Anda di halaman 1dari 17

Makalah Seminar Kerja Praktek

PENGUJIAN TAN δ PADA KABEL TEGANGAN MENENGAH DAN


PENGUJIAN TEGANGAN TINGGI IMPULS
PADA PANEL SWITCHGEAR TEGANGAN MENENGAH
DI LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI PT.PLN (PERSERO)
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KETENAGALISTRIKAN

Galuh Susilowati (L2F005536)


Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Diponegoro

ABSTRAK - Pengujian tegangan tinggi bertujuan untuk meneliti sifat-sifat listrik dielektrik
menyangkut kualitas sistem isolasi peralatan tenaga, yaitu memeriksa kualitas peralatan sebelum
terpasang ataupun setelah operasi, untuk menghindarkan kerugian bagi pemakai peralatan dan
mengurangi kerugian semasa pemeliharaannya. Kualitas isolasi berperan pentung dalam menentukan
mutu suatu peralatan listrik, terutama dalam bidang penyaluran transmisi dan distribusi tenaga. Di
antara peralatan tenaga tersebut adalah kabel dan panel switchgear. Kabel merupakan materi inti
dalam transmisi dan distribusi. Sedangkan switchgear memainkan peranan penting pada gardu-gardu
induk sebagai media gabungan penyalur daya sekaligus pengaman sistem tenaga. Karena itu,
dibutuhkan kualitas sistem isolasi yang baik pada kedua peralatan tenaga tersebut untuk mendukung
stabilitas sistem. Maka dibutuhkan pengujian-pengujian tegangan tinggi yang dapat menentukan
kualitas sistem isolasi peralatan-peralatan tenaga listrik, sehingga dapat diperoleh rancangan yang
memiliki ketahanan tinggi, yaitu dengan pengujian tegangan tinggi impuls maupun pengujian tan δ.
Melalui kedua jenis pengujian tersebut, PT. PLN (Persero) Penelitian dan Pengembangan
Ketenagalistrikan dapat melaksanakan peranan besarnya dalam menjamin kualitas peralatan tenaga
listrik yang bermutu tinggi, sebagai laboratorium pengujian independent terakreditasi terdepan
dalam mendukung terciptanya stabilitas sistem tenaga listrik yang andal.

Kata kunci : Pengujian tegangan tinggi impuls, Pengujian tan δ, kabel, switchgear, PLN Litbang.

I. PENDAHULUAN peralatan uji berdasarkan standar-standar


1.1 Latar Belakang terkini yang diakui tidak hanya di dalam
PT. PLN (Persero) merupakan negri, namun juga di dunia internasional. Di
perusahan besar yang mengelola listrik antara dari sekian rangkaian pengujian yang
negara, baik dari segi pembangkitan, harus dilakukan untuk menguji mutu alat
transmisi, maupun pendistribusian tenaga yang diuji adalah pengujian tegangan tinggi
listrik di Indonesia. Adapun kegiatan impuls dan pengujian rugi-rugi dielektrik
penelitian dan pengembangan di PT. PLN (tan delta). Pengujian tegangan tinggi
(Persero) diarahkan pada usaha untuk impuls ini menggunakan sumber tegangan
meningkatkan keandalan serta efisiensi impuls bertegangan tinggi untuk menguji
sistem dan pembangkit tenaga listrik, isolasi pada peralatan listrik, dimana
kualitas suplai energi listrik, jaminan mutu, pengujian ini ditujukan karena adanya
konservasi dan manajemen lingkungan, kemungkinan resiko terkenanya surja petir
serta teknologi baru dalam bidang teknik maupun surja hubung pada peralatan tenaga
energi listrik. Kegiatan penelitian serta listrik tersebut. Sedangkan pengujian tan
pengembangan inilah yang menjadi tugas delta ditujukan untuk mendeteksi besarnya
khusus bagi salah satu unit bisnis PT. PLN rugi-rugi dielektrik pada isolasi peralatan
(Persero) yang dikenal sebagai PT. PLN listrik yang berpengaruh pada umur pakai
(Persero) Penelitian dan Pengembangan suatu peralatan listrik.
Ketenagalistrikan. Pengujian-pengujian tersebut dikenai
Dalam peranannya menjamin mutu pada item uji peralatan-peralatan listrik
peralatan-peralatan listik, PT. PLN yang berkenaan langsung dalam
(Persero) Penelitian dan Pengembangan pendistribusian tegangan listrik dari gardu
Ketenagalistrikan telah melakukan induk ke pelanggan maupun ke gardu induk
pengujian-pengujian pada setiap item lain dalam satu sistem penyaluran tenaga
2

listrik. Salah satu peralatan yang berperan, pembangkit, kualitas suplai energi listrik,
dalam sistem tegangan menengah tersebut peralatan, efisiensi sistem dan pembangkit,
adalah panel (switchgear) distribusi listrik jaminan mutu, konservasi dan manajemen
tegangan menengah, dimana panel ini lingkungan, serta teknologi baru.
menjalankan fungsi penyaluran listrik, Sesuai namanya, aktivitas utama PT
pemutus atau penyambung saluran, serta PLN Litbang Ketenagalistrikan adalah
memegang fungsi kontrol pengamanan penelitian, dimana penelitian dan dilakukan
sistem. Di samping itu, peralatan kabel mencakup tiga hal besar, yaitu Pengujian,
tenaga tegangan menengah juga memegang Kalibrasi, serta Fasilitasi dan Jasa lainnya.
peranan penting dalam menyalurkan dan PT PLN (Persero) Litbang memilliki
mentransmisikan tegangan listrik dalam laboratorium-laboratorium yang
sistem tegangan menengah berfungsional penuh dalam bidang
Dalam Kerja Praktek di Laboratorium pengujian tegangan tinggi, pengujian
Tegangan Tinggi PLN Litbang hubung singkat daya tinggi, kalibrasi, kimia
Ketenagalistrikan ini dibahas mengenai terapan, mekanisme tanah dan struktur sipil,
pengujian tegangan tinggi impuls yang lingkungan, diagnosa bahan material, hydro
dilakukan pada panel switchgear tegangan power, kontrol dan instrumentasi,
menengah dan membahas pengujian tan pembakaran dan bahan bakar, sistem daya,
delta pada kabel tenaga tegangan serta bidang proteksi. Terdapat dua macam
menengah. laboratorium, yaitu Laboratorium
Kelistrikan dan Laboratorium Non-Listrik.
1.2 Tujuan Adapun Laboratorium Kelistrikan terdiri
Adapun tujuan kerja praktek ini atas lima laboratorium, yaitu Laboratorium
adalah mengetahui dan mengikuti sejarah Tegangan Rendah, Laboratorium Tegangan
perkembangan teknologi pengujian Tinggi, Laboratorium Hubung Singkat,
tegangan tinggi dan mempelajari sistem Laboratorium Sistem Daya,
pengujian tegangan tinggi, serta mengamati Telekomunikasi dan Proteksi, serta
secara langsung pengujian pada panel Laboratorium Kalibrasi. Sedangkan
(switchgear) distribusi tenaga listrik dan Laboratorium Non Listrik terdiri atas lima
kabel tenaga di Laboratorium Tegangan laboratorium, yaitu Laboratorium
Tinggi PT PLN (Persero) Litbang Instrumen / Kontrol, Laboratorium
Ketenagalistrikan. Material, Laboratorium Kimia dan
Lingkungan, Laboratorium Struktur Sipil
1.3 Pembatasan Masalah dan Mekanika Tanah, serta Laboratorium
Pada laporan kerja praktek ini, Hidrolik.
permasalahan hanya dibatasi pada hal
pengujian tegangan tinggi impuls pada 2.2 Laboratorium Tegangan Tinggi
panel listrik (switchgear) tegangan Laboratorium Tegangan Tinggi
menengah dan pengujian tan delta kabel menangani pengujian dan penelitian sektor
tenaga tegangan menengah di Laboratorium listrik tegangan tinggi seperti :
Tegangan Tinggi PT. PLN (Persero)  Pengujian Jenis (Type Test)
Penelitian dan Pengembangan  Pengujian Pengembangan
Ketenagalistrikan. (Development Test)
 Pengujian Karakteristik (Characteristic
II. PT. PLN (Persero) Penelitian dan Test)
Pengembangan Ketenagalistrikan  Pengujian Tegangan Tinggi di
2.1 Gambaran Umum PT. PLN Litbang Lapangan
Ketenagalistrikan  Pengkajian Fenomena Tegangan Tinggi
PT PLN (Persero) Penelitian dan : Korona, Interferensi Radio, Penelitian
Pengembangan Ketenagalistrikan Dalam Induksi Medan Elektromagnetik
(Research and Development) didirikan pada  Penelitian Dalam Proteksi Tegangan
April 2004, sebagai sebuah unit bisnis yang Lebih
dimiliki secara utuh oleh PLN, PLN Laboratorium ini menangani segala
Litbang berkecimpung dengan penelitian, bentuk pengujian maupun penelitian bidang
dalam lingkup keandalan sistem dan tegangan tinggi, yang memiliki dua lokasi
3

