Anda di halaman 1dari 7

JNPH

Volume 5 No. 2 (Desember 2017)


© The Author(s) 2017

APLIKASI TEORI KONSEP KEPERAWATAN JEAN WATSON TERHADAP ANAK


“S” DENGAN HIDROCEFALUS DI KELURAHAN SUMUR DEWA KECAMATAN
SELEBAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASUKI RAHMAD
KOTA BENGKULU

APPLICATION OF THE THEORY OF JEAN WATSON CONCEPT WITH TO CHILD


"S" WITH HIDROCEFALUS IN SUMUR DEWA SUBURBS OF SELEBAR DISTRICT
IN WORKING AREA OF BASUKI RAHMAD PUBLIC HEALTH CENTER
BENGKULU CITY

SURYANTI
UPTD PUSKESMAS BASUKI RAHMAT KOTA BENGKULU
Email: Ssabil345@gmail.com

ABSTRAK

Dampak dari penyakit hidrosefalus itu sendiri berpengaruh terhadap sensotik dan motorik serta
mengalami perawatan khusus seumur hidup. Asuhan keperawatan yang dilakukan sangatlah
berpengaruh terhadap pasien tersebut, Salah satu teori model keperawatan yang dapat
diaplikasikan pada pasien dengan hidrosepalus adalah teory of Human Caring, yang
dikemukakan oleh Jean Watson berpendapat, keperawatan fokusnya lebih pada promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik. penulis
mengurai laporan kasus/asuhan keperawatan yang diberikan pada An. S dengan
mengaplikasikan teori model Jean Watson dengan menggunakan metode proses keperawatan
yang meliputi pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi
asuhan keperawatan ini. Teori Jean Watson fokus pada cara merawat keluarga yang sakit,
dimana nantinya orang tua mampu melakukan perawatan pada anak-anaknya yang sakit
Hydrocephalus dengan tujuan untuk peningkatan kesehatan. Keunggulan teori ini dalam
berkaitan dengan kasus Hydrocephalus adalah orang tua An “S” faktor penyebab
Hydrocephalus yaitu bisa karena kista araknoid, anomalia pembuluh darah, infeksi, neoplasma,
dan perdarahan.
Kata Kunci: hidrocefalus, teori Jean Watson

ABSTRACT

The impact of hydrocephalus disease itself affects the sensory and motor and also undergoes
special treatment for life. Nursing care performed is very influential on these patients, one of
them by providing moral and social support for families of patients to be patient and steadfast
care and treatment. One theory of nursing model that can be applied to patients with
hydrocephalus is the theory of human caring, suggested by Jean Watson, that nursing focuses
more on health promotion, disease prevention, treating the sick, and restoring the physical state.
the authors parse the case report / nursing care given to An. S by applying the model theory of
Jean Watson using the method of nursing process that includes assessment, nursing diagnosis,
planning, implementation and evaluation of this nursing care. Jean Watson's theory focuses on

88 Journal of Nursing and Public Health


how to care for a sick family, where the parents will be able to take care of their sick child
Hydrocephalus for the purpose of health promotion. The superiority of this theory in relation to
the case of Hydrocephalus is the parent An "S" factor that causes Hydrocephalus can be due to
Araknoid Cyst, Anomalia blood vessels, infections, neoplasms, and bleeding.
Keywords: hidrocefalus, Jean Watson theory

