Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

REFLEKSI AKTUALISASI NILAI-NILAI ANEKA


PADA KEMENTERIAN AGAMA

HALIMATUTTAUBAH, S.Kom.I
NIP. 199206262020122029

KELOMPOK 4
ANGKATAN XVII
TUTOR :
Dr. UCU MACHASN, M.Ap

LATSAR CPNS
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN JAKARTA
TAHUN 2021
REFLEKSI AKTUALISASI NILAI – NILAI ANEKA
PADA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LANDAK

Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN yang
profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA yaitu
mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Sebagai Intansi pemerintah Kementerian Agama tentunya juga menerapkan nilai-nilai
aneka dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk membangun negara.
A. AKTUALISASI NILAI-NILAI ANEKA
Dibawah ini akan mencoba memaparkan Nilai-nilai ANEKA yang telah diaplikasikan di
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Landak.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas hampir memiliki kesamaan makna dengan responsibilitas atau tanggung
jawab. Namun, keduanya memiliki konsep yang berbeda. Akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai, sedangkan responsibilitas adalah kewajiban
untuk bertanggungjawab.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang Pegawai Negeri
Sipil (PNS) adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Apa saja nilai-nilai public
tersebut, yaitu:
a) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,

antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;


b) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis
c) Memperlakukan warga secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik
d) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan

Untuk menciptakan lingkungan organisasi yang akuntabel, maka diperlukan


beberapa aspek yang merupakan indikator dari nilai dasar akuntabilitas, antara lain
kepemimpinan, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan,
kejelasan, dan konsistensi.
Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Landak, nilai-nilai integritas yang
telah dilaksanakan adalah :
a) Membuat Kontrak kerja : Setiap di awal tahun tepatnya di Hari Amal Bakti
Kementerian Agama, para pejabat struktural di Lingkungan Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Landak melaukan tanda tangan kontrak kerja kepada Kepala
Kantor. Kepala Kantor juga membuat kontrak kerja Bersama Kepala Kantor
Kementerian Agama Provinsi Kalbar.
b) Membuat Laporan Kinerja (LAKIP) : Setiap tahunnya Perencana ahli pertama
membuat Laporan Kinerja kemudian disampaikan kepada Kanwil Kementerian
Agama Provinsi Kalimantan Barat.
c) Membuat Laporan Kegiatan Bulan : Setiap ASN di Lingkungan Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Landak wajib menyampaikan Laporan Kegiatan Harian (LKH)
yang direkap selama satu bulan. Laporan tersebut harus disampaikan kepada
atasan masing-masing, kemudian direkap oleh kepegawaian.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang
mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan,
dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang
mendalam terhadap bangsa itu sendiri.
Nasionalisme merupakan bentuk cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah
budaya bersama. Nasionalisme ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik,
keselamatan dan prestise bangsa. Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa
individu hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri. Nasionalisme
pada hakekatnya adalah untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama, karena
nasonalisme menentang segala bentuk penindasan terhadap pihak lain, baik itu orang per
orang, kelompok-kelompok dalam masyarakat, maupun suatu bangsa. Nasionalisme
tidak membeda-bedakan baik suku, agama, maupun ras.
Pada Kementerian Agama Kabupaten Landak, nilai-nilai Nasionalisme yang telah
diterapkan adalah :
a) Memberikan ruang kepada setiap ASN untuk menjalankan ibadah sesuai dengan
agama yang dianut. Setelah apel pagi, sebelum memulai pekerjaan ASN diberikan
waktu selama 10 menit untuk membaca kitab sucinya masing-masing. Untuk yang
beragama Islam melakukan sholat berjama’ah di waktu Zhuhur dan Ashar di
Mushola, sementera untuk agama lainnya dipesilahkan menggunakan Aula kantor
untuk menjalankan ibadahnya.
b) Memberikan pelayanan yang terbaik kepada siapa saja yang datang tanpa membeda-
bedakan suku, agama, dan ras. Semua dilayanai dengan standar operasional
prosedur yang sama.
c) Selalu menjadi pionir mensosialisasikan setiap Peraturan Pemerintah. Kegiatan yang
dilakukan diantaranya, ikut berperan aktif mengedukasi masyarakat untuk
menerapkan protokol Kesehatan di rumah ibadah. Menyampaikan kepada tokoh
masyarakat maupun tokoh agama tentang pedoman penyelenggaraan ibadah saat
pandemi covid 19.
d) Menjadi fasilitator pembentukan Desa Sadar Kerukunan bersama Organisasi KUB
(Kerununan Umat Beragama) di Desa Ngarak Kecamatan Mandor Kabupaten
Landak.
3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik atau buruk,
benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika merupakan sistem
penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan
keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta
mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut.
Ketika berbicara etika publik, maka berkaitan dengan pelayanan public yang berkualitas
dan relevan. Unsur – unsur modalitas dalam etika publik yakni Akuntabilitas,
transaparansi, dan netralitas
Pada Kementerian Agama Kabupaten Landak, nilai-nilai Etika Publik yang telah
diterapkan adalah :
a) Transparan dalam penggunaan anggaran : Kepala kantor terbuka tentang
penggunaan anggaran yang ada kepada pegawai lainnya. Hal tersebut biasanya
disampaikan saat memberikan pembinaan di apel pagi, ataupun di berbagai
pertemuan.
b) Lingkungan kerja yang nondiskriminatif : Walaupun pemeluk agama Islam
dominan di kantor, akan tetapi setiap pejabat diberikan kesempatan yang sama
untuk memberikan pembinaan pegawai di apel pagi. Dibuat jadwal pembina apel
dan pemimpin apel setiap harinya.
c) Memaksimalkan PTSP : Setiap masyarakat yang datang disambut petugas PTSP
dengan ramah, kemudian diarahkan sesuai keperluannya. Petugas PTSP juga harus
ada yang stanby walaupun di jam istirahat. Luasnya wilayah kabupaten Landak
memungkinkan masyarakat untuk sampai di kantor pada jam istirahat.
4. Komitmen Mutu
Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan
kepuasan masyarakat yang menerima layanan. Tiga fungsi utama pegawai ASN adalah
sebagai pelaksana kebijakan public, pelayan public, perekat dan pemersatu bangsa.
Sebagai seorang ASN harus mampu menjadi pelayan public yang handal dan profesinal,
menjadi pendengar yang baik atas berbagai keluhan dan pengaduan masyarakat,
sekaligus mampu menindaklanjutinya dengan memberikan solusi yang tepat melalui
langkah perbaikan secara nyata, bukan sekedar janji – janji muluk menenangkan gejolak
masyarakat.
Pada Kementerian Agama Kabupaten Landak Nilai-Nilai Komitmen Mutu yang telah
diaplkasikan adalah :
a) Melayani PNS yang kesulitan dalam melakukan Pemutakhiran Data Mandiri di
SIMPEG 5 maupun MySAPK. Pelayanan dilakukan tanpa batas waktu, saat di jam kerja
maupun diluar jam kerja. Tetap melayani yang datang langsung ke kantor maupun by
phone.
b) Memberikan ruang kepada pegawai untuk mengembangkan potensinya melalui
diklat dan seminar.
c) Membuat program apel pagi dan sore setiap Senin – Kamis untuk meningkatkan
kedisiplinan pegawai.
5. Anti Korupsi
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi integritas pada diri
sendiri dan bekerja dalam lingkungan yang menjalankan system integritas dengan baik.
Penyelarasan nilai anti korupsi dengan nilai-nilai organisasi merupakan kontribusi untuk
dapat mengetahui apakah nilai-nilai organisasi yang akan menjadi tempat ASN bekerja telah
selaras dan menampung secara maksimal nilai-nilai dasar anti korupsi. Keselarasan tersebut
akan mengurangi dilema etik dan menjadi paying bagi kontribusi ASN dalam membangun
system integritas.
Pada Kementerian Agama Kabupaten Landak Nilai-Nilai Anti Korupsi yang telah
diaplkasikan adalah :
a) Membangun secara serius Zona Integritas Kementerian Agama Kabupaten Landak,
dengan membentuk tim Zona Integritas.
b) Memberikan pembinaan setiap apel pagi untuk memberikan pelayanan terbaik

kepada masyarakat. Dan tidak meminta ataupun menerima imbalan dari


masyarakat diluar biaya yang sudah ditentukan oleh peraturan.
c) Memberikan pembinaan kepada pegawai yang melakukan pungli.

B. REKOMENDASI
Jika melihat Refeleksi Nilai-Nilai ANEKA di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Landak
di atas, menunjukkan sudah baiknya pengaplikasian nilai-nilai Aneka. Hanya saja pada nilai
komitmen mutu rasanya masih perlu peningkatan. Terutama ganti rugi/kompensasi jika
pelayanan tidak sesuai dengan SOP yang ada. Sehhingga perlu merancang Alat Pemstian Mutu
Pelanggan. Seperti yang tertera pada grafik di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai