IKK
IKK
DISUSUN OLEH
NAMA KELOMPOK:
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT. Yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Terima
kasih kepada Ibu Dosen yang selalu membantu dan memberikan arahan serta bimbingannya
sehingga makalah dan tugas ini dapat terselesaikan.
kami menyadari bahwa laporan ini sangat terbatas dan jauh dari kesempurnaan
sehingga kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan
laporan ini. Terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
PERAN ORANG TUA DALAM KEMANDIRIAN ANAK USIA 5-12 TAHUN
A. LATAR BELAKANG
seperti kedewasaan, sifat mandiri tidak berkaitan dengan usia, sebeb menjadi dewasa dan
mandiri merupakan proses masing-masing pribadi yang berbeda masanya dan berbeda juga
caranya. Namun setiap orang akan selalu melaluinya. Sebagian berhasil menjalaninya, meski
sebagaian lain gagal dalam menyelesaikkan ujiannya.
Butuh kesabaran dan kesungguhan untuk menjadi seseorang yang mandiri. Butuh keberanian
dan kemampuan mengendalikan diri untuk dapat menjadi orang yang tidak bergantungan
kepada orang lain dari segi materi maupun moril dan seringkali sifat mandiri ini lebih awal
dimiliki oleh mereka yang harus berjuang dalam kehidupannya sejak kecil.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kemandirian?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kemandirian?
3. Apa peran orang tua dalam kemandirian anak saat usia 5 sampai 12 tahun?
4. Apa manfaat dari melatih kemandirian anak saat usia 5 sampai 12 tahun?
C. TUJUAN
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan peran orang tua dalam
melatih kemandirian anak.
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. untuk mengetahui pengertian kemandirian.
2. untuk mengetahu faktor-faktor kemandirian
3. untuk mengetahui peran orang tua dalam mendidik anak agar mandiri.
4. untuk mengetahui manfaat dari melatih kemandirian anak.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Menurut brawer dalam chabib tona (1993:121), kemandirian adalah suatu perasaan otonomi,
sehingga pengertian perilaku mandiri adalah suatu kepercayaan diri sendiri, perasaan otonomi
diartikan sebagai perilaku yang terhadap dalam diri seseorang yang timbul karena kekuatan
dan dorongan dari dalam tidak terpengaruh oleh orang lain
Menurut kartini kartono (1985:21), kemandirian seseorang terlihat pada waktu orang tersebut
menghadapi masalah bila masalah itu dapat diselesaikan sendiri tanpa meminta bantuan dari
orang tua dan akan bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambil melalui
berbagai pertimbangan maka hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut maupun untuk
mandiri.
Dari uraian diatas, hal ini berarti bahwa kemandirian mengandung pengertian
keadaan seseorang dalam kehidupan yang mampu memutuskan atau mengerjakan
sesuatu tanpa bantuan orang lain, mampu melakukan tugas dan tanggung jawab
sendiri serta dapat menolong diri sendiri dalam mengatasi kesulitan tanpa bantuan
orang lain.
Anak dikatakan mandiri apabila ia mampu mengambil keputusan untuk bertindak, memiliki
tanggung jawab dan tidak bergantung pada orang lainmelainkan percaya pada dirinya sendiri.
B) Apa saja faktor yang mempengaruhi kemandirian
menurut Ali dan Ansori (2008 :18)
(1) gen atau keturunan orang tua
orang tua yang memiliki sifat kemandirian tinggi seringkali menurunkan anak yang memiliki
kemandirian juga namun faktor keturunan ini masih menjadi perdebatan karena ada yang
berpendapat bahwa sesungguhnya bukan sifat kemandirian yang diturunkan kepada anak
melainkan sifat orang tuanya yang muncul berdasarkan cara orang tua mendidik anaknya.
(2) pola asuh orangtua
cara mengasuh orang tua yang mengasuh dari mendidik anak akan teralu banyak melarang
anak tanpa alasan yang jelas akan menghambat kemandirian anak.
(3) sistem pendidikan
proses pendidikan yang mengembangkan demokratis pendidikan dan cenderung
menekankan indroktinasi tanpa argumentasi akan menghambat perkembangan
kemandirian . Sebaliknya Proses pendidikan proses pendidikan yang lebih
menekankan pentingnya penghargaan terhadap potensi anak, pemberian reward dan
kompetisi positif akan melancarkan perkembangan kemandirian anak
C) Apa peran orang tua dalam kemandirian anak saat usia 5 sampai 12 tahun
peran orang tua menurut “William Stainback dan Susan (1999:22) antara lain :
1. peran sebagai fasilator
orang tua bertanggung jawab menyediakkan diri untuk terlibat dalam membantu belajar anak
dirumah, mengembangkan keterampilan belajar yang baik, memajukan pendidikan dalam
keluarga dan menyediakkan sarana alat belajar seperti tempat belajar, penerangan yang
cukup, buku-buku pelajaran dan alat-alat tulis
2. Peran sebagai motivator
orang tua akan memberikan motivasi kepada anak dengan cara meningkatkan motivasi dalam
mengerjakan tugas rumah, mempersiapkan anak untuk menghadapi ulangan, mengendalikan
stress yang berkaitan dengan sekolah, mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan-
kegiatan sekolah dan memberi penghargaan terhadap presentasi belajar anak dengan memberi
hadiah maupun kata-kata pujian.
3. Peran sebagai pembimbing atau pengajar
orang tua akan memberikan pertolongan kepada anak dengan siap membantu belajar melalui
pemberian penjelasan pada bagian yang sulit dimengerti oleh anak, membantu anak mengatur
waktu belajar, dan mengatasi masalah belajar dan tingkah laku anak yang kurang baik.