PENDAHULUAN hidrosefalus ini utero 2:2000 bayi, dan kira-


kira 12% dari semua kelainan konginetal.
Sehat adalah sebuah investasi, asset, dan Hidrosefalus sering menyebabkan distosia
harta yang paling berharga bagi setiap persalinan. Dan setelah lahir dan tetap hidup
individu. Health is not everything but, akan menjadi masalah pediatri dan sosial.
without health everything is nothing, menjadi Pasien hidrosefalus merupakan pasien yang
sebuah penyempurna jika sehat merupakan sangat menderita dan memerlukan perawatan
starting point untuk pembangunan. Menurut, khusus dan benar karena ada kerusakan saraf
WHO, sehat bukan hanya keadaan yang bebas yang menimbulkan kelainan neurologis
dari penyakit melainkan juga keadaan yang berupa gangguan kesadaran sampai pada
sempurna baik fisik, mental maupun sosial. gangguan pusat vital dan resiko terjadi
(Sudomo, 2014). dekubitus (Cathlyn, 2013).
Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang Data WHO tentang Hidrosefalus di
berarti air dan chepalon yang berarti kepala. Amerika Serikat insidens hidrosefalus
Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan congenital adalah 1 dari 1000 kelahiran
serebrospinal secara aktif yang menyebabkan dimana insiden hydrosefalus dapatan tidak
dilatasi system ventrikel otak dimana terjadi diketahui secara pasti. Internasional insiden
akumulasi cairan yang berlebihan pada satu dari hidrosefalus dapatan tidak diketahui.
atau lebih ventrikel atau ruang subarachnoid. Sekitar 100.000 pemasangan shunting
Kita mengenal “Hydrocephalus” sebagai dilakukan setiap tahun pada Negara-negara
suatu kelainan yang biasanya terjadi pada berkembang tetapi sedikit infromasi yang
bayi, dan ditandai dengan membesarnya tersedia untuk negara lainnya. Hidrosefalus
kepala melebihi ukuran normal. Dalam adalah salah satu dari kelainan tersering yang
keadaan normal, tubuh memproduksi cairan menimpa lebih dari 10.000 bayi setiap tahun,
otak (Cairan Serebro Spinal = CSS) dalam dan lebih dari 50% kasus hidrosefalus adalah
jumlah tertentu, untuk kemudian hidrosefalus congenital (Maliawan, 2014).
didistribusikan dalam ruang-ruang ventrikel Menurut penelitian WHO untuk wilayah
otak, sampai akhirnya diserap kembali. ASEAN jumlah penderita Hidrosefalus di
Sedangkan pada orang dewasa, tulang beberapa negara adalah sebagai berikut, di
tengkorak tidak lagi mampu melebar. Singapura pada anak 0-9 th : 0,5%, Malaysia :
Akibatnya berapapun banyaknya CSS yang anak 5-12 th 15%, India anak 2-4 th 4%, di
tertumpuk, takkan mampu menambah besar Indonesia berdasarkan penelitian dari
diameter kepala (Nanda, 2013). Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas
Hidrosefalus merupakan penimbunan Indonesia terdapat 3% (who, 2013).
cairan serebrospinalis dalam ventrikel otak, Berdasarkan statistic Medical Record of
sehingga kepala menjadi besar. Jumlah cairan Indonesia, pada tahun 2014 jumlah pasien
bisa mencapai 1,5 liter bahkan ada sampai 5 penderita hidrosefalus berjumlah 115 orang.
liter, sehingga tekanan intrakranial sangat Lalu pada tahun 2015 dari bulan januari
tinggi. Hidrosefalus sering di jumpai sebagai sampai bulan mei jumlah pasien penderita
kelainan konginetal namun bisa pula oleh hidrosefalus adalah 210 orang. Pada tahun
sebab postnatal. Angka kejadian hidrosefalus 2016 meningkat menjadi 311 orang.
kira-kira 30 % yang di temui sejak lahir, dan Sementara di provinsi Bengkulu pada Rumah
50% pada 3 bulan pertama. Frekuensi Sakit M. Yunus pada tahun 2015 ada 9 orang

