SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI Keperawatan Kritis merupakan salah satu spesialisasi di bidang keperawatan yang secara khusus menangani respon manusia terhadap masalah yang mengancam kehidupan Secara keilmuan perawatan kritis fokus pada penyakit yang kritis atau pasien yang tidak stabil. Untuk pasien yang kritis pernyataan penting yang harus dipahami perawat ialah “waktu adalah vital” Istilah kritis memiliki arti yang luas penilaian dan evaluasi dalam rangka mencari penyelesaian/jalan keluar Keperawatan kritis adalah keahlian khusus didalam ilmu perawatan yang dihadapkan secara rinci dengan pasien dan bertanggung jawab atas masalah yang mengancam jiwa. Perawat kritis adalah perawat profesional yang resmi yang bertanggung jawab untuk memastikan pasien yang sakit kritis dan keluarga pasien mendapatkan kepedulian optimal. Pasien kritis adalah pasien dengan perburukan patofisiologi yang cepat yang dapat menyebabkan kematian. Ruangan untuk mengatasi pasien kritis di rumah sakit terdiri dari: UGD : pasien pertama kali diatasi ICU : bagian ntuk mengatasi keadaan kritis ICCU : lebih memusatkan perhatian pada penyumbatan dan penyepitan pembuluh darah koroner UGD, ICU dan ICCU adalah unit perawatan pasien kritis dimana perburukan patofisiologi dapat secara cepat yang dapat berakhir dengan kematian Mengenali ciri-ciri dengan cepat dan penatalaksanaan dini yang sesuai pada pasien beresiko kritis atau pasien yang berada dalam keadaan kritis dapat membantu mencegah perburukan lebih lanjut dan memaksimalkan peluang untuk sembuh. Comprehensive Critical Care Department of Health-Inggris merekomendasikan untuk memberikan perawatan kritis sesuai filosofi perawatan kritis tanpa batas, kebutuhan pasien kritis harus dipenuhi dimanapun paien berada di dalam rumah sakit Pasien kritis memerlukan pencatatan medis yang berkesinambungan dan monitoring penilaian setiap tindakan yang dilakukan Perlunya meantau perubahan fisiologis dan penurunan fungsi organ tubuh lainnya Melaksanakan triase Dalam kondisi bencana, skenario pengelolaan keadaan kritis harus dirancang sedeikian rupa sehingga pertolongan memberikan hasil yang maksimal. Menghormati dan mendukung hak pasien atau pengganti pasien Ikut membantu pasien/keluarga ketika dibutuhkan demi kepentingan pasien Membantu pasien mendapatkan perawatan yang diperlukan Menghormati nilai-nilai,keyakinan dan hak-hak pasien Menyediakan pendidikan dan dukungan untuk membantu pasien atau keluarga dalam embuat keputusan Mendukung keputusan dari pasien atau keluarga tentang pelayanan keperawatan yang akan diberikan ataupun proses perpindahan transfer ke rs lain Melakukan bimbingan spiritual untuk pasien dan keluarga dalam situasi yang memerlukan tindakan segera Memantau dan menjaga kualitas peerawatan pasien Bertindak sebagai penghubung antara pasien, keluarga pasien dan profesional kesehatan lain Pemberi asuhan Pembuat keputusan Manajer kasus Pelindung dan advokat pasien Rehabilitator Membuat keyamanan dan keamanan pasien Edukator Kolaborator Konsultan pembaharu a. Exigent : pasien tergolong dalam keadaan gawat darurat 1 dan memerlukan pertolongan segera. Yang termasuk dalamkelompok ini adalah pasien dengan obstruksi jalan nafas,fibrilasi ventrikel, ventrikel takikardia dan cardiac arrest b. Emergent : pasien tergolong dalam keadaan gawat darurat 2 yaitu disebut juga dengan gawat darurat yang memerlukan pertolongan secepat mungkin dalam beberapa menit. Diantaranya: iokard infark, aritmia yang tidak stabil dan pneumothoraks c. Urgent : pasien tergolong dalam keadaan gawat darurat 3 dimana waktu pertolongan yang dilakukan lebih panjang dari gawat darurat 2 akan tetapi memerlukan pertolongan yang cepat oleh karena dapat mengancam kehidupan, diantaranya ekstraserbasi asma, perdarahan gastrointestinal dan keracunan d. Minor : pasien tergolong dalam keadaan gawat darurat 4, semua penyakit yang tergolong kedala yang tidak mengancam kehidupan Penyakit kritis adalah kejadian dramatis emosional yang dialami pasien dan keluarganya. Untuk beberapa situasi tertentu persiapan dari segi psikologis perlu dilakukan Perawat kritis berada di posisi yang paling tepat untuk memahami kondisi yang dialami pasien dan keluarganya dan membantu mereka untuk beradaptasi dengan situasi yang ada Gejala fisik dari penyakit kritis yang mengancam jiwa, seperti nyeri tingkat akhir atau perdarahan biasanya disertai dengan respon psikologis dari pasien dan keluarga, seperti: cemas, takut, panik, marah, merasa bersalah, distres spiritual Clinical pathway Algorithma SOP Order Set Patient safety Euthanasia The safe medical device act (SMDA) Early warning system (EWS) Autonomi
the universal declaration of human rights by united
nations states :”every one has the right to life, liberty and security of person”.
Autonomy adalah mengatur dirinya sendiri. patien
memiliki kebebasan dalam berpendapat dan memutuskan pengobatan mereka berdasarkan nilai2 yang mereka miliki.
Informed concent erat hubungannya dengan
autonomi. Beneficence dan nonmaleficence
beneficence adalah TINDAKAN untuk memastikan
kesehatan pasien semaksimal mungkin. nonmaleficence : “to do no harm” = untuk tidak membahayakan.
contoh: beneficence: penggunaan vasopresin,
prosedur invasif, dan terapi yang penuh resiko bermanfaat digunakan dengan maksud untuk membantu pasien justice
Konsep keadilan mungkin lebih relevan untuk
administrasi ICU daripada perawatan individu.
Keadilan yang merata. Kualitas perawatan yang
sama tidak membeda-bedakan pasien. konflik yang sering terjadi ketika harapan hidup mulai mengecil pasien terminal contoh: penghentian ventilator, hemodialisis, resusitasi diperlukan komite etik untuk berkonsultasi dalam menentukan keputusan. Thanks