II
Politeknik Negeri Ujung Pandang
3.6 JOB VI PENGENALAN THEODOLIT
TUJUAN
Tujuan Umum
Dapat mengenal komponen theodolit dan fungsinya
Dapat mengenal alat theodolit
Dapat melaksanakan penyetelan / pembidikan yang lebih teliti
dlam pengukuran
Tujuan Khusus
Mengetahui bagian dari pesawat theodolit
Dapat membaca sudut vertical dan sudut horizontal
Dapat mengetahui jarak optis pengukuran dengan metode tangensial dan
metode stadia
DASAR TEORI
Theodolit merupakan alat utama yang digunakan untuk mengukur sudut
horizontal atau sudut vertical terhadap bidang dari jarak antara satu titik dengan
titik lainnya. Pada era zaman globalisasi seperti sekarang ini, teknologi sudah
semakin maju dan berkembang dengan pesat. Untuk itu, telah diciptakan alat
untuk mempercepat suatu pengukuran yakni alat theodolit digital. Fungsi alat ini
sama dengan alat theodolit lainnya seperti theodolit merometer, vernier,
substance bar maupun plane table,yaitu untuk pembacaan sudut horizontal dan
sudut vertical,mencari beda tinggi, maupun mencari jarak. Tetapi alat digital ini
diciptakan sedemikian rupa untuk lebih mempercepat dalam pembidikan.
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
112
Laporan Praktikum Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
II
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Pesawat theodolit digital TOPCON DT-209
Bak ukur / rambu ukur, untuk melihat pembacaan benang atas, benang
tengah dan benang bawah
Rol meter, sebagai alat ukur dalam pengukuran dalam hal mengatur
jarak antar titik
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
113
Laporan Praktikum Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
II
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Alat tulis
Helm
Pen
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
114
Laporan Praktikum Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
II
Politeknik Negeri Ujung Pandang
LANGKAH KERJA
Mengenal bagian – bagian pesawat Theodolit Digital Topcon Dt-209
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
115
Laporan Praktikum Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
II
Politeknik Negeri Ujung Pandang
21
22
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
116
Laporan Praktikum Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
II
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tempatkan nivo sejajr dengan dua skrup penyetel A dan B dan gelembung nivo
ditempatkan ditengah – tengah
Putar nivo 180° dengan sumbu I sebagai sumbu putar. Bila gelembung tetap
ditengah pekerjaan boleh dilanjutkan
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
117
Laporan Praktikum Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
II
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Putar nivo 90° dengan sumbu satu senagai sumbu putar dan ketengahkan
gelembung nivo dengan memutar sekrub penyetel C, maka sumbu satu tegak
lurus pada dua garis jurusan yang mendatar dan akan tegak vertical.
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
118
Laporan Praktikum Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
II
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Dengan garis bidik mendatar dan kira – kira tegak lurus pada
dinding dibuat suatu titik T pada dinding yang berimpit dengan
titik potong dua benang diafragma
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
119
Laporan Praktikum Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
II
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Pada titik P dan Q dipasang kertas mm skala mendatar
sedemikian rupa hingga titik O skala berimpit dengan titik P dan
Q
Bidik teropong ke titik T1 putar teropong ke atas ke titik P dank
e bawah ke titik Q dengan sumbu II sebagai sumbu putar, maka
akan didapat 4 kemungkinan.
Sewaktu teropongdibidik ke titik P, garis bidik
( perpotongan benang silang ) akan berimpit, maka dalam
hal ini pesawat sudah baik ( sumbu II tegak lurus sumbu I
dan garis bidik tegak lurus sumbu II )
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
120
Laporan Praktikum Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
II
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
121
Laporan Praktikum Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
II
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Hitung x dan y
a=x+y x=½(a–b)
b=x–y y=½(a+b)
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
122
Laporan Praktikum Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
II
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Pesawat telah baik.
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
123
Laporan Praktikum Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
II
Politeknik Negeri Ujung Pandang
89⁰0
0’40
”
Setelah penggerak vertical tekunci, pembacaan dapat dilakukan. Jadi contoh pembacaan
menunjukkan sudut vertical.
Pembacaan bak ukur
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
124
Laporan Praktikum Laboratorium Ilmu Ukur Tanah
II
Politeknik Negeri Ujung Pandang
BA
BT
BB
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
125
TABEL DATA
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
126
ANALISA DATA
Untuk P1
P1 – A
ZA = 94° 08’ 10”
α = 90° 00’ 00” – 94° 08’ 10”
= - 4° 08’ 10”
DA = (BA – BB) X 100 X Cos2α
P1 – B
ZB = 88° 34’ 00”
α = 90° 00’ 00” – 88° 34’ 00”
= 1° 26’ 00”
DB = (BA – BB) X 100 X Cos2α
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
127
= 13,84
P1 – C
ZC = 89° 10’ 00”
α = 90° 00’ 00” – 89° 10’ 00”
= 00° 50’00 ”
DC = (BA – BB) X 100 X Cos2α
P1 – D
ZD = 89° 31’ 20”
α = 90° 00’ 00” – 89° 31’ 20”
= 00° 28’40 ”
DD = (BA – BB) X 100 X Cos2α
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
128
P1 – P2
ZP2 = 89° 31’ 30”
α = 90° 00’ 00” – 89° 31’ 30”
= 00° 28’30 ”
DP2 = (BA – BB) X 100 X Cos2α
Untuk P2
P2 – A
ZA1 = 89° 42’ 00”
α = 90° 00’ 00” – 89° 42’ 00”
= 00° 18’00 ”
DA1 = (BA – BB) X 100 X Cos2α
P2 – B
ZB1 = 89° 42’ 00”
α = 90° 00’ 00” – 89° 42’ 00”
= 00° 18’00 ”
DB1 = (BA – BB) X 100 X Cos2α
P2 – C
ZC1 = 90° 43’ 00”
α = 90° 00’ 00” – 90° 43’ 00”
= -00° 43’00 ”
DC1 = (BA – BB) X 100 X Cos2α
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
130
∆ y = DC1 Cos α = 15,94
= 19,99 Cos 52° 54’ 30”
= 12,05
P2 – D
ZD1 = 91° 11’ 30”
α = 90° 00’ 00” – 91° 11’ 30”
= -1° 11’30 ”
DD1 = (BA – BB) X 100 X Cos2α
= (1,340 – 1,160) X 100 X Cos2 (-1° 11’30 ”)
P2 – E1
ZE1 = 92° 10’ 50”
α = 90° 00’ 00” – 92° 10’ 50”
= -2° 10’50 ”
DE1 = (BA – BB) X 100 X Cos2α
= (1,325 – 1,200) X 100 X Cos2 (-2° 10’50 ”)
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
131
= 12,48 Cos 85° 44’ 00”
= 0,92
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
132
TABEL HASIL PERHITUNGAN
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
133
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Theodolit merupakan salah satu alat yang digunakan dalam menentukan
jarak sama seperti pesawat waterpass, dengan berprinsip menentukan sudut baik
sudut vertikal maupun horizontal, menetukan sudut jurusan dari gabungan
beberapa garis yang bersama-sama membentuk kerangka dasar untuk keperluan
pemetaan.
Saran
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
134
DOKUMENTASI
Kelompok 1
1A D4 Jasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
135