Pelj. Alkitab
Pelj. Alkitab
Rancang bangun tubuh manusia memastikan adanya seorang perancang. Para ilmuwan
mengemukakan bahwa otak kita menyimpan dan mengingat ribuan gambar-gambar mental,
memadukan dan menyelesaikan masalah, menghargai keindahan, mengerti diri sendiri dan
rindu mengembangkan yang terbaik bagi setiap orang. Aliran listrik yang berasal dari otak
mengatur semua kegiatan otot tubuh kita.
Komputer juga berfungsi melalui rangsangan listrik. Tetapi membutuhkan pikiran manusia
untuk menciptakan komputer dan membutuhkan manusia untuk membuat dan
memberitahukan kepada komputer itu apa yang ia harus lakukan.
Tidak heran Pemazmur menyimpulkan bahwa tubuh manusia berbicara dengan nyaring dan
jelas tentang Pencipta yang Ajaib: “Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku
dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”
Mazmur 139:14.
Kita tidak perlu pergi terlalu jauh untuk menemukan “hasil-hasil karya”
Tuhan. Rumitnya rancang bangun otak manusia dan organ-organ lain
dari tubuh kita adalah “hasil kerja’ Tuhan dan menunjukkan adanya
Perancang yang ketrampilanNya tanpa batas.
Tubuh manusia adalah satu sistim organ tubuh yang lengkap – semua
terkait, semua dirancang secara sempurna. Paru-paru, jantung,
syaraf, otot, semua melaksanakan tugasnya yang rumit itu secara luar
biasa dan bergantung pada tugas rumit yang luar biasa lainnya.
Jika Anda mau menandai 10 uang logam dari satu sampai sepuluh, menaruh itu di dalam
kantong, mengocoknya, dan mengambil ke luar lalu menaruh uang itu kembali ke dalam
kantong Anda satu persatu, berapa banyak kemungkinan yang Anda dapatkan agar uang
logam itu keluar dengan nomor yang berurut secara tepat? Menurut hukum matematika Anda
hanya mempunyai satu kemungkinan di antara 10 milyar kemungkinan untuk mengambilnya
secara berurut dari satu sampai sepuluh.
Sekarang pikirkan kemungkinan tentang perut, otak, jantung, paru-paru, saluran darah arteri,
pembuluh darah, ginjal, telinga, mata dan gigi yang tumbuh bersama-sama dan mulai berfungsi
pada saat yang bersamaan.
Apakah penjelasan yang paling masuk akal bagi perekayasaan tubuh manusia?
“Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
…MAKA TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA ITU MENURUT GAMBARNYA, menurut
gambar Tuhan diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka.”
Kejadian 1:26, 27.
Manusia pertama, lelaki dan perempuan tidak bisa jadi begitu saja. Alkitab menegaskan bahwa
Tuhan membentuk kita sesuai dengan gambarNya. Dialah yang merancang dan menjadikan
kita.
Tetapi bukti tentang Tuhan tidak hanya dibatasi dengan rancang bangun tubuh kita saja; itu
juga tersebar di angkasa raya. Tinggalkanlah kota yang terang benderang dan pergilah ke
desa. Pandanglah ke angkasa di malam hari. Awan putih dibalik bintang-bintang yang kita
sebut Bima Sakti (Milky Way) sebenarnya adalah galaksi yang terdiri dari bermilyar-milyar
cahaya matahari yang sama dengan matahari kita. Bahkan matahari kita bersama dengan
planet-planetnya adalah bagian dari Bima Sakti itu. Dan Bima Sakti hanyalah satu dari
kurang lebih seratus milyar galaksi yang dapat dilihat melalui teleskop raksasa di bumi dan
melalui teleskop Hubble di ruang angkasa.
Tidak heran Pemazmur menyimpulkan bahwa bintang-bintang menceritakan mengenai
kemuliaan Sang Pencipta:
Kesimpulan apakah yang masuk akal, setelah melihat semua ciptaan yang rumit dan dengan
ukuran yang sangat luas di jagad alam ini?
“Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.”
Kolose 1:17.
Seluruh ciptaan dengan tegas menyaksikan tentang Tuhan Perancang Agung, Tuhan
Pencipta yang Tak Terbatas! Dalam kalimat yang sederhana, “Pada mulanya Allah
…..,” kita dapati jawaban atas misteri kehidupan. Ada Tuhan yang menciptakan segala
sesuatu.Banyak ahli ilmu pengetahuan sekarang ini percaya pada Tuhan. Dr. Arthur
Compton, ahli fisika pemenang hadiah Nobel, pernah mengomentari tentang ayat
Alkitab ini. Ia berkata:
“Bagi saya sendiri, iman mulai dengan suatu kenyataan bahwa ada satu otak dengan
kecerdasan yang maha tinggi yang menjadikan semesta alam ini dan menciptakan
manusia. Tidak sulit bagi saya untuk memiliki iman ini, karena jelas bahwa dimana ada
satu rancangan disitu ada otaknya. Semesta alam yang teratur dan terungkap
menyaksikan kebenaran dari pernyataan yang paling agung yang pernah diutarakan –
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”
.”” Alkitab tidak mencoba membuktikan adanya Tuhan – Alkitab menyatakan keberadaanNya.
