bahasa musik adalah pengucapan kata-kata pada lirik lagu dengan jelas
pada pengucapan kata-kata yang jelas dan tegas. Sehingga lagu tersebut
berupa vokalisi menjadi dua, yaitu: bunyi vokal dan bunyi konsonan.
Bunyi vokal adalah bunyi ujaran yang terjadi karena udara yang
keluar dari paru-paru tidak mendapat rintangan dan jenis serta macam
vokal tidak tergantung dari posisi bibir, tinggi rendahnya lidah, dan
vokal.
(3) Vokal E (pepet): posisi lidah harus rata, ujung lidah ditarik ke tengah.
sebagai artikulator, sasaran titik artikulasi, udara yang keluar dari paru-
paru terhalang dan bagaimana bentuk halangan itu, pita suara turut
bergetar atau tidak dan jalan mana yang dilalui udara ketika keluar dari
sehingga udara terhalang dan kedua belah bibir sama-sama bergetar, (2)
interdental (t, n), ujung lidah sebagai artikulator dan daerah antar gigi
sebagai titik artikulasi, (4) konsonan apiko- alveolar (t, d, n), ujung
konsonan velar (k, g, ng, kh), lidah sebagai artikulator dan langit-langit
lunak sebagai titik artikulasinya (7) Konsonan spiran (s, z, sy), belakang
artikulasi adalah mempelajari isi dan maksud dari syair lagunya. Syair
lagu harus dipahami dengan baik apa isi dan maksudnya. Setelah
dengan jelas dan wajar, sesuai dengan proporsi suatu kata (Rudy 2008:
47).
pendengarnya, melainkan memiliki nilai yang lebih besar dari itu, yaitu
membantu terciptanya kemerduan dan kejernihan suara. Kemerduan
Suara yang merdu dan jernih akan membuat lagu yang dinyanyikan
konser mengucapkan kata- kata dengan jelas dan baik saat berbicara,
Kesimpulan
Maudina, Lifara Aidlika. 2015. “Proses Pembelajaran Artikulasi Lagu Dalam Pembelajaran
Vokal Untuk Anak Usia 7 Tahun”. https://lib.unnes.ac.id/22044/1/2501411085-s.pdf (diakses
pada 02 Mei 2021 jam 20.00)