Anda di halaman 1dari 9

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah POLY dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengelola

Keuangan Daerah (SKPKD)/Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sebagai Bendahara


Umum Daerah (BUD) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sistem akuntansi pada
SKPD-AK dilaksanakan oleh Fungsi Akuntansi Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)
SKPD-AK sebagai entitas akuntansi. Sedangkan pada tingkat SKPKD dilaksanakan oleh Sub
Bagian Pembukuan pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah yang bertugas melaksanakan
sistem akuntansi untuk SKPKD sebagai BUD dan melakukan konsolidasi laporan keuangan
SKPD dalam rangka menyusun laporan keuangan Pemerintah Daerah POLY sebagai entitas
pelaporan.

Berikut ini adalah transaksi Bagian Keuangan (selaku BUD/PPKD) Pemerintah Daerah
POLY, SKPD-AK, dan timbal balik untuk tahun anggaran 2019 :
1. PPK-SKPD AK mengajukan SPM-LS sebesar Rp. 175.000.000,- (belum termasuk
potongan PFK) untuk membayar gaji dan tunjangan pegawai untuk Bulan November
2019.
TIDAK DIJURNAL
2. Fungsi akuntansi PPK-SKPD A menerima SP2D-LS dengan total belanja gaji dan
tunjangan pegawai sebesar Rp. 175.000.000,- dan potongan PFK sebesar Rp.
20.000.000,- dari BUD atas SPM-LS yang diajukan pada nomor 1. SP2D ini dicairkan
pada hari itu dan juga langsung dibayarkan kepada para pegawai. PFK dipotong dan
langsung disetorkan oleh BUD.
SKPD
Finansial Anggaran
Beban Gaji dan Tunjangan Rp. 175.000.000,- Belanja Gaji dan Rp. 175.000.000,-
Pegawai-LO Tunjangan Pegawai
R/K PPKD Rp. 175.000.000,- Perubahan SAL Rp. 175.000.000,-
(membayar gaji & tunjangan pegawai)

PPKD
Finansial Anggaran
R/K SKPD A Rp. 175.000.000,-
Kas di kas Daerah Rp. 175.000.000,-
(pembiayaan SP2D)
Kas di kas Daerah Rp. 20.000.000,-
Utang PFK Rp. 20.000.000,- –
(menerima setoran PFK)
Utang PFK Rp. 20.000.000,-
Kas di kas Daerah Rp. 20.000.000,-
(membayar utang PFK)

3. PPK-SKPD AK mengajukan SPM-UP Rp. 40.000.000,- untuk pengisian kas yang


antara lain akan digunakan untuk membeli Bahan Habis Pakai Kantor pada transaksi
nomor 14.
TIDAK DIJURNAL
4. Fungsi akuntansi PPK-SKPD AK menerima SP2D-UP Rp. 40.000.000,- dari BUD
atas SPM-UP yang diajukan pada nomor 3 di atas dan langsung mencairkannya di
bank.
SKPD
Finansial Anggaran
Kas di Bendahara Rp. 40.000.000,-
Pengeluaran –
R/K PPKD Rp. 40.000.000,-
(menerima dana untuk pembiayaan bahan habis
pakai kantor)

PPKD
Finansial Anggaran
RK/SKPD A Rp. 40.000.000,-
Kas di kas Daerah Rp.40.000 –
.000,-
(pembiayaan untuk bahan habis pakai kantor)

5. PPK-SKPD AK mengajukan SPM-UP untuk penyelenggaraan Bimbingan Teknis


(Bintek) akuntansi.
TIDAK DIJURNAL

6. Bagian Keuangan atas nama Pemerintah Daerah POLY menerima pinjaman dana
berupa utang jangka panjang sebesar Rp. 100.000.000,- dari Kementerian Keuangan.
SKPD
Finansial Anggaran
– –