89 Journal of Nursing and Public Health


penderita hidrosefalus, dan pada tahun 2016 mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat
ada 13 orang penderita hidrosefalus, dan 10 ditempat mereka bekerja dalam batas
diantaranya tidak bisa diselamatkan dan 3 kewenangan sebagai seorang perawat.
orang lainnya masih dalam perawatan rujukan Adanya tujuan praktek yang ingin
di Jakarta (Rikesdas, 2017). dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun
Dilaporkan sekitar 25%-40% malfungsi asuhan keperawatan terhadap kebutuhan
shunt terjadi pada 1 tahun pertama semua pasien, serta adanya pengetahuan dan
pemasangan (Weprin, 2002). Dari penelitian ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat
yang lain didapatkan data bahwa sekitar 30%- dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
40% malfungsi shunt terjadi akibat proses sesuai kebutuhan pasien (Rianti, 2012).
mekanis atau proses infeksi pada tahun Salah satu teori model keperawatan yang
pertama pemasangan, dan sekitar 15% dapat diaplikasikan pada pasien dengan
kegagalan terjadi pada tahun kedua. Setelah hidrosepalus adalah teory of Human Caring,
tahun kedua, tingkat kegagalan turun menjadi yang dikemukakan oleh Jean Watson
1%-7%. Hal ini menyebabkan naiknya tingkat berpendapat, keperawatan fokusnya lebih
mortalitas pasien hidrosefalus menjadi 0,1%. pada promosi kesehatan, pencegahan
Mortalitas terkait malfungsi shunt dijumpai penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan
sekitar 1%-4% dari total populasi (Piatt, keadaan fisik. Keperawatan pada promosi
2013). kesehatan awalnya sama dengan mengobati
Dampak dari penyakit hidrosefalus itu penyakit. Dia melihat keperawatan dapat
sendiri berpengaruh terhadap sensotik dan bergerak dari dua area, yaitu: masalah
motorik serta mengalami perawatan khusus penanganan stres dan penanganan konflik.
seumur hidup. Asuhan keperawatan yang Hal ini dapat menunjang tersedianya
dilakukan sangatlah berpengaruh terhadap perawatan kesehatan yang holistik, yang dia
pasien tersebut, salah satunya dengan percayai dapat menjadi pusat dari praktik
memberi dukungan moral dan sosial bagi keperawatan. Salah satu asumsi Watson
keluarga penderita agar sabar serta tabah mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan
merawat dan menjalani pengobatan. Aktivitas ilmu pengetahuan sangat berkontribusi
keperawatan bersifat “caring character” yang terhadap kondisi kesehatan manusia dan
berfokus pada peningkatan penyembuhan masyarakat, sehingga perawat perlu
pasien dan melakukan penyuluhan, perawatan berkomitmen terhadap pemberian asuhan
tindak lanjut dan rujukan yang penting untuk kesehatan yang ideal melalui kajian teori,
penyembuhan dan rehabilitasi serta praktek, dan riset keperawatan (Wijaksono,
pemulangan (Baradero et al, 2013). 2013).
Adapun tujuan dari praktek keperawatan
adalah untuk meningkatkan kemampuan METODE PENELITIAN
keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya secara mandiri. Oleh karena itu, Dalam penelitian ini penulis akan
untuk dapat tercapainya tujuan praktek mengurai laporan kasus/asuhan keperawatan
keperawatan secara optimal dan berkualitas, yang diberikan pada An. S dengan
maka perlu mengembangkan ilmu dan mengaplikasikan teori model Jean Watson
praktek keperawatan salah satunya melalui yang dilaksanakan selama 1 minggu pada
penerapan model konseptual (Padila, 2012). tanggal 20-28 Mei 2017 dengan
Teori keperawatan digunakan untuk menggunakan metode proses keperawatan
menyusun suatu model konsep dalam yang meliputi pengkajian, diagnose
keperawatan, sehingga model keperawatan keperawatan, perencanaan, implementasi dan
tersebut mengandung arti aplikasi dari evaluasi asuhan keperawatan ini.
struktur keperawatan itu sendiri yang
memungkinkan perawat untuk

