Pilih latihan jasmani yang disenangi dan memungkinkan untuk dilakukan, dan hendaknya
melibatkan otot-otot besar.
Latihan jasmani bagi penderita diabetes tipe 1 sebaiknya dilakukan pada pagi hari.
Pada penderita diabetes dengan gula darah tak terkontrol, latihan jasmani akan
menyebabkan terjadinya peningkatan kadar glukosa darah dan benda keton yang dapat
berakibat fatal. Satu penelitian mendapati bahwa pada kadar glukosa darah sekitar 332
mg/dl, bila tetap melakukan latihan jasmani akan berbahaya bagi yang bersangkutan. Jadi
sebaiknya bila ingin melakukan latihan jasmani, seorang penderita dabetes harus
mempunyai kadar glukosa darah tak lebih dari 250mg/dl.
Penderita diabetes yang mendapat terapi insulin, harus mewaspadai kejadian hipoglikemia.
Bila insulin disuntikkan pada lengan atau paha, akan memperbesar kemungkinan
terjadinya hipoglikemia karena peningkatan hantaran insulin melalui darah akibat
pemompaan oleh otot pada saat berkontraksi. Sehingga dianjurkan penyuntikan di daerah
perut (abdomen) sebelum latihan jasmani. Juga dianjurkan agar latihan jasmani dilakukan
setelah makan, yaitu pada saat kadar gula darah berada pada puncaknya.
Pada saat melakukan latihan jasmani, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
> Pemanasan (warm-up)
Dilakukan sebelum memasuki latihan yang sebenarnya, dengan tujuan untuk
mempersiapkan berbagai sistem tubuh seperti menaikkan suhu tubuh, meningkatkan
denyut nadi hingga mendekati intensitas latihan. Pemanasan cukup dilakukan selama 5-10
menit.
> Latihan inti (conditioning)
> Pendinginan (cooling-down)
Dilakukan untuk mencegah penimbunan asam laktat yang dapat menimbulkan nyeri pada
otot setelah melakukan latihan jasmani, atau pusing akibat masih terkumpulnya darah pada
otot yang aktif. Bila latihan berupa jogging maka pendinginan sebaiknya dilakukan dengan
tetap berjalan untuk beberapa menit. Bila bersepeda, tetap mengayuh sepeda tetapi tanpa
beban. Pendinginan dilakukan kurang lebih 5-10 menit, sehingga denyut jantung
mendekati denyut nadi saat istirahat.
> Peregangan (stretching)
Dilakukan untuk melemaskan dan melenturkan otot yang masih tegang dan menjadikan
lebih elastic. Tahapan ini bermanfaat terutama bagi mereka yang berusia lanjut.
Frekuensi : olahraga sebaiknya dilakukan secara teratur 3-5 kali per minggu
Intensitas : ringan dan sedang
Durasi : 30-60 menit
Jenis : latihan jasmani endurans (aerobik) untuk meningkatkan kemampuan jantung
dan paru-paru seperti jalan, jogging, berenang, dan bersepeda.
2. Aktivitas fisik sehari-hari
Dengan terbiasa melakukan aktivitas fisik sehari-hari, kadar gula dalam darah dapat
terkontrol. Misalnya: lebih memilih berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan
bermotor, atau memilih naik melalui tangga daripada menggunakan lift.
Di masa sekarang, dimana teknologi kian berkembang sehingga aktifitas fisik menjadi
berkurang, perlu dibuat suatu jadwal kegiatan fisik yang terrencana dengan baik dan
teratur bagi penderita diabetes. Hindari kegiatan bermalas-malasan, contohnya: menonton
televisi dalam waktu lama, bermain game komputer, bermain handphone, internet, dan lain
sebagainya.
KOMPAS.com – Penderita diabetes tidak seharusnya hanya berdiam diri mengandalkan
obat. Selain menjaga pola makan, para penderita diabetes penting juga untuk senantiasa
melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga. Olahraga yang dilakukan dengan baik,
benar, secara teratur, dan terukur terbukti dapat membantu menurunkan kadar gula
darah. Baca juga: Jenis-jenis Obat Diabetes Tipe 1 dan Obat Diabetes Tipe 2 Tak hanya
itu, olahraga bisa digunakan untuk membakar lemak tubuh agar tidak berlebihan dan
meningkatkan metabolisme jaringan, seperti menambah kekuatan otot, saraf, dan tulang.
Olahraga bahkan dapat mengurangi tekanan darah dan kolesterol jahat (LDL) serta
meningkatkan kolesterol baik (HDL) yang jelas baik juga untuk para penderita diabetes.
Namun, para penderita diabetes memang tidak boleh asal dalam melakukan olahraga,
terutama yang sudah mengidap komplikasi penyakit ini. Sejumlah 60% keuntungan dari
artikel Health Kompas.com disalurkan untuk warga terdampak Covid-19. Bagikan artikel-
artikel Health Kompas.com yang bermanfaat di media sosial agar lebih banyak warga
terbantu. — Bagikan artikel ini Berikut ini adalah ragam pilihan olahraga yang tepat untuk
penderita diabetes: 1. Hiking Hiking adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan
kesehatan dan menurunkan berat badan bagi para penderita diabetes. Melansir laman
resmi Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI, bagi
penderita diabetes tipe 2, penurunan berat badan merupakan hal yang sangat penting.