PPKD
Finansial Anggaran
Kas di kas Daerah Rp. 100.000.000,- Perubahan SAL Rp. 100.000.000,-
Utang Dalam Negeri Rp. 100.000.000,- Pembiayaan Rp. 100.000.000,-
Penerimaan
Pinjaman Jangka
Panjang
(mendapat pinjaman dari Kementerian Keuangan)

7. Fungsi akuntansi PPK-SKPD AK menerima SP2D-UP Rp. 25.000.000,- atas SPM


pada nomor 5.
SKPD
Finansial Anggaran
Kas di Bendahara Rp. 25.000.000,-
Pengeluaran

R/K PPKD Rp. 25.000.000,-
(menerima pembiayaan penyelenggaraan Bintek)

PPKD
Finansial Anggaran
R/K SKPD A Rp. 25.000.000,-
Kas di kas Daerah Rp. 25.000.000,- –
(pembiayaan penyelenggaraan Bintek)
8. PPK-SKPD AK menerima permintaan uang dari Bendaharan Pengeluaran sebesar Rp.
25.000.000,- untuk Penyelenggaraan Bintek Akuntansi.
TIDAK DIJURNAL
9. PPK-SKPD AK mengirimkan uang tunai Rp. 25.000.000,- ke Bendahara Pengeluaran
untuk penyelenggaraan Bintek Akuntansi.
TIDAK DIJURNAL
10. PPK-SKPD AK mengajukan SPM-LS Rp. 50.000.000,- untuk pembelian 5 unit
komputer (termasuk obyek Belanja Modal Komputer) untuk kepentingan fasilitas
administrasi.
TIDAK DIJURNAL
11. Bagian Keuangan atas nama Pemerintah Daerah POLY mengeluarkan kas Rp.
75.000.000,- untuk penyertaan modal di Perusahaan Daerah (Perusda) dalam bentuk
saham yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan.
SKPD
Finansial Anggaran
– –

PPKD
Finansial Anggaran
Investasi Permanen Rp. 75.000.000,- Pembiayaan Rp. 75.000.000,-
Penyertaan Modal Pengeluaran
Penyertaan Modal
Kas di kas Daerah Rp. 75.000.000,- Perubahan SAL Rp. 75.000.000,-
(penyertaan modal di Perusda)

12. PPK-SKPD AK menerima 5 unit komputer disertai dokumen yang menyertakan


bahwa harga komputer langsung dibayarkan kepada pihak ketiga oleh BUD
(mekanisme LS-belanja modal). Harga komputer @ Rp. 10.000.000,- sesuai dengan
SPM-LS yang diajukan.
SKPD
Finansial Anggaran
Peralatan dan Mesin Rp. 50.000.000,- Belanja Modal Rp. 50.000.000,-
Personal Komputer Peralatan Personal
Komputer
R/K PPKD Rp. 50.000.000,- Perubahan SAL Rp. 50.000.000,-
(menerima pembiayaan 5 unit komputer)

PPKD
Finansial Anggaran
R/K SKPD A Rp. 50.000.000,-
Kas di kas Daerah Rp. 50.000.000,- –
(pembiayaan pembelian 5 unit komputer)

13. Bendahara Penerimaan SKPD AK menerima uang tunai dari pendapatan restribusi
yang terdiri dari Retribusi Pasar sebesar Rp. 150.000.000,- dan Retribusi Pelayanan
Pemakaian Kekayaan Daerah sebesar Rp. 170.000.000,-. Jumlah kas yang diterima
termasuk dari nilai piutang yang ada di neraca. Penerimaan ini disetor ke kas daerah
pada hari itu juga. STS segera disampaikan kepada PPK-SKPD AK dan Bagian
Keuangan sebagai bukti penerimaan kas.(piutang retribusi pasar yang ada di neraca
sebesar Rp. 50.000.000,-)
SKPD
Finansial Anggaran
Kas di Bendahara Penerimaan Rp. 320.000.000,- Perubahan Rp. 320.000.000,-
SAL
Piutang Retribusi Pasar Rp. 50.000.000,- Pendapatan Rp. 150.000.000,-
Retribusi
Pelayanan
Pasar-LRA
Pendapatan Retribusi Rp. 100.000.000,- Pendapatan Rp. 170.000.000,-
Pelayanan Pasar-LO Retribusi
Pemakaian
Kekayaan
Daerah-
LRA
Pendapatan Retribusi Rp. 170.000.000,-
Pemakaian Kekayaan
Daerah-LO
(penerimaan pendapatan pasar dll)
R/K PPKD Rp. 320.000.000,-
Kas di Bendahara Rp. 320.000.000,-
Penerimaan
(pembayaran ke rekening kas daerah)

PPKD
Finansial Anggaran
Kas di kas Daerah Rp. 320.000.000,-
R/K SKPD A Rp. 320.000.000,- –
(penerimaan pendapatan retribusi dll dari SKPD)

14. SKPD AK membeli Bahan Habis Pakai Kantor sebesar Rp. 26.000.000,- secara tunai
Pembayaran dengan menggunakan kas yang diisi pada nomor 3 di atas. SPJ (dilampiri
dengan bukti kuitansi pembelian) segera disampaikan Bendahara Pengeluaran kepada
fungsi akuntansi PPK-SKPD AK.
SKPD
Finansial Anggaran
Persediaan Alat Tulis Rp. 26.000.000,- Belanja Alat Tulis Rp. 26.000.000,-
Kantor Kantor
Kas di Bendahara Rp. 26.000.0000,- Perubahan SAL Rp. 26.000.000,-
Pengeluaran
(pembelian persediaan alat tulis kantor)

PPKD
Finansial Anggaran
– –
15. SKPD AK menerima 10 buah komputer dari Bagian Perlengkapan yang merupakan
sumbangan dari World Bank. Harga pasar computer adalah @ Rp. 12.000.000,-.
SKPD
Finansial Anggaran
Peralatan dan Mesin Rp. 120.000.000,-
Personal Komputer

Pendapatan Hibah-LO Rp. 120.000.000,-
(penerimaan 10 komputer dari World Bank)

PPKD
Finansial Anggaran
– –

16. Fungsi akuntansi PPK-SKPD AK menerima SPJ Rp. 25.000.000,- dari Bendahara
Pengeluaran atas Penyelenggaraan Bintek Akuntansi dengan perincian Belanja
Langsung sebagai berikut :
a. Belanja Pegawai Honorarium PNS Rp. 18.000.000,-
b. Belanja barang dan jasa cetak dan penggandaan Rp. 7.000.000,-
SKPD
Finansial Anggaran
Beban Honorarium Panitia Rp. 18.000.000,- Belanja Rp. 18.000.000,-
Pelaksana Kegiatan Honorarium
Panitia Pelaksana
Kegiatan
Beban Barang dan Jasa Rp. 7.000.000,- Belanja Barang Rp. 7.000.000,-
Cetak dan Jasa Cetak
Kas di Bendahara Rp. 25.000.000,- Perubahan Rp. 25.000.000,-
Pengeluaran SAL
(pembiayaan penyelenggaraan Bintek Akuntansi)

PPKD
Finansial Anggaran
– –

17. Bagian Keuangan selaku BUD menerima kas dari pendapatan Dana Alokasi Umum
(DAU) sebesar Rp. 300.000.000,-
SKPD
Finansial Anggaran
– –

PPKD
Finansial Anggaran
Kas di kas Daerah Rp. 300.000.000,- Perubahan SAL Rp. 300.000.000,-
Pendapatan DAU-LO Rp. 300.000.000,- Pendapatan DAU- Rp.300.00
LRA 0.000,-
(menerima pendapatan dana alokasi umum)
18. PPK-SKPD AK mengajukan SPM-LS untuk belanja modal pengadaan kendaraan
sebesar Rp. 250.000.000,-.