90
HASIL PENELITIAN An. S, setelah dilakukan pengkajian
keperawatan meliputi 4 bagian kebutuhan
Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar manusia yang terdiri dari kebutuhan
pelaksanaan asuhan keperawatan pada An.S dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang
dengan penyakit Hydrochepalus di Jl Padat meliputi kebutuhan makanan dan cairan,
Karya Rt.01 Kel. Sumur Dewa Kota kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi,
Bengkulu. Dilakukan melalui beberapa proses kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional)
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, yang meliputi kebutuhan aktivitas dan
analisis data, diagnosa, intervensi, istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan
implementasi, dan evaluasi. psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang
meliputi kebutuhan untuk berprestasi,
Tahap Pengkajian kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra
dan interpersonal (kebutuhan untuk
Penerapan pengkajian dengan pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi
menggunakan Teori Human caring Jean teori diri
Jean Watson ini memahami bahwa manusia Dari hasil data pengkajian diatas maka
memiliki empat cabang kebutuhan manusia dirumuskan diagnosa keperawatan yaitu
yang saling berhubungan di antaranya resiko yang terjadinya komplikasi penyakit
kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk berhubungan dengan jika tidak patuhnya An
hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan “S” dalam menjalani perawatan untuk
cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan Hydrocephalus dan aktifitas fisik yang terlalu
ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan banyak. Diagnosa keperawatan yang diangkat
fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas adalah Resiko gangguan Biophisical needs
dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan berhubungan dengan Komplikasi Post
psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang Operasi hidrosefalus.
meliputi kebutuhan untuk berprestasi,
kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra Tahap Intervensi
dan interpersonal (kebutuhan untuk
pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi Intervensi keperawatan menurut teori
diri. Jean watson adalah Perencanaan membantu
Pada tahap ini Penulis melakukan untuk menentukan bagaimana variable-
pengkajian pada An S melalui proses variabel akan diteliti atau diukur, meliputi
wawancara kepada orang tuanya. Hasil suatu pendekatan konseptual atau design
pengkajian didapatkan data yaitu : Nama untuk memecahan masalah yang mengacu
Pasien An “S”, umur 7 tahun, alamat Jl Padat pada asuhan keperawatan serta meliputi
Karya Rt 01 Kel. Sumur Dewa Kota penentuan data apa yang akan dikumpulkan
Bengkulu, Sekolah Dasar, Ras Sumatera, dan pada siapa dan bagaimana data akan
Agama Islam, TB 120,80 cm dan BB 22 kg. dikumpulkan.
Pada pengkajian ditemukan data subjektif Rencana asuhan keperawatan kepada An
orang tua An “S” bahwa anaknya sering “S” dengan diagnosa Hydrocephalus untuk
mengeluh mual bila terlalu banyak makan dan memperhatikan aktifitas anak dan pola makan
minum, jika terlalu lama belajar disekolah, yang tidak berlebihan dengan tujuan setelah
anaknya sering mengeluh sakit kepala, tindakan keperawatan 4x24 jam resiko
anaknya sering juga mengeluh mual jika komplikasi Hydrocephalus teratasi dan
terlalu banyak duduk RR : 25xmenit. kriteria hasil An “S” bisa mengurangi aktifitas
bermain ataupun kegiatan lain yang terlalu
Tahap Perumusan Diagnosa banyak, orang tua An “S” mampu
memberikan keperawatan pada An “S”
Pada kasus keperawatan yang dialami dengan penyakit Hydrocephalus. Dengan