Dr. Arthur Conklin, seorang ahli Biologi, menulis: “Probabilitas (kemungkinan) bahwa
kehidupan itu berasal dari suatu kebetulan dapat dibandingkan dengan kemungkinan dari
sebuah kamus lengkap yang dihasilkan oleh suatu ledakan di tempat percetakan.” Kita tahu
manusia tidak bisa membuat sesuatu dari yang tidak ada. Kita bisa membentuk sesuatu,
menemukan sesuatu, tetapi kita tidak pernah bisa membuat sesuatu menjadi ada dari yang
tidak ada walaupun untuk membuat katak yang paling kecil atau kembang yang paling
sederhana sekalipun.
Benda-benda di sekitar kita berseru bahwa Tuhan merancang, Tuhan menciptakan, Tuhan
memelihara. Satu-satunya jawaban yang masuk akal terhadap asal mula semesta alam, dunia
ini, dan manusia – ialah Tuhan.
Tuhan yang merancang langit yang penuh bintang, yang menciptakan semesta alam,
datang ke dalam suatu hubungan secara pribadi dengan menusia. Ia mempunyai
hubungan pribadi dengan Musa: “Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan
berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya.” (Keluaran 33:11).
Dan Tuhan mau masuk ke dalam hubungan pribadi dengan Anda dan menjadi sahabat
Anda. Yesus berjanji kepada mereka yang mengikuti Dia: “Kamulah sahabatKu.”
(Yohanes 15:14).
Semua kita telah bergumul dengan pemikiran tentang Tuhan, karena manusia pada dasarnya
beragama. Tidak ada hewan yang pernah membangun mesbah perbaktian. Namun di mana
pun Anda temukan pria dan wanita, Anda temukan mereka sedang berbakti. Jauh di lubuk hati
setiap manusia ada suatu kerinduan yang kuat untuk berbakti, kesadaran akan adanya Tuhan,
dan rindu menjadi sahabat Tuhan. Bila kita menyambut kerinduan kita dan menemukan Tuhan,
tidak ada lagi keraguan tentang keberadaanNya dan kebutuhan kita.
Selama tahun 1990-an jutaan orang ateis di Rusia berbalik meninggalkan ateisme dan kembali
kepada Tuhan. Seorang professor di St. Petersburg yang bidang keahliannya adalah astronomi
membuat satu pernyataan yang menggambarkan komentar yang dibuat oleh banyak ateis yang
telah berubah di negara bekas Uni Soviet itu: “Saya telah mencari arti hidup dalam riset ilmu
pengetahuan saya, tetapi tidak menemukan apa pun untuk dapat saya percayai. Para ilmuwan
di sekitar saya mempunyai perasan hampa yang sama. Bila saya melihat luasnya jagad alam
ini melalui penelitian astronomi, dan kehampaan jiwaku, saya merasa pasti ada sesuatu di situ
yang bermakna. Lalu, ketika saya menerima Alkitab yang Anda berikan dan mulai
membacanya, kehampaan hidupku ini terisi. Saya menemukan Alkitab menjadi satu-satunya
sumber keyakinan bagi jiwa saya. Saya telah menerima Yesus sebagai Juruselamatku, dan
telah menemukan kedamaian dan kepuasan sejati di dalam hidup ini.”
Seorang Kristen percaya akan Tuhan karena ia telah bertemu dengan Dia dan menemukan
bahwa Dia memuaskan kebutuhan jiwa yang paling dalam. Tuhan kepada siapa umat Kristen
telah dengan sukacita menemukan keberadaanNya, memberikan kepada kita pandangan yang
baru, arti yang baru, motif yang baru, tujuan yang baru dan sukacita yang baru.
Tuhan tidak menjanjikan satu kehidupan yang bebas dari kesusahan dan pertentangan, tetapi
Dia menjamin bahwa Dia akan menuntun dan memelihara kita jika kita mempunyai hubungan
secara pribadi dengan Dia. Dan jutaan umat Kristen akan menyaksikan bahwa mereka mau
meninggalkan semuanya daripada kembali kepada kehidupan tanpa Tuhan.
Inilah keajaiban terbesar dari semuanya – bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa yang merancang
semua makhluk hidup dan menciptakan serta memelihara alam semesta juga merindukan suatu
hubungan pribadi dengan pria dan wanita, anak lelaki dan perempuan.
“…..Jika aku melihat langitMu, buatan jariMu, bulan dan bintang-bintang yang
Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak
manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?” Mazmur 8:3,4.
Adalah masuk akal apabila Tuhan yang menaruh perhatian secara pribadi mau menyatakan
diriNya kepada ciptaanNya, sama seperti seorang ayah rindu supaya anak-anaknya mengenal
dia. Dalam Alkitab Tuhan menceritakan kepada kita siapakah Dia dan seperti apakah Dia. Pola
apakah yang Tuhan gunakan untuk menciptakan manusia?