TIDAK DIJURNAL
19. Bendahara Penerimaan SKPD AK menerima kas dari pihak ketiga atas pendapatan
pajak hotel sebesar Rp. 250.000.000,- yang langsung disetorkan ke rekening ke kas
daerah. STS segera disampaikan kepada PPK-SKPD AK dan PPK SKPKD.
SKPD
Finansial Anggaran
Kas di Bendahara Penerimaan Rp. 250.000.000,- Perubahan SAL Rp. 250.000.000,-
Pendapatan Pajak Hotel- Rp. 250.000.000,- Pendapatan Rp. 250.000.000,-
LO Pajak Hotel-
LRA
(penerimaan pendapatan pajak hotel)
R/K PPKD Rp. 250.000.000,-
Kas di Bendahara Rp. 250.000.000,-

Penerimaan
(pembayaran ke rekening kas daerah)

PPKD
Finansial Anggaran
Kas di kas Daerah Rp. 250.000.000,-
R/K SKPD A Rp. 250.000.000,- –
(pendapatan pajak dari SKPD)

20. PPK-SKPD AK menerima SP2D-LS belanja modal pengadaan kendaraan atas


transaksi no. 18.
SKPD
Finansial Anggaran
Kendaraan Rp. 250.000.000,- Belanja Modal Rp. 250.000.000,-
Kendaraan
R/K PPKD Rp. 250.000.000,- Perubahan Rp. 250.000.000,-
SAL
(penerimaan belanja modal pengadaan kendaraan)

PPKD
Finansial Anggaran
R/K SKPD A Rp. 250.000.000,-
Kas di Kas Daerah Rp. 250.000.000,-
(pembiayaan pengadaan kendaraan)

21. SKPD AK melakukan pembelian bahan habis pakai sebesar Rp. 12.000.000,- dan SPJ
segera disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran kepada PPK-SKPD A.
SKPD
Finansial Anggaran
Persediaan Alat Rp. 12.000.000,- Belanja Alat Tulis Rp. 12.000.000,-
Tulis Kantor Kantor
Kas di Rp. Perubahan Rp.
Bendahara 12.000.000,- SAL 12.000.000,-
Pengeluaran
(pembelian bahan habis pakai)

PPKD
Finansial Anggaran
– –

22. PPK SKPD AK mengajukan SPM-LS sebesar Rp. 180.000.000,- (belum termasuk
potongan PFK) untuk membayar gaji dan tunjangan pegawai untuk Bulan Desember
2019.
TIDAK DIJURNAL
23. SKPD AK menerima SP2D-LS dengan total belanja gaji dan tunjangan pegawai
sebesar Rp. 180.000.000,- dan potongan PFK sebesar Rp. 22.000.000,- yang diajukan
pada nomor 22. SP2D-LS ini dicairkan pada hari itu dan juga langsung dibayarkan
kepada para pegawai.
SKPD
Finansial Anggaran
Beban Gaji dan Rp. 180.000.000,- Belanja Gaji dan Rp. 180.000.000,-
Tunjangan Tunjangan
Pegawai-LO Pegawai
R/K PPKD Rp. Perubahan Rp.
180.000.000,- SAL 180.000.000,-
(membayar gaji dan tunjangan pegawai)

PPKD
Finansial Anggaran
R/K SKPD A Rp. 180.000.000,-
Kas di kas Rp. 180.000.000,-
Daerah
(menerima belanja gaji dan tunjangan
pegawai)
Kas di kas Daerah Rp. 22.000.000,-

Utang PFK Rp. 22.000.000,-
(mendapat potongan PFK)
Utang PFK Rp. 22.000.000,-
Kas di kas Rp. 22.000.000,-
Daerah
(membayar potongan PFK)

24. Bagian Keuangan atas nama Pemerintah Daerah POLY memberikan belanja bantuan
sosial sebesar Rp. 35.000.000,- atas bencana alam yang terjadi di Pemda POLY.
SKPD
Finansial Anggaran
– –
PPKD
Finansial Anggaran
Beban Bantuan Sosial-LO Rp. 35.000.000,- Belanja Bantuan Rp. 35.000.000,-
Sosial-LRA
Kas di kas Daerah Rp. 35.000.000,- Perubahan Rp. 35.000.000,-
SAL
(memberikan belanja bantuan sosial)