Lab di dalam komplek Gedung PT. PLN


(Persero) Litbang Ketenagalistrikan, yaitu
Laboratorium Tegangan Tinggi 1 dan
Laboratorium Tegangan Tinggi 2.
Laboratorium Tegangan Tinggi 1
berada pada Gedung 3 PT. PLN (Persero)
Litbang, dimana lab ini memiliki
kemampuan pengujian peralatan listrik
hingga tegangan pengenal 36 kV, di
antaranya :
Impuls generator, yang memiliki
spesifikasi 5 tingkat 750 kV/14 kWS.
Trafo tegangan tinggi AC Gambar 1. Generator Impuls 2000 kV pada Lab
 220 kV, 220 kVA, dan Tegangan Tinggi 2 PLN Litbang
 100 kV, 200 kVA.
Alat Uji dalam keadaan hujan [wet test] III. Pengujian Tan δ Kabel Tegangan
Sedangkan Lab Tegangan Tinggi 2 Menengah
berada pada Gedung 4 PT. PLN (Persero) 3.1 Rugi-Rugi Dielektrik
Litbang, dimana lab ini memiliki Jika dielektrik dikenai medan
kemampuan pengujian peralatan listrik elektrik, maka elektron-elektron akan
sampai dengan tegangan pengenal 150 kV. mengalami gaya yang arahnya berlawanan
Fasilitas perlengkapan pengujian yang dengan arah medan elektrik sedang inti
tersedia dalam Lab ini berada dalam sebuah atom yang bermuatan positif akan
Main Hall seluas 23 x 32 x 46 meter mengalami gaya searah dengan arah medan
dengan sebuah pintu masuk ukuran 10 x 10 elektrik. Gaya ini akan memindahkan
meter. Hall ini memiliki suatu lapisan elektron dari posisinya semula, sehingga
khusus pada dindingnya untuk molekul-molekul berubah menjadi dipol-
mengeliminasi efek dari gelombang dipol yang letaknya sejajar dengan medan
elektromagnetik yang dapat mengganggu elektrik. Jika medan elektrik berubah arah,
kepresisian pengukuran. Adapun maka gaya pada muatan-muatan dipol akan
perlengkapan uji pada lab ini di antaranya : berubah arah membuat dipol berputar 180o.
Impuls generator 10 tingkat 2000 Ketika molekul-molekul yang
kV/150 kWS terpolarisasi ini berubah posisi, maka
Trafo tegangan tinggi 500 kV / 500 kVA terjadilah gesekan antar molekul. Jika
Alat Uji Partial Discharge 300 kV/300 medan elektrik berulang-ulang berubah
kVA arah, maka gesekan antar molekul juga
Alat Uji dalam keadaan hujan [wet test] akan berulang-ulang. Gesekan yang
(dengan skala lebih besar dibandingkan berulang-ulang ini akan menimbulkan
pada Lab Tegangan Tinggi 1). panas pada dielektrik, dan panas inilah yang
Adapun pengujian-pengujian maupun disebut dengan rugi-rugi dielektrik.
penelitian yang dilakukan di dalam Rugi-rugi dielektrik terjadi jika
laboratorium ini didasarkan pada standar- terdapat perubahan arah medan elektrik
standar terkini, meliputi standar SNI yang berulang-ulang. Oleh karena itu, rugi-
(Standar Nasional Indonesia), SPLN rugi dielektrik hanya terjadi pada medan
(Standar PLN), IEC, ANSI, VDE, BS, dan elektrik bolak-balik, yaitu medan yang
sebagainya. ditimbulkan oleh tegangan bolak-balik,
sehingga frekuensi gesekan antar molekul
meningkat. Akibatnya rugi-rugi dielektrik
yang dihasilkan semakin besar. Namun jika
frekuensi yang diperoleh sangat tinggi,
maka perubahan posisi dipol hanya sedikit,
karena molekul harus segera kembali ke
posisi semula.
Ketika suatu tegangan diterapkan
pada suatu dielektrik, akan ditimbulkan tiga
4

komponen arus, yaitu arus pengisian, arus Dengan substitusi komponen arusnya,
absorpsi, dan arus konduksi. Rangkaian dapat diperoleh persamaan :
pendekatan pendeteksian rugi-rugi
dielektrik ini harus dapat menampilkan
ketiga komponen tersebut.
3.2 Pengujian Tan δ
Cg Berdasarkan dampak pengujian
ip terhadap benda uji, pengujian tegangan
a b
tinggi dapat dikelompokkan seperti berikut:
ik
1) Pengujian tidak merusak
Rk a) Pengukuran tahanan isolasi
b) Pengukuran faktor rugi-rugi
ik
Ra Ca dielektrik
Gambar 2. Rangkaian Ekivalen Suatu Dielektrik c) Pengukuran korona
Keterangan Gambar : d) Pengukuran konduktivitas
Cg : Kapasitansi geometris e) Pemetaan medan elektrik
Rk : Tahanan dielektrik 2) Pengujian bersifat merusak
Ra : Tahanan arus absorpsi a) Pengujian ketahanan (Withstand Test)
Ca : Kapasitansi arus absorpsi
IR
b) Pengujian kegagalan (Breakdown
Test)
a I Re b c) Pengujian peluahan (Discharge Test)
Ce Pengujian tan δ dilakukan untuk
mengukur besarnya parameter tan δ dalam
IC suatu peralatan listrik, dimana tan δ
V merupakan faktor rugi-rugi dielektrik, yaitu
rasio dari komponen imajiner dan
AC
komponen real dari permetivitas kompleks
Gambar 3. Rangkaian Ekivalen Dielektrik dielektrik. Pengujian tan δ ini termasuk ke
Jika terminal a-b dihubungkan ke dalam jenis pengujian tidak merusak.
sumber tegangan AC, maka arus pada tiap Besarnya rugi-rugi dielektrik pada
komponennya : suatu peralatan sebanding dengan faktor
rugi-rugi dielektrik (Tan δ). Jika Tan δ
V
IR = bernilai besar, maka rugi-rugi dielektrik
Re makin besar. Rugi-rugi dielektrik
I C = ω ⋅ ce ⋅ v menimbulkan panas yang dapat menaikkan
temperatur dielektrik adan pada akhirnya
Arus total diperoleh :
dapat mempercepat penuaan dielektrik.
I = I R2 + I C2 Adapun alat untuk mengukur tan δ adalah
jembatan schering.

IC I

δ φ

IR
Gambar 4. Komponen arus dielektrik

Arus I R menimbulkan rugi-rugi daya


pada tahanan R e . Rugi-rugi ini disebut
sebagai rugi-rugi dielektrik. Rugi-rugi Gambar 5. Jembatan Schering
dielektrik ini merupakan perkalian V
dengan I R , atau : Terdapat dua macam pengukuran tan
δ yang biasa dilakukan, yaitu :
5

 tan δ sebagai fungsi dari tegangan 2) Kabel B


dengan suhu sebagai parameter • Jenis isolasi kabel :
 tan δ sebagai fungsi dari suhu dengan XLPE/SWA/PVC
tegangan sebagai parameternya • Jumlah inti dan ukuran :
Faktor daya tan δ umumnya bernilai 3 x 120 mm2
konstan pada tegangan nominal (rated) • Tegangan rating : 12/20 kV
apabila bahan isolasinya tidak mengandung 3) Kabel C
air (moisture) atau kantong udara (void). • Jenis isolasi kabel :
Naiknya tan δ dengan naiknya tegangan XLPE/LSFH/SWA/LSFA
biasanya disebabkan oleh void yang • Jumlah inti dan ukuran :
memungkinkan pelepasan korona. 3 x 150 mm2
Karakteristik dari kapasitansi versus • Tegangan rating : 12/20 kV
tegangan dapat pula diambil. 4) Kabel D
• Jenis isolasi kabel : XLPE/LSFH
• Jumlah inti dan ukuran :3x70 mm2
• Tegangan rating : 6,35/11 kV
5) Kabel E
• Jenis isolasi kabel : XLPE
• Jumlah inti dan ukuran : 3x240 mm2
Gambar 6. Kurva Fungsi Pengukuran tan δ
• Tegangan rating : 3,6/6 kV
terhadap : (a) tegangan; (b) suhu 6) Kabel F
• Jenis isolasi kabel :
3.3 Kabel Tegangan Menengah XLPE/SWA/PVC
Kabel merupakan komponen • Jumlah inti dan ukuran : 3 x 185
penyaluran energi listrik yang sangat mm2
penting. Sebuah kabel listrik terdiri dari • Tegangan rating : 3,6/6 kV
isolator dan konduktor.
Isolator di sini adalah bahan 3.4.2 Peralatan Pengujian Tan δ Kabel
pembungkus kabel yang biasanya terbuat TM
dari karet atau plastik. Sedangkan Pengujian tan δ di Lab Tegangan
konduktornya terbuat dari serabut tembaga Tinggi PT. PLN Litbang Ketenagalistrikan
ataupun tembaga pejal. menggunakan M4100 Insulation Analyzer
Sebuah kabel tenaga disusun oleh dua Instrument sebagai elemen utama
atau lebih konduktor listrik, biasanya pengukuran tan deltanya. Adapun perangkat
dipasang dalam sebuah bungkus dalam rangkaian pengujian tan delta di
keseluruhan konduktornya. Pemasangan antaranya :
konstruksi dalam kabel daya ini digunakan a) Slide regulator tegangan
untuk transmisi daya listrik. b) Trafo tegangan (Potential
Transformer/PT)
3.4 Pengujian Tan δ Pada Kabel c) Trafo Arus (Current Transformator)
Tegangan Menengah di Lab d) Compressed Gas Capacitor Divider
Tegangan Tinggi PT. PLN Litbang e) M4100 Insulation Analyzer Instrument
Ketenagalistrikan f) Pencatat Temperatur Bagian Benda Uji
3.4.1 Benda Uji g) Klem penghubung antar inti kabel
Pengujian tan delta ini dilakukan h) Termometer
pada enam sampel kabel tegangan i) Benda uji kabel
menengah, yaitu dengan spesifikasi sebagai j) Sumber tegangan AC 1 Fasa
berikut : k) Jumper penghubung
1) Kabel A l) Kontaktor
• Jenis isolasi kabel :
XLPE/AWA/PVC
• Jumlah inti dan ukuran :
1 x 185 mm2
• Tegangan rating : 3,6/6 kV
6

suhu ini, pengukuran tan delta dilakukan


setelah kabel uji dipanaskan hingga
mencapai temperatur maksimum kinerja
kabel tersebut di lapangan. Berikut
gambaran rangkaian saat pengujian tan
delta fungsi suhu :
M4100
Sumber Slide Current Setelah Insulation
Tegangan Regulator Transformer Kabel Uji mencapai Analyzer
AC 1 Fasa Suhu 100°C Instrument

Termometer

Gambar 4.10 Diagram Blok Pengujian Tan δ


Fungsi Suhu Pada Kabel TM
Current
Transformer

Gambar 7. M4100 Insulation Analyzer Terminal Kabel Uji


Instrument pada saat penggunaannya Dihubungkan dengan
M4100 Instrument
setelah dinaikkan
suhunya

3.4.3 Prosedur Pengujian Tan δ Kabel


TM Kabel uji
ditekuk
Pengujian tan delta fungsi tegangan membentuk loop

dilakukan dengan merangkai perangkat


pengujian yang terdiri atas sumber tegangan (a)
Termometer Digital
AC, Compressed Gas Capacitor, trafo Pencatat Temperatur
Per Bagian Isolasi
tegangan PT, slide regulator, dan M4100 Kabel Uji
Termometer
Insulation Analyzer Instrument. Berikut
Slide
gambaran rangkaian saat pengujian tan Regulator Tegangan

delta fungsi tegangan :


Current Transformer
Sumber Kabel Uji
Slide Potential
Tegangan Regulator Transformer Kabel Uji
AC 1 Fasa

(b)
Compressed
M4100
Insulation
Gambar 11. Rangkaian Pengujian Tan δ
Gas
Capacitor
Analyzer
Instrument
Fungsi Suhu