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah
diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka.” Kejadian 1:27.
Karena kita dijadikan sesuai dengan gambar Tuhan, kesanggupan kita untuk memantulkan dan
merasa, mengingat dan berharap, untuk memahami dan menganalisa – semua berasal dari
Dia.
Tuhan berhubungan dengan manusia melalui hatiNya yang penuh kasih. Tidak ada sesuatu
pun yang Ia lakukan atau akan pernah lakukan yang tidak didorong oleh kasih yang penuh
pengorbanan dan tidak mementingkan diri.
Dalam Alkitab Tuhan berulang kali berbicara mengenai diriNya sendiri sebagai Bapa.
“Bukankah kita sekalian mempunyai satu Bapa? Bukankah satu Tuhan menciptakan
kita?” Maleakhi 2:10
Beberapa dari gambar ayah yang kita lihat sekarang ini tidak seperti yang kita inginkan.
Ada ayah yang tidak perduli, ayah yang kejam. Tuhan tidaklah demikian. Dia adalah
Bapa yang perduli dan peka. Dia adalah jenis ayah yang baik hati, yang senang
bermain-main dengan anakNya laki-laki atau perempuan, ayah yang memberikan
kehangatan kasih sayang kepada anak-anakNya dengan menceritakan cerita-cerita
indah sebelum tidur. Tuhan, Bapa kita yang Pengasih, ingin untuk berbuat lebih dari
sekedar menyatakan diriNya melalui firman dalam Kitab Suci. Dia tahu bahwa orang
yang hidup bersama kita akan lebih nyata kepada kita daripada seorang yang hanya
kita dengar atau baca dalam buku. Karena itu Ia memutuskan untuk masuk datang ke
dunia kita sebagai Seorang Manusia sejati – seorang manusia berupa Yesus.
“Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang
diciptakan.” Kolose 1:15.
Jadi, bila Anda telah melihat Yesus, Anda telah melihat Tuhan. Ia merendahkan diri setara
dengan kita – Ia menjadi seperti kita – sehingga Ia dapat mengajar kita bagaimana untuk hidup
dan berbahagia, agar kita dapat melihat bagaimana Tuhan itu sebenarnya. Yesus adalah
Tuhan yang kelihatan. Ia sendiri berkata, “….Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah
melihat Bapa.” (Yohanes 14:9).
Sementara Anda membaca kisah tentang Yesus dalam empat Injil, empat buku pertama dari
Perjanjian Baru, Anda akan menemukan gambaran yang mempesona dari Bapa kita yang di
surga. Nelayan-nelayan yang kasar dan puas diri membuang jalanya untuk mengikut Yesus.
Anak-anak kecil berkumpul untuk menerima berkatNya. Ia dapat memberikan penghiburan
kepada orang-orang berdosa yang paling putus asa dan melucuti orang munafik yang merasa
diri paling benar. Ia menyembuhkan segala sesuatu, dari kebutaan sampai penyakit kusta.
Dalam semua perbuatanNya Yesus menunjukkan bahwa Tuhan itu kasih! Ia memenuhi
kebutuhan manusia dengan satu cara yang tak pernah dilakukan seorang pun sebelumnya –
atau sesudahnya! Pernyataan kemuliaan yang terakhir dari Yesus mengenai siapa Allah itu
terjadi di salib.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3:16.
Yesus mati bukan hanya memberikan kita hidup yang lebih bahagia sekarang, tetapi juga
memberikan kita hidup yang kekal. Untuk berabad-abad lamanya orang bertanya-tanya dan
berharap dan memimpikan tentang Tuhan. Mereka melihat hasil pekerjaan tanganNya di
angkasa dan di alam yang indah. Lalu di atas salib, Yesus memecahkan kesunyian segala
zaman, dan manusia menemukan diri mereka memandang kepada wajah Tuhan itu sendiri,
melihat Dia sebagaimana Ia sebenarnya – kasih, kasih yang kekal dan abadi!
Anda bisa menemukan Tuhan sekarang juga pada saat Yesus menyatakan diriNya. Penemuan
itu akan menuntun Anda untuk secara pribadi menyatakan dengan tegas: “Bapa, aku
mengasihi Engkau!”
Pelajaran 2
Alkitab telah mengubah pulau itu dari neraka dunia menjadi satu contoh dari apa yang
Tuhan inginkan terjadi bagi dunia ini. Keadaan tersebut tetap demikian sampai
sekarang ini.
Pasti. Sementara saya menulis ini, saya memperhatikan kertas jawaban yang dikirim
kepada kami oleh seorang pelajar kursus Alkitab kami. Sebuah catatan di bagian
bawah menyebutkan, “Saya berada di penjara menunggu giliran hukuman mati karena
berbuat satu kejahatan. Sebelum saya mengikuti kursus Alkitab ini, saya hilang, tetapi
sekarang saya memiliki sesuatu untuk saya harapkan nanti, dan saya telah
menemukan kasih yang baru.” Alkitab memiliki kuasa yang pasti dapat mengubah
kehidupan seseorang. Bila seorang dengan sungguh-sungguh mulai belajar Alkitab,
maka kehidupan itu akan berubah secara dramatis.
