasi baru dalam kurikulum?
dan apa kaitannya dg kebijakan Kampus Merdeka?
8. Bagaimana mengevaluasi kurikulum?
9. Dalam kontek pengembangan kurikulum, dimana posisi “Link and Match“ dpt dimulai
dan dikembangkan?
10. Apa saja perangkat pembelajaran yg diperlukan selain RPS? Mengapa itu diperlukan?