25. Pemerintah Daerah POLY memutuskan untuk membentuk dana cadangan dalam
rangka Pilkada sebesar Rp. 135.000.000,-
SKPD
Finansial Anggaran
– –

PPKD
Finansial Anggaran
Dana cadangan Rp. 135.000.000,- Pembiayaan Pengeluaran Rp. 135.000.000,-
Pembentukan Dana
Cadangan
Kas di kas Rp. 135.000.000,- Perubahan SAL Rp. 135.000.000,-
Daerah
(pembentukan dana cadangan pilkada)

26. Bagian Keuangan yang bertindak atas nama Pemerintah Daerah POLY mempunyai
utang dalam negeri sebesar Rp. 50.000.000,- akan dicicil pokok pinjaman selama 10
tahun atau sebesar Rp. 5.000.000,-/per tahun dengan bunga/per tahun sebesar 1% dari
jumlah utang yang belum dilunasi. Sehingga nampak di Neraca Awal Bagian
Keuangan terdapat rekening Utang Dalam Negeri sebesar Rp. 45.000.000,- rekening
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang sebesar Rp. 5.000.000,- dan rekening utang
bunga sebesar Rp. 500.000,-. Oleh karena itu, telah dilakukan pembayaran pokok
pinjaman utang dalam negeri yang jatuh tempo pada tahun 2019 sebesar Rp.
5.000.000,- seperti yang telah dianggarkan dalam rekening pembiayaan pembayaran
pokok pinjaman oleh Bagian Keuangan dengan terdapat belanja bunga sebesar Rp.
500.000,-.
SKPD
Finansial Anggaran
– –

PPKD
Finansial Anggaran
Bagian Lancar Utang Jangka Rp. 5.000.000,- Pembiayaan Rp. 5.000.000,-
Panjang Pengeluaran
Pembayaran Pokok
Pinjaman
Kas di kas Daerah Rp. 5.000.000,- Perubahan Rp. 5.000.000,-
SAL
(pembayaran pokok pinjaman) (pembiayaan pengeluaran pembayaran
pokok pinjaman)
Utang Bunga Rp. 500.000,- Belanja Bunga Rp. 500.000,-
Kas di kas Daerah Rp. 500.000,- Perubahan Rp. 500.000,-
SAL
(pembayaran utang bunga) (pembiayaan belanja bunga)

27. Bendahara penerima SKPD AK menerima kas dari pihak ketiga atas pendapatan pajak
restoran sebesar Rp. 230.000.000,- yang langsung disetorkan ke rekening ke kas
daerah. STS segera disampaikan kepada PPK-SKPD AK dan PPK-SKPKD.
SKPD
Finansial Anggaran
Kas di Bendahara Rp. 230.000.000,- Perubahan SAL Rp. 230.000.000,-
Penerimaan
Pendapatan Pajak Rp. 230.000.000,- Pendapatan Pajak Rp. 230.000.000,-
Restoran-LO Restoran-LRA
(penerimaan pendapatan pajak restoran)
R/K PPKD Rp. 230.000.000,-
Kas di Bendahara Rp. 230.000.000,-

Penerimaan
(pembayaran ke rekening kas daerah)

PPKD
Finansial Anggaran
Kas di kas Daerah Rp. 230.000.000,-
R/K SKPD A Rp. 230.000.000,- –
(menerima pendapatan dana alokasi umum)

28. Dilakukan pengembalian sisa dana UP oleh PPK-SKPD AK ke rekening kas daerah.
SKPD
Finansial Anggaran
R/K PPKD Rp. 2.000.000,-
Kas di Bendahara Rp. 2.000.000,-

Pengeluaran
(pengembalian sisa dana UP ke kas daerah)

PPKD
Finansial Anggaran
Kas di kas Daerah Rp. 2.000.000,-
R/K SKPD A Rp. 2.000.000,- –
(pengembalian sisa dana UP ke kas daerah)

Anda mungkin juga menyukai