Tuhan tidak membiarkan kita gelap terhadap hidup dan arti hidup ini. Melalui para
nabiNya – orang-orang yang Tuhan panggil untuk berbicara dan menulis atas namaNya
– Ia telah menyatakan jawabanNya terhadap pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup
ini.
Para nabi memberikan pekabaran Tuhan melalui suara dan pena ketika mereka hidup,
dan setelah mereka mati, tulisan-tulisan mereka tetap hidup. Pekabaran-pekabaran
nubuatan ini kemudian dikumpulkan, oleh tuntunan Tuhan, ke dalam satu buku yang
kita sebut Alkitab.
Kitab suci mempengaruhi manusia secara menakjubkan oleh karena “seluruh” Alkitab
adalah “nafas Tuhan”, suatu dokumen inspirasi, buku Tuhan. Para nabi menulis apa
yang mereka lihat dan dengar dalam bahasa manusia, tetapi pekabaran mereka
langsung berasal dari Tuhan. Jadi jika Anda ingin mengetahui apakah sebenarnya
hidup ini, bacalah Kitab Suci. Membaca Kitab Suci akan mengubah hidup Anda. Lebih
banyak Anda membaca buku itu dengan penuh doa, lebih banyak kedamaian pikiran
akan Anda alami.
Roh Suci yang sama yang mengilhami para nabi untuk menulis Kitab Suci, akan
mengubah hidup Anda jika Anda mengundang Roh itu hadir sementara Anda membaca
Alkitab.
Alkitab sebenarnya adalah satu kepustakaan yang terdiri dari 66 buku. Tiga puluh
sembilan buku Perjanjian Lama disusun antara tahun 1400 sampai 400 Sebelum Tarikh
Masehi, 27 buku Perjanjian Baru disusun antara tahun 50-100 Tarikh Masehi. Nabi
Musa memulai dengan lima buku pertama Alkitab sekitar tahun 1400 STM. Rasul
Yohanes menulis buku terakhir dari Alkitab, Wahyu, sekitar tahun 95 TM. Dalam masa
1500 tahun antara penulisan buku pertama dan buku terakhir dari Alkitab, sekurang-
kurangnya 38 penulis terinspirasi memberikan kontribusi penulisan mereka.
Berbagai penulis Alkitab hidup pada waktu yang berbeda, beberapa diantaranya
terpisah ratusan tahun. Ada pedagang atau pengusaha, yang lain gembala, nelayan,
serdadu, dokter, pengkhotbah, raja, - manusia dari berbagai latar belakang. Mereka
bekerja di bawah pemerintahan yang berbeda dan hidup dalam peradaban dan falsafah
yang berlainan.
Tetapi inilah keajaiban dari semua itu: Jika ke-66 buku dalam Alkitab dengan 1189
fasal dan terdiri dari 31.173 ayat dipadukan, kita menemukan kesatuan dan
keselarasan yang sempurna dengan pekabaran yang terdapat di dalamnya.
Seandainya ada seorang mengetuk pintu Anda, bila dipersilahkan masuk, meletakkan
satu marmer yang telah dibentuk secara khusus di lantai ruang tamu, lalu
meninggalkannya di situ tanpa sepatah katapun. Kemudian, tamu-tamu lain
mengikutinya sampai sekitar 40 orang masing-masing meletakkan marmer yang telah
bernomor ke tempatnya. Jika tamu yang terakhir telah pergi, Anda tercengang melihat
satu patung yang indah berdiri di depan Anda. Lalu, Anda ketahui bahwa kebanyakan
dari “pematung-pematung” itu tidak pernah bertemu satu sama lain, datang dari
Amerika Selatan, Cina, Rusia, Afrika dan bagian lain di dunia. Apa kesimpulan Anda?
Bahwa ada seorang yang telah merancang patung itu dan telah mengirim kepada
setiap orang spesifikasi yang tepat untuk setiap bagian khusus dari marmer itu.
Para Rasul mula-mula menulis banyak dari Perjanjian Baru sebagai surat yang mereka
kirim kepada gereja-gereja Kristen yang dibentuk setelah kematian dan kebangkitan
Kristus (Kolose 4:16). Lebih dari 4500 manuskrip dari semua atau sebagian dari
Perjanjian Baru dipamerkan di museum agung dan perpustakaan-perpustakaan Eropa
dan Amerika. Beberapa diantaranya bertanggalkan abad kedua yang lalu. Dengan
membandingkan manuskrip-manuskrip yang mula-mula ini dengan Alkitab sekarang,
kita dapat melihat bahwa Perjanjian Baru juga tetap tidak berubah sejak mula pertama
itu ditulis. Dewasa ini Alkitab atau sebagian dari padanya telah diterjemahkan ke dalam
lebih dari 2500 bahasa dan dialek. Firman Tuhan tetap menjadi buku terlaris di dunia;
lebih dari 150 juta Alkitab dan bagian dari Alkitab yang terjual setiap tahun.