Adapun pada pengujian tan δ ini


Gambar 8. Diagram Blok Pengujian Tan δ
Fungsi Tegangan Pada Kabel TM digunakan standar IEC 60502-2 tentang
”Kabel Tenaga dengan Isolasi Tambahan
Terminal Kabel
Terminal
Tegangan Output
dan Aksesori-Aksesori Kabel Untuk
yang diuji Potential Transformer
Tegangan Rating dari 1 kV (U m = 1,2 kV)
hingga 30 kV (U m =36 kV)”, di antaranya
Komputer
M4100 Instrument
disebutkan :
Compressed Gas
Capacitor
Insulation Analyzer Tabel 1. Persyaratan Pengujian Tan Delta untuk
Campuran Isolasi
M4100 Instrument
Insulation Analyzer

Gambar 9. Rangkaian Pengujian Tan δ Fungsi


Tegangan

Sedangkan pengujian tan delta fungsi


suhu dilakukan dengan merangkai
perangkat pengujian yang sedikit berbeda
dibandingkan dengan pengujian fungsi
tegangannya, yaitu dimana pada pengujian
ini terdiri atas perangkat sumber tegangan
AC, slide regulator, trafo arus CT,
termometer, dan M4100 Insulation
Analyzer Instrument. Pada pengujian fungsi
7

3.4.4 Hasil Pengujian Tan Kabel TM Tabel 5. Laporan Hasil Uji Tan δ Fungsi Suhu
3.4.4.1 Pengujian Tan δ Fungsi Kabel C
Tegangan
Berikut hasil pengujian tan δ fungsi
tegangan Kabel A (1 x 185 mm2, 3,6/6 kV,
XLPE/AWA/PVC) :
Tabel 2. Laporan Hasil Uji Tan δ Fungsi
Tegangan Kabel A

Berikut hasil pengujian tan δ fungsi


tegangan Kabel F (3 x 185 mm2, 3,6/6 kV,
XLPE/SWA/PVC) :
Tabel 6. Laporan Hasil Uji Tan δ Fungsi Suhu
Berikut hasil pengujian tan δ fungsi Kabel F
tegangan Kabel E (3 x 240 mm2, 3,6/6 kV,
XLPE/SWA/PVC) :
Tabel 3. Laporan Hasil Uji Tan δ Fungsi
Tegangan Kabel E

Dari keseluruhan hasil pengujian di


atas dapat terlihat bahwa seluruh sampel
kabel yang diuji dinyatakan lulus uji karena
telah sesuai dengan standar yang
digunakan.

IV. Pengujian Tegangan Tinggi Impuls


Panel Switchgear Tegangan
3.4.4.2 Pengujian Tan δ Fungsi Suhu Menengah
Dengan standar tan δ yang 4.1 Pembangkitan Tegangan Tinggi
digunakan, berikut hasil pengujian tan δ Impuls
fungsi tegangan Kabel B (3 x 120 mm2, Dalam sistem tenaga listrik, terdapat
12/20 kV, XLPE/SWA/PVC) : tiga bentuk tegangan impuls yang mungkin
terjadi, yaitu tegangan impuls petir,
Tabel 4. Laporan Hasil Uji Tan δ Fungsi Suhu tegangan impuls surja hubung, dan
Kabel B
tegangan impuls terpotong. Berikut bentuk-
bentuk tegangan impuls:
V V V

t t
(a) (b) (c)

Gambar 12. Jenis-Jenis Tegangan Impuls


(a) Impuls Kilat; (b) Impuls Surja Hubung;
(c) Impuls Terpotong

Berikut hasil pengujian tan δ fungsi Persamaan bentuk umum tegangan


tegangan Kabel C (3x150 mm2, 12/20 kV, impuls yang digunakan di laboratorium,
XLPE/LSFH/SWA/LSFA) : yaitu tegangan yang naik dalam waktu yang
sangat singkat, disusul dengan penurunan
yang lambat menuju nol:
8

V = V 0 (e–at – e–bt) 4.1.3 Generator Marx


Generator impuls dengan rangkaian
V
1,0 Marx merupakan generator impuls RC yang
0,9
Q disusun bertingkat untuk memperoleh
Vmaks tegangan keluaran yang lebih tinggi.
Misalnya saja terdapat generator impuls
0,5
Marx tiga tingkat. Generator tersebut
0,3 P
memiliki tiga kondensator pemuat,
sehingga dinamai generator Marx tiga
0 t
O’
Tf
A B tingkat. Generator ini juga memiliki tiga
Tt sela picu yang dapat dipicu dalam waktu
Gambar 13. Bentuk Gelombang Impuls Petir yang bersamaan.

Alat pembangkit tegangan tinggi


impuls di antaranya adalah Generator
impuls RLC, Generator impuls RC, dan
Generator Marx.
Vo
4.1.1 Generator RLC
Adapun prinsip kerja generator
impuls RLC adalah dimana kapasitor C
diberikan muatan dari sebuah sumber DC
melalui tahanan pemuat r. Percikan api
(spark over) antara sela picu G terjadi pada
waktu tegangan pemuat V mencapai suatu
harga tertentu, kemudian muatan pada C
dilepaskan (discharge) melalui tahanan seri
Rs, induktansi L, dan tahanan R o . Dengan Gambar 16. Rangkaian Generator Marx
demikian tegangan impuls terjadi antara
terminal tahanan R o . 4.2 Pengukuran Tegangan Tinggi Impuls
Adapun terdapat 6 jenis alat ukur
dalam pengukuran tegangan tinggi, yaitu
sebagai berikut :
Tabel 7. Jenis Alat Ukur Tegangan Tinggi
Jenis Tegangan
No. Nama Alat Ukur
yang Diukur
Gambar 14. Rangkaian Generator Impuls RLC 1 Trafo Ukur Tegangan tinggi AC
Pembagi Tegangan tinggi AC
4.1.2 Generator RC 2
Kapasitor dan impuls
Pada dasarnya prinsip kerja generator Tegangan tinggi
impuls RC hampir sama dengan generator 3 Pembagi Tahanan
AC, DC, dan impuls
rangkaian RLC. Perbedaan antara keduanya Voltmeter Tegangan tinggi AC
4
hanya terletak pada hasil tegangan Elektrostatik dan DC
keluarannya, dimana generator impuls RC Tegangan tinggi AC
5 Voltmeter Puncak
ini menghasilkan tegangan yang lebih dan impuls
tinggi, sehingga dewasa ini generator RC Chubb &
6 Tegangan tinggi AC
banyak digunakan pada pengujian- Fortesque
pengujian tegangan impuls.
4.3 Pengujian Tegangan Tinggi Impuls
Rs1=nrs Pengujian ketahanan tegangan impuls
Rs2
g
merupakan pengujian yang dilakukan untuk
tujuan mengetahui ketahanan isolasi suatu
Ro=nro
peralatan tenaga terhadap tegangan impuls.
Cs=C’s/n Co
Hal ini dikarenakan bahwa peralatan-
peralatan tenaga dalam penggunaannya di
Gambar 15. Rangkaian Generator Impuls RC lapangan dapat dimungkinkan mengalami
9

