Anda di halaman 1dari 3

Rekonvensi

Rekonvensi adalah suatu upaya hukum berupa gugatan balik yang diajukan oleh pihak
Tergugat terhadap Penggugat dalam suatu proses persidangan yang sedang berjalan.
Apabila terjadi suatu gugatan balik, maka Pihak Penggugat memiliki 2 (dua) hak, yaitu:

1. Sebagai Penggugat Konvensi.


2. Sebagai Tergugat Rekonvensi.

Sedangkan Tergugat juga memiliki 2 (dua) hak, yaitu:

1. Sebagai Tergugat Konvensi.


2. Sebagai Penggugat Rekonvensi.

Gugatan rekonvensi ini bertujuan untuk menegakkan salah satu asas peradilan cepat,
sederhana dan ringan.

Rekonvensi diatur dalam Pasal 132 (a) dan Pasal 132 (b) HIR. Selain itu diatur juga dalam
Pasal 157 dan Pasal 158 RBg, Serta diatur dalam Pasal 244 Rv.

Dalam Pasal 132 (a) HIR disebutkan, oleh karena bagi tergugat diberi kesempatan untuk
mengajukan gugatan melawan, artinya. untuk menggugat kembali penggugat, maka
tergugat itu tidak perlu mengajukan tuntutan baru, akan tetapi cukup dengan memajukan
gugatan pembalasan itu bersama-sama dengan jawabannya terhadap gugatan lawannya.

Untuk mengajukan gugatan rekonvensi, maka pihak Tergugat perlu memperhatikan


beberapa hal, yaitu:

1. Gugatan Rekonvensi diajukan Tergugat bersama-sama dengan jawaban gugatan


konvensi dari pihak Pengggat,
2. Gugatan Rekonvensi hanya dapat diajukan oleh Tergugat pada pemeriksaan tingkat
pertama, sehingga tidak mungkin diajukan pada tingkat banding,
3. Gugatan Rekonvensi dari Tergugat beserta gugatan konvensi dari Penggugat diputus
sekaligus dalam satu putusan hakim, kecuali pengadilan berpendapat lain  bahwa
terhadap perkara yang satu harus diselesaikan terlebih dahulu daripada perkara
yang lain-nya.

Danar Ario

15421097 – Hukum Acara Perdata B

Anda mungkin juga menyukai