(5) Pelajari Alkitab agar menerima kuasa untuk hidup bagi Kristus. Firman Tuhan
digambarkan dalam buku Ibrani 4:12 sebagai pedang bermata dua yang tajam. Itu
lebih dari sekedar kata-kata di atas kertas, itu adalah senjata yang hidup di tangan kita
untuk memerangi dosa.
(6) Dengarlah sementara Tuhan berbicara kepada Anda melalui firmanNya. Jika
seorang ingin mengetahui kebenaran Alkitab mengenai satu pokok pelajaran ia harus
mau menurut apa yang diajarkan Alkitab (Yohanes 7:17), bukan apa yang orang
pikirkan atau apa yang diajarkan beberapa gereja.
Alkitab berbicara kepada hati kita. Ini menyangkut pengalaman kemanusiaan – lahir,
mengasihi, pernikahan, masalah orang tua dan kematian. Kitab Suci menyembuhkan
luka yang terdalam dalam sifat manusia, dosa dan penderitaan yang diakibatkan oleh
dosa itu.
Firman Tuhan bukanlah suatu buku dari satu peradaban, satu zaman, satu bangsa,
atau satu kebudayaan. Meskipun ditulis di Timur, ia juga menarik bagi pria dan wanita
di Barat. Buku itu juga memasuki rumah orang yang sederhana dan istana orang kaya.
Anak-anak menyenangi kisah-kisahnya yang menarik. Pahlawan-pahlawannya
mengilhami orang-orang muda. Yang sakit, yang kesepian dan yang berusia lanjut
menemukan penghiburan di dalamnya dan pengharapan untuk hidup yang lebih baik.
Oleh karena Tuhan bekerja melalui firmanNya, Alkitab memiliki kuasa yang besar. Ia
meluluhkan hati yang keras melawan semua emosi manusia, melembutkan dan
mengisinya dengan kasih. Kita telah melihat Alkitab mengubah seorang yang
sebelumnya bandit dan pengisap opium menjadi pengkhotbah yang bersemangat. Kita
telah melihat Alkitab mengubah seorang pembohong dan pendusta menjadi seorang
yang jujur dan benar. Dan kita telah melihat buku ini mengalihkan orang dari keinginan
untuk bunuh diri dan memberikan kepada mereka awal baru yang penuh harapan.
Alkitab membangkitkan kasih di antara musuh-musuh. Itu membuat orang sombong
menjadi rendah hati dan yang mementingkan diri menjadi pemurah. Alkitab
menguatkan kita yang lemah, memberikan suakcita dalam kesedihan, penghiburan
dalam duka, menuntun kita dalam ketidakpastian dan memberikan kita kelegaan saat
kelelahan. Alkitab menunjukkan kepada pria dan wanita bagaimana hidup dengan
penuh semangat dan bagaimana mati tanpa rasa takut.
Alkitab, Buku dari Allah, bisa mengubah hidup Anda! Anda akan melihat dengan lebih
jelas lagi bila Anda terus belajar pelajaran “Temukanlah” ini. Apakah sebabnya Alkitab
itu ditulis bagi kita?
Mulailah sekarang ini menemukan kuasa firman Tuhan yang dapat membuat Anda
makin seperti Yesus.
Pelajaran 3
Tetapi di pagi-pagi hari lainnya, dunia tampaknya merupakan tempat yang menakutkan. Anda
bangun pagi, terkejut membaca judul-judul utama surat kabar yang memberitakan mengenai
pemboman oleh teroris yang membuat banyak orang cacat atau membutakan mata seorang
anak; kemudian pembunuh berantai yang mengaku bahwa it adalah korbannya yang ke
sepuluh, lalu berita lainnya lagi : kelaparan atau perang atau gempa bumi. Inilah saat-saat
ketika tampaknya tidak ada yang masuk akal, tidak ada keadilan.
Apa arti semuanya ini? Bisakah kita memahami dunia kita yang indah tetapi juga mengerikan
ini? Mengapa kita berada disini? Benarkah hidup saya berarti bagi Tuhan atau apakah saya
hanyalah satu bagian kecil di mesin kosmos yang amat luas ini ?
Marilah kita mulai dengan fakta bahwa Tuhan adalah pencipta, arsitek dan perancang semua
yang ada, dari bintang yang sangat besar (supernova) sampai sayap kupu-kupu.
“Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulutNya segala tentaranya. Ia
mengumpulkan air laut seperti dalam bendungan, ia menaruh samudera raya kedalam
wadah . Biarlah segenap bumi takut kepada Tuhan, biarlah semua penduduk dunia
gentar terhadap Dia! Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah
maka semuanya ada.” Mazmur 33:6-9.