tegangan lebih impuls akibat surja hubung keberhasilan kerja alat dan untuk memutus
maupun surja petir. Hal inilah mengapa gangguan yang mengalir.
diperlukan suatu pengujian isolasi pada Panel switchgear biasanya digunakan
kumparan-kumparan peralatan maupun pada gardu-gardu induk dalam menjalankan
pada bagian-bagian badan peralatan fungsinya sebagai gabungan media pemutus
tersebut. beban melalui CB atau LBS internal dalam
Bentuk gelombang tegangan panel, penyalur daya melalui busbar, serta
pengujian impuls yang dikenakan pada memproteksi rangkaian sistem melalui rele-
suatu peralatan uji telah ditentukan dalam rele proteksi yang terdapat dalam panel
standar-standar yang ada sesuai dengan tersebut.
jenis peralatan tenaga tersebut masing-
masing maupun sesuai dengan spesifikasi 4.6 Pengujian Tegangan Tinggi Impuls
pabrik, dimisalkan besarnya adalah V s . Pada Panel Switchgear di Lab
Tegangan Tinggi PT. PLN Litbang
4.4 Faktor Koreksi Udara Ketenagalistrikan
Dalam praktek pengujian tegangan 4.6.1 Benda Uji
tinggi di lapangan, keadaan udara pada saat Adapun pada pengujian impuls ini
pengujian tidak selalu sama dengan digunakan benda uji beberapa sampel panel
keadaan standar. Oleh karena itu, hasil switchgear jenis metal clad yang memiliki
pengukuran pada keadaan udara sembarang spesifikasi seperti berikut ini :
adalah sebagai berikut : a) Panel TM A
𝑉� = 𝛿. 𝑉�𝑠 Spesifikasi sampel panel tegangan
dimana : menengah A ini adalah :
𝑉� = Tegangan sela bola pada saat pengujian  Tipe : PIX 12
(keadaan udara sembarang)  Tegangan Rating : 12 kV
𝑉�𝑠 = Tegangan tembus sela bola standar  Arus Busbar : 630 A
δ = Faktor koreksi udara  Arus Rating : 630 A
Faktor koreksi udara bergantung pada  Fungsi : CB Feeder
suhu dan tekanan udara yang besarnya  Tegangan Ketahanan Impuls :
adalah sebagai berikut : 75 kV
0,386 ⋅ 𝑝  Frekuensi Rating : 50 Hz
𝛿=  Arus Puncak Rating : 100 kA
273 + 𝜃
dimana :  Arus Rating Waktu Singkat :
θ = temperatur udara (°C) 40 kA [3s]
p = tekanan udara (mmHg)
Pada dasarnya kelembaban udara
juga turut mempengaruhi tegangan tembus
sela bola. Jika hal ini diperhitungkan, maka
tegangan tembus elektroda bola menjadi :
�𝑠
𝛿. 𝑉
𝑉� =
𝑘ℎ
dimana k h merupakan faktor koreksi yang
bergantung pada kelembaban udara.

4.5 Panel Hubung (Switchgear) Gambar 17. Panel TM A


Istilah switchgear digunakan dalam
hubungan dengan sistem atau jaringan
tenaga listrik, yaitu kombinasi pemutus
listrik, fuse, dan atau pemutus daya (Circuit
Breaker/CB) digunakan untuk mengisolasi
peralatan listrik.
Switchgear digunakan untuk men-de-
energize peralatan untuk menghasilkan
Gambar 18. CB Panel TM A : (a) Tampak
Depan; (b) Tampak Belakang
10

b) Panel TM B
Spesifikasi sampel panel tegangan
menengah B ini adalah :
 Tipe : PIX M
 Tegangan Rating : 7,2 kV
 Arus Busbar : 630 A
 Arus Rating : 400 A
 Fungsi : Contactor Feeder
 Tegangan Ketahanan Impuls :
60 kV
 Frekuensi Rating : 50 Hz
 Arus Puncak Rating : 100 kA Gambar 21. Panel TM C
 Arus Rating Waktu Singkat :
40 kA [3s] 4.6.2 Peralatan Pengujian Impuls Pada
Panel TM
Berikut peralatan-peralatan dalam
rangkaian pengujian impuls panel TM :
a) Generator Tegangan Impuls
b) Pembagi Tegangan Kapasitif
(Capacitor Divider)
c) Oscilloscope Le Croy
d) Meja Controller Generator Impuls
e) MikroAmperemeter DC
f) Slide Regulator Tegangan
g) Beban Uji Sampel Panel Hubung
Switchgear TM
Gambar 19. Panel TM B h) Termometer Basah dan Kering
i) Barometer
j) Kabel Penghubung

Gambar 20. Kontaktor Panel TM B: (a) Tampak


Depan; (b) Tampak Belakang Gambar 22. Oscilloscope Le Croy 1

c) Panel TM C
Spesifikasi sampel panel tegangan
menengah C ini adalah :
 Tipe : PIX 12
 Tegangan Rating : 12 kV
 Arus Busbar : 2500 A
 Arus Rating : 2500 A
 Fungsi : CB Feeder
 Tegangan Ketahanan Impuls :
75 kV
 Frekuensi Rating : 50 Hz
 Arus Puncak Rating: 100 kA
 Arus Rating Waktu Singkat : Gambar 23. Impulse Voltage Generator
40 kA [3s]
11

