Diajukan Oleh :
MUHAMAD GENTA
1800522056
UNIVERSITAS ANDALAS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PROGRAM DIPLOMA III FEUA
DESEMBER 2020
PENDAHULUAN
mencapai tujuan sebagai sumber penerimaan Negara, baik yang bersifat langsung
maupun tidak langsung dari masyarakat, karena pajak yang dikumpulkan tersebut
segala pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara
diatur dengan undang-undang. Oleh karena itu, sistem dan peraturan perpajakan
penghasilan merupakan pajak yang dipungut kepada objek pajak atas penghasilan
yang diperolehnya. Secara umum pajak dikenakan kepada subjek pajak atas objek
umumnya dilakukan pada saat pihak lain melakukan transaksi dengan pemotong
atau pemungut.
Self Assessment System, sedangkan pajak yang dipungut oleh aparatur perpajakan
disebut official assessment system, dan pemungutan pajak yang dilakukan oleh
perpajakan dapat dilaksanakan dengan lebih mudah untuk dipahami oleh wajib
pajak.
dimaksud berupa gaji, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama
apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan yang dilakukan oleh
untuk mengangkat sebuah judul yang berkaitan dengan Pajak Penghasilan Pasal
SOLOK”
Solok
Dari kegiatan magang, begitu banyak manfaat yang dapat diambil baik untuk
penulis, peserta magang, untuk universitas dan bahkan untuk perusahaan tempat
1. Bagi Penulis
perusahaan terkait.
menghasilkan lulusan terbaik dari yang siap terjun ke dunia kerja sesuai
posisi dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, serta etos kerja
4. Bagi Instansi
manusia yang terampil dan berkualitas, juga untuk menjalin kerja sama
yang baik dunia pendidikan dengan dunia kerja yaitu antara universitas
Negara Solok selama 40 (empat puluh) hari kerja, Berikut ini nama instansi
telepon : 0755-21632
email : kppnsolok090@gmail.com
website :
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab yang akan
BAB I : PENDAHULUAN
pelaporan
masing-masingnya.
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
kemajuan penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
P. J. A. Adriani)
(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang
Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk
membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang
merupakan sumber utama untuk membiayai public investment. (Prof. Dr. H.
1. Fungsi Budgetair
pengeluaranpengeluarannya.
2. Fungsi Regulerend
fungsi pajak, yaitu: (1) Raising Revenues, (2) Economic Price Stability, (3)
berkelanjutan, dan
pemungutannya.
1. Menurut Golongan
2. Menurut Sifat
Contoh : PPh, PPN, dan PPnBM serta Bea Perolehan Hak atas Tanah
daerah masing-masing.
Permukaan.
dalam maupun luar negeri. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak dalam
negeri.
b. Asas sumber
c. Asas kebangsaan
wajib pajak.
Ciri-cirinya :
Ciri-cirinya :
pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan)
tinggi, masyarakat akan enggan membayar pajak. Namun bila terlalu rendah,
maka pembangunan tidak akan berjalan karena dana yang kurang. Agar tidak
pelaksanaannya.
pembayaran pajak baik dari segi penghitungan, maupun dari segi waktu.
orang lain akan semakin enggan membayar pajak. Contohnya, tarif PPN
a. Stelsel nyata
b. Stelsel anggapan
dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat
Kebaikan stelsel ini adalah pajak yang dapat dibayar selama tahun
sesungguhnya.
c. Stelsel campuran
besar dari pada pajak menurut anggapan, maka Wajib Pajak menambah.
1. Tarif proporsional
2. Tarif Tetap
Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah yang
Contoh : Besarnya tarif Bea Materai untuk cek dan bilyet giro dengan
3. Tarif Progresif
Persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai
Contoh : UU PPh No. 36 Tahun 2008 atau dikenal dengan tarif pasal 17
sebesar 30%.
tarif sebesar 20% lebih tinggi daripada Wajib Pajak yang telah memiliki
NPWP.
4. Tarif Degresif
Persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai
Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak
atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam satu tahun pajak.
Orang pribadi sebagai Subjek Pajak dapat bertempat tiggal atau berada di
lainnya, baddan usaha milik negara, atau badan usaha milik daerah
dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana
tetap.
Bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan orang pribadi
Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan
2008 adalah :
lain dari negara asing dan orang –orang yang diperbantukan kepada
timbal balik;
anggota;
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang
berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk
c. laba usaha;
badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau
dan
a. warisan;
b. harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan
badan usaha milik negara, atau badan usaha milik daerah, dari
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, merupakan pajak atas penghasilan berupa
gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam
bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatab
yang dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi lakukan. Jumlah pajak yang telah
dipotong dan disetorkan dengan benar oleh pemberi kerja dan pemotong lainnya
dapat digunakan oleh wajib pajak untuk dijadikan kredit pajak atas PPh yang
1. Pejabat Negara
2. Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu PNS-Pusat, PNS-Daerah, dan PNS
3. Pegawai Tetap
7. Penerima Honorarium
8. Penerima Upah
adalah :
oleh bukan Wajib Pajak selain Pemerintah, atau Wajib Pajak yang
profit).
telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan iuran Jaminan Hari Tua
kepada badan penyelenggara Jamsostek yang dibayar oleh pemberi
kerja.
4. Zakat yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari badan atau
berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua atau
4. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah
harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang
fee, dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun
dilakukan.
6. Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang
apapun.
Adalah :
telah disahkan oleh Menteri Keuangan, iuran tunjangan hari tua atau
iuran jaminan hari tua kepada badan penyelenggara tunjangan hari tua
4. Zakat yang diterima oleh Orang Pribadi yang berhak dari Badan atau
lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah, atau
diakui di Indonesia yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari
sebagai berikut :
Besarnya penghasilan neto bagi Pegawai Tetap yang dipotong PPh Pasal
rupiah) sebulan.
2. Iuran yang terkait dengan gaji yang dibayar oleh pegawai kepada
c. Besarnya PTKP per tahun dilampirkan pada tabel 2.1 berikut. Besarnya
sepenuhnya.
sebagai berikut :
a. Untuk perhitungan PPh Pasal 21 dipotong setiap Masa Pajak kecuali
b. Dalam hal kewajiban pajak subjektif Pegawai Tetap terhitung sejak awal
bulan yang menjadi faktor pengali atau faktor pembagi adalah jumlah
bulan yang tersisa dalam tahun kalender sejak yang bersangkutan mulai
kerja.
c. Besarnya PPh Pasal 21 yang harus dipotong untuk Masa Pajak terakhir
penghasilan kena pajak selama 1 (satu) tahun pajak atau bagian tahun
bagian tahun pajak maka perhitungan PPh Pasal 21 yang terutang untuk
bahwa tahap ketiga dari siklus hak dan kewajiban pajak yaitu melaporkan dan
Surat
Pemberitahuan (SPT).
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan
pemungutan pajak lain dalam satu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.
pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam
SPT dapat disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan
Penyuluhan dan Konsultasi Pajak (KP2KP) di mana Wajib Pajak terdaftar. SPT
yang disampaikan untuk PPH Pasal 21 atas Pegawai Tetap berarti SPT-Tahunan
Orang Pribadi.
Batas Waktu Penyampaian SPT PPh Pasal 21
a. SPT-Masa
b. SPT-Tahunan
keuangan tahunan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, Wajib Pajak
menyampaikan SPT ada dikenakan atas sanksi denda yang bersifat tetap.
100.000,00.