Tuhan hanya bersabda dan semua unsur di alam ini menurut kehendak-Nya.
“Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya,
dan Ia berhenti pada hari yang ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat
dan menguduskannya.” Keluaran 20:11.
Pencipta yang kekal dan Maha Kuasa bisa saja membentuk dunia ini dalam sesaat ’’oleh
hembusan nafas-Nya.” Tetapi Ia memilih untuk mengerjakannya dalam enam hari, meskipun Ia
bisa melakukannya dalam enam menit, atau bahkan enam detik pun sudah cukup. Pasal
pertama dalam Alkitab, Kejadian 1, menyatakan apa yang Tuhan ciptakan setiap hari pada
minggu penciptaan. Apakah karya agung yang Tuhan ciptakan pada hari ke enam?
Tetapi Tuhan menghendaki lebih dari itu: hubungan yang nyata. Robot bisa tersenyum,
berbicara, bahkan mencuci piring; tetapi tidak bisa mengasihi. Tuhan menciptakan manusia
dengan kemampuan berpikir dan memutuskan, memilih dan mengingat, mengerti dan
mengasihi. Adam dan Hawa adalah anak-anak Tuhan, dan sangat berharga bagi-Nya.
MINGGU PENCIPTAAN
HARI PERTAMA: terang: pergantian siang dan malam
HARI KEDUA: atmosfer bumi
HARI KETIGA: daratan dan tumbuh-tumbuhan
HARI KEEMPAT: matahari dan bulan muncul
HARI KELIMA: burung dan ikan
HARI KEENAM: binatang di darat dan manusia
HARI KETUJUH: hari Sabat.
Adam dan Hawa memiliki segala sesuatu untuk membuat mereka bahagia. Mereka menikmati
kesehatan tubuh dan pikiran yang sempurna, tinggal dirumah taman yang indah di dunia yang
tak bercela (Kejadian 2:8; 1:28-31). Kepada mereka, Tuhan menjanjikan anak-anak dan
kemampuan berpikir kreatif dan mendapatkan kepuasan dari pekerjaan tangannya (Kejadian 1:
28; 2:15). Mereka mengalami persekutuan muka dengan muka dengan Pencipta mereka
(Kejadian 3:8). Tidak ada jejak kekuatiran, takut, atau sakit merusak hari-hari mereka yang
penuh bahagia.
Bagaimana sampai dunia ini berubah secara drastis menjadi tempat derita dan tragedi? Pasal
dua dan tiga dari buku Kejadian menceritakan kisah bagaimana dosa masuk ke dunia kita ini.
Bacalah di waktu luang Anda. Berikut ini ringkasan isi cerita itu.
Beberapa waktu setelah Tuhan membentuk satu dunia yang sempurna, Iblis datang ke Taman
Eden untuk menggoda Adam dan Hawa agar tidak menurut Penciptanya. Tuhan membatasi
ruang pengaruh Iblis hanya pada satu pohon di taman itu. “pohon pengetahuan baik dan jahat.”
Dan Ia memperingatkan pasangan manusia pertama itu untuk tetap menjauhi pohon tersebut
dan jangan pernah memakan buahnya, karena akan mengakibatkan kematian.
Tetapi pada suatu hari Hawa berjalan-jalan dekat pohon terlarang itu.
Dengan cepat Iblis menyodorkan kata-kata bualannya. Ia mengatakan
Tuhan telah berdusta kepada Hawa dan jika Hawa memakan buah
pohon itu ia tidak akan mati, tetapi akan menjadi bijak seperti Tuhan
sendiri, mengetahui yang baik dan yang jahat. Tragisnya, Hawa dan
kemudian Adam, yang hanya mengetahui yang baik saja, membiarkan
Iblis menipu mereka dan mereka mencicipi buah terlarang itu –
sehingga memutuskan ikatan kepercayaan dan ketaatan mereka
kepada Tuhan.
Tuhan merencanakan Adam dan Hawa untuk memerintah seluruh dunia ini sebagai pemelihara
hasil pekerjaan yang diciptakan Tuhan (Kejadian 1:26). Tetapi oleh karena mereka melanggar
iman mereka kepada Tuhan dan memilih Iblis sebagai pemimpin mereka yang baru, pasangan
tersebut kehilangan kekuasaan. Sekarang Iblis mengaku bahwa dunia ini adalah miliknya dan
berusaha sekuat tenaga untuk memperbudak orang-orang didalamnya.
Banyak kali kita menemukan diri kita melakukan sesuatu yang mementingkan diri bahkan
berbuat kejam padahal kita sebenarnya ingin berbuat sebaliknya. Mengapa? Karena musuh
yang tidak kelihatan itu, si Iblis, bekerja untuk membuat moral kita jatuh.