4.6.3 Prosedur Pengujian Impuls Pada 7.1) Melakukan pengisian kapasitor


Panel TM generator impuls hingga tegangan
Berikut dapat digambarkan blok masukan generator impuls pertingkat
diagram proses pengujian tegangan tinggi mencapai nilai setelan. Apabila
impuls pada pengujian panel tegangan sebelum nilai setelan tercapai terjadi
menengah : pelepasan muatan pada generator
impuls, maka menambah jarak sela
Panel
Sumber
Tegangan
Slide
Regulator
Generator
Tegangan Impuls Capacitor Switchgear
Tegangan
bola generator impuls sebesar 0,1 cm
AC Tegangan 75 kV Divider
Menengah
(Benda Uji) dan melakukan pengisian kembali.
Apabila terjadi kembali pelepasan
µAmpere
Meter
DC
Meja Controller
Generator Impuls
Osiloskop Le Croy Pengambilan Data sebelum waktunya, mengulangi
Gambar 24. Diagram Blok Proses Pengujian langkah-langkah tersebut hingga
Tegangan Tinggi Impuls Pada Panel TM tegangan setelan dapat tercapai.
Setelah tercapai, menunggu proses
penyalaan (triggering) generator
impuls. Pada langkah tersebut, ujung
kabel keluaran dari generator impuls
tidak disambung ke benda uji,
melainkan disambungkan ke sela bola
25 cm, sampai penyetelan tegangan
yang dikehendaki tercapai.
7.2) Setelah penyetelan masukan generator
impuls tercapai, yaitu dengan melihat
tinggi tegangan di oscilloscope,
langkah selanjutnya adalah
menyambungkan ujung keluaran dari
Gambar 23. Rangkaian Pengujian Tegangan
generator ke benda yang akan diuji.
Tinggi Impuls
8) Melakukan kembali pengisian masukan
Berikut ini merupakan prosedur generator sesuai langkah (7.1)
pengujian tegangan tinggi impuls pada kemudian menerapkan tegangan ke
benda uji panel switchgear tegangan benda uji masing-masing 15 kali
menengah jenis metal-clad : tembakan tegangan untuk setiap
1) Merangkai seperti rangkaian percobaan. konfigurasi pengujian dan pada setiap
2) Rangkaian benda uji, capacitor divider, polaritas tegangan uji.
dan generator impuls ditempatkan 9) Mencatat hasil penerapan tegangan uji
sedemikian rupa, sehingga jarak antara ke benda uji tersebut pada blanko yang
masing-masing benda tersebut tidak sesuai.
saling berdekatan (sekurang-kurangnya 10) Benda uji panel tegangan menengah
tegangan uji dalam kV dibagi dua tersebut dinyatakan lulus uji apabila
adalah jarak dalam cm). selama pengujian terjadi maksimum 2
3) Membersihkan benda uji dan kali flashover untuk tiap konfigurasi.
memasang sesuai dengan keadaan yang Adapun dalam pelaksanaan pengujian
sebenarnya di lapangan. impuls pada suatu panel tenaga, terdapat
4) Mencatat data teknis benda uji pada beberapa konfigurasi penyambungan busbar
blanko yang sesuai. serta perlakuan CB ataupun LBS / DS yang
5) Mencatat kondisi udara ruang : suhu terdapat di dalam panel tenaga tersebut.
kering (t d ), suhu basah (t w ), dan Pada suatu panel tenaga yang hanya
tekanan udara (b), dan jarak busur memiliki pemutus daya berupa CB atau
minimum dari isolator (L). kontaktor di dalamnya, terdapat lima
6) Menghitung faktor koreksi udara untuk konfigurasi pengujian impulsnya, yaitu
memperoleh besarnya tegangan uji sebagai berikut :
pada kondisi ruang.
7) Menghidupkan oscilloscope sesuai
manual alat.
12

BUSBAR BAGIAN ATAS


KONFIGURASI I CB CLOSE, NO DRAW
BUSBAR BAGIAN ATAS BUSBAR BAGIAN ATAS
5) Menghitung waktu muka = 1,67 x Δt.
R
V impuls
R R
6) Menghitung koreksi udara seperti
S S
V impuls
S
Ground
persamaan perhitungan di atas.
T
Ground
T Ground T V impuls 7) Menentukan tegangan flashover pada
Pengujian Fasa R Pengujian Fasa S Pengujian Fasa T
kondisi standar :
Gambar 25. Skema Penghubungan Busbar 1
Konfigurasi I Pengujian Impuls Panel TM 𝑉𝑠 = 𝑉𝑢 ∙
𝐾𝑡
KONFIGURASI II CB OPEN; CB DRAW IN
8) Menentukan tegangan uji pada kondisi
BUSBAR BAGIAN ATAS BUSBAR BAGIAN BAWAH
R S T ruang :
R
𝑉𝑢 = 𝑉𝑠 ∙ 𝐾𝑡
S V impuls
dimana terdapat kriteria bentuk
gelombang impuls dan besar volt/div
T
serta time/div untuk osiloskop Le Croy
Ground

Gambar 26. Skema Penghubungan Busbar ini, yaitu terdiri atas :


Konfigurasi II Pengujian Impuls Panel TM  Kriteria Muka Gelombang =
0,84 – 1,56 µs ; 0,2 V/div x 1
KONFIGURASI III CB OPEN; CB DRAW IN
µs/div
BUSBAR BAGIAN ATAS BUSBAR BAGIAN BAWAH
R S T
 Kriteria Ekor Gelombang = 40
R – 60 µs ; 0,2 V/div x 10 µs/div
Dalam pengujian tegangan tinggi
S
Ground impuls panel ini digunakan standar IEC
T 694-96 mengenai ”Spesifikasi Umum untuk
V impuls
Standar-Standar Switchgear dan
Gambar 27. Skema Penghubungan Busbar Controlgear Tegangan Tinggi”, di
Konfigurasi III Pengujian Impuls Panel TM antaranya dijelaskan :
• dapat diterapkan : 15 impuls petir
KONFIGURASI IV CB OPEN; CB DRAW OUT
ataupun 15 impuls switching secara
BUSBAR BAGIAN ATAS BUSBAR BAGIAN BAWAH
R S T
berturutan pada tegangan ketahanan
R switchgear tersebut harus diterapkan
untuk tiap kondisi pengujian dan tiap
S V impuls
polaritas tegangan uji.
T
• Switchgear dinyatakan lulus uji impuls
Ground yang tersebut di atas apabila jumlah
Gambar 28. Skema Penghubungan Busbar discharge disruptif yang terjadi pada
Konfigurasi IV Pengujian Impuls Panel TM isolasi self-restroring tidak melampaui 2
KONFIGURASI V CB OPEN; CB DRAW OUT
kali untuk tiap seri impuls 15 kali, dan
BUSBAR BAGIAN ATAS BUSBAR BAGIAN BAWAH
pada kondisi tidak terjadinya discharge
R S T disruptif pada isolasi non self-restroring.
R
• Alternatif lain dengan mengaplikasikan
S
tiga impuls berturutan untuk tiap
Ground
polaritas. Switchgear dinyatakan lulus
T
V impuls
uji apabila tidak terjadi discharge
disruptif. Jika 1 discharge disruptif
Gambar 29. Skema Penghubungan Busbar terjadi pada bagian self-restoring isolasi,
Konfigurasi V Pengujian Impuls Panel TM kemudian diberikan tambahan 9 impuls
hingga kemudian tidak terjadi discharge
Adapun langkah-langkah pengukuran disruptif, maka switchgear dinyatakan
tegangan impuls dengan menggunakan lulus uji.
osiloskop Le Croy :
1) Menentukan nilai puncak = P. 4.6.4 Hasil Pengujian Impuls Panel TM
2) Menentukan titik 0,9 P dengan cursor 4.6.4.1 Pengujian Panel TM A 630 A
panah-1. Berikut data-data dan perhitungan
3) Menentukan titik 0,9 P x 0,6 : 0,9 hasil pengujian tegangan tinggi impuls pada
dengan cursor panah-2. panel TM A 630 A :
4) Membaca Δt.
13

PERHITUNGAN FAKTOR KOREKSI Tabel 10. Data Parameter Bentuk Gelombang


 Suhu ruang : t d = 31,4 °C Tegangan Uji Impuls Panel A Polaritas Negatif
t w = 27,6 °C
 Tekanan udara : b = 1011 mbar
 Densitas udara relatif : δ:
b (273+20)
 𝛿= × (273+𝑇 = 0,9606
1013 d)
 Sesuai standar pengujian impuls panel Hasil pengujian tegangan impuls untuk
IEC 694-96, untuk panel dengan rating panel TM A ini adalah :
tegangan 52 kV dan di bawahnya,
diasumsikan bahwa m = 1 dan w = 0, Tabel 11. Hasil Pengujian Tegangan Impuls
sehingga : Panel TM A Polaritas Negatif
o Faktor koreksi densitas udara :
𝑘1 = 𝛿 𝑚 = 𝛿 1 = 𝛿
o Faktor koreksi kelembapan :
𝑘2 = 𝑘 𝑤 = 𝑘 0 = 1
o FAKTOR KOREKSI UDARA :
𝑘𝑡 = 𝑘1 ∙ 𝑘2 = 𝛿 ∙ 1 = 𝛿 = 0,9606