91 Journal of Nursing and Public Health


intervensinya sebagai berikut : beri dorongan Keluarga memahami dan memberikan respon
sikap penerima terhadap anak (misalnya di positif kepada anaknya, Keluarga mengerti
peluk, berbicara dan menyenangkan anak), dan akan merawat anaknya dengan sepenuh
Bantu orang tua untuk ikut merawat anaknya, hati, Keluarga memahami perawatan dan
libatkan orang tua sebanyak mungkin, pengobatan, Keluarga memahami dan
jelaskan setiap prosedur perawatan dan memberikan respon positif kepada anaknya
pengobatan. dan tidak memberikan respon negative
Dorong sikap positif dari orang tua, beri terhadap anaknya, dan Keluarga memahami
perjelaskan sikap negative, diskusikan sikap dan dan mengidentifikasi masalah dan
indentifikasi frustasi ajarkan cara mencari solusi penyelesaian.
penyelesaiannya dengan koping yang baru.
Bantu orang tua untuk dapat menerima Tahap Evaluasi
knyataan tentang perubahan dan
perkembangan anak, yakinkan orang tua Menurut Mareelli, 2007 evaluasi
bahwa anak membutuhkan kasih sayang dan keperawatan merupakan tahap akhir dari
keamanannya, demonstrasikan perawatan tahap –tahap proses keperawatan untuk
yang di perlukan pasien kepada keluarga mengetahui apakan masalah–masalah
(bagaimana mengecek fungsi shunt, posisi keperawatan yang muncul pada kasus asuhan
anak), berikan kesempatan untuk mengulang, keperawatan pada pasien dengan post
dan beri penjelasan tentang pengobatan, sirkumsisi teratasi atau tidak dan untuk
sampai dengan perawatan selang shunt. membandingkan antara yang sistematik
dengan yang terencana berkaitan dengan
PEMBAHASAN fasilitas yang tersedia. Berdasarkan hal
tersebut penulis melakukan evaluasi
Tahap Implementasi keperawatan pada kasus ini, 1 diagnosa yang
penulis angkat, dapat diatasi dengan baik
Pada tahapan terakhir yaitu implementasi dalam jangka waktu 4 hari, semua tujuan
keperawatan, menurut teori watson keperawatan yang ada di tujuan dan keriteria
Implementasi keperawatan yaitu hasil dapat tercapai.
melaksanankan tindakan keperawatan sesuai
dengan rencana keperawatan yang akan Keefektifan aplikasi teori dalam
dilakukan. Implementasi yang telah dilakukan menyelesaikan masalah yang diangkat
untuk diagonsa keperawatan: Resiko
terjadinya komplikasi Hydrocephalus Keefektifan dari teori Jean Watson pada
berhubungan dengan perawatan luka kulit masalah Hydorcephalus ini yaitu
terhadap kontaminsai infeksi dan pemantauan mengajarkan kepada pasien dan keluarga hal
fungsi alat shunt yang dipasang serta resiko hal yang berkaitan dengan Hydrocephalus dan
infeksi alat shunt dan ketidak tahuan orang mengenalkan perawatan pada anggota
tua dalam penanganan pengobatan keluarga yang terkena Hydrocephalus
Hydrocephalus adalah Beri dorongan sikap terhindar dari komplikasi dengan tentunya
penerima terhadap anak ( misalnya di peluk, melaksanakan implementasi yang diberikan
berbicara dan menyenangkan anak), Bantu dengan mengacu pada pelaksanaan hidup
orang tua untuk ikut merawat anaknya, bersih dan sehat, serta pengaturan aktifitas
libatkan orang tua sebanyak mungkin, dan pola akan anak. Setelah dilakukan selama
Jelaskan setiap prosedur perawatan dan 5 hari semua implementasi dapat dipahami
pengobatan, Dorong sikap positif dari orang dan dilakukan sesuai dengan teori Jean
tua, beri perjelaskan sikap negative. Watson yang berfokus pada perawatan pasien
Implementasi yang telah dilakukan dalam memelihara kesehatan anak dan dapat
diagnosa keperawatan Hydrocephalus adalah langsung diterapkam kepada pasien

92
Hydrocephalus. Kelemahan teori Jean Watson ini menurut
Model konseptual yang diangkat untuk penulis adalah kurang lengkapnya poin poin
melakukan asuhan keperawatan pada An “S” dalam pengkajian yang mencakup kajian
dengan Hydrocephalus ini dilakukan dengan tentang pasien dengan penyakit
mengaplikasikan teori Jean Watson, dimana Hydrocephalus secara spesifik karena terlihat
teori ini mengarahkan tindakan pada jelas aplikasi teori keperawatan ini hanya
pemeliharaan hubungan timbal balik dalam berfokus pada perawatan pasien yang sakit
kesehatan, sehat sakit yang berkonsentrasi sehingga penulis sedikit kesulitan untuk
pada peningkatan kesehatan dalam menentukan diagnosa keperawatan prioritas.
pencegahan penyakit.
KESIMPULAN
Model Jean Watson ini bentuk
keperawatannya menolong klien untuk Setelah penulis melakukan aplikasi teori
mencapai atau memelihara kesehatan dengan model Jean Watson pada kasus hidrosefalus
tenang. selama 4 hari perawatan, maka penulis
Tindakan hubungan dengan proses menarik kesimpulan bahwa: Pengkajian yang
perawatan manusia, penguasaan ilmu dilakukan pada An. S sesuai dengan focus
pengetahuan adalah utama dalam memberikan pengkajian Menurut Jean Watson, diagnosa
tindakan perawatan mengenai perilaku yang diangkat dalam kasus yakni masalah
manusia dan respon manusia untuk utama resiko gangguan Resiko gangguan
menentukan masalah yang nyata atau Biophisical needs berhubungan dengan
potensial kebutuhan klien, menempatkan Komplikasi Post Operasi hidrosefalus. Hasil
perilaku sebagai fokus asuhan keperawatan dari pasien, tahap evaluasi dari diagnosa
dan perhatian dimana perawat tidak perlu keperawatan yang penulis implementasikan
memahami seluruh proses penyakit, tetapi selama 4 hari berhasil dilakukan, teori Model
lebih berorientasi pada pemberian pendidikan Jean Watson efektif di aplikasikan pada anak
kesehatan dalam upaya menciptakan perilaku dengan khasus Hidrpsefalus, ditemukan
yang baik dalam pencegahan penyakit. kelebihan dan kekurangan Teori Model Jean
Karena itu konsep model Jean Watson Watson.
perawat mengajarkan klien untuk selalu
menjaga perilaku yang baik dalam SARAN
mengontrol penyakit.
Disarankan untuk memberikan
Keunggulan aplikasi teori Jean Watson pengetahuan dan edukasi pada ibu khususnya
tentang cara perawatan pada anak post operasi
Seperti kita ketahui bahwa teori Jean hidrosefalus, sehingga ibu memiliki
Watson fokus pada cara merawat keluarga pengetahuan untuk merawat anaknya lebih
yang sakit, dimana nantinya orang tua mampu baik, untuk mencapai peningkatan status
melakukan perawatan pada anak anaknya kesehatan, dapat dijadikan sebagai salah satu
yang sakit Hydrocephalus dengan tujuan bahn ajar agar memberikan gambaran tentang
untuk peningkatan kesehatan. Keunggulan merawat anak dengan hidrosefalus, dengan
teori ini dalam berkaitan dengan kasus mengaplikasikan teori model Jean Watson.
Hydrocephalus adalah orang tua An “S”
faktor penyebab Hydrocephalus yaitu bisa DAFTAR PUSTAKA
karena Kista Araknoid, Anomalia pembuluh
darah, infeksi, neoplasma, dan perdarahan. Ali, Zaidin. 2012. Dasar-Dasar Keperawatan
Profesional. Jakarta: Widya Medika
Kelemahan aplikasi teori Jean Watson http://perawattegal.wordpress.com/2017/
4/17/sejarah-keperawatan-islam-

93 Journal of Nursing and Public Health


rufaidah-binti-saad/
Asmadi. 20013 Konsep Dasar Keperawatan.
Jakarta: EGC http://Teori Keperawatan_
Abdellah « Elisasiregar's Blog.mht/
Closkey JC & Bulechek. 1996. Nursing
Intervention Classification. 2nd ed.
Mosby Year Book.
Eko Prasetyo. 2014. Hidrosefalus Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi:
Manado http://www.hydroassoc.org
Hasan, Rupseno, 2013, Buku Kuliah Ilmu
Kesehatan Anak II, Jakarta, Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FK UI.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar
Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Johnson M, dkk. 2012. Nursing Outcome
Classification (NOC). Second edition.
Mosby.

94

Anda mungkin juga menyukai