Bila Anda membaca pasal 3 buku Kejadian , Anda akan menemukan bahwa dosa yang
menyebabkan Adam dan Hawa takut dan bersembunyi dari Tuhan. Dosa telah berdampak
pada semua ciptaan. Duri-duri bermunculan bersamaan dengan bunga-bunga. Tanah
mengalami kekeringan dan bekerja itu menjadi beban. Penyakit mulai menyerang tanpa
pandang bulu. Kecemburuan, kebencian, curiga dan kerakusan melipat gandakan
kesengsaraan manusia. Yang paling mengerikan dari semua ialah, karena dosa, datang
kematian!
“...Ia adalah PEMBUNUH SEJAK SEMULA dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab
didalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya
sendiri, sebab dia adalah pendusta dan BAPA SEGALA DUSTA.” Yohanes 8:44.”
Menurut Yesus, Iblis adalah asal mula dosa di semesta alam ini, ”bapa” dosa dan juga
pembunuhan dan dusta.
Thomas Carlyle, seorang ahli filsafat dari Inggris yang terkenal, pada suatu kali membawa
Ralph Waldo Emerson ke beberapa jalan yang paling buruk di ujung timur London. Sementara
mereka berjalan sambil diam-diam memperhatikan keburukan dan kejahatan sekitar mereka,
Carley akhirnya bertanya “Sekarang apakah anda percaya kepada Iblis?”
Tidak! Tuhan yang baik tidak akan menciptakan Iblis. Namun Alkitab menyatakan bahwa Iblis
bersama para malaikat yang telah ditipunya, kehilangan tempat mereka disurga dan datang
kedunia ini.
“Maka timbullah
PEPERANGAN
DISORGA. Mikhael dan
Malaikat-malaikatnya
berperang melawan
naga itu, dan naga itu
dibantu oleh malaikat-
malaikatnya, TETAPI
MEREKA TIDAK DAPAT
BERTAHAN; MEREKA
TIDAK MENDAPAT
TEMPAT LAGI
DISORGA. Dan naga
besar itu, si ular tua,
yang disebut Iblis atau
Setan, yang
menyesatkan seluruh
dunia dilemparkan
kebawah; ia
dilemparkan ke bumi,
bersama-sama dengan
malaikat-malaikatnya.”
Wahyu 12:7 –9.
“Kuberikan TEMPATMU DEKAT KERUB YANG BERJAGA, di gunung kudus Allah engkau
berada dan berjalan-jalan ditengah batu-batu yang bercahaya-cahaya . ENGKAU TAK
BERCELA DI DALAM TINGKAH LAKUMU sejak hari PENCIPTAANMU sampai TERDAPAT
KECURANGAN PADAMU.” Yehezkiel 28:14, 15.
Tuhan tidak menjadikan Iblis, Ia menjadikan Lusifer, seorang malaikat yang sempurna, seorang
dari pimpinan malaikat di surga, yang berdiri disisi tahta Tuhan. Tetapi kemudian ia berdosa -
“terdapat kecurangan “ di dalam dia. Dibuang dari surga, dan berlaku seperti sahabat Adam
dan Hawa, ia menjadi musuh kemanusiaan yang paling mematikan.
“Wah, Engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, ENGKAU SUDAH
DIPECAHKAN DAN JATUH KEBUMI, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau
yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan
tahtaku mengatasi bintang-bintang Allah dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan,
jauh disebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, HENDAK
MENYAMAI YANG MAHA TINGGI.” Yesaya 14:12-14.
Ciptaan yang menjadi Iblis pada mulanya disebut Lusifer, yang berarti “bintang pagi“ atau
”yang bersinar.“ Dihati malaikat ini, kesombongan dan ambisi mulai menggantikan
pengabdian. Benih kesombongan bertumbuh menjadi niat kuat untuk mengambil tempat
Tuhan.
Lusifer pasti bekerja keras membujuk makhluk-mahluk surga lainnya. Mudah Membayangkan
bahwa Setan menuduh Tuhan menyembunyikan sesuatu dari mereka, bahwa hukum Ilahi itu
terlalu ketat dan bahwa Tuhan adalah penguasa yang tidak perduli. Ia memfitnah nama
Seorang yang tabiatnya menjelaskan apakah kasih itu.
Kesombongan mengubah pemimpin malaikat ini menjadi Iblis atau Setan. Dan untuk menjaga
kedamaian dan keharmonisan surga; ia bersama sepertiga malaikat surga yang bergabung
dengannya dalam pemberontakan, harus dibuang (Wahyu 12:4, 7-9).
Tuhan menantang ciptaan yang dijadikan-Nya itu untuk memilih yang benar karena kuasa
berpikir mereka mengatakan kepada mereka “jalan Tuhan itulah yang terbaik.“ Dan berbalik
dari kesalahan, karena kuasa berpikir mereka memperingatkan akan akibat dari ketidakpatuhan
dan dosa.