POLARITAS POSITIF
Parameter bentuk gelombang impuls yang
diperoleh adalah :
Tabel 8. Data Parameter Bentuk Gelombang
Tegangan Uji Impuls Panel A Polaritas Positif

Dari hasil pengujian kedua polaritas


di atas, dapat terlihat bahwa keseluruhan
Hasil pengujian tegangan impuls untuk hasil 15 seri tembakan tegangan impuls
panel TM A ini adalah : untuk tiap konfigurasi yang dibuat dari
konfigurasi I hingga V menghasilkan
Tabel 9. Hasil Pengujian Tegangan Impuls kondisi ”baik”. Hal ini menandakan pada
Panel TM A Polaritas Positif kedua polaritas pengujian memberikan hasil
uji dimana tidak terjadinya satu pun
discharge disruptif pada isolasi self-
restoring yang dimaksud pada standar IEC.
Oleh karena itu, panel A tersebut
dinyatakan lulus uji pengujian tegangan
tinggi impuls.

4.6.4.2 Pengujian Panel TM B 400 A


Berikut data-data dan perhitungan
hasil pengujian tegangan tinggi impuls pada
panel TM B 400 A :

PERHITUNGAN FAKTOR KOREKSI


• Suhu ruang : t d = 29,5 °C
t w = 25,5 °C
POLARITAS NEGATIF • Tekanan udara : b = 1014 mbar
Parameter bentuk gelombang impuls yang • Densitas udara relatif : δ :
diperoleh adalah : b (273+20)
𝛿= × = 0,97
1013 (273+𝑇d )
14

• Sesuai standar pengujian impuls panel Tabel 15. Hasil Pengujian Tegangan Impuls
IEC 694-96, untuk panel dengan rating Panel TM B Polaritas Negatif
tegangan 52 kV dan di bawahnya,
diasumsikan bahwa m = 1 dan w = 0,
sehingga :
o Faktor koreksi densitas udara :
𝑘1 = 𝛿 𝑚 = 𝛿 1 = 𝛿
o Faktor koreksi kelembapan :
𝑘2 = 𝑘 𝑤 = 𝑘 0 = 1
o FAKTOR KOREKSI UDARA :
𝑘𝑡 = 𝑘1 ∙ 𝑘2 = 𝛿 ∙ 1 = 𝛿 = 0,97

POLARITAS POSITIF
Parameter bentuk gelombang impuls yang
diperoleh adalah :
Tabel 12. Data Parameter Bentuk Gelombang Pada hasil kedua polaritas di atas,
Tegangan Uji Impuls Panel B Polaritas Positif dapat terlihat bahwa baik pada polaritas
positif maupun negative terdapat beberapa
kali terjadi flashover. Namun dari
penambahan tegangan impuls petir pada
tiap flashover yang terjadi, dapat terlihat
bahwa kasus terjadinya flashover pada
Hasil pengujian tegangan impuls untuk kedua polaritas pengujian impuls pada
panel TM B ini adalah : panel B ini masih dapat menaati standar
Tabel 13. Hasil Pengujian Tegangan Impuls
yang berlaku, dimana terjadinya discharge
Panel TM B Polaritas Positif disruptif seperti yang disebutkan IEC 694-
96 tersebut tidak melebihi 2 kali dari 15 seri
tegangan impuls yang diberikan, sehingga
dapat dinyatakan bahwa panel B lulus uji
pengujian tegangan tinggi impuls.

4.6.4.3 Pengujian Panel TM B 400 A


Berikut data-data dan perhitungan
hasil pengujian tegangan tinggi impuls pada
panel TM C 2500 A :
PERHITUNGAN FAKTOR KOREKSI
• Suhu ruang : t d = 32 °C
t w = 28,2 °C
• Tekanan udara : b = 1009 mbar
• Densitas udara relatif : δ :
POLARITAS NEGATIF b (273+20)
Parameter bentuk gelombang impuls yang 𝛿= × = 0,9569
1013 (273+𝑇d )
diperoleh adalah :
• Sesuai standar pengujian impuls panel
Tabel 14. Data Parameter Bentuk Gelombang IEC 694-96, untuk panel dengan rating
Tegangan Uji Impuls Panel B Polaritas Negatif tegangan 52 kV dan di bawahnya,
diasumsikan bahwa m = 1 dan w = 0,
sehingga :
o Faktor koreksi densitas udara :
𝑘1 = 𝛿 𝑚 = 𝛿 1 = 𝛿
o Faktor koreksi kelembapan :
Hasil pengujian tegangan impuls untuk 𝑘2 = 𝑘 𝑤 = 𝑘 0 = 1
panel TM B ini adalah : o FAKTOR KOREKSI UDARA :
𝑘𝑡 = 𝑘1 ∙ 𝑘2 = 𝛿 ∙ 1 = 𝛿 = 0,9569
15

POLARITAS POSITIF Tabel 19. Hasil Pengujian Tegangan Impuls


Parameter bentuk gelombang impuls yang Panel TM C Polaritas Negatif
diperoleh adalah :

Tabel 16. Data Parameter Bentuk Gelombang


Tegangan Uji Impuls Panel C Polaritas Positif

Hasil pengujian tegangan impuls untuk


panel TM C ini adalah :

Tabel 17. Hasil Pengujian Tegangan Impuls


Panel TM C Polaritas Positif Setelah menggabungkan hasil
pengujian tegangan tinggi impuls pada
panel C untuk polarit s positif dan polaritas
negatif tersebut, dapat dinyatakan bahwa
panel C lulus uji, karena tidak terjadi
discharge disruptif lebih dari 2 kali untuk
tiap 15 seri tembakan tegangan impulsnya.

V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pengujian tan δ dilakukan pada kabel
tegangan menengah untuk mengukur
besarnya rugi-rugi dielektrik yang
terdapat dalam kabel tenaga tersebut
yang besarnya sebanding dengan faktor
rugi-rugi dielektrik (tan δ), dimana nilai
POLARITAS NEGATIF tan δ yang besar menandakan rugi-rugi
Parameter bentuk gelombang impuls yang dielektrik yang semakin besar yang
diperoleh adalah : akhirnya dapat mempercepat penuaan
dielektrik.
Tabel 18. Data Parameter Bentuk Gelombang
Tegangan Uji Impuls Panel C Polaritas Negatif
2. Pengujian tan δ pada kabel tegangan
menengah di Lab Tegangan Tinggi PT
PLN (Persero) Litbang
Ketenagalistrikan menggunakan
perangkat uji M4100 Instrument
Insulation Analyzer yang dapat
mendeteksi langsung besarnya faktor
Hasil pengujian tegangan impuls untuk rugi-rugi dielektrik pada kabel serta
panel TM C ini adalah : besaran-besaran kabel lainnya dengan
teknologi komputerisasi, sehingga lebih
memudahkan pengambilan data dan
penganalisisan tan δ kabel tenaga
dibandingkan menggunakan jembatan
schering secara teoritis.
3. Pada pengujian tan δ kabel tegangan
menengah di Lab Tegangan Tinggi
PLN Litbang dalam kerja praktek ini
digunakan standar IEC seri 60502-2
untuk kabel bertegangan rating dari 1
16