“menurut pendapat rianto dalam idris (2012 : 13) , dalam mengasuh anak, orang tua
bukan hanya dapat mengkomunikasikan fakta,gagasan, dan pengetahuan saja,
melainkan membantu menumbuh kembangkan kepribadian anak.
“menurut zahro dan unansiansari (2011:10) peran orang tua merupakan pola interaksi
antara orang tua dan anak.
Lingkungan keluarga berperan penting dalam penanaman nilai-nilai pada diri seorang
remaja, termasuk nilai kemandirian. Penanaman nilai kemandirian tersebut tidak lepas
dari peran orang tua dan pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap anak. Bila
seorang anak sejak kecil sudah dilatih untuk mandiri maka ketika ia harus keluar dari
asuhan orang tuanya untuk hidup mandiri ia tidak akan merasa kesulitan
(Prawironoto, 1994:59-74). Pengaruh keluarga terhadap kemandirian remaja terkait
dengan peranan orang tua. Dalam hal ini ayah dan ibu mempunyai peran nyata seperti
yang dinyatakan Partowisasto (1983:96-97) berikut : Bila karena rasa kasih sayang
dan rasa kuatirnya seorang ibu tidak berani melepaskan anaknya untuk berdiri sendiri
menjadikan anak tersebut harus selalu ditolong, terlalu terikat pada ibu karena
dimanjakan, tidak dapat menyesuaikan diri dan perkembangan wataknya mengarah
pada keragu-raguan. Sikap ayah yang keras menjadikan anak kehilangan rasa percaya
diri sementara pemanjaan dari ayah menjadikan anak kurang berani menghadapi
masyarakat luas. Pengasuhan yang diberikan orang tua juga turut membentuk
kemandirian seseorang. Toleransi yang berlebihan, pemeliharaan berlebihan dan
orang tua yang terlalu keras kepada anak menghambat pencapaian kemandiriannya
(Prasetyo & Sutoyo, 1989:61-67). Sementara Alwisol (2004:105-106) menyatakan
bahwa pemanjaan yang berlebihan dan pengabaian orang tua terhadap anak
mengakibatkan terhambatnya kemandirian anak.
BAB III
METODE
A) JENIS PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian
yang berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta-
fakta dan sifat-sifat dari obyek yang diteliti dengan menggabungkan hubungan antar variabel
yang terlibat didalamnya, kemudian diimterpretasikan berdasarkan teori-teoridan literatur-
literatur yang berhubungan peran orang tua terhadap kemandirian anak usia 5-12 tahun.
Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang cukup jelas atas masalah yang
diteliti. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dengan menggunakan kuesioner
tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik.
B) TEKNIK PENGAMBILAN DATA
Adapun metode pengumpyulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
angket dan observasi. Sebelum menyusunangket maka penulis menyusun kisi-kisi angekt
yang akan diberikan kepada responden. Kisi-kisi ini dibuat sebagai dasar pembuatan angket
agar memudahkan penulis memilih dan mencari soal angket yang akan dibuat.
Penyusun item angket sebagai alat ukur, didasarkan atas sumber angket yang telah dibuat
sebelumnya. Setelah indikator-indikator ditetapkan, kemudian dituangkan kedalam item-item
angket yang terdiri dari item postif dan item negatif. Untuk mengetahui jumlah skor seorang
responden maka dibuat alternatif jawaban sebanyak 4 untuk tiap itemnya yaitu:
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
C) TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1. Waktu penelitian
Waktu yang dipergunakkan dalam penelitian ini adalah pada semester gasal yaitu selama
2. Tempat penelitian
Sedangkan tempat yang dipergunakkan dalam penelitian ini adalah di daerah pondok jati,
sidomukti 1, wage Sidoarjo Jawa Timur.
E) ANALISIS DATA
BAB IV
DATA ANALISIS
A) DATA
B) ANALISI
C) PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Dari uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam mencapai kemandirian
seseorang tidak dapat terlepas dari faktor-faktor yang mendasari terbentuknya kemandirian
itu sendiri. Faktor-faktor ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan yang
selanjutnya akan menentukan seberapa jauh seorang individu bersikap dan berpikir cara
mandiri dalam menjalani kehidupan lebih lanjut.
Kemandirian perlu anda-ajarkan sedini mungkin pada anak anda. Meskipun demikian banyak
orang tua yang melewati cara mengajarkan anak mandiri dikarenakan beberapa alasan, salah
satunya kesibukan orang tua dengan pekerjaan diluar rumah atau ketergantungan antara anak
dan orang tua hingga sulit untuk anda melepaskannya. Perilaku anak dapat dibentuk dari
pengaruh lingkungan, sedangkan lingkungan terbesar anak-anak adalah rumah. Salah satunya
adalah ketika sebagian anak takut pada hal baru sedangkan sebagiannya lagi justru mencoba
penuh dengan berani bahkan tidak jarang hingga yakin benar. Hal ini jelas merupakan salah
satu gambaran tingkat kenyamanan pada anak yang masing masing memiliki perbedaan.
SARAN
Segeralah bangun diri Anda menjadi pribadi mandiri. Mulai melamar pekerjaan atau
membangun usaha Anda sendiri. Sebab menikmati hidup dengan membebani orang lain
adalah sikap tercela. Sedangkan, kemandirian adalah sikap terpuji. Kemandirian adalah
potensi yang dikaruniakan Tuhan kepada setiap manusia untuk meraih sukses. Hanya saja
kebanyakan orang tidak menggunakan potensi itu dan lebih memilih menjadi benalu dengan
bergantung kepada orang lain.
DAFTAR PUSTAKA