Hanya manusia yang dipenuhi dengan kuasa untuk berpikir dan memilih bisa mengalami kasih
yang sejati. Tuhan rindu untuk menjadikan orang-orang yang dapat memahami dan
menghargai tabiat-Nya, bebas menyambut-Nya dengan kasih dan dipenuhi dengan kasih
kepada orang lain. Tuhan sangat ingin membagikan Kasih-Nya sehingga Ia mau mengambil
resiko yang luar biasa dan menciptakan malaikat dan manusia yang mempunyai kuasa
memilih. Ia tahu bahwa mungkin sekali kelak satu dari ciptaan-Nya akan memilih untuk tidak
berbakti kepada-Nya. Iblis adalah ciptaan pertama di semesta alam ini yang telah membuat
pilihan yang sangat buruk itu. Tragedi dosa dimulai olehnya (Yohanes 8:44, 1 Yohanes 3:8).
Mengapa Tuhan tidak membinasakan Lusifer sebelum penyakit dosanya itu menyebar? Lusifer
telah menantang keadilan pemerintahan Tuhan. Ia telah berdusta tentang Tuhan. Jika Tuhan
membinasakan Lusifer dengan segera, para malaikat akan mulai meyembah Dia karena takut,
bukannya karena kasih. Ini akan mengalahkan tujuan utama Tuhan yang mula-mula yaitu
menjadikan manusia dengan kuasa memilih.
Bagaimana seorang yakin bahwa jalan Tuhan itulah yang terbaik? Tuhan memberikan Setan
kesempatan untuk menunjukkan cara yang lain. Itu sebabnya ia diberikan kesempatan untuk
mencobai Adam dan Hawa.
Planet ini telah menjadi wilayah uji coba, dimana tabiat Setan dan sifat kerajaanya diadu
dengan tabiat Tuhan dan sifat KerajaanNya. Siapakah yang benar ? Siapakah yang akhirnya
kita dapat percayai ? Demikian hebatnya tipu daya Setan itu, sehingga memerlukan waktu bagi
ciptaan di semesta alam untuk yakin sepenuhnya, betapa pilihan setan itu benar-benar
membinasakan. Tetapi akhirnya semua orang akan melihat bahwa, “upah dosa itu maut” dan
bahwa “karunia Tuhan ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita.“ (Roma 6:23).
“...Besar dan ajaib segala pekerjaanMu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan
benar segala jalanMu, ya Raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan
yang tidak memuliakan namaMu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa
akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala
penghakimanMu.“ Wahyu 15:3, 4.
Setelah setiap orang mengerti sifat dosa yang mematikan dan falsafah setan yang sebenarnya
menghancurkan itu, maka Tuhan dapat membinasakan Setan dan dosa. Ia juga harus
membinasakan mereka yang dengan keras kepala menolak kasih karunia-Nya dan berpegang
pada pilihan Setan.
Tuhan rindu menyelesaikan masalah dosa dan penderitaan ini sama seperti kita ingin Ia
melakukannya . Tetapi Ia menunggu sampai Ia bisa lakukan itu diatas dasar yang kokoh, dan
sampai Ia bisa melindungi kebebasan kita dan mencegah kejahatan agar tidak timbul kembali.
Tuhan telah berjanji untuk membinasakan dosa selama-lamanya dengan menyucikan langit
dan bumi ini dengan api. “Tetapi sesuai dengan janjiNya,” kita dapat “menantikan langit yang
baru dan bumi yang baru, dimana terdapat kebenaran.“ 2 Petrus 3:10, 13.
Dosa tidak akan pernah menjangkiti semesta alam ini lagi. Akibat dosa yang tragis akan hilang
lenyap sehingga ketidakpatuhan kepada kehendak Tuhan akan lenyap selama-lamanya.
“Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi
sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh
kematianNya, Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya
dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam
perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.” Ibrani 2:14, 15.
Di atas salib semua malaikat dan semua dunia-dunia yang tidak jatuh dalam dosa melihat
Setan dengan sebenarnya – seorang penipu, pendusta dan pembunuh. Disana ia menyatakan
tabiatnya yang sebenarnya dengan memaksa manusia untuk membunuh Putra Tuhan yang tak
berdosa. Penghuni seluruh jagad alam melihat betapa dosa itu tidak berbelaskasihan dan
kejam.
Apakah anda telah temukan hubungan dengan Juruselamat yang mati untuk mengungkapkan
kasih-Nya yang tak terhingga dan tak berubah itu? Bagaimana perasaan Anda terhadap
seorang yang datang ke dunia kita ini sebagai manusia biasa dan mati menggantikan Anda
untuk menyelamatkan Anda dari akibat dosa? Maukah Anda menundukkan kepala sekarang ini
dan berterima kasih kepada Yesus, lalu meminta Dia untuk masuk dan menguasai hidup anda?
Bapa yang penuh kasih, di surga: Aku Bersyukur kepada-Mu karena kemenangan Yesus atas
Setan di dunia ini. Terima kasih atas tawaran keampunan yang penuh kemurahan dari salib
itu. Masuklah kiranya ke dalam hati sekarang ini, berkuasalah atas seluruh hidupku.
Tolonglah aku untuk tetap dekat kepada Yesus setiap hari. Terima kasih karena mendengar
doaku, dalam nama Yesus. Amin