kV (U m = 1,2 kV) hingga 30 kV tinggi impuls, dimana terjadinya


(U m =36 kV). flashover/discharge disruptif yang
4. Adapun sebagian besar sampel terjadi sesuai yang dimaksud standar
pengujian tan δ fungsi suhu kabel tidak lebih dari 2 kali pada tiap 15 seri
tegangan menengah merupakan jenis tegangan impuls untuk tiap konfigurasi
penghantar tembaga dengan isolasi pada tiap polaritas pengujian.
XLPE dengan tegangan rating 6/10 (12) 11. Besarnya tegangan pengujian tegangan
kV ke atas yang distandarkan memiliki tinggi impuls besar dipengaruhi oleh
nilai tan δ maksimum sebesar 40 (x 10- faktor koreksi udara (K t ) yang meliputi
4
) pada temperatur maksimum kondisi temperatur basah dan kering (t),
konduktor pada operasi normal. tekanan udara (b), dan kelembapan
5. Dari keseluruhan data hasil pengujian udara (h) pada ruang uji.
tan δ fungsi tegangan maupun fungsi
suhu yang dilakukan pada beberapa 5.2 Saran
sampel kabel tegangan menengah, 1. Sesuai visi dan misi PLN Litbang
diperoleh hasil bahwa seluruhnya telah dalam peran terdepan sebagai
lulus uji tan δ, dimana nilai tan δ laboratorium pengujian independent
memenuhi standar yang diberlakukan. yang terakreditasi yang melayani
6. Pengujian tegangan tinggi impuls industri peralatan kelistrikan nasional,
dilakukan pada penel hubung maka perlu dikembangkan lagi
switchgear yang memegang peranan penelitian-penelitian mengenai masalah
penting dalam suatu gardu induk yang tegangan tinggi yang terbaharukan
menyalurkan tenaga listrik dengan dengan perkembangan terbaru di dunia
tujuan bahwa suatu panel switchgear di kelistrikan global.
lapangan memiliki resiko besar terkena 2. Melihat begitu besarnya permintaan
gangguan surja petir dan surja hubung, jasa pengujian dari peralatan-peralatan
sehingga pengujian tersebut membantu tenaga yang produksinya kini semakin
perancangan panel untuk dapat luas oleh pabrik-pabrik di Indonesia,
sedemikian rupa memiliki ketahanan diharapkan PLN Litbang dapat
impuls yang tinggi. menambah unit-unit perlengkapan
7. Standar yang dipakai sebagai panduan pengujiannya, sehingga waktu
dalam pengujian tegangan tinggi impuls pengerjaan pengujian akan lebih cepat
panel switchgear tegangan menengah dan efektif dengan banyaknya barang
tersebut adalah standar IEC seri 694- yang masuk, sehingga mutu produk
96. kelistrikan yang beredar di Indonesia
8. Terdapat 5 konfigurasi rangkaian pun akan lebih terjamin.
pengujian tegangan tinggi impuls 3. Selain itu, melihat begitu banyaknya
berdasarkan posisi CB dan jenis-jenis pengujian yang perlu
penyambungan busbar pada panel dilakukan dalam tempo waktu yang
switchgear. cukup padat, diharapkan jumlah
9. Panel switchgear tegangan menengah personil tenaga kerja ataupun operator
dinyatakan lulus uji tegangan tinggi penguji dapat ditambah agar
impuls apabila hanya terjadi maksimum peningkatan kerja lebih efektif dan
dua kali discharge disruptif pada bagian efisien, yang tentunya diiringi dengan
self-restoring switchgear dalam setiap peningkatan kapabilitas yang sesuai
15 seri tegangan tinggi impuls untuk dengan tuntutan kerja.
tiap konfigurasi pada tiap polaritas 4. Demi terciptanya keterjaminan mutu
tegangan, tanpa terjadinya discharge peralatan listrik yang beredar di
disruptif pada bagian non-sel restroring Indonesia yang secara tidak langsung
panel. mendukung stabilitas penyaluran listrik
10. Dari keseluruhan data hasil pengujian dari pembangkit hingga sampai ke
tegangan tinggi impuls pada panel konsumen, hendaknya penggunaan
switchgear tegangan menengah yang ketentuan standar lebih diperketat lagi
dilakukan, dapat dinyatakan bahwa pada pengujian-pengujian yang
seluruh sampel panel lulus uji tegangan dilakukan.
17

DAFTAR PUSTAKA BIOGRAFI

[1] Arismunandar, A., Teknik Tegangan Galuh Susilowati lahir di


Tinggi, PT Pradnya Paramita, Jakarta, Jakarta pada tanggal 9
1994. Oktober 1989. Menempuh
[2] Gonen, Turan., Electric Power pendidikan dasar di SD
Transmission System Engineering – Islam Al-Azhar 2 Jakarta.
Analysis and Design, Willy- Kemudian melanjutkan
Interscience Publication, New York. pendidikan di SLTP Islam
[3] Hutahuruk, T.S., Transmisi Daya Al-Azhar 1 Jakarta. Penulis melanjutkan
Listrik, Penerbit Erlangga, Jakarta, sekolahnya di SMA Islam Al-Azhar 2
1985. Jakarta. Kemudian melanjutkan pendidikan
[4] International Electrotechnical ke tingkat perguruan tinggi dan diterima
Commission, International Standard sebagai mahasiswa jurusan Teknik Elektro
IEC 60502-2 – Power cables with Angkatan 2005 Universitas Diponegoro
extrunded insulation and their Semarang, Konsentrasi Teknik Energi
accessories for rated voltages from 1 Listrik dan masih melanjutkan studinya
kV (Um = 1,2 kV) up to 30 kV (Um = hingga saat ini.
36 kV), Switzerland, 2005.
[5] International Electrotechnical
Commission, International Standard Menyetujui,
IEC 694-96 – Common Specifications Dosen Pembimbing
for High-Voltage Switchgear and
Controlgear Standards, Switzerland,
1996.
[6] Privezentsev, V., Grodnev, I., Abdul Syakur, ST. MT.
Kholodny, S., Ryazanov, I. NIP 132 231 132
Fundamentals of Cable Engineering,
Mir Publishers, Moskow, 1973.
[7] Rao, Sunil S., Switchgear and
Protection, Khanna Publishers, New
Delhi.
[8] Tobing, Bonggas L, Dasar Teknik
Pengujian Tegangan Tinggi, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2003.
[9] Tobing, Bonggas L, Peralatan
Tegangan Tinggi, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2003.
[10] ---, Power Cable,
http://www.en.wikipedia.org/wiki/Powe
r_Cables, July 2008.
[11] ---, Switchgear,
http://www.en.wikipedia.org/wiki/Swit
chgear, July 2008.

Anda mungkin juga menyukai