Saat hiking sejauh 3 km/jam, orang dengan berat 68 kg akan membakar 240 kalori yang
dimiliki per jam. Hiking juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol yang sering
kali menjadi pemicu jantung (seringkali dikaitkan sebagai komplikasi panjang dari
diabetes). Baca juga: 18 Makanan Penurun Gula Darah untuk Mengatasi Diabetes
Penelitian mengungkap olahraga yang dilakukan secara teratur dapat membantu
menurunkan tekanan darah diastolik dan sistolik rata-rata 10 mmHg. 2. Berenang
Berenang adalah olahraga yang cocok bagi penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Berenang dapat membantu seseorang menjadi lebih aktif dan lebih sehat. Saat
berenang, 350-420 kalori bisa terbakar setiap jamnya. Hal ini berdampak sangat baik
bagi para penderita diabetes yang sering mengalami mati rasa pada kaki. Olahraga
renang juga mampu membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol yang dimiliki
penderita diabetes sehingga tubuh pun menjadi semakin sehat dan bugar. Keadaan
tubuh yang sehat dan bugar membuat diabetes menjadi lebih terkendali. Baca juga:
Berenang Aman Dilakukan di Tengah Pandemi Virus Corona, asal… 3. Yoga Lihat Foto
Ilustrasi yoga(petrenkod) Latihan yoga memiliki manfaat sangat baik bagi penderita
diabetes tipe 2 yang sangat lekat dengan gaya hidup tidak sehat dan stres. Yoga yang
dilakukan secara teratur dapat meningkatkan sistem pencernaan, meningkatkan fungsi
endokrin dan neurologis organ, menjaga sirkulasi dan kekebalan tubuh serta membuat
tubuh jauh lebih berenergi. Diabetes tipe 1 dan tipe 2 disebabkan karena pankreas yang
tidak dapat melakukan fungsinya secara maksimal untuk menghasilkan insulin. Dengan
rutin berlatih yoga, tubuh para penderita diabetes diharapkan dapat menjadi lebih bugar,
sehingga fungsi organ pun dapat berjalan dengan lebih maksimal. Baca juga: Bagaimana
Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh? 4. Bersepeda Melansir
Health Line, sekitar setengah dari penderita diabetes tipe 2 menderita radang sendi.
Kedua kondisi tersebut memiliki beberapa faktor risiko yang sama, termasuk obesitas.
Neuropati diabetes, suatu kondisi yang terjadi ketika saraf menjadi rusak, juga dapat
menyebabkan nyeri sendi pada penderita diabetes tipe 2. Jika Anda mengalami nyeri
sendi bagian bawah, pertimbangkan untuk memilih olahraga dengan risiko rendah,
misalnya bersepeda. Bersepeda dapat membantu Anda memenuhi tujuan kebugaran
sekaligus meminimalkan ketegangan pada persendian. 5. Olahraga tim Jika Anda
merasa sulit untuk memotivasi diri sendiri untuk berolahraga, mungkin ada gunanya
bergabung dengan tim olahraga rekreasi. Kesempatan untuk bersosialisasi dengan
rekan satu tim dan komitmen yang Anda buat kepada mereka dapat membantu Anda
menemukan motivasi untuk rutin berolahraga. Banyak olahraga rekreasi menawarkan
latihan aerobik yang baik. Pertimbangkanlah untuk mencoba bola basket, sepak bola,
softball, tenis berpasangan, atau frisbee ultimat. Baca juga: 13 Manfaat Basket untuk
Kesehatan Fisik, Mental, dan Kecerdasan Anak 6. Aerobic dance Mendaftar untuk ikut
aerobic dance atau kelas kebugaran lainnya juga dapat membantu Anda memenuhi
target olahraga. Misalnya, Zumba adalah program kebugaran yang menggabungkan
gerakan tari dan aerobik untuk olahraga cepat. Sebuah studi pada 2015 menemukan
bahwa wanita dengan diabetes tipe 2 lebih termotivasi untuk berolahraga setelah
mengikuti kelas Zumba selama 16 minggu. Tak hanya itu, tingkat kebugaran mereka
meningkat, sementara berat badan menjadi turun. 7. Angkat beban Angkat beban dan
aktivitas penguatan lainnya dapat membantu membangun massa otot yang dapat
meningkatkan jumlah kalori untuk dibakar setiap hari. Angkat beban juga dilaporkan
dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah penderita diabetes. Baca juga: 5
Makanan Penyebab Diabetes yang Harus Diwaspadai Jika Anda ingin memasukkan
angkat beban ke dalam rutinitas olahraga mingguan, Anda dapat menggunakan alat
khusus atau benda berat rumah, seperti makanan kaleng atau botol air. Untuk
mempelajari cara mengangkat beban dengan aman dan efektif, para penderita diabetes
harus mempertimbangkan untuk mengikuti kelas khusus atau meminta panduan dari
pelatih kebugaran profesional. 8. Pilates Lihat Foto Ilustrasi pilates(Milkos) Pilates adalah
program kebugaran populer yang dirancang untuk meningkatkan kekuatan inti,
koordinasi, dan keseimbangan. Menurut penelitian terbaru terhadap wanita lansia
dengan diabetes tipe 2, pilates juga dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah.
Jadi, pertimbangkan untuk mendaftar kelas Pilates di gym terdekat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Jenis Olahraga untuk Penderita
Diabetes yang Paling Tepat", Klik untuk
baca: https://health.kompas.com/read/2020/08/27/060000268/8-jenis-olahraga-untuk-
penderita-diabetes-yang-paling-tepat?page=all.
Penulis : Irawan Sapto Adhi
Editor : Irawan